0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan6 halaman
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan membuat 36 sampel beton ringan dengan variasi kadar abu sekam padi dan cangkang telur sebesar 0%, 10%, 15%, 20%. Sampel diuji kuat tekannya pada umur 28 hari. Data dikumpulkan dari pengujian berat jenis, serapan, dan kuat tekan untuk dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan membuat 36 sampel beton ringan dengan variasi kadar abu sekam padi dan cangkang telur sebesar 0%, 10%, 15%, 20%. Sampel diuji kuat tekannya pada umur 28 hari. Data dikumpulkan dari pengujian berat jenis, serapan, dan kuat tekan untuk dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan membuat 36 sampel beton ringan dengan variasi kadar abu sekam padi dan cangkang telur sebesar 0%, 10%, 15%, 20%. Sampel diuji kuat tekannya pada umur 28 hari. Data dikumpulkan dari pengujian berat jenis, serapan, dan kuat tekan untuk dianalisis.
Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Pra Penelitian Survey lokasi pengambilan abu sekam padi dan serbuk cangkang telur
Mulai
Persiapan Bahan dan Alat
Pengujian Material
Penetapan Proposi (Mix Design)
Pembuatan Benda Uji
Benda uji control (tanpa penambahan abu sekam padi dan serbuk cangkang telur ) sebagai pembanding. Beton eksperimen (dengan penambahan abu sekam padi dan serbuk cangkang telur) dengan persentase penambahan campuran sebesar 10%, 15% dan 20% dari berat semen.
Benda uji dibuka cetakannya pada umur 1 hari dan
langsung direndam dalam air biasa
Masa perawatan (curing) selama 7 , 14 dan 28 hari
Pengujian kuat tekan Pengujian kuat tarik
beton pada umur 7,14 beton pada umur 7,14 dan 28 hari dan 28 hari
Hasil pengujian
Analisis dan pengolahan data
Pembahasan dan kesimpulan
Selesai
Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian Waktu penelitian yang diperlukan ± 6 bulan dimulai dari bulan Februari 2020 sampai dengan Juni 2020. 3.2.2 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
3.3. Tahapan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Kegiatan penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu: 1) Persiapan 2) Pelaksanaan 3) Penyusunan laporan hasil penelitian. Pada tahap persiapan, aktivitas yang dilakukan berupa studi literatur, pengumpulan alat dan bahan serta pengurusan izin melakukan penelitian di Laboratorium dari Kepala Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Pada tahap pelaksanaan, aktivitas yang dilakukan berupa menjalankan penelitian sesuai dengan draf rencana kerja penelitian yang telah disusun pada tahap persiapan. Pelaksanaan penelitian diawali dengan: 1) Pengumpulan abu sekam padi dan serbuk cangkang telur. 2) Pengujian bahan tambah beton. 3) Menentukan perbandingan komposisi berat pada setiap material yang akan digunakan membuat beton ringan (mix design). 4) membuat campuran beton ringan dengan komposisi berat yang telah ditetapkan. 5) Pemeliharaan serta pengeringan beton ringan mulai dari 7 hari, 14 hari hingga 28 hari berturut-turut. 6) Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah. Pada tahap penyusunan laporan hasil penelitian, dilakukan kegiatan analisis temuan-temuan (data-data) hasil penelitian yang dikumpulkan pada tahap pelaksanaan.
3.3.1 Persiapan Alat
Sebagian besar alat yang digunakan dalam melakukan penelitian ini telah tersedia di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Peralatan yang tidak ada seperti foam generator, sarung tangan, masker, dan lainnya sebagainya dibeli di toko-toko terdekat.
3.3.2 Persiapan Bahan Penyusun Benda Uji
Pengumpulan abu sekam padi diambil dari Kilang Padi Tanjung Selamat, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Sedangkan pengumpulan cangkang telur diambil dari pedagang-pedagang makanan kaki lima dan industri roti disekitaran kota Medan. Langkah awal yang dilakukan dalam membuat serbuk cangkang telur yaitu: (1) menjemur cangkang telur di bawah sinar matahari, (2) menghaluskan cangkang telur hingga menjadi serbuk, dan (3) menyaring cangkang telur yang telah dihaluskan dengan saringan no. 30. Untuk persiapan bahan lainnya seperti foam agent, semen, superplastisizer dan bahan lainnya diperoleh dan dibeli di toko-toko terdekat. Sedangkan air diperoleh dari Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
3.3.3 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan: 1) Melakukan pengujian berat jenis dan penyerapan pada abu sekam padi, serbuk cangkang telur, semen dan pasir. 2) Merencanakan proporsi campuran beton (job mix design) 3) Menimbang masing-masing bahan dengan berat yang telah ditentukan melalui job mix design. 4) Masukkan bahan-bahan adonan dimulai dari semen, pasir, campuran abu sekam padi, dan serbuk cangkang telur. 5) Menyalakan mesin pengaduk atau mixer kemudian biarkan hingga semua bahan tersebut tercampur hingga rata. 6) Masukkan air dan bahan tambah berupa superplastisizer (sika) ke dalam mesin mixer kemudian tunggu hingga air dan bahan lainnya tercampur dengan merata. 7) Menimbang berat adonan beton ringan pada wadah dengan ukuran 1 liter guna memantau berat volume benda uji. 8) Mencatat nilai berat volume benda uji tersebut. 9) Mengembalikan adonan yang ditimbang kedalam mixer lalu menyalakan kembali mixernya. 10) Memompa foam generator yang berisi campuran air dan foam agent dengan perbandingan 1:40 hingga menghasilkan busa yang stabil (tidak mudah pecah dan memiliki plastisitas tinggi). 11) Memasukkan busa foam agent kedalam adonan beton ringan yang berada didalam mixer. 12) Mematikan mesin pengaduk atau mixer. 13) Menimbang kembali berat adonan beton ringan pada wadah dengan ukuran 1 liter guna memantau berat volume benda uji hingga di peroleh berat volume benda uji yang diinginkan dari pemakaian foam agent. 14) Menuangkan adonan beton ringan kedalam pan. 15) Mengisi cetakan (bekisting) dengan adonan beton ringan secara bertahap hingga penuh dan rata. 16) Meratakan permukaan adonan beton ringan pada cetakan dengan sendok spesi. 17) Mendiamkan cetakan selama 24 jam hingga beton ringan mengeras dengan sendirinya. 18) Membuka cetakan setelah 24 jam dan biarkan beton ringan hingga benar- benar mongering. 19) Setelah cukup kering, merendam beton ringan kedalam air selama umur rencana, yaitu 7, 14 dan 28 hari. 20) Melakukan pengujian kuat tekan menggunakan mesin compression test dan pengujian kuat tarik belah dengan menggunakan mesin tensile test.
3.4. Indikator Capaian
Indikator capaian yang diingikan yaitu sebagai berikut: 1) Pada tahap persiapan: tersusunnya daftar rencana kerja penelitian, dan tersusunnya daftar persiapan alat dan bahan 2) Pada tahap pelaksanaan: tersusunnya hasil analisis data dan laporan hasil pelaksanaan penelitian 3) Pada tahap penyusunan laporan: adanya deskripsi pelaksanaan penelitian, hasil analisis data dan laporan keuangan.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan sampel bata ringan dengan abu sekam padi dan serbuk cangkang telur sebagai bahan alternatif pengganti semen sebagian sebanyak 36 sampel dengan pembagian kadar abu sekam padi dan cangkang telur yang berbeda. Benda uji dibuat dengan menambahkan variasi campuran abu sekam padi dan serbuk cangkang telur sebesar 0%, 10%, 15% dan 20 % Digunakan rasio 1:2 untuk semen dan pasir, 0,55 untuk nilai rasio air-semen atau lebih dikenal dengan FAS, dan 1:40 untuk campuran foam agent dan air. Data dikumpulkan berdasarkan pengujian yang dilakukan selama pelaksanaan penelitian. Mulai dari data pengujian berat jenis dan penyerapan sampel pasir, sampel abu sekam padi, sampel serbuk cangkang telur, serta sampel semen, dan pengujian kuat tekan pada umur rencana 28 hari. Setelah itu, dilakukan analisis pada temuan-temuan data –data tersebut. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dilakukan dengan jenis data yang diambil sebagai berikut: (1) Studi dokumen Studi dokumen digunakan untuk mencari data-data atau variabel yang berupa catatan mengenai kandungan kandungan silica pada kulit kakao, kandungan silica dan kalsium pada serbuk cangkang telur, penelitian–penelitian mengenai bata ringan dan lain sebagainya sebagai penunjang untuk membuat komposisi mix design. (2) Metode tes Berat volume adalah pengukuran berat setiap satuan volume benda. Semakin tinggi berat volume benda maka makin rendah porositasnya. Berat volume dihitung dengan rumus: w Berat Volume ( Bv )= .....................................(Pers 1) V Di mana: Bv = Berat volume benda uji ( gram/c m3) w = Berat benda uji (gram) V = Volume benda uji (c m 3) Kuat tekan (Compressive Strength), digunakan untuk mengetahui kekuatan bata ringan. Pada mesin uji tekan, benda yang akan diuji diletakkan dan diberikan beban hingga runtuh, yaitu pada saat beban maksimum bekerja. P f c= ...............................................................(Pers 2) A Di mana: fc = Kuat tekan ( N /m m2 ) P = Gaya tekan maksimum (N) A = Luas penampang benda uji (m m2 ) Serapan Air (Absorbsi) adalah perbandingan berat air yang dapat diserap pori terhadap kering bata, dan dinyatakan dalam persen. Persentase penyerapan air dirumsukan : W 2−W 1 Serapan air= × 100 %................(Pers 3) W1 Di mana: W 1 = Berat kering sampel setelah di oven 24 jam (gram) W2 = Berat sampel setelah direndam 24 jam (N)