Anda di halaman 1dari 17

Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Nurshadrina Kartika Sari, SE, MM


ITS Mandala
Tujuan Pengukuran Kinerja Sektor Publik
• Memperbaiki kinerja pemerintahan agar lebih fokus pada
tujuan dan sasaran program sehingga lebih efektif dan efisien.
• Digunakan untuk mengalokasikan sumber daya dan pembuatan
keputusan
• Sebagai bentuk pertanggungjawaban publik dan perbaikan
komunikasi kelembagaan.
Manfaat Pengukuran Kinerja
• Memastikan segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan target
kinerja
• Mengevaluasi dan membandingkan target kinerja
• Pemberian reward dan punishment sesuai dengan pencapaian
target
• Alat komunikasi pimpinan dan bawahan atas ukuran kinerja
yang dicapai
Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja

• Informasi Finansial
– Penilaian ini menganalisis varians (selisih / perbedaan) antara kinerja
aktual dengan yang dianggarkan.
– Berfokus pada varians pendapatan dan pengeluaran (belanja rutin
dan investasi/modal).
Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja

• Informasi Non finansial


– Pengukuran yang bisa digunakan adalah Balanced Scorecard,
metodenya ada empat aspek:
• Perspektif finansial
• Perspektif kepuasan pelanggan
• Perspektif efisiensi proses internal
• Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Variabel Kunci
• Variabel kunci merupakan faktor yang bisa mengindikasikan
kesuksesan organisasi.
• Misalnya:
– Rumah sakit  berapa banyak kamar yang digunakan oleh pasien.
– Kepolisian  jumlah kecelakaan, jumlah kriminalitas yang tertangani.
Indikator Kinerja dalam Pengukuran Kinerja
• Setelah variabel kunci terbentuk dan teridentifikasi maka
akan menjadi indikator kinerja.
• Komponen yang perlu diperhatikan dalam indikator kinerja
adalah:
– Biaya pelayanan
– Penggunaan
– Kualitas dan standar pelayanan
– Cakupan pelayanan
– Kepuasan
Pengukuran Value For Money
• Pengukuran value for money tidak hanya dinilai dari sisi output
tapi juga input dan outcome. Kesulitan yang dihadapi adalah
untuk mengukur output yang tidak semua berwujud atau
intangible output.
• Ukuran kinerja berbeda dengan indikator kinerja.
Pengukuran Value For Money
• Masyarakat menuntut pelaksanaan value for money yaitu
ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi
sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan
sumber daya arti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya
dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna) dalam arti
mencapai tujuan dan sasaran.
• Indikator kinerja yang ideal adalah terkait pada efisiensi biaya
dan kualitas pelayanan.
• Kualitas sendiri berkaitan dengan kesesuaian dengan maksud
dan tujuan, konsistensi, dan kepuasan publik (dapat dilihat dari
rendahnya komplain dari masyarakat).
Indikator Value for Money

Indikator alokasi biaya


• Ekonomi dan efisien
Indikator kualitas
pelayanan
• Efektivitas
Pengukuran Value for Money

Nilai Input Input Proses Output Outcome Tujuan


(Rp)

Ekonomi Efisiensi Efektivitas


(hemat) (berdaya guna) (berhasil guna)

Cost-Effectiveness
Langkah-Langkah Pengukuran Value for Money
• Pengukuran Ekonomi
Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang
didapat, sedangkan ukuran ekonomi hanya
mempertimbangkan masukan yang dipergunakan.
• Pengukuran Efisiensi
efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input,
semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi
tingkat efisiensi suatu organisasi.
• Ada dua efisiensi:
1. Efisiensi Alokasi  kemampuan untuk mendayagunakan
sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal.
2. Efisiensi Teknis/Manajerial  kemampuan mendayagunakan
sumber daya input pada tingkat output tertentu.
• Pengukuran Efektivitas
Efektifitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektifitas menunjukkan
kemampuan mencapai tujuan yang diharapkan, bukan diukur dari
biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.
• Pengukuran Outcome
Dampak suatu program/kegiatan terhadap masyarakat. Pengukuran
outcome memiliki dua peran yaitu peran retrospektif dan prospektif.
Peran retrospektif  penilaian kinerja masa lalu.
Peran prospektif  perencanaan kinerja di masa yang akan datang.
• Estimasi Indikator Kinerja
estimasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1. Kinerja tahun lalu
2. Expert Judgment
3. Trend
4. Regresi
• Pertimbangan dalam Membuat Indikator Kinerja
1. Memahami operasi dengan menganalisis kegiatan dan
program yang akan dilaksanakan
2. Hasil kebijakan ada tiga jenis yaitu keluaran (output), akibat
(tujuan fungsional) dan dampak (outcome/ tujuan akhir)

Anda mungkin juga menyukai