Judul
Disusun Oleh:
Laporan Praktik Kerja Lapangan pada Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP)
Tahun Pelajaran 2018/2019 ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari/ Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Guru SMK Negeri 19 Jakarta (unsur DU/DI)
…………............................. …………………………..
NIP NIP.
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 19 Jakarta Ka.Komp.Keahlian AKL
Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membimbing saya dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
ini, antara lain:
Tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak, laporan ini tidak dapat saya
selesaikan dengan baik. Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saya memohon saran/kritik yang sifatnya membangun agar
dapat saya jadikan acuan untuk menyusun karya tulis berikutnya.
Jakarta, 2019
Penulis
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
C. Manfaat Pelaksanaan PKL (Siswa, Sekolah, DU/DI)
D. Tujuan Pembuatan Laporan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Saran untuk pihak sekolah
2. Saran untuk pihak DU/DI
3. Saran untuk Peserta didik
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan adalah kegiatan pemagangan bagi pelajar di dunia kerja baik
di bidang industri maupun pemerintahan dan merupakan pembelajaran yang wajib
untuk ditempuh oleh seluruh murid di SMKN 19 JAKARTA. Kegiatan ini memiliki
maksud agar pelajar mendapatkan pengalaman sebelum mereka memasuki dunia
kerja yang sesungguhnya, sehingga pelajar akan mendapatkan bekal dari Praktek
Kerja Lapangan yang sudah dilaksanakan. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan,
pelajar akan mengetahui ketrampilan dan pengetahuan yang perlu dikembangkan dan
perlu dipertahankan.
4. Memperkokoh link dan match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
Bagi siswa :
Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
Menjalankan undang-undang
Bagi DU/DI :
Sebagai laporan dari hasil PKL yang telah dilaksanakan secara tertulis
Untuk melatih dan meningkatkan keterampilan siswa untuk membuat karya tulis
.
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL
A. Gambaran Umum Institusi Pasangan
Kementerian Kelautan, dan Perikanan (disingkat KKP) adalah kementerian dalam
Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kelautan dan perikanan. Kementerian
Kelautan, dan Perikanan dipimpin oleh seorang Menteri Kelautan dan Perikanan yang
pertama kali dijabat oleh Sarwono Kusumaatmadja dan sejak 27 Oktober 2014 dijabat
oleh Susi Pudjiastuti. Dibentuk 26 Oktober 1999; 19 tahun yang lalu dengan
nomenklatur sebelumnya Departemen Kelautan dan Perikanan.
VISI DAN MISI
B. VISI
Sebagai organisasi yang membantu Presiden untuk membidangi urusan kelautan dan
perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta
bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Visi KKP adalah “Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang
Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional”.
Mandiri dimaksudkan ke depan Indonesia dapat mengandalkan kemampuan dan
kekuatan sendiri dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan, sehingga
sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Maju dimaksudkan dapat mengelola sumber
daya kelautan dan perikanan
dengan kekuatan SDM kompeten dan iptek yang inovatif dan bernilai tambah, untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan merata.
Kuat diartikan memiliki kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari
pengelolaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dan menumbuhkan wawasan
dan budaya bahari. Berbasis kepentingan nasional dimaksudkan adalah
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
C. MISI
Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan
perundang undangan kepada KKP dan penjabaran dari misi pembangunan nasional,
maka terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni:
1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan
perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan
yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan.
B. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi Institusi Pasangan
Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya :
C. Sejarah institusi pasangan
Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula
perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa,
dan bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan.
Dimasa Orde Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah
daratan.
Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumber
daya kelautan, dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis,
dan potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumberdaya yang dapat
diperbaharui, seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun
budidaya laut, dan pantai, energi non konvensional, dan energi serta sumberdaya
yang tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak, dan gas bumi, dan
berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai
macam jasa lingkungan lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan
kelautan, dan perikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan, dan
sebagainya. Tentunya inilah yang mendasari Presiden Abdurrahman Wahid dengan
Keputusan Presiden No.355/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999 dalam Kabinet
Periode 1999-2004 mengangkat Ir. Sarwono Kusumaatmadja sebagai Menteri
Eksplorasi Laut.
Pasal 1
2. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat, termasuk pegawai dan orang lain yang bekerja di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Kementerian.
5. Kepala Kantor adalah orang yang menjadi penanggung jawab dalam penerapan
program K3 di unit kerjanya masing-masing, dalam hal ini Kepala Biro Umum
melaksanakan pembinaan di lingkup kantor pusat.
6. K3 Personel adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja dan
orang lain yang berada di lingkungan Kementerian.
7. K3 Gedung adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja dan
orang lain yang berada di lingkungan Kementerian.
8. K3 Tata Grha adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja dan
orang lain yang berada di lingkungan Kementerian yang berkaitan dengan
kegiatan tata graha.
10. K3 Pelabuhan Perikanan dan Perkapalan adalah K3 yang menjadi pedoman bagi
seluruh Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di lingkungan Kementerian
dalam melaksanakan kegiatan di pelabuhan perikanan dan perkapalan.
11. K3 Tambak adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja dan
orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan kegiatan
di kawasan tambak.
12. K3 Sekolah Kedinasan adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga
Kerja dan orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam
melaksanakan kegiatan di kawasan sekolah kedinasan.
13. K3 Pengawasan adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja
dan orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan
kegiatan pengawasan.
15. K3 Karantina Ikan adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja
dan orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan
kegiatan di karantina ikan.
16. K3 Rumah Dinas adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja
dan orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan
kegiatan di rumah dinas.
17. K3 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah K3 yang menjadi
pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di lingkungan
Kementerian dalam melaksanakan pengelolaan limbah B3 di area kerja.
18. K3 Selam adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja dan
orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan kegiatan
selam.
19. K3 Kapal Latih adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja dan
orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan kegiatan
di kapal latih.
20. K3 Ruang Makan/Dapur adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga
Kerja dan orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam
melaksanakan kegiatan di ruang makan/dapur.
21. K3 Asrama adalah K3 yang menjadi pedoman bagi seluruh Tenaga Kerja dan
orang lain yang berada di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan kegiatan
di asrama.
22. Alat Pelindung Diri yang selanjutnya disingkat APD adalah alat untuk
melindungi keselamatan dan kesehatan pegawai dari potensi bahaya yang
kemungkinan terjadi pada saat melakukan pekerjaan, setelah pengendalian teknik
dan adminstratif tidak mungkin lagi diterapkan.
23. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau dapat mebahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
dan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
24. Panitia Pengawas Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang selanjutnya disingkat
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerja sama
antara kementerian dan pegawai untuk mengembangkan kerja sama saling
pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan K3.
25. Gempa Bumi adalah gejala alam berupa goncangan atau getaran tanah yang
timbul akibat terjadinya patahan atau sesar karena aktivitas tektonik.
26. Tsunami adalah gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan
gangguan impulsif yang terjadi pada medium laut.
28. Banjir adalah bencana yang paling sering dan rutin melanda Indonesia yang
disebabkan curah hujan tinggi dan air laut yang pasang, serta permukaan tanah
yang lebih rendah dari laut atau letak wilayah berada pada cekungan yang
dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar yang sempit.
29. Longsor adalah proses perpindahan massa tanah/batuan pada lereng melalui
bidang gelincir lengkung atau lurus.
30. Letusan gunung api adalah bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan
istilah erupsi.
31. Puting Beliung adalah suatu pusaran angin kencang dengan kecepatan minimal
64,4 km/jam atau lebih di sekitar pusat pusaran, yang sering terjadi di wilayah
tropis.
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Peraturan Menteri ini mulai berlaku 1 (satu) tahun setelah tanggal diundangkan.
BAB III
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
berlandaskan pada sekitar awal semester genap yaitu semester ke-4 yang dimulai
pada tanggal 4 Februari 2019 sampai dengan tanggal 30 April 2019 dan berlangsung
kurang lebih tiga bulan siswa menjalankan PKL, dengan jadwal efektif lima hari
praktik dalam satu minggu. Dan waktu pelaksanaan PKL dari jam 07:00 sampai jam
15:00 kecuali di hari jumat pulang 30 menit lebih lama dari biasanya
B. Tempat Pelaksanaan
Adapun beberapa kegiatan yang siswa lakukan selama kegiatan PKL berlangsung :
Fotocopy dokumen
Membuat SP2D
Membuat SPM
Membuat SPP
Mengantarkan Surat
Menscan Dokumen
Mengarsipkan Dokumen
Menginput Data
Dalam melakukan sesuatu pasti ada saja hambatan yang datang, begitu pula dengan
PKL yang baru saja di lakukan. Hambatan yang dialami ialah :
1. Kurangnya pengalaman
Teori dan praktek di sekolah kadang tidak sama dengan pekerjaan yang
sesungguhnya, jadi kadang hasil yang dicapai tidak sama dengan yang
diharapkan
F. Pemecahan Masalah
Adapun cara kami memecahkan masalah yang kita hadapi saat PKL :
1. Bila saya di berikan suatu pekerjaan, maka saya akan menanyai terlebih dahulu
perkerjaan yang mungkin saya tidak mengerti
2. Bila saya tidak tahu cara menggunakan alat kantor, saya terlebih dahulu akan
menanyai bagaimana cara pemakaian alat tersebut
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan saya mendapatkan banyak manfaat baik
itu pengalaman, pengetahuan da semua yang terkait dengan dunia kerja. Dan juga
saya mendapatkan wawasan yang luas tentang dunia kerja. Jadi jika saya akan
memasuki dunia kerja yang sesungguh nya mungkin saya tidak akan ragu untuk
memulainya, karna saya punya pengalaman yang baik.
B. Saran
Suasana kerja yang nyaman dan kekeluargaan hendaknya dapat dipertahan kan.
Lebih disiplin