Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Uraian Umum

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experimental research)

yang dilakukan di laboraturium dengan pengendalian variabel. Data yang

dihasilkan merupakan data kuantitatif dalam bentuk angka dan data interval hasil

dari proses penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kuat

tekan dari beton normal maupun beton dengan fly ash dan batu kapur sebagai bahan

subtitusi sebagian semen pada beton. Analisis Pengaruh Penambahan fly ash dan

batu kapur sebagai subtitusi sebagian semen terhadap kuat tekan beton dihitung dan

dianalisa sebagai persiapan dari Tugas Akhir ini. Dalam tugas akhir ini

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara dalam menganalisis dan memecahkan

suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Data yang diambil pada

penelitian ini adalah data properti agregat serta kuat tekan beton pada umur

pemeliharaan 7, 14, dan 28 hari. Lalu akan dilakukan analisis mix desain concrete

beton normal. Penelitian ini menggunakan sampel silinder beton dengan diameter

15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 27 benda uji untuk pengujian kuat tekan beton.

3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas

Krisnadwipayana pelaksanaan ini dilakukan pada tanggal 15 november 2023

sampai dengan waktu yang sudah ditentukan dengan beton yang baik.
Sumber: Google earth 2023

Gambar 3.1. Lokasi Penelitian

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara untuk dapat

mengumpulkan data yang mendukung tulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat

diselesaikan dengan baik. Adapun beberapa cara yang dilakukan peneliti antara

lain sebagai berikut:

1. Metode observasi

Dalam metode ini peneliti melakukan penelitian langsung dilaboratorium

agar dapat memperoleh data yang diinginkan tentang data yang berhubungan

dengan penelitian kuat tekan beton.

2. Metode studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan jenis pengumpulan data yang meneliti

berbagai macam dokumen analisis, membaca buku-buku, membaca jurnal-jurnal

dan mencari informasi yang berhubungan dengan masalah yang ditinjau untuk

penelitian.

3. Metode pengambilan data

Metode pengambilan data ini perlukan dalam penelitian ini di dapatkan

dari Laboratorium Teknik Sipil Universitas Krisnadwipayana.

3.5 Jenis Data

3.5.1 Data Primer

Pengujian sifat - sifat dan karakteristik material agregat kasar, halus dan

semen yang nantinya akan digunakan dalam Mix Desain beton normal dan

37
beton variasia dengan bahan fly ash dan kapur, serta pengujian kuat tekan

beton dengan mesin tekan di Laboratorium Fakultas Teknik Sipil,

Universitas Krisnadwipayana.

3.5.2 Data Sekunder

Data Sekunder diperoleh dari referensi-referensi buku-buku dan jurnal yang

mempunyai hubungan dengan penelitian beton dan konsultasi dengan dosen

pembimbing langsung serta pembimbing di Laboratorium Fakultas Teknik

Universitas Krisnadwipayana.

3.6 Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian merupakan urutan langkah yang dilaksanakan

secara sistematis dengan teori yang diambil dari permasalahan sehingga

mendapatkan penelitian yang akurat untuk mencapai tujuan penulisan Tugas Akhir.

Adapun tahapan pada penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahapan

diantaranya sebagai berikut:

1. Tahap I

Melakukan pelaksanaan mengkaji studi pustakan dan mengutip terhadap buku

dan jurnal yang saling berhubungan ilmu Teknik Sipil khususnya dalam bagian

Penelitian kuat tekan beton.

2. Tahap II

Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada penelitian.

3. Tahap III

38
Tahap ini dilakukan untuk pengujian material dasar yang akan digunakan pada

penelitian dilaboratorium. Dengan pengujian material diantaranya sebagai

berikut.

a. Pemeriksaan zat organik yang terkandung didalam agregat halus.

b. pemeriksaan kadar lumpur yang terkandung didalam agregat kasar dan

agregat halus.

c. pemeriksaan berat jenis agregat kasar dan agregat halus.

d. penyaringan fly ash dan batu kapur.

4. Tahap IV

Pada tahap ini Melakukan perencanaan campuran beton (mix desain concrete)

beton normal yang digunakan pada SNI 03-2834-2000 dan melakukan variasi

persentase fly ash dan batu kapur.

5. Tahap V

Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan benda uji beton normal dan variasi

fly ash dan batu kapur dengan nilai yang ada pada rencana campuran beton

yang sudah direncakan, Pembuatan benda uji digunakan yaitu berbentuk

silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm

6. Tahap VI

Pada tahap ini Melakukan perawatan selama 7, 14 dan 28 hari untuk

mendapatkan hasil perwatan yang baik dan pengujian kuat tekan beton

dilakukan setelah proses perawatan memenuhi syarat maka dilakukan

pengujian kuat tekan dengan menggunkan mesin kuat tekan.

7. Tahap VII

39
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data dari mix desain concrete, pengujian

material dan pengujian kuat tekan.

8. Tahap VIII

Pada tahap ini dibuat kesimpulan berdasarkan data dan sumber sumber yang

terkait yang telah dilakukan analisis dalam penelitian.

3.7 Persiapan Bahan dan Peralatan

Persiapan yang dilakukan penulis yaitu mempersiapkan bahan dan perlatan

yang akan digunakan pada campuran beton dan proses pengerjaan beton. Adapun

yang digunakan merupakan bahan dan peralatan yang dimiliki oleh Laboratorium

Fakultas Teknik Universitas Krisnadwiyana.

1. Persiapan bahan-bahan

a. Agregat kasar yang digunakan merupakan kerikil

b. Agregat halus yang digunakan merupakan pasir

c. Semen yang digunakan merupakan semen portland merek semen gresik

dengan kemasan 40 kg

d. Batu kapur yang digunakan merupakan batu kapur dari PT. Banten Prima

Mineral Bojong Lopang kabupaten sukabumi.

e. Fly ash yang digunakan merupakan Fly ash dari PLTU Pelabuhan Ratu

Kabupaten Sukabumi

f. Air yang digunakan dalam penelitian ini merupakan air dari Laboratorium

Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

2. Persiapan alat-alat

40
a. Cetakan silinder dengan ukuran diameter 15cm dengan tinggi 30 cm

digunakan untuk membuat sampel benda uji kuat tekan.

b. Mesin molen digunakan untuk mengaduk material penyusun beton.

c. Perlengkapan alat slump test yaitu plat alas besi, kerucut abrams, tongkat

besi dan meteran digunakan untuk menentukan kekentalan dan ketinggian

beton.

d. Timbangan besar digunakan untuk menimbang bahan material penyusun

beton.

e. Skop digunakan untuk pengambilan bahan penyusun beton.

f. Gerobak digunakan untuk pengangkutan bahan penyusun beton.

g. Perlengkapan saringan ASTM digunakan untuk mengukur gradasi agregat

kasar dan menyaring fly ash dan batu kapur.

h. Ember digunakan untuk wadah sebagai curing beton dan sebagai wadah

material penyusun beton.

i. Mesin uji kuat tekan (digital compresion machine) digunakan untuk

menentukan kuat tekan dari benda uji silinder.

j. Timbangan kecil digunakan untuk menimbang berat bahan semen, fly ash,

batu kapur, agregat kasar dan agregat halus pada saat pengujian berat jenis

material.

k. Alat getar (shive shaker) digunakan untuk menggetarkan agregat halus, fly

ash, batu kapur dan agregat kasar didalam saringan ASTM. Alat ini

mempermudah cara penyaringan dibandingkan dengan penyaringan manual.

l. Alat-alat bantu lainnya.

41
3.8 Penyaringan Fly Ash dan Batu Kapur

Penyaringan fly ash dan batu kapur ini bertujuan untuk mendapatkan ukuran

partikel yang direncanakan dengan lolos saringan No.200. adapun tahapan

penyaringan fly ash dan batu kapur sebagai berikut:

1. Pengumpulan fly ash dan batu kapur

2. Penyaringan menggunakan saringan ASTM No.200

3. Fly ash dan batu kapur yang lolos pada saringan No. 200 akan dijadikan

sebagai bahan tambahan semen pada campuran beton.

3.9 Uji Slump

Adapun tahapan prosedur yang dilakukan pada uji slump yang dilakukan

antara lain sebagai berikut:

1. Siapkan alat-alat uji slump seperti kerucut abrams, plat alas besi dan tongkat

besi dipastikan dengan bersih.

2. Basahi plat alas dan kerucut abram dengan kain yang dibasahi air.

3. Letakan kerucut abrams diatas plat alas

4. Kemudian injak kerucut abram dengan kedua kaki agar kerucut stabil.

5. Lapisan pertama tuangkan beton segar kedalam kerucut abrams sebanyak 1/3

dengan dipadatkan menggunakan tongkat besi menuju kedasar plat alas besi

sebanyak 25 kali.

6. Lapisan kedua tuangkan beton segar kedalam kerucut abrams sebanyak 1/3

dengan dipadatkan menggunakan tongkat besi dengan menyentuh bagian lapisan

pertama sebanyak 25 kali.

42
7. Lapisan terakhir tuangkan beton segar kedalam kerucut abrams sebanyak 1/3

dengan dipadatkan menggunakan tongkat besi dengan menyentuh bagian lapisan

kedua sebnyak 25 kali

8. Setelah selesai dipadatkan, ratakan permukaan kerucut abrams, tunggu kira-kira

½ menit. sambil menunggu membersihkan beton diluar cetakan dan didekat plat

alas besi tersebut.

9. Kemudian cetakan diangkat secara perlahan dengan tegak lurus keatas agar hasil

maksimal.

10. Kemudian ukur nilai Slump dengan membalikan kerucut abrams di sebelahnya

dan letakan tongkat besi diatas kerucut tersebut untuk mengetahui perbedaan

tinggi rata-rata dari benda uji menggunakan meteran.

11. Toleransi nilai slump dari beton segar ± 2 cm.

12. Jika nilai slump sesuai dengan standart, maka beton dapat digunakan.

3.10 Pembuatan Benda Uji

Adapun pembuatan benda uji dengan menggunakan langkah-langkah

diantaranya sebagai berikut:

1. Melakukan penimbangan bahan-bahan seperti kerikil, pasir, semen, fly ash, batu

kapur dan air sesuai dengan perencanaan campuran beton.

2. Melakukan persiapan benda uji silinder yang sudah pengolesan pelumas oli

untuk dipakai mencetak benda uji.

3. Menyalakan mesin mixer molen dan membersihkannya terlebih dahulu.

4. Memasukan bahan seperti kerikil dan pasir terlebih dahulu kedalam mixer

molen, kemudian nyalakan mixer molen, kemudian dilanjut dengan memasukan

43
bahan semen, fly ash dan batu kapur kedalam mixer molen dan terakhir

memasukan air.

5. Pada saat mixer molen berputar diusahakan posisi mixer molen harus miring

dengan 45º, agar percampuran semua bahan tercampur dengan merata.

6. Kemudian setelah adukan campuran semua sudah terlihat sudah merata

kemudian langsung dituangkan ke gerobak untuk pengujian slump terlebih

dahulu

7. Kemudian masukan beton dengan menggunkan scoop kecil secara perlahan

kedalam benda uji silinder yang sudah dikasih pelumas oli.

8. Lapisan pertama tuangkan beton segar kedalam benda uji menggunakan scoop

kecil sebanyak 1/3 dengan dipadatkan menggunakan tongkat besi menuju

kedasar alat benda uji sebanyak 25 kali.

9. Lapisan kedua tuangkan beton segar kedalam benda uji menggunkaan scoop

kecil sebanyak 1/3 dengan dipadatkan menggunakan tongkat besi dengan

menyentuh bagian lapisan pertama sebanyak 25 kali.

10. Lapisan ketiga tuangkan beton segar kedalam benda uji dengan menggunkan

scoop kecil sebanyak 1/3 dengan dipadatkan menggunakan tongkat besi

dengan menyentuh bagian lapisan kedua sebnyak 25 kali

11. Lapisan terakhir isi bagian yang kosong pada bagian benda uji tersebut dan

padatkan memakai palu karet agar sempurna.

12. Kemudian benda uji yang sudah terisi dengan beton didiamkan selama 24 jam

agar mengering sempurna

44
13. Kemudian dikasih kode pada setiap benda uji agar tidak tertukar dan mudah

untuk mengelompokan benda uji tersebut.

3.11 Perawatan Beton (curing)

Perawatan beton dilakukan setelah 24 jam selama pengeringan beton

kemudian dilakukan perwatan beton agar tidak terjadi kekeringan atau penyusutan

pada beton dengan dilakukan perendaman agar beton selalu lembab. Adapun

langkah langkah perawatan beton diantaranya sebagai berikut:

1. Setelah proses pengeringan selama 24 jam beton dilepat dari benda uji untuk

proses perawatan beton dengan cara memasukan beton kedalam ember dan

merendam beton.

2. Beton direndam dengan berbagai variasi 7, 14 dan 28 hari.

3.12 Pengujian kuat tekan

Pengujian kuat tekan beton merupakan suatu proses mengukur kemampuan

kuat tekan pada beton yang terjadi. Pengujian tekan beton dilakukan setelah proses

perawatan beton 7, 14 dan 28 hari. Proses sebelum pengujian kuat tekan harus

melalui proses pengeringan beton terlebih dahulu selama 24 jam.

3.13 bagan alir penelitian


mulai

Studi Pustaka

Persiapan alat dan bahan

Pengujian material

Mix desain concrete

Pencampuran beton

Slump test
45

Pembuatan benda uji

Anda mungkin juga menyukai