(KAK)
PEKERJAAN
PENGADAAN KERAMBA JARING APUNG (KJA)
Nama SKPD
Program
Kegiatan
Hasil
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Peningkatan Jumlah Produksi dan Kualitas Ikan Air
Laut dalam upaya mencapai peningkatan Produksi
(Ton) dan Produktivitas (%) Budidaya Ikan Air Laut
Volume
: 1 (satu) paket
1. Latar Belakang
Dalam menghadapi tantangan global dan kebutuhan pembangunan Perikanan
Budidaya ke depan, diperlukan Visi dan Misi yang tegas Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kalimantan Utara guna memberikan konstribusi yang lebih
besar terhadap Pertumbuhan Ekonomi baik Makro maupun Mikro, Pendapatan Asli
Daerah (PAD), dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Oleh karena itu, Visi
DKP Prov. Kaltara adalah Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara Penghasil Produk
Perikanan Dan Kelautan Terbesar, Sedangkan misinya adalah Mensejahterakan
Masyarakat Kelautan dan Perikanan.
Provinsi Kalimantan Utara resmi disahkan menjadi provinsi berdasarkan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012, dengan Ibu kota provinsi adalah Tanjung
Selor. Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian
utara Pulau Kalimantan. Provinsi Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan
negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Luas
wilayah provinsi Kalimantan Utara adalah 72.567.49 km (28,018.46 mil).
Provinsi Kalimantan Utara memiliki potensi perikanan yang cukup besar baik
perikanan tangkap, budidaya maupun pasca panen. Untuk mengembangkan
kegiatan perikanan dan kelautan di provinsi tersebut diperlukan suatu perencanaan
yang sitematis. Hal ini penting untuk menghindari kegagalan, tumpang tindih
kegiatan dan tidak adanya keberlanjutan dan sinergi antar kegiatan dari tahun ke
tahun karena kesalahan perencanaan. Kondisi ini mengakibatkan ketidakefisienan
penggunaan anggaran pembiayaan pembangunan setiap tahun.
Peningkatan produksi di bidang perikanan budidaya (akuakultur) bertujuan
untuk meningkatkan, mendorong dan mempercepat pencapaian pembangunan
perikanan budidaya, berupa (1) peningkatan PAD, pendapatan, dan menciptakan
lapangan kerja serta kesempatan berusaha, (2) peningkatan gizi masyarakat melalui
konsumsi ikan dan (3) perlindungan, pemulihan dan pelestarian sumberdaya
perikanan budidaya.
Peningkatan produksi di bidang perikanan budidaya meliputi pengembangan
komoditas unggulan yang mempunyai nilai ekonomis penting, antara lain : udang,
ikan kerapu, rumput laut, nila, lele, patin dan ikan hias. Keberhasilan peningkatan
produksi tersebut akan bergantung pada ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai, penguasaan teknologi oleh pembudidaya, permodalan usaha, jaminan
pemasaran, dan sumberdaya manusia sebagai pembina.
Dalam menghadapi semakin ketatnya persaingan pasar global, berdampak
pada semakin ketatnya persyaratan mutu produk hasil perikanan yang
dipersyaratkan oleh negara importir. Dalam kaitan ini, penerapan sistem jaminan
mutu dan keamanan pangan antara lain melalui upaya pemenuhan kesesuaian
persyaratan CPIB dan CBIB yang mengharuskan dalam rangkaian prosesnya mulai
dituntut penerapannya pada seluruh proses baik mulai dari Pembenihan,
Pembesaran sampai pada Penanganan Hasil, untuk memenuhi tuntutan traceability
dan safety product.
Kondisi tersebut menuntut dilakukannya Percontohan
(Demplot) Budidaya Ikan Air Laut di KJA.
a.
b.
Gambaran Umum
Potensi Budidaya Laut di Provinsi Kalimantan Utara sangat memiliki Prospek
yang sangat besar untuk dikembangkan terutama pada perairan pantai di
beberapa daerah Kabupaten/ Kota seperti Kota Tarakan dan Pulau Sebatik
Kabupaten Nunukan.
Budidaya Laut dalam KJA (Karamba Jaring Apung) dan KJT (Karamba Jaring
Tancap) telah berkembang dengan komoditi Ikan Kerapu, Ikan Kakap, Ikan
Beronang dan Ikan Bawal Bintang di perairan pantai beberapa Kabupaten/ Kota
di Indonesia.
Kegiatan usaha budidaya KJA dan KJT jenis Ikan-ikan laut khususnya Ikan Kerapu
telah menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir Provinsi
Kalimantan Timur Kalimantan Utara selain komoditi Rumput Laut. Namun
dalam perkembangannya masih dihadapkan pada permasalahan keterbatasan
penyediaan benih dan keterbatasan modal terutama bagi pembudidaya pemula.
Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan merupakan satu diantara lokasi yang ideal dan
strategis untuk pengembangan Budidaya Ikan Laut dimana perairannya memiliki
karakteristik dan sebagai tempat hidup (Habitat) jenis Ikan Kerapu, Ikan
Beronang, Ikan Kakap dan Ikan Bawal Bintang dimana jenis ikan tersebut banyak
ditemukan berkembang biak di alam, selain itu di beberapa bagian perairan
sebatik terdapat terumbu karang yang sangat luas serta kualitas air yang cukup
baik sehingga untuk budidaya Ikan Laut dalam KJA masih sesuai dan layak untuk
direkomendasikan serta dijadikan Maskot Daerah di Kabupaten Nunukan.
2. Penerima Manfaat
Dinas Kabupaten/Kota, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Petugas Pendamping
Teknis Kegiatan (PPTK), POKDAKAN dan Pembudidaya di sekitar Lokasi
Pengembangan Budidaya Ikan Air Laut sebagai Percontohan (Demplot) dengan
mengambil lokasi pengembangan adalah wilayah perairan Pulau Sebatik Kabupaten
Nunukan.
3. Jenis Data yang Diperlukan
Data yang ingin diperoleh dalam Kegiatan Pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA)
sebagai satu-satunyaa Pusat Kajian Percontohan/ Demplot Budidaya Ikan Air Laut
adalah Data Jumlah Ketersediaan Keragaan Ikan Air Laut baik Induk maupun Benih
Ikan Air Laut yang ada di semua Kawasan Perairan Pulau Sebati Kabupaten
Nunukan untuk setiap komoditi.
Kegiatan
Adapun rincian Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dari Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dari kegiatan ini sebagaimana terlampir.
6. Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan Pengadaan Keramba Jaring Apung ini meliputi :
1. Pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA) sebanyak 3 Unit
2. Pengadaan Perahu dan Mesin Tempel sebanyak 1 Unit
3. Pembangunan Gudang dan Rumah Jaga Keramba Jaring Apung Sebanyak 1 Unit
No.
Kegiatan
Bulan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
I. Persiapan
1. Identifikasi Lokasi dan Kelompok
2. Persiapan Dokumen dan Administrasi
II. Pelaksanaan
1. Pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA)
2. Pendistribusian
III. Pelaporan
1. Monitoring dan Evaluasi
Spesifikasi Teknis pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang
terdapat pada Dokumen Teknis dan Gambar Rencana.
Tanjung Selor, 4 September 2015
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Kalimantan Utara