Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Riki Afrianto


Nomor Induk Mahasiswa : 030810609
Kode Nama Mata Kuliah : ADPU 4410/ Kebijakan Publik
Kode Nama UPBJJ : 14/ Padang
Masa ujian : 2020/2021. 1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan perbedaan konsep kebijakan publik
James E. Anderson (1979)
“A purposive course of action followed by N ctor or set of actors in dealing with a problem or
matter of concern” (serangkaian tindakan yang bertujuab dan dilakukan serta diikuti oleh
seorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya masalah tertentu)
Menegaskan bahwa definisi kebijakan publik tersebut mempunyai lima implikasi yaitu setiap
(1) kebijakan pasti bertujuan atau mempunyai tujuan tertentu atau mempunyai tujuan tertentu
yang hendak dicapai, 2) kebijakan itu sendiri terdiri dari serangkaian tindakan atau pola pola
tindakan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah, 3) kebijakan itu merupakan apa yang benar
benar dilakukan pemerintah dan bukanlah apa yang pemerintah berkeinginan melakukan
sesuatu atau hendak melakukan sesuatu, 4) kebijakan itu bisa berbentuk positif atau pun
negatif, 5) kebijakan publik setidak tidaknya dalam bentuk positif didasarkan pada hukum
dankarenany bersifat otoritatif. Jadi makna konsep kebijakan publik menurut panangan
James E Anderson adalah bahwa kebijakan publik itu dirumuskan oleh seorang aktor
(Eksekutif) atau sejumlah aktor (Eksekutif dan Legislatif) bahkan di era kepemerintahan
(Governance) aktor non pemerintah seperti swasta dan lembaga pelayanan masyarakat
(Community Service Organitation).

William J (1978)
“Publik policy as a set of interrelated decisions taken by a political actor or groub of actttooors
cencerning the selection of goals and the means of achieving them within a specified situation
where those decisions should, in principle, be within the power of those actors to archive”
(kebijakan publik adalah serangkaian keputusan yang dibuat oleh seseorang aktor atau
sekelompok aktor politik mengenai pemilihan tujuan tujuan dan cara untuk mencapai tujuan
dalam suatu situasi tertentu dimana keputusan-keputusan tersebut seyogyanya secara
prinsip masih berada dalam kekuasaan aktor-aktor tersebut untuk mencapainya.)

Jelaskan 7 macam tipologi kebijakan publik menurut Prof. Dr. Muhammad Irfan
islamy,M.PA (penulis)
i. Substantive policies (kebijakan substanif) adalah kebijakan tentang apa yang
hendak dilaksanakan oleh pemerintah seperti kebijakan standar upah buruh dll
ii. Prosedural policies (kebijakan prosedural) adalah kebijakan tantang siapa yang
akan terlibat dalam perumasan dan pelaksanaan kebijakan tersebut serta bagaimana
kebijakan itu hendak dilaksanakan, seperti kebijakan perumusan UU; kebijakan
pilkada dan sebagainya
iii. Patronage / promotional(kebijakan patronase/prmotional) adalah kebijakan yang
dimaksud untuk memberikan insentif bagi individu-individu atau perusahaan untuk
melakukan sesuatau yang sebenarnya mereka enggan untuk melakukannya kecuali
bila diberi hadiah atau insentif seperti kebijakan pemberian subsidi dll
iv. Regulatory policies (kebijakan regulatory) adalah kebijakan untuk mengatur atau
mengendalikan tindakan individu atau kelompok.
v. Self-regulatory policies adalah sama-sama mengatur dan mengendalikan perilaku
individu atau kelompok lainnya hanya saja bedanya adalah kebijakan ini lebih banyak
di cari dan didukung oleh mereka yang menjadi sasaran kebijakan ini yakni untuk
melindungi diri ata meningkatkan tercapainya kepentingan sendiri. Seperti kebijakan
sertifikasi dosen
vi. Distributive policies (kebijakan distributif) adalah kebijakan untuk memberikan
atau mendristibusikan pelayanan atau keuntungan tertentu kepada kelompok
penduduk tertentu misalnya individu, kelompok atau perusahaan dari dana pemerinta
tujuannya adalah mendorong individu atau kelompok atau perusahaan untuk
meningkatkan aktifitasnya yang dinilai punya misi sosiial atau sangat diinginkan
masyarakat.
vii. Redistributive (kebijakan Redistributif) adalah kebijakan utnuk mengalokasikan
kembali kekayaan atau kemakmuran ekonomi atau hak-hak dari suatu kelompok
kepada kelompok lain.
2. 10 macam pendekatan kajian kebijakan publik
a) Pendekatan Kelembagaan pendekatan ini melihat lembaga pemerintah sebagai
institusi yang secara sah menerima, melaksanakan dan memaksakan berlakunta
kebijakan publik.
b) Pendekatan Elit menurut perspektif teori elit kebijakan publik ini tidak lain merupakan
cerminan dari nilai dan perspektif teori elit dan preferensi elit yang sedang berkuasa.
c) Pendekatan Kelompok/Grub teori kelompok memiliki pemahaman bahwa interaksi
dan pergulatan antar kelompok adalah fakta sentrl dalam kehidupan politik
d) Pendekatan Sistem pendekatan ini memanfataankan konsep sistem politik dari
David Easton (1965) yang merupakan sejumlah institusi dan aktivitas politik di dalam
suatu masyarakat yang berfungsi mengalokasikan nilai-nilai secara otoritatif
(mengikat) bagi masyarakat”
e) Pendekatan Rasional yaitu kebijakan yang didesain secara benar untuk mencapai
prestasi maksimal yang oleh Dye dengan meminjam istilah Robert Havemen disebut
dengan istilah “net value achievement” (prestasi nilai terbaik)
f) Pendekatan Inkremental ini adalah lawan pendekatan rasional. Kata inkremental
berarti “memilih secara terbatas” atau “mengubah sedikit demi sedikit”
g) Pendekatan Permainan, pendekatan ini memandang kebijakan publik sebagai hasil
pilihan rasional dalam situasi yang kompetitif.
h) Pendekatan Proses, Anderson menyebutnya dengan “Teori Proses Fungsional”
Menurut pendekatan ini, Kent E. Portney dengan mengutip kembali pendapat
anderson, mendefinisikan kebijakan publik sebagai serangkaian tindakan yang
bertujuan yang dilakukan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor yang berusaha
untuk mengatasi sebuah masalah publik )
i) Pendekatan Sebab Akibat, pendekatan ini memfokuskan diri pada hasil yang telah
dicapai oleh pemerintah setelah melaksanakan kebijakan, disini Kent E Portney
berpandangan tidak dari sudut Proses tapi dari sudut hasil dan dampak.
j) Pendekatan Preskriptif, pendekatan ini memanfaatkan berbagai teknik ekonomi
matematik, komputer dan riset operasi misalnya teknik “pemograman linear”, analisis
biaya-manfaat “peramalan serial waktu””permodelan mikrosimulasi” dan sebagainya
agar bisa menjawab secara sistematis pertanyaan tentang”kebijakan publik apa yang
harus dibuat pemerintah dimasa yang akan datang”
3. Kenapa kebijakan deliberatif dianggap pro rakyat karena proses deliberatif dimana warga
duduk bersama mempelajari sebuah masalah, mendiskusikannnya dan kemudian mencari
jalan keluar untuk mengatasinya telah menjadi kegiatan rutin dalam sebuah proses
pembuatan keputusan yang demokratis telah lama kita praktikkan tetapi sekarang proses ini
menjadi kegiatan rutin.
4. Jelaskan perbedaan proses teknokratis dan demokratis pada pembentukan kebijakan publik
Model Teknokratis, model perumusan kebijakan publik dari Patton dan Saicki menampilkan
adanya 6 langkah (steps) yaitu (1) mendefenisikan masalah, (2) menetapkan kriteris evaluasi
alternatif (3) mengidentifikasi alternatif (4) mengevaluasika alternatif (5) membandingkan
alternatif dan (6 menilai dampak.
Model Demokratis Jenskins Smith dengan istilah Democratic Politics sebagai lawan dari
Bureaucratic Politics yang lebih teknokratis. Mulai koalisi advokasi mulai dari premis yang
menyatakan bahwa sarana yang paling penting untuk bisa memahami perumusan kebijakan
di masyarakat industri modern bukannya pada peran organisasi pemerintahan melainkan
pada suatu “Policy Subsystem”
Policy Subsystem adalah mereka yang berasal dari berbagai organisasi baik publik maupun
swasta yang berkepentingan dan berfikir secara aktif tentang satu masalah atau isu kebijakan
)

Anda mungkin juga menyukai