Anda di halaman 1dari 5

Sesi 1.

Analisis, Kebijakan, Publik, Kebijakan Publik

1. Analisis
1) Penyelidikan/pemeriksaan terhadap suatu persitiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya;
2) Langkah kegiatan untuk melihat dan membeberkan fakta
dan data tentang sesuatu hal (meliputi mengumpulkan data
dan fakta, memilah-milah atau mengklasifikasikan,
mengkatagorikan, membanding-membadingkan,
mengukur, memberikan kritik, dan menyimpulkan hal-hal
yang telah dipaparkan serta menuliskannya dalam bentuk
yang dipahami orang lain.

2. Kebijakan
Kebijakan secara etimologis diartikan sebagai berikut:
1) Rangkaian konsep yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam melaksanaan suatu pekerjaan atau
kepemimpinan/pemerintahan;
2) Berarti menangani masalah-masalah publik atau
administrasi pemerintahan;
3) Rencana kegiatan, pernyataan yang ideal, proposal yang
diadopsi oleh pemerintah, partai politik atau perusahaan.
Secara terminologis pengertian kebijakan sebagai berikut:
1) Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang
diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku/ sekelompok
pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu;
2) Serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan
menunjukkan kesulitan dan kemungkinan-kemungkinan usulan
kebijakan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu:
3) Suatu program kegiatan yang dipilih oleh seseorang atau
sekelompok orang dan dapat dilaksanakan serta berpengaruh
terhadap sejumlah besar orang dalam rangka mencapai suatu
tujuan tertentu;
4) Merupakan praktek sosial, bukan even tunggal atau
terisolir, dan suatu peristiwa yang ditimbulkan untuk
mendamaikan “claim” fihak- fihak yang konflik atau
untuk menciptakan“incentive” bagi yang diperlakukan tidak
rasional dalam usaha bersama;
5) Sebagai suatu merk bidang tertentu; sebagai suatu
pernyataan mengenai tujuan umum atau keadaan tertentu
yang dikehendaki; sebagai usulan-u`sulan khusus; sebagai
keputusan-keputusan pemerintah; sebagai bentuk pengesahan
formal; sebagai program; sebagai keluaran; sebagai hasil akhir;
sebagai teori atau model; sebagai proses;
6) Sebagai orientasi yang: multi metode, multi disiplin berfokus
pada problem berkaitan dengan pemetaan kontekstualitas suatu
disiplin yang menyeluruh untuk menganalisis pilihan publik dan
pengambilan keputusan dan karenanya ia ikut berperan dalam
demokratisasi masyarakat.

3. Publik
Publik memiliki arti sebagai berikut.
1) Negara, pemerintah, umum, sejumlah orang banyak;
2) Publik;
3) Masyarakat pada umumnya atau segala sesuatu yang
menyangkut masyarakat atau orang banyak.

4. Kebijakan Publik
Pada dasarnya terdapat banyak definisi mengenai apa yang
dimaksud dengan kebijakan publik. Masing-masing definisi
memberikan penekanan yang berbeda-beda, perbedaan ini timbul
karena masing-masing ahli mempunyai latar belakang dasar
keilmuan yang berbeda-beda.
1. Dye (l987:3): ” Kebijakan publik adalah apapun pilihan
pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan.
2. Easton dalam Islamy (1998:19):” Kebijakan publik adalah
pengalokasian nilai-nilai secara sah oleh pemerintah/negara
kepada seluruh anggota masyarakat.
3. Laswell dan Kaplan dalam Islamy (1989:17) bahwa:”Kebijakan
publik hendaknya berisi tujuan, nilai-nilai, dan praktek-praktek
sosial yang ada dalam masyarakat” Hal ini menunjukkan
bahwa kebijakan publik tidak boleh bertentangan dengan nilai-
nilai atau paraktek-praktek yang ada dalam masyarakat.
4. Hogwood dan Gunn (l984:19) menyatakan bahwa :” Kebijakan
adalah sebagai keputusan pemerintah.
5. Nigro&Nigro bahwa (l984:20):” Pengertian kebijakan tersebut
menunjukkan bahwa kebijakan publik dibuat oleh legeslatif dan
diimplementasikan oleh pemerintah.
6. Anderson dkk. (l984): “Kebijakan publik merupakan kebijakan-
kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan atau kantor-
kantor pemerintah”.
7. Mustopadidjaja (2002:5):” Kebijakan publik pada dasarnya
adalah suatu keputusan yang dimaksudkan untuk
mengatasi permasalahan tertentu, untuk melakukan
kegiatan tertentu atau untuk mencapai tujuan tertentu, yang
dilakukan oleh instansi yang berkewenangan dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan negara pembangunan.”
8. Islamy (l988:1.9):”Kebijakan publik adalah serangkaian
tindakan yang dipilih dan dialokasikan secara sah oleh
pemerintah/negara kepada seluruh anggota masyarakat yang
mempunyai tujuan tertentu demi kepentingan publik.
9. Parsons (2011:XI) Kebijakan publik menitik beratkan pada apa
yang oleh Dewey (1927) katakan sebagai “publik dan problem-
problemnya”. Kebijakan publik membahas soal bagaimana isu-
isu dan persoalan-persoalan tersebut disusun (constructed) dan
didefinisikan, dan bagaimana kesemuanya itu diletakkan dalam
agenda kebijakan dan agenda politik. Selain itu, kebijakan
publik juga merupakan studi tentang “bagaimana, mengapa,
dan apa efek dari tindakan aktif (action) dan pasif (inaction)
pemerintah (Heidenheimer et al., 1990:3). Atau, seperti
dinyatakan Dye, kebijakan publik adalah studi tentang ‘apa
yang dilakukan pemerintah, mengapa pemerintah mengambil
tindakan tersebut, dan apa akibat dari tindakan tersebut’ (
Dye,1976:1). Studi “sifat, sebab, dan akibat dari kebijakan
publik” (Nagel, 1990:440) ini mensyaratkan agar kita
menghidari fokus yang “sempit” dan menggunakan pendekatan
dan disiplin yang bervariasi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas pengertian kebijakan
publik dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak
melakukan;
2. Pengalokasian nilai-nilai secara sah oleh pemerintah/negara
kepada seluruh anggota masyarakat;
3. Berisi tujuan, nilai-nilai, dan praktek-praktek sosial yang ada
dalam masyarakat;
4. Dibuat oleh legeslatif dan diimplementasikan oleh pemerintah;
5. Kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan
atau kantor-kantor pemerintah;
6. Suatu keputusan yang dimaksudkan untuk mengatasi
permasalahan tertentu, untuk melakukan kegiatan tertentu
atau untuk mencapai tujuan tertentu;
7. Serangkaian tindakan yang dipilih dan dialokasikan
secara sah oleh pemerintah/negara kepada seluruh anggota
masyarakat yang mempunyai tujuan tertentu demi
kepentingan publik;
8. Membahas bagaimana isu-isu dan persoalan-persoalan disusun
dan didefinisikan, dan bagaimana kesemuanya itu diletakkan
dalam agenda kebijakan dan agenda politik atau studi tentang
“bagaimana, mengapa, dan apa efek dari tindakan aktif dan pasif
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai