Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga pedoman Lomba
Tata UpacaraBendera (LTUB) Tingkat Kabupaten dapat disusun semaksimal mungkin. Dalam
rangka Lomba Tata Upacara Bendera (LTUB) ini sangat positif untuk dapat meningkatkan
kedisiplinan, kekompakan serta kesesuaian dengan aturan dapat diketahui dan dipelajari secara
bersama-sama. Kegiatan ini dapat meningkatkan rasa nasionalsime terhadap peserta upacara bahkan
dapat meningkatkan rasa kekeluargaan yang lebih baik.
Dalam penyusunan program Lomba Tata Upacara Bendera (LTUB) memuat aspek-aspek
yang berkaitan dengan jalannya upacara mulai dari kegiatan kesiapan, pelaksanaan dan kegiatan
penutup. Hal ini juga berkaitan dengan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi dalam kegiatan
pelaksanaan upacara yang diperlukan dalam berbagai kegiatan.
Kami berharap program ini dapat dijadikan bahan acuan untuk melaksanakan program
kegiatan tata upacara yang lebih baik, sehingga semua pihak dapat mempergunakan program ini dan
apabila ada kekurangan bisa diberimasukan sebagai langkah perbaikan.

Lahat ,
Waka Kesiswaan

Ttd
Wahlul, S.Pd.I
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Pengertian 1
C. LandasanHukum 2
BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN 3
A. Maksud 3
B. Tujuan 3
C. Sasaran 3
BAB III RENCANA DAN TEKNIS 4
A. WaktudanTempat 4
B. Pejabat Upacara 4
C. Petugas Upacara 4
D. Peserta Upacara 4
BAB IV UNSUR PELAKSANA 5
A. Pejabat Upacara 5
B. Petugas Upacara 6
C. Peserta Upacara 7
BAB V FORMASI 8
A. BentukBarisan 8
B. SusunaBarisan 8
BAB VI KELENGKAPAN 9
A. Sarana 9
B. Pakaian 9
BAB VII PELAKSANAAN 10
A. UpacaraPengibaranBendera 10
B. Gangguan Yang MungkinTerjadi 15
BAB VIII PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran 16
LAMPIRAN – LAMPIRAN
 NASKAH PEMBAWA ACARA
 TEKS PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
 TEKS PANCASILA
 TEKS LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
 TEKS LAGU MENGHENINGKAN CIPTA
 TEKS LAGU WAJIB NASIONAL “MAJU TAK GENTAR”
 TEKS DOA
 TEKS AMANAT PEMBINA UPACARA
 PESERTA UPACARA
 DENAH LOKASI LTUB
 SURAT REKOMENDASI/SURAT TUGAS SISWA
 SURAT TUGAS
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Berbagai upaya kegiatan pendidikan khususnya pada jalur pendidikan sekolah telah banyak
dilakukan guna mencapai tujuan pendidikan tersebut. Kegiatan upacara bendera merupakan salah
satu upaya pendidikan yang dapat mencakup berbagai butir-butir tujuan pendidikan yang hendak
dicapai.
Melalui kegiatan upacara bendera berbagai hal dapat dicapai. Sikap disiplin, kesegaran
jasmani dan rohani, keterampilan gerak, keterampilan memimpin dan pengembangan sifat bersedia
dipimpin adalah merupakan hal-hal yang dapat diperoleh melalui kegiatan upacara bendera.
Lebih jauh, melalui upacara bendera diharapkan dapat mempertebal semangat kebangsaan,
cinta tanah air, patriotisme dan idealisme serta meningkatkan peran siswa dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Dilihat dari berbagai kemanfaatan upacara bendera bagi pencapaian tujuan pendidikan, maka
upacara bendera perlu diselenggarakan dengan sebaik-baiknya di sekolah-sekolah, serta dibina
secara terus-menerus penyelenggaraannya agar terselenggara secara sempurna.

B. Pengertian
Upacara Bendera di sekolah adalah kegiatan pengibaran/penurunan bendera kebangsaan Republik
Indonesia yaitu Bendera Merah Putih, dilaksanakan pada saat-saat tertentu atau saat yang telah
ditentukan, dihadiri oleh siswa, aparat sekolah, diselenggarakan secara tertib dan khidmat di
sekolah.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990, tentang Pendidikan Dasar dan No. 29 Tahun 1990,
tentang Pendidikan Menengah.
3. PP No. 40 Tahun 1958, tentang Bendera Kebangsaan.

1
4. PP No. 44 Tahun 1958, tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
5. PP No. 66 Tahun 1951, tentang Lambang Negara.
6. Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1981 tanggal 1 Desember 1981, tentang penyelenggaraan
Pengibaran Bendera Merah Putih.
7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0298/U/1984 tanggal 28 Juni 1984,
tentang Pedoman Keprotokolan di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0461/U/1984 tanggal 28 Juni 1984,
tentang Pembinaan Kesiswaan.
9. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 226/Kep/0/1992, tanggal 27
Juni 1992, tentang Pedoman Pembinaan Kesiswaan.
10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 100/C/Kep/D/1991, tentang
penyempurnaan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No.
052/C/Kep/D.82.
11. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 11208/C/U/87, tanggal 31
Oktober 1987, perihal Upacara Bendera.
12. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 9680/C1/U/1988, tanggal
7 Nopember 1988, tentang Cara Pengucapan Pancasila oleh Pembina Upacara, dan Peniru oleh
Peserta Upacara.
13. Keputusan Direktur Pembinaan Kesiswaan No. 251/C8/U/91, tentang Revisi Buku Petunjuk
Pelaksanaan/Materi Pembinaan Kesiswaan.
14. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 tentang pedoman Upacara Bendera di Sekolah
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

A. Maksud
Maksud dilaksanakannya upacara bendera di sekolah adalah untuk mengusahakan dan
memantapkan pencapaian tujuan pendidikan nasional di sekolah dalam pemantapan sekolah sebagai
wiyatamandala.

B. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan upacara bendera di sekolah adalah:
1. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin.
2. Membiasakan berpenampilan rapi.
3. Meningkatkan kemampuan memimpin.
4. Membiasakan kesediaan dipimpin.
5. Membina kekompakan dan kerjasama.
6. Mempertebal rasa semangat kebangsaan.

C. Sasaran
Sasaran petunjuk teknis pelaksanaan upacara bendera ini diperuntukkan bagi:
1. Siswa
2. Guru dan aparat sekolah.
BAB III
RENCANA DAN TEKNIS

A. WAKTU DAN TEMPAT


a. Hari/Tanggal : …………………………
b. Waktu : ………………………….
c. Tempat : ………………………….

B. PEJABAT UPACARA
a. Pembina Upacara : …………………………
b. Pemimpin Upacara : …………………………
c. Pengatur Upacara : …………………………
d. Pembawa Acara : …………………………

C. PETUGAS UPACARA
a. Pembawa Naskah Pancasila : ………………………..
b. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 : ………………………..
c. pembaca Janji Siswa : ………………………..
d. Pembaca Do’a : ………………………..
e. Kelompok Pengibar Bendera : ………………………..
f. Pemimpin lagu/Dirijen : ………………………..
g. Paduan suara : ………………………..

D. PESERTA
a. Kelas X
b. Kelas XI
c. Kelas XII
d. Guru dan Staf TU
BAB IV
UNSUR PELAKSANA
A. Pejabat Upacara
Pejabat Upacara terdiri dari Pembina Upacara, Pemimpin Upacara, Pengatur Upacara dan
Pembawa Acara.
1. Pembina Upacara
Pembina Upacara adalah pejabat upacara yang menerima penghormatan tertinggi dari
peserta upacara.
Tugas pokoknya adalah:
a. Mengesahkan rencana acara upacara.
b. Menerima laporan pengatur upacara sebelum upacara dimulai.
c. Menerima penghormatan dari peserta upacara.
d. Menerima laporan pemimpin upacara.
e. Memimpin mengheningkan cipta.
f. Membaca teks Pancasila untuk diikuti oleh peserta upacara.
g. Menyampaikan pesan-pesan/amanat.
h. Penanggung jawab terakhir pelaksanaan upacara.
Pembina Upacara adalah:
a. Kepala Sekolah; atau
b. Wakil Kepala Sekolah; atau
c. Guru yang ditunjuk.
2. Pemimpin Upacara
Pemimpin Upacara adalah adalah siswa yang benar-benar mampu.
Tugas pokoknya adalah:
a. Memimipin penghormatan kepada Pembina upacara.
b. Menyiapkan dan mengistirahatkan peserta upacara.
c. Menyampaikan laporan kepada Pembina upacara.
d. Bertanggung jawab kepada Pembina upacara.
3. Pengatur Upacara
Pengatur Upacara adalah yang bertugas menyiapkan rencana acara upacara (secara tertulis)
serta segala sesuatu yang berkaitan dengan upacara.
Tugas pokokntya adalah:
Mengajukan rencana acara upacara kepada Pembina upacara untuk memperoleh
pengesahan dan Menentukan/menunjuk petugas-petugas upacara
c. Menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan upacara.
d. Melapor atau memberikan informasi kepada Pembina upacara tentang segala
sesuatunya sesaat sebelum upacara dimulai.
e. Memeriksa, mengatur serta mengendalikan jalannya upacara.
f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pembina upacara.
Pengatur upacara adalah: Siswa di bawah bimbingan guru Pembina.
4. Pembawa Acara
Pembawa Acara adalah yang membacakan urutan tata upacara.
Tugas pokoknya adalah:
a. Membaca acara upacara sesuai urutan acara pada saat yang telah ditentukan
b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pengatur upacara.
c. Pembawa acara adalah siswa di bawah bimbingan guru/Pembina.

B. Petugas Upacara
Petugas upacara yaitu Pembawa Naskah Pancasila, Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, Pembaca Do’a, Pemimpin Lagu, dan Kelompok Pengibar Bendera.
1. Pembawa Naskah Pancasila bertugas:
a. Membawa naskah Pancasila.
b. Menyerahkan naskah Pancasila kepada Pembina Upacara dan menerima kembali naskah
tersebut pada saat yang telah ditentukan.
c. Pembawa naskah Pancasila adalah siswa yang ditunjuk secara bergilir.
2. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bertugas:
a. Membawa serta membaca teks tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
b. Pembaca teks adalah siswa yang ditunjuk secara bergilir.
3. Pembaca Do’a bertugas:
a. Membaca do’a pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
b. Pembaca do’a adalah: siswa yang mampu yang telah ditunjuk secara bergilir.
4. Pemimpin Lagu/Dirigen bertugas:
a. Memimpin kelompok paduan suara menyampaikan lagu Indonesia Raya dan lagu
Mengheningkan Cipta, Lagu Maju Tak Gentar, pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
b. Memimpin seluruh peserta upacara menyanyikan salah satu lagu wajib nasional pada saat
dan tempat yang telah ditentukan.
c. Pemimpin lagu/dirigen adalah siswa yang ditunjuk secara bergilir.
5. Kelompok Pengibar Bendera bertugas:
a. Menyiapkaan bendera.
b. Mengibarkan bendera.
c. Kelompok pengibar adalah siswa yang telah ditunjuk secara bergilir.
6. Kelompok Pembawa Lagu/Paduan Suara bertugas:
a. Kelompok pembawa lagu menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta
dan Lagu wajib Nasional pada saat yang telah ditentukan.
b. Kelompok pembawa lagu adalah siswa yang ditunjuk secara bergilir.

C. Peserta Upacara
Peserta upacara yaitu peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan upacara.
Peserta upacara terdiri dari:
1. Siswa.
2. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru dan Staf Tata Usaha.
BAB V
FORMASI
A. Bentuk Barisan
Untuk melaksanakan upacara bendera dipergunakan bentuk-bentuk/formasi barisan sebagai
berikut:
1. Bentuk Segaris
Bentuk segaris ialah suatu bentuk barisan yang disusun dalam satu baris dan menghadap ke
pusat upacara.
2. Bentuk U atau Angkare
Bentuk U atau angkare ialah suatu bentuk barisan yang disusun dan berbentuk huruf U
atau angkare dan menghadap ke pusat upacara.
Dari kedua bentuk barisan tersebut dapat dipergunakan formasi-formasi barisan sebagai
berikut:
1. Formasi saf bersaf.
2. Formasi saf berbanjar.
3. Formasi banjar bersaf.
4. Formasi banjar berbanjar.

Dalam pelaksanaannya bentuk dan formasi barisan tersebut disesuaikan dengan keadaan
sekolah dan lapangan upacara yang tersedia, namun tetap berpedoman pada bentuk dan formasi
barisan sesuai dengan ketentuan di atas.

B. Susunan Barisan
Pada dasarnya susunan barisan pada upacara bendera ditentukan dari kiri ke kanan (dilihat dari
posisi Pembina upacara saat berhadapan dengan peserta upacara), sehingga penempatan dalam
susunan tersebut dimulai dengan kelompok pembawa lagu/paduan suara, kelompok/pasukan 1,
kelompok/pasukan 2, kelompok/pasukan 3, dan kelompok/pasukan 4. Sedangkan kelompok
guru dan staf tata usaha ditempatkan sedemikian rupa, agar berada diluar jangkauan
“komando” pemimpin upacara.
Dalam upacara bendera selain kelancaran jalannya acara, yang juga harus diperhatikan dan
dipegang teguh adalah kedisiplinan, ketertiban dan kekhidmatan.
Bentuk serta kombinasi yang sering dipakai adalah sebagai berikut:
1. Bentuk barisan segaris dengan formasi:
a. Saf bersaf.
b. Banjar berbanjar.
2. Bentuk U/Angkare dengan formasi:
a. Saf bersaf.
b. Banjar berbanjar.
BAB VI
KELENGKAPAN

A. Sarana
Sebelum melaksanakan upacara bendera, perlu disiapkan sarana sebagai berikut:
1. Bendera
Ukuran bendera kebangsaan untuk upacara selalu dengan perbandingan lebar dan panjang = 2 :
3, dengan ukuran terkecil 1 m x 1,5 m dan terbesar 2 m x 3 m.
2. Tiang Bendera
Tiang bendera hendaknya dibuat dari bahan yang baik (tidak mudah lapuk) dan dapat berdiri
tegak (tidak condong dan lengkung) serta kokoh, dengan tinggi minimal 5 meter dan maksimal
17 meter.
3. Tali Bendera
Tali bendera warna putih, bahan terbaik adalah tali layar, jangan menggunakan tali plastik.
Besar kecilnya ukuran bendera, tiang dan tali yang digunakan harus sesuai dengan keadaan
gedung, halaman, lapangan dan tempat di mana bendera itu dikibarkan.
4. Naskah-naskah
a. Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Naskah Pancasila.
c. Naskah Janji Siswa
d. Naskah Doa
Untuk upacara bendera yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari besar nasional dapat
ditambah, misalnya naskah Proklamasi, naskah Sumpah Pemuda, dan sebagainya. Bentuk naskah
dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibaca oleh petugas upacara.

B. Pakaian
1. Pakaian upacara bendera pada setiap hari senin
a. Siswa; mengenakan pakaian seragam sekolah ditambah dengan topi pet /sesuai dengan
Peraturan yang telah ditetapkan.
b. Guru dan perangkat sekolah; mengenakan pakaian yang telah ditentukan oleh
2. Pakaian upacara bendera pada hari besar nasional
a. Siswa; mengenakan pakaian seragam sekolah yang sudah ditetntukan.
b. Petugas upacara; mengenakan pakaian yang telah ditentukan oleh sekolah.
c. Guru dan perangkat sekolah; mengenakan pakaian yang telah ditentukan oleh sekolah
BAB VII
PELAKSANAAN
A. Upacara Pengibaran Bendera
1. Susunan Acara
Susunan acara pada upacara pengibaran bendera terdiri dari:
a. Acara persiapan.
b. Acara pendahuluan.
c. Acara pokok.
d. Acara penutup.
e. Acara tambahan.

2. Teknis Pelaksanaan
a. Acara Persiapan
Acara persiapan dimulai dari mempersiapkan kelengkapan upacara sampai dengan
pengambil alihan pimpinan upacara oleh Pemimpin Upacara. Pada acara ini digunakan
untuk mengetahui kelas barisan, jumlah siswa/baris dan guru.
1) Persiapan Upacara
Persiapan upacara dilakukan di bawah pimpinan para pemimpin pasukan dan petugas
upacara lainnya, masing-masing menempati tempatnya sesuai dengan susunan barisan.
2) Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
a) Para pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya masing-masing.
b) Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
c) Pemimpin upacara mengambil alih pimpinan, dan mengistirahatkan seluruh peserta
upacara, “PIMPINAN / KOMANDO SAYA AMBIL ALIH MASING-MASING
PEMIMPIN PASUKAN KEMBALI KESAMPING KANAN PASUKANNHYA..
LAKSANAKAN, SELURUHNYA ISTIRAHAT DI TEMPAT GERAK”.
d) Setelah seluruh peserta upacara mengambil sikap istirahat, pemimpin upacara balik
kanan, kemudian mengambil sikap istirahat.
b. Acara Pendahuluan
1) Pengatur upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada Pembina Upacara, bunyi
laporan sebagai berikut: “LAPOR, UPACARA PENGIBARAN BENDERA, HARI
SENIN………………… SIAP”.
2) Pembina Upacara membalas dengan “LAKSANAKAN”, kemudian pengatur upacara
menirukan “LAKSANAKAN”.
3) Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sebelum Pembina Upacara memasuki lapangan
upacara.
c. Acara Pokok
Pada acara pokok, urutan acara dipandu oleh Pembawa Acara sesuai dengan urutan acara
yang telah disiapkan.
Urutan acara pokok, terdiri dari:
1) Pembina upacara memasuki lapangan upacara.
2) Penghormatan umum.
3) Laporan pemimpin upacara.
4) Pengibaran bendera merah putih.
5) Mengheningkan cipta.
6) Pembacaan teks pembukaan undang-undang dasar 1945.
7) Pembacaan teks pancasila.
8) Amanat Pembina upacara.
9) Menyanyikan lagu wajib nasional “Maju Tak Gentar”.
10) Pembacaan do’a.
11) Laporan pemimpin upacara.
12) Penghormatan umum.
13) Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara.

Sebelum acara pokok di mulai pembawa acara terlebih dahulu memberi pengantar dan membawa
urutan acara pokok satu persatu.

Pengantar :
“DENGAN MENGUCAP “BISMILLAHIRROHMANIRROHIM” UPACARA PENGIBARAN
BENDERA HARI SENIN ………………….., SIAP DI MULAI,,,

1. Pembina upacara memasuki lapangan upacara


Pembawa acara : “PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA” disambut
langsung oleh pemimpin upacara mengambil sikap sempurna (berdiri tegap) kemudian
menyiapkan barisan tanpa menghadap barisan (tepat menghadap ke pusat upacara) sebagai
berikut : “SIAP GERAK”. Pembina upacara menempati tempat yang telah ditentukan. Pengatur
upacara mengiringi Pembina upacara sampai ke lapangan upacara
2. Penghormatan umum
Pembawa acara : “PENGHORMATAN UMUM KEPADA PEMBINA UPACARA”
a. Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba – aba sebagai berikut :
“KEPADA PEMBINA UPACARA, HORMAT - GERAK”
b. Pembina upacara membalas penghormatan
c. Pemimpin upacara memberikan aba – aba “TEGAK – GERAK”
3. Laporan Pemimpin Upacara
Pembawa Acara : “LAPORAN PEMIMPIN UPACARA”
a. Pemimpin Upacara maju/tidak dengan jarak 4 langkah atau langkah disesuaikan dengan
keadaan lapangan menghadap Pembina Upacara, kemudian tanpa diawali dengan
penghormatan menyampaikan laporan sebagai berikut : ““LAPOR, UPACARA
PENGIBARAN BENDERA, HARI SENIN ……………………………………………….
SIAP”.
b. Pembina Upacara memerintahkan : “LANJUTKAN”
c. Pemimpin Upacara menirukan : “LANJUTKAN”, kemudian tanpa menyampaikan
penghormatan terlebih dahulu Pemimpin Upacara balik kanan dan kembali ke tempat
semula dengan langkah biasa.
4. Pengibaran Bendera Merah Putih
Pembawa Acara : “PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH DIIRINGI LAGU
KEBANGSAAN INDONESIA RAYA”
Sebelum pengibaran bendera, Pembina Upacara menghadap penuh ke Tiang Bendera
5. Mengheningkan Cipta
Pembara Acara : “MENGHENINGKAN CIPTA DIPIMPIN OLEH PEMBINA UPACARA”
a. Seluruh peserta upacara tepat dalam sikap sempurna untuk mengheningkan cipta yang
dipimpin oleh Pembina Upacara.
b. Pembina Upacara mengucapkan : “MENGHENINGKAN CIPTA,,MULAI”. (Diiringi lagu
Mengheningkan Cipta yang dinyanyikan oleh kelompok paduan suara)
c. Setelah selesai menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta, Pembina Upacara mengucapkan
“SELESAI”
6. Pembacaan Teks Pembukaan Undang-undang Dasar 1945
Pembawa acara: “PEMBACAAN TEKS PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945”
Petugas pembaca teks pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
maju kedepan pembina upacara kemudian tanpa diawali dengan penghormatan melapor sebagai
berikut:
“LAPOR, PEMBACAAN TEKS PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, SIAP,,” pembina upacara mengucapkan:
“LAKSANAKAN”.
Kemudian petugas menirukan “LAKSANAKAN” dan melaksanakan pembacaan teks
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Setelah pembacaan selesai, laporan kepada Pembina upacara sebagai berikut: “TEKS
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
1945, TELAH DIBACAKAN LAPORAN SELESAI.
Pembina upacara mengucapkan: “KEMBALI KE TEMPAT”.
Petugas pembaca meirukan “KEMBALI KE TEMPAT” dan balik kanan kemudian kembali ke
tempat semula
7. Pembacaan Teks Pancasila
Pembawa acara: “PEMBACAAN TEKS PANCASILA, DIUCAP ULANG OLEH SELURUH
PESERTA UPACARA”
Petugas pembawa teks pancasila menyerahkan teks pancasila kepada Pembina Upacara,
kemudian pembina upacara membacakan teks pancasila diikuti (diucap ulang) oleh peserta
upacara.
8. Amanat Pembina Upacara
Pembawa acara: “AMANAT PEMBINA UPACARA”
Sebelum Pembina upacara memberikan amanat, pemimpin upacara member aba-aba tanpa
balik kanan terlebih dahulu, sebagai berikut: “UNTUK AMANAT, ISTIRAHAT DI TEMPAT
– GERAK”
Pembina upacara memberikan amanat dengan tema: “Sumpah Pemuda”.
Setelah amanat selesai, pemimpin upacara langsung menyiapkan peserta upacara tanpa balik
kanan terlebih dahulu.
9. Menyanyikan Lagu Wajib Nasional
Pembawa acara: “MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL, “MAJU TAK GENTAR”
Seluruh peserta upacara menyanyikan lagu wajib Nasional “ ………..” dan Hymen /Mars
Madrasah dipimpin oleh dirijen. Setelah selesai, dirigent kembali ke tempat semula.
10. Pembacaan Do’a
Pembawa acara: “PEMBACAAN DO’A”
Petugas pembaca do’a maju lebih kurang 2-3 langkah, kemudian membacakan do’a, setelah
selesai kembali ke tempat semula.
11. Laporan Pemimpin Upacara
Pembawa acara: “LAPORAN PEMIMPIN UPACARA”
a. Pemimpin upacara maju beberapa langkah menghadap pembina upacara, kemudian tanpa
diawali dengan penghormatan menyampaikan laporan sebagai berikut: “UPACARA
PENGIBARAN BENDERA TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”
b. Pembina upacara memerintahkan: “BUBARKAN”
c. Pemimpin upacara menirukan: “BUBARKAN”, kemudian tanpa menyampaikan
penghormatan terlebih dahulu pemimpin upacara kembali ke tempat semula.
12. Penghormatan Umum
Pembawa acara: “PENGHORMATAN UMUM”
a. Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba sebagai berikut: “KEPADA
PEMBINA UPACARA, HORMAT – GERAK”
b. Pembina upacara membalas penghormatan.
c. Pemimpin upacara memberikan aba-aba “TEGAK – GERAK”
13. Pembina Upacara Meninggalkan Lapangan Upacara
Pembawa acara: “PEMBINA UPACARA MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA”
Pembina upacara balik kanan kemudian meninggalkan lapangan upacara.
Pemimpin upacara balik kanan menghadap ke peserta upacara.

d. ACARA PENUTUP
Di luar tempat Pembina (mimbar) upacara,
a. Pengatur upacara maju dengan langkah biasa menghadap Pembina upacara untuk memberi
laporan sebagai berikut: “ UPACARA PENGIBARAN BENDERA TELAH
DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI…!”.
b. pembina upacara memerintahkan “BUBARKAN….!”
c. Pengatur upacara menirukan“BUBARKAN..” di akhiri dengan penghormatan.
14. Pemimpin upacara meninggalkan lapangan upacara
Pembawa acara: “PEMIMPIN UPACARA MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA”.
a. Pemimpin upacara memberi aba-aba “KOMANDO SAYA SERAHKAN KEPEMIMPIN
PASUKANNYA MASING-MASING, LAKSANAKAN.!”
b. Masing-masing Pemimpin pasukan menirukan “ LAKSANAKAN” diakhiri dengan
penghormatan.
15. Upacara Selesai
Pembawa acara: “UPACARA SELESAI, MASING-MASING PEMIMPIN PASUKAN
MEMBUBARKAN PASUKANNYA”
a. Pemimpin pasukan mengambil posisi didepan pasukan
b. Masing-masing pemimpin pasukan membubarkan pasukannya dengan aba-aba sebagai
berikut: “ TANPA PENGHORMATAN BUBAR JALAN…!
c. peserta balik kanan meninggalkan lapangan upacara

e. ACARA TAMBAHAN
………………………………..Ada / Tida ada.
B. Gangguan Yang Mungkin Terjadi
Pada saat pelaksanaan upacara bendera mungkin saja terjadi gangguan yang dapat mengganggu
jalannya upacara bendera. Gangguan yang mungkin terjadi antara lain:
1. Kerekan Macet
Upacara berjalan terus, setelah selesai baru dibetulkan.
2. Tali Kerekan Putus
Kelompok pengibar bendera berusaha menangkap bendera yang jatuh dan merentangkan
bendera tegak lurus sampai upacara selesai, kemudian bendera dilipat sesuai ketentuan
untuk disimpan.
3. Tiang Bendera Rubuh
Kelompok pengibar berusaha menegakkan/menangkap tiang bendera. Bila tidak mungkin
dipertahankan, lakukan seperti butir 2 di atas.
4. Bendera Terbalik
a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar, tetapi merentangkannya salah seperti
melintir atau tangan kanan memegang bendera yang berwarna putih dan tangan kiri
memegang bendera yang berwarna merah, maka cukup menukar pegangannya
(membalik bendera).
b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka petugas segera memperbaiki
bendera mulai dengan melipat bendera sampai merentangkan kembali bendera.
5. Apabila sebelum dilaksanakan upacara cuaca buruk dan hujan, maka upacara penaikan
bendera dibatalkan. Sedangkan apabila pada saat upacara turun hujan, maka upacara
dilanjutkan sampai bendera merah putih di puncak tiang bendera dan lagu kebangsaan
selesai dinyanyikan.
BAB VIII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demikianlah gambaran mengenai petunjuk teknis kegiatan Tata Upacara Bendera Setiap Hari
Senin di MAN 1 Lahat. Semoga juknis ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
tentang perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan ini sebagai usaha untuk
mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal sampai termasuk alat
pendukung, serta manusia pendukungnya.

Pelaksanaan Upacara secara baik, akan memberi pengaruh kepada hasil yang akan dicapai, baik
hasil fisik yaitu ketertiban, kerapian, maupun hasil non fisik yaitu meningkatkan rasa berbangsa
dan bernegara Indonesia.

B. Saran
1. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari berbagai pihak
demi suksesnya kegiatan ini yang menjadi harapan kita bersama, sebagai wujud dari
kepedulian dan perhatian dari seluruh sivitas sekolah.
2. Bersatu dan kelompok adalah semboyan atau motto dari Latihan Tata Upacara.
3. Gunakan petunjuk juknis ini untuk kelancaran dan suksesnya kegiatan Upacara

TERIMA KASIH
16
Lampiran 1.
NASKAH PEMBAWA ACARA
LOMBA TATA UPACARA BENDERA
DENGAN MENGUCAP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, UPACARA PENGIBARAN
BENDERA MERAH PUTIH HARI JUM’AT TANGGAL 23 SEPTEMBER TAHUN 2016 AKAN
SEGERA DIMULAI.

1. Masing-masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya


2. Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara, langsung mengambil alih komando.
3. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara.
4. Penghormatan umum kepada Pembina upacara.
5. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara.
6. Pengibaran Bendera Merah Putih, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
7. Mengheningkan cipta.
8. Pembacaan Teks Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
9. Pembacaan Teks Pancasila, diucap ulang oleh seluruh peserta upacara.
10. Amanat Pembina Upacara.
11. Menyanyikan lagu wajib Nasional Maju Tak Gentar
12. Pembacaan Do’a.
13. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara.
14. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara.
15. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara.
16. Pemimpin Upacara meninggalkan lapangan upacara.
17. Upacara selesai, masing – masing pemimpin pasukan membubarkan
.pasukannya

Lampiran 2.
UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
Pembukaan
BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU IALAH HAK SEGALA BANGSA DAN
OLEH SEBAB ITU, MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN
KARENA TIDAK SESUAI DENGAN PERIKEMANUSIAAN DAN PERIKEADILAN.
DAN PERJUANGAN PERGERAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TELAH SAMPAILAH
KEPADA SAAT YANG BERBAHAGIA DENGAN SELAMAT SENTOSA
MENGHANTARKAN RAKYAT INDONESIA KEDEPAN PINTU GERBANG
KEMERDEKAAN NEGARA INDONESIA, YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT,
ADIL DAN MAKMUR.
ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA DAN DENGAN DIDORONGKAN
OLEH KEINGINAN LUHUR, SUPAYA BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS,
MAKA RAKYAT INDONESIA MENYATAKAN DENGAN INI KEMERDEKAANNYA.
KEMUDIAN DARIPADA ITU UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAH NEGARA
INDONESIA YANG MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN SELURUH
TUMPAH DARAH INDONESIA DAN UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM,
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN
DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN
KEADILAN SOSIAL, MAKA DISUSUNLAH KEMERDEKAAN KEBANGSAAN INDONESIA
ITU DALAM SUATU UNDANG – UNDANG DASAR NEGARA INDONESIA, YANG
TERBENTUK DALAM SUATU SUSUNAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG
BERKEDAULATAN RAKYAT DENGAN BERDASAR KEPADA : KETUHANAN YANG
MAHA ESA, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, PERSATUAN INDONESIA,
DAN KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN, SERTA DENGAN MEWUJUDKAN SUATU
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.

Lampiran 3.

PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT

KEBIJAKSANAAN DALAM

PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

INDONESIA

Lampiran 4.

INDONESIA RAYA
G= do 4/4 WR. SUPRATMAN

Con bravura

3 . 4 5 3 3 . 3 2. 2 1 5 .0 5 . 5 6 5 4 3 2 .2 0 2 . 3
In-do- ne-sia Tanah Air-ku Tanah tumpah darah-ku Di sa-

4 . 2 2 .2 1 .1 7 6 . 0 5 . 5 7 6 5 4 3 . 3 0 3 . 4
na -lah a -ku ber di - ri ja - di pandu I-bu-ku In do-

5 3 3 .3 2 . 2 1. 5 . 0 5 . 5 6 5 1 2 7 . 6 0 6 . 6
ne - sia kebangsa-an-ku Bangsa dan Tanah a - ir- ku Mari-

4 4 3 .2 5 .1 0 7 .6 5 4 3 2 1 .1 0 5 . 5
lah ki -ta ber- se -ru In -do - ne-sia ber - sa - tu Hidup-

6 .4 .4 4 4 . 4 3 1 .1 1 7 1 2 5 . 5 5 4
lah tanah-ku hidup- lah Negri-ku Bangsaku Rakyatku semu-

3 . 1 0 5 . 5 6 4. 4 4 4 . 4 3 1 .1 1 7 . 1
wanya. Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya untuk

2 5 5 3 . 2 1 .0 1 .1 4 6 .6 6 6 .6
In - do-ne-sia Ra-ya In - do - ne - sia Ra-ya Mer-de-

5 3 .3 3 5 .5 4 2 .2 2 5 4 3 .1 0 1 .1
ka, mer-de-ka tanah-ku Negri-ku yang ku- cinta In-do-

4 6 . 6 6 6 . 6 5 3 . 3 3 5 .5 5 4 . 3 2 3 . 2
ne-sia Ra - ya,mer-de-ka merde-ka Hidup-lah In-do ne-sia
1 . 1 0
Ra-ya
Lampiran 5

MENGHENINGKAN CIPTA
D= do 4/4 T. PRAWIT

Perlahan-lahan/maestoso

5 3. 4 5 5. 3 1 1 7 1 6 5 . 3 5
Dengar se - lu - ruh angka - sa ra - ya me - mu - ji, Pah-

4 3. 2 1 2 . . 5 3. 4 5 5 3 1 1 7 1 6
lawan Nega - ra Nan gugur re - ma - ja di-ri ba-an,Ben-

5 .3 4 3 2 1 2 1. 01 2 .3 1 5 .3 1
de - ra, be-la Nu - sa Bangsa, Kau kukenang wahai bu-

6 6 5 4 5 . . 5 1. . 5 2. . 5 3 2 1 7
nga Putra Bang-sa, har - ga ja - sa, kau cahya pe - li-

1. 7 6 5 3 4 2 3. . . 2. . . 1. . 0
ta ba - gi In - do - ne - sia, Mer - de - ka

Lampiran 6
Lampiran 7.
TEKS DO’A

Lampiran 7
DO’A

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
Assalamu a’laikum warohmatullahi wabarokatuh………
Ya Allah, Ya Tuhan Kami, segala puji hanya milikMu, yang memiliki,
menguasai, serta memelihara seluruh ala mini. Shalawat serta salam
semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhamad Sholallohu ‘
alaihi wasallam.
Ya Allah, jadikanlah kami anak yang sholeh dan sholehah, yang taat
kepadaMu, berbakti kepada orang tua dan patuh kepada guru sehingga
menjadi calon – calon khalifah terbaik di muka bumi ini.
ALLAHHUMMARZUQNA ILMAN NAFI’AA …WARIZQOWWASI’A…
WA’AMALAMMAQBULAA..
ROBBANAA..AATINAA..FIDDUNYA HASANAH, WAFILAKHIROTI
HASANAH WAQINAA ADZABAANNAAR
SUBHANA ROBBIKA ROBBIL IZZATI…AM’AMA YASIFUN
WASSALAMUN ‘ALALMURSALIN
WALHAMDULILLAHIROBBIL’ALAMIEN..
Wassalamu alaikum Waroh matullahi Wabarokatuh……..
Lampiran 8.
TEKS AMANAT PEMBINA UPACARA
Assalamu a’laikum waroh matullahi wabarokatuh
Yang terhormat Ibu kepala sekolah SMPN 1 Petir
Yang terhormat bapak ibu dewan guru dan staf tata usaha
Dan tak luput kepada siswa dan siswi SMPN 1 Petir yang bapak/Ibu banggakan

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita terhadap allah SWT. Yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, seningga kita dapat berkumpul di
tempat dan waktu yang baik ini dengan keadaan sehat wal’afiat. Sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW. Yang senantiasa mendoakan umatnya
kejalan kebaikan dan keselamatan.

Siswa – siswi SMPN 1 Petir yang Bapak/Ibu banggakan..


Delapan puluh delapan tahun yang lalu, tepatnya 28 oktober 1928 terjadilah suatu hari yang sangat
bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari tersebut juga telah menentukan nasib bangsa ini sehingga
Negara ini menjadi Negara yang merdeka seperti saat ini. Delapan puluh delapan tahun yang lalu,
pemuda – pemuda dari beberapa daerah di Indonesia berkumpul dalam satu tempat dengan satu
tujuan yang sama.
Perkumpulan tersebut dinamakan dengan kongres pemuda dan menghasilkan sebuah sumpah yang
sangat penting bagi bangsa ini, yaitu sumpah pemuda. Yang berbunyi :

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG


SATOE, TANAH AIR INDONESIA
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA

Sumpah pertama mengikrarkan bahwa seluruh pemuda Indonesia bersaksi bahwa Indonesia adalah
tanah air mereka. Sumpah yang kedua menyatakan bahwa kita adalah bangsa Indonesia dan yang
terakhir menyatakan bahwa bahasa kita adalah satu, yaitu bangsa Indonesia.
Sumpah inilah yang menjadi tonggak perjuangan bangsa kita. Dengan lahirnya sumpah ini, semua
pemuda Indonesia bersatu untuk melawan penjajah.
Siswa siswi yang Bapak/Ibu banggakan
Apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita sangatlah penting untuk diteladani. Mereka
sadar bahwa kaum mudalah yang akan menentukan nasib bangsa ini. Coba bayangkan jika mereka
tidak bersatu untuk melawan para penjajah, pasti saat ini juga kita masih berada di dalam
cengkraman penjajah.
Untuk itulah kita sebagai generasi muda harus meneruskan semangat persatuan mereka. Saat ini kita
tidak perlu lagi mengangkat senjata, tetapi hanya dengan mengisi kemerdekaan ini saja. Namun
sebenarnya, tugas kita ini pun bisa menjadi sulit karena pepatah yang mengatakan bahwa
mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan.

Oleh karena itu, sebagai pemuda yang hidup di jaman ini jangan sampai kita terlena dengan
kemerdekaan yang telah tercapai. Justru, kita harus lebih bersemangat lagi untuk membawa nama
baik Indonesia ke kancah internasional dengan cara berprestasi.
Pentingnnya peran pemuda ini bahkan diakaui sendiri oleh presiden pertama kita, Soekarano yang
berkata, “beri aku sepuluh pemuda maka aku akan mengguncang dunia.” Statemen tersebut
menunjukan betapa besar peran pemuda bagi kehidupan sebuh bangsa.
Oleh karena itu, di momen peringatan hari sumpah pemuda ini marilah kita kembali menyonsong
semangat persatuan yang telah memudar dari diri kita. Mari kita menjaga persatuan ini dan jangan
sampai kita tercerai berai karena jika kita tidak bersatu, maka hancurlah bangsa ini.

Siswa siswi yang Bapak/Ibu banggakan,


Kiranya apa yang disampaikan cukup sampai di sini. Untuk mengakhiri amanat ini Bapak/Ibu
berpesan kepada seluruh generasi muda yang ada untuk menjaga dan mengamalkan sumpah
pemuda ini.

Terimakasih atas perhatiannya dan di akhiri.

Wassalamualaikum wr wb.
Lampiran 9.
PESERTA UPACARA
PASUKAN 1
PEMIMPIN PASUKAN: Heri
ANGGOTA:
1. Adam
2. Alam
3. A’i
4. Juni
5. Doni
6. Parhan
7. Habib
8. Indra
9. Dede
10. Mulhi
11. Erpan
12. Aldi
PASUKAN 2
PEMIMPIN PASUKAN: Nilam Zulkaidah
ANGGOTA:
1. putri
2. Fani
3. Sahdah
4. Aminah
5. Ade R.
6. Supriah
7. Rani
8. Ade.N
9. Novi
10. Endah
11. Fajriati
12. Ririn
PASUKAN 3
PEMIMPIN PASUKAN: Gilang Nur Berlian
ANGGOTA:
1. M. fajar
2. Mahdiani
3. Nurhasan
4. Rustandi
5. Andri
6. Ramadhan
7. Iim
8. M. fauzi
9. Farid anwar
10. Misbhudin
11. Risky maulana
12. Beni saputra

PASUKAN 4

PEMIMPIN PASUKAN: Puput Mustika Putri


ANGGOTA:
1. Siska
2. Gita
3. Fina
4. Dea
5. Sifa
6. Dina
7. Mila
8. Salsa
9. Dela
10. Fadiah
11. Puput
12. Fita
PADUAN SUARA

PEMIMPIN PASUKAN/DIRIGENT:Endah Prihatini


ANGGOTA:
1. Tikah
2. Anisah
3. Indri
4. Maya
5. Wati
6. Icu
7. Septi
8. Dewi
9. Nadia
10. Euis
11. Fina
12. Gilang
13. Eja
14. Hikmat
15. Tedi
16. Rido
17. Saroh
18. Iin
20.Indri

GURU DAN STAF TATA USAHA

1. Supadiyo Raharjo, S.Mat


2. Indra Praja, S.Pd
3. Tati Hartati, M.Pd
4. Ratu Faizah, S.Pd
5. Subhanallah, S.Pd
Lampiran 10:
Bentuk barisan : Bentuk U atau Angkare
Formasi Barisan : Formasi Saf Bersaf
DENAH LAPANGAN
Keterangan:
1. Pembina Upacara
2. Pengatur Acara
3. Pembawa Acara
4. Pemimpin Upacara
5. Pengibar Bendera
6. Pembawa Teks Pancasila
7. Pembaca UUD 1945
8. Pembaca Do`a
9. Dirijen
10. Tim Aubade/Paduan Suara
11. a, b, c. Pemimpin Pasukan
12. Pasukan
13. Dewan Guru dan Staf TU
TRAP DIRIJEN
TRAP DIRIJEN
Lampiran 1.
NASKAH PEMBAWA ACARA
TATA UPACARA BENDERA
DENGAN MENGUCAP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, UPACARA PENGIBARAN
BENDERA MERAH PUTIH HARI SENIN TANGGAL …. BULAN ……………….. TAHUN
2016 AKAN SEGERA DIMULAI.

1. Masing-masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya


2. Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara, langsung mengambil alih komando.
3. Penghormatan Umum kepada pemimpin upacara,dipimpin oleh pemimpin pasukan
yang paling kanan
4. Laporan pemimpin pasukan kepada pemimpin upacara
5. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara.
6. Penghormatan umum kepada Pembina upacara.
7. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara.
8. Pengibaran Bendera Merah Putih, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
9. Mengheningkan cipta.
10. Pembacaan Teks Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
11. Pembacaan Teks Pancasila, diucap ulang oleh seluruh peserta upacara.
12. Pembacaan janji siswa
13. Amanat Pembina Upacara, pasukan di istirahatkan
14. Menyanyikan lagu wajib Nasional ………………………….
15. Pembacaan Do’a.
16. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara.
17. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara.
18. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara.
19. Kepala sekolah,dewan guru beserta staff Tata Usaha diperkenankan meninggalkan
lapangan upacara
20. Pemimpin Upacara meninggalkan lapangan upacara.
21. Upacara selesai, masing – masing pemimpin pasukan membubarkan pasukannya.
22. Pengumuman – pengumuman ( kalau ada )
PETUNJUK
PELAKSANAAN UPACARA
BENDERA SENIN

MAN 1 LAHAT
Oleh Waka Kesiswaan

Anda mungkin juga menyukai