Anda di halaman 1dari 23

Obat-Obat LASA/NORUM

Disusun oleh :
Nama : Eka Wulandari
Kelas : XI B Farmasi
Pelajaran : Farmakologi

SMKK HUSADA PRATAMA


TAHUN AJARAN

2019/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................

DAFTAR TABEL ...................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA (SPO) ................................................................

A. Definisi ......................................................................................................

B. Penandaan obat LASA ..............................................................................

C. Penyimpanan obat LASA .........................................................................

D. Daftar dan gambar Obat LASA/NORUM ................................................

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................

A. Hasil dan Pembahasan ............................................................................

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................

B. Saran .......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Obat LASA disertai penandaan dan sudah diberi jarak ......................

Gambar 2. Obat LASA disertai penandaan dan tidak diberi jarak ........................

Gambar 3. Obat LASA tidak disertai penandaan dan tidak diberi jarak ...............

Gambar 4. Piracetam sudah diberi jarak ...............................................................

Gambar 5. Ceftriaxone dan Cefotaxime sudah diberi penandaan dan jarak .........
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Obat Look a like (Bentuk/rupa mirip) ...........................................

Tabel 2. Daftar Obat


Sound a Like
(Suara Mirip) .................................................

Tabel 3. Daftar Obat LASA ICU dan ICCU .........................................................

Tabel 4. Sediaan LASA di satelit farmasi HCU ...................................................

Tabel 5. Sediaan LASA di satelit farmasi kemoterapi ..........................................


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Obat-
Obatan LASA/NORUM”

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar
yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.

Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya


untuk Ibu Desi Handayani,S.Pd selaku guru mata pelajaran farmakologi yang
telah menyerahkan kepercayaannya kepada saya untuk menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu.

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu


berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
terkait obat obatan lasa dan norum.

Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah saya banyak kekurangan nya.

SERANG, 16 November 2019

Penyusun

Eka Wulandari
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Obat dan perbekalan farmasi merupakan bagian dari rencana pengobatan pasien, oleh karena
nya manajemen rumah sakit harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan
pasien.
Obat yang Perlu Diwaspadai (
High-Alert Medications)
merupakan obat yang memiliki persentase tinggi dalam menyebabkan terjadinya kesalahan
/error dan kejadian sentinel (
sentinel event
), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (
adverse outcome
) termasuk obat-obat yang tampak mirip (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip / NORUM,
atau
Look-Alike Sound-Alike
/ LASA), termasuk pula elektrolit konsentrasi tinggi.
Jadi, obat yang perlu diwaspadai merupakan obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi,
terdaftar dalam kategori obat berisiko tinggi, dapat menyebabkan cedera serius pada pasien
jika terjadi kesalahan dalam penggunaan.

Obat LASA (
Look Alike Sound Alike
) merupakan obat-obatan yang terlihat bentuknya mirip atau obat-obatan yang
kedengarannya mirip atau dalam istilah bahasa Indonesia disebutdengan NORUM (Nama
Obat Rupa dan Ucapan Mirip). Menurut
Permenkes No. 58 tahun 2014 tentang “Pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai”, obat
-obat LASA termasuk dalam kelompok obat-obat yang perlu diwaspadai (
High Alert Medication
) karena sering menyebabkan terjadinya kesalahan/kesalahan serius dan obat yang beresiko
tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Kesalahan karena LASA
dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas. Studi retrospektif yang dipublikasikan oleh
American Journal of Health-System Pharmacy
meneliti kematian yang berhubungan dengan
medication errors
, 16% dikarenakan pemberian obat yang salah dan 10% dikarenakan kesalahan pemberian
rute obat. Sebagian besar kesalahan tersebut berhubungan dengan obat-obat LASA.
United States Pharmacopoeia (USP) Center for the Advancement of Patient Safety (CAPS)
melaporkan bahwa antara tahun 2003 dan 2006, sekitar 3170 pasang obat generic dan merk
dagang membuat bingung penyedia layanan kesehatan di US. Tahun 2008,

USP
merilis data mengenai detail evaluasi bahwa kesalahan obat-obat LASA sekitar 1,4%
menimbulkan efek yang membahayakan pasien. Sekitar 64,4% dikarenakan kesalahan
dispensing baik oleh tenaga teknis kefarmasian maupun farmasis.
Oleh karena bahaya yang ditimbulkan oleh obat LASA sangat besar, maka perlu adanya
suatu sistem pengelolaan dan penyimpanan yang tepat, untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang dilakukan secara efektif dan efisien. Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila
dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam
suatu sistem. Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik,
tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kefarmasian bagi masyarakat yang
membutuhkan.
BAB II
Tinjauan Pustaka (SPO)

A. PENGERTIAN

1. High-alertMedication
(HA) High-alert medication
adalah Obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadi
kesalahan/kesalahan serius
(sentinel event)
dan Obat yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak
Diinginkan (ROTD).
1.Sentinel event
adalah suatu keadaan tak diharapkan yang menyebabkan kematian atau cedera
fisik atau psikologis serius, atau resiko daripadanya.
2. Sedangkan, Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD) adalah respons
terhadap obat yang membahayakan atau tidak diharapkan yang terjadi pada
dosis lazim dan dipakai oleh manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis
maupun terapi.
3 Berdasarkan Permenkes No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, kelompok Obat
high-alert
di antaranya:
a) Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan
Ucapan Mirip/NORUM, atau
Look Alike Sound Alike
/LASA).
Obat LASA adalah obat-obat yang secara visual serupa dalam penampilan fisik
atau kemasan serta nama obat yang memiliki kesamaan ejaan dan/atau fonetik
serupa

Obat LASA dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:


1) Obat dengan rupa mirip (Look alike)
- Obat yang bentuk sediaan sama namun berbeda dosis.Contoh: Captropil 25 mg
tablet dan Captropil 12,5 mg tabl.
-Obat yang berbeda namun kemasan/penampilan luarnya sama. Contoh:
Vometa tablet dan Rhinofed tablet 2)
2) Obat dengan pengucapan nama mirip (Sound alike)

-TIPE A, obat yang sama namun bentuk sediaan berbeda. Contoh: Levofloxacin
500 mg tablet dan Levofloxacin infus.
-TIPE B, obat yang berbeda namun pengucapan nama mirip. Contoh: Vometa
tablet dan Vomitas table

B.Penandaan Obat LASA


1. Obat LASA tergolong obat yg rentan terhadap obat kesalahan sangat perlu
penanganan dan penandaan khusus.
Setiap obat LASA yang masuk dan diterima digudang farmasi sentral laRumah
Sakit diberi tanda “OBAT LASA” pada kotak pembungkus (KOTAK OBAT).
2. Tanda obat LASA adalah sebagai berikut :

C.Penyimpanan obat LASA


1. Obat LASA disimpan terpisah dengan obat LASA lainnya yang sama jenisnya, dan
disesuaikan dengan stabilitas penyimpanan.
2.Terdapat tanda LASA di tempat penyimpanan.
3.Tanda LASA pada kotak kemasan luar harus berada di sisi sebelah luar
sehingga mudah terlihat.
4.Bila perlu disimpan di dalam lemari pendingin, Maka usahakan dimasukkan
dalam lemari pendingin yang terpisah.
5.Obat LASA yang berada di bangsal perawatan disimpan sesuai dengan
stabilitas obat dalam tempat terpisah dengan obat lain yang diberi tanda LASA.
Tabel 1. Daftar Obat Sound a Like (Suara Mirip)

No. Gambar Obat Nama Obat Nama


Persamaan Obat
1. DOBUTamine DOPamine

2. LORazepam APRAZolam

3. fentaNYL SUFentanil

4. gliQUIDON gliBENCLAMID
5. metMORFIN Metronidazole

6. novoRAPID novoMIX

7. PHENobarbital PHENTobarbital

8. prednoSONE prednisoLONE
9. sulfaSALAzine sulfadiazine

10. ketoROLAC ketoPROFEN

11. Asam Asam


TRANEXamat Mefenamat
12. DOCetaxel PACLitaxel

13. niCARdipine NIFEdipine

14. dimenhyDRINATE diphenhydrAMINE


15. EPINEPHrine NORepinephhrine-
ePHEDrine
Tabel 2. Daftar Obat Look a Like (Bentuk/Rupa mirip)

NO. GAMBAR OBAT NAMA OBAT


1. Actapin 5mg Actapin 10mg

2. Adalat Oros Adalat 10mg


3. Amdixal 5mg Amdixal 10mg

4. Amikasin 250mg inj Amikasin 500mg

5. Amoxsan Drop Amoxan Sirup

6. Captropil 25mg Captropil 12,5mg


7. GCM GCM Forte

8. Imboost Imboost Forte

9. Frego 5mg Frego 10mg


10. Salofalk 250mg Salofalk 500mg

11. Piroxicam 10mg Piroxicam 20mg

11. Neurotam Neurotam


800mg 1200mg
12. Oscal 0,25mg Oscal 0,5mg

13. Miropenem 0,5g Miropenem 1g


14. Olmetec 20mg Olmetec 40mg

15. Lyrica 75mg Lyrica 150mg


BAB III.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil dan Pembahasan


Obat-obat LASA atau NORUM adalah obat-obat yang terlihat bentuknya
dan/atau terdengar pelafalannya mirip dengan obat yang lain.
Look Alike Sound Alike
merupakan kemiripan nama obat, bentuk kemasan dan pelafalan yang dapat
menimbulkan kesalahan dalam pemberian obat ke pasien sehingga
meningkatkan medication error, terlebih apabila kedua/lebih jenis obat tersebut
memiliki indikasi yang berbeda. Selain itu kesalahan obat tersebut juga dapat
disebabkan oleh order yang tidak jelas, tulisan dokter yang buruk, ada order
lisan yang tidak tepat, kurangnya pemeriksaan/verifikasi kembali, banyaknya
jumlah jenis obat, dan lingkungan kerja yang buruk. Obat LASA tergolong obat
yang rentan terhadap Medication Error(ME) sehingga perlu penanganan dan
penandaan khusus, sehingga obat LASA lebih terjamin keamanannya dan
mencegah terjadinya kesalahan penggunaan obat agar tercapai patient safety.
Sistem penyimpanan obat-obatan yang diterapkan di HCU-ICU-ICCU-dan
Kemoterapi Rumah Sakit Margono Soekarjo berdasarkan alfabetis, kesesuaian
suhu dan rute pemberian. Penyusunan obat berdasarkan alfabetis akan
menimbulkan potensi terjadinya kesalahan dispensing obat yang termasuk
LASA dikarenakan obat yang mirip secara penglihatan maupun ejaannya akan
banyak ditemui. Sehingga dalam dispensing obat menuntut ketelitian dari
petugas farmasi ntuk menghindari terjadinya kesalahan tersebut. Obat yang
termasuk Look Alike seperti kemiripan dalam penulisan nama obat dan
kemasan yang mirip serta 1 obat yang sama namun beda potensi. Sedangkan
untuk obat yang termasuk Sound Alike seperti obat yang memiliki pelafalan
mirip. Adanya berbagai kemungkinan kesalahan dalam dispensing obat
sehingga diperlukan adanya strategi dalam penyusunan obat. Pada ICU dan
ICCU sebabagian besar sudah menempatkan obat-obat yang tergolong LASA
sebagaimana mestinya. Penandaan LASA pada masing-masing bagian besar
sudah menempatkan obat-obat yang tergolong LASA sebagaimana mestinya.
Penandaan LASA pada masing-masing unit dilakukan dengan menempelkan
tanda LASA baik pada kotak obat maupun pada keranjang obat. Selain itu
beberapa obat yang yang sudah diberi tanda LASA juga diberi jarak satu
sampai dua obat.
BAB IV.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1.Pendataan dan penadaan obat LASA sangat penting dalam mencegah
terjadinya medication error akibat kesalahan dalam pengamatan dan
pengambilan obat.
2. Penyimpanan obat-obat LASA pada ruang ICU, ICCU, HCU dan
Kemoterapi secara umum sudah memenuhi ketentuan yang ada pada SPO,hanya
per sedikit perbaikan pada beberapa kesalahan yang ada.

B. Saran
Perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai penempatan dan pemisahan obat
kategori LASA, diberi sekat untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengambilan obat.
DAFTAR PUSTAKA

The Joint Commission. 2013.


Comprehensive Accreditation Manual for Hospitals
. WHO. 1972. International Drug Monitoring: The Role of National Centres.
Technical Report Series WHO
: no 498. Pharmaceutical Services Division, Ministry of Health Malaysia. 2012.
Guide on Handling Look Alike, Sound Alike Medications
Barber, Paul, and Deborah Robertson. 2009.
Essentials of Pharmacology for Nurses 2
nd
Edition
. New York: The McGraw Hills. Page 42. Smith, Karen E, and Sharon Murphy
Enright. 2005.
Chapter 102: Providing a Framework for Ensuring Medication Use Safety in
Remington: The Science and Practice of. Pharmacy 21st Edition
, Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. Widjajanti, V. Nuraini. 1991.
Obat-obatan.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Hal. 19
Tajuddin, Rusmi Sari, dkk.
Faktor Penyebab Medication Errors di Instalasi Gawat Darurat
. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol. 15 Desember 2012, hal. 182-187
Kementerian Kesehatan RI,
Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
, Bab II. Hospital Administration University of Toledo. 2017
. High Alert Medications Policy.
Toledo,Spain.

Anda mungkin juga menyukai