Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2019 BERDASARKAN


PERMENDAGRI NO. 35 TAHUN 2018
OLEH :
DRS. MAHMUN SYARIF NASUTION
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDAGRI

UNSUR PENGAWAS FUNGSIONAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TUGAS :
MELAKSANAKAN PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI
DAN PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA

1. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA PROVINSI


- PENGAWASAN UMUM : OLEH KEMENDAGRI
- PENGAWASAN TEKNIS : OLEH KEMENTERIAN/LEMBAGA SESUAI BIDANGNYA

2. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA KABUPATEN/KOTA


- PENGAWASAN UMUM DAN PENGAWASAN TEKNIS : OLEH GUBERNUR
SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
-PENGAWASAN UMUM DAN TEKNIS

Lingkup Pengawasan Umum: Esensi Pengawasan Teknis

1. Pembagian urusan pemerintahan;


2. Kelembagaan daerah;
1. Capaian SPft
3. Kepegawaian pada perangkat daerah;
2. Ketaatan terhadap NSPK
4. Keuangan daerah;
3. Dampak Pelaksanaan
5. Pembangunan daerah;
Urusan Konkuren
6. Pelayanan publik di daerah;
4. Akubntabilitas
7. Kerja sama daerah;
pengelolaan APBN di
8. Kebijakan daerah;
daerah
9. Kepala daerah dan DPRD; dan
10. Bentuk pengawasan lain

DILAKSANAKAN OLEH APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH


APA YANG MENJADI
MASALAH KITA?
INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA
SKOR DAN PERINGKAT IPK INDONESIA TAHUN 2017

Source Data ICP 2017

Sumber: Transparency International Indonesia: 2018


POTRET KORUPSI DI INDONESIA

Kasus Korupsi Seluruh Indonesia s.d Tahun 2018

SWASTA BIROKRAT DPRD KDH


JUftLAH KORUPTOR 26 % 44% 19% 3%
Sebagian besar (82%) kasus korupsi merupakan kasus dengan nilai biaya korupsi di atas 100 juta. Kasus korupsi
terbanyak (40%) merupakan kasus korupsi dengan biaya korupsi sedang, antara 100 juta hingga 1 milyar.

Sebagian besar (44%) terpidana kasus korupsi berasal dari PNS. Terpidana terbanyak kedua adalah dari swasta (26%)
Sebagian kecil terpidana berasal dari lembaga independen (2%) dan kepala daerah (3%).
AREA RAWAN KORUPSI

PERENCANAAN DAN APBD/


ANGGARAN KEUANGAN PERIZINAN
DAERAH
INKONSISTENSI DOKUMEN DOKUMEN PERENCANAAN
Inkonsistensi RPJftD-RKPD-PPAS-APBD Provinsi

Hal tersebut tergambar dari besarnya perbedaaan (inkonsistensi) antara


program dan pagu yang direncanakan dengan yangdianggarkan.

• 17,07% program dan 85,84% pagu program yang ditetapkan dalam Perda ttg
RPJftD Provinsi tidak dijabarkan kedalam peraturan gubernur tentang RKPD

• RPJftD dgn PPAS, inkonsistensi program mencapai 25,03% dengan pagu


anggaran mencapai 97,49%

• RPJftD dengan APBD, inkonsistensi program menurun menjadi hanya


14,70% tetapi pagu anggaran semakin meningkat menjadi 103,04%.
INTEGRASI E-PLANNING & E-BUDGETING
HASIL YANG DIHARAPKAN (e-planning + e-budgeting)

DOKUftEN KONSISTENSI PERENCANAAN


PERENCANAAN BERSIH ANTARA BERORIENTASI SASARAN;
MENTERI DALAM NEGERI
DARI INTERVENSI DOKUftEN
REPUBLIK INDONESIA
KEPENTINGAN
Regulasi

INSTRUKSI MENDAGRI
TANGGAL 10 OKTOBER 2016
PENERAPAN E-PLANNING PEMDA
ADANYA KEJELASAN TIDAK TERDAPAT
STRUKTUR KINERJA DUPLIKASI PROGRAft/
KEGIATAN
NO TAHAPANPERENCANAAN & PENGANGGARANTAHUNANDAERAH WAKTU
PERENCANAAN
1 Pembentukantim penyusun RKPD/Renja-SKPDKab/Kota Desemberthnsebelumnya
2 Pembentukantim penyusun RKPD/Renja-SKPDProvinsi Mingguke-2Januari
3 Penyusunanrancangan awal RKPDdanrancangan Renja-SKPDKab/Kota Mingguke-2Januari

4 Musrenbangdesa/kelurahan Mingguke-3s.dMingguke-4 Januari


5 Lanjutan penyusunanrancangan Renja-SKPD Mingguke-1Februari
6 MusrenbangKecamatan Mingguke-2Februari
7 Pembahasan rancangan Renja SKPD padaForumSKPDkabupaten/kota Mingguke-3s.dke-4 Februari
8 Penyusunanrancangan awal RKPD danrancangan Renja-SKPD Provinsi Mingguke-4Februari
9 Penyusunanrancangan RKPD kabupaten/kota Mingguke-1s.dke-2 Maret
10 Pembahasan rancangan Renja SKPDpadaForumSKPDProvinsi Mingguke-3s.dke-4 Maret
11 Pelaksanaan Musrenbang RKPDkabupaten/kota Mingguke-3s.dke-4 Maret
12 Penyusunanrancangan RKPDProvinsi Mingguke-1s.dke-2 April
13 Pelaksanaan MusrenbangRKPD Provinsi Mingguke-3April
14 PerumusanRancanganAkhir RKPDProvinsi Mingguke-2Mei
15 PerumusanRancangan AkhirRKPDkab/kota Mingguke-1Aprils.dMingguke-4 Mei
16 ReviuRKPDProvinsi Mingguke-2Mei
17 Penetapan Perkada RKPDProvinsi Mingguke-3Mei
18 Reviu Renja-SKPD Provinsi Mingguke-4Mei
19 PenetapanRenjaSKPDProvinsi Mingguke-4Mei
20 ReviuRKPDkabupaten/kota Mingguke-2Mei
21 Penetapan Perkada RKPD kabupaten/kota Mingguke-4Mei
22 ReviuRenja-SKPD kabupaten/kota Mingguke-1Juni
23 PenetapanRenjaSKPDkabupaten/kota Mingguke-2Juni
PENGANGGARAN
24 PenyusunanRancangan KUAdan PPAS Mingguke-4Mei
25 Reviu RancanganKUAdanPPASProvinsi/Kabupaten/Kota
26 PenyampaianRancangan KUA danPPASkepadaKDH Mingguke-1Juni
27 PenyampaianRancangan KUA danPPASkepadaDPRD Mingguke-2Juni
28 PembahasanKUAdanPPAS 1bulan
29 Nota Kesepakatan KUAdanPPAS Mingguke-4Juli
30 Penyiapan SEtentang pedomanpenyusunan RKA-SKPD 1minggu
31 Penetapan SEtentang pedomanpenyusunanRKA-SKPD Mingguke-1Agustus
33 PembahasanRKA-SKPDoleh TAPD Mingguke-2Agustus
34 ReviuRKA-SKPDProvinsi/Kabupaten/Kota s.dMingguke-4September
36 Penyiapan RaperdaAPBD AkhirSeptember
37 Penyampaian Raperda APBDbeserta kampirannya oleh KepalaDaerah kepada Mingguke-1Oktober
DPRD
39 PersetujuanBersamaantara DPRD danKDH AkhirNovember
26
40 EvaluasiolehMendagri bagiAPBDprovinsidanolehGubernur bagiAPBD kab/kota 15harikerja
SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
KEMENTERIAN DALAM TAHUNAN PERUBAHAN APBD

INSPEKTORAT JENDERAL
NEGERI

NO TAHAPAN PERENCANAAN & PENGANGGARAN TAHUNANDAERAH WAKTU


PERENCANAAN
1 Penyusunan Rancangan Perubahan RKPDProvinsi/Kabupaten/Kota Mingguke-1Juli
2 Reviu Perubahan RKPDProvinsi Minggu ke-3Juli
3 Penetapan Perubahan RKPDProvinsi Minggu ke-3Juli
4 Reviu Perubahan RKPDKabupaten/Kota Minggu ke-3Juli
5 Penetapan Perubahan RKPDKabupaten/Kota Minggu ke-4Juli
6 Reviu Perubahan Renja-SKPDProvinsi Minggu ke-4Juli
7 Penetapan Perubahan Renja-SKPDProvinsi Minggu ke-1Agustus
8 Reviu Perubahan Renja-SKPDKabupaten/Kota Minggu ke-1Agustus
9 Penetapan Perubahan Renja-SKPDKabupaten/Kota Minggu ke-2Agustus
PENGANGGARAN
10 Reviu Rancangan KUPA dan PPAS PerubahanProvinsi/Kabupaten/Kota Minggu ke-4Juli
11 Penyampaian Rancangan KUPA dan PPAS Perubahan kepadaDPRD Minggu ke-1Agustus
12 Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS antara Kepala Daerah dan DPRD Minggu ke-2Agustus
13 Pedoman Penyusunan RKA-SKPD PerubahanAPBD Minggu ke-3Agustus
14 Penyusunan RKA-SKPDPerubahan Minggu ke-4 Agustuss.d
15 Pembahasan RKA-SKPD Perubahanantara TAPD denganSKPD Minggu ke-1September
16 Reviu Rancangan RKA-SKPD PerubahanProvinsi/Kabupaten/Kota Minggu ke-1September
17 Penyusunan rancangan raperda tentang Perubahan APBD danrancangan Minggu ke-2September
raperkada tentang penjabaran Perubahan APBD
18 Penyampaian Raperda APBD berserta lampiran kepadaDPRD Minggu ke-2September
19 Persetujuan DPRD terhadap Raperda Perubahan APBD 3 bulan sebelum TAberakhir
20 Penyampaian kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur utkdievaluasi 3 harikerja
21 Evaluasi oleh Mendagri bagi Perubahan APBD provinsi dan oleh Gubernur 15 harikerja
bagi Perubahan APBDkabupaten/kota
22 Penyempurnaan Raperda Perubahan APBD berdasarkan hasil evaluasi 7hari
27
23 Penetapan Perda tentangPerubahanAPBD Minggu ke-4Oktober
1 KEBIJAKAN
PENGAWASAN
KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAANPEMDA
TAHUN 2019

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 35 TAHUN 2018
TEMA :
APIP BEKERJA MENCEGAH KORUPSI
ISI : KEGIATAN, SASARAN DAN FOKUS PENGAWASAN YANG DISUSUN BERBASIS
PRIORITAS DAN RESIKO.

- UNTUK PENDANAAN KEGIATAN PENGAWASAN DALAM APBD, KEPALA DAERAH


WAJIB MENCANTUMKAN KEGIATAN PENGAWASAN DIMAKSUD DALAM RKPD
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERMENDAGRI NO 35
TAHUN 2018
Pasal 1 Pasal 5 Pasal 7
Pasal 3
Defenisi Operasional Pendanaan Penutup
Tema “APIP Bekerja
 APBN
Pasal 2 Mencegah Pasal 6
 APBD
Ruang Lingkup Korupsi” Peralihan GWPP
Pasal 4 belum terbentuk
Lampiran oleh perangkat
daerah

33 Kegiatan Pengawasan Sasaran Pengawasan Fokus Pengawasan Binwas KDH


1. Kapasitas APIP (3) 1. Pengawasan Umum (6) A. WAS UMUM kepada Perangkat
1.Perencanaan &Anggaran(5)
2. Asistensi (5) 2. Teknis (2) Daerah (6)
2.Pajak & Retribusi (4)
3. Reviu (8) 3.Hibah & Bansos (3)
4. Monev (15) 4. PBJ (3)
5. Pemeriksaan (2) 5. Perizinan (3)
6. Perjalanan Dinas (3)
B. Teknis
32 urusan concurrent + Urusan
PUM
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEGIATAN PENGAWASAN GAR PEMDA


1. Peningkatan Kapasitas APIP

Bimbingan teknis pemeriksaan investigatif;

Bimbingan teknis pendampingan pengadaan barang dan jasa


(probity advice); dan

Bimbingan teknis penerapan sistem manajemen resiko.


INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEGIATAN PENGAWASAN GAR PEMDA Penyusunan


2. Asistensi/Pendampingan dok
perencanaan
dan
penganggaran

PBJ
ASISTENSI/
PENDAMPINGAN
Pengawalan
Kegiatan pengamanan
Pemerintahan
asistensi dan
lainnya Pembangunan
Operasionalisas Daerah;
i sapu bersih
pungutan liar
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEGIATAN PENGAWASAN GAR PEMDA


3. Reviu Reviu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Reviu Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

Reviu penyerapan pengadaan barang

Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Reviu laporan kinerja

Reviu penyerapan anggaran


INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEGIATAN PENGAWASAN GAR PEMDA


4. Monitoring dan Evaluasi

• Tindak lanjut hasil • Penilaian mandiri reformasi • verifikasi LHKPN/LHKASN


pemeriksaan Badan birokrasi • verifikasi pelaporan
Pemeriksa Keuangan; • Penanganan laporan Rencana Aksi Pencegahan
• Tindak lanjut hasil gratifikasi dan Pemberantasan Korupsi
pemeriksaan APIP; • Penanganan Whistle Blower • Penyelenggaraan
• Dana desa System pemerintahan daerah
• Dana Bantuan Operasional • Penanganan benturan • Perencanaan dan
Sekolah kepentingan pengganggaran responsif
• Aksi pencegahan korupsi • Penilaian internal zona gender;
evaluasi SPIP integritas • Pelayanan publik
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEGIATAN PENGAWASAN GAR PEMDA


5. Pemeriksan

RIK • Pemeriksaan kinerja

• Pemeriksaan dengan Tujuan


RIK
Tertentu
FOKUS PENGAWASAN UMUM D.PENGADAAN BARANG DAN JASA
1. Perencanaan pengadaan barang dan jasa;
A. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH 2. Implementasi e-procurment dan e-katalog;
3. Kelembagaan Unit Layanan Pengadaan
1. Implementasi e-planning dan e-budgeting;
(ULP).
2. ketaatan perencanaan kebijakan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (konsistensi dan ketepatan waktu); E. PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SEKTOR
3. capaian target Rencana Kerja Pemerintah Daerah; MINERAL DAN
4. Transparansi (Sistem Informasi keuangan dan BATU BARA, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
pembangunan Daerah); dan
5. Ketepatan waktu tahapan dan penetapan peraturan 1. Inventarisasi izin yang dikeluarkan;
daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja 2. Pemenuhan persyaratan pemberian izin
Daerah. (kesesuaian dengan tata ruang, analisis
dampak lingkungan, analisis dampak lalu
lintas, keputusan izin lingkungan, dan
B. PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH SOP); dan
3. Kewajiban pemegang izin (jaminan
1. Penetapan target pendapatan dari pajak dan retribusi;
finansial: pelaksanaan, reklamasi, pasca
2. Bagi hasil pajak daerah;
tambang dan penutupan tambang).
3. Capaian target, pemberian insentif kepada instansi pemungut; dan
4. Sumbangan pihak ketiga F. PERJALANAN DINAS
1. Tertib administrasi dan
pertanggungjawaban perjalanan dinas ke
C. HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL luar negeri kepala daerah, wakil kepala
daerah dan anggota DPRD;
1. Penerapan sistem aplikasi e-budgeting dan sistem aplikasi e-reporting; 2. Rasio anggaran perjalanan dinas terhadap
2. Verifikasi dan penetapan penerima hibah dan bantuan sosial; APBD; dan
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan hibah dan bantuan 3. Analisis kewajaran standar biaya satuan
sosial; dan perjalanan dinas
4. Pertanggungjawaban dana hibah dan bantuan sosial.
INDIKATOR KINERJA
“APIP BEKERJA MENCEGAH KORUPSI”

Sasaran Fokus Peran APIP Indikator 2019


Perencanaan & Implementasi e-planning & Monitoring e-planning & e-
Anggaran e-budgeting budgeting efektif
Konsistensi dan ketepatan Reviu RPJMD – RKPD – KUA
waktu Monitoring PPAS – RKA - APBD
konsisten
Capaian target Monitoring Konsisten target dan
Audit realisasi
Transparansi Monitoring Terpublikasi SIKPD
Ketepatan waktu Monitoring APBD tepat waktu
penetapan APBD Reviu
INDIKATOR KINERJA
“APIP BEKERJA MENCEGAH KORUPSI”

Sasaran Fokus Peran APIP Indikator 2019


Pajak & Penetapan target Reviu Perhitungan target
Retribusi pajak realistis
Capaian target & Monitoring Target tercapai
Pemberian insentif
Sumbangan pihak ke tiga Audit Sumbangan memiliki
dasar hukum

Pajak & Retribusi


Daerah
INDIKATOR KINERJA
“APIP BEKERJA MENCEGAH KORUPSI”

Sasaran Fokus Peran APIP Indikator 2019


Hibah & Bansos Verifikasi penetapan Reviu Tidak ada penerima
HIBAH & penerima fiktif dan tidak tepat
sasaran
BANSOS
SOP Evaluasi SOP Handal
Pertanggungjawaban Audit Tidak ada realisasi
fiktif
PBJ Perencanaan pengadaan Reviu BMD sesuai kebutuhan
bukan keinginan
e-proc dan e-katalog Evaluasi Terdapat katalog lokal
PENGADAAN
BARANG & JASA Kelembagaan ULP Evaluasi ULP mandiri dan jafung
pengadaan
INDIKATOR KINERJA
“APIP BEKERJA MENCEGAH KORUPSI”

Sasaran Fokus Peran APIP Indikator 2019


Perizinan Inventariasi izin Audit Tersedia jumlah izin
Minerba, kebun yang dikeluarkan
dan hutan
Pemenuhan syarat izin Audit Seluruh izin clean and
clear
Kewajiban pemegang izin Audit Pemegang izin
melaksanakan
kewajiban jaminan
finansial, pelaksanaan,
reklamasi, pasca dan
penutupan tambang
INDIKATOR KINERJA
“APIP BEKERJA MENCEGAH KORUPSI”

Sasaran Fokus Peran APIP Indikator 2019


Perjalanan Tertib administrasi dan Audit KDH ke luar negeri
Dinas pertanggung- dengan izin dan
jawaban dinas LN menyampaikan
laporan
Rasio anggaran Reviu Trend cenderung
perjadin dengan APBD menerun
Perjalanan Dinas
Anbalisis kewajaran Audit Standar Harga
standar harga disusun secara
realistis dan
kebutuhan

FIKTIF
PENGUATAN APIP

2
IDENTIFIKASI KELEMAHAN & USULAN PERUBAHAN
PELAPORAN

KEPATUHAN
STANDAR
TENAGA
FUNGSIONAL
ANGGARAN STRUKTUR
QUALITY
CONTROL

TATA KELOLA SUMBER DAYA INDEPENDENSI

Unifikasi
Langsungkpd standar Standar
KDH Penyusunan Penambahan Perencanaan Penyetaraan
Pengawasan
standar Tenaga APIP dan Quasi vertikal eselonering
Utk Pidanakpd berjenjang
PimpinanAPIP Penganggaran dng Sekda
GWPP danMDN
non
pengawasan
ALUR PENGANGKATAN/PEMBERHENTIAN PEJABAT INSPEKTORAT,
POLA PELAPORAN DAN PENJAMINAN KUALITAS

Wakil Presiden

Menteri Dalam
BPKP MENTERI K/L
Negeri

Gubernur BPKP Perwakilan ITJEN K/L

Inspektorat Provinsi

: garis komando
Bupati/Walikota : persetujuan pengangkatan/pemberhentian &
Pelaporan berindikasi KKN dan/atau penanganan Dumas
: koordinasi dalam penjaminan kualitas LHP
Inspektorat : Pelaporan hasil pengawasan non KKN dan Laporan
Kab/Kota keuangan dan kinerja sbg SKPD
INDEPENDENSI
INDEPENDEN ADALAH SALAH SATU FAKTOR UTAMA AGAR AUDIT INTERNAL DAPAT MEMBERIKAN KONTRIBUSI NILAI

Persepsi Responden Dampak Pemeriksaan Quick survey Langkah Mewujudkan


Terhadap Karier Inspektorat Daerah

Tidak ada jaminan dan perlindungan karier APIP dalam melakukan • tidak leluasa melakukan pengawasan (ewuh pakewuh + fatsun birokrasi)
pengawasan dengan mudahnya di non job kan  bawahan melakukan pemeriksaan kepada atasan

Penyetaraan
Quasi vertical Eselon dng Sekda Revisi PP
18/2016
ANGGARAN
BAHWA ANGGARAN MERUPAKAN SALAH SATU SARANA MANAJEMEN UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA
STANDAR PERENCANAAN & ANGGARAN
KINERJA RUTIN
1 Reviu RPJMD Surat Menteri Dalam Negeri No 050/781/B/IJ
Proporsi Jumlah Anggaran APIP dan 2 Reviu RKPD Surat Menteri Dalam Negeri No 700/025/A.4/IJ
Anggaran Pemda 3 Reviu RKA Surat Menteri Dalam Negeri No 700/025/A.4/IJ
4 Reviu LKPD Surat Menteri Dalam Negeri No 900/795/B.3/IJ
5 Reviu Lapkin Permenpan No 12 Tahun 2015
6 Reviu Penyerapan Anggaran Keputusan Presiden No 20 tahun 2015
7 Reviu Penyerapan PBJ Keputusan Presiden No 20 tahun 2015
8 Pemeriksaan Reguler OPD Permendagri No 23 Tahun 2007
9 Pemeriksaan Urusan Kab/Kota Permendagri No 23 Tahun 2007
10 Pemeriksaan Tujuan Tertentu Permendagri No 23 Tahun 2007
11 Pemeriksaan Kas Opname Permendagri No 23 Tahun 2007
12 Evaluasi SPIP PP No 60 Tahun 2008
13 Monev Penyelesaian TLHP BPK Perka BPK No 2 Tahun 2010
14 Monev Penyelesaian TLHP APIP PP No 79 Tahun 2005
15 Evaluasi EPPD Permendagri No 73 Tahun 2009
PRIORITAS NASIONAL
1 Monev DanaDesa Surat Menteri Dalam Negeri No 700/1281/A.1/IJ
Rata-rata anggaran pengawasan tidak lebih 1% dari total APBD 2 Pemeriksaan BOS Surat Irjen Kemendikbud kepada KDH
3 EvaluasiPPRG Permen PP dan PA No 4 Tahun 2014
Proporsi Belanja Langsung Pengawasan 4 Operasionalisasi Saber Pungli Inpres No 87 Tahun 2016
(Provinsi) 5 Koordinasi TP4D Kejaksaan Instruksi Jaksa Agung No: INS-001/A/JA/10/2015
REFORMASI BIROKRASI
1 Pemeriksaan Khusus Provinsi PP No 18 Tahun 2016
2 Pemeriksaan Khusus Kab/Kota Permendagri No 25 Tahun 2007
3 Monev Reformasi Birokrasi Permenpan No 1 Tahun 2012
4 Evaluasi Pelayanan Publik Permenpan No 1 Tahun 2005
PENEGAKAN INTEGRITAS
1 Monev Laporan Gratifikasi Per. KPK No 2 Tahun 2014
2 Monev Pencegahan Korupsi MoU Pemda dan KPK
3 Verifikasi Laporan RAD PPK Perpres Nomor 55 Tahun 2012
4 Verifikasi LHKASN SE Menteri PAN RB No 1 Tahun 2015
5 Penilaian Zona Integritas (ZI) Permenpan No 52 Tahun 2014
6 Benturan Kepentingan Permenpan No 37 Tahun 2012
Besaran Anggaran Inspektorat sebagaian besar untuk BTL 7 Penanganan WBS Perka LKPP No 7 Tahun2012
PERSONIL
UNTUK MEWUJUDKAN ORGANISASI YANG EFEKTIF HARUS DIMULAI DARI INDIVIDU YANG EFEKTIF

Proporsi Jumlah APIP dan Obrik Proporsi Jumlah APIP dan Jumlah
Paket PBJ

Kebutuhan APIP secara


nasional, untuk P2UPD adalah Inpassing
penempatan Koordinasi
sebanyak 26.000 baru terisi Jafung lulusan dengan
P2UPD dan Praja IPDN AAIPI
sebanyak 2.300 dan kebutuhan Auditor
Auditor sebanyak 46.560 baru
terisi sebanyak 12.755.
TATA KELOLA
APIP UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN DAN MENDISTRIBUSIKAN HASIL PENGAWASANNYA KEPADA PIHAK YANG TEPAT

Persepsi Responden Terhadap Hasil


Pemeriksaan Berindikasi KKN

Laporan berindikasi KKN


disampaikan ke BPK dan
APH

Disusun Permendagri Pedoman


Responden adalah SKPD selaku obrik, dan hampir Pelaporan Pengawasan
semua menyatakan setuju atas temuan yang Inspektorat Daerah
berindikasi KKN untuk diungkap dalam LHP, namun
ada kekhawatiran akan adanya intervensi Karena
laporan melalui Sekda
SUBSTANSI PERUBAHAN REVISI PP 18
Provinsi Kab/Kota
URAIAN
Pasal Pasal
Pasal 11 ayat (5) e Penambahan Fungsi Inspektorat dalam pencegahan KKN Pasal 33 ayat (5) e
Pasal 11 A Inspektorat Provinsi melakukan binwas ke Kab/Kota
Pasal 11 B PDTT yang berindikasi penyalahgunaan wewenang dan kerugian daerah, tanpa harus Pasal 33 A
menunggu persetujuan KDH
Pasal 11 C LHP PDTT penyalahgunaan wewenang dan kerugian daerah disampaikan kepada Pasal 33 B
Mendagri dan bersama BPKP melakukan supervisi
Pasal 72 Tambahan 2 (dua) unit kerja Inspektur Pembantu Pasal 89
Pasal 73 A Skor variable 900 untuk penambahan Irban Pasal 90A
Pasal 94 Kenaikan Eselonering Inspektur Provinsi I.b; Sekretaris dan Irban II.b
Kenaikan Eselonering Inspektur Kab/Kota II.a; Sekretaris dan Irban III.a Pasal 95
Pasal 99A ayat (1) Pemberhentian Inspektur wajib persetujuan tertulis Mendagri dan GWPP Pasal 99A ayat (2)
Pasal 99 B • Mendagri melakukan supervisi pengisian Inspektur dan Irban Pasal 99 B
• Panitia Seleksi ditetapkan KDH setelah mendaptkan persetujuan Mendagri dan MenPAN
Pasal 124 A Pengukuhan kepada Inspektur, Sekretaris dan Irban yang telah memenuhi syarat jabatan Pasal 124 A
paling lambat 6 bulan
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu
dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka
jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”

“KORUPTOR ADALAH PENGHIANAT BANGSA !!!”


(Bung Karno)
KEMENTERIAN DALAMNEGERI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai