Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KANTOR PAJAK PRATAMA PURBALINGGA


WAKTU PELAKSANAAN :
29 Oktober 2018 – 26 Januari 2019
Tahun Pelajaran 2018/2019

Disusun oleh :

NAMA ANGGOTA : 1. SYAHRUL EKA MAULANA


2. FIA AMALIA
3. ANANDA RIZKY PRATAMA

KOMPETENSI KEAHLIAN : AKUNTANSI DAN KEUANGAN


LEMBAGA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2018/2019

I
PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan praktik kerja lapangan (On the Job Training) ini telah disetujui oleh
Pembimbing SMK NEGERI 1 KARANGANYAR pada:
hari :
tanggal :
tempat : SMK N 1 KARANGANYAR

Ketua Kompetensi Keahlian Akuntansi Guru Pembimbing


Dan Keuangan Lembaga

Khusnul Khotimah, S.Pd Wahyu Hendra Pranata, S.Pd


NIP : NIP :

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Edy Wasito, S.Pd.,M,Si


NIP: 19690510 199512 1 004

II
KATA PENGANTAR

Dengan mengharap ridho Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,


Alhamdulilah saya dapat melaksanakan PKL sampai batas waktu yang telah
ditentukan di Bank Surya Yudha Cabang Karangreja dan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Purbalingga.
Laporan ini disusun guna memenuhi program kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang dilaksanakan wajib bagi seluruh siswa pada
bidang keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga, khususnya kelas XI Akuntansi
dan Keuangan Lembaga. Laporan ini juga sebagai syarat untuk mengikuti Ujian
Sertifikasi Kompeteni (USK)
Saya menyadari bahwa dalam menyusun Laporan ini tidak lepas dari
bimbingan Bapak dan Ibu Guru baik pembimbing dari pihak sekolah maupun dari
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purbalingga oleh karena itu, penyusun ucapkan
terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak R.Didik Wijatmono, SE, MM selaku Pimpinan di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Purbalingga
2. Bapak Edy Wasito, S.Pd.,M.Si selaku Kepala SMK N 1 KARANGANYAR
yang telah mengizinkan saya menulis Laporan PKL
3. Ibu Khusnul Khotimah, S.Pd selaku ketua program keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga
4. Bapak Wahyu Hendra Pranata S.Pd selaku pembimbing sekolah yang telah
memberikan pembekalan dan pengarahan dalam melaksanaan PKL kepada
saya.
5. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada saya yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, baik dalam kegiatan PKL maupun dalam
menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan PKL ini masih banyak
sekali kekurangan, Maka dari itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Dan semoga Laporan PKL ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya

III
sendiri maupun para pembaca walaupun masih banyak kekurangan dalam
penyusunannya.

Purbalingga, Mei 2019

Penyusun

IV
DAFTAR ISI
PENGESAHAN SEKOLAH ...........................................................................................II
KATA PENGANTAR ................................................................................................... IIIII
DAFTAR ISI ................................................................................................................. VV
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).........................................2
C. Tujuan Diadakannya Praktik Kerja Lapangan.................................................2
D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan ......................................................................2
E. Fungsi Diadakannya PKL ...................................................................................3
BAB II ...............................................................................................................................4
PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PURBALINGGA ...............4
A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga ....4
B. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Purbalingga ...................................................4
C. Visi dan Misi KPP Pratama Purbalingga ...........................................................5
D. Struktur Organisasi KPP Pratama Purbalingga ...............................................6
E. Mekanisme Kerja Organisasi/ Pembagian Tugas Organisasi ...........................6
BAB III ............................................................................................................................9
URAIAN KEGIATAN PKL DI KANTOR PAJAK PRATAMA PURBALINGGA ...9
1. BAGIAN/BIDANG PENERIMAAN SPT ..................................................................9
A. Prosedur Penerimaan SPT Pos/Jasa Ekspedisi/Jasa Kurir ..............................9
B. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non Efektif ................................................10
C. Kegiatan Harian .................................................................................................10
2. BAGIAN/BIDANG PENANGANAN DOKUMEN .................................................. 13
A. Prosedur Penanganan Surat Masuk ................................................................. 13
B. Prosedur Penanganan Surat Keluar ................................................................. 13
C. Kegiatan Mengagendakan SPT Masa PPh ....................................................... 14
D. Kegiatan Perekaman SPT Masa PPh ............................................................... 14
E. Kegiatan Harian ................................................................................................. 15
BAB IV............................................................................................................................16
PENUTUP ......................................................................................................................16
A. Kesimpulan .........................................................................................................16
B. Saran ...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17
LAMPIRAN ................................................................................................................... 18

V
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PKL merupakan sebuah pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di


dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kompetensi keahlian yang
dimilikinya masing - masing, dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk masa mendatang
guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam
persaingannya seperti saat ini, selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna
menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga
tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi
juga harus fleksibel dan berwawasan yang lebih luas, inovatif serta didukung
dengan keterampilan yang kompeten, maka dengan adanya kegiatan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
mengimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia
usaha atau industri yang relevan dengan kemampuannya masing – masing.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan setiap siswa dan
siswi mampu mengikuti dan memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia
usaha ataupun di dunia industri agar siwa dan siswi tersebut dapat mencapai
serta mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa
dan siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang
telah dilakukannya selama berada di dunia usaha atau dunia industri sehingga
mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau di dunia industri.
Praktik Kerja Lapangan memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada
anak didik akan dan bagaimana kehidupan di dunia kerja. Disamping ajang uji
coba ilmu yang mereka pelajari, melalui Praktik Kerja Lapangan siswa dan
siswi

1
2

diharapkan mampu memahami tentang bagaimana tata dan aturan di dunia


usaha atau di dunia industri, sehingga ketika nantinya ia tamat ia sudah benar-
benar siap bekerja, baik secara keilmuan maupun secara kejiwaan dan mental.

B. Dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Undang – Undang No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No.39 th 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan
Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1990 tentang Pendidikan.
4. KEPMENDIKBUD No.0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan.
5. KEPMENDIKBUD No.080/U/1993 tentang kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan.
6. KEPMENDIKBUD No.323/U/1993 tentang Penyelenggaran PSG pada
SMK.
C. Tujuan Diadakannya Praktik Kerja Lapangan
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah.
2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa dan siswi Praktik Kerja
Lapangan.
3. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa dan siswi Praktik Kerja
Lapangan.
4. Melatih siswa dan siswi untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara
profesional di dunia kerja yang sebenarnya.
5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh
siswa dan siswi Praktik Kerja Lapangan sesuai bidang masing-masing.
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia usaha maupun
di dunia industri.
D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan semengat kerja
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3

2. Memperkokoh hubungan sekolah dengan dunia industri atau usaha.


3. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Menyiapkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas sesuai dengan
tuntutan zaman di era teknologi dan komunikasi.
E. Fungsi Diadakannya PKL
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini dipelajari di sekolah.
2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa dan siswi.
3. Melatih siswa dan siswi untuk berkomunikasi atau berinterkasi secara
profesional di dunia kerja yang sebenarnya.
4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa dan siswi
BAB II

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

PURBALINGGA

A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga


Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga dahulunya merupakan
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Purbalingga. Kemudian berubah
menjadi KPP Pratama berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 141/PJ/2007 tanggal 3 Oktober 2007 tentang penerapan
organisasi, tata cara kerja dan saat mulai beroperasinya Kanwil DJP Jateng dan
kanwil DJP D.I. Yogyakarta, KPP Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan
dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di lingkungan Kanwil DJP Jateng I,
Kanwil Jateng II dan Kanwil DJP D.I Yogyakarta. Wilayah kerja KPP Pratama
purbalingga terdiri dari 2 kabupaten yaitu Kabupaten Purbalingga dan
Kabupaten Banjarnegara. Hal tersebut dikarenakan Banjarnegara terdapat
KP2KP dan KPP Pratama Purbalingga membawahi KP2KP Banjarnegara.
KPP Pratama Purbalingga terletak di Jalan Let. Jend. S. Parman No. 43
Purbalingga. Letak kantornya mudah dijangkau karena berdekatan dengan pusat
kota Purbalingga. Dari daerah Banjarnegara juga mudah dijangkau karena dekat
dengan perbatasan antar wilayah kabupaten.
B. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Purbalingga
Dalam menjalankan tugasnya, KPP Pratama Purbalingga berpijak pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta aturan-aturan lain yang
ditetapkan, baik oleh Kanwil maupun Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.
Berdasarkan Pasal 30 Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KEP-
443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Direktorat Jenderal Pajak, ditegaskan bahwa Kantor Pelayanan Pajak
mempunyai tugas melaksanakan pelaksanaan, pengawasan administratif, dan
pemeriksaan sederhana kepada Wajib Pajak dibidang Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Tidak

4
5

Langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan dalam Pasal 31 Keputusan Menteri Keungan RI Nomor KEP-
443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 dinyatakan bahwa Kantor Pelayanan
Pajak mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,
pengamatan potensi perpajakan dan ekstensifikasi Waji Pajak;
2. Penelitian dan penatausahaan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat
Pemberitahuan Masa, serta berkas Wajib Pajak;
3. Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak Pertambah Nilai,
Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Tidak Langsung Lainnya;
4. Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian
keberatan, penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak penjualan atas Barang
Mewah dan Pajak Tidak Langsung Lainnya;
5. Pemeriksaan sederhana dan penetapan sanksi perpajakan;
6. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak;
7. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak;
8. Pengurangan sanksi pajak;
9. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan;
10. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak.
C. Visi dan Misi KPP Pratama Purbalingga
Visi :
"Menjadi Institusi Penghimpun Penerimaan Negara yang Terbaik demi
Menjamin Kedaulatan dan Kemandirian Negara".
Misi :
Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri dengan:
1. Mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela yang
tinggi dan penegakan hukum yang adil;
2. Pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan
kewajiban perpajakan;
6

3. Aparatur pajak yang berintegritas, kompeten dan profesional; dan


4. Kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja
D. Struktur Organisasi KPP Pratama Purbalingga
Kepala Kantor : R. Didik Wijatmono
Kepala Subbagian Umum :
Kepala Seksi Pegolahan Data dan Informasi : Agus Setiawan
Kepala Seksi Pelayanan : Widiana Ratnasari Suproo
Kepala Seksi Penagihan :
Kepala Seksi Pemeriksaan :
Kepala Ekstensifikasi Perpajakan : Supramono
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi 1 : Wiji Siswanto
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi 2 : Tri uniwati
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi 3 : Siswanto
E. Mekanisme Kerja Organisasi/ Pembagian Tugas Organisasi
Secara umum tugas kepala kantor dan masing-masing seksi adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Kantor
Kepala Kantor KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasi
pelaksanaaan, penyuluhan, dan pengawasan Wajib Pajak dibidang Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
dan Pajak Tidak Langsung Lainnya Dan Pajak Bumi dan Bangunan dalam
wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Sub Bagian Umum
Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga.
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Melakukan pengumpulan, pencairan dan pengolahan data, pengamatan
potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen
perpajakan, pelayanan dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis
komputer, pemantauan e-SPT dan e-Filling dan penyiapan laporan kerja.
4. Seksi Ektensifikasi
7

Melakukan penambahan jumlah Wajib Pajak, baik dari kalangan karyawan


(employe base) maupun Wajib Pajak dari kalangan usahawan (property
base), serta melakukan kegiatan penilaian terhadap objek PBB yang
mengalami pengalihan hak dan perubahan objek pajak.
5. Seksi Pelayanan
Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,
pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan serta pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis
perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak,
rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan
melakukan evaluasi hasil banding.
7. Seksi Pemeriksaan
Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan
aturan pemeriksaan, penertiban penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan
Pajak, serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
8. Seksi Penagihan
Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan angsuran
tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan pajak, serta
penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. Staf Pendukung Pelayanan (Account Representative)
Staf Pendukung Pelayanan berada di bawah pengawasan dan bimbingan
kepala seksi pengawasan dan konsultasi. Ikhtisar tugas Staf Pelayanan
Pendukung adalah sebagai berikut :
a. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
8

b. Bimbingan/ himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis


perpajakan.
c. Penyusunan profil Wajib Pajak.
d. Analisis kinerja Wajib Pajak.
e. Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi.
f. Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.
g. Memberikan informasi perpajakan.
BAB III

URAIAN KEGIATAN PKL DI KANTOR PAJAK PRATAMA


PURBALINGGA

1. BAGIAN/BIDANG PENERIMAAN SPT


A. Prosedur Penerimaan SPT Pos/Jasa Ekspedisi/Jasa Kurir
1. Penelitian SPT
a) SPT diteliti oleh Petugas Peneliti dalam Satuan Tugas SPT atau Petugas
Tempat PelayananTerpadu (TPT) KPP/KP2KP/LDK
b) Petugas Penelitian Satuan Tugas Meneruskan SPT dan lembar penelitian
pada petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)
c) Batas waktu penelitian adalah tiga hari atau lima hari sejak diterima KPP
dari Pos/Jasa Ekspedisi/Jasa Kurir
d) Jika Resi SPT tidak diisi informasi PWP, Jeis SPT dan Masa/Tahu Pajak,
atau satu amplop berisi lebih dari satu SPT, atau SPT L diterima lebih dari
tiga hari, proses penerimaan SPT tetap dilanjutkan
2. Pencetakan bukti Pegiriman Surat (PS)
a) Jika lengkap, Petugas merekam penerimaan SPT
b) Jika tidak lengkap, Petugas menerbitkan Surat Permintaan Kelengkapan
c) Batas waktu Surat Permintaan Kelengkapan adalah 30 hari sejak resi pos
d) Jika tidak dapat diterima, petugas menerbitkan Surat Pemberitahuan SPT
Tidak Disampaikan atau Surat Pemberitahuan Status Peyampaian SPT
e) Batas waktu Cetak LPAD adalah 2 hari sejak penelitian SPT
3. Monitoring Kelengkapan
a) Jika SPT dilengkapi, petugas merekam penerimaan SPT apabila
kelengkapan SPT sesuai dengan Surat Permintaan Kelengkapan SPT
b) Tanggal penerimaan SPT ialah tanggal SPT dilengkapi
c) Jika SPT tidak dilengkapi, petugas Seksi Pelayanan menerbitkan Surat
Pemberitahuan SPT Dianggap Tidak Disampaikan

9
10

B. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non Efektif


Penetapan Wajib Pajak sebagai Wajib Pajak non efektif dilakukan
setelah Direktorat Jenderal Pajak melakukan penelitian administrasi
perpajakan dalam rangka penetapan Wajib Pajak non efektif.
Dalam hal terdapat data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa
Wajib Pajak (WP) yang telah ditetapkan sebagai WP non efektif menjadi
aktif kembali, penetapan sebagai WP non efektif menjadi tidak berlaku dan
KPP memberitahukan hal tersebut kepada WP.
WP yang telah ditetapkan sebagai WP non efektif, tidak wajib
menyampaikan SPT dan tidak dikenai sanksi administrasi berupa denda
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 UU Nomor 6 TAHUN 1983 tentang
KUP sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 TAHUN
2009.
Permohonan non efektif dapat diajukan oleh WP sehingga dikecualikan
dari pengawasan rutin oleh KPP apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan
bebas tetapi secara nyata tidak lagi menjalankan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas;
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas dan penghasilannya dibawah Penghasilan Tidak Kena
Pajak;
3. Wajib Pajak Orang Pribadi yang bertempat tinggal atau berada di luar
negeri lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan dan tidak bermaksud meninggalkan
Indonesia untuk selama lamanya;
4. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penghapusan dan belum
diteritkan keputusan;
5. Wajib Pajak yang tidak lagi memenuhi persyaratan subyektif dan/atau
objektif tetapi belum dilakukan penghapusan.
Penetapan WP non efektif dapat dilakukan dengan cara permohonan WP
atau secara jabatan :
11

1. Penetapan WP non Efektif Melalui Permohonan


a. Permohonan Non Efektif Secara Online (Pasal 41 PER-20/PJ/2013)
1) Permohonan penetapan sebagai Wajib Pajak non efektif
dilakukan secara elektronik dengan mengisi Formulir
permohonan Penetapan WP Non Efektif pada Aplikasi e-
Registration yang tersedia pada website DJP.
2) Permohonan penetapan sebagai WP non efektif yang telah
disampaikan oleh WP melalui Aplikasi e-Registration dianggap
telah ditandatangani secara elektronik atau digital dan
mempunyai kekuatan hukum.
3) Wajib Pajak yang telah menyampaikan Formulir Permohonan
Penetapan WP Non Efektif dengan lengkap pada Aplikasi e-
Registration harus mengirimkan dokumen yang disyaratkan ke
KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan atau tempat kegiatan usaha WP.
4) Pengiriman dokumen yang disyaratkan dapat dilakukan dengan
cara mengunggah (upload) salinan digital (softcopy) dokumen
melalui Aplikasi e-Registration atau mengirimkannya dengan
menggunakan Surat Pengiriman Dokumen yang telah
ditandatangani.
5) Apabila dokumen yang disyaratkan belum diterima KPP dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan
penetapan sebagai WP non efektif secara elektronik,
permohonan tersebut dianggap tidak diajukan.
6) Apabila dokumen yang disyaratkan telah diterima secara
lengkap, KPP menerbitkan Bukti Penerimaan Surat secara
elektronik.
b. Permohonan Non Efektif Secara Manual (Pasal 42 PER-
20/PJ/2013)
1) Dalam hal WP tidak dapat menyampaikan permohonan
penetapan sebagai WP non efektif secara elektronik,
12

permohonan penetapan sebagai WP non efektif dapat dilakukan


dengan menyampaikan permohonan secara tertulis.
2) Permohonan secara tertulis dilakukan dengan mengisi dan
menandatangani Formulir Permohonan Penetapan Wajib Pajak
Non Efektif.
3) WP yang telah mengisi dan menandatangani Formulir
Permohonan Penetapan WP Non Efektif harus melengkapi
formulir penetapan Wajib Pajak non efektif tersebut dengan
dokumen yang disyaratkan.
4) Permohonan secara tertulis disampaikan ke KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan atau
tempat kegiatan usaha WP dengan cara langsung ke KPP atau
melalui KP2KP; melalui pos; atau melalui perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa.
5) Terhadap penyampaian permohonan secara tertulis, KPP
memberikan Bukti Penerimaan Surat apabila permohonan
dinyatakan telah diterima secara lengkap.
6) Dokumen Sebagai Syarat Permohonan Non Efektif adalah
dokumen yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) PER-
20/PJ/2013 di atas. Misalnya, badan usaha yang tidak lagi ada
kegiatan usaha, bisa dengan melampirkan surat pernyataan tidak
ada kegiatan usaha.
2. Penetapan WP non Efektif secara Jabatan
Penetapan Wajib Pajak sebagai Wajib Pajak non efektif dapat
dilakukan secara jabatan apabila:
a. Terdapat data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib
Pajak memenuhi kriteria; dan
b. Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan untuk ditetapkan sebagai
Wajib Pajak non efektif.
13

C. Kegiatan Harian
1. Mengkasifikasikan SPT Masa dan Tahunan
2. Menghitung Lembar Pengawasan Arus Dokumen
3. Menyetempel Surat Keterangan Terdaftar dan Surat Tagihan Pajak
4. Mengelola SPT Tahunan yang dikirimkan melalui Pos/Jasa
Ekspedisi/Jasa Kurir
5. Komputerisasi permohonan Penetapan/Penolakan Wajib Pajak non
Efektif
6. Menggandakan (Memfotokopi) Surat Tagihan Pajak dan dokumen-
dokumen penting lainnya
7. Mengelola dokumen Tanda Terima Efin
8. Mengisi dan mengelola Formulir SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang
Pribadi.
9. Membuat Surat Pengantar Pos pada program aplikasi Ms.Excel
10. Mengamplop surat-surat.

2. BAGIAN/BIDANG PENANGANAN DOKUMEN


A. Prosedur Penanganan Surat Masuk di Seksi Waskon II
1. Bagian Waskon II menerima dan menandatangani buku bahwa surat
masuk telah diterima.
2. Bagian Waskon II mengagendakan surat di buku agenda surat masuk.
3. Pada kolom bendel diisi nomor agenda.
4. Kolom tanggal diisi tanggal surat tersebut diterima.
5. Kolon nomor diisi nomor surat masuk.
6. Kolom dari siapa diisi nama pengirim surat masuk.
7. Kolom acara diisi hal/perihal.
8. Kolom dihubungkan dengan surat nomor diisi nama AR yang
bersangkutan.
B. Prosedur Penanganan Surat Keluar di Seksi Waskon II
1. Account Representative mengirim surat kepada Kepala Seksi Waskon II
untuk dicek dan disetujui.
14

2. Kepala Seksi Waskon II mengecek dan memberi tanda tangan sebagai


bukti bahwa surat telah disetujui, kemudian surat dikirim ke petugas
Waskon II untuk di agenda terlebih dahulu.
3. Petugas Waskon II mengagenda surat tersebut di buku agenda surat keluar
lalu dikirimkan ke seksi lain yang bersangkutan.
4. Setelah surat dikirim ke seksi yang bersangkutan, kemudian petugas
Waskon II meminta paraf di buku agenda surat keluar sebagai bukti bahwa
surat sudah dikirimkan.
5. Proses selesai.
C. Kegiatan Mengagenda SPT Masa PPH Pasal 22, Pasal 4 Ayat 2, Pasal
23/26, dan PPN Pasal 21/26
1. SPT Masa dan PPN dikirim dari Bagian Pelayanan ke Bagian PDI.
2. Bagian PDI menerima dan menandatangani buku bahwa SPT Masa PPH
dan PPN sudah diterima.
3. Bagian PDI mengagenda SPT Masa PPH dan PPN di buku agenda yang
berbeda.
4. SPT Masa PPH Pasal 22, Pasal 4 Ayat 2, Pasal 23/26 dan PPN dipisah
(meskipun kolom buku agendanya sama: No, tanggal register, jumlah
objek pajak, dan tanggal terima).
5. Pada kolom no. diisi nomor urut SPT Masa PPH ataupun PPN.
6. Kolom tanggal register diisi tanggal SPT Masa PPH atauoun PPN,
biasanya terdapat pada surat.
7. Kolom jumlah objek pajak diisi jumlah objek masing-masing bendel.
8. Kolom tanggal terima diisi tanggan saat menerima berkas.
D. Kegiatan Perekaman SPT Masa PPH Pasal 21 ke komputer secara online
1. Buka koneksi internet.
2. Buka perekam pajak online.
3. Login dengan akun yang sudah ada.
4. Klik PPH, lalu klik Masa 2018.
5. Klik PPH Pasal 21.
6. Isi kolom masa pajak, tahun pajak, dan NPWP wajib pajak.
15

7. Isi lembar SPT Masa.


8. Isi lembar SSP dan bukti potong.
9. Save data.
E. Kegiatan Harian
1. Menghitung lembar pengawasan arus dokumen
2. Memfotokopi file
3. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar
4. Mendisposisikan surat masuk dan surat keluar
5. Input data WP
6. Mengarsipkan file
7. Mengantarkan surat
8. Membuat STP online
9. Menyortir dokumen
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat, serta hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan PKL
ini sampai selesai. Karena tanpa nikmatya, Mungkin penulis belum tentu bisa
menyelesaikan kegiatan ini sampai akhir.
Dengan ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
mendukung dan membantu mensukseskan pelaksanaan PKL ini, karena tanpa
dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula penulis belum tentu bisa
menyelesaikan kegiatan PKL ini.
Dengan adanya kegiatan PKL ini, dapat penulis simpulkan bahwa kegiatan
ini sangat bermanfaat bagi siswa SMK. Penulis mendapatkan banyak
pengalaman kerja yang pasti bermanfaat untuk menunjang karir penulis
kedepanya. Selain itu, praktek yang dilakukan juga sangat membantu dalam
meningkatkan potensi keahlian yang profesional dalam bidangya.
B. Saran
Penulis sadar dalam melaksanakan kegiatan PKL ini masih banyak
kekurangan, namun penulis telah berusaha secara maksimal. Selain itu, laporan
PKL ini juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran yang
membangun sangat penulis perlukan guna memperbaiki laporan yang masih
jauh dari sempura ini.
Untuk adik kelas yang nantinya akan melaksanakan kegiatan PKL, mungkin
sedikit saran dari penulis berikut ini yang bisa bermanfaat:
1. Jaga nama baik diri sendiri dan sekolah
2. Gunakan waktu sebaik-baiknya
3. Tetap semangat dan jangan putus asa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan PKL SMK NEGERI 1 KARANGANYAR Tahun Pelajaran


2018/2019
https://suryayudha.id diakses 17 Januari 2019
https://id.scribd.com/document/346976386/Laporan-bsy diakses 17 Januari 2019
https://dokterpajak.com/permohonan-non-efektif-wajib-pajak-10-hari-jadi diakses
22 April 2019
https://www.halomoney.co.id/blog/cara-cek-bi-checking-di-slik-ojk diakses 22
April 2019

17
LAMPIRAN

➢ Foto Kegiatan PKL

18
Catatan:

1. Siswa yang berada dalam satu tempat dudi hanya perlu membuat satu laporan
PKL saja dengan mencantumkan semua nama anggota pada Cover Laporan
PKL
2. BAB II dan BAB III disesuaikan dengan tempat PKL/DuDi masing masing
3. Apabila dalam satu tempat dudi terdapat beberapa bagian/bidang kerja, maka
laporan tetap dibuat satu saja dengan mencantumkan dan membuat penomoran
bagian bagian yang dikerjakan, kemudian di uraikan di Bab III (uraian
kegiatan). Akan tetapi, jika dalam satu tempat PKL/DuDi mengerjakan hal
yang sama dalam satu kelompok maka Laporan PKL pada BAB III cukup
mencantumkan satu pekerjaan yang dilakukan tersebut
4. Lembar pengesahan hanya menggunakan lembar pengesahan sekolah sesui
dengan contoh
5. Untuk ucapan terimakasih pada halaman kata pengantar menyesuiakan tempat
dudi pada saat PKL.
6. Untuk halaman lampiran merupakan foto kegiatan sesuai dengan
bagian/bidang pekerjaan yang dicantumkan pada Bab III (Uraian Kegiatan)
7. Lampiran foto kegiatan cukup melampirkan maksimal dua (2) foto untuk setiap
bagian/bidang pekerjaannya
8. Setiap pergantian BAB diberi kertas pembatas berlogo (watermark) SMK
Negeri 1 Karanganyar dengan warna kertas sesuai kompetensi keahlian masing
masing. TKJ warna merah, MM warna biru dan AKL warna orange
9. Laporan dikumpulkan setelah lembar pengesahan sekolah ditanda tangani oleh
pihak yang terkait
10. Untuk jurnal kegiatan harian peserta PKL tidak perlu dilampirkan pada
lampiran Laporan PKL tetapi tetap dikumpulkan ke guru pembimbing masing-
masing bersamaan dengan pengumpulan laporan sebagai bukti telah mengikuti
rangkaian kegiatan PKL.
11. Laporan PKL dan Buku Panduan Siswa PKL dikumpulkan Paling Lambat 20
Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai