Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK

MODUL 1: SIFAT FISIK DAN INDEKS BATUAN

Oleh:
Kelompok 1
Auditya Wira H 101216086
Baasit Ghaffar R 101216103
Arvino Mulyatama R M 101217004
W Pangeran K 101217036
Yosi Lola Enzelika N 101217042
M Faisal F Dipamerta 101217094

Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi


Program Studi Teknik Geologi
Universitas Pertamina
2020
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Suatu material geologi dapat dikenali sebagai batuan seperti contoh batupasir,
batulanau, batulempung, batuan beku dan sebagainya dengan menggunakan suatu metode
pendekatan kualitatif. Metode inilah yang digunakan para ahli geologi untuk mengenali
suatu material geologi.
Namun, metode tersebut tidak digunakan oleh para ahli bidang rekayasa. Hal
tersebut dikarenakan setiap material geologi pada dasarnya memiliki sifat-sifat
keteknikan yang dapat diukur dengan alat mulai dari yang sederhana hingga yang
canggih. Sehingga metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, salah satu
contohnya adalah pada proses pengujian untuk mengetahui berat kering pada suatu
material geologi dengan dua macam proses pengeringan yaitu melalui sinar matahari atau
dengan menggunakan oven.

I.2. Tujuan
Pelaksanaan praktikum Modul 1: Sifat fisik dan indeks batuan ini memiliki tujuan
untuk mengetahui sifat setiap material geologi dengan menggunakan peralatan sederhana.
Menentukan nama batuan yang digunakan dalam uji praktikum dengan cara deskripsi
batuan, menentukan besarnya sifat fisik batuan dengan timbangan. Selain itu, melakukan
perhitungan kadar air, porositas, densitas, berat jenis dan kekerasan dari suatu batuan.

I.3. Dasar Teori

a) Perhitungan Volume Reguler


Volueme sampel regular dihitung berdasarkan bentuk sampel. Pada sampel yang
ada merupakan berbentuk tabung. Rumus volume ialah menggunakan rumus
volume tabung. Sebagai berikut:

V = π x r2 x t

b) Massa jenis kering dan jenuh merupakan jumlah massa yang ada dalam satu unit
satuan volume. Rumus massa jenis juga termasuk total massa dari suatu zat yang
dibagi dengan total volume. Oleh sebab itu, benda yang mempunyai massa jenis
yang lebih besar akan mempunyai beban yang lebih berat walaupun memiliki
ukuran yang sama.
Massa Jenis: ρ = m/V

Keterangan:
Ρ = adalah massa jenis, yang mempunyai satuan SI “kg/m3” maupun kilogram per meter kubik.
m = juga termasuk massa (dalam keadaan kering dan jenuh)
V = juga termasuk volume

c) Perhitungan Porositas Batuan

Berat Jenuh+ Berat kering


Porositas batuan sampel = ×100 %
Berat kering
BAB II
METODE PENELITIAN

II.1. Alat dan Bahan


Pada pengujian sifat fisik batuan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu:
a. Batuan Regular dan d. Jangka Sorong
Batuan Irregular e. Neraca
b. Tabung ukur f. Oven
c. Cawan g. Air

II.2. Prosedur Pengujian


1. Ukur dua jenis material geologi berupa dua sampel batuan berbeda.
2. Timbang dengan ketelitian paling rendah setiap jenis masing-masing dua
contoh dalam bentuk regular dan irregular dengan berat kurang lebih 50 gr.
3. Kemudian lakukan penimbangan dengan timbangan ketelitian 0,01 gr.
4. Setelah itu, Keringkan sampel dengan oven pada suhu 100+5°C selama 12-24
jam.
5. Dinginkan selama kurang lebih 20 menit, kemudian timbang kembali.
6. Selanjutnya, rendam sampel ke dalam air selama 12-24 jam, dikeringkan
dengan kain untuk bagian luarnya, kemudian timbang kembali.
7. Hitung perbedaan berat contoh tersebut, bandingkan berat contoh dalam
kondisi alami, kondisi kering matahari, kering di oven, serta dalam kondisi
jenuh air.

II.3. Flowchart Langkah Kerja

Mulai

Persiapan peralatan yang


digunakan

Pengukuran
Penimbanga
Deskripsi panjang dan
n massa
batuan diameter
batuan
batuan
Penimbanga Pengukuran
Pengeringan
n massa massa
(oven) 16
batuan batuan
jam
kering dalam air

Pengolahan
data
II.4. Flowchart Perhitungan

Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan


didapatkan porositas, densitas, volume, dan kadar
air

Menghitung volume Menghitung densitas Menghitung kadar air Menghitung porositas

Densitas batuan Kadar air alami Porositas batuan


Volume batuan regular
ρ= M /V M0–M 1 Mb− Mk
V =π r 2 t Mk = P= ×100 %
M1 Mk

Volume batuan
irregular

V= V1 – V0

II.5. Waktu Pengujian


Pengujian sifat fisik batuan dilakukan pada Praktikum Geologi Teknik hari
Kamis, 30 Januari 2020, dan hari Jumat, 31 Januari 2020 untuk penimbangan
setelah sample dikeringkan dengan oven selama 16 jam.

II.6. Dokumentasi (Foto Kegiatan Praktikum dan Sampel)

Gambar 1. Sampel Regular dan Irregular Gambar 2. Proses Deskripsi Sampel


Gambar 3. Penimbangan Massa Sampel Gambar 4. Pengukuran Diameter dan Tinggi
Sampel Regular

Gambar 5. Pengukuran Volume Batuan Gambar 6. Pengeringan Batuan dengan Oven


Irregular

II.7. Hasil Percobaan (Data di arrange secara efektif)


Batuan sampel regular memiliki kode GTC 01 dan GTC 13. Batuan sampel
irregular memilki kode GTB 11 dan GTB 18.

a. Deskripsi Batuan Sampel


GTC 01 Batuan dengan kode sampel GTC 01 memiliki warna putih
terang keabu-abuan, dengan ukuran butir very fine sand.
Kekerasan RH-2. Kemas tertutup, dan sortasi sedang – baik.
GTC 13 Batuan dengan kode sampel GTC 13 memiliki waena abu
kecokelatan, dengan ukuran butir fine sand. Kekerasan RH-2.
Kemas tertutup, dan sortasi baik.
GTB 11 Batuan dengan kode sampel GTB 11 memiliki warna cokelat
abu-abu terang, dengan ukuran butir fine sand – medium sand.
Kekerasan RH-2. Kemas tertutup, dan sortasi sedang – baik.
GTB 18 Batuan dengan kode sampel GTB 18 memiliki warna cokelat
terang, degan ukuran butir fine sand. Kekerasan RH-2. Kemaas
tertutup. Sortasi baik.

b. Data perhitungan berat alami dan berat jenuh batuan


GTC 01 M = 17,15 gr = 0.01715 kg GTB 11 M = 97,55 gr = 0,09755 kg
GTC 13 M = 27,25 gr = 0,02725 kg GTB 18 M = 194,80 gr = 0,19480 kg

c. Data perhitungan diameter dan tinggi batuan sampel regular


GTC 01 d = 2,005 cm t = 2,3 cm
GTC 13 d = 2,0 cm t = 3,77 cm
d. Data Perhitungan volume batuan sampel irregular
GTB 11 V0 = 400 ml = 400 cm3 V1 = 440 ml = 440 cm3
GTB 18 V0 = 400 ml = 400 cm3 V1 = 480 ml = 480 cm3

e. Data Pengeringan sampel batuan dengan oven


Suhu = 740 C
Waktu batuan mulai dikeringkan : 30 Januari 2020 Pukul 16.12 WIB

f. Data Berat Kering Batuan


GTC 01 Mk = 16,81 gr GTB 11 Mk = 95,4 gr
GTC 13 Mk = 26,42 gr GTB 18 Mk = 191,21 gr

II.8. Perhitungan dan Analisis Data


a. Perhitungan Volume batuan sampel regular
GTC 01 d = 2,005 cm t = 2,3 cm GTC 13 d = 2,0 cm t = 3,77 cm
V = π r 2t V = π r 2t
22 22
V= x 2,0052 x 2,3 V= x 2,02 x 3,77
7 7
V = 7,258 cm3 V = 11,837 cm3

b. Perhitungan Volume batuan sampel irregular


GTB 11 V0 = 400 cm3 V1 = 440 cm3 GTB 18 V0 = 400 cm3 V1 = 480 cm3
V = V1 – V0 V = V1 – V0
3 3
V = 440 cm - 400 cm V = 480 cm3 - 400 cm3
V = 40 cm3 V = 80 cm3

c. Perhitungan Kadar Air Alami terhadap berat kering (Oven)


GTC 01 M0 = 17,15gr M1 = 16,81gr GTC 13 M0 = 27,25gr M1 = 26,42gr
M0–M 1 M0–M 1
Mk = Mk =
M1 M1
0,34 gr 0,83 gr
Mk = x 100% Mk = x 100%
16,81 gr 26,42 gr
Mk = 2,022 % Mk = 3,141 %
GTB 11 M0 = 97,55gr M1 = 95,4gr GTC 18 M0 = 194,80gr M1 = 191,21 gr
M0–M 1 M0–M 1
Mk = Mk =
M1 M1
2,15 gr 3,59 gr
Mk = x 100% Mk = x 100%
95,4 gr 191,21 gr
Mk = 2,253 % Mk = 0,187 %

d. Perhitungan Densitas batuan sampel


GTC 01 M = 17,15gr V = 7,258cm3 GTC 13 M = 27,25gr V = 11,837cm3
ρ= M /V ρ= M /V
ρ= 17,15 gr /7,258 cm3 ρ= 27,25 gr /11,837 cm3
ρ= 2,3629 gr/cm3 ρ= 2,3031 gr/cm3

GTB 11 M = 97,55gr V = 40cm3 GTB 18 M = 194,80gr V = 80cm3


ρ= M /V ρ= M /V
ρ= 97,55 gr /40 cm3 ρ= 194,80 gr /80 cm3
ρ= 2,4387 gr/cm3 ρ= 2,435 gr/cm3

e. Perhitungan Densitas Kering batuan sampel


GTC 01 Mk = 16,81gr V = 7,258cm3 GTC 13 Mk = 26,42gr V = 11,837cm3
ρ= M /V ρ= M /V
3
ρ= 16,81 gr /7,258 cm ρ= 26,42 gr /11,837 cm3
ρ= 2,3160 gr/cm3 ρ= 2,2319 gr/cm3
GTB 11 01 Mk = 95,4gr V = 40cm3 GTB 18 Mk = 191,21gr V = 80cm3
ρ= M /V ρ= M /V
3
ρ= 95,4 gr / 40 cm ρ= 191,21 gr /80 cm3
ρ= 2,385 gr/cm3 ρ= 2,3901 gr/cm3

f. Perhitungan Porositas batuan


GTC 01 Mk = 16,81gr Mb = 17,15gr GTC 13 Mk = 26,42gr Mb = 27,25gr
Mb− Mk Mb− Mk
P= ×100 % P= ×100 %
Mk Mk
P = 0,02022 ×100 % P = 0,03141 ×100 %
P = 2,022 % P = 3,141 %
GTB 11 Mk = 95,4gr Mb = 97,55gr GTB 18 Mk = 191,21gr Mb = 194,80gr
Mb− Mk Mb− Mk
P= ×100 % P= ×100 %
Mk Mk
P = 0,02253 ×100 % P = 0,01877 ×100 %
P = 2,253 % P = 1,877 %
BAB III
PEMBAHASAN

III.1. Pembahasan

Dalam praktikum ini terlihat bahwa hasil pengujian memberikan informasi bahwa
terdapat perbedaan volume pada tiap batuan dengan kondisi yang berbeda beda.

Data tersebut didapat dengan metode kuantitatif dimana batuan di berikan kondisi
kondisi alami, kondisi kering matahari, kering di oven, serta dalam kondisi jenuh air.
Tetapi dalam praktikum ini hanya dilakukan pada saat kondisi alami dan kondisi
kering. Terdapat 4 sampel batuan yang di ujicoba, yaitu batuan dengan kode sampel
GTC 01, GTC 13, GTB 11, GTC 18.
Dari hasil uji coba di dapat data bahwa saat keadaan kering (oven), volume batuan
berkurang karena hilangnya massa air yang terdapat dalam batuan tersebut, jadi
dalam keadaan kering kita dapat melakukan perhitungan kadar air dan porositas
batuan. Dan juga dari keadaan tersebut kita dapat menghitung perbedaan densitas
batuan yang juga mengalami penurunan hasil saat keadaan kering

III.2. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan:
1. Setiap material geologi mempunyai penilaian dalam hal sifat sifat keteknikan yang
dipengaruhi oleh kondisi internal geologi batuan tersebut
2. Terdapat perbedaan saat melakukan perhitungan kadar air, porositas, densitas, berat jenis
saat kondisi kering dengan kondisi alami batuan tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Franklin, J. (1985). Suggested method for determining point load strength. International Journal of

Rock Mechanics and Mining Sciences & Geomechanics Abstracts, 22(2), 51–60. doi:

10.1016/0148-9062(85)92327-7

GOEL, R. (2016). Engineering Rock Mass Classification: tunnelling, foundations and

landslides (1st ed.). Place of publication not identified: ELSEVIER BUTTERWORTH-HEIN.

Lee, F. T. (n.d.). Rocks, engineering properties Rocks, engineering properties. Encyclopedia of

Earth Sciences Series Applied Geology, 489–492. doi: 10.1007/0-387-30842-3_58

Price, D. G., & Freitas, M. D. (2010). Engineering Geology Principles and Practice. Berlin:

Springer.

Anda mungkin juga menyukai