Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIK

Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Tugas Mata Kuliah Kebidanan Komunitas

DISUSUN OLEH :

1. Maria Ulva
2. Salmah
3. Sri Romdhati
4. Marwah
5. Hesti
6. Siti Mubarokah
7. Misda
8. Salma Bahsoan

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh pembimbing akademik
dan pembimbing lahan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pendidikan Profesi Bidan
Universitas Kadiri.

Telah disahkan pada


tanggal :.............................................................................................

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Weni Tri P, SST,M.Kes .....................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjakatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kasih dan RahmatNya saya dapat menyelesaikan laporan hasil Kegiatan
Praktik Klinik Kebidanan Kebidanan Komunitas di Dusun Semin, Pedukuhan
Semin, Desa Semin, Kabupaten Gunungkidul, Kota Yogyakarta selama 14 hari
yang berlangsung sejak tanggal 04 Juli sampai dengan 17 Juli 2021.
Laporan Asuhan Keluarga ini di susun sebagai salah satu bukti dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangann (PKL) dari mata kuliah Kebidanan
Komunitas.
Pada Kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Weni Tri P, SST,M.Kes, M.Kes selaku dosen pembimbing.
2. Kordinator dan seluruh Tim pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas.
3. Seluruh Dosen Pembimbing Praktek Klinik Kebidanan Komunitas.
4. Warga masyarakat Semin yang telah bekerja sama.
5. Kepada seluruh teman-teman Mahasiswi Kebidanan yang telah bekerja
sama dengan baik untuk menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan.
Dengan disusunnya laporan Asuhan Keluarga ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan gamabaran umum tentang pelaksanaan PKL dan
bagaimana mengembangkan ilmu yang telah di peroleh pendidikan untuk
selanjutnya dipraktekan di masyarakat.

Dalam penulisan dan pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan laporan ini.

Yogyakarta, 20 Juni 2016


Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................1
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................7
A. Latar Belakang.....................................................................................7
B. Tujuan..................................................................................................8
1. Tujuan umum...................................................................................8
2. Tujuan khusus..................................................................................8
C. Manfaat................................................................................................9
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................11
A. Konsep Dasar Kebidanan Komunitas..................................................11
B. Menegamen Kebidanan Komunitas....................................................19
C. Teori Medis.........................................................................................22
BAB III TINJAUAN KASUS...............................................................................27
A. Data Keluarga dan Analisis Data........................................................27
B. Perumusan masalah.............................................................................32
C. Prioritas masalah.................................................................................33
D. Asuhan sesuai SOAP...........................................................................35
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................38
BAB V PENUTUP................................................................................................40
A. Kesimpulan..........................................................................................40
B. Saran....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA

4
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Anggota Keluarga..................................................................27

Tabel 3.2 Penjajakan kesehatan tahap II...........................................................33

Tabel 3.3 Kurangnya pengetahuan tentang kespro...........................................33

Tabel 3.4 Kurangnya pengehtahuan tentang cuci tangan.................................34

Tabel 3.5 kurangnya pemanfaatan ventilasi rumah..........................................34

Tabel 3.6 askeb pada keluarga TN. E ..............................................................35

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Genogram....................................................................................29

Gambar 3.2 denah rumah................................................................................30

6
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Definisi Reproduksi berasal dari istilah kata “re” yang artinya kembali
dan kata reproduksi yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah
reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut
organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi
manusia.
Pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan
kelompok masyarakat (komunitas). Individu yang dilayani adalah bagian
dari keluarga atau komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan
penyakit, pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta pemulihan
kesehatan. Menurut UU No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan keluarga
adalah suami isteri, anak dan anggota keluarga lainnya kelompok
dimasyarakat adalah kelompok bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu
menyusui dan Pasangan usia subur.
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang
menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya menyerang wanita
berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang
melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir
pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks
biasanya timbul pada zona transisional yang terletak antara epitel sel
skuamosa dan epitel sel kolumnar.
Penyakit ini berawal dari infeksi virus yang merangsang perubahan
perilaku sel epitel serviks. Pada saat ini sedang dilakukan penelitian
vaksinasi sebagai upaya pencegahan dan terapi utama penyakit ini di masa
mendatang. Risiko terinfeksi virus HPV(Huma Papilloma Virus) dan

7
beberapa kondisi lain seperti perilaku seksual, kontrasepsi, atau merokok
dapat memicu terjadinya kanker serviks. Mekanisme timbulnya kanker
serviks ini merupakan suatu proses yang kompleks dan sangat variasi hingga
sulit untuk dipahami.
Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian
terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang. Sesungguhnya
penyakit ini dapat dicegah bila program skrining dan pelayanan kesehatan di
perbaiki. Diperkirakan setiap tahun dijumpai sekitar 500.000 penderita baru
di seluruh dunia dan umumnya terjadi di negara berkembang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Bersama keluarga mampu mengidentifikasi, sampai dengan


mengevaluasi masalah yang ada dalam keluarga agar keluarga pada
akhirnya mampu mandiri dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi
sesuai dengan kemampuan dan potensi yang mereka miliki sehingga
dapat meningkatkan struktur kesehatan keluarga.

2. Tujuan Khusus
Melaksanakan asuhan kebidanan bersama keluarga dalam :
a). Mengkaji masalah-masalah kesehatan keluarga
1) Mengumpulkan atau mengkaji data kesehatan keluarga.
2) Menganalisa data masalah kesehatan keluarga.
3) Menentukan masalah-masalah keluarga.
4) Memprioritasakan masalah kesehatan keluarga.

b). Membuat rencana dan strategi dalam memberikan asuhan kebidanan


komunitas bersama keluarga.

1) Menentukan perumusan masalah dalam keluarga sesuai dengan


prioritas masalah.
2) Menentukan tujuan kesadaran komunitas pada keluarga

8
3) Menentukan dan menyusun tindakan kebidanan dengan
menggunakan sumber yang ada.

c). Menentukan kriteria dan standar kebersihan kebidanan komunitas.

d). Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas pada kesehatan bersama


keluarga.

1) Memberikan penyuluhan dan bimbingan pada keluarga sesuai


deangan masalah yang diharapkan.
2) Bersama keluarga mencari jalan keluar bagi masalah yang
diteruskan dalam keluarga khususnya masalah kesehatan.

e). Bersama keluarga mengevaluasi pelaksaan asuhan kebidanan


kesehatan dalam keluarga yang telah dilaksanakan.

C. MANFAAT
1. Masyarakat
a. Masyarakat khususnya kelompok atau individu resiko tinggi
mendapatkan pemeriksaan dan pelayanan kebidanan sederhana
yang merupakan hasil identifikasi dari kajian kesehatan yang
dilakukan mahasiswa.
b. Data dan informasi yang dimiliki oleh mahasiswa dari hasil
pengumpulan dan pengolahan data dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam mengembangkan potensi lebih lanjut.
c. Dapat memperbaiki perilaku hidup sehat.
2. Pemerintah Desa/Dusun
a. Mengetahui profil/gambaran situasi kesehatan masyarakat dari hasil
pendataan mahasiswa PKL, yang dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Bekerjasama dengan mahasiswa PKL dalam rangka
mengembangkan berbagai program desa/dusun yang selaras dengan
program PKL.

9
3. Bagi Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami tentang kanker servik yang terjadi
pada kesehatan reproduksi sehingga dapat mengantisipasi sejak dini
sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kesehatan
reproduksinya..
4. Tenaga kesehatan dipuskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten
a. Membantu kerja program puskesmas khususnya dalam lingkup
program kebidanan kesehatan masyarakat.
b. Data hasil kajian dapat dijadikan data pendukung, update data
program sekaligus evaluasi kebijakan. Salah satu jenis data yang
dikumpulkan adalah status PHBS masyarakat setempat.
5. Bagi Profesi
Sebagai masukan bagi para tenaga kesehatan terutama bidan dalam
menangani masalah kebidanan yang ada dalam masyarakat.
6. Bagi Pendidikan
a. Menjadikan lulusan memiliki pengalaman dan wawasan yang lebih
komperhensif holistik dan adaptif terhadap situasi dan kondisi yang
berbeda dari tempat asalnya.
7. Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman belajar dikehidupan nyata dalam
pengembangan, pengorganisasian dan penyiapan masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan
permasalahan kebidanan.
b. Mahasiswa akan mengenal dan belajar beradaptasi dalam
lingkungan sosial budaya yang beragam di Indonesia.

10
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS


1. Pengertian
Komunitas adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama
sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil dan
sebagainaya. Tetapi tidak selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan
dan ikatan – ikatan lain. Mereka hidup bersama dalam satu rumah (tempat
tinggal), biasanya di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan
makan dari satu periuk.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinetraksi satu sama lain di
dalam peranannya masing – masing dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup di dalam peranannya masing – masing danmenciptakan serta
merpertahankan seuatu kebudayaan.
Dari ketiga batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga
adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
f. Berinteraksi satu sama lain
g. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing –
masing

11
h. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga dan bermacam – macam diantaranya adalah :
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah
ayah
e. Keluarga kawasan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga adanya hubungan dengan suatu atau istri
Ciri – ciri struktur keluarga – Anderson Carter
a. Terorganisasi: Saling berhubungan, saling ketergantungan antara
anggota keluarga
b. Ada keterbatasan: Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjelaskan fungsi dan tugasnya
masing – masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan: Setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing – masing

3. Tipe / Bentuk keluarga

a. Keluarga Inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak – anak.
b. Keluarga Besar (Extended Family) : keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan sebagainya.

12
c. Keluarga Berantai (Serial Family) : keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah labih dari satu kali dan merupakan satu kaluarga
inti
d. Keluarga Duda/Janda (Single Family) : keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite) : keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga Kabitas (Kahabitation) : dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
4. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi 1 situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga di dasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat.
a. Peranan Ayah
Sebagai suami, ayah, pencari kerja, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai masyarakat dari lingkungannya
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh pendidik anak – anaknya, pelindung serta
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
c. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarganya
a. Fungsi biologis
1. Untuk meneruskan keturunan

13
2. Memelihara dan memebsarkan anak
3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4. Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosial
1. Membina sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan
keluarga perkembangan anak
3. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga
4. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
1. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan
keluarga dimana yang akan datang misalnya pendidikan
angka – angka, jaminan hari tua dan sebaginya.
e. Fungsi pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimilikinya
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat – tingkat
perkembangannya

14
f. Arti lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut:

1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah


mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan
kedewasaan dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan
fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak
menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik.
4. dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi
antar sesama anggota keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga
yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan
lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain
setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah
mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-
fungsi keluarga yang lain. Kepala keluarga bekerja untuk
memperoleh penghasilan. mengatur penghasilan tersebut.
7. Fungsi Rekreatif Tugas keluarga dalam fungsi rekreatif ini tidak
selalu harus pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting
bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga. Rekreasi dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton televisi bersama, bercerita tentang pengalaman masing-
masing dan sebagainya.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini
adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus

15
dari berbagai fungsi diatas 3 fungsi pokok keluarga terhadap
anggota keluarganya adalah :
a. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak,
sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam
mempersiapkan masa depannya.
b. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa
aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga
kemungkinan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia
dan kebutuhannya.
c. Asuh adalah menuju kebutuhan pemelihara dan perawatan
anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga
diharapkan rnenjadikan mereka anak-anak yang sehat baik
fisik, mental, sosial dan spiritual.
g. Tahap-tahap kehidupan keluarga
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvail adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Pembentukan Keluarga. Tahap ini dimulai pernikahan
yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak. Tugas keluarga yang utama
untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus,
melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang
merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi. Dalam hal ini keluarga mengasuh,
mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena
pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung kepada
kedua orang tuanya. Dan kondisinya masih sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah. Pada tahap ini anak sudah
rnulai mengenal kehidupan sosialnya. Sudah mulai bergaul
dengan teman sebaya tetapi sangat rawan dalam masalah
kesehatan. Karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana
yang bersih. Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap

16
pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai
menanamkan norma-norma kehidupan, norrna-norma agama,
norma-norma sosial budaya dan sebagainya.
e. Tahap menghadapi anak sekolah. Dalam tahap ini tugas
keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajar anak
untuk rnempersiapkan rnasa depannya, membiasakan anak
belajar secara teratur mengontrol tugas-tugas sekolah anak dan
meningkatkan pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja Tahap ini adalah tahap yang
paling rawan, karena tahap ini anak akan mencari identitas diri
dalam membentuk kepribadiannya. Oleh karena itu suri
tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan komunikasi
dan saling mengerti antara kedua orang tua dengan anak perlu
dipelihara dan dikembangkan.
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat Setelah melalui tahap
remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,
maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat
dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap
ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.
h. Tahap berdua kembali setelah anak besar dan menempuh
kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua
saja dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak dapat
menerima kenyataan akan dapat menimbu1kan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua
orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang
fana ini.
h. Tugas-tugas keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

17
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas.
8. Membangkitkan semangat para anggota keluarga.
i. Ciri-ciri keluarga
1. Diikat dalam suatu tali perkawinan.
2. Ada hubungan darah.
3. Ada ikatan batin.
4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya.
5. Ada pengambilan keputusan.
6. Kerjasama diantara anggota keluarga.
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga.
8. Tinggal dalam suatu rumah.
j. Ciri-ciri keluarga indonesia
1. Suami sebagai pengambil keputusan.
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh.
3. Berbentuk monogram.
4. Bertanggungjawab.
5. Pengambilan keputusan.
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat.
8. Mempunyai semangat gotong royong.
k. Pola kehidupan keluarga indonesia
1. Daerah Pedesaan.
a. Agraris.
b. Tenang.
c. Sederhana.

18
d. Akrab.
e. Menghormati orang tua.
2. Daerah Perkotaan
a. Dinamis
b. Rasional
c. Konsumtif
d. Demokratis
e. Individual

B. MANAGEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS


1. Pengertian
Adalah seorang bidan yang bekerja melayani keluarga dan
masyarakat di wilayah tertentu. (Dr. JH. Syahlan, SKM)
Adalah para praktisi bidan oleh wanita selama masa kehamilan,
persalinan, yaitu dibutuhkan oleh wanita selama masa kehamilan,
perslianan, nifas dan bayi baru lahir secara komprehensif. (United
Kingdom Central Council For Nursing, Midwifery and Health.
Adalah seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang
telah diakui pemerintah setempat yang telah menyelesaikan pendidikan
dan lulus serta terdaftar/ mendapat ijin melakukan praktek kebidanan
yang melayani keluarga atau masyarakat di wilayah tertinggal. (WHO)
Manajemen kebidananan adalah metode yang digunakan oleh bida
n dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah
serta melakukan tindakan untuk menyelematkan pasiennya dari
gangguan kesehatan. Penerapan manajemen kebidanan melalui proses
yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah, analisis dan perumusa
n masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil tindak
an. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani 
kesehatan ibu, anak dan KB di komunitas, penerapan  manajemen kebid
anan komunitas.

19
1. Identifikasi masalah
Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di m
asyarakat melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan mas
alah kesehatan di desanya terutama yang ditujukan pada KIA.
2. Analisa dan perumusan masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil
analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan
masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas Dari data yang
dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan
jawaban tentang :
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan
lingkungan keadaan sosial budaya atau perilaku,pelayanan
kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan berpengaruh
terhadap kesehatan (H.L.Blum).
b. Masalah-masalah kesehatan,termasauk penyakit ibu.anak dan
balita.
c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya.
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat.
Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa
yang mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah
potensial.
3. Data potensial
Diagnose yang mungkin terjadi.
4. Antisipasi penanganan segera.
Penanganan segera masalah yang timbul.
5. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana 
pelaksanaan dan evaluasi.
6. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pela
ksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

20
7. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang
dicapai dengan tujuan yang ditetapkan kegiatan evaluasi dilakukan. 
Untuk mengukur keberhasilan, selama evaluasi tenaga kesehatan
mengumpul data dan menganalisanya apakah tejadi perubahan
kondisi atau tidak,  dilakukan besama-sama masyarakat.

2. Sasaran Pelayanan Kebidanan Komunitas


Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah komuniti didalam
komuniti terdapat kumpulan individu yang membantu keluarga atau
kelompok dalam suatu mayarakat.
Sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan
anak dalam keluarga.
o Ibu : Calon ibu/masa pranikah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu meneteki, ibu masa interval, menopause
o Anak : Bayi, balita, masa sekolah
o Keluarga berencana : Nucler familly (suami, istri, anak), extended
familly (keluarga besar, kakek, nenek dll)Masyarakat : masyarakat
desa kelurahan dalam batas wewenang kerja.

3. Kegiatan Pelayanan Kebidanan Komunitas Yang Dilakukan Oleh


Bidan 
Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas yang dilakukan oleh Bidan
meliputi :
a. Penyuluhan kesehatan.
b. Pemeliharaan kesehatan ibu dan balita.
c. Konsep keluarga berencana.
d. Imunisasi gizi Keluarga Berencana.
e. Memberikan pelayanan kesehatan ibu di rumah.
f. Membina dan membimbing kader dan dukun bayi.

21
g. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan.
h. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
i. Melakukan rujukan medik.
j. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi
pemakai kontrasepsi.
C. TEORI MEDIS
1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
A. Pengertian
Definisi Reproduksi berasal dari istilah kata “re” yang artinya
kembali dan kata reproduksi yang artinya membuat atau
menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian
hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat
tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia. (UU kesehatan
No.23 Tahun 1992).
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim
yang menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya
menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks
berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya
berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks biasanya timbul pada
zona transisional yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel
sel kolumnar.
B. Tujuan
a) Mempersiapkan seoptimal mengkin keadaan fisik, mental, dan
spiritual untuk menyelamatkan ibu dan bayi selama dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga didapatkan ibu dan
bayi yang sehat.

22
b) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
dalam kesehatan reproduksi.
c) Mengenal dan menilai penyakit yang sekiranya tidak normal.
d) Memberi nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi, kanker servik, pemeriksaannya.
C. Jadwal pemeriksaan IVA TES dan PAP SMEAR
a) Setiap enam bulan sekali
b) Diambil data tentang laboratorium
c) Pemeriksaan lab
d) Nasehat dan anjuran makanan-makanan yang bergizi,
seperti tambahan protein ½ gr/kg berat  badan.
e) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
f) Rencana untuk pengobatan penyakit,menghindari komplika
si penyakit
g) lainya yang dapat memperburuk penyakitnya.
D.   Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan para ibu tentang pentingnya
mengetahui kanker servik
2. Pengetahuan Tentang kanker Servik
A. Pengertian
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling
umum yang mengenai organ reproduksi wanita. Beberapa jenis
human papilloma virus, suatu infeksi menular seksual, mempunyai
peran penting dalam kebanyakan kasus kanker serviks.

Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang


terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak
antara uterus ( rahim ) dengan liang vagina..
B. Penyebab kanker Servik

23
Kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi yang
mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat
tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel
kanker tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan mereka
tidak mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk
suatu massa (tumor). Sel kanker menginvasi jaringan sekitar dan
dapat berkembang dan tersebar di tempat lain di dalam tubuh
(metastasis).
Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui.
Faktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden
karsinoma serviks adalah infeksi virus Huma Papilloma Virus
(HPV). Lebih dari 95 % kanker serviks berkaitan erat dengan
infeksi HPV ditularkan melalui aktivitas seksual. HPV tipe
resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak berisiko menjadi Ca
Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko
tinggi (tipe 16 & 18) mengarah pada Ca Serviks (Hartono,
2000).

C. Gejala Kanker Servik

Pasien mungkin saja tidak mengalami gejala kanker serviks


apapun. Kanker serviks dini biasanya tidak memberikan gejala dan
tanda. Semakin kanker berkembang, semakin terlihatlah tanda dan
gejala dari kanker serviks. Gejala tersebut dapat berupa
1. Perdarahan vagina setelah berhubungan sex
2. Sekret encer disertai darah
3. Keputihan yang memiliki bau yang busuk.
4. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sexterjadi
apabila ibu

D. Deteksi Dini Kanker Servik

24
Jika kanker serviks terdeteksi pada stadium yang lebih awal,
penatalaksanaan sepertinya lebih berhasil. Skrining kanker serviks
regular dan perubahan prekanker pada serviks direkomendasikan
untuk semua wanita. Kebanyakan panduan menganjurkan skrining
pertama dalam waktu 3 tahun pertama setelah aktif secara seksual,
atau tidak lebih dari umur 21. Yaitu IVA TES dan PAP SMEAR
Pengetahuan
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan
cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah
memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% , apabila
dari gejala pemeriksaan iva tes tersebut terdapat kelainan untuk
menegakkan diagnosa yang akurat dilanjutkan dengan pemeriksaan
PAP SMEAR.
Tujuan
1. Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas .
2. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim.
Keuntungan
1.Mudah, praktis, mampu di laksanakan
2. Dapat di laksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
3. Alat alat yang di butuhkan sederhana
4. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
5. Memberikan hasil segera sehingga dapat di ambil keputusan
segera.

E. Pencegahan Kanker Servik

Kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari infeksi


HPV. HPV menyebar melalui kontak kulit dengan bagian badan

25
yang terinfeksi, tidak hanya dengan hubungan seks. Menggunakan
kondom setiap melakukan hubungan dapat mengurangi resiko
terkena infeksi HPV.
Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik
untuk mencegah kanker serviks yaitu :
1. Menghindari hubungan sex pada umur muda.
2. Memiliki partner seks tunggal
3. Menghindari merokok
Vaksniasi HPV. Suatu vaksin baru disebut Gardasil
memberikan perlindungan dari tipe HPV yang paling berbahaya.
The national Advisory Committee on Immunization Practices
merekomendasikan vaksinasi pada wanita umur 11 dan 12 tahun,
sebagaimanapula pada wanita umur 13 hingga 26 tahun jika
mereka belum menerima vaksin. Vaksin ini paling efektif
diberikan sebelum wanita aktif secara seksual. Vaksin ini diberikan
selama tiga kali.

26
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KELUARGA Tn.’’ E’’


RT 02 RW 02 DESA SEMIN KECAMATAN
SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Pengkajian

Tanggal : 04 Juli 2021

Jam : 11.00 WIB

Tempat : Ds Semin RT 02 RW 02 Kec Semin

1. BIODATA
Nama KK : Tn “E”
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SMU
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Ds Semin RT 02 RW 02

2. Susunan Keluarga
No Nama angg. Keluarga Umur Hub. Dlm Pendidikan Keadaan fisik
L P keluarga
1 Mustaniroh P Istri SMA Sehat
2 Olivia S P Anak TK Sehat

Tabel 3.1

27
3. Tipe Keluarga
Di keluarga Tn. E merupakan nuclear family yang terdiri dari keluarga inti
yaitu ayah, ibu, dan anak.

4. Genogram

Gambar 3.1
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: Garis keturunan
: Keluarga yang diasuh

5. Kegiatan Sehari - hari


a. Kebiasaan Tidur
Keluarga Tn. E mempunyai kebiasaan tidur cukup mulai dari
jam 21.30 sampai dengan jam 04.00 WIB pada malam hari dan jarang
tidur siang.
b. Kebiasaan Makan
- Makanan pokok : nasi, sayur,lauk dan kadang buaah-buahan seperti
buah pisang, pepaya
- Frekwensi makan : 3x dalam sehari, dan teratur
- Cara pengolahan sayuran: sebelum dimasak dicuci terlebih dahulu
kemudian dipotong baru dimasak. Menu bervariasi setiap harinya.
Menggunakan alat makan lengkap dan disimpan diatas meja
dengan tudung saji. Sebelum dan sesudah makan terkadang tidak
mencuci tangan terlebih dahulu.

28
- Minum rata-rata anggota keluarga yaitu 6-7 gelas perhari berupa air
putih dan kadang teh.
c. Penggunaan Waktu Senggang
- Keluarga Tn. E menggunakan waktu senggang untuk mengobrol
dengan keluarga, tetangga.
- Keluarga Tn. E mempunyai kebiasaan tidur cukup mulai dari jam
21.30 sampai dengan jam 04.00 WIB pada malam hari dan jarang
tidur siang.
- Keluarga Tn. E menggunakan TV sebagai sarana hiburan
d. Situasi Sosial Budaya dan Ekonomi
1. Situasi Sosial Budaya
Keluarga Tn. E aktif dalam kegiatan RT, RW dan kegiatan
sosial. Hubungan anggota keluarga dengan masyarakat harmonis,
Tidak ada budaya dan adat istiadat yang merugikan dalam
kesehatan.
2. Keadaan Ekonomi
Penghasilan keluarga yang pertama yaitu dari Tn. E sebesar
Rp 800.000 – Rp 1.500.000 / bulan. Penghasilan tambahan tidak
ada. Penggunaan dana keluarga tiap bulan digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Penggunaan dana tiap bulan sangat pas-
pasan. Pengelolaan keuangan oleh ibu.

6. Situasi Lingkungan
a. Perumahan
Keluarga Tn. E tinggal dirumah sendiri dimana dinding tembok,
ukuran rumah 10x7, lantai dari semen. Atap dari genting. Jenis
ventilasi berupa jendela dan pintu, keadaan ventilasi sudah memenuhi
syarat kesehatan karena luasnya > 10 %. Penerangan dari listrik.
Cahaya matahari masuk ke rumah kurang karena jendela jarang
dibuka. Tidak ada pekarangan.

29
Denah Rumah

Kamar Kamar Kamar W


tidur tidur tidur C

R.tamu R. Makan Dapur

Gambar 3.2
b. Sumber Air Minum
Keluarga Tn. E menggunakan sumber air minum dari mata air
atau sumur gali dengan kualitas air jernih dan tidak berasa. Tidak ada
jamban pada radius <10 m dari mata air. Penampungan air minum
ditempatkan di gentong dalam keadaan tertutup.
c. Tempat Pembuangan Tinja
Keluarga Tn. E mempunyai jamban sendiri dan digunakan
sehari-hari. Jenis jambannya leher angsa
d. Tempat Pembuangan Air Limbah
Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang
dibuang ke selokan dan terbuka lancar.
e. Tempat Pembuangan Sampah
Tempat pembuangan sampah mebuang lubang sampah sendiri.
Sampah yang sudah kering dikumpulkan dulu kemudian dibakar.
f. Kandang Ternak
Keluarga Tn. E tidak memiliki hewan ternak
g. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
- Bila ada salah keluarga ada yang sakit langsung berobat ke
polindes atau bidan.

7. Keadaan Kesehatan Keluarga


a. Imunisasi

30
-
b. Keluarga Berencana
Ibu menggunakan KB Suntik 3 Bulan.
Pengetahuan ibu tentang keluarga berencana : 75%
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas
a) Persalinan tanggal : 26 september 2015
b) Penolong : Bidan
c) Tempat : BPM
d) Riwayat nifas yang lalu
1) laktasi : ya
2) komplikasi : tidak ada
Pengetahuan tentang kehamilan : 85%
Pengetahuan persalinan : 70%
d. Keadaan gizi keluarga
Baik
e. Penyakit yang diderita keluarga
a) Riwayat penyakit anggota keluarga
Keluarga sehat
b) Kebiasaan memeriksakan diri
Jika sakit berobat
c) Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
Tidak ada
d) Kepercayaan keluarga terhadap tenaga kesehatan
Ibu dan keluarga ke tenaga kesehatan jika sakit
f. Riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan
Dilakukan tanggal : 04 Juli 2021
a. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : compo mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
TB : 156 cm Suhu : 36,6◦C

31
BB : 46 kg Respirasi : 20 x/menit
Lila :-
b. Pemeriksaan khusus
Inspeksi
1) Kepala : simetris
2) Mata : tidak anemis
3) Muka : simetris, tidak pucat
4) Gigi/mulut : bersih
5) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
6) Mamae :-
7) Abdomen :-
8) Genetalia :-
9) Extremitas atas : gerak aktif
Extremitas bawah : gerak aktif
Palpasi :-
Auscultasi :-
Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :-
1) darah :-
2) Urine :-
b. Foto rontgen/USG :-
Pengetahuan ibu tentang reproduksi sehat : 70%

B. Analisa Data
A. Penjajakan Kesehatan Tahap I
1. Ancaman Kesehatan
a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang kespro
b. Kurangnya pengetahuan tentang mencuci tangan yang benar
2. Kurang / Tidak Sehat
Ventilasi yang tidak pernah dibuka/ kurang dimanfaatkan

32
B. Penjajakan Kesehatan Tahap II
No. Data Masalah Kesehatan

1. Kurangnya pengetahuan ibu Kekurangtahuan keluarga Tn.D tentang


tentang kespro kespro

2. Kurangnya pengetahuan Kurang pengetahuan tentang cuci tangan


tentang mencuci tangan yang setelah, sebelum makan, BAK, BAB
benar

3. Ventilasi yang tidak pernah Kekurangatahuan keluarga Tn. E tentang


dibuka/ kurang dimanfaatkan keadaan ventilasi yang baik karena di
(rumah sehat) keluarga Tn. E memeiliki ventilasi tetapi
tidak dimanfaatkan dengan baik.

Tabel 3.2

C. Penetuan Prioritas Masalah


Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah kesehatan
yaitu :
1. Kurangnya pengetahuan tentang kespro pada Ny. M
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

1 Kurang Kekurangtahuan Ny. M tentang


pengetahuan kespro akan membuat bingung.
tentang kespro Dengan adanya penyuluhan, ibu
a. Sifat masalah akan mengerti tanda dan gejala
ancaman 2/3 x 1 2/3 kespro sehingga ibu dapat
kesehatan menyiapkannya.
b. Kemungkinan
masalah dapat 2/2 x 2 2
diubah dengan
mudah
c. Potensi masalah

33
untuk diubah
tinggi
d. Menonjolkan 3/3 x 1 1
masalah harus
segera ditangani
2/2 x 1 1

Total 4 2/3

Tabel 3.3

2. Kurangnya pengetahuan tentang cuci tangan setelah, sebelum makan, BAB dan
BAK
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

1 Kebiasaan Ancaman kesehatan


keluarga yang yang merugikan akan
merugikan adalah mengakibatkan system
tidak cuci tangan pencernaan terganggu
a. Sifat masalah 3/3 x 1 1 yaitu: diare. Dengan
tidak/ kurang adanya penyuluhan cara
sehat mencuci tangan yang
b. Kemungkinan 1/2 x 2 1 benar diharapkan
masalah dapat keluarga dapat
diubah hanya menerapkan dalam
sebagian kehidupan sehari-hari
c. Potensi 3/3 x 1 1 mereka.
masalah untuk
diubah tinggi
d. Menonjolkan 0/2 x 1 0
masalah tidak
dirasakan
Total 3

34
Tabel 3.4
3. Kurangnya pemanfaatan ventilasi (rumah sehat)
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

1 Kurangnya Kurangnya pemanfaatan


pemanfaatan ventilasi dapat
ventilasi menyebabkan
a. Sifat masalah 3/3 x 1 1 perkembangbiakan
tidak sehat kuman penyakit.
b. Kemungkinan 1/2 x 2 1
masalah dapat
diubah hanya
sebagian
c. Potensi
masalahanya 2/3 x 1 2/3
untuk diubah
trendah
d. Menonjolkan 0/2 x 1 0
masalah harus
segera
ditangani
Total 2 2/3

Tabel 3.5

D. PenentuanPrioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah berdasarkan scoring tertinggi :
1. Kurangnya pengetahuan Ny. M tentang kespro
2. Kurangnya pengetahuan tentang cuci tangan pakai sabun setelah, sebelum
makan, BAB dan BAK.
3. Kurangnya pemanfaatan ventilasi (rumah sehat)

Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn. E

N Masalah Tujuan Rencana Implementasi Evaluasi

35
o Kebidan Kebidanan
an

1. Kurangn Setelah a. Memberitah a. Tanggal 4-7- Ibu mengerti


ya dilakukan u keluarga 2021 pukul dan mampu
pengetah penyuluhan tentang 15.00 wib. mengungkapka
uan Ny. diharapkan Ny. pengertian Menjelaskan n penjelasan
M M mengerti dan menopause. tentang tentang
tentang memahami b. Memberita pengertian pengertian,
kespro a. Pengertian hu gejala menopause gejala,
kespro yang b.Tanggal 4-7- penyebab,
b. Gejala yang dirasakan 2021 pukul pencegaham
dirasakan c. Membaritah 15.10. dan skrening
c. Penyebab u penyebab Menjelaskan secara dini.
d. Pencegahan d. pencegahan gejala yang

e. Skrening dirasakan.
e. Memberitah
secara dini.
u skrening
secara dini c. Tanggal 4-7-
2021 pukul
15.20 wib.
Menjelaskan
penyebab.
d.Tanggal 4-7-
2021 pukul
15.30 wib.
Menjelaskan
upaya untuk
pencegahan.
e. Tanggal 4-7-
2021 pukul
15:35 wib.
Menjelaskan
skrening

36
secara dini.

2 Kurangn Setelah a. Memberitah a. Tanggal 4-7- Ny. M


ya dilakukan u cara 7 2016 pukul mengerti,
pengetah penyuluhan langkah 16.20 wib. mampu dan
uan diharapkan cuci tangan Menjelaskan bersedia
tentang seluruh keluarga yang benar. cara 7 melakukan
cuci mengerti tentang b. Memberi langkah cuci cuci tangan 7
tangan : tahukan tangan yang langkah.
a. 7 langkah kapan saja benar.
cuci tangan cuci tangan b. Tanggal 4-7-
yang benar yang benar. 2021 pukul
b. Tahu kapan 16.30 wib.
dan setelah Memberi
apa saja cuci tahu kapan
tangan saja harus
cuci tangan.
3 Kurangn Setelah a. Memberi a. Tanggal 4-7- Ny. M
ya dilakukan tahu 2016 pukul mengerti dan
peman penyuluhan keluarga 16.35 wib. mampu
faatan diharapkan Ny. tentang Menjelas mengung
ventilasi M mengerti dan syarat kan syarat kapkan syarat
(rumah memahami rumah rumah sehat. rumah sehat,
sehat) a. Syarat rumah sehat. b. Tanggal 4-7- memanfaat
sehat 2016 pukul kan ventilasi
b. Pemanfaat an b. Memberi 16.40 wib. dan bersedia
ventilasi tahu cara Menjelas membuka
dan manfaat kan cara dan jendela di pagi
ventilasi manfaat dan siang hari.
ventilasi
Tabel 3.6

37
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada tanggal 04 Juli 2021 telah diadakan pendataan pada keluarga Tn. E
dan diadakan wawancara mengenai pengetahuan tentang kespro, pengetahuan
tentang kehamilan, pengetahuan tentang persalinan, pengetahuan tentang KB,
pelaksanaan PWS KIA (kehamilan), pelaksanaan kespro dan PHBS. Setelah
dilakukan analisis data didapatkan masalah diantaranya pengetahuan tentang
kespro kurang dengan presentase 70%, pengetahuan tentang kehamilan baik
dengan presentase 85%, pengetahuan tentang persalinan cukup dengan presentase
70%, pengetahuan tentang KB baik dengan presentase 75%, pelaksanaan PWS
KIA ( kehamilan ) baik dengan presentase 83,3%, Pelaksanaan pap smear dan
SADARI ibu belum pernah melakukan, pelaksanaan PHBS kurang baik. Setelah
menemukan masalah – masalah yang ada pada keluarga Tn. E, kemudian masalah
– masalah tersebut diprioritaskan, dengan hasil sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kespro ibu belum pernah melakukan papsmear dan sadari
2. Pengetahuan ibu tentang persalinan cukup dengan presentase 70%
3. Pengetahuan tentang kespro cukup dengan persentase 70%
4. Pengetahuan ibu tentang KB cukup dengan presentase 75 %
5. Pengetahuan tentang kehamilan baik dengan presentase 85 %
Setelah diperoleh prioritas masalah, penulis mempunyai planning yaitu
memberikan penyuluhan kepada keluarga Tn.E mengenai pengetahuan
tentang kanker servik.
Setelah di peroleh prioritas masalah, penulis menginginkan adanya
perubahan pada Ny. M untuk mengetahui kanker servik. Mulai dari
pengertian, gejala, penyebab, pencegahan, dan skrening secara dni.
Setelah ditentukan prioritas masalahnya, penulis akan melakukan
penyuluhan tentang kanker servik, dimana penulis akan menjelaskan dari

38
pengertian kanker servik, penyebab kanker servik, gejala-gejala kanker
servik, pencegahan kanker servik dan skrening secara dini kanker servik
dengan IVA TES. Disini penulis menginginkan adanya tanya jawab antara
penulis dengan Ny. M agar Ny. M mampu memahami lebih jelas pengetahuan
kanker servik. Dan dilakukan evaluasi terhadap Ny. M yaitu dari Ny. M tidak
mengetahui tentang kanker servik menjadi tahu tentangkanker servik.
Diharapkan Ny. M mampu mengenali tanda dan gejala kanker servik.

39
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pengkajian data di atas dapat disimpulkan bahwa :
Kanker servik adalah suatu penyakit yang menyerang alat reproduksi
wanita yaitu pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus (rahim)
dengan liang vagina. Kanker servik ini merupakan penyakit yang
mematikan bagi wanita didunia gejala-gejala yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu, dengan itu kita wajib
mengetahui penyebab kanker servik, gejala dini kanker servik, pencegahan
kanker servik dan melakuhkan skrening secara dini.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
agar dapat mengetahui tentang pentingnya pengetahuan tentang kanker
servik.

40
DAFTAR PUSTAKA

Romauli, suryati.2011.Buku Ajar Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta:Nuha


Medika.
Prawirohardjo, Sarwono.2005.Ilmu kebidanaan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Pantikawati, ika.2010. Kesehatan Reproduksi .Yogyakarta:Nuha Medika.
Yulifah,Rita.2014.Asuhan Kebidanan Komunitas.Jakarta:Salemba Medika.
Meilani,Niken.2010.Kebidanan Komunitas.Yogyakarta:Fitramaya.

41
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Topik Utama              :  Kesehatan Reproduksi


Sasaran                        :  Ny.”M”
Pukul : 15.00-15.35 WIB
Waktu                         : 35 Menit
Tempat                        : Rumah Warga
Tanggal pelaksanaan   : Minggu, 04 juli 2021

II. Sub Pokok Bahasan


Pengetahuan tentang kanker servik

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu diharapkan mengerti dan memahami
tentang kanker servik.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan ibu diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian tentang kanker servik
2. Menyebutkan penyebab kanker servik
3. Menyebutkan gejala kanker servik
4. Menyebutkan deteksi dini kanker servik
5. Menyebutkan pencegahan kanker servik
IV. Materi
1. Menjelaskan pengertian tentang kanker servik. (terlampir)
2. Menjelaskan penyebab kanker servik.(terlampir)
3. Menjelaskan gejala kanker servik. (terlampir)
4. Menjelaskan deteksi dini kanker servik. (terlampir)
5. Menjelaskan pencegahan kanker servik.(terlampir)

42
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. Media
1. Leaflet
2. Alat

VII. Proses Pemberian Penyuluhan


No
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien
.
Pembukaan
1. Memberi salam 1. Klien menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Klien memperhatikan
1 5 menit 3. Menjelaskan tujuan 3. Klien mendengarkan dan
memperhatikan
4. Menyampaikan Kontrak 4. Menyepakati kontrak
Waktu waktu
Inti
1. Menyamakan persepsi 1.Sudah disamakan persepsi
antara klien dengan kita
2. Menjelaskan Pengertian 2. Klien mendengarkan
kanker servik penjelasan yang di berikan
3. Menyebutkan penyebab 3. Klien mendengarkan
kanker servik penjelasan yang di berikan
2 20 menit
4. Menyebutkan gejala kanker 4. Klien mendengarkan
servik penjelasan yang di berikan
5. Menjelaskan deteksi dini 5. Memberikan Kesempatan
kanker servik kepada klien untuk bertanya
6. Menjelaskan pencegahan 6. Klien mendengarkan
kanker servik penjelasan yang di berikan
Klien
3 Evaluasi
1) Memberikan kesempatan 1. Klien mengajukan

43
kepada klien untuk pertanyaan
bertanya
5 menit 2) Meminta kepada ibu untuk 2. Klien menjawaban
menjelaskan kembali pertanyaan yang di berikan
3) Mengucapkan terimakasih 3. Klien menjawab salam
dan mengucapkan salam

44
PENGESAHAN

Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh pembimbing akademik Praktik
Kerja Lapangan (PKL) Profesi bidan Universitas Kadiri.

Yogyakarta, 04 Juli 2021

Sasaran Pemberi Penyuluhan

( Ny. M)

Mengetahui
Pembimbing PKL

(Weni Tri P, SST,M.Kes)

45
VIII. Evaluasi  
Menanyakan kepada klien beberapa pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan kanker servik?
Jawab : kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim.
2. Sebutkan cara terbaik untuk mencegah kanker serviks ?
Jawab :
a) Menghindari hubungan sex pada umur muda.
b) Memiliki partner seks tunggal
c) Menghindari merokok
3. Sebutkan gejala kanker servik ?
Jawab :
1. Perdarahan vagina setelah berhubungan sex
2. Keputihan yang memiliki bau yang busuk.
3. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex

46
DAFTAR PUSTAKA

Romauli, suryati.2011.Buku Ajar Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta:Nuha Medika


Prawirohardjo, Sarwono.2005.Ilmu kebidanaan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Pantikawati, ika.2010. Kesehatan Reproduksi .Yogyakarta:Nuha Medika

47
Pengetahuan Tentang Kanker Servik

A. Pengertian

Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum yang
mengenai organ reproduksi wanita. Beberapa jenis human papilloma virus,
suatu infeksi menular seksual, mempunyai peran penting dalam
kebanyakan kasus kanker serviks.

Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang terjadi pada
servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan
pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus ( rahim ) dengan
liang vagina.

B. Penyebab Kanker Servik


Kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi yang
mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat tumbuh dan
berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh dan
bertambah banyak tanpa control dan mereka tidak mati. Adanya akumulasi
sel abnormal akan membentuk suatu massa (tumor). Sel kanker
menginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang dan tersebar di tempat
lain di dalam tubuh (metastasis).
Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor
ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks
adalah infeksi virus Huma Papilloma Virus (HPV). Lebih dari 95 %
kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV ditularkan melalui
aktivitas seksual. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak
berisiko menjadi Ca Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe
risiko tinggi (tipe 16 & 18) mengarah pada Ca Serviks (Hartono, 2000).

48
C. Gejala Kanker Servik
Pasien mungkin saja tidak mengalami gejala kanker serviks
apapun. Kanker serviks dini biasanya tidak memberikan gejala dan tanda.
Semakin kanker berkembang, semakin terlihatlah tanda dan gejala dari
kanker serviks. Gejala tersebut dapat berupa
1. Perdarahan vagina setelah berhubungan sex
2. Sekret encer disertai darah
3. Keputihan yang memiliki bau yang busuk.
4. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex

D. Deteksi Dini Kanker Servik


Skrining (Deteksi dini)
Jika kanker serviks terdeteksi pada stadium yang lebih awal,
penatalaksanaan sepertinya lebih berhasil. Skrining kanker serviks regular
dan perubahan prekanker pada serviks direkomendasikan untuk semua
wanita. Kebanyakan panduan menganjurkan skrining pertama dalam
waktu 3 tahun pertama setelah aktif secara seksual, atau tidak lebih dari
umur 21. Yaitu IVA TES dan PAP SMEAR
PENGERTIAN
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara
melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas
leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% , apabila dari gejala
pemeriksaan iva tes tersebut terdapat kelainan untuk menegakkan diagnosa
yang akurat dilanjutkan dengan pemeriksaan PAP SMEAR.
TUJUAN
1. Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas .
2. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim.
KEUNTUNGAN
1.Mudah, praktis, mampu di laksanakan
2. Dapat di laksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
3. Alat alat yang di butuhkan sederhana

49
4. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
5. Memberikan hasil segera sehingga dapat di ambil keputusan segera.

E. Pencegahan kanker Servik


Kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari infeksi HPV.
HPV menyebar melalui kontak kulit dengan bagian badan yang terinfeksi,
tidak hanya dengan hubungan seks. Menggunakan kondom setiap
melakukan hubungan dapat mengurangi resiko terkena infeksi HPV.
Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk mencegah
kanker serviks yaitu :
1. Menghindari hubungan sex pada umur muda.
2. Memiliki partner seks tunggal
3. Menghindari merokok
Vaksniasi HPV. Suatu vaksin baru disebut Gardasil memberikan
perlindungan dari tipe HPV yang paling berbahaya. The national Advisory
Committee on Immunization Practices merekomendasikan vaksinasi pada
wanita umur 11 dan 12 tahun, sebagaimanapula pada wanita umur 13
hingga 26 tahun jika mereka belum menerima vaksin. Vaksin ini paling
efektif diberikan sebelum wanita aktif secara seksual. Vaksin ini diberikan
selama tiga kali.

50
51

Anda mungkin juga menyukai