Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PEKERJAAN
PENGADAAN KERAMBA JARING APUNG (KJA)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROVINSI KALIMANTAN UTARA
TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA


(TERM OF REFERENCE/ TOR)
PENGADAAN KERAMBA JARING APUNG (KJA)
(2.05.2.05.01.01.24.01.5.2.2.23.01)

Nama SKPD
Program
Kegiatan
Hasil

Indikator Kinerja Kegiatan

: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan


Utara
: Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau
dan Air Tawar
: Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air
Tawar
: Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Budidaya
Ikan Air Laut melalui Percontohan (Demplot)
Budidaya Ikan Air Laut Dalam Karamba Jaring Apung
(KJA)
: Jumlah Produksi Budidaya Ikan Ikan Air Laut Melalui
Pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA)

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Peningkatan Jumlah Produksi dan Kualitas Ikan Air
Laut dalam upaya mencapai peningkatan Produksi
(Ton) dan Produktivitas (%) Budidaya Ikan Air Laut
Volume

: 1 (satu) paket

1. Latar Belakang
Dalam menghadapi tantangan global dan kebutuhan pembangunan Perikanan
Budidaya ke depan, diperlukan Visi dan Misi yang tegas Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kalimantan Utara guna memberikan konstribusi yang lebih
besar terhadap Pertumbuhan Ekonomi baik Makro maupun Mikro, Pendapatan Asli
Daerah (PAD), dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Oleh karena itu, Visi
DKP Prov. Kaltara adalah Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara Penghasil Produk
Perikanan Dan Kelautan Terbesar, Sedangkan misinya adalah Mensejahterakan
Masyarakat Kelautan dan Perikanan.
Provinsi Kalimantan Utara resmi disahkan menjadi provinsi berdasarkan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012, dengan Ibu kota provinsi adalah Tanjung
Selor. Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian
utara Pulau Kalimantan. Provinsi Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan
negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Luas
wilayah provinsi Kalimantan Utara adalah 72.567.49 km (28,018.46 mil).

Provinsi Kalimantan Utara memiliki potensi perikanan yang cukup besar baik
perikanan tangkap, budidaya maupun pasca panen. Untuk mengembangkan
kegiatan perikanan dan kelautan di provinsi tersebut diperlukan suatu perencanaan
yang sitematis. Hal ini penting untuk menghindari kegagalan, tumpang tindih
kegiatan dan tidak adanya keberlanjutan dan sinergi antar kegiatan dari tahun ke
tahun karena kesalahan perencanaan. Kondisi ini mengakibatkan ketidakefisienan
penggunaan anggaran pembiayaan pembangunan setiap tahun.
Peningkatan produksi di bidang perikanan budidaya (akuakultur) bertujuan
untuk meningkatkan, mendorong dan mempercepat pencapaian pembangunan
perikanan budidaya, berupa (1) peningkatan PAD, pendapatan, dan menciptakan
lapangan kerja serta kesempatan berusaha, (2) peningkatan gizi masyarakat melalui
konsumsi ikan dan (3) perlindungan, pemulihan dan pelestarian sumberdaya
perikanan budidaya.
Peningkatan produksi di bidang perikanan budidaya meliputi pengembangan
komoditas unggulan yang mempunyai nilai ekonomis penting, antara lain : udang,
ikan kerapu, rumput laut, nila, lele, patin dan ikan hias. Keberhasilan peningkatan
produksi tersebut akan bergantung pada ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai, penguasaan teknologi oleh pembudidaya, permodalan usaha, jaminan
pemasaran, dan sumberdaya manusia sebagai pembina.
Dalam menghadapi semakin ketatnya persaingan pasar global, berdampak
pada semakin ketatnya persyaratan mutu produk hasil perikanan yang
dipersyaratkan oleh negara importir. Dalam kaitan ini, penerapan sistem jaminan
mutu dan keamanan pangan antara lain melalui upaya pemenuhan kesesuaian
persyaratan CPIB dan CBIB yang mengharuskan dalam rangkaian prosesnya mulai
dituntut penerapannya pada seluruh proses baik mulai dari Pembenihan,
Pembesaran sampai pada Penanganan Hasil, untuk memenuhi tuntutan traceability
dan safety product.
Kondisi tersebut menuntut dilakukannya Percontohan
(Demplot) Budidaya Ikan Air Laut di KJA.
a.

Dasar Hukum Tugas Fungsi/ Kebijakan


Undang-undang No. 7 Tahun 1996 Tentang Kegiatan/ Proses Produksi
Pangan
Undang-undang No. 31 Tahun 2007 Tentang Perikanan dan Perubahannya
No. 45 Tahun 2009
Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2004 Tentang Cara Budidaya Ikan
Yang Baik (CBIB)
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No PER. 04/MEN/2009 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.
PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan
dan Perikanan

b.

Gambaran Umum
Potensi Budidaya Laut di Provinsi Kalimantan Utara sangat memiliki Prospek
yang sangat besar untuk dikembangkan terutama pada perairan pantai di
beberapa daerah Kabupaten/ Kota seperti Kota Tarakan dan Pulau Sebatik
Kabupaten Nunukan.
Budidaya Laut dalam KJA (Karamba Jaring Apung) dan KJT (Karamba Jaring
Tancap) telah berkembang dengan komoditi Ikan Kerapu, Ikan Kakap, Ikan
Beronang dan Ikan Bawal Bintang di perairan pantai beberapa Kabupaten/ Kota
di Indonesia.
Kegiatan usaha budidaya KJA dan KJT jenis Ikan-ikan laut khususnya Ikan Kerapu
telah menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir Provinsi
Kalimantan Timur Kalimantan Utara selain komoditi Rumput Laut. Namun
dalam perkembangannya masih dihadapkan pada permasalahan keterbatasan
penyediaan benih dan keterbatasan modal terutama bagi pembudidaya pemula.
Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan merupakan satu diantara lokasi yang ideal dan
strategis untuk pengembangan Budidaya Ikan Laut dimana perairannya memiliki
karakteristik dan sebagai tempat hidup (Habitat) jenis Ikan Kerapu, Ikan
Beronang, Ikan Kakap dan Ikan Bawal Bintang dimana jenis ikan tersebut banyak
ditemukan berkembang biak di alam, selain itu di beberapa bagian perairan
sebatik terdapat terumbu karang yang sangat luas serta kualitas air yang cukup
baik sehingga untuk budidaya Ikan Laut dalam KJA masih sesuai dan layak untuk
direkomendasikan serta dijadikan Maskot Daerah di Kabupaten Nunukan.

2. Penerima Manfaat
Dinas Kabupaten/Kota, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Petugas Pendamping
Teknis Kegiatan (PPTK), POKDAKAN dan Pembudidaya di sekitar Lokasi
Pengembangan Budidaya Ikan Air Laut sebagai Percontohan (Demplot) dengan
mengambil lokasi pengembangan adalah wilayah perairan Pulau Sebatik Kabupaten
Nunukan.
3. Jenis Data yang Diperlukan
Data yang ingin diperoleh dalam Kegiatan Pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA)
sebagai satu-satunyaa Pusat Kajian Percontohan/ Demplot Budidaya Ikan Air Laut
adalah Data Jumlah Ketersediaan Keragaan Ikan Air Laut baik Induk maupun Benih
Ikan Air Laut yang ada di semua Kawasan Perairan Pulau Sebati Kabupaten
Nunukan untuk setiap komoditi.

4. Nama Organisasi Pengadaan Barang / Jasa


Pengguna Jasa Adalah Pengguna Anggaran (PA)
Nama
: Ir. H. Amir Bakry, MP
NIP
: 19640205 199403 1 011
Jabatan Struktural
: Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Kalimantan Utara
Alamat
: Jl. Raya Sengkawit, Tanjung Selor 77212,
Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara
5. Sumber Dana Dan Perkiraan Biaya
Sumber dana untuk Belanja Barang Yang Akan Diserahka Kepada Masyarakat
Berupa Pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA), Berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Provinsi Kalimantan Utara Tahun
Anggaran 2015. Berdasarkan DPA SKPD Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Utara :
Program

: Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

Kegiatan

: Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

Kode Kegiatan : 2.5.2.05.01.01.24.01


Kode Rekening : 2.5.2.05.01.01.24.01.5.2.2.23.01
Nilai Pagu Dana : Rp. 1.919.000.000,(Satu Milyar Sembilan Ratus Sembilan Belas Juta Rupiah)
Nilai HPS

: Rp. 1.918.844.000,- (Termasuk PPn 10%)


(Satu Milyar Sembilan Ratus Delapan Belas Juta Delapan Ratus
Empat Puluh Empat Ribu Rupiah)

Adapun rincian Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dari Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dari kegiatan ini sebagaimana terlampir.
6. Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan Pengadaan Keramba Jaring Apung ini meliputi :
1. Pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA) sebanyak 3 Unit
2. Pengadaan Perahu dan Mesin Tempel sebanyak 1 Unit
3. Pembangunan Gudang dan Rumah Jaga Keramba Jaring Apung Sebanyak 1 Unit

7. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metoda Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan secara Lelang oleh POKJA ULP dan dilaksanakan oleh Pihak
Penyedia Barang/Jasa (Pihak Ketiga) hingga selesai pelaksanaan kegiatan di
Lokasi Pengembangan Percontoh (Demplot) Budidaya Ikan Air Laut dalam KJA.
Adapun Lokasi Kabupaten/ Kota Penerima Manfaat adalah Pulau Sebatik
Kabupaten Nunukan, sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Tahapan dan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan Kegiatan Pengadaan Keramba
Jaring Apung (KJA) dimulai dengan kegiatan Identifikasi Potensi Lahan Budidaya
dan Lokasi Budidaya serta Identifikasi POKDAKAN Penerima Paket Percontohan
(Demplot) Budidaya Ikan Air Laut dalam KJA di Kabupaten/ Kota Provinsi
Kalimantan Utara sebagai berikut :

No.

Kegiatan

Bulan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

I. Persiapan
1. Identifikasi Lokasi dan Kelompok
2. Persiapan Dokumen dan Administrasi
II. Pelaksanaan
1. Pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA)
2. Pendistribusian
III. Pelaporan
1. Monitoring dan Evaluasi

8. Jangka Waktu Pelaksanaan


Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan adalah 60 (Enam
Puluh) hari kalender.
9. Persyaratan Calon Penyedia Jasa :
1. Persyaratan Kualifikasi dan klasifikasi Perusahaan calon Penyedia
Calon Penyedia harus memiliki :
Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kualifikasi Usaha Perusahaan
Kecil yang memiliki Klasifikasi Usaha Bidang Jasa Sarana Produksi Budidaya
Ikan laut (KBLI 0332) yang masih berlaku Dan.
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pelaksana Konstruksi dengan
Subklasifikasi Bidang Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Saluran Air,
Pelabuhan, Dam Dan Prasarana Sumber Daya Air Lainya (SI001) Dan Jasa
Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya (BG009) yang masih
berlaku.

2. Tenaga Ahli Dan Tenaga Terampil yang diperlukan


Calon Penyedia Jasa harus memiliki Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Memiliki 1 Orang Tenaga Site Manager berijasah S1 Teknik Sipil yang memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Dermaga Madya dan Berpengalaman Min
5 Tahun;
b. Memiliki 1 Orang Tenaga Pelaksana Lapangan Bangunan Gedung berijasah S1
Teknik Arsitektur yang memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Bangunan
Gedung Madya dan Berpengalaman Min 5 Tahun;
c. Memiliki 1 Orang Tenaga Pelaksana Lapangan Jembatan berijasah S1 Teknik
Sipil yang memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Jembatan Muda dan
Berpengalaman Min 5 Tahun;
d. Memiliki 1 Orang Tenaga Pengawas Lapangan berijasah S1 Teknik Sipil yang
memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Sumber Daya Air Muda dan
Berpengalaman Min 5 Tahun;
e. Memiliki 1 Orang Tenaga K3 Konstruksi berijasah S1 Teknik Sipil yang
memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Kesehatan, Keselamatan Kerja
Konstruksi Muda dan Berpengalaman Min 5 Tahun;
f. Memiliki 1 Orang Tenaga Juru Ukur berijasah STM Bangunan yang memiliki
Sertifikat Keterampilan (SKT) Juru Ukur Pekerjaan Jalan/ Jembatan (TS048) dan
Berpengalaman Min 5 Tahun;
g. Memiliki 2 Orang Tenaga Tukang Kayu berijasah STM Bangunan yang memiliki
Sertifikat Keterampilan (SKT) Tukang Kayu / Carpanter (TA 009) dan
Berpengalaman Min 5 Tahun;
h. Memiliki 2 Orang Tenaga Bekisting Air berijasah STM Bangunan yang memiliki
Sertifikat Keterampilan (SKT) Tukang Bekisting Air (TS 060) dan
Berpengalaman Min 5 Tahun;
i. Memiliki 1 Orang Tenaga Administrasi & Keuangan berijasah SMK Jurusan
Administrasi Perkantoran dan Berpengalaman Min 2 Tahun;
j. Memiliki 1 Orang Tenaga Logistik berijasah SMU Sederajat dan Berpengalaman
Min 5 Tahun;
k. Ahli Perikanan (Sarjana S1 Perikanan) Jurusan Budidaya Perairan.
Note : Setiap Tenaga Ahli / Tenaga Terampil diatas calon Penyedia Jasa Wajib
Melampirkan Scan Asli Ijasah, SKA/SKT, KTP yang Masih Berlaku.

3. Peralatan Yang Dibutuhkan


Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :
a. Alat Pertukangan Kayu
: 2 Set
b. Alat Pancang
: 1 Unit
c. Dump Truk
: 2 Unit
d. Excavator
: 1 Unit
4. Persyaratan Teknis dan Administrasi Lainnya
Calon Penyedia Jasa harus melampirkan Persyaratan Teknis dan Administrasi
dalam Dokumen Penawaran Pekerjaan ini, Meliputi :
a. Calon Penyedia Wajib Melampirkan Surat Dukungan dari Perusahaan Pendukung
(Pabrikan) Keramba Jaring Apung.
b. Calon Penyedia Wajib Melampirkan Surat Layanan Purna Jual dari Perusahaan
Pendukung (Pabrikan) Keramba Jaring Apung.
c. Calon Penyedia Wajib Melampirkan Surat Jaminan Ketersediaan Tenaga Teknis
Untuk Perakitan dan Training dari Perusahaan Pendukung (Pabrikan) Keramba
Jaring Apung.
d. Calon Penyedia Wajib Melampirkan Brosur dari Perusahaan Pendukung
(Pabrikan) Keramba Jaring Apung.
e. Calon Penyedia Wajib Melampirkan Surat Tanda Daftar Merk/ Paten yang
dikeluarkan Oleh Kementrian Hukum Dan Ham Keramba Jaring Apun Yang
ditawarkan
f. Calon Penyedia Wajib Melampirkan Sertifikat Tanda Sah Capaian TKDN Min 40%
atas produk yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa dari Perusahaan Pabrikan
Pendukung.
g. Calon Penyedia melampirkan dan menyampaikan dalam Dokumen Penawaran
berupa Time Schedule dan Network Planning yang ditentukan berdasarkan
Volume Pekerjaan, Tenaga Kerja, alat yang digunakan dan Faktor Medan.
5. Spesifikasi Teknis
6.

Spesifikasi Teknis pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang
terdapat pada Dokumen Teknis dan Gambar Rencana.
Tanjung Selor, 4 September 2015
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Kalimantan Utara

Ir. H. Amir Bakry, MP


NIP. 19640205 199403 1 011

Anda mungkin juga menyukai