Anda di halaman 1dari 26

INDIKATOR EVALUASI

PEMBANGUNAN
A. Nixia Tenriawaru
Indikator Kinerja Pembangunan
◦ Indikator adalah suatu alat ukur untuk menggambarkan
tingkat capaian suatu sasaran, target yang telah ditetapkan
ketika melakukan perencanaan awal dan dapat merupakan
variabel kuantitatif ataupun kualitatif
◦ Indikator kinerja merupakan ukuran mengenai masukan,
keluaran, hasil dan dampak dari kegiatan-kegiatan
pemerintah.
◦ Indikator berguna untuk menetapkan target kinerja, untuk
menilai pencapaian target tersebut serta membandingkan
dengan organisasi lainnya
Penyusunan Indikator
Kinerja

◦ Dengan modal Model Logika, indikator kinerja dari


suatu rencana/plan dapat dengan mudah disusun
dan ditentukan.
◦ Sesuai tingkatannya, indikator kinerja jelas posisinya
sebagai alat ukur yang sahih di level kebijakan,
program, ataukah kegiatan, mungkin juga input
atau anggarannya.
Lanjutan…
◦ Untuk menentukan indikator kinerja perlu disepakati berbagai
konsep dan definisi tentang indikator yang akan disepakati
bersama, misalnya apa yang dimaksud dengan:
1.Tujuan/Goal. Apakah ini berada pada level impact?
2.Apakah impact juga merupakan dampak yang dicapai oleh
outcome dalam waktu panjang/lama?
3.Apakah tujuan/objectives difokuskan pada pemanfaat hasil
kegiatan pembangunan atau bagaimana?
4.Apakah itu sama dengan outcomes?
5.Apakah kegiatan/activities pasti merupakan indikator output.
6.Apakah output juga merupakan hasil pengukuran beberapa
kegiatan?
Lanjutan…
◦ Apabila Indikator Kinerja sudah ditentukan,
konsekuensi dari kesepakatan atas indikator akan
menunjukkan hal berikut:
1. Indikator yang disepakati merupakan bahasa yang
dimengerti semua orang.
2. Penentuan outcome, menunjukkan kemampuan untuk
membedakan „apa yang dikerjakan” dengan
“hasil/capaian”.
3. Indikator yang disepakati akan meningkatkan
pengertian para pemangku kepentingan akan
kebijakan/program/kegiatan yang dievaluasi.
4. Indikator yang disepakati menjadi acuan dan petunjuk
dalam monitoring dan evaluasi serta membantu
evaluator agar tetap fokus pada apa yang
dievaluasinya.
Lanjutan…
5. Membantu menuju perbaikan dalam perencanaan
dan manajemen.
6. Memantapkan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
7. Menjaga keterkaitan dan kesesuaian antar berbagai
kebijakan/program/kegiatan di berbagai kondisi dan
situasi serta level yang berbeda.
8. Koordinasi kerja terjaga karena alur pikir berada dalam
tataran yang sama.
9. Mampu memantapkan penentuan urutan prioritas dan
alokasi pendanaan.
10. Memudahkan dan membangun iklim kerja yang baik
bagi para evaluator.
Tahapan Penyusunan Indikator
1.Persipan penyusunan indikator
◦ Persiapan penyusunan indikator dilakukan dengan tujuan
menyusun berbagai pilihan data yang tersedia untuk dipastikan
kesesuaiannya sebagai indikator dari suatu materi perencanaan.
◦ Oleh karena itu, dalam rangka persiapan penyusunan indikator,
diperlukan pemahaman tentang materi perencanaan yang
sedang dilakukan.
◦ Hal yang perlu mendapat perhatian dan dipersiapkan dalam
tahap ini adalah cara penyusunan sasaran dan cara perkiraan
pencapaian kemajuannya, pengidentifikasian permasalahan
yang menghambat pencapaian sasaran dan hal-hal yang
dibutuhkan dalam evaluasi secara mendalam dan
berkesinambungan.
2.Penyusunan daftar indikator
◦ Penyusunan daftar indikator dilakukan dengan
tujuan menentukan suatu indikator berada dalam
tingkatan (level) yang mana.
◦ Banyak indikator yang potensial untuk dipakai
sebagai indikator output atau indikator outcome
saja.
◦ Namun ada juga beberapa indikator yang dapat
dipakai sebagai indikator output dan indikator
outcome sekaligus.
◦ Namun demikian, hanya beberapa indikator saja
yang tepat dan bermanfaat.
◦ Oleh karena itu dalam penentuan indikator perlu
pendekatan yang ekstra hati-hati, sehingga tidak
salah dalam penentuannya.
3. Pendefenisian Indikator
4. Penentuan Indikator
5. Validasi Indikator

◦ Berdasarkan daftar indikator yang telah


disusun tersebut, selanjutnya dilakukan
penilaian terhadap indikator-indikator yang
telah ada.
◦ Penilaian terhadap suatu indikator dapat
dilakukan melalui beberapa cara, antara
lain sensus atau survei.
◦ Tahapan Penentuan Indikator
1.Menerjemahkan Permasalahan
2. Merinci atau menajamkan outcome ke dalam
komponen-komponen yang lebih spesifik
sehingga menjadi lebih detil dan terukur.
◦ Setiap pernyataan outcome diharapkan hanya
untuk memotret satu area peningkatan saja.
◦ Misalnya, peningkatan lapangan kerja, perlu
diperjelas berdasarkan target group, sektor,
persentase perubahan dan kerangka waktu.
◦ Setelah diperinci, pernyataan outcome semula,
yaitu “peningkatan lapangan kerja” menjadi
“meningkatkan lapangan kerja bagi pemuda di
sektor pedesaan sebesar 20% pada empat tahun
ke depan”.
◦ Dengan adanya ukuran-ukuran yang lebih spesifik,
maka keberhasilan pencapaian dari suatu
outcome menjadi lebih mudah diketahui.
3. Menyusun rencana untuk menilai kemungkinan
keberhasilan dalam mencapai outcome yang
telah ditetapkan.
◦ Keberhasilan pencapaian suatu outcome bukan
dinilai berdasarkan keberhasilan dalam
menyelesaikan suatu kegiatan sampai
menghasilkan suatu capaian dalam rentang
waktu yang ditetapkan.
◦ Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belum tentu
menjamin pencapaian outcome yang ditetapkan.
◦ Dalam proses ini dibutuhkan tindakan untuk
mengelola dan mengimplementasi program,
menggunakan sumberdaya dan memastikan
pemberian pelayanan pemerintah.
Contoh Outcome bidang Pendidikan
Pengelompokkan Indikator
◦ Indikator masukan (input); mengukur jumlah sumberdaya yang
dipergunakan seperti anggaran, SDM, peralatan, material dan
masukan lain yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
◦ Indikator keluaran (output); digunakan untuk mengukur keluaran
yang langsung dihasilkan dari suatu pelaksanaan kegiatan baik
fisik maupun non fisik
◦ Indikator hasil (outcome); digunakan untuk mengukur capaian
dari berbagai kegiatan dalam suatu program yang telah selesai
dilaksanakan
◦ Indikator dampak (impact); menunjukkan pengaruh baik positif
maupun negatif, yang ditimbulkan akibat pelaksanaan kebijakan,
program dan kegiatan dan asumsi yang telah digunakan.
Contoh-contoh
Penentuan Indikator
Nama Indikator Penjelasan Indikato Kinerja

Tingkat kualitas angkutan Transportasi laut yang kualitasnya dilihat


Contoh indikator kinerja kualitatif:
◦ laut dari luas daerah jangkauan dan efisiensi.
Maksud dari indikator ini adalah untuk
memberi gambaran mengenai cakupan
dan
efisiensi transportasi laut di suatu daerah.
Indikator Kuantitatif
◦ adalah indikator kinerja yang mengandung unsur angka atau
menyatakan kuantitas sesuatu.
◦ Indikator kinerja kuantitatif dapat berupa angka absolut, persentase,
rasio, atau indeks.
◦ Indikator kuantitatif absolut adalah indikator yang dinyatakan
dengan angka absolut, misalnya :

Nama Indikator Penjelasan Indikator Kinerja


PDRB Produk Domestik Regional Bruto.
Maksud dari indikator ini adalah untuk
memberi gambaran mengenai pendapatan
rata-rata suatu daerah secara bruto dalam
satu tahun
◦ Indikator kinerja kuantitatif persentase adalah indikator kinerja yang
dinyatakan dengan menunjukkan persentase suatu porsi tertentu,
misalnya :

Nama Indikator Penjelasan Indikator Kinerja


Laju Pertumbuhan Laju pertumbuhan produktivitas sektor
Produktivitas Sektor pertanian (%)
Pertanian Maksud dari indikator ini adalah untuk
memberi gambaran mengenai pertum-
buhan
produktivitas suatu daerah di bidang
pertanian
dalam satu tahun.
◦ Indikator kinerja kuantitatif rasio adalah adalah indikator kinerja yang
dinyatakan dengan menunjukkan rasio perbandingan antara sesuatu
dengan yang lain, misalnya:

Nama Indikator Penjelasan Indikator Kinerja

Tingkat Melek Rasio jumlah penduduk melek huruf dengan


Huruf. jumlah penduduk.
Indikator ini menggambarkan tingkat kualitas
hidup manusia, semakin kecil tingkat melek
huruf, semakin rendah tingkat pendidikan
penduduk dan semakin rendah kualitas
hidupnya
◦ Indikator kinerja kuantitaif indeks adalah indikator kinerja yang
dinyatakan dengan menunjuk indeks, misalnya:

Nama Penjelasan Indikator Kinerja


Indikator

Indeks Maksud dari indikator ini adalah untuk


Kemiskinan memberi gambaran mengenai tingkat
Manusia. kemiskinan di suatu daerah.
Indikator Pendidikan
◦ Rujukan Indikator : Jumlah penduduk
5-6 tahun, 7-12 tahun,
13-15 tahun, 16-18 tahun, dsb.

◦ Indikator Input : Rasio murid-guru


Rasio murid-kelas
Angka shift, jarak rumah-sekolah,
rata-rata biaya sekolah, dsb

◦ Indikator Proses : APK, APM, dan APS, dsb


Indikator Pendidikan
◦ Indikator Output:
AMH dewasa, rata-rata lama sekolah, angka putus sekolah, angka melanjutkan, tingkat
pendidikan yang ditamatkan,

Indikator Dampak:
Kualitas tenaga kerja, penambahan sarana
pendidikan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai