Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kabupaten Bombana merupakan salah satu daerah yang terbentuk
dari pemekaran Kabupaten induk yaitu Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi
Tenggara yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003
tentang pembentukan Kabupaten,dalam hal lain Pepres No 131 Tahun 2015
Kabupaten Bombana merupakan salah satu dari 122 Kabupaten/Kota
daerah tertinggal di Indonesia sesuai database Kementrian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
tahun 2015-2019. Sehingga dalam perjalanan Kabupaten Bombana
bergerak cepat dalam berbenah dan keluar dari kategori daerah tertinggal
dengan menyiapkan pesyaratan baik berupa perencanaan komprehensif
maupun rencangan/ perbaikan sarana dan prasarana,peningkatan
perekonomian,peningkatan PAD,dan kinerja komponen keuangan daerah.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Kabupaten Bombana Tahun 2005-2025 bahwa salah satu misi
pembangunan Kabupaten Bombana adalah melakukan percepatan
pembangunan infrastruktur agar dalam kurun waktu tidak terlalu lama
dapat sejajar dengan kemajuan yang telah dicapai oleh daerah/Kabupaten
lainnya di Indonesia pada umumnya, dan Sulawesi Tenggara pada
khususnya. Hal ini sejalan sejalan dengan Visi dan Misi STRANAS tahun
2015-2019 yakni “ Terwujudnya Daerah Tertinggal Menjadi Daerah Maju
dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Sejahtera”
Upaya percepatan pembangunan diwilayah Kabupaten Bombana
merupakan keharusan dan dilaksanakan berdasarkan komitmen bersama
antara pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder),
termasuk masyarakat secara keseluruhan. berkaitan dengan itu, maka
Rencana Aksi Daerah (RAD PPDT) Kabupaten Bombana pada tahun 2017,

Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) Tahun 2017 1
disusun sebagai konsep dan pendekatan dalam upaya percepatan
pembangunan Kabupaten Bombana dalam kurun waktu tertentu.
Dengan demikian maka Dokumen RAD PPDT Kabupaten Bombana
diharapkan menjadi kerangka dasar dalam bentuk kebijakan Pembangunan
Kabupaten Bombana yang ditetapkan dalam regulasi hukum daerah melalui
Peraturan Bupati serta bahan masukan kepada legislatif untuk secara
bersama-sama dengan eksekutif merancang peraturan daerah dalam
rangka percepatan pembangunan di Kabupaten Bombana sesuai dengan
Visi, Misi yang ditetapkan didalam RPJM Kabupaten Bombana serta Visi
Strategi Nasional (STRANAS) Pembangunan Daerah Tertinggal.
Berdasarkan pemikiran diatas Rencana Aksi Daerah Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) tahun 2017 dapat menjadi
titik tolak terwujudnya optimalisasi kerjasama lintas sektor untuk
percepatan pembangunan daerah tertinggal.

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Menyediakan dokumen, data, dan informasi, tentang perencanaan
dan pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal di Kabupaten Bombana.

1.2.2 Tujuan
RAD PPDT Tahun 2017 Kabupaten Bombana yang disusun atas dasar
STRADA PPDT yang telah mengacu pada RPJM Tahun 2011-2016
dimaksudkan untuk memberikan arah kebijakan, program dan kegiatan
tahun 2017 kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Masyarakat
agar tercapai optimalisasi nilai pembangunan didaerah tertinggal di
Kabupaten Bombana.
Rencana Aksi Daerah PPDT Tahun 2017 disusun secara sistematis,
terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Berkaitan

Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) Tahun 2017 2
dengan percepatan pembangunan daerah tertinggal maka penyusunan
Rencana Aksi Daerah PPDT Tahun 2017 bertujuan untuk :
- Mendukung koordinasi antar kementerian, lembaga pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat;
- Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun
antara pusat dan daerah;
- Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
- Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.

1.3. Dasar Hukum


RAD PPDT Tahun 2017 disusun dengan mempertimbangkan
ketentuan hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 111,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4321);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4432;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) Tahun 2017 3
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015
Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 259;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 264, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5598);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
8. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019;
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Sruktur Organisasi Tata
Kerja (SOTK) Kementerian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 463).
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bombana Nomor 125 Tahun 2006
tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Bombana.
12. Peraturan Bupati Bombana Nomor 15 Tahun 2006 tentang RPJMD
Kabupaten Bombana Tahun 2011-2016.

Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) Tahun 2017 4
1.4. Keterkaitan dengan Dokumen Perencanaan Nasional

Gambar Hubungan Strada dengan dokumen Perencanaan lainnya

TINGKAT RENCANA RENCANA AKSI RENCANA


STRATEGI
ADMINISTRATIF JANGKA MENENGAH PPDT TAHUNAN

RPJM STRANAS
RAN PPDT
NASIONAL PPDT
PUSAT

RENSTRA K/L RAS RENJA K/L

RPJM STRADA PPDT


PROVINSI PROV.
RAD PPDT
PROVINSI PROV.

RENSTRA RAS RENJA


SKPD SKPD SKPD PROV

RPJM STRADA PPDT


KABUPATEN KAB
RAD PPDT
KABUPATEN KAB

RENSTRA RAS RENJA SKPD


SKPD SKPD KAB.

Sumber : Kemendes,PDT Dan Transmigrasi, diolah 2016

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) merupakan


Dokumen perencanaan yang menjabarkan visi, misi, dan arah pembangunan
Nasional Pemerintah Republik Indonesia yang akan dicapai dalam periode
waktu 20 tahun (2005 – 2025) sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan dokumen
perencanaan yang berisi penjabaran visi, misi, program kerja Pemerintah
Republik Indonesia dalam periode waktu 5 tahun dan berpedoman pada RPJP
Nasional.
Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
(STRANAS-PPDT) merupakan acuan pembangunan daerah tertinggal dalam
periode waktu 5 tahun dan berpedoman pada RPJM Nasional.
Renstra K/L atau rencana strategis Kementrian/lembaga merupakan
dokumen perencanaan yang berisi penjabaran visi, misi, dan program kerja

Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) Tahun 2017 5
kementrian/lembaga dalam periode waktu 5 tahun dan berpedoman pada
RPJM Nasional dan STRANAS-PPDT.
Rencana Aksi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
(RAN-PPDT) merupakan rencana aksi kegiatan tahunan dalam mengentaskan
ketertinggalan daerah dan merupakan penjabaran dari STRANAS-PPDT dan
Renstra K/L
RKP atau Rencana Kerja Pemerintah merupakan dokumen
perencanaan nasional dengan periode 1 tahun dan merupakan penjabaran
dari RPJM Nasional.
Renja K/L atau rencana kerja kementerian/lembaga adalah dokumen
perencanaan kementerian/lembaga periode 1 tahun dan berpedoman pada
Renstra K/L dan RKP.
RTRW Provinsi/Kabupaten adalah rencana tata ruang yang bersifat
umum dari wilayah provinsi, yang merupakan penjabaran dari RTRW
Nasional, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah
provinsi; rencana struktur ruang wilayah provinsi; rencana pola ruang
wilayah provinsi; penetapan kawasan strategis provinsi; arahan
pemanfaatan ruang wilayah provinsi; dan arahan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah provinsi/kabupaten.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah
dokumen Perencanaan pembangunan yang berpedoman pada RPJP
Nasional dan RTRW Provinsi/Kabupaten, memuat Visi, Misi dan Arah
Pembangunan Daerah yang akan dicapai dan dilaksanakan oleh pemerintah
daerah selama 20 Tahun.
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program
pemerintah daerah yang akan dilaksanakan dalam periode waktu 5 tahun.
Penyusunan RPJM Daerah berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional. RPJM daerah memuat arah kebijakan
keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum,
program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat

Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) Tahun 2017 6
Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Strategi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
(STRADA-PPDT) merupakan acuan pembangunan daerah tertinggal dalam
periode waktu 5 tahun dan berpedoman pada RPJM Nasional.
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD)
adalah dokumen yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan secara
berkesinambungan selama 5 tahun. Renstra SKPD disusun sesuai dengan
tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat
indikatif.
Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
(RAD-PPDT) merupakan rencana aksi kegiatan tahunan dalam mengentaskan
ketertinggalan daerah dan merupakan penjabaran dari STRANAS-PPDT dan
Renstra K/L dan berperoman pada RAN-PPDT.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen
perencanaan Tahunan yang merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan
mengacu pada RKP. Dokumen RKPD merupakan dokumen yang memuat
rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah,
rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat selama 1 tahun. RKPD juga memberikan informasi hasil-hasil
pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah
selama 1 tahun.

Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) Tahun 2017 7

Anda mungkin juga menyukai