M o h a m a d S y a f r u d i n B u s t o m i , S E , A k . C A , M S E , M A , A A P , Q I A , C S E P
P u s d i k l a t P e n g a w a s a n B P K P
2
REFLEKSI ....
3
4
5
6
7
8
9
profit.
Non Manajemen puncak tidak punya
Profit tanggung jawab yang sama atau
imbalan finansial yang sama.
Organisasi sektor publik
bertanggungjawab kepada elektorat
dan proses politik.
15
Tradisi kontrol manajemennya kurang.
Perubahan Mendasar
16
18
1. Fokus pd
pemberian 2. Pemberdayaan 3. Kompetisi
arahan masyarakat layanan publik
(katalis)
19
4. Organisasi
6. Orientasi digerakkan oleh
pelanggan 5. Orientasi hasil misi
(strategic mgt)
7. Ciptakan 9. Desentralisasi
pendapatan 8. Antisipatif (partisipasi & tim
kerja)
10. Orientasi
mekanisme pasar
Kebijakan Publik
20
Kebijakan:
KBBI
1 kepandaian; kemahiran; kebijaksanaan; 2 rangkaian konsep dan asas yang
menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dan
sebagainya); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis
pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran; garis haluan
James Anderson
Arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor
atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu persoalan.
Publik:
KBBI: orang banyak (umum); semua orang yang datang
(menonton, mengunjungi, dan sebagainya)
Beberapa
21
Pengertian Kebijakan Publik ... (1)
“Public Policy is strategic use of resources to alleviate
national problems or governmental concerns”
-Chandler & Plano
Regulatory
4 Bentuk
Kebijakan Constituent Kebijakan Redistributive
Publik
Publik
Distributive
Chandler & Plano
Regulatory
Kebijakan yg mengatur tentang pembatasan/ pelarangan
terhadap perbuatan/tindakan
23
(kebijakan kepemilikan dan penggunaan senjata api)
Distributive
Pendekatan Demografik
Model Inkremental
Model Rasional
Model Garbage Can
Model Collective Choice
Pendekatan KP
30
1. Lembaga Kepresidenan
2. Dewan Perwakilan Rakyat
3. Birokrat
4. Lembaga Yudikatif
5. Partai Politik
6. Kelompok-kelompok kepentingan
7. Media Massa
8. Kelompok intelektual dan nonkampus
Peta Stakeholders
34
ThE KeY iS
COMMUNICATION
38
TATA KELOLA
SEKTOR PUBLIK
43
TATA KELOLA SEKTOR PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN
PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK &
IMPLEMENTASI FORMULASI KP DI INDONESIA
45
B. IMPLEMENTASI FORMULASI KP DI
INDONESIA
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
46
AGENDA
SETTING
EVALUASI FORMULASI
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
ADOPSI/
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN LEGITIMASI
KEBIJAKAN
PROSES 1: AGENDA SETTING
48
(PENYUSUNAN AGENDA)
Mengandung ketidaksepakatan
mengenai arah tindakan aktual dan
potensial
Mencerminkan pertentangan pandangan
mengenai masalah itu sendiri.
Merupakan hasil dari perdebatan
tentang definisi, eksplanasi dan
evaluasi masalah.
ISU KEBIJAKAN
50
Ketidaksepakatan
Arah tindakan:
- Aktual
- Potensial
Pandangan: Masalah A
Agenda kebijakan
Penetapan kebijakan
PROSES 3: ADOPSI/ LEGITIMASI
52
KEBIJAKAN
❑ Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh
para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari
alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari
mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga
atau keputusan peradilan.
❑ Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada
proses dasar pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam
suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga
negara akan mengikuti arahan pemerintah.
❑ Legitimasi dapat dikelola melalui manipulasi simbol-simbol
tertentu, dimana melalui proses ini, orang belajar untuk
mendukung pemerintah.
ADOPSI/ LEGITIMASI KEBIJAKAN
53
B A
Alternatif kebijakan
C
Adopsi kebijakan Dukungan:
- Mayoritas legislatif
A - Konsensus antara
pimpinan lembaga
- Keputusan peradilan
Pendekatan Insentif
Ekonomi
PENDEKATAN IMPLEMENTASI
PARA PENENTANG KEDUA PENDEKATAN
61
▪ implementasi dan
▪ Dampak.
63
Setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan oleh seorang evaluator dalam
melakukan evaluasi kebijakan publik. Ketiga hal tersebut adalah:
Pertama, evaluasi kebijakan mungkin menjelaskan keluaran-keluaran
kebijakan, seperti misalnya pekerjaan, uang, materi yang diproduksi, dan
pelayanan yang disediakan.
Kedua, evaluasi kebijakan barangkali mengenai kemampuan kebijakan
dalam memperbaiki masalah-masalah sosial, seperti misalnya usaha
untuk mengurangi kemacetan lalu lintas atau mengurangi kriminalitas.
Ketiga, evaluasi kebijakan barangkali menyangkut konsekuensi-
konsekuensi kebijakan dalam bentuk policy feedback, termasuk di
dalamnya adalah reaksi dari tindakan-tindakan pemerintah atau
pernyataan dalam sistem pembuatan kebijakan atau dalam beberapa
pembuat keputusan.
79
Contoh:
Misalnya, bagaimana cara orang mengukur biaya
ketidakenakan, biaya dislokasi, dan biaya kekacauan
sosial yang berasal dari proyek pembaruan kota?
Masalah yang dihadapi dalam proses evaluasi
(Anderson)
83
1. PROSES PEMBENTUKAN UU
▪ Otonomi daerah;
▪ Hubungan pusat dan daerah;
▪ Pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
wilayah;
▪ Pengelolaan sumber daya alam atau sumber daya
lainnya; dan
▪ Perimbangan keuangan pusat dan daerah
95
PROSES PENYUSUNAN PERDA
3 TAHAP PROSES PEMBENTUKAN PERDA
96
Proses penyiapan
rancangan Perda
97
KERENTANAN
KEBIJAKAN PUBLIK
KERENTANAN KEBIJAKAN PUBLIK
98
▪ VESTED ACTOR
▪ DOMINASI KELOMPOK TERTENTU
▪ KONDISI POLITIK DAN SOSIAL-EKONOMI
99
Any Question
S o FaR …
Simulasi/diskusi
100
“I have no idols. I admire work, dedication, and competence”
(Ayrton Senna)
101