Anda di halaman 1dari 11

104 | Ifa Nurhasanah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.

1 (2021) 104-108

PELAYANAN IMUNISASI DI MASA PANDEMI COVID-19: LITERATUR


REVIEW
Ifa Nurhasanah1
email : nurhasanah_ifa@yahoo.com
Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo

Abstrak

Pelayanan imunisasi merupakan salah satu pendekatan kepada kesehatan masyarakat yang
tepat dan praktis yang dapat mencegah penyakit menular. Jumlah cakupan imunisasi mengalami
penurunan diberbagai negara diakibatkan karena dampak pandemi Covid-19 yang menyita fokus
layanan kesehatan khususnya pelayanan imunisasi dasar. Penelaahan tentang pelayanan
imunisasi di masa Covid-19 dilakukan dengan kajian literatur dari Pubmed dan Google Scholar.
Pencarian literatur menggunakan kata kunci “layanan imunisasi saat pandemi Covid-19, efek
covid-19 terhadap imunisasi, progress on child immunization during Covid-19” dengan empat
publikasi literatur dari tahun 2019-2020. Hasil dari litertur review ini adalah gambaran kondisi
layanan imunisasi di masa pandemi covid-19 dan faktor yang mempengaruhinya. Terjadi
penurunan cakupan imunisasi dengan melakukan perbandingan antara tahun 2019 dan 2020
dengan perbedaan yang signifikan. Faktor yang mempengaruhinya adalah pemberlakuan
lockdown, phisical-social distancing, isolasi mandiri, terhambatnya distribusi penyediaan vaksin
dan akses ke fasilitas kesehatan karena pembatasan sistem transportasi umum.

Kata Kunci : Pelayanan imunisasi, masa pandemi Covid-19

Abstract

Immunization services are one of the appropriate and practical approaches to public health that
can prevent infectious diseases. The number of immunization coverage has decreased in various
countries due to the impact of the Covid-19 pandemic which has taken the focus of health services,
especially basic immunization services. A review of immunization services during the Covid-19 period
was carried out with a literature review from Pubmed and Google Scholar. The literature search uses the
keyword "immunization services during the Covid-19 pandemic, the effect of covid-19 on immunization,
progress on child immunization during Covid-19" with four literature publications from 2019-2020. The
results of this literature review are an overview of the condition of immunization services during the
Covid-19 pandemic and the factors that influence it. There was a decrease in immunization coverage by
comparing 2019 and 2020 with a significant difference. Factors that influence it are the imposition of
lockdowns, physical-social distancing, independent isolation, obstruction of distribution of vaccine
supplies and access to health facilities due to restrictions on the public transportation system.

Keywords: Immunization services, during the Covid-19 pandemic

bulan Maret 2020, WHO menetapkan


PENDAHULUAN Covid-19 sebagai pandemi.2,3 Tercatat 7,8
Suatu virus yang baru ditemukan pada kasus pertama Covid-19 di Indonesia yang
tahun 2019 yaitu Corona Virus Diesease dikonfirmasi tanggal 2 Maret 2020 sampai
2019. Virus ini menyebabkan penyakit yang bulan Juli 2020 kurang lebih 68 ribu kasus
lebih serius seperti Pneumonia, Middle East Covid-19 dan 3359 kasus kematian.4
Respiratory Syndrome (MERSCoV), dan Pandemi Covid-19 menyebabkan semua
Severe Acute Respiratory Syndrome pelayanan kesehatan menjadi terganggu
(SARS-CoV).1 Bermula dari Wuhan, Hubei, utamanya adalah pelayanan imunisasi.
Cina pada akhir Desember tahun 2019. Pada
Ifa Nurhasanah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 104-108 | 105
Dilihat dari cakupan imunisasi di Indonesia HASIL DAN PEMBAHASAN
pada bulan Januari sampai April tahun 2020 Covid-19 merupakan suatu penyakit yang
dibandingkan dengan tahun 2019 pada bulan membutuhkan pencegahan dan penanganan
yang sama menyatakan bahwa penurunan utama dalam dunia kesehatan saat ini.
mulai dari 0,5% sampai dengan 87%. Data Berbagai negara mengalihkan fokus
cakupan OPV4 menunjukkan bahwa di pelayanan kesehatan untuk penanganan
bulan April 2020 mengalami penurunan kasus tersebut sehingga menambah beban
paling besar di bila dibandingkan dengan sistem kesehatan. Faktor rasa takut
bulan April 2019 yakni sebesar 46,5%. Jawa masyarakat dengan penyakit ini
Timur menjadi salah satu Provinsi yang menyebabkan pelayanan kesehatan lain
tercatat dalam waktu 6 bulan terakhir yang rutin menjadi terganggu. Hal ini
mengalami kasus difteri paling banyak yaitu disebabkan karena penyampaian informasi
pada bulan Desember 2019 sampai Mei kepada masyarakat yang kurang dan sumber
2020.5 informasi yang tidak valid dan jumlah
Imunisasi merupakan salah satu penyedia layanan kesehatan yang
pelayanan kesehatan yang penting untuk terbatas.7,8,9
masa depan dengan tujuan untuk melindungi Pelayanan imunisasi merupakan salah
seseorang dari penyakit yang dapat dicegah satu pendekatan kepada kesehatan
dengan imunisasi (PD3I). Penyakit yang masyarakat yang tepat dan praktis yang
dimaksud diantaranya adalah Hepatitis B, dapat mencegah penyakit menular. Seluruh
Tuberculosis (TBC), Polio, Difteri, Tetanus, anak didunia beresiko terhadap PD3I seperti
Pertusis, Campak, pneomonia, Meningitis Hepatitis B, Tuberculosis (TBC), Polio,
dan Rubella.6 Difteri, Tetanus, Pertusis, Campak,
Sebanyak 80 juta anak usia kurang dari 1 pneomonia, Meningitis dan Rubella.6
tahun memiliki risiko untuk menderita Pada literatur review ini yang diperoleh
penyakit polio, difteri dan campak dari 4 jurnal dan artikel antara tahun 2019
disebabkan karena pelayanan imunisasi rutin dan 2020 menunjukkan bahwa cakupan
saat pandemi Covid-19 terganggu atau imunisasi menurun disebabkan oleh dampak
terjadi penundaan pelaksanaan layanan penyakit Covid-19 yang mengalihkan fokus
vaksinasi. Berdasarkan data yang didapatkan layanan kesehatan diberbagai negara
dari GAVI, WHO dan UNICEF, tercatat 60 terutama pada layanan imunisasi rutin yang
negara menunda melakukan kampanye diberikan kepada anak. Artikel yang
imunisasi terutama campak dan polio. Hal ditunjukkan oleh Chandir, dkk tahun 2020 di
ini dapat memicu terjadinya Kejadian Luar Kota Karachi, Pakistan adalah kota yang
Biasa (KLB) PD3I.5 memiliki cakupan imunisasi yang paling
Berdasarkan analisa situasi tersebut, perlu rendah bila dibandingkan dengan kota-kota
ada kajian literatur untuk mengetahui lain yang berada di Negara Pakistan.
gambaran secara umum penurunan cakupan Apalagi dengan adanya kasus penyakit yang
imunisasi yang terjadi dibeberapa negara disebabkan oleh Covid-19 yang semakin
dan faktor yang mempengaruhinya selama bertambah setiap harinya, menyebabkan
masa pandemi Covid-19. negara Pakistan harus melakukan lockdown
METODE PENELITIAN (penguncian), sehingga ruang gerakpun
dibatasi dan akses penyediaan pelayanan
Metode yang digunakan dalam Literatur
kesehatan terfokus pada penyakit tersebut
review ini adalah deskriptif dan
membuat layanan imunisasi menjadi
menggunakan pencarian data base pubmed
terahlikan. Data imunisasi rutin yang
dan google scholar melalui internet dengan
diperoleh dari electronic immunization
kata kunci “layanan imunisasi saat Covid-19,
registry, membandingkan 6 bulan sebelum
efek covid-19 terhadap imunisasi, progress
lockdwon dengan data 6 minggu masa
on child immunization during Covid-19”
lockdown Covid-19. Total jumlah anak
dan diperoleh 4 jurnal antara tahun 2019 dan
yaitu sebesar 701,324 data, 608.832 anak
2020.
dengan usia 0-23 bulan mendapatkan
106 | Ifa Nurhasanah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 104-108
imunisasi dalam 6 bulan sebelum lockdown dalam pelaksanana pemberian imunisasi
dan selama masa lockdown hanya 92.492 rutin memiliki keuntungan lebih besar bila
anak yang diberikan imunisasi. Hal ini dibandingkan dengan resiko kematian akibat
terjadi penurunan sebesar 52% dari jumlah dari Covid-19 yang didapat saat kunjungan
kunjungan imunisasi perharinya (dari 5184 imunisasi. Gambaran dampak besar
menjadi 2450 kunjungan) selama lockdown perbandingan keduanya adalah untuk 1
dibandingkan sebelumnya.10 kasus kematian akibat Covid-19 yang
Pandemi Covid-19 berdampak pada didapat dari kunjungan imunisasi, 84
pemberian imunisasi rutin pada anak di kematian anak (95% Uncertainity
Amerika Serikat terlihat dari penurunan Intertvals/UI 14-267) dapat dicegah dengan
jumlah pemesanan Vaccines for Children pelaksanaan pemberian imunisasi secara
Program (VFC) oleh fasilitas kesehatan. rutin di Afrika.14
Data yang diperoleh dari Santoli dkk, Fabiola VF & I Kadek S tahun 2020 di
menunjukkan bahwa perbandingan jumlah Poliklinik Anak RSUD Wangaya Kota
kumulatif pemesanan vaksin setiap minggu Denpasar mengatakan bahwa jumlah
di 2 periode, yakni pada bulan Januari-April kunjungan layanan imunisasi dasar
2019 (periode 1) dan bulan Januari-April ditemukan perbedaan yang signifikan antara
2020 (periode 2) yang dibagi menjadi vaksin bulan Januari-Juli 2020 dan Januari-Juli
non influenza dan vaksin campak. 2019. Perbandingan dari keduanya (bulan),
Penurunan pemesanan vaksin mulai terlihat terjadi penurunan pelayanan imunisasi dasar
seminggu setelah adanya Covid-19 sebagai secara keseluruhan pada masing-masing
kondisi kegawatan nasional yaitu pada bulannya. Bila dilihat perbedaan pelayanan
tanggal 13 Maret 2020.11 Data vaksin yang imunisasi dasar perbulan, menunjukkan
diperoleh dari PCC (Pyhsician’s Computer bahwa pada bulan Mei-Juli mengalami
Company) yaitu sebuah perusahaan penurunan junlah kunjungan imunisasi dasar
Pediatric Electronic Health Record, di yang rendah. Kemungkinan dikarenakan
Amerika Serikat diketahui adanya adanya penerapan Pembatasan Kegiatan
penurunan vaksin MMR (Measles, Mumps Masyarakat (PKM) yang dimulai tanggal 15
and Rubella) sebesar 50% dan vaksin difteri Mei 2020 untuk mengurangi jumlah kasus
dan pertusis 42% (5 April) dibandingkan Covid-19. Himbauan untuk pencegahan
dengan periode 16 Februari.12 Para ahli penyebaran Covid-19 dengan melakukan
memperkirakan bahwa penurunana cakupan aktivitas dari rumah (stay at home) dan
imunisasi hampir mencapai 73% dalam pembatasan kegiatan masyarakat di luar
artian bahwa sekitar 3 dari 4 anak yang rumah mempengaruhi akses serta
terjadwal untuk diberikan imunisasi, namun pembatasan aktivitas pelayanan kesehatan di
tidak mendapatkannya.13 Setelah terjadi fasilitas kesehatan. Sehingga, hal ini
penurunan pemesanan vaksin, penanganan menjadi faktor penyebab penurunan jumlah
masalah tersebut segera ditangani dengan cakupan imunisasi di Kota Denpasar.15
melakukan strategi mempromosikan Penurunan cakupan imunisasi di
kegiatan imunisasi pada anak saat pandemi, Indonesia diakibatkan oleh dampak Covid-
menjangkau anak yang sudah terlewat waktu 19 yang dipaparkan dalam WHO Indonesia
pemberian imunisasi, dan mengatur alur Situation Report-13 yaitu sebesar 10-40%
imunisasi untuk meminimalisir kontak antar pada bulan Maret-April 2020 dibandingkan
pasien. Pemberian imunisasi pada anak dengan Maret-April 2019. Hal ini
mulai terjadi peningkatan di akhir bulan dikarenakan petugas kesehatan (petugas
Maret.12 imunisasi) difokuskan untuk menangani
Wabah Ebola yang menjadi KLB PD3I di kasus Covid-19. Selain itu, petugas
Afrika Barat pada tahun 2013-2016 telah imunisasi juga merasa khawatir terhadap
menunjukkan dampak terhambatnya layanan risiko penularan Covid-19 yang bisa terjadi
imunisasi rutin. Abbas dkk melakukan studi saat melakukan pelayanan imunisasi.
analisis sensitivitas probabilistik di masa Indonesia juga menerapkan Pembatasan
pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa Sosial Skala Besar (PSBB) dibeberapa
Ifa Nurhasanah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 104-108 | 107
daerah menyebabkan aktivitas diluar rumah kembali cakupan imunisasi dasar pada anak
dibatasi dan sulitnya transportasi ke saat pandemi Covid-19.
pelayanan kesehatan.16 Direktur Surveilans
dan Karantina Kesehatan, Kemenkes RI, KESIMPULAN
mengatakan bahwa hampir 83,9% layanan Pelayanan imunisasi dasar dimasa
kesehatan, utamanya Program Imunisasi pandemi Covid-19 mengalami penurunan
terhenti akibat pandemi Covid-19.17 dan mempengaruhi jumlah cakupan
Di berbagai negara banyak yang imunisasi. Faktor yang mempengaruhi hal
melakukan lockdown, sebagai pencegahan tersebut adalah fokus utama layanan
penularan Covid-19 dengan memberlakukan kesehatan pada kasus Covid-19,
phisical-social distancing yang ketat, isolasi pemberlakuan lockdown, phisical-social
mandiri dan karantina. Lockdown adalah distancing, isolasi mandiri dan terhambatnya
bentuk upaya pemerintah untuk menurunkan distribusi penyediaan vaksin.
transmisi sehingga jumlah kasus Covid-19
menurun.8 Jika kasus Covid-19 tetap
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
meningkat, maka akan terjadi penurunan
Pedoman penyelenggaraan imunisasi.
jumlah tenaga kesehatan yang tersedia untuk
Kemenkes RI. 2004. Diakses pada 3
layanan imunisasi, fasilitas kesehatan
Desember 2020. Didapat dari:
dijadikan tempat isolasi atau penanganan
http://www.pdpersi.co.id/peraturan/
pasien dengan Covid-19 dan berdampak
kepmenkes/kmk10592004.pdf.
pada penurunan layanan imunisasi.18
Dampak secara langsung dari pemberlakuan Cui X, Zhang T, Zheng J, dkk. Children
lockdown memberikan tantangan besar bagi with Coronavirus Disease 2019
tenaga kesehatan dan penyedia layanan (COVID-19): A review of demographic,
kesehatan dalam pelaksanan layanan clinical, laboratory and imaging features
imunisasi. Faktor yang mempengaruhi in pediatric patients. J Med Virol
penurunan pelaksanaan pemberian imunisasi 2020:1-10.
secara rutin sesuai jadwal adalah dengan World Health Organization (WHO).
adanya isolasi mandiri, bayi dikeluarga yang Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
terinfeksi Covid-19, terhambatnya distribusi Situation Report–51. 11 Maret 2020.
penyediaan vaksin dan akses ke fasilitas Dunduh pada 3 Desember 2020.
kesehatan karena pembatasan sistem Didapat dari: https://www.who.int/
transportasi umum. Dampak tidak langsung docs/default-
dari lockdown terhadap imunisasi adalah source/coronaviruse/situation-reports.
kondisi ekonomi khususnya bagi masyarakat
yang sumber penghasilannya diperoleh dari WHO Indonesia. Coronavirus Disease 2019
aktivitas informal.8,18 (COVID-19) Situation Report-15. 08
Di United Kingdom (UK), layanan Juli 2020. Diakses pada 3 Desember
pemberian imunisasi rutin 2020. Didapat dari:
direkomendasikan tetap berjalan sesuai https://www.who.int/docs/default-
jadwal di praktek dokter umum. Pemantauan source/searo/ indonesia/covid19/.
cakupan imunisasi selama masa pandemi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
dilakukan diberbagai daerah, dengan tujuan Buletin survailans PD3I & Imunisasi.
bila terjadi penurunan bisa segera ditangani Kemenkes RI. 2020. Edisi 2. Jakarta.
atau ditindaklanjuti dengan mengantisipasi
dampak yang mungkin di timbulkan.8 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Setelah diketahui dampak dari penurunan Pedoman penyelenggaraan imunisasi.
pelayanan imunisasi tersebut baik dari Kemenkes RI. 2004. Diakses pada 3
masyarakat, pihak penyedia layanan Desember 2020. Didapat dari:
kesehatan dan juga manajemen logistik http://www.pdpersi.co.id/peraturan/
penyediaan vaksin sehingga dapat kepmenkes/kmk10592004.pdf
direncanakan strategi untuk meningkatkan
108 | Ifa Nurhasanah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 104-108
WHO Western Pacific Region. Routine Dunn, J. Your kids still need their vaccines,
immunization services during the even during coronavirus crisis. Seattle’s
COVID-19 pandemic. 13 April 2020. Child 18 June 2020. Diakses pada 4
Diakses pada 3 Desember 2020. Desember 2020. Didapat dari:
Didapat dari: https://apps.who.int/ https://www.seattleschild.com/yourkids-
iris/handle/10665/331925. still-need-their-vaccines-even-during-
coronavirus-crisis/
Hungerford D, Cunliffe NA. Coronavirus
disease (COVID-19) – impact on Abbas K, Procter SR, Zandvoort KV, dkk.
vaccine preventable diseases. Euro Routine childhood immunisation during
Surveill 2020; 25:2000756. The COVID-19 pandemic in Africa: A
doi:10.2807/1560- benefit–risk analysis of health benefits
7917.ES.2020.25.18.2000756. versus excess risk of SARS-CoV-2
infection. Lancet Glob Health 2020;8:
World Health Organization. Maintaining
1264-72.
Essential Health Services: Operasional
guidance for the COVID-19 context. Fabiola VF & I Kadek S. Pelayanan
Interim guidance. 1 June 2020. Diakses Imunisasi Dasar pada Bayi di Bawah
pada 4 Desember 2020. Didapat dari: Usia 12 Bulan dan Faktor yang
https://www.who.int/publications- Memengaruhi di RSUD Wangaya Kota
detail/covid-19- operational-guidance- Denpasar Selama Masa Pandemi
for-maintaining-essential-health- COVID-19. Sari Pediatri.
servicesduring-an-outbreak. 2020;22(3):139-145.
Chandir S, Siddiqi DA, Setayesh H, Khan WHO Indonesia. Coronavirus Disease 2019
AJ. Impact of COVID-19 lockdown on (COVID-19) Situation Report-13. 24
routine immunisation in Karachi, Juni 2020. Diakses pada 4 Desember
Pakistan [published online ahead of 2020. Didapat dari:
print, 2020 Jun 29]. Lancet Glob Health https://www.who.int/docs/default-
2020;8:1118–20. source/ searo/indonesia/covid19/.
Santoli JM, Lindley MC, DeSilva MB, dkk. Hanasah, A. COVID-19 pandemic affects
Effects of the COVID-19 pandemic on children’s immunization program:
routine pediatric vaccine ordering and Ministry. Antaranews.com 9 June 2020.
administration — United States, 2020. Diakses pada 3 Desember 2020.
MMWR Morb Mortal Wkly Rep Didapat dari: https://voinews.
2020;69:591–3. doi:10.15585/mmwr. id/index.php/component/k2/item/7599-
mm6919e2 covid-19-pandemicaffects-children-s-
immunization-program-ministry.
Hoffman, J. Vaccine rates drop dangerously
as parents avoid doctor’s visit. The New Adamu AA, Jalo RI, Haboninama D, dkk.
York Times 23 April 2020. Diakses COVID-19 and routine childhood
pada 03 Desember 2020. Didapat dari: immunization in Africa: Leveraging
https://www.nytimes. systems thinking and implementation
com/2020/04/23/health/coronavirus- science to improve immunization
measles-vaccines.html system performance. Int J Infect Dis
2020;98:161-5
Noor Azizah, Muhammad Purnomo, Atun Wigati / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 109-114 | 109

PENERAPAN NILAI KEISLAMAN MELALUI CARING PEMENUHAN


KEBUTUHAN SPIRITUAL SHOLAT PASIEN RAWAT INAP
Noor Azizaha, Muhammad Purnomo, b, Atun Wigati b
abc
Universitas Muhammadiyah Kudus
noorazizah@umkudus.ac.id, Kudus, Indonesia

Abstrak

Salah satu kebutuhan spiritual bagi muslim adalah sholaat. Sholat harus dikerjakan dalam keadaan
sakit dengan tata cara yang berbeda sesuai dengan kemampuan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
hubungan kemampuan pasien dan peran perawat dalam penerapan KeIslaman Caring Kebutuhan Spiritual
Sholat. Cross Sectional Sampel 50 orang. Analisis data Chi- Square. Hasil kemampuan pasien dengan
pemenuhan kebutuhan spiritual sholat (p value 0.006< 0.05), Peran perawat dalam penerapan nilai
keislaman melalui caring dengan pemenuhan kebutuhan spiritual sholat (p value 0.001<0.05). Ada
hubungan kemampuan pasien dan Peran perawat dalam penerapan nilai keislaman melalui caring dengan
pemenuhan kebutuhan spiritual sholat pasien rawat inap.

Kata kunci: caring; kemampuan; spiritual

Abstract

One of the spiritual needs of Muslims is prayer. Prayer must be done in a state of illness with
different procedures according to ability. The purpose of this study was to determine the relationship
between the ability of patients and the role of nurses in the application of Islamic Caring for Spiritual
Needs. Cross Sectional Sample 50 people. Chi-Square data analysis. The results of the ability of patients
with the fulfillment of the spiritual needs of prayer (p value 0.006 <0.05), the role of nurses in the
application of Islamic values through caring with the fulfillment of the spiritual needs of prayer (p value
0.001 <0.05). There is a relationship between the ability of patients and the role of nurses in the
application of Islamic values through caring with the fulfillment of the spiritual needs of inpatient prayer.

Keywords: caring; ability; spiritual.

melakukan tindakan sesuai kebutuhan klien.


PENDAHULUAN Semakin baik perilaku caring perawat dalam
Caring merupakan bentuk kepedulian memberikan pelayanan asuhan keperawatan,
perawat terhadap klien sebagai bentuk klien atau keluarga semakin senang dalam
perhatian, penghargaan dan mampu menerima pelayanan, berarti hubungan
memenuhi kebutuhannya. Perilaku caring terapeutik perawat-klien semakin terbina
perawat sebagian besar 52,1% klien menilai (Firmansyah, Noprianty, & Karana, 2019)
perilaku caring perawat cukup. Hal tersebut Penelitian pengetahuan perawat tentang
dipengaruhi oleh persepsi klien terhadap konsep keperawatan holistic didapatkan
pandangan perawat, sehingga klien menilai pengetahuan perawat berada dalam tingkat
perawat dalam perilaku caring masih cukup. cukup dengan masing-masing persentase
Perilaku caring yang cukup dari pelayanan pengetahuan personal 39,6%, empiris 42,5%,
yang di berikan oleh perawat, klien akan estetika 53%, etik 50,7%. Pengetahuan dalam
cenderung memiliki persepsi yang baik tingkat kurang yaitu unknowing 52,2% dan
terhadap perawat. Caring dipersepsikan oleh sosial politik 44,8%. Penelitian ini
klien sebagai ungkapan cinta dan ikatan, menyediakan informasi mengenai
otoritas dan keberadaan, selalu bersama, pengetahuan perawat tentang konsep
empati, dapat memotivasi perawat untuk keperawatan holistik dalam asuhan
dapat lebih care pada klien dan mampu keperawatan. Pengetahuan keperawatan
110 | Noor Azizaha, Muhammad Purnomo, Atun Wigati/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 109-114
holistik membutuhkan perluasan informasi dengan motivasi rendah dan pemenuhan
kepada perawat untuk dapat diaplikasikan spiritual baik, 61.55 dengan motivasi rendah
dalam asuhan keperawatan (S. & Sulisno, dan pemenuhan spiritual baik 61.5% dengan
2012). motivasi rendah dan pemenuhan spiritual
Pengetahuan yang dimiliki perawat kurang dan 27.3% dengan motivasi tinggi
BRSUD Sukoharjo dari hasil yang dan pemenuhan kebutuhan spiritual kurang
didapatkan perawat belumpernah (Tricahyono, Purwandari, & Hakam, 2015)
mendapatkan pelatihan/seminar tentang Studi pendahuluan dilakukan terhadap 5
spiritual dalam perawatan dan kurangnya pasien rawat inap di Ruang Inap 80% pasien
materi yang diterima dala proses tidak melaksanakan sholat, 2 mengatakan
pembelajaran (Utami & Supratman, 2009) bahwa tidak mampu berdiri tidak
Shalat itu sebagai media olah raga yang mengetahui tata cara tayamum dan sholat, 2
bersifat jasmani dan rohani. Pendapat ini bisa orang mengatakan bahwa sholat dilakukan
diterima karena semua gerakan shalat itu pada orang sehat saja, 1 orang melaksanakan
mengandung unsur kesehatan. Dan jika sholat dengan cara berbaring dan tayamum.
seseorang mengalami gangguan penyakit Peran perawat dalam kebutuhan spiritual
atau kondisinya kurang sehat, maka tidak masih sebatas mengingatkan waktu sholat
dapat melakukan shalat dengan baik dan belum sampai mengajarkan bagaimana
benar. Apabila shalat itu dilakukan dengan melaksanakan tata cara sholat bagi orang
baik dan benar sesuai dengan tuntunan yang sakit.
telah digariskan, maka akan sangat Tujuan Penelitian ini Menganalisis caring
berpengaruh terhadap kesehatan secara perawat terhadap pemenuhan kebutuhan
menyeluruh baik pisik maupun psikis spiritual sholat pasien rawat inap di Rumah
(Suparman, 2015) Sakit Umum Aisyiyah Kudus.
Keperawatan holistic memberikan
penyembuhan kepada manusia. Keterkaitan METODE PENELITIAN
aspek tubuh spiritual sosial budaya, beberapa Variabel independen dalam penelitian ini
bukti telah menunjukkan energi integrative Kemampuan Pasien dan caring Perawat
dalam praktik keperawatan meningkatkan dalam menerapkan nilai KeIslaman Variable
Kesehatan dan meminimalkan beberapa dependent pada penelitian ini adalah
gejala. Intervensi spiritual harus dilakukan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Sholat.
untuk mengakui prioritas tinggi dalam Pengumpulan data pada penelitian yang
intervensi perawatan dan dukungan holistic digunakan ini adalah pendekatan cross
(Songwathana, 2011) sectional yaitu penelitian yang bertujuan
Bagi seorang muslim, salat adalah mendeskripsikan atau menguraikan suatu
kebutuhan spiritual yang harus tetap keadaan dalam suatu komunitas
ditunaikan, bagaimanapun kondisinya saat (exploratory study) dan selanjutnya
sakit menerpa, shalat merupakan salah satu menjelaskan suatu keadaan tersebut
kebutuhan spiritual yang tetap harus (explanatory study), melalui pengumpulan
dikerjakan. Tentunya, tata cara shalat orang atau pengukuran variabel korelasi
yang dalam keadaan sakit berbeda dengan Cara pengumpulan data dilakukan
tata cara shalat orang yang dalam keadaan dengan cara memberikan lembar pernyataan
sehat. Salah satu pondasi dalam syariat Islam persetujuan (inform concent) dan
adalah memberikan kemudahan bagi membagikan kuesioner kepada pasien.
pemeluknya dimana Allah Ta’ala ber firman Jumlah Sampel dalam penelitian 50 orang
‘’Allah menghendaki kamu kemudahan dengan analisis data Chi Square
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran HASIL DAN PEMBAHASAN
bagimu’’ (Al-Baqarah :185)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karakteristik Responden
mayoritas perawat dipengaruhi motivasi Tabel 1 karakteristik Responden Rawat Inap di RSU
ekstrinsik 72.7% dengan motivasi tinggi dan Aisyiyah Kudus
pemenuhan kebutuhan spiritual baik 38.5% Variabel n (%)
Umur
Noor Azizaha, Muhammad Purnomo, Atun Wigati/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 110-114 | 111
< 55 36 72 kemampuan berbaring sebanyak 18 orang
>55 14 28 (36%).
Jenis Kelamin
Laki-laki 28 56 Caring Perawat
Perempuan 22 44
Pendidikan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Caring Perawat di RSU
SD 3 6 Aisyiyah
SMP 3 6 Caring Perawat n %
SMA 42 84 Baik 32 64
PT 2 4 Kurang 18 36
Pekerjaan Jumlah 50 100
Swasta 41 82
PNS 4 8 Sumber : Data Primer
Pensiunan 1 2 Berdasarkan 1.3 diatas sebagian besar
Tidak Bekerja 4 8 responden caring perawat baik sebanyak 32
Sumber : Data Primer orang (64%) dan sebagian kecil caring
Berdasarkan tabel 1 sebagian besar perawat kurang sebanyak 18 orang (36%).
responden dengan umur < 55 tahun sebanyak Kebutuhan Spiritual Sholat Pasien
36 orang (72%), Jenis kelamin sebagian Rawat Inap
besar laki-laki sebanyak 28 orang (56%),
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kebutuhan Spiritual
pendidikan akhir responden sebagian besar Sholat Pasien Rawat Inap di RSU Aisyiyah
SMA sebanyak 42 orang (84%), pekerjaan
Kebutuhan Spiritual n %
responden sebgan besar karyawan swasta Terpenuhi 24 48
sebanyak 41 orang (82%). Belum Terpenuhi 26 52
Jumlah 50 100
Kemampuan Pasien
Berdasarkan table 4 diatas sebagian besar
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Umur Responden di responden kebutuhan spiritual sholat
RSU Aisyiyah Kudus
terpenuhi sebanyak 24 orang (48%) dan
Kemampuan Pasien n % sebagian kecil kebutuhan spiritual sholat
Berjalan 32 64
Berbaring 18 36
belum terpenuhi sebanyak 26 orang (52%).
Jumlah 50 100 Hubungan kemampuan pasien dan
Sumber : Data Primer caring perawat dalam menerapkan
Berdasarkan 2 diatas sebagian besar nilai keislaman dengan kebutuhan
mempunyai kemampuan berjalan sebanyak spiritual sholat di rawat inap RSU
32 orang (64%) dan sebagian kecil dengan Aisyiyah Kudus
Tabel 5 Hubungan kemampuan pasien dan caring perawat dalam menerapkan nilai keIslaman dengan kebutuhan
spiritual Sholat Rawat Inap di RSU Aisyiyah Kudus
Variabel Kebutuhan Spiritual X2 P value
Terpenuhi Belum Terpenuhi
n (%) n (%)
Kemampuan Pasien
Berjalan 20 (62.5%) 12 (37.5%) 7.488 0.006
Berbaring 4 (22.2%) 14 (77.8%)
Caring Perawat 11.063 0.001
Kurang 3 (16.7 %) 15 (83.3%)
Baik 21 (15.4%) 11 (16.6%)
Sumber : Data Primer
Hasil uji statistic pada tabel 5 Hasil penelitian ini terdapat
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kecenderungan mereka dengan 32
bermakna secara statistic antara kemampuan kemampuan pasien berjalan 62,5%
pasien dengan pemenuhan kebutuhan kebutuhan spirirual terpenuhi dan 37,5%
spiritual sholat pasien rawat inap di RSU dengan kebutuhan spiritual belum terpenuhi
Aisyiyah Kudus dengan nilai p<0.05. 37,5%. Kemampuan pasien berbaring 18
orang 77,8% kebutuhan spiritual belum
112 | Noor Azizaha, Muhammad Purnomo, Atun Wigati/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 109-114
terpenuhi dan 22,2% kebutuhan spiritual unik yang utuh menyeluruh yang meliputi
terpenuhi. Terdapat keterkaitan kemampuan aspek fisik, psikologis, sosial, kultural, dan
pasien terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual. tidak terpenuhinya salah satu aspek
spiritual. tersebut dapat mengakibatkan pasien IGD
Sholat merupakan kewajiban seorang mengalami ketidaksejahteraan (Nixon, dkk,
muslim, berdiri merupakan rukun dalam 2013).
sholat fardhu namun jika karena penyakit Spiritualitas adalah komponen penting
tidak mampu berdiri, maka diperbolehkan dalam kesehatan pasien. Seseorang yang
duduk, bila tidak mampu ruku’ maka dengan sehat secara spiritual biasanya mampu
mengangguk kepala, orang yang bisa berdiri mengatasi kesulitan dan kehilangan,
tapi tidak bisa sujud, dia cukup membungkuk memiliki kualitas hidup yang baik, dan
sedikit saja dengan badan masih boleh kemungkinan depresi yang rendah (Yingting
berbaring (Sarwat, 2018). Hasil penelitian ini dkk, 2018).
sesuai dengan hasil penelitian 76,3% pasien Hasil penelitian ini terdapat
tidak mempunyai pengalaman melaksanakan kecenderungan mereka dengan 32 caring
salat saat sakit dan berhubungan juga dengan perawat baik dengan kebutuhan spiritual
lingkungan yang tidak mendukung, terpenuhi 65,6% dan kebutuhan spiritual
kesadaran pribadi kurang, rendahnya belum terpenuhi 34,4%. Kecenderungan
motivasi pribadi dan keimanan seseorang mereka dengan 18 caring perawat kurang
(Sukamto, 2017). Pada pasien dalam dengan kebutuhan spiritual belum terpenuhi
mendirikan sholat fardhu masalah yang 83,3% dan kebutuhan spiritual terpenuhi
dihadapi adalah ketidaktahuan, 16,7%.
ketidakmampuan dan ketidakmauan Perawat memandang klien sebagai
sedangkan kebutuhan pasien dalam makhluk bio-psiko-sosiokultural dan spiritual
mendirikan sholat fardhu meruapakan yang berespons secara holistic dan unik
harapan pasien untuk mendapatkan terhadap perubahan kesehatan atau pada
bimbingan, fasilitas dan peringatan sholat keadaan krisis. Asuhan keperwatan yang
(Supriyanto, 2019). diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas
Perawat yang mempunyai persepsi yang dari aspek spiritual yang merupakan bagian
kurang memiliki peluang untuk menerapkan integral dari interaksi perawat dengan klien.
spiritual care yang kurang baik (Mardiani & Perawat berupaya untuk membantu
Hermansyah, 2017). Factor keluarga dan memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai
factor kegiatan agama memiliki hubungan bagaian dari kebutuhan menyeluruh klien,
dengan pemenuhan kebutuhan spiritual antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan
pasien (Handayani & Supriadi, 2016). kebutuhan spiritual klien tersebut, walaupun
Pengetahuan dan sikap perawat mempunyai perawat dank lien tidak mempunyai
hubungan dalam pemenuhan kebutuhan keyakinan spiritual atau keagamaan yang
spiritual (Utami & Supratman, 2009). sama. Kebutuhan spiritual merupakan
Muslim menggunakan iman dan doa kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan
untuk penyembuhan penyakitnya. Umat hidup, kebutuhan untuk mencintai dan
islam percaya melakukan sholat dapat dicintai serta rasa keterkaitan dan kebutuhan
meningkatkan Kesehatan spiritual (Ubaidi, untuk memberi dan mendapatkan maaf.
2017). Penelitian yang dilakukan kepada Karakteristik spiritualitas perawat yaitu
perawat di turki yang menemukan bahwa hubungan dengan diri sendiri, hubungan
perawat yang memiliki kesadaran spiritual dengan alam harmonis, hubungan dengan
yang tinggi lebih memahami, peka, dan orang lain harmosis/suportif, hubungan
mahir dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dengan ketuhanan agamis atau tidak agamis.
pasien (Hamid, 2009)
(Ozbasaran dkk., 2011). Poin-poin spesifik yang berkaitan dengan
Manusia adalah makhluk holistik yang pelaksanaan praktik keagamaan, sehingga
terdiri dari 3 komponen yaitu body, mind, meskipun pasien bergantung pada perawatan
dan, spirit. Manusia merupakan makhluk rutin di rumah sakit, meminta penyembuhan
Noor Azizaha, Muhammad Purnomo, Atun Wigati/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 110-114 | 113
dari Tuhan dan berbicara dengan kata- Inap Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak.
katanya sendiri dengan tuhan (Yousefi & Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan,
Abedi, 2011). Perawatan spiritual yang 7(2), 73–81.
disediakan perawat yaitu mengintegrasikan Mardiani, & Hermansyah. (2017).
perawatan spiritual ke perawatan umum, Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Care.
yang digambarkan sebagai sentuhan fisik dan Jurnal Media Kesehatan, 10(1), 1–6.
responsive dan intuisi; perhatian spiritual
dalam hal kebersamaan, digambarkan S., R. U., & Sulisno, M. (2012). Pengetahuan
sebagai hadir dan kepekaan dalam Perawat Tentang Konsep Keperawatan
komunikasi; perawtan spiritual sebagai Holistik. Diponegoro Journal of Nursing,
menyediakan kegiatan yang berarti untuk 1(1), 157–162.
kehidupan sehari-hari digambarkan sebagai Sarwat, A. (2018). Shalat Orang Sakit.
kegiatan fasilitasi dan memenuhi kebutuhan
religious. Penelitian ini menunjukkan Songwathana, P. (2011). Spirituality
perlunya perawat dan pekerja perawatan Intervention and Outcomes: Corner
untuk mendiskusikan dan memikirkan cara stone of Holistic Nursing Practice. Nurse
melakukannya memahami dan Media: Journal of Nursing, 1(1), 117–
menggambarkan perawatan spiritual bagi 127.
penderita demensia dalam praktik. (Odbehr, https://doi.org/10.14710/nmjn.v1i1.751
Kvigne, Houge, & Danbolth, 2015) Sukamto, E. (2017). Studi Deskriptif
KESIMPULAN Pengetahuan Klien Tentang Tata Cara
1. Kemampuan berjalan sebanyak 32 Salat Selama Rawat Inap Dalam
orang (64%) dan sebagian kecil Pemenuhan Kebutuhan Spiritual.
dengan kemampuan berbaring Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan,
sebanyak 18 orang (36%). 3(5), 219–231.
2. Caring perawat baik sebanyak 32 Suparman, D. (2015). Pembelajaran Ibadah
orang (64%) dan sebagian kecil Shalat Dalam Perpektif Psikis Dan
caring perawat kurang sebanyak 18 Medis. Jurnal Istek, Volume 9(2), 65–66.
orang (36%). Retrieved from
3. Sebagian besar responden kebutuhan http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/iste
spiritual sholat terpenuhi sebanyak 24 k/article/view/188
orang (48%) dan sebagian kecil
Supriyanto. (2019). Masalah Dan Kebutuhan
kebutuhan spiritual sholat belum
Pasien Dalam Mendirikan Shalat fardhu
terpenuhi sebanyak 26 orang (52%).
Fardhu Sebagai Bentuk Intervensi
4. Terdapat hubungan yang bermakna
Keperawatan Spiritual. Prosiding
secara statistic antara kemampuan
Seminar Nasional Kesehatan, 25–31.
pasien dengan pemenuhan kebutuhan
spiritual sholat pasien rawat inap di Tricahyono, A. R., Purwandari, R., & Hakam,
RSU Aisyiyah Kudus dengan nilai M. (2015). Motivasi Perawat dalam
p<0.05. Pemenuhan Kebutuhan Spiritual pada
Klien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
DAFTAR PUSTAKA Daerah Balung. E-Jurnal Pustaka
Firmansyah, C. S., Noprianty, R., & Karana, Kesehatan, 3(3), 449–456.
I. (2019). Perilaku Caring Perawat
Berdasarkan Teori Jean Watson di Ubaidi, B. A. Al. (2017). Integrate of
Ruang Rawat Inap. Jurnal Kesehatan Spiritual Needs into Patient Care.
Vokasional, 4(1), 33. Journal of Family Medicine and Disease
https://doi.org/10.22146/jkesvo.40957 Prevention, 3(2), 2–5.
https://doi.org/10.23937/2469-
Handayani, S. Y., & Supriadi. (2016). 5793/1510056
Hubungan Antara Faktor-Faktor
Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Dengan Utami, Y. W., & Supratman. (2009).
Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Rawat Hubungan antara Pengetahuan dengan
114 | Noor Azizaha, Muhammad Purnomo, Atun Wigati/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 109-114
Sikap Perawat dalam Pemenuhan 2(2), 69–74. Retrieved from
Kebutuhan Spiritual Pasien di BRSUD http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/
Sukoharjo. Berita Ilmu Keperawatan, article/view/3795

Anda mungkin juga menyukai