Oleh :
DR. Suryadi Lambali, MA.
Email : surlam2006@yahoo.co.id
Suryadi lambali
TUJUAN PEMBELAJARAN
1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Khusus
(TIK)
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta diharapkan mampu
memahami dan menjelaskan
aspek-aspek tentang Pengertian,
Permasalahan, dan Proses
Pembuatan berkaitan dengan
Analisis Kebijakan Publik
3
Suryadi Lambali
CAKUPAN PEMBAHASAN
1. Tujuan dan Sasaran Pembelajaran
2. Konsep dan Teori Kebijakan Publik
3. Jenis-jenis Permasalahan Publik
4. Proses Dasar Pembuatan Kebijakan Publik
5. Proses Analisis Kebijakan Publik
6. Teknik Analisis Kebijakan Publik
7. Proses penentuan prioritas permasalahan
Publik
4
Suryadi lambali
2
APA PERBEDAAN DENGAN ??
•Bijak
•Kebijakan
•Keputusan
•Bijaksana
•Kebijaksanaan
Suryadi lambali
KEBIJAKAN
Secara Etimologis dari bahasa Yunani, Sansekerta dan Latin
3
PUBLIC POLICY
The authoritative allocation of value for the whole
society-but it turns out that only the government can
authoritatively act on the ‘whole’ society, and
everything the government choose to do or not to do
result in the ‘allocation of values’. (Alokasi nilai yang
otoritatif untuk seluruh masyarakat akan tetapi hanya
pemerintahlah yang dapat membuat secara otoritatif
untuk seluruh masyarakat, dan semuanya yang dipilih
oleh pemerintah untuk dikerjakan atau untuk tidak
dikerjakan adalah hasil-hasil dari alokasi nilai-nilai
tersebut). David Easton, 1953 : 129.
PUBLIC POLICY
(Kebijakan Publik)
⚫ Policy = Kebijakan
Suryadi lambali
4
MASALAH PUBLIK
MASALAH
KERESAHAN AKIBAT
GEJALA
Suryadi lambali
5
Karakteristik masalah yang baik
◼ Menarik
◼ Manfaatnya untuk orang banyak
◼ Kompleksitas masalahnya
◼ Dapat diselesaikan/mudah datanya
◼ Tidak bertentangan dengan moril
Suryadi Lambali
PERUMUSAN MASALAH
KEBIJAKAN
Pencarian masalah (problem
Sensing)
Perumusan Masalah
Petunjuk merumuskan
permasalahan kebijakan
Suryadi lambali
6
Perumusan Masalah
1. Mengenali masalah
2. Meneliti masalah
3. Mendefenisikan masalah
4. Mengspesifikasikan masalah
Suryadi lambali
Pencarian Masalah
Menggunakan metode formal dan Informal
Kesempatan-kesempatan, atau ancaman terhadap
organisasi
Masalah = Kondisi atau situasi yang menghasilkan
kebutuhan-kebutuhan atau ketidak puasan pada rakyat
untuk mana perlu dicari cara-cara penanggulangannya.
Masalah-masalah kebijakan adalah kebutuhan, nilai-nilai,
atau kesempatan-kesempatan yang tidak terealisir tetapi
dapat dicapai melalui tindakan publik.
Para analisis kebijakan → melakukan penelitian kebijakan
→ Memahami masalah kebijakan
Suryadi lambali
7
Hal Yang Mempengaruhi
Pencarian Masalah
1. Kebutuhan untuk mengantisipasi masalah dan
kesempatan
2. Kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah-
masalah dimana hanya ada “signal yang lemah”
3. Kebutuhan untuk mengungkap akses yang tidak
sama dari agenda kebijakan
4. Masalah “analytical overload”
5. Masalah “political overload”
Suryadi lambali
Identifikasi Masalah
Pertama
Inventarisasi berbagai masalah
Informasi yang tersedia
Kedua
Pengelompokan masalah-masalah
Suryadi lambali
8
Pengelompokan Issue
Menurut Menurut
tatarannya karakteristik
(Context) internal
Menurut
Menurut reperkusi
cost of action (jangkauan
and Analysis efek tidak
langsung)
Suryadi lambali
9
Perumusan Masalah
5 ELEMEN KOMPLEKSITAS STRUKTUR
MASALAH :
1. Pembuat keputusan
2. Alternatif
3. Utilitas (nilai)
4. Hasil
5. Probabilitas hasil
Suryadi lambali
4 Fase Perumusan
Masalah
1. Mengenali masalah
2. Meneliti masalah
3. Mendefenisikan masalah
4. Mengspesifikasikan masalah
Suryadi lambali
10
Alur Proses Kebijakan Publik
AGENDA KEBIJAKAN PEMERINTAH
ISSUE KEBIJAKAN
MASALAH KEBIJAKAN
MASALAH UMUM
MASALAH
Suryadi lambali
Policy-Making Process
(Proses Pembuatan Kebijakan)
◼ Proses politik yang berlangsung dalam tahap-
tahap pembuatan kebijakan politik yang
saling bergantung : penyusunan agenda
kebijakan, formulasi kebijakan, adopsi
kebijakan, implementasi kebijakan, dan
penilaian kebijakan. Proses pembuatan
kebijakan dapat dilukiskan sebagai siklus
aktivitas yang berurutan menurut waktu dan
bersifat tidak linier.
(Dunn: 45)
Suryadi lambali
11
PEMBUATAN KEBIJAKAN
Policy Making
AGENDA
SETTING
POLICY
FORMULATION
POLCY
ADOPTION
POLICY
IMPLEMENTATION
POLICY
ASSESSMENT
Suryadi lambali
POLICY
FORMULATION ISSUE KEBIJAKAN
POLCY
ADOPTION MASALAH KEBIJAKAN
POLICY
IMPLEMENTATION MASALAH UMUM
POLICY
ASSESSMENT MASALAH
Suryadi lambali
12
Policy Analysis
(Analisis Kebijakan)
◼ Suatu aktivitas intelektual dan praktik yang
ditujukan untuk menciptakan, secara kritis
menilai, dan mengkomunikasikan pengetahuan
tentang dan di dalam proses kebijakan.
◼ Proses analisis kebijakan mempunyai 5 tahap
yang saling bergantung yang secara bersama-
sama membentuk siklus aktivitas intelektual
yang kompleks dan tidak linier. Aktivitas-
aktivitas tersebut berurutan sesuai waktunya
dan melekat dalam proses kebijakan yang
bersifat kompleks, tidak linier, dan pada
dasarnya bersifat politis. (Dunn, 44)
Suryadi lambali
Analisis Kebijakan
◼ As a specialized activity therefore followed
changes in social organization that
accompanied new forms of production
technology and relatively stable patterns of
human settlement (Dunn : 34).
Suryadi lambali
13
Tujuan Anlisis Kebijakan
◼ Menyediakan informasi bagi pembuat
kebijakan untuk dijadikan bahan
pertimbangan yang nalar guna menemukan
pemecahan masalahkebijakan.
◼ Analisis kebijakan memiliki dasar orientasi
praktis yang dalam banyak hal
menjadikannya sama dengan ilmu sosial
terapan (Dunn: 87)
Suryadi lambali
Suryadi lambali
14
POLICY-ANALITIC PROCEDURES
(PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN)
Suryadi lambali
MEMBANDINGKAN
ANALISIS KEBIJAKAN DAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
Policy Anlisys Policy Making
Problem AGENDA
Structuring SETTING
Forecasting POLICY
FORMULATION
Recomendation POLCY
ADOPTION
POLICY
Monitoring IMPLEMENTATION
POLICY
Evaluation ASSESSMENT
Suryadi lambali
15
Identification
of Needs
◼ Data Analysis
◼ Sample survey
◼ Indirect Assesment
◼ Modeling & Simulation
◼ Forecasting Tecniques
⚫ Trend Extrapolation
⚫ Monitoring
⚫ Input-output models
⚫ Expert Panels
⚫ Cross Impact Analysis
Suryadi lambali
Suryadi lambali
16
Metode dalam menetapkan urutan
prioritas masalah
1. Teknik Non Skoring
◼ digunakan apabila tidak tersedia data kuantitatif yang lengkap
dan cukup (data kualitatif atau semi kualitatif)
◼ Teknik non scoring adalah metode NGT (Nominal Group
Technique) atau Metode Delbecq.
2. Teknik Skoring
◼ Digunakan apabila tersedia data kuantitatif atau data yang
terukur yang dinyatakan dalam angka.
◼ teknik scoring dalam penetuan prioritas masalah, yakni:
a. Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
b. Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)
c. Metode CARL (Capability, Accesability, Readiness &
Leverage)
d. Metode Hanlon (nama penemu metode Hanlon) Suryadi lambali
Suryadi lambali
17
TEKNIK PNENTUAN PRORITAS
◼ Menggunakan Skala Priotas
◼ Menggunakan Analisis SWOT
◼ Menggunakan Trend Extrapolation
Suryadi lambali
TERIMA KASIH
LAST BUT
NOT LEAST
36
Suryadi lambali
18