Anda di halaman 1dari 55

POKOK BAHASAN

 Pengertian, prinsip dan


fungsi Administrasi Publik.
 Konsep Administrasi
Publik.
 Tanggung jawab pejabat
publik.
 Organisasi dan manajemen
kepemerintahan.
BAB II
PENGERTIAN, PRINSIP DAN FUNGSI
ADMINISTRASI PUBLIK
Pengertian Administrasi
• Segenap rangkaian perbuatan
penyelenggaraan dalam setiap usaha
kerjasama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu. (The
Liang Gie)
• Suatu proses penyelenggaraan dan
pengurusan segenap tindakan
kegiatan dalam setiap usaha
kerjasama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan.“ (Sutarto).
•Pengertian Administrasi

 Administrasi adalah "proses kerjasama antara


dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang
telah ditentukan. (S.P.Siagian)
 Administration has to do with getting things
done with the accomplishment of defined
objectives.(Administrasi berkaitan dengan
pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai
suatu tujuan-tujuan yang telah ditentukan).
(Luther Gullick)
Apapun definisi administrasi selalu
menggambarkan:

 Kegiatan
 Kerjasama
 Banyak orang
 Untuk mencapai
tujuan bersama
Unsur Administrasi Menurut The
Liang Gie,
 Organisasi sebagai wadah kerjasama
dalam rangka mencapai tujuan.
 Manajemen sebagai suatu proses
menggerakkan kegiatan
 Kepegawaian
 Keuangan dari segi pembiayaan kegiatan
 Perlengkapan
 Pekerjaan Kantor
 Tata Hubungan/Komunikasi
ARTI PUBLIK
 PUBLIK BERASAL DARI KATA PUBLIC
DALAM ISTILAH PUBLIC
ADMINISTRATION atau PUBLIC
BUREAUCRACY
 SEMULA DALAM PARADIGMA LAMA
DIARTIKAN SEBAGAI SESUATU YANG
BERKAITAN DENGAN PEMERINTAH
ATAU NEGARA (PEMERINTAHAN)
 OLEH KARENA ITU UPAYA MENGATUR
MASYARAKT SENANTIASA BERMULA
DAN DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
 PERAN RAKYAT atau MASYARAKAT
SEBAGAI OBJEK
8
PERKEMBANGAN ARTI “PUBLIC”
 PUBLIC = UMUM
PUBLIC OWNERSHHIP (MILIK UMUM)
PUBLIC EFFERING (PENAWARAN UMUM)
PUBLIC SERVICE (PELAYANAN UMUM)
 PUBLIC = MASYARAKAT
PUBLIC RELATION (HUBUNGAN MASYARAKAT)
PUBLIC INTEREST (KEPENTINGAN MASYARAKAT)
 PUBLIC = NEGARA
PUBLIC AUTHORITIES (OTORITAS NEGARA)
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN NEGARA)
PUBLIV REVENUE (PENERIMAAN NEGARA)
9
Pengertian Administrasi Publik

 Administrasi Publik adalah


suatu proses yang melibatkan
banyak orang dengan berbagai
keahlian dan keterampilan
untuk merumuskan dan
mengimplementasikan
kebijakan kebijakan pemerintah
(LAN)
Pengertian Administrasi Publik
(NIGRO & NIGRO : 1992)

1. Suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan


negara.
2. Meliputi tiga cabang pemerintah: eksekutif, legislatif,
dan yudikatif, serta hubungan diantara mereka.
3. Mempunyai peranan penting dalam perumusan
kebijakan publik, dan karenanya merupakan
sebagian dari proses politik.
4. Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam
kelompok swasta dan perorangan, dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ruang Lingkup Adm. Publik
 Kebijakan publik menyangkut proses penentuan tujuan
dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
(Sistem kerja Otak)
 Organisasi publik berkenaan dengan pembagian tugas
antar struktur atau unit untuk mencapai tujuan dan
target. (Organ Tubuh)
 Manajemen publik menyangkut proses bagaimana
kegiatan-kegiatan yang telah dirancang dapat
diimplementasikan secara efektif. (Sistem kerja Jantung)
 Pelayanan Publik menyangkut pelayanan
masyarakat,standar pelayanan, hak dan kewajiban
masyarakat dan pemerintah
 Tanggung jawab moral apa yang sebaiknya dan apa yang
tidak sebaiknya dilakukan pegawai (Sensor Tubuh)
12
Prinsip-prinsip Administrasi Publik
(Nigro & Nigro (1992)

1. Struktur organisasi yang dikoordinasikan oleh


manajemen
2. Organisasi disusun berdasarkan kriteria: 1)
Tujuan dari pelayanan ;2) Proses-proses yang
akan dipakai; 3) Orang-orang yang akan bekerja
dan peralatan yang digunakan.
3. Kesatuan perintah atau kesatuan arah.
4. Mereka yang ditugaskan diberi wewenang untuk
melaksanakan
5. Tanggung jawab, wewenang didelegasikan ke
bawah secara hirarkis dan manajer puncak
menetapkan tujuan dan kebijakan umum
6. Adanya rentang kendali yang sempit.
7. Perencanaan yang sistematik
8. Variable-variabel psikologis,
Fungsi Administrasi Publik
(Gullick; 1992 : “POSDCORB”
1. Planning: menetapkan kegiatan-kegiatan dan
strategi melaksanakan kegiatan.
2. Organizing : mengembangkan struktur formal dan
wewenang berdasar pengelompokan kerja
3. Staffing yang meliputi keseluruhan fungsi
kepegawaian
4. Directing meliputi tugas membuat keputusan dan
menerapkannya melalui kebijakan-kebijakan
prosedur.
5. Coordinating meliputi tugas mengintegrasikan dan
menyelaraskan unit2 yang saling berkaitan.
6. Reporting : memberikan informasi ttg pekerjaan
yang telah dan sedang dilaksanakan
7. Budgeting ; meliputi tugas-tugas perencanaan
fiscal, accounting dan pengendalian.
BAB III
KONSEP ADMINISTRASI PUBLIK
KONSEP PEMBANGUNAN
 Kata pembangunan secara sederhana sering
diartikan sebagai proses perubahan kearah
keadaan yang lebih baik. (Ginanjar KS)
 Pembangunan merupakan suatu proses
multidimensial yang meliputi perubahan-
perubahan struktur sosial, sikap masyarakat,
lembaga-lembaga nasional, sekaligus
peningkatan pertumbuhan ekonomi,
pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan
kemiskinan absolut (Todaro, 1989)
.
16
Konsep ini memberikan beberapa
implikasi bahwa

 Pembangunan bukan hanya diarahkan untuk


peningkatan income, tetapi juga pemerataan,
 pembangunan juga harus memperhatikan aspek
kemanusiaan seperti peningkatan :
Life sustenance : kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar;
Self-esteem : kemampuan untuk menjadi orang yang utuh
yang memiliki harga diri, bernilai, dan tidak diisap orang lain;
Feedom from servitude : kemampuan untuk melakukan
berbagai pilihan dalam hidup, yang tentunya tidak merugikan
orang lain
17
Arti pembangunan
 Capacity menyangkut aspek
kemampuan meningkatkan produktivitas
atau income;
 Equity menyangkut aspek pengurangan
kesenjangan antara berbagai lapisan
masyarakat dan daerah;
 Empowerment menyangkut
pemberdayaan masyarakat agar dapat
menjadi aktif dalam memperjuangkan
nasibnya dan sesamanya;
 Sustainable menyangkut usaha untuk
menjaga kelestarian pembangunan.
18
MODEL PERUMUSAN KEBIJAKAN
PUBLIK

 IDENTIFIKASI MASALAH
SECARA DETAIL (DATA DAN
INFORMASI)
 KOORDINASIKAN DENGAN
PARA AHLI
 CARI ALTERNATIF
 PERTIMBANGKAN BAIK DAN
BURUKNYA SUATU
KEBIJAKAN
AKTOR-AKTOR
KEBIJAKAN Agenda setting
1.LEGISLATURE
2.THE EXCECUTIVE
3.ADMINISTRATI- Policy
VE AGENCIES Formulation
4.THE COURTS
5.INTEREST GROUP
Policy
6.POLITCAL
PARTIES adoption
7.INDIVIDUAL
CITIZEN
Policy
Anderson : 1997
implementation

PROSES
PERUMUSAN Policy
KEBIJAKAN PUBLIK evaluation
Tipe Informasi Kebijakan
 Policy problem: informasi mengenai masalah kebijakan:
kebutuhan, keinginan, dan kesulitan yang memerlukan
tindakan bersama
 Policy Future: Informasi mengenai situasi masa depan
yang berbeda dengan yang diakibatkan oleh masalah
kebijakan
 Policy action: Informasi mengenai akibat negatif dan
positif dari setiap alternatif kebijakan yang tersedia
 Policy outcome: informasi mengenai konsekwensi yang
terjadi sebagai akibat dari pelaksanaan kebijakan
 Policy performance: informasi mengenai seberapa jauh
konsekwensi kebijakan memberi kontribusi terhadap
penyelesaian tujuan atau penyelesaian masalah
DIKHOTOMI GOVERNANCE DAN
BUREAUCRACY(FREDERICKSON, 1997)
GOVERNANCE BUREAUCRACY
1. STEERING/MENGARAHKAN 1. ROWING/ MENDAYUNG
2. EMPOWERING 2. SERVICE
3. COMPETITION 3. MONOPOLI
4. MISSION DRIVEN/ 4. ROLE DRIVEN/
DIGERAKKAN MISI DIGERAKKAN ATURAN
5. FUNDING OUTCOMES/ 5. BUDGETING-INPUT
MEMBIAYAI HASIL 6. BUREAUCRACY-
6. CUSTOMER DRIVEN/
DRIVEN/DIKENDALIKAN DIKENDALIKAN
PELANGGAN KEKUASAAN
7. EARNING/ SUMBER 7. SPENDING/
MASUKAN MEMBELANJAKAN
8. PREVENTING/ MENCEGAH 8. CURING/PERAWATAN
9. TEAMWORK/PARTICIPATION 9. HIERARCHY
10. MARKET 10. ORGANIZATION
BANISHING BUREAUCRACY
OSBORNE DAN PLASTRIK (1997)

1. THE CORE STRATEGY : CREATING CLARIFY OF


PUPOSE
2. THE CONSEQUENCES STRATEGY : CREATING
CONSEQUENCES FOR PERFORMANCE
3. THE CUSTOMER STRATEGY : PUTTING THE
CUSTOMER IN THE DRIVER’S SEAT
4. THE CONTROL STRATEGY : SHIFING CONTROL
AWAY FROM THE TOP AND CENTER
5. THE CULTURE STRATEGY : CREATING AN
ENTREPRENEURIAL CULTURE.

BANISHING BUREAUCRACY 23
BANISHING BUREAUCRACY
OSBORNE DAN PLASTRIK (1997)

LEVER STRATEGY APPROACHES


PURPO- CORE Clarity of Purposes, Clarity of
SE STRATEGY Role, Clarity of Direction
INCENTI CONSEQUEN Managed Competition,
-VES CES Enterprise Management/Insentif
STRATEGY Performance Management
POWER COSTUMER Customer Choice, Competitive
STRATEGY Choice, Customer Quality
Assurance
CON- CONTROL Organizational Empowerment ,
TROL STRATEGY Employee Empowerment,
Community Empowerment
CULTU- CULTURE Breaking Habits, Touching
RE STRATEGY Hearts, Winning Minds
BAB IV
TANGGUNGJAWAB PEJABAT PUBLIK
ARTI TANGGUNG JAWAB
(KUMOROTOMO :1994)

1. akuntabilitas (accountability). harus bertanggungjawab


atas kebijakan-kebijakan tertentu. atas cara-caranya
dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan DAN dan
bagaimana dampaknya bagi masyarakat
2. Sebab-Akibat (cause), terdiri dari empat unsur, yaitu;
sumber (resource), pengetahuan, pilihan, dan maksud
(purpose). Keempat unsur ini harus ada di dalam
mempertanggungjawabkan urusan publik. Jika salah satu
unsur hilang maka pertanggungjawaban itu menjadi cacat.
3. Pertanggungjawaban sebagai Kewajiban (obligation).
Pertanggungjawaban sebagai kewajiban untuk melakukan
sesuatu kepada orang yang memberinya delegasi/
amanah
Akuntabilitas terwujud;
(Plumptre: 1981)

 Keteladanan pemimpin
 Debat publik
 Koordinasi
 Otonomi
 Keterbukan dan kejelasan
 Legitimasi dan pengakuan
 Negosiasi wewenang, tujuan dan t.jawab
 Pemasyarakatan publisitas.
 Umpan balik dan evaluasi.
 Kemampuan menyesuaikan
MEKANISME AKUNTABILITAS KINERJA DAN
AKUNTABILITAS KEUANGAN (PP 8/2006)

LAPORAN
RENCANA
Kinerja KINERJA
PENETAPAN LAPORAN KINERJA
PEMERINTAH
Kem.
KINERJA KINERJA
TAHUNAN PUSAT PAN-RB
(LKjPP)

Sistem AKIP LAPORAN


PERTANGGUNG
RENCANA
RPJM STRATEGIS
JAWABAN
PELAKSANAAN
APBN
Sistem Akuntansi

RENCANA LAPORAN Kem.


LAP KEUANGAN
Keuangan KERJA & DIPA
KEUANGAN PEMERINTAH Keuang-
ANGGARAN PUSAT an
BAB V
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
KEPEMERINTAHAN
13 Azas Penyusunan Kelembagaan
Organisasi Pemerintah
1. Azas Kejelasan Tujuan harus jelas tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai.
2. Azas pembagian tugas . membagi habis tugas pemerintahan
kedalam tugas-tugas departemen dan lembaga non dapertemen.
3. Azas fungsionalisasi Dalam pelaksanaan tugas pemerintah harus ada
satu instansi yang secara fungsional paling bertanggungjawab dalam
penyelenggaraan.
4. Azas pengembangan jabatan fungsional Tidak hanya berorientasi
pada jabatan struktural melainkan juga jabatan fungsional.
5. Azas koordinasi Dalam penyusunan organisasi agar memungkinkan
terwujudnya koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas.
6. Azas kesinambungan Harus ada kesinambungan kebijakan dan
program, tanpa ketergantungan pada pejabat tertentu.
7. Azas kesederhanaan Organisasi harus secara mudah
menggambarkan dengan jelas siapa/unit apa mengerjakan apa,
bekerja dengan siapa, dengan cara bagaimana.
Lanjutan…..
8.Azas keluwesan, mengikuti dan menyesuaikan dengan
perkembangan dan perubahan keadaan.
9.Azas akordion, berkembang atau menciut sesuai dengan
beban kerjanya, tetapi tidak boleh menghilangkan fungsi.
10.Azas pendelegasian wewenang, wewenang apa yang
perlu didelegasikan dan apa yang dipegang pimpinan.
11.Azas rentang kendali, menentukan jumlah satuan
organisasi atau orangorang yang dibawahi seorang pejabat
pimpinan perlu diperhitungkan secara rasional.
12.Azas jalur dan staf Dalam menyusun organisasi, perlu
adanya kejelasan antara tugas pokok dan penunjang.
13.Azas kejelasan dalam pembaganan Mengharuskan
setiap organisasi menggambarkan struktur organisasinya
dalam bagan organisasi.
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
ORGANISASI LINI ORGANISASI LINI&STAF
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
ORG. FUNGSIONAL ORG. LINI & FUNGSIONAL
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
ORG, LINI, STAF &
FUNGSIONAL ORG. MATRIX
10 PRINSIP REINVENTING GOVERNMENT
(OSBORNE&PLASTRIK, 1997 : 7)
PARADIGMA I (1900-1926)
DIKOTOMI POLITIK - ADMINISTRASI

Tokoh-tokoh dari paradigma ini adalah Frank J.


Goodnow dan Leonardo D. White
Frank J. Goodnow dalam tulisannya : “Politics
and Administraton” (1900) mengungkapkan;
Politik harus memusatkan perhatiannya
terhadap kebijakan atau ekspresi rakyat,
Administrasi berkenaan dengan pelaksanaan
atau implementasi dari kebijaksanaan atau
kehendak tersebut.
Pemisahan antara politik dan administrasi di
manifestasikan oleh pemisahan antara badan
legislatif eksekutif
46
HUBUNGAN ADMINISRASI NEGARA DENGAN
ILMU POLITIK

PROSES PEMERINTAHAN

TAHAP I TAHAP II

PENENTUAN
PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN

ILMU ADMINISTRASI
POLITIK PUBLIK

47
DIKOTOMI POLITIK -
ADMINISTRASI

 Implikasi paradigma : administrasi di lihat


sebagai sesuatu yang bebas nilai, dan di
arahkan untuk mencapai nilai effisiensi dan
efektifitas.
 Locus administrasi publik adalah “goverment
bureaucracy”
 Focus” atau metode apa yang harus di
kembangkan dalam administrasi publik
kurang di bahas secara jelas dan terperinci.

48
PARADIGMA II (1927-1937)
PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI

 Tokoh-tokoh dari paradigma ini adalah


Willoughby, Gullick dan Urwick, yang sangat di
pengaruhi oleh tokoh-tokoh manajemaen klasik
seperti Fayol dan Taylor.
 Mereka memperkenalkan prinsip-prinsip
administrasi sebagai focus administrasi publik.
 Prinsip-prinsip tersebut di tuangkan dalan apa
yang di sebut POSDCORB (planing, organizing,
staffing, directing, coordinating, reportying,
budgeting)
 Prinsip-prinsip administrasi dapat di terapkan di
mana saja, atau bersifat universal.
 Sedang locus dari administrasi publik tidak
pernah di ungkapkan secara jelas
49
PARADIGMA III (1950-1970)
ADMINISTRASI PUBLIK SEBAGI ILMU POLITIK

 Timbul kritikan terhadap administrasi publik


 Moerstein-Marx(1946) mempertanyakan
pemisahan politik dan administrasi sebagai suatu
yang tidak mungkin atau realistis,
 Herbert Simon mengarahkan kritikannya terhadap
ketidak-konsistenan prinsip administrasi:
 bahwa prinsip-prinsip administrasi tidak berlaku
universal.
 administrasi publik bukannnya, “value free” atau
dapat berlaku di mana saja, tapi justru selalu di
pengaruhi nilai-nilai spesifik.
 “value free administration” di satu pihak degan
anggapan akan “value laden politics” dilain
pihak.
50
Lanjutan paradigma III…….
 Dalam praktek pendapat kedua yang berlaku,
bahwa teori administrsi publik sebenarnya juga
teori politik. Akibatnya muncul paradigma baru
bahwa administrsi publik adalah ilmu politik
 Locus administrsi publik adalah birokrasi
pemerintahan,
 Fokus administrsi publik menjadi kabur karena
prinsi-prinsip administrasi publik mengandung
banyak kelemahan.
 Krisis identitas karena ilmu politik di anggap
disiplin yang sangat dominan dalam dunia
administrasi publik

51
PARADIGMA IV (1956-1970)
ADMINISTRASI PUBLIK SEBAGI ILMU
ADMINISTRASI

Tokoh-tokoh dari paradigma ini adalah


James March & Simon, Cyret & March
Dalam paradigma ini prinsip-prinsip
management yang pernah populer, di
kembangkan secara ilmiah dan mendalam.
Focus adminsitrasi publik :perilaku
organisasi, analisis manajemen, penerapan
teknologi modern, metode kuantitatif,
analisa sistem, operation
research,econometris.

52
PARADIGMA IV (1956-1970)
Lanjutan……..

Dua arah perkembangan terjadi dalam


paradigma ini, diarahkan kepada perkembangan
ilmu administrasi murni yang di dukung oleh
psikologi sosial,
perkembangan kebijakan publik (public policy)
Semua focus yang di kembangkan di asumsikan
dapat di terapkan tidak hanya dalam dunia
bisnis tetapi juga dalam dunia administrsi
publik.
Karena itu, locusnya menjadi tidak jelas.

53
PARADIGMA V (1970 - ? )
ADMINISTRASI PUBLIK SEBAGI ADMINISTRASI PUBLIK

 Dalam paradigma ini administrasi publik


telah memiliki focus dan locus yg jelas;
 Focus administrasi publik dalam paradigma
ini adalah :
1. teori organisasi,
2. teori manajemen, dan
3. kebijaksanaan publik
 Locus administrasi publik adalah :
1. masalah-masalah publik
2. kepentingan-kepentingan publik.

54
POSISI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

NO NAMA DISIPLIN OBJEK


ILMU MATERIAL
OBJEK FORMAL
PENGETAHUAN
1 ILMU NEGARA Pelayanan publik, organisasi publik,
ADMINISTRASI manajemen publik, kebijakan publik
PUBLIK
2 ILMU NEGARA Hubungan pemerintahan, gejala
PEMERINTAHAN pemerintahan, peristiwa pemerintahan

3 ILM POLITIK NEGARA Kekuasaan, Partai Politik, Group penekan,


kepentingan masyarakat

4 ILMU UKUM NEGARA Hukum, peraturan perundang-undangan,


TATA NEGARA konstitusi dan konvensi

5 ILMU NEGARA NEGARA Pertumbuhan/perkembangan negara, sifat


dan hakekat negara, bentuk dan teori negara

55
Keterangan : Objek formal bersifat khusus dan spesifik karena merupakan pusat perhatian suatu disiplin ilmu
pengetahuan (focus of interest). Objek material bersifat umum karena merupakan topik yang di bahas secara

Anda mungkin juga menyukai