Anda di halaman 1dari 59

SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI CREDIT

UNION SAUAN SIBARRUNG PALOPO

JULINDA SANDA

17179019

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI CREDIT

UNION SAUAN SIBARRUNG PALOPO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Jenjang
Strata Satu (S1) program studi Manajemen Keuangan pada Institut Bisnis dan Keuangan
(IBK) Nitro Makassar

JULINDA SANDA

17179019

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama : JULINDA SANDA

No Stambuk : 17179019

Jurusan : Manajemen Keuangan

Menyatakan bahwa ”Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan

kelulusan S1 di IBK Nitro Makassar, dengan judul :

“ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI CREDIT UNION

SAUAN SIBARRUNG PALOPO”

Adalah Skripsi saya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain.

Sepanjang sepengetahuan saya di dalam naskah karya tulis ini, tidak

terdapat karya iImiah yang pernah diajukan oleh orang Iain, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah dituIis atau diterbitkan oleh

orang Iain, kecuaIi yang secara tertuIis di kutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan

tanpa paksaan dari siapapun.

Makassar, 19 April 2021

Hormat saya

Julinda Sanda
PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB

JUDUL : ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA

KOPERASI CREDIT UNION SAUAN

SIBARRUNG PALOPO

NAMA MAHASISWA : JULINDA SANDA

NO.STB : 17179019

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

KONSENTRASI : KEUANGAN

NAMA TANDA TANGAN TANGGAL

Panus, S.E., M.M ...………………... ……………...


Pembimbing

Dr. Sujatmiko, S.E., M.Si ...………………... ………………


Ketua Prodi Manajemen S1

Megawaty, S.E.,MHRM ………………...... ……………....


Dekan Fakultas Bisnis dan Keuangan
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Tanam Sekarang dan Petik Kemudian,

Berusaha Sekarang dan Nikmati Kemudian”

~ Julinda Sanda ~

“Lakukan apa yang harus kamu lakukan sampai kamu dapat melakukan apa yang
ingin kamu lakukan”
-Ralph Marston-

Penulis mempersembahkan Skripsi ini kepada :

Bapak, Ibu dan Saudara(i) beserta segenap keluarga besarku sebagai

motivator dan pembimbing hidupku.


ABSTRAK

Sanda, Julinda, 2021. Analisisi Kinerja Keuangan Pada Koperasi


Credit Union Sauan Sibarrung Palopo. (Pembimbing: Panus).

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kinerja keuangan


koperasi credit union sauan sibarrung palopo berdasarkan analisis rasio
likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.

Adapun metode analisis dalam penelitian ini menggunakan penilaian


kinerja menggunakan analisis rasio berdasarkan Peraturan Menteri dan
KUKM No.06/Per/M/KUKM/V/2006. Sampel yang digunakan adalah
laporan keuangan koperasi credit union sibarrung palopo periode 2018-
2020.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan rasio likuiditas


terdapat rata-rata current ratio sebesar 134,65% yang masuk dalam
kreteria kurang baik, berdasarkan rasio solvabilitas terdapat rata-rata total
debt to asset ratio sebesar 74,76% yang termasuk dalam kriteria kurang
baik, berdasarkan rasio profitabilitas terdapat rata-rata return on equity
sebesar 4,81% yang termasuk dalam kriteria kurang baik.

Kata Kunci : Likuiditas (CR), Solvabilitas (TDAR) dan Profitabilitas


(ROE).

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha ESA atas

segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skirpsi ini dengan judul “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA

KOPERASI CREDIT UNION SAUAN SIBARRUNG PALOPO”.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan Skripsi ini

dengan tepat waktu. Selama pembuatannya mulai dari awal sampai akhir

penulisan, penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak, terutama dari kedua orang tuaku tercinta Bapak saya Yohanis dan

Ibu saya Margereta serta saudara-saudariku sebagai inspirasi dan

semangat hidupku yang senantiasa memberikan kasih dan sayang

untukku. Serta tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada keluarga

besarku yang telah memberikan doa dan motivasi untuk penulis.

Selama penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir penyelesaian,

penulis mendapat banyak bimbingan dan pengerahan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Moh.Hatta Alwi Hamu, S.E.,M.Si selaku Rektor Institut

Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar yang telah menerima penulis

untuk melanjutkan studi Strata 1.

2. Ibu Megawaty, S.E.,MHRM Selaku Dekan Fakultas Bisnis dan

Keuangan Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis.

ii
3. Bapak Dr. Sujatmiko, S.E.,M.Si selaku Ketua Prodi Manajemen S1

Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar yang telah membimbing

penulis selama menempuh perkuliahaan.

4. Bapak Panus, S.E.,M.M selaku pembimbing Skripsi penulis yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan arahan kepada

penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini.

5. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh staf pengajar di IBK Nitro Makassar yang

telah mendidik dan memberikan pengetahuan kepada penulis selama

mengikuti jenjang pendidikan.

6. Kepada sahabat-sahabatku dan teman-teman angkatan 2017 yang

bekerjasama untuk menyelasaikan studi dikampus IBK Nitro Makassar.

7. Keluarga besar Pengurus Nitro Banking Club periode 2019-2020 yang

selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama

menjadi pengurus.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan

membalas budi segala kebaikannya, serta semoga skripsi dapat

bermanfaat bagi semua orang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna, untuk itulah penulis akan menerima semua kritik

dan saran untuk menyempurnakan Skripsi ini.

Sekian dan Terima Kasih.

Makassar, 19 April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8

A. Landasan Teori ........................................................................... 8

B. Kerangka Pikir ............................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 23

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 23

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 23

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 24

D. Populasi dan Sampel .................................................................. 24

E. Definisi Operasional Perusahaan ................................................ 25

F. Analisis data ................................................................................ 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 28

A. Gambaran Umum Unit Penelitian ................................................ 28

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 34

iv
C. Pembahasan ............................................................................... 40

BAB V PENUTUP .................................................................................. 44

A. Kesimpulan ................................................................................. 44

B. Saran........................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 46

v
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Current Ratio .......................................................................... 34

Tabel 4.2 Total Debt to Asset Ratio ....................................................... 36

Tabel 4.3 Return on Equity .................................................................... 38

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir .................................................................... 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Credit Union Sibarrung ........ 29

Gambar 4.1 Struktur Manajemen Koperasi CU Sibarrung Palopo ......... 33

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan tertua di

Indonesia yang muncul sejak zaman penjajahan Belanda. Dibanding

lembaga atau badan usaha lainnya, landasan koperasi memang berbeda.

Kekeluargaan serta gotong royong merupakan prinsip utama lembaga

keuangan ini. Tidak heran apabila koperasi dianggap sebagai salah satu

badan usaha prorakyat sebagai prinsip dasar pada UU No. 17 Tahun 2012.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian, “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-

orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Lembaga koperasi sejak awal

diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak

kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan

ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat

kelas menengah ke bawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu

fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang

mampu menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang

terhadap pilar ekonomi lainnya.

Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali macam-macam

koperasi yang tertuang dalam UU RI No. 17 Tahun 2012, antara lain

1
2

koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi serba usaha, koperasi

jasa, koperasi konsumsi dan lain sebagainya. Salah satu yang cukup

diminati adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Menurut Rudianto

(2010:51) Koperasi Simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam

bidang pemupukan simpanan dana para anggotanya, untuk kemudian

dipinjamkan kembali kepada para anggota yang memerlukan bantuan

dana. Koperasi simpan pinjam dibentuk untuk melayani kegiatan simpan

pinjam bagi para anggota. Jenis koperasi ini juga sering disebut sebagai

koperasi kredit. Di mana para anggota dapat meminjam dana dalam jangka

pendek dengan bunga yang rendah.

Salah satu jenis koperasi simpan pinjam adalah Credit Union.

Credit union merupakan salah satu lembaga keuangan non bank yang

memberikan fasilitas pinjaman atau kredit kepada anggotanya. Credit union

biasanya dikenal sebagai koperasi kredit, yang merupakan lembaga

keuangan yang berbentuk koperasi, yang dimiliki dan dikontrol oleh para

anggota yang terlibat didalamnya dan memanfaatkan pelayanannya.

Keberadaan kredit merupakan suatu pendapatan terbesar bagi credit union

dibandingkan dengan sumber pendapatan yang lain. Koperasi kredit sendiri

suatu fasilitas keuangan yang diberikan oleh koperasi yang memungkinkan

seseorang meminjam uang yang digunakan untuk membeli produk dan

membayarnya kembali dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Perkembangan credit union di Indonesia dipengaruhi oleh adat dan

budaya lokal yang akan menjadi pertimbangan dalam perumusan produk-

produk credit union, proses mekanisme kerja, dan penyelesaian masalah-


3

masalah sosial ekonomi dalam masyarakat. Adapun anggota credit union

berasal dari individu-individu yang membentuk kelompok-kelompok yang

memiliki aktivitas atau kegiatan-kegiatan sehari-hari yang sama

(Kusumajati, 2012)

Salah satu Credit Union yang ada di Indonesia ialah Credit Union

Sauan Sibarrung yang berada di kota palopo. Credit Union Sauan

Sibarrung palopo merupakan cabang dari Credit Union Sauan Sibarrung

Tanah Toraja. Credit Union Sauan Sibarrung yang berada di kota palopo

didirikan pada tahun 2008, 2 tahun setelah kantor pusat tanah toraja berdiri

pada tahun 2006 silam. Credit Union Sauan Sibarrung hadir dengan tujuan

meningkatkan kualitas sosial-ekonomi masyarakat yang sebelumnya

sangat konsumtif menjadi produktif. Masyarakat memilih untuk menjadi

anggota di Credit Union Sauan Sibarrung karena selain mendapat suku

bunga yang ringan, koperasi tersebut juga memberikan jaminan kematian

untuk anggotanya dan melatih kita untuk menyisihkan sedikit uang untuk

menabung pada setiap bulannya. Perbedaannya dengan bank adalah bank

menawarkan peminjaman uang dengan bunga yang relatif tinggi sehingga

masyarakat yang melakukan peminjaman tidak sanggup untuk

melunasinya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari koperasi Credit Union Sauan

Sibarrung Palopo dari tahun 2018-2020, jumlah anggota yang mengambil

kredit pada tahun 2018 sebanyak 1.814 (seribu delapan ratus empat belas)

orang, pada tahun 2019 sebanyak 2.015 (dua ribu lima belas) orang, dan

pada tahun 2020 sebanyak 2.166 (dua ribu seratus enam puluh enam)
4

orang. Jadi, anggota yang mengambil kredit mengalami kenaikan tiap

tahunnya, di mana pada dari tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami

peningkatan sebesar 11%, sedangkan dari tahun 2019 ke tahun 2020

mengalami peningkatan sebesar 7,5%. Hal ini menunjukkan bahwa kredit

yang disalurkan juga selalu bertambah setiap tahun.

Pada umumnya koperasi juga memerlukan suatu alat yang dapat

digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi agar manajemen

dari pihak koperasi dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan

baik sesuai dengan tujuan koperasi pada umumnya. Kinerja kuangan

koperasi ditentukan berdasarkan anlisis terhadap laporan keuangan

koperasi, maka dari itu untuk mengetahui kinerja keuangan, maka

diperlukan laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi, sehingga

dapat diketahui keberhasilan maupun permasalahan yang dicapai koperasi

dalam pengelolaan keuangannya. Pada hakikatnya laporan keuangan

merupakan suatu daftar finansial yang berkaitan langsung dengan posisi

keuangan dan operasi keuangan, yang keduanya memberikan informasi

berkenaan dengan kondisi keuangan koperasi. Dalam pengukuran posisi

keuangan, unsur yang berkaitan langsung adalah aktiva, kewajiban dan

ekuitas. Sebaliknya unsur yang berkaitan dengan pengukuran operasi

keuangan adalah pendapatan dan biaya, yang tercermin dalam laba/rugi

bersih koperasi.

Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat

dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk

memperoleh ukuran dan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses
5

pengambilan keputusan Dengan demikian tujuan analisis laporan

keuangan adalah mengkonversikan data menjadi informasi. Ada beberapa

teknik yang biasanya digunakan dalam melakukan suatu analisis, dimana

salah satunya adalah analisis rasio. Menurut Horne (1997 : 234) dalam

Kasmir (2010:56) Rasio keuangan merupakan indeks yang

menghubungkan dua angka akutansi dan diperoleh dengan membagi

antara satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk

mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio

keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang

bersangkutan.

Dalam hal menganalisis kinerja keuangan koperasi yang bergerak

berdasarkan usahanya maka digunakan analisis rasio keuangan dan

interplementasi dari macam-macam rasio yang dapat memberikan

pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi

perusahaan (Swair, 2011:87). Rasio-rasio yang digunakan pada umumnya

adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas (rentabilitas). Analisis

terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, pada dasarnya ada

keinginan untuk mengetahui pencapaian yang diperoleh perusahaan,

seperti tingkat profitabilitas, tingkat risiko ataupun tingkat kesehatan

keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Walaupun laporan

keuangan bersifat historis, namun laporan ini biasanya memberikan

indikator-indikator bagaimana sebuah perusahaan kemungkinan berkiprah

dalam periode-periode berikutnya.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis


6

didalam hal ini ingin mengkaji dan meneliti permasalahan tersebut ke

dalam penulisan skripsi dengan judul “ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PADA KOPERASI CREDIT UNION SAUAN SIBARRUNG PALOPO”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat

ditarik rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana kinerja keuangan koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

Palopo berdasarkan analisis rasio likuiditas ?

2. Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

berdasarkan analisis rasio solvabilitas ?

3. Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

berdasarkan rasio profitabilitas ?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Credit Union Sauan

Sibarrung Palopo berdasarkan analisis rasio likuiditas.

b. Untuk mengetahui kinerja Keuangan Koperasi Credit Union Sauan

Sibarrung Palopo berdasarkan analisis rasio solvabilitas.

c. Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Credit Union Sauan

Sibarrung berdasarkan rasio profitabilitas.

2. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kegunaan atau manfaat sebagai berikut:


7

a. Bagi Koperasi, sebagai masukan bagi manajemen koperasi untuk

mengetahui efisiensi serta efektivitas perkembangan koperasi yang

pada akhirnya berguna bagi perbaikan penyusunan rencana atau

kebijakan yang dilakukan di waktu yang akan datang.

b. Bagi Penulis, menambah wawasan pengetahuan mengenai cara

menganalisis kinerja keuangan koperasi yang diperoleh dari hasil

penelitian.

c. Bagi Pembaca, memberikan tambahan referensi bagi pembaca

dalam mengaplikasikan dalam kehidupan nyata.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Koperasi

a. Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa latin cooperere yang dalam

Inggris menjadi couperation berarti “bekerja bersama”, co berarti

bersama dan operation berarti “bekerja” atau “berusaha” (to

operate). Koperasi adalah sebuah perusahaan dimana orang-orang

berkumpul bukan untuk menyatukan uang atau modal melainkan

sebagai akibat kesamaan kebutuhan ekonomi.

Berdasarkan Undang-Undang nomor 12 tahun 1967 koperasi

Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial

dan beranggotakan orang-orang atau, badan-badan hukum

koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha

bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

b. Nilai-Nilai dan Prinsip Koperasi

Koperasi dalam menjalankan kegiatan perkoperasian harus

memiliki nilai-nilai dan prinsip koperasi. Prinsip-prinsip koperasi

merupakan jati diri dan ciri khas dari koperasi, prinsip ini adalah

salah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang

lainnya. Prinsip koperasi mengatur tidak hanya tentang hal yang

berkaitan dengan hak anggota tetapi juga berkewajiban dalam hal

8
9

pelayanan anggota dan masyarakat serta sebagai alat untuk

menyukseskan program-program pemerintah tentang Gerakan

Koperasi. Prinsip Koperasi sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang Nomor 25 tahun 1992 :

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

2) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi;

3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

5) Kemandirian.

Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh koperasi sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian adalah:

1) Keadilan;

2) Kebersamaan;

3) Kekeluargaan;

4) Kesejahteraan bersama;

c. Tujuan dan Fungsi Koperasi

Tujuan Koperasi didirikan tidak hanya untuk membantu

perekonomian dari anggotanya tetapi juga menjadi alat penggerak

perekonomian Negara. Tujuan koperasi yang tercantum dalam

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 yaitu untuk memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, serta ikut membangun tatanam perekonomian nasional

untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur


10

berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Fungsi Koperasi pada

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian

adalah:

1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan

ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan

sosialnya.

2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat.

3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan

dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi

sebagai sokogurunya.

4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

d. Bentuk dan Jenis Koperasi

Koperasi yang ada di Indonesia terbagi atas beberapa

bentuk, Pembagian tersebut didasarkan pada perbedaan latar

belakang dan tujuan didirikannya koperasi. Pembagian kedalam

bentuk besar koperasi berdasarkan beberapa pendekatan yaitu:

(Baridwan, 2010:75-83)

1) Bidang usaha terdiri dari koperasi konsumsi, produksi,

pemasaran dan koperasi kredit/simpan pinjam.

2) Jenis komoditi yang diusahakan yaitu koperasi pertambangan,


11

3) industri, pertanian dan koperasi jasa.

4) Jenis anggota misalnya adalah Koperasi Mahasiswa, Koperasi

Karyawan, koperasi Pondok Pesantren, dan lain-lain.

5) Daerah kerjanya yaitu koperasi primer, koperasi sekunder, dan

koperasi tersier.

e. Sumber Permodalan Koperasi

Modal koperasi merupakan pemasukan sumber daya

koperasi baik dari dalam maupun dari luar. Modal koperasi berbeda

dengan modal pada perusahaan lainnya dan sebagian besar modal

koperasi barasal dari anggotanya. Sumber modal koperasi dari

dalam maksudnya adalah berasal dari simpanan dan modal

pinjaman dari anggota, karena modal pinjaman ada yang berasal

dari luar yaitu meliputi pinjaman dari bank, koperasi lain atau

lembaga keuangan lainnya. Modal simpanan berasal dari simpanan

pokok, simpanan wajib, dan cadangan dan hibah. Sumber modal

koperasi dari luar yaitu modal penyertaan. Modal penyertaan

adalah investasi atau penanaman modal dari pihak luar yang bukan

anggota koperasi, meliputi modal dari pihak swasta, pemerintah

stsupun dari perseorangan.

2. Laporan Keuangan

Menurut Kamsir (2008:34) dalam pengertian yang sederhana,

laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Jumingan

(2014:44) mengemukakan laporan keuangan merupakan hasil refleksi


12

dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan,

sekaligus merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data

keuangan perusahaan. Lantas laporan keuangan disusun dan

ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh

perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan

perusahaan. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Arifin (2007)

dalam Destiadi (2010) mengemukakan bahwa laporan keuangan

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan perusahaan, yang

biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan. Disusun dan disajikan sekurang-

kurangnya setahun sekali, guna memenuhi kebutuhan sejumlah besar

pemakai yang memerlukan dan berhak memperoleh informasi yang

tercakup dalam laporan keuangan, termasuk informasi tambahan.

3. Komponen Laporan Keuangan

Menganalisis suatu laporan keuangan, penganalisa harus

mempunyai pengertian yang mendalam tentang laporan keuangan itu

sendiri dalam bentuk- bentuk maupun prinsip yang terkandung dalam

laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Neraca menurut penjelasan Kadarsan (1992:137) dalam Destiadi

(2010) mempunyai berbagai macam kegunaan. Di antaranya

adalah bisa menunjukkan tentang macam atau tipe perusahaan,

posisi keuangan, nilai absolut, struktur perusahaan, likuiditas dan

solvabilitas, strategi perkreditan, strategi arus tunai, daya pinjam,

serta perkembangan dari perusahaan. Neraca adalah laporan


13

keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan

(aktiva, kewajiaban, ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

Sebagimana dijelaskan bahwa dalam laporan keuangan ada tiga

laporan yaitu: neraca, laporan laba rugi, dan laporan kas. Pada

bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian atau definisi

tentang neraca yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:

1) Aktiva

a) Aktiva lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya akan

diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang sesuai

dengan siklus normal perusahaan (Arifin, 2007) yang

termasuk dalam aktiva lancar adalah kas atau setara kas,

investasi jangka pendek, wesel tagih, piutang usaha,

piutang lain-lain, persediaan, pajak dibayar dimuka, biaya

dibayar dimuka, dan aktiva lancar lain-lain.

b) Aktiva tidak lancar, contohnya adalah aktiva pajak

tangguhan, investasi pada perusahaan asosiasi, investasi

jangka panjang lain, aktiva tetap (peralatan kantor, mesin,

kendaraan, gedung, tanah, dan natural resources), aktiva

tidak berwujud (goodwill, hak sewa, hak paten, hak cipta,

franchise (hak monopoli), dan lisensi), aktiva lain-lain

(piutang kepada direksi dan beban ditangguhkan).

2) Kewajiban

a) Kewajiban lancar, yaitu kewajiban perusahaan kepada

pihak lain yang penyelesaiannya diharapkan


14

mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan

dalam jangka waktu satu tahun atau kurang (Arifin, 2007).

Yang termasuk dalam kewajiban lancar adalah pinjaman

jangka pendek, wesel bayar, hutang usaha, hutang pajak,

beban masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka,

bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun, dan kewajiban lancar lain-lain.

b) Kewajiban tidak lancar, contohnya adalah hutang

hubungan istimewa, kewajiban pajak tangguhan, pinjaman

jangka panjang, hutang sewa guna usaha, keuntungan

tangguhan aktiva dijual dan disewaguna usaha kembali,

hutang obligasi, hutang subordinasi, obligasi konversi,

serta kewajiban tidak lancar lainnya (hutang perusahaan

kepada direksi).

3) Ekuitas Yang termasuk ekuitas adalah modal saham,

tambahan modal disetor, selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan, selisih transaksi perubahan ekuitas

perusahaan asosiasi, keuntungan (kerugian) belum direalisasi

dari efek tersedia untuk dijual, selisih penilaian kembali aktiva

tetap, opsi saham, saldo laba, dan modal saham diperoleh

kembali.

b. Laporan laba rugi, Jumingan (2014:154) menyebutkan bahwa

laporan laba rugi dalam banyak literatur akuntansi diturunkan dari

istilah profit and loss statement, earning statement, operations


15

statement, atau income statement. Kadarsan (1992) menjelaskan

bahwa laporan laba rugi berperan dalam mengungkapkan

keberhasilan atau kegagalan jalannya suatu perusahaan selama

suatu periode tertentu. Kegunaan laporan laba rugi diantaranya

adalah untuk menentukan pembayaran pajak, menganalisis

kemungkinan perluasan luas usaha, mengevaluasi hasil kegiatan

operasional, dan mengukur daya bayar utang perusahaan. Horne

(1997:245) dalam Sutrisno (2003:78) berpendapat bahwa laporan

laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan biaya perusahaan

selama periode tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada

periode tersebut.

4. Penilaian Kinerja

a. Pengertian Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan

karyawan berdasarkan sasaran standar kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya. Oleh karena jika informasi akuntansi

dipakai sebagai salah satu dasar penilaian kinerja, maka informasi

yang memenuhi kebutuhan tersebut adalah informasi akuntansi

manajemen yang dihubungkan dengan individu yang memiliki

peran tertentu dalam organisasi. Tipe informasi akuntansi

manajemen yang memiliki karakteristik semacam itu disebut

informasi akuntansi pertanggung jawaban.

Penilaian kinerja dilakukan dengan menekan perilaku yang


16

tidak semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan

perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil

kinerja pada waktu serta penghargaan, baik bersifat intrinsik

maupun ekstrinsik (Sanistiawan, 2004:13).

b. Tujuan Penilaian Kerja

Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir

(2010:31) adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang

harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi keuangannya pada saat ditagih atau pada saat

jatuh tempo.

2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan

jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu.

4) Untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya

termasuk membayar kembali pokok hutangnya tepat pada

waktunya serta kemampuan membayar deviden secara teratur

kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan

atau krisis keuangan.


17

c. Manfaat Penilaian Kerja

Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah

sebagai berikut:

1) Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi

dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

2) Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara

keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan

untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan

perusahaan secara keseluruhan.

3) Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi

perusahaan untuk masa yang akan datang.

4) Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan

organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi

pada khususnya.

5) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal

agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas

perusahaan.

5. Metode Penilaian Kinerja

Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan

mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan,

sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing

pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa

periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan


18

alat-alat pembanding lainnya. Tujuan dari setiap metode dan teknik

analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih

dimengerti. Dalam menganaisis laporan keuangan digunakan beberapa

metode dan teknik yang dijadikan dasar penganalisisan.

Pemilihan metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan

dilakukannya penelitian terhadap kinerja kauangan tersebut. Metode

yang dapat digunakan adalah dengan analisis perbandingan laporan

keuangan, analisis tren, analisis common size statemen, analisis

penggunaan modal, analisis penggunaan kas, analisis rasio keuangan,

gross profit analysis dan analisis break event point (Jumingan,

2014:242).

6. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui

hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporang laba rugi

secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir,

2010:37). Analisis rasio pada dasarnya dilakukan pada aspek-aspek

keuangan suatu perusahaan atau instansi. Analisis rasio keuangan

merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasional

koperasi. Analisis rasio keuangan digunakan dengan cara

membandingkan antara komponen dalam laporan keuangan. Hasil dari

analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui kondisi

keuangan saat ini dan dapat memprediksi kondisi keuangan di masa

yang akan dating sehingga dapat digunakan untuk pengambilan suatu

keputusan.
19

Menurut Munawir (2010:40) dalam bukunya, ada metode analisis

yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan yaitu:.

a. Analisa rasio menggunakan data perusahaan untuk menghitung

rasio-rasio yang mencerminkan kondisi perusahaan terkini.

b. Analisis rasio (membandingkan rasio saat ini, masa lalu dan masa

yang akan datang), dan eksternal (melibatkan perbandingan rasio

perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri dengan titik

waktu yang sama).

7. Penilaian Kinerja berdasarkan Peraturan Menteri dan KUKM

No.06/Per/ M/KUKM/V/2006

Analisis rasio adalah suatu alat analisis yang penting untuk

menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan, apakah

perusahaan itu posisi keuangannya baik atau buruk, rasio memberikan

gambaran keadaan keuangan rasio rata-rata dari perusahaan yang

sejenis. Melalui rasio ini akan diperoleh ukuran-ukuran tentang

likuiditas, solvailitas, profitabilitas/rentabilitas dan aktivitas keuangan

suatu perusahaan. Namun rasio yang biasa digunakan sesuai

pedoman pada Peraturan Menteri dan KUKM

No.06/Per/M/KUKM/V/2006 adalah sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas,

Rasio likuiditas bertujuan mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas

dapat dihitung berdasarkan informasi modal kerja dari pos aktiva

lancar dan hutang lancar. Jenis rasio likuiditas yang sering


20

dipergunakan adalah current ratio (rasio lancar), digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya.

Rasio lancar dihitung dengan cara membagi aktiva lancar dengan

kewajiban lancar. Adapun rumusnya sebagai berikut :

b. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas bertujuan untuk mengukur seberapa jauh aktiva

perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.

Rasio solvabilitas yang sering dipergunakan adalah total debt to

assets ratio (rasio total utang terhadap total aktiva), dikenal

sebagai debt ratio, digunakan untuk mengukur persentase

kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang. Adapun rumusnya

sebagai berikut :

c. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas bertujuan untuk

mengukur seberapa efektif pengelolaan perusahaan sehingga

menghasilkan keuntungan. Profitabilitas/rentabilitas adalah hasil

akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh

perusahaan. Rasio lain dapat memberikan petunjuk yang berguna

dalam menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan, tetapi

rasio profitabilitas akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas,


21

aktivitas dan solvabilitas. Yang termasuk dalam rasio profitabilitas

yang sering dipergunakan adalah return on equity (tingkat

pengembalian ekuitas), merupakan rasio keuangan yang paling

penting atau jumlah akhir (bottom line) yang diukur dengan

membagi laba bersih dengan ekuitas atau modal sendiri. Adapun

rumusnya sebagai berikut :

B. KERANGKA PIKIR

Gambar 2.1
Kerangka Pikir
Koperasi Credit Union Sauan
Sibarrung Palopo

Laporan Keuangan

Analisis Rasio Keuangan

Rasio Rasio Rasio


Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas

Kinerja Keuangan

Kesimpulan Dan Saran


22

Keterangan:

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

Palopo dengan mengambil data pada laporan keuangan perusahaan untuk

menganalisis rasio keuangannya yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, dan rasio profitabilitas untuk menentukan kinerja keuangan

perusahaan yang pada akhirnya menghasilkan kesimpulan dan saran yang

nantinya diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan

pihak Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

Palopo yang berlokasi di Jalan Veteran No.71, Kelurahan Pattene,

Kecamatan Wara Kota Palopo. Waktu penelitian Lebih dari 1 Bulan.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, merupakan

data yang dinyatakan dengan angka seperti data laporan keuangan

Koperasi Kredit Union Saung Sibarrung Palopo.

2. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya dengan mengadakan wawancara langsung dengan

manajer Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung. Dalam penelitian

ini data primer yang dimaksud adalah berupa sejarah koperasi.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang

sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Adapun

data sekunder yang digunakan ada hubungannya dengan

penelitian ini berupa struktur organisasi koperasi, laporan neraca

dan laporan laba rugi.

23
24

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan

dengan menggunakan metode berikut:

1. Observasi untuk memperoleh informasi tentang keputusan perusahaan

dalam melaksanakan kredit. Kegiatan observasi dalam penelitian ini

dilakukan dengan mengunjungi langsung ke tempat penelitian.

2. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data secara langsung

dari instansi yang bersangkutan. Kegiatan ini dilakukan agar dapat

mendapatkan bukti tertulis dari pihak yang bersangkutan.

3. Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan jalan

membaca dan mencatat secara sistematika fenomin-fenomin yang

dibaca dari sumber-sumber tertentu. Dalam hal ini penulis mempelajari

buku-buku literatur yang menyangkut masalah yang berkaitan dengan

laporan yang disusun.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan Koperasi Kredit Union Sauan Sibarrung Palopo periode

2018-2020.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik sampel jenuh. Sampel jenuh adalah laporan keuangan

perusahaan Koperasi Kredit Union Sauan Sibarrung Palopo periode

2018-2020.
25

4. DEFINISI OPERASIONAL PENELITIAN

Berdasarkan identifikasi terhadap variabel-variabel yang digunakan

dan untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang diteliti,

berikut ini dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel.

1. Laporan keuangan adalah neraca dan laporan laba rugi Koperasi

Kredit Union Sauan Sibarrung Palopo.

2. Likuiditas adalah kemampuan Koperasi Kredit Union Sauan Sibarrung

untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan dana

lancar yang tersedia pada saat tertentu.

3. Solvabilitas adalah kemampuan Koperasi Kredit Union Sauan

Sibarrung untuk memenuhi kewajiban jangka panjang

4. Profitabilitas adalah kemampuan Koperasi Kredit Union Sauan

Sibarrung untuk menghasilkan keuntungan.

5. ANALISIS DATA

Metode analisis data pada laporan keuangan yang digunakan

untuk mengukur, mengetahui, menggambarkan, menentukan serta

membandingkan proporsi pada pos-pos dalam laporan neraca, laba rugi

dan arus kas.

Analisis rasio merupakan metode analisis yang digunakan dengan

menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu

dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam

laporan keuangan yang sama dengan tahun yang sama. Dalam

menganalisis rasio keuangan, sebagai standar dalam menilai kinerja

keuangan pada penelitian ini digunakan standar yang telah ditetapkan


26

berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM

No.06/Per/M/KUKM/V/2006 tentang Standar Penilaian Kesehatan, ada tiga

kelompok rasio (likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas ) dihitung dari data

laporan neraca dan rugi laba, kemudian ditabulasi berdasarkan masing-

masing rasio dan 26 tahun tanpa uji statistik. Adapun cara menilai kinerja

keuangan dengan cara perhitungan dari rasio yang terbagi dari tiga

kelompok rasio sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan cara membagi

aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006, menjelaskan bahwa standar penilaiannya

adalah sebagai berikut:

a. 200% - 250% = 100 (Sangat Baik)

b. 175% - < 200% = 75 (Baik)

c. 150% - < 175% = 50 (Cukup Baik)

d. 125% - < 150% = 25 (Kurang Baik)

e. <125% =0 (Buruk)

2. Rasio Solvabilitas

Total debt to assets ratio, dihitung dengan cara membagi total

hutang dengan total aktiva.


27

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006, menjelaskan bahwa standar penilaiannya

adalah sebagai berikut:

a. ≤40% = 100 (Sangat Baik)

b. >40% - 50% = 75 (Baik)

c. >50% - 60% = 50 (Cukup Baik)

d. >60 - 80% = 25 (Kurang Baik)

e. >80% =0 (Buruk)

3. Rasio Profitabilitas

Return on equity atau tingkat pengembalian ekuitas dihitung

dengan membagi laba bersih dengan ekuitas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006, menjelaskan bahwa standar penilaiannya

adalah sebagai berikut:

a. >21% = 100 (Sangat Baik)

b. 15% - <21% = 75 (Baik)

c. 9% - <15% = 50 (Cukup Baik)

d. 3% - <9% = 25 (Kurang Baik)

e. < 3% =0 (Buruk)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM UNIT PENELITIAN

1. Sejarah Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung merupakan lembaga

keuangan mikro yang hadir sebagai wujud keprihatinan Gereja Katolik

terhadap masalah sosial-ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung pertama kali didirikan di

kabupaten Tanah Toraja pada 7 desember 2006, dengan visi dari

program pendampingan yang digagas ialah “Menjadi Lembaga

Pemberdayaan Hidup Masyarakat Toraja yang Tangguh dan

Terpercaya Demi Kesejahteraan Anggota”.

Misi utama dari pendampingan adalah “Meningkatkan Kualitas

Hidup Anggota Berbasis Komunitas Melalui Pemberdayaan Sosial dan

Ekonomi Secara Berkelanjutan”.

Nilai-nilai inti yang digunakan Sauan Sibarrung sebagai

pedoman dalam mewujudkan pelayanannya ditengah-tengah

masyarakat adalah:

a. Bulan Tasak (Hidup Sejati)

b. Kinaa (Bijaksana)

c. Sikamasean (Berbagi)

d. Sangserekan (Bersama dan Bersaudara)

e. Mawatang (Ulet)

28
29

f. Matarru (Kreatif)

g. Ma’patongan (Beriman)

h. Madarana Lako Daena (Ramah Lingkungan)

2. Struktur Organisasi Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Koperasi Credit Union Sibarrung

Dalam pengelolaannya, Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

dilengkapi perangkat yang terdiri dari Rapat Anggota Tahunan (RAT),

Dewan Pengurus, Dewan Pengawas, Dewan Komite, dan Manajemen

Pelaksana.

Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun,

untuk mendengar laporan pertanggungjawaban yang dibagi dalam

beberapa bagian yakni: Laporang Pengurus, Laporan Pengawas, dan

Penyampaian Rencanan Kerja untuk tahun periode selanjutnya.

Dewan pengurus dipilih secara demokratis dalam Rapat Anggota

Tahunan. Secara umum, tugas dari Dewan Pengurus adalah


30

mengelola semua permasalahan yang berkaitan dengan Credit Union

berdasarkan peraturan yang berlaku. Dewan Pengurus adalah

perwakilan dari anggota, yang secara sah diberi otoritas dan

tanggungjawab untuk mewujudkan tujuan Credit Union, untuk menjalin

kerjasama dengan pihak lain yang mempunyai visi dan misi sejenis,

menyusun tugas, wewenang dan membuat ketentuan pelayanan.

Dewan Pengawas memiliki tugas sebagai jembatan pengurus

dengan auditor, dan sebagai pengawas dan pengontrol kinerja yang

dilakukan oleh pengurus dan staf manajemen, dengan maksud untuk

memberikan pemikiran yang bersifat membangun terhadap kinerja

pengurus dan staf manajemen serta memastikan aset Credit Union

terlindungi dan dikelola secara efesien. Adapun kekeliruan yang

ditemukan oleh Dewan Pengawas, akan segera dikomunikasikan

kepada pengurus agar segera dievaluasi dan dilakukan perbaikan

sesuai dengan operasional kerja yang berlaku.

Dewan Komite merupakan perpanjangan tangan dari Dewan

Pengurus, untuk mendampingi masing-masing tempat pelayanan

Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung dalam melaksanakan

tanggungjawabnya melayani anggota. Adapun masing-masing Dewan

Komite dibaga kedalam beberapa bidannya yakni: Komite Eksekutif,

Komite Kredit, Komite Edukasi, Komite Pemberdayaan Komunitas,

Komite Sarana dan Prasarana, Komite Marketing dan Jejaring usaha

anggota, Komite IT & Youth dan Komite TP.

Manajemen Credit Union Sauan Sibarrung dipimpin oleh


31

General Manager (GM) sebagai pelaksanan dalam menjalankan visi

dan misi Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung. Adapun kantor

pelayanan atau cabang Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

berjumlah 12 tempat pelayanan (TP), diantaranya adalah:

a. TP Makale,

b. TP Bone-bone,

c. TP Padang Sappa,

d. TP Palopo,

e. TP Saluampak,

f. TP Deri,

g. TP Rantepao,

h. TP Rantetayo,

i. TP Pare-pare,

j. TP Sanggala,

k. TP Rembon, dan

l. TP Mengkendek.

Masing-masing kantor pelayanan terdiri dari 1 (satu) orang

Manager, dan 5 (lima) bidang pelaksana manajemen yakni bidang

keuangan, kredit, diklat, administrasi dan jalinan, dan pemberdayaan.

3. Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo

Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo sendiri berdiri 2

tahun setelah kantor pusat Tanah Toraja berdiri, yakni pada tahun 2008

silam yang beralamat di Jalan Veteran No.71, Kelurahan Pattene,

Kecamatan Wara Kota Palopo.


32

Tujuan Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo maupun

secara keseluruhan lebih menutamakan pemberdayaan pelatihan pada

anggotanya, masalah keuangan menjadi nomor 2 (dua), karena

prinsipnya jika anggota merasa nyaman maka kuangannya akan

mengalir dengan sendirinya. Maka dari Koperasi Credit Union Sauan

Sibarrung sendiri lebih memntingkan kualitas hidup anggotanya. Untuk

segmentasi pemnerian kredit sendiri diberikan untuk masyarakat

menengah kebawah.

Jika dibandingkan dengan perbankan mengenai pengambilan

kredit, yang menjandi nasabah adalah anggota sendiri dan dianggap

menjadi pemilik dari koperasi, karena pelayanannya disesuaikan

dengan kebutuhan dari anggotanya.

Adapun beberapa produk yang di berikan Koperasi Credit Union

Sauan Sibarrung diantara lain:

a. Pinjaman Modal Tabungan;

b. Pinjaman Modal, Tabungan Rannuan;

c. Pinjaman Usaha Dagang;

d. Pinjaman Pertanian, Peternakan, dan Perikanan;

e. Pinjaman Online;

f. Pinjaman Kelompok Binaan;

g. Pinjaman Kepemilikan Tanah dan Rumah, Pendidikan, dan

Kesehatan;

h. Pinjaman Kendaraan Bermotor, Ziarah Rohani, dan Acara Adat;

i. Pinjaman Peralatan Rumah Tangga, Elektronik dan Furniture.


33

Struktur manajemen Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung

Palopo di pimpin oleh 1 (satu) Manager, dan 5 (lima) bidang pelaksana

manajemen yakni bidang keuangan, kredit, diklat, administrasi dan

jalinan, dan pemberdayaan yang bertugas untuk melaksanakan

kebijakan pengurus, mengendalikan usaha, dan mentaati segala

ketentuan AD/ART, RAT, kontrak kerja dan kebijakan yang ada.

Kemudian anggota bertugas dan berkewajiban untuk membayar

simpanan pokok dan wajib, berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan

Credit Union, mentaati ketentuan AD/ART, keputusan RAT dan

ketentuan lain yang berlaku, serta memelihara serta menjaga nama

baik Credit Union.

Gambar 4.2
Struktur Manajemen Koperasi CU Sauan Sibarrung Palopo

Manajer : Verlin Birana, SE

Staf Keuangan : Herlinda P, SE

Staf Kasir :

a. Megi Silvi Lontaan, SE

b. Gloria Brigita P, S.Pd

c. Octavianus Pasang, SH
34

Staf Kredit :

a. Delviani I. Sari, A.Md

b. Oktavia T. La’bi, S.Pd

Staf Penagihan : Yosua Anggi Parabang

Staf Diklat : Rudi Manggiali, SE

Staf Administrasi : Arbuanus Semba, S.Si

Staf Pemberdayaan : Paulus Toya

B. HASIL PENELITIAN

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas bertujuan mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis rasio likuiditas

yang dipergunakan adalah current ratio (rasio lancar), digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang

harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya.

Adapun hasil perhitungan current ratio pada Koperasi Credit

Union Sauan Sibarrung Palopo pada periode penelitian 2018-2020

dapat di lihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1
Curret Ratio
Periode 2018-2020
(dinyatakan dalam persen)

Current Hasil
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar
Ratio Analisis

2018 Rp 44.968.417.507 Rp 33.396.726.464 134,65 Kurang Baik

2019 Rp 51.736.247.120 Rp 38.299.443.887 135,08 Kurang Baik


35

2020 Rp 53.067.327.983 Rp 39.629.316.946 133,91 Kurang Baik

Rata-Rata 134,55 Kurang Baik


Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dilihat hasil current ratio pada

tahun 2018 aktiva lancar sebesar Rp. 44.968.417.507,- dan hutang

lancar sebesar Rp. 33.396.726.464,- sehingga menghasilkan current

ratio sebesar 134,65%. Hasil tersebut jika dikaitkan dengan standar

penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006, maka hasilnya termasuk dalam krieteria

kurang baik, karena berada di antara 125% - < 150%. Dari rasio ini,

dapat dijelaskan bahwa hutang lancar Rp. 1,00 dijamin dengan aktiva

lancar Rp. 1,34.

Pada tahun 2019 aktiva lancar sebesar Rp 51.736.247.120,- dan

hutang lancar sebesar Rp 38.299.443.887,- sehingga menghasilkan

current ratio sebesar 135,08%, mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya. Hasil tersebut jika dikaitkan dengan standar penilaian

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia, nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006, maka

hasilnya termasuk dalam krieteria kurang baik, karena berada di antara

125% - < 150%. Dari rasio ini, dapat dijelaskan bahwa hutang lancar

Rp. 1,00 dijamin dengan aktiva lancar Rp. 1,35.

Pada tahun 2020 aktiva lancar sebesar Rp 53.067.327.983,- dan


36

hutang lancar sebesar Rp 39.629.316.946,- sehingga menghasilkan

current ratio sebesar 133,91%, mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya. Hasil tersebut jika dikaitkan dengan standar penilaian

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia, nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006, maka

hasilnya termasuk dalam krieteria kurang baik, karena berada di antara

125% - < 150%. Dari rasio ini, dapat dijelaskan bahwa hutang lancar

Rp. 1,00 dijamin dengan aktiva lancar Rp. 1,33.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.

Rasio solvabilitas yang dipergunakan adalah total debt to assets ratio

(rasio total utang terhadap total aktiva).

Adapun hasil perhitungan total debt to aseet ratio pada Koperasi

Credit Union Sauan Sibarrung Palopo pada periode penelitian 2018-

2020 dapat di lihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2
Total Debt to Asset Ratio
Periode 2018-2020
(dinyatakan dalam persen)

Debt to
Hasil
Tahun Total Hutang Total Aktiva Asset
Analisis
Ratio
2018 Rp 33.396.726.464 Rp 43.960.162.702 75,97 Kurang Baik

2019 Rp 40.590.992.858 Rp 53.478.273.920 75,90 Kurang Baik

2020 Rp 39.630.284.338 Rp 54.734.195.463 72,40 Kurang Baik


37

Rata-Rata 74,76 Kurang Baik


Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat hasil total debt to

asset ratio pada tahun 2018 total hutang sebesar Rp 33.396.726.464,-

dan total aktiva sebesar Rp 43.960.162.702,- sehingga menghasilkan

total debt to asset ratio sebesar 75,97%. Hasil tersebut jika dikaitkan

dengan standar penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006, maka hasilnya termasuk dalam krieteria

kurang baik, karena berada di antara >60 - 80%. Dari rasio ini, dapat

dijelaskan bahwa Rp. 75,97 total hutang dijamin dengan Rp. 100 total

aktiva.

Pada tahun 2019 total hutang sebesar Rp 40.590.992.858,- dan

total aktiva sebesar Rp 53.478.273.920,- sehingga menghasilkan total

debt to asset ratio sebesar 75,90%, mengalami penurunan sekian

persen dari tahun sebelumnya. Hasil tersebut jika dikaitkan dengan

standar penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006, maka hasilnya termasuk dalam krieteria

kurang baik, karena berada di antara >60 - 80%. Dari rasio ini, dapat

dijelaskan bahwa Rp. 75,90 total hutang dijamin dengan Rp. 100 total

aktiva.

Pada tahun 2020 total hutang sebesar Rp 39.630.284.338,- dan

total aktiva sebesar Rp 54.734.195.463,- sehingga menghasilkan total


38

debt to asset ratio sebesar 72,40% mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya. Hasil tersebut jika dikaitkan dengan standar penilaian

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia, nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006, maka

hasilnya termasuk dalam krieteria kurang baik, karena berada di antara

>60 - 80%. Dari rasio ini, dapat dijelaskan bahwa Rp. 72,40 total

hutang dijamin dengan Rp. 100 total aktiva.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas bertujuan untuk

mengukur seberapa efektif pengelolaan perusahaan sehingga

menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas yang dipergunakan

adalah return on equity (tingkat pengembalian ekuitas), merupakan

rasio keuangan yang paling penting atau jumlah akhir (bottom line)

yang diukur dengan membagi laba bersih dengan ekuitas atau modal

sendiri.

Adapun hasil perhitungan return on equity pada Koperasi Credit

Union Sauan Sibarrung Palopo pada periode penelitian 2018-2020

dapat di lihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3
Return on Equity
Periode 2018-2020
(dinyatakan dalam persen)
Return
Hasil
Tahun Laba Bersih Equity on
Analisis
Equity

2018 Rp 419.045.664 Rp 10.563.436.238 3,97 Kurang Baik


39

2019 Rp 694.526.199 Rp 12.887.281.062 5,39 Kurang Baik

2020 Rp 767.015.500 Rp 15.103.911.125 5,08 Kurang Baik

Rata-Rata 4.81 Kurang Baik


Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat hasil return on equity

pada tahun 2018 laba bersih sebesar Rp 419.045.664,- dan Modal

sendirinya sebesar Rp 10.563.436.238,- sehingga menghasilkan return

on equity sebesar 3,97%. Hasil tersebut jika dikaitkan dengan standar

penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006, maka hasilnya termasuk dalam krieteria

kurang baik, karena berada di antara 3% - <9%. Dari rasio ini, dapat

dijelaskan bahwa Rp. 100 modal sendiri dijamin dengan Rp. 3,97 laba

bersih.

Pada tahun 2019 laba bersih sebesar Rp 694.526.199,- dan

Modal sendirinya sebesar Rp 12.887.281.062,- sehingga menghasilkan

return on equity sebesar 5,39%, mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya. Hasil tersebut jika dikaitkan dengan standar penilaian

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia, nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006, maka

hasilnya termasuk dalam krieteria kurang baik, karena berada di antara

3% - <9%. Dari rasio ini, dapat dijelaskan bahwa Rp. 100 modal sendiri

dijamin dengan Rp. 5,39 laba bersih.

Pada tahun 2020 laba bersih sebesar Rp 767.015.500,- dan


40

Modal sendirinya sebesar Rp 15.103.911.125,- sehingga

menghasilkan return on equity sebesar 5,08%, mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya. Hasil tersebut jika dikaitkan dengan standar

penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006, maka hasilnya termasuk dalam krieteria

kurang baik, karena berada di antara 3% - <9%. Dari rasio ini, dapat

dijelaskan bahwa Rp. 100 modal sendiri dijamin dengan Rp. 5,08 laba

bersih.

C. PEMBAHASAN

1. Rasio Likuiditas

Current ratio merupakan suatu kemampuan koperasi dalam

membayar utang jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki

koperasi. Dengan kata lain, jika aktiva lancar yang dimiliki lebih besar

dari utang lancar koperasi maka koperasi memiliki dana yang cukup

untuk memenuhi utangnya dan sebaliknya jika aktiva lancar yang

dimiliki lebih kecil dari utang lancarnya maka akan mengalami kesulitan

dalam membayar utang. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman

Penilaian Koperasi Berprestasi kategori current ratio koperasi yang

sangat baik apabila mencapai 200% s/d 250%. Dari perhitungan

current ratio pada Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo dari

tahun 2018-2020 mencapai angka 134,65%, 135,08%, 133,91% atau


41

rata-ratanya sebesar 134,55%. Hasil tersebut menunjukkan pada

Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo termasuk kategori

kurang baik. Artinya aktiva lancar yang dimiliki terlalu sedikit untuk

menjamin hutang lancar yang harus dibayarkan pada saat jatuh tempo,

dengan adanya hal seperti ini maka akan memberikan kesulitan bagi

koperasi untuk membayarkan kewajibannya kepada para anggota,

karena yang menjadi beban besar adalah dana simpanan yang

disetorkan anggotanya apabila sewaktu-sewaktu dana tersebut di

butuhkan. Sebaiknya koperasi lebih banyak memberikan kredit kepada

masyarakat sehingga pada saat jatuh tempo pembayaran maka akan

lebih banyak aktiva yang di terima dalam bentuk kas.

2. Rasio Solvabilitas

Total debt to asset ratio adalah perbandingan antara jumlah

aktiva dengan jumlah hutang, baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Dengan kat alain kemampuan koperasi dalam membayar

seluruh hutang dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki.

Total debt to asset ratio memiliki dampak yang tidak baik pada kinerja

koperasi apabila tingkat hutang yang dimiliki semakin tinggi, karena

akan meningkatkan beban dalam bentuk bunga yang tinggi pula.

Sebaliknya jika tingkat hutang rendah menunjukkan kinerja koperasi

yang baik karena menyebabkan tingkat pengembalian yang tinggi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia, nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal

1 Mei 2006 tentang pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi kategori


42

total debt to asset ratio yang sangat baik apabila mencapai kurang dari

40%. Dari hasil perhitungan total debt to asset ratio pada Koperasi

Credit Union Sauan Sibarrung Palopo dari tahun 2018-2020 mencapai

angka 75,97%, 75,90%, 72,40% atau rata-ratanya sebesar 74,76%.

Hasil tersebut menunjukkan pada Koperasi Credit Union Sauan

Sibarrung Palopo termasuk kategori kurang baik. Artinya total hutang

yang dimiliki oleh koperasi tergolong tinggi sehingga total aktiva yang

ada hanya digunakan untuk menjamin keseluruhan hutang yang dalam

hal ini adalah simpanan anggota yang tentunya terdapat beban bunga

yang besar dan harus dibayarkan, maka secara otomatis akan

mengurangi keuntungan yang diterima koperasi. Sebaiknya koperasi

harus mampu memanfaatkan aktiva yang ada sehingga dapat

membiayai program koperasi yang lebih produktif.

3. Rasio Profitabilitas

Return on equity merupakan kemampuan koperasi

menghasilkan laba dengan modal sendiri. Ketika modal sendiri yang

beroperasi dalam menghasilkan laba, berarti semakin tinggi pula

efesiensi penggunaan modalnya, tetapi jika dana yang bekerja dalam

koperasi berlebihan maka akan ada dana yang tidak produktif dan jika

kekurangan dan bias menyebabkan kegagalan bayar. Dari hasil

perhitungan return on equity pada Koperasi Credit Union Sauan

Sibarrung Palopo dari tahun 2018-2020 mencapai angka 3.97%,

5.39%, 5.08% atau rata-ratanya sebesar 4.81%. Hasil tersebut

menunjukkan pada Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo


43

termasuk kategori kurang baik. Artinya modal yang di miliki oleh

koperasi tidak mampu menghasilkan laba yang diharapkan, karena

modal yang dimiliki oleh koperasi tidak mampu memberikan kontribusi

yang besar untuk menangani biaya-biaya yang dimiliki oleh koperasi

sehingga laba yang di hasilkan tidak maksimal dari pada

pendapatannya. Maka dari itu perlu ditingkatkan lagi modal koperasi

agar mampu menangani biaya-biaya yang harus dibayarkan pada saat

jatuh tempo, sehingga dapat meningkatkan laba koperasi, adapun

modal yang dimaksud adalah lebih banyak menyalurkan kredit kepada

masyarakat dibanding menerima simpanan anggota, karena besarnya

simpanan akan meningkatkan beban bunga yang akan dikeluarkan

oleh koperasi sendiri.


BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dengan

menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas dalam menilai

kinerja keuangan Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo dari

tahun 2018 sampai tahun 2020 dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Tingkat Likuiditas Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo dari

tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 termasuk dalam kategori

kurang baik. Berdasarkan perhitungan rata-rata current ratio Koperasi

Credit Union Sauan Sibarrung Palopo menunjukkan bahwa tingkat

likuiditasnya sebesar 134,55%, berada di bawah kategori sangat baik

sebesar 200%-250%.

2. Tingkat Solvabilitas Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo

dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 termasuk dalam kategori

kurang baik. Berdasarkan perhitungan rata-rata total debt to asset ratio

Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo menunjukkan bahwa

tingkat solvabilitasnya sebesar 74.76%, berada diatas kategori sangat

baik sebesar ≤40%.

3. Tingkat Profitabilitas Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo

dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 termasuk dalam kategori

kurang baik. Berdasarkan perhitungan rata-rata return on equity

44
45

Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo menunjukkan bahwa

tingkat profitabiltasnya sebesar 4.81%, berada dibawah kategori

sangat baik sebesar >21%.

B. SARAN

1. Kondisi Likuiditas yang kurang baik dipengaruhi oleh kurangnya aktiva

lancar untuk menjamin banyaknya hutang lancar, hal ini harus menjadi

garis besar bagi koperasi untuk lebih banyak menyalurkan kredit dan

yang merupakan salah satu asset dari koperasi, sehingga dapat

meningkatkan aktiva lancar untuk menjamin hutang lancar yang akan

dibayarkan pada saat jatuh tempo.

2. Koperasi harus mengelola dengan baik hutang yang dimiliki supaya

lebih produktif dalam menghasilkan laba bagi koperasi, karena

banyaknya hutang/simpanan anggota yang mengendap akan menjadi

beban bagi koperasi jika tidak di kelola dengan baik.

3. Meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan meningkatkan

pendapatan daripada biaya yang dikeluarkan, sehingga laba yang

diharapkan dapat tercapai.

4. Sebaiknya Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung Palopo melakukan

analisis rasio setiap tahunnya, agar diketahui sejauh mana kinerja yang

dilakukan koperasi dan menjadi pertimbangan manajemen dalam

mengambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J. 2007. Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan (Aspek


Finansial dan Non Finansial) Berbasis Komputer. Elex Media
Komputindo. Jakarta.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediete Accounting. Edisi Delapam, Cetakan


Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Destiadi, Alphasti Rasi. 2010. “Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan


Pendekatan Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan
Rentabilitas pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.

Horne, James C. Van. 1997. Prinsip-prinsip Manajeman Keuangan. Edisi


Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kadarsan, H.W. 1992. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan


Perusahaan Agribisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kasmir, 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

---------, 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.06/Per/M/KUKM/V/2006.


Tentang “Pedoman Klasifikasi Koperasi”.

Kusumajati, Titus Odong. 2012. “Faktor Ekonomi dan Kelembagaan


Dalam Keberlanjutan Credit Union di Indonesia”. Disertasi Ilmu
Ekonomi dan Pembangunan. Universitas Gadja Mada. Yogyakarta.

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keenam. Yogyakarta:


Liberty.

Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Sanistiawan, I Wayan. 2004. “Kinerja Finansial KUD Suraberata


Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan (Pendekata
Rasio Keuangan)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Denpasar:
Universitas Udayana.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi).


46
47

Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.

Swair, Agnes, 2011. Analisis dan Inteprestasi Rasio Keuangan.


Yogyakarta. Selemba Empat.

UU RI No.17 Tahun 2012 Mengenai Macam-Macam Koperasi.

UU No.12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian

UU No.25 Tahun 1992 tentang Pengkoperasian.

Anda mungkin juga menyukai