OLEH :
NISN : 0052105312
2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah yang berjudul ‘Pentingnya Edukasi Mengenai Bahaya Seks
Bebas Dikalangan Remaja’’ ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan pada
Ujian Sekolah Satuan Pendidikan ( USSP ) tahun 2023/2024 disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Megetahui,
Kepala Sekolah SMAN 2 Sndawar
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah, Tuhan Yanng Maha Esa.
Berkat limpahan karunia-NYA, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Pentingnya Edukasi Mengenai Bahaya Seks Bebas Dikalangan
Remaja“ ini tepat pada waktunya. Karya tulis ini disusun sebagai salah satu
syarat yang harus dipenuhi dalam menempuh Pendidikan tingkat menengah atas
di SMA Negeri 2 Sendawar.
Dalam penulisan karya tulis ini, saya tidak berkerja sendiri melainkan atas
dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai sumber/pihak. Oleh karena itu
saya menyampaikan rasa hormat serta mengucapkan terimakasih kepada :
5. Kepada kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya dalam
mengerjakan karya tulis ini.
6. Teman-teman yang sudah bersedia memberikan bantuan.
Penulis merasa dan menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Penulis berharap semoga
gagasan pada karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi kita semua.
Sendawar, 9 Maret 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................i
Halaman Pengesahan..........................................................................ii
Kata Pengantar .................................................................................iii
Daftar Isi.............................................................................................iv
Bab IV .................................................................................17
A. Kesimpulan.......................................................................................18
B. Saran.........................................................................................19
Daftar Pustaka......................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku seks bebas saat ini adalah masalah yang dialami remaja di
Indonesia. Terlebih, remaja sekarang begitu mudah mengiyakan ajakan
lawan jenis untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah dengan
alasan karena sudah saling suka dan saling mencintai satu sama lain.
Besarnya keingintahuan remaja mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan seksualitas menyebabkan remaja selalu berusaha mencari tahu
lebih banyak informasi mengenai seksualitas.
Seks pranikah dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dan
pemahaman remaja tentang keterampilan hidup sehat, risiko hubungan
seksual dan kemampuan untuk menolak hubungan yang tidak mereka
inginkan. Perilaku seks bebas pada remaja mengakibatkan seks pranikah
yang berisiko terhadap kehamilan yang tidak direncanakan pada
perempuan dapat berlanjut pada aborsi dan pernikahan remaja. Keduanya
akan berdampak pada masa depan remaja tersebut, janin yang dikandung
dan keluarganya.
Selama ini upaya penanggulangan seks bebas dikalangan remaja
biasanya hanya dilakukan di sekolah yaitu dengan menggunakan layanan
informasi dengan materi bahaya seks pranikah dan dari hasil layanan
informasi yang telah diberikan saat ini dirasa kurang efektif untuk
mengatasi permasalahan remaja saat ini. Maka Untuk mengatasi
permasalahan tersebut remaja yang mempunyai dengan keinginan
berperilaku seks bebas yang tinggi dapat diberikan alternatif bantuan
dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami melalui
konseling dengan berbagai pendekatan yang sesuai.
Seks bebas memiliki dampak yang negatif pada remaja baik secara
psikologis maupun pencapaian akademiknya di sekolah. Masalah ini
sangat perlu perhatian guru bimbingan dan konseling untuk membantu
v
remaja menghadapi masalahnya agar potensi yang dimilikinya dapat
berkembang dan terhindar dari perilaku maladapti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku Seks Bebas
dikalangan Remaja?
2. Apa saja dampak Seks Bebas pada usia remaja?
3. Bagaimana cara mencegah/menghindari seks bebas di kalangan remaja ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Seks Bebas
dikalangan Remaja?
2) Untuk mengetahui dampak Seks Bebas pada usia remaja
3) Untuk mengetahui cara mencegah seks bebas dikalangan remaja
D. Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari karya tulis ilmiah ini memberi tau
pembaca mengenai seberapa bahayanya Seks Bebas bagi kesehatan remaja,
sehingga bagi semua orang tua diharapkan bisa membimbing anak mereka
dengan benar. Serta memberikan edukasi kepada pembaca, agar generasi
Indonesia bisa terbebas dari adanya seks bebas.
vi
BAB II
LANDASAN TEORI
vii
sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai menempelkan alat
kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui
oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan
bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling
menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum
bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang
dilakukan diluar hubungan pernikahan.
B. Pengertian Remaja
Remaja adalah seseorang yang tumbuh menjadi dewasa mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Dimana remaja mempunyai
rasa keingintahuan yang besar dan sedang mengalami proses perkembangan
sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
viii
yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam
masyarakat.
Menurut Hurlock (1999). Istilah remaja atau adolesence berasal dari
kata latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.
Istilah adolescence (dari bahasa Inggris) yang dipergunakan saat ini
mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan mental, emosional,
sosial dan fisik.
ix
psikisnya. Tetapi masa remaja merupakan saat pertumbuhan yang berada
pada masa sagat sembunyi, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun
fisik.
x
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 3.1
Ilustrasi Perspektif Biologis
Gambar 3.2
Ilustrasi Pengaruh Orang Tua
xi
3) Pengaruh teman sebaya
Kecenderungan pengetahuan yang makin bebas antara laki- laki dan
perempuan dalam masyarakat. Selain itu pada masa remaja, pengaruh
teman sebaya sangat kuat sehingga munculnya penyimpangan perilaku
seksual dikaitkan dengan norma kelompok sebaya.
Gambar 3.3
Ilustrasi Pengaruh Teman Sebaya
4) Perspektif Akademik.
Remaja dengan presentasi rendah dan tahap aspirasi rendah
cenderung lebih sering memunculkan aktivitas seksual dibandingkan
remaja yang memiliki presentasi yang baik.
Gambar 3.4
Ilustrasi Perspektif Akademik
xii
5) Persepektif Sosial Kognitif Kemampuan sosial
Kognitif diasosiasikan dengan pengambilan keputusan yang
menyediakan pemahaman perilaku seksual di kalangan remaja. Remaja
mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan nilai-nilai yang
diyakini dapat lebih menampilkan perilaku seksual yang lebih sehat.
Gambar 3.4
ilustrasi kehamilan yang tidak diinginkan
xiii
c. Usia menstruasi yang semakin dini disertai usia kawin yang semakin
tinggi menyebabkan masa-masa rawan yaitu kecenderungan perilaku
seksual aktif semakin memanjang.
d. Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang
dapat menyebabkan kehamilan.
e. Tidak menggunakan alat kontrasepsi (alat untuk mencegah kehamilan).
f. Kegagalan alat kontrasepsi akibat remaja menggunakan alat kontrasepsi
tanpa disertai pengetahuan yang cukup tentang metode kontrasepsi yang
benar.
g. Kehamilan akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman
kencannya. Pada kehamilan sebelum nikah, masa malu dan perasaan
bersalah yang berlebihan dapat dialami remaja. Apalagi jika kehamilan
tersebut diketahui oleh pihak lain seperti orang tua. Hal yang
memperberat masalah adalah terkadang orang tua atau orang yang
mengetahui tidak mampu menghadapi persoalan tersebut secara
proporsional, bahkan cenderung mengakibatkan suatu tindak kekerasan
yang traumatik terhadap
anak. Hal ini menambah tekanan psikologis yang berat yang pada
akhirnya mengarah pada depresi.
xiv
menghindari hubungan seks yang tidak aman, menggunakan kondom saat
berhubungan seksual(Sunaryo, 2020).
3) HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh
melawan infeksi dan penyakit. AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.
Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki
kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Penyebab dari
penyakit HIV dan AIDS dapat disebabkan dari pergaulan bebas seperti,
melakukan hubungan seks secara bebas dan sering berganti pasangan.
Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain,
bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko
terinfeksi HIV.
Gambar 3.5
Ilustrasi terjangkitnya virus HIV
xv
upaya untuk mencegah pergulan bebas dan juga sebagai kontrol terhadap
diri sendiri jika akan melakukan hal-hal yang tidak baik.
6) Faktor Lingkungan
Ruang lingkup pertemanan yang salah atau pertemanan yang tidak sehat
dapat menjerumuskan seseorang kedalam pergaulan bebas. Seperti pepatah
mengatakan “jika kamu bergaul dengan penjual minyak wangi maka kamu
akan ikut wangi, dan jika kamu bergaul dengan penjual minyak tanah
maka kamu juga akan ikut bau minyak tanah”. Dari pepatah tersebut dapat
disimpulkan lingkungan pertemanan sangatlah berpengaruh pada perilaku
seseorang. Pilihlah lingkup pertemanan yang dapat mengajak kebaikan
seperti mengajak belajar bersama. hindari lingkungan pertemanan yang
toxic dan yang menjerumuskan kedalam hal yang tidak baik
xvi
C.) Cara Mencegah Pergaulan Seks Bebas Pada Remaja
1) Mencari kegiatan baru sehingga dapat menemukan kepuasan yang
mendalam dari interaksi yang terjalin (bukan kepuasan seksual.
2) Menghindari situasi atau tempat yang dapat menimbulkan rangsangan
seksual seperti berduaan dikamar saat tidak orang tua, serta tempat yang
sepi dan gelap.
3) Menghindari frekuensi pertemuan dengan lawan jenis yang terlalu sering
karena jika sering bertemu tanpa adanya aktivitas pasti dan tetap, maka
keinginan untuk mencoba aktivitas seksual semakin menguat.
4) Melibatkan banyak teman atau keluarga untuk berinteraksi sehingga
kesempatan untuk selalu berduaan makin berkurang.
5) Mencari informasi yang sebanyak-banyaknya tentang masalah seksualitas
dari sumber yang dapat dipercaya.
6) Mempertimbangkan risiko dari perilaku seksual yang dilakukan.
7) Mendekatkan diri pada Tuhan dan berusaha menghayati norma atau nilai
yang berlaku.
xvii
BAB IV
A. Kesimpulan
Perilaku seks bebas pada remaja karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman
remaja tentang hubungan seksual.
1) faktor faktor perilaku seks bebas pada remaja yaitu, Perspektif biologis,
Kurangnya Perhatian Orang Tua, Pengaruh teman sebaya, Perspektif
Akademik, Persepektif Sosial Kognitif Kemampuan social.
2) Dampak dari perilaku seks bebas pada remaja yaitu, Kehamilan yang tidak
diinginkan, infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS, Kurangnya Wawasan
Agama, Penyimpangan Perilaku Seksual, Faktor Lingkungan.
3) Cara mencegah perilaku seks bebas pada remaja yaitu, Mencari kegiatan
baru sehingga dapat menemukan kepuasan yang mendalam dari interaksi
yang terjalin (bukan kepuasan seksual), Menghindari situasi atau tempat
yang dapat menimbulkan rangsangan seksual seperti berduaan dikamar
saat tidak orang tua, serta tempat yang sepi dan gelap, Menghindari
frekuensi pertemuan dengan lawan jenis yang terlalu sering karena jika
sering bertemu tanpa adanya aktivitas pasti dan tetap, maka keinginan
untuk mencoba aktivitas seksual semakin menguat, Mendekatkan diri
pada Tuhan dan berusaha menghayati norma atau nilai yang berlaku.
B. Saran
Sebagai remaja kita hendaknya memperhatikan nilai-nilai agama, moral, etika
xviii
dalam keluarga, masyarakat maupun lingkungan sekolah. Bisa memilih teman
yang baik dan bukan teman yang mengajarkan tentang keburukan yang dapat
menjerumuskan diri kita sendiri. Maka dari itu hendaknya sebagai remaja kita
memperjuangkan apa yang seharusnya telah menjadi cita-cita kita sebagai
penerus bangsa terutama untuk kebanggaan orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Nurul Jannah Ramadhani, Sulaiman Samad, Suciani Latif (2023). Perilaku Seks
Bebas Pada Remaja Dan Penanganannya (Studi Kasus Pada Siswa Sekolah
Menengah Atas Kabupaten Pinrang). Universitas Negeri Makassar
Rai Pertiwi, Ni wayan Feby Wahyu and Suindri, S.Si.T., M.Keb, Ni Nyoman and
Rahyani,S.Si.T.,M.Kes, Dr.Ni Komang Yuni (2020) Perbedaan Pengetahuan
Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Gaya Pacaran
Sehat Dengan Media Video. Poltekkes Denpasar.
Stunting pada Anak: Gejala, Penyebab, Penanganan, dll. (2023). Diakses dari
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/stunting/.
xix
Waspadai Masa Pubertas Datang Lebih Awal atau Lebih Lambat. (2023). Diakses
dari https://www.alodokter.com/waspadai-masa-pubertas-datang-lebih-awal-atau-
bahkanterlambat#:~:text=Sementara%20itu%2C%20masa%20pubertas%20yang
%20datang%20terlambat%20pada,berkembang%20menjadi%20lebih%20besar
%20sampai%20usia%2014%20tahun
xx