Anda di halaman 1dari 14

Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015

http://jurmafis.untan.ac.id

PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISPASI


MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN DI DESA NANGA
AWIN KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA
KABUPATEN KAPUAS HULU

Oleh:
ELISA
NIM. E42011039

Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat, 2015
E-mail : Praja.IP_Elisa@yahoo.com

Abstrak

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Peran Kepala Desa dalam
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Jalan di Desa Nanga Awin Kecamatan Putussibau
Utara Kabupaten Kapuas Hulu. Judul skripsi ini diangkat oleh karena Partisipasi masyarakat yang tergolong
rendah hal ini terlihat dari daftar hadir musrenbang berlangsung di Desa Nanga Awin. Kesimpulan dalam
Penelitian ini adalah Peran Kepala Desa sudah baik namun dari Perangkat Desa yang belum mendukung penuh
setiap apa yang telah kepala Desa lakukan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dan menumbuhkan
kembali partisipasi masyarakat, partisipasi masyarakat tergolong rendah baik partisipasi melalui Survey dan
Konsulatsi Lokal, serta dalam memanfaatkan Petugas Lapangan, partispasi masyarakat masih tergolong rendah
sehingga pembangunan khsususnya pembangunan jalan terkendala.

Kata-kata Kunci : Peran Kepala Desa, Partisipasi Masyarakat, Masyarakat Desa.

THE ROLE OF THE VILLAGE CHIEF IN IMPROVING PUBLIC PARTICIPATION


IN THE DEVELOPMENT OF RURAL ROAD AT NANGA AWIN VILLAGE IN THE
NORTHERN PUTUSSIBAU DISTRICT OF KAPUAS HULU

Abstract
This thesis aims to describe and analyze the role of the village chief in Improving Public Participation in the
Development of Rural Road at Nanga Awin village in the Northern Putussibau District of Kapuas Hulu. The title
of this thesis was arisen because of the villagers low participation as seen from the attendance list in musrenbang
(the Meeting of Development Plan) which took place in the village of Nanga Awin. The conclusion of this study
notes that the role of the village chief has been good. However, the village officers who have not fully support
what the village chief has been done to improve community participation and regrow the participation of
community, the community participation is low for both participation through survey and the Local consulate, as
well as in asking help from the field officers, public participation is still low so that the construction of road
construction is constrained.

Keywords : Role of the Village chief, Community Participation, Rural Communities

1
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

A. PENDAHULUAN wujud Bangsa yang paling kongkret. Untuk


dapat menjalankan peranannya secara
1. LatarBelakangPenelitian efektif dan efisien, Pemerintahan Desa
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 perlu terus dikembangkan sesuai dengan
tentang Pemerintah Daerah merupakan kemajuan masyarakat desa dan lingkungan
langkah baru untuk membenahi sekitarnya. Saat ini dalam proses
penyelenggaraan pemerintah, melalui pembangunan, bertujuan untuk mencapai
otonomi dan desentralisasi yang diharapkan cita-cita dan tujuan nasional, yaitu
mampu melahirkan partisipasi aktif mewujudkan suatu masyarakat adil dan
masyarakat dan menumbuhkan kemandirian makmur yang merata material dan sipiritual
pemerintah daerah. Pemerintah daerah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dituntut memberikan pelayanan yang lebih dalam wadah Negara Kesatuan Republik
prima serta memberdayakan masyarakat Indonesia.
sehingga masyarakat ikut terlibat dalam Pada hakekatnya tujuan
pembangunan untuk kemajuan daerahnya, pembangunan suatu negara dilaksanakan
karena masyarakatlah yang lebih tahu apa adalah untuk mensejahterakan masyarakat,
yang mereka butuhkan serta pembangunan demikian halnya dengan negara Indonesia.
yang dilakukan akan lebih efektif dan Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
efisien, dan dengan sendirinya masyarakat 1945 dinyatakan bahwa tujuan
akan mempunyai rasa memiliki dan Pembangunan Nasional Bangsa Indonesia
tanggung jawab. adalah melindungi segenap bangsa dan
Desa merupakan cikal bakal seluruh tumpah darah Indonesia,
terbentuknya masyarakat politik dan memajukan kesejahteraan umum,
pemerintahan di Indonesia jauh sebelum mencerdaskan kehidupan Bangsa, serta ikut
Bangsa ini terbentuk. Struktur sosial sejenis melaksanakan ketertiban dunia. Untuk
desa, masyarakat adat dan lain sebagainya mewujudkan tujuan tersebut dilaksanakan
telah menjadi institusi sosial yang pembangunan nasional, yaitu pembangunan
mempunyai posisi yang sangat penting. manusia Indonesia seutuhnya dan
Desa merupakan institusi yang otonom pembangunan masyarakat seluruhnya.
dengan tradisi, adat istiadat dan hukumnya Berkaitan dengan tujuan pembangunan
sendiri relatif mandiri. Hal ini antara lain tersebut, disamping itu diperlukan
ditunjukkan dengan tingkat keragaman partisipasi masyarakat untuk ambil bagian
yang tinggi membuat desa merupakan
2
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

dalam kegiatan pembangunan terutama menghubungkan jalur transportasi dari desa


pada pembangunan jalan. Pembangunan ke desa.
Partisipasi adalah bentuk kepedulian Berbagai rencana dan program-
dan keterlibatan masyarakat sebagai program pembangunan sebagai wujud
pengguna dari hasil pembangunan tersebut. pelaksanaan pemerintahan telah dibuat dan
Oleh karena itu pemerintah harus diimplementasikan di Desa, baik yang
mengikutsertakan masyarakat dalam proses dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui
pembangunan yang akan dilakukan. Hal ini instansi-instansi vertikal di daerah, maupun
didukung dengan pendapat yang pemerintah itu sendiri. Salah satu program
dikemukakan oleh Tjokroamidjojo dalam pemerintah yaitu pembangunan yang
safi’i ( 2007:104) membagi partisipasi dilaksanakan oleh masyarakat secara
masyarakat menjadi tiga tahapan yaitu : swadaya, atau oleh lembaga-lembaga non-
1. Partisipasi dalam proses penentuan pemerintah lainnya yang memiliki
arah, strategi dan kebijakan program-program pembangunan berupa
pembangunan. pemberdayaan masyarakat. Dalam
2. Partisipasi masyarakat dalam mewujudkan tujuan program pembangunan
pelaksanaan kegiatan. pada setiap lembaga dibutuhkan suatu pola
3. Partisipasi dalam memanfaatkan manajerial dalam pengelolaan
pembangunan secara berkeadilan. pembangunan. Pola manajerial tersebut
Dalam merealisasikan tujuan dimaksudkan agar hasil pembangunan dan
pembangunan, maka segenap potensi alam program-program pemerintahan lainnya
harus digali, dikembangkan, dan dapat dirasakan dan dinikmati manfaatnya
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Begitu pula oleh masyarakat. Salah satu hal yang
dengan potensi manusia berupa penduduk dibutuhkan adalah kesadaran dan partisipasi
yang banyak jumlahnya harus ditingkatkan aktif dari seluruh masyarakat dalam
pengetahuan dan keterampilannya sehingga menunjang suksesnya pelaksanaan program
mampu menggali, mengembangkan dan pembangunan. Selain itu juga diperlukan
memanfaatkan potensi alam secara kebijaksanaan pemerintah untuk
maksimal, dan pelaksanaan program mengarahkan serta membimbing
pembangunan tercapai. Dengan adanya masyarakat untuk bersama-sama
pembangunan tersebut masyarakat yang melaksanakan program pembangunan.
tinggal di daerah maupun yang datang Negara dan Pemerintah merupakan
merasa puas akan pembangunan jalan guna variabel terpenting dalam melaksanakan
3
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

program pembangunan untuk menciptakan juga sulit di lalui, seperti terletak di Desa
kesejahteraan masyarakat yang tentunya Nanga Awin Kecamatan Putussibau Utara
akan memberikan dampak positif maupun Kabupaten Kapuas Hulu. Selain itu bukan
negatif terhadap kehidupan masyarakat. hanya warga yang ada di sekitar desa
Dalam proses pelaksanaan pembangunan tersebut yang mengeluh, tetapi juga di
kedua dampak tersebut tidak bisa dihindari. dusun lain yaitu dusun landau ipoh yang
Hal ini dikarenakan antara Negara dan sangat mengeluh dengan keadaan jalan
Pemerintah harus saling bekerjasama dalam yang rusak. Padahal Desa Nanga Awin
melaksanakan pembangunan di daerah. sangat dekat dengan Kota Putussibau yaitu
Dalam hal ini fenomena yang sangat 17 kilometer dari Desa Nanga Awin ke
menjadi permasalahan di Desa Nanga Awin Kota Putussibau, dan dalam hitungan jam
Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten yaitu selama 30 menit jika menggunakan
Kapuas Hulu ialah indikasi perserta bahwa kendaraan beroda dua.
peserta musrenbang rendah hal ini terlihat Jumlah Penduduk Desa Nanga
dari dari data daftar hadir dari undangan Awin pada tahun 2014 adalah 1084 jiwa
yang disebarkan berjumlah 228 Kartu (Profil Desa 2014). Berdasarkan data dari
Keluarga (KK) yang datang hadir Dinas Perhubungan, tercatat panjang
berjumlah 38 0rang pada saat musrenbang prasarana angkutan darat yakni berupa jalan
desa berlangsung.sehingga mengakibatkan darat (jalan kabupaten) di Kabupaten
dalam kegiatan dilapangan seperti gotong Kapuas Hulu adalah sepanjang 998,59 km.
royong sedikit yang datang dan jalan rusak. Sementara itu untuk jalan propinsi tercatat
Oleh karena itu rendahnya partisipasi sepanjang 231,44 km,dan jalan desa
masyarakat tersebut harus kembali sepanjang 3,942 km. Pembangunan jalan
ditingkatkan dan tentunya melalui proses yang belum pernah dilakukan yaitu di
yang lebih lanjut dan kesadaran dari dusun landau Ipoh, padahal dusun ini
masyarakat itu sendiri. berdekatan dengan jalan raya yang menuju
Jalan adalah sarana yang sangat Kota Putussibau, maka dari itu didalam
dibutuhkan dalam masyarakat yang pembangunan harus ditumbuhkan
digunakan sebagai jalur transportasi dan partisipasi masyarakat.
sangat sering dilakukan dalam aktivitas Menurut Undang- Undang Nomor
sehari – hari. Namun kenyataannya yang 38 tahun 2004 tentang jalan, bahwa
menjadi keluhan masyarakat adalah jalan pembangunan jalan adalah kegiatan
yang tidak baik, dan untuk jalur transportasi pemprograman dan penganggaran,
4
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, tujuannya untuk kepentingan rakyat


serta pengoperasiaan dan pemeliharaan banyak. Dalam melakukan hubungan baik,
jalan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut tentu tidaklah mudah, karena harus
bahwa di desa Nanga Awin Kecamatan didorong dengan interaksi yang tumbuh
Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu dalam diri seseorang itu sendiri.
terdapat kondisi jalan yang sangat Berkaitan dengan fenomena yang
memprihatinkan, terutama disalah satu telah diuraikan di atas, penelitian ini sudah
dusun yaitu dusun Landau Ipoh. Hal ini mendapat ijin langsung dari instansi desa di
diduga akibat menurunnya partisipasi Desa Nanga Awin Kecamatan Putussibau
masyarakat. Utara Kabupaten Kapuas Hulu, terutama
Oleh karena itu harus dibangkitkan dari Aparat Desa yang telah menganjurkan
kembali partisipasi masyarakat di daerah dengan rasa hormat agar dengan adanya
tersebut. Untuk mengembalikan partisipasi penelitian ini masyarakat mau turut ambil
tersebut tentu perlu bantuan dari semua bagian dalam kegiatan pembangunan jalan.
pihak, dan hal ini sangat membantu agar Oleh karena itu peneliti menulis penelitian
jalan tidak rusak sehingga dapat dilewati dengan judul Peran Kepala Desa Dalam
dengan kendaraan beroda dua maupun Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
kendaraan beroda empat. Solusi ini Pada Pembangunan Jalan di Desa Nanga
seharusnya dipegang erat oleh masyarakat Awin Kecamatan Putussibau Utara
di Desa Nanga Awin Kecamatan Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu .
Utara Kabupaten Kapuas Hulu agar
desanya juga maju seperti desa lainnya. 2. FokusPenelitian
Partisipasi masyarakat sangat Partisipasi Masyarakat dalam
penting karena pada dasarnya partisipasi Pembangunan Jalan di Desa Nanga Awin
merupakan bentuk kerjasama dan Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten
keikutsertaan baik individu maupun Kapuas Hulu.
kelompok, yang harus dilakukan
berdasarkan keperluan yang ingin 3. RumusanPermasalahan
dilakukan. Dalam meningkatkan partisipasi Bagaimanakah Peran Kepala Desa
masyarakat yang perlu dilakukan adalah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
dengan menumbuhkan rasa kesadaran dari pada pembangunan jalan di Desa Nanga
dalam diri masyarakat itu sendiri untuk ikut Awin Kecamatan Putussibau Utara
serta dalam pembangunan jalan yang Kabupaten Kapuas Hulu?
5
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

4. TujuanPenelitian B. KERANGKA TEORI DAN


Adapun tujuan penelitian ini adalah METODOLOGI
untuk menganalisis dan mendeskripsikan
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan 1. KerangkaTeori
Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Peneliti mengambil satu teori
Jalan. indikator yang berkaitan dengan penelitian
yang diambil oleh peneliti sesuai dengan
5. ManfaatPenelitian teori Conyer dalam Soetomo (2006:312),
Manfaat penelitian ini adalah: mengemukakan partisipasi masyarakat
1) ManfaatTeoritis adalah keikutsertaaan masyarakat secara
Untuk bisa menjadi acuan sukarela yang didasari oleh determinan dan
dalam melakukan penelitian kesadaran diri masyarakat itu sendiri dalam
demi terciptanya partisipasi program pembangunan. Ada lima cara
masyarakat dalam untuk melibatkan keikutsertaan masyarakat
pembangunan jalan dan yaitu:
menjadikan masyarakat untuk 1. Survei dan konsultasi lokal untuk
mampu bekerjasama dalam memperoleh data dan informasi yang
setiap kegiatan pembangunan. diperlukan.
2) ManfaatPraktis 2. Memanfaatkan petugas lapangan, agar
Hasil Penilitian ini dapat sambil melakukan tugasnya sebagai
memberikan bahan masukan agen pembaharu juga menyerap
dan kajian instansi terkait dalam berbagai informasi yang dibutuhkan
hal menumbuhkan partisipasi dalam perencanaan.
masyarakat di Desa Nanga 3. Perencanaan yang bersifat
Awin Kecamatan Putussibau desentralisasi agar lebih memberikan
Utara Kabupaten Kapuas Hulu peluang yang semakin besar kepada
dalam pembangunan Jalan. masyarakat untuk berpartisipasi .
4. Perencanaan melalui pemerintah lokal
artinya pemerintah yang menyusun
perencanaan tersebut
5. Menggunakan strategi pembangunan
komunitas (community development)

6
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

melakukan pembangunan yang berada a. Kemampuan untuk menemukan


di masyarakat untuk berpartisipasi. dan memahami kesempatan-
Untuk kesempurnaan penelitian kesempatan untuk membangun,
peneliti menggunakan teori pendukung dari atau pengetahuan tentang peluang
permasalahan yang terjadi Menurut untuk membangun (memperbaiki
Margono dalam Mardikanto (2003 : 207), mutu hidupnya).
tumbuhkembangnya partisipasi masyarakat b. Kemampuan untuk melaksanakan
dalam pembangunan dipengaruhi oleh tiga pembangunan, yang dipengaruhi
factor yaitu: oleh tingkat pendidikan dan
1. Adanya kesempatan yang diberikan keterampilan yang dimiliki.
kepada masyarakat untuk berpartisipasi. Kemampuan untuk memecahkan
Adanya kesempatan yang diberikan, masalah yang dihadapi dengan
merupakan factor pendorong menggunakan sumberdaya dan kesempatan
tumbuhnya kemauan, dan kemauan (peluang) lain yang tersedia secara optimal.
akan menentukan kemampuannya. Indikator keberhasilan partisipasi
Sebaliknya, adanya kemauan akan masyarakat menurut Oakley (1991: 9)
mendorong seseorang untuk memberikan pemahaman konsep partisipasi
meningkatkan kemampuan serta :Kontribusi Pemikiran., Kontribusi Dana,
memanfaatkan setiap kesempatan. Kontibusi Tenaga Dan KontribusiSarana
2. Adanya kemauan untuk berpartisipasi
kemauan untuk berpartisipasi 2. MetodePenelitian
merupakan kunci utama bagi tumbuh Penelitian ini menggunakan metote
dan berkembangnya partisipasi deskriptif Kualitatif.Penelitian deskriptif
masyarakat. Kesempatan dan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
kemampuan yang cukup belum untuk memahami fenomena – fenomena
merupakan jaminan bagi tumbuh dan yang dialami oleh subjek misalnya perilaku,
berkembangnya partisipasi masyarakat, persepsi, motivasi, tindakan dan lain – lain,
jika mereka sendiri tidak memiliki secara keseluruhan dan cara
kemauan untuk membangun. mendeskripsikan dalam bentuk kata – kata
3. Adanya kemampuan untuk dan bahasa, pada suatu konteks khusus
berpartisipasi kemampuan untuk yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berpartisipasi adalah : berbagai metode ilmiah ( Moleong 2010: 6)

7
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

Teknik pengumpulan data yang pembagian 566 jiwa merupakan laki – laki
digunakanyaitu: dan 518 jiwa merupakan perempuan dengan
a. wawancara jumlah KK sebanyak 311 KK. Desa Nanga
Teknik ini digunakan yaitu teknik Awin terbagi menjadi 3 Dusun yaitu:
wawancara. Menurut Esterberg( Dusun Nanga Awin satu, Dusun Nanga
Sugiyono 2009 : 72 ) wawancara adalah Awin dua dan Dusun Landau Ipoh. Dusun
pertemuan dua orang untuk bertukar Nanga Awin Satu dan Dusun Nanga Awin
informasi dan ide melalui tanyajawab, Dua memiliki luas wilayah Desa Nanga
sehingga dapat dikonstruksikan makna Awin, dengan jumlah penduduk 903 jiwa
dalam suatu topic tertentu. Alat yang terdiri atas 2 Dusun dan 1 Rw dan 4
wawancara yang digunakan oleh peneliti Rt. Dusun Landau Ipoh memiliki luas
antara lain : Buku Catatan, Tape Wilayah 30% dari luas wilayah Desa Nanga
Recorder. Awin, dengan jumlah penduduk 176 jiwa
b. Dokumentasi: yang terdiri atas 1 Dusun 1 RW dan 2Rt.
Teknik dokumentasi yaitu teknik
pengumpulan data dimana peneliti 2. SaranaJalan yang akandibangun
menggunakan dokumen–dokumen atau Berdasarkan data dari dinas
dokumentasi untuk memperoleh data dan perhubungan tercatat Jumlah Jalan Desa di
informasi. Dokumen itu sendiri Desa Nanga Awin yaitu sepanjang 3,942
merupakan peristiwa tempat yang ada km.Jalan Desa Nanga Awin yang akan
dan nyata terjadi yang mana data dilakukan pembangunan sepanjang 800
tersebut berupa tulisan, gambar yang Meter dan lebar 2,5 meter, dengan Volume
digunakan untuk mendukung data yang kegiatan pembangunan jalan semen. Sarana
telah ada. transportasi di Desa Nanga Awin umumnya
menggunakan angkutan darat seperti
sepeda, motor, dan mobil.Sarana
C. HASIL PENELITIAN DAN perhubungan darat sangat penting untuk
PEMBAHASAN memperlancar segala urusan masyarakat
Desa Nanga Awin. Dengan transportasi ini
1. GambaranUmumDesa pula masyarakat Desa Nanga Awin dapat
Berdasarkan data Profil Desa Nanga menunjang perekonomian mereka dengan
Awin, jumlah penduduk Desa Nanga Awin mendistribusikan hasil pertanian dan
pada tahun 2014 adalah 1.084 jiwa dengan perkebunan guna kesejahteraan mereka.
8
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

3. PeranKepalaDesadalamMeningkatka a. Melembagakan dan


nPartispasiMasyarakatPada memberdayakan fungsi control
Pembangunan Jalan. oleh pihak yang berwenang.
Upaya yang dilakukan oleh Kepala b. Melakukan evaluasi terhadap
Desa dalam meningkatkan partispasi program kegiatan yang telah dan
masyarakat Untuk mengakselerasikan sedang dilaksanakan.
pembangunan Desa Nanga Awin dengan
mencermati yaitu dengan memberikan
D. KESIMPULAN, SARAN DAN
sosialisasi dan ramah tamah kepada
IMPLIKASI
masyarakat setempat yang nantinya dapat
menjadi pengarah jalannya roda
1. Kesimpulan
pemerintahan. Sosialisasi dalam hal ini
Berdasarkan hasil penelitian di Desa
bersama dengan tokoh – tokoh masyarakat
Nanga Awin Kecamatan Putussibau Utara
dan perangkat desa yang dilakukan dengan
Kabupaten Kapuas Hulu peneliti
memberikan berupa kebijakan tentang tata
menyimpulkan bahwa Peran Kepala Desa
nilai, tata nilai disini ialah memgenai
dalam Meningkatkan Partispasi Masyarakat
penyelenggaraan pemerintah desa baik
Pada Pembangunan Jalan di Desa Nanga
terutana dibidang sarana dan prasarana
Awin dengan menggunakan teori Conyer
sehingga terlaksananya pembangunan jalan
yaitu survey konsultasi lokal dan
yang optimal. Melakukan ramah tamah
pemanfaatan petugas lapangan adalah
dengan wargadesaberupa kegiatan
sebagai berikut :
kunjungan kerumah – rumah, RT ke RT
1. Partisipasi masyarakat melalui survey
sehingga Acara ini menjadi ajang
dan konsultasi lokal masih tergolong
silaturahmi bagi KepalaDesa, perangkat
rendah, dimana kesadaran masyarakat
desa, warga setempat di Desa Nanga Awin
untuk mengikuti musyawarah untuk
untuk melakukan pembangunan jalan.
ikut dalam kegiatan pembangunan
Untukmencapai tingkat pembangunan jalan
jalan, seperti musrenbang hanya sedikit
yang maksimal yangdalam halini
yang datang terlihat dari daftar hadir
pembangunan di Desa Nanga Awin, maka
hanya 3 ( tiga ) orang masyarakat .
Kepala Desa selaku pemerintah desa
2. Partisipasi masyarakat dengan
memerlukan beberapa langkah strategis
memanfaatkan petugas lapangan masih
dalam pelaksanaannya antara lain :
tergolong rendah, hal ini terlihat dari

9
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

hasil penelitian bahwa partisipasi menjalin komunikasi dengan


masyarakat dalam membantu petugas masyarakat, pemerintah desa juga
lapangan khususnya kaur ekonomi dan harus melakukan pertemuan , paling
pembangunan juga belum ada tidak satu bulan sekali .
kesadaran yang tinggi serta belum ada 2. Petugas lapangan harus lebih peka
relasi yang baik antara petugas dengan kegiatan pembangunan dan
lapangan dengan masyarakat oleh membangun relasi yang baik dengan
karena itu hal tersebut sangat sulit masyarakat. Relasi ini bisa dilakukan
dalam melakukan kegitan pelaksanaan melalui sosialisasi dan gotong royong
pembangunan jalan. sehingga dengan adanya kepedulian
3. Peran Kepala Desa melalui sosialisasi oleh petugas lapangan bagi masyarakat,
dan ramah tamah dalam realisasinya mampu menanamkan kesadaran
belum ada koordinasi yang baik dengan kembali partisipasi masyarakat serta
perangkat desa maupun tokoh terjalinnya komunikasi yang baik.
masyarakat di Desa Nanga Awin. Kemudian Untuk Kepala Desa
diharapkan dapat memberikan Surat
2. Saran Keputusan untuk petugas lapangan
Berdasarkan hasil penelitian tentang yang dalam hal ini kaur ekonomi dan
partispasi masyarakat Desa Nanga Awin pembangunan agar tanggungjawab
dalam pembangunan jalan, peneliti yang diberikan dapat dilaksanakan
mengemukakan beberapa saran, dengan dengan baik.
harapan dapat menjadi bahan pertimbangan 3. Kepala Desa selaku pimpinan yang ada
bagi instansi terkait, khususnya Pemerintah di Desa sebaiknya meningkatkan
Desa Nanga Awin mengenai peran untuk koordinasi dengan perangkat Desa dan
mengayomi dan melayani masyarakat tokoh masyarakat agar tercapainya
dengan baik, dan juga bagi pembaca pembangunan jalan.
semoga dapat berguna dan bemanfaat
dengan baik kedepannya. Saran yang akan 3. Implikasi
peneliti sampaikan diantanranya:
Ada dua implikasi dari penelitian
1. Pemerintah Desa khususnya, perlu
adapun implikasi tersebut implikasi Teoritis
serius dan tegas untuk meningkatkan
dan Praktis
kesadaran masyarakat desa dalam
kegiatan pembangunan jalan yaitu
10
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

1. Implikasi teoritis dari Skripsi ini E. DAFTAR PUSTAKA


diharapkan dapat menjadi panduan bagi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Buku :
sebagai bahan panduan Pembelajaran,
Alexander. 2005. Perencanaan Daerah
pengetahuan dan semoga dapat
Partisipatif. Yogyakarta :PustakaJogja
dijadikan sebagai bahan referensi
Bernadinus Steni. 2004. Desentralisasi,
dalam peningkatan pengetahuan dan
Koordinasi Dan Partisipasi Masyarakat
pemahaman tentang partisipasi Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam
Pasca Otonomi Daerah. Available at:
masyarakat dalam Pembangunan Jalan
http://www.huma.or.id (diaksestanggal 19
di Desa belum dapat dilaksanakan Agustus 2006).
dengan baik. Hasil penelitian ini dapat
Djam’an Satori, dan AanKomariah . 2010.
menjadi panduan bagi pembaca skripsi Metode Penelitian Kualititaif. Bandung:
Alfabeta
ini akan pentingnya Partisipasi
Masyarakat pada pembangunan Kaho, J.R. 2002. Prospek otonomi daerah
di Negara kesatuan republik Indonesia
khsususnya pada pembangunan Jalan.
Jakarta :rajawali press.
2. Padabagian ini diharapkan hasil
Makmur.2009. Teori Manajemen Stratejik
penelitian dapat menjadi bahan
dalam Pemerintahan dan Pembangunan.
pertimbangan, saran dan masukan bagi Bandung : PT RefikaAditama.
Pemerintah Desa Nanga Awin
Moleog, Lexy J. 2010. Metode Penelitian
Kecamatan Putussibau Utara Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosda
Karya.
Kabupaten Kapuas Hulu. Agar lebih
memperhatikan dan meningkatkan Oakley, P, et al. 1991. Projects With
People, The Practice of Participation in
Partisipasi Masyarakat dalam
Rural Development. International Labour
Pembangunan Khususnya Office. Geneva.
Pembangunan Jalan, meningkatkan
Rahardjo. Adisasmitra.2006. Membangun
kesadaran masyarakat untuk ikut serta Desa Partisipatif. Yogyakarta
:PustakaJogja
dalam pembangunan Jalan di Desa
Nanga Awin. Serta mampu Safi’I,H.M.2007. Strategi dan kebijakan
pembangunan ekonomi daerah. Surabaya :
memberikan pemecahan masalah yang
Putra Media Nusantara.
yang dihadapi masyarakat Desa Nanga
Santoso,Purwo (ed ) 2006. Pembaruan
Awin dalam Pembanguan Khsusnya
Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta:
Pembangunan jalan. PustakaPelajar.

11
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

Suciati. 2006. Partispasi Masyarakat Literatur Peraturan Perundang


Dalam Penyusunan Rencana Umum Tata Undangan:
Ruang Kota Pati. Magister Teknik
pembangunan wilayah dan kota. Undang – UndangNomor 6 tahun 2014
Semarang :Erlangga tentangDesa

Siagian, Sondang P. 2002. Administrasi Undang – UndangNomor 38 tahun 2004


Pembangunan. Jakarta : Haji Masagung. tentangJalan

Slamet, Margono. 1985. Peningkatan Undang – UndangNomor 23 tahun 2014


Partisipasi Masyarakat Dalam tentang pemerintahan daerah.
Pembanguan
Pedesaan. Jakarta: DikjenDikti. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa( RPJM Desa ) dan
Soetomo. 2008. Strategi-strategi Musrenbang Desa.
Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Karya Tulis Ilmiah:

Soemarto, HetifahSj, 2003, Inovasi, Herawati ginting.2 014. peranan


Partisipasidan Good Governance, kepemimpinan kepala desa dalam
Yayasanobor Indonesia. Jakarta :Erlangga meningkatkan partisipas imasyarakat dalam
pembangunan fisik (studi pada kantor
Sondang P. Siagian. (1985), Administrasi kepala desa palding jaya sumbul kecamatan
Pembangunan, Jakarta :BumiAksara. tiga lingga kabupaten dairi). Universitas
Sumatera Utara.
Sugiyono.2013.Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatifdan R &D.Bandung: Ira Purnamasari .2008. studi partisipasi
Alfabeta. masyarakat dalam perencanaan
pembangunan di kecamatan cibadak
----------.2009. Memahami Penelitian kabupaten sukabumi.Universitas
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Diponogoro Semarang.

----------.2005 Memahami Penelitian Kasmiah .2014. peranan pemerintah desa


Kualitatif. Bandung: Alfabeta. untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan (studi kasus di desa
Sastropoetro, Santoso. 1988. Partisipasi, mantang besar kecamatan mantang
Komunikasi, Persuasidan Disiplin dalam kabupaten bintan). universitas. Universitas
Pembangunan Nasional. Bandung. Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Penerbit: Alumni.
Muhammad Zulfadli Nasution Djanius
Theresia, Aprillia.2014. Pembangunan Djamin .2013. peran kepala desa dalam
Berbasis Masyarakat.Bandung: Alfabeta. meningkatkan pembangunan melalui
program nasional pemberdayaan
Tjokroamidjojo, Bintoro, 1995, manajemen masyarakat mandiri (pnpmmandiri) di desa
Pembangunan. Jakarta: GunungAgung. sei apung jaya kecamatan tanjung balai
kabupaten asahan. Universitas Negeri
Medan.

12
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

Rujukan Elektronik:

Sumber: http://id.shvoong.com/social-
sciences/sociology/2285688-indikator-
pembangunan-sosial-dan-
nasional/#ixzz36B1PE6Nf (24 April 2012)

Sumber:
https://www.google.com/search?q=kalsifika
si+jalan+di+kecamatan+putussibau+utara+
kabupaten+kapuas+hulu (5 Desember
2014)

Sumber :
http://mughitssumberilmu.blogspot.com/20
12/04/partisipasi.html (5 Desember 2014)

13
ELISA, NIM. E42011039
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat

Anda mungkin juga menyukai