DISUSUN OLEH :
1. Maria Ulva
2. Salmah
3. Sri Romdhati
4. Marwah
5. Hesti
6. Siti Mubarokah
7. Misda
8. Salma Bahsoan
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh pembimbing akademik
dan pembimbing lahan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pendidikan Profesi Bidan
Universitas Kadiri.
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjakatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kasih dan RahmatNya saya dapat menyelesaikan laporan hasil Kegiatan
Praktik Klinik Kebidanan Kebidanan Komunitas di Dusun Semin, Pedukuhan
Semin, Desa Semin, Kabupaten Gunungkidul, Kota Yogyakarta selama 14 hari
yang berlangsung sejak tanggal 04 Juli sampai dengan 17 Juli 2021.
Laporan Asuhan Keluarga ini di susun sebagai salah satu bukti dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangann (PKL) dari mata kuliah Kebidanan
Komunitas.
Pada Kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Weni Tri P, SST,M.Kes, M.Kes selaku dosen pembimbing.
2. Kordinator dan seluruh Tim pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas.
3. Seluruh Dosen Pembimbing Praktek Klinik Kebidanan Komunitas.
4. Warga masyarakat Semin yang telah bekerja sama.
5. Kepada seluruh teman-teman Mahasiswi Kebidanan yang telah bekerja
sama dengan baik untuk menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan.
Dengan disusunnya laporan Asuhan Keluarga ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan gamabaran umum tentang pelaksanaan PKL dan
bagaimana mengembangkan ilmu yang telah di peroleh pendidikan untuk
selanjutnya dipraktekan di masyarakat.
Dalam penulisan dan pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan laporan ini.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................1
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................7
A. Latar Belakang.....................................................................................7
B. Tujuan..................................................................................................8
1. Tujuan umum...................................................................................8
2. Tujuan khusus..................................................................................8
C. Manfaat................................................................................................9
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................11
A. Konsep Dasar Kebidanan Komunitas..................................................11
B. Menegamen Kebidanan Komunitas....................................................19
C. Teori Medis.........................................................................................22
BAB III TINJAUAN KASUS...............................................................................27
A. Data Keluarga dan Analisis Data........................................................27
B. Perumusan masalah.............................................................................32
C. Prioritas masalah.................................................................................33
D. Asuhan sesuai SOAP...........................................................................35
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................38
BAB V PENUTUP................................................................................................40
A. Kesimpulan..........................................................................................40
B. Saran....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR GAMBAR
6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Definisi Reproduksi berasal dari istilah kata “re” yang artinya kembali
dan kata reproduksi yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah
reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut
organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi
manusia.
Pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan
kelompok masyarakat (komunitas). Individu yang dilayani adalah bagian
dari keluarga atau komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan
penyakit, pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta pemulihan
kesehatan. Menurut UU No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan keluarga
adalah suami isteri, anak dan anggota keluarga lainnya kelompok
dimasyarakat adalah kelompok bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu
menyusui dan Pasangan usia subur.
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang
menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya menyerang wanita
berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang
melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir
pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks
biasanya timbul pada zona transisional yang terletak antara epitel sel
skuamosa dan epitel sel kolumnar.
Penyakit ini berawal dari infeksi virus yang merangsang perubahan
perilaku sel epitel serviks. Pada saat ini sedang dilakukan penelitian
vaksinasi sebagai upaya pencegahan dan terapi utama penyakit ini di masa
mendatang. Risiko terinfeksi virus HPV(Huma Papilloma Virus) dan
7
beberapa kondisi lain seperti perilaku seksual, kontrasepsi, atau merokok
dapat memicu terjadinya kanker serviks. Mekanisme timbulnya kanker
serviks ini merupakan suatu proses yang kompleks dan sangat variasi hingga
sulit untuk dipahami.
Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian
terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang. Sesungguhnya
penyakit ini dapat dicegah bila program skrining dan pelayanan kesehatan di
perbaiki. Diperkirakan setiap tahun dijumpai sekitar 500.000 penderita baru
di seluruh dunia dan umumnya terjadi di negara berkembang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Melaksanakan asuhan kebidanan bersama keluarga dalam :
a). Mengkaji masalah-masalah kesehatan keluarga
1) Mengumpulkan atau mengkaji data kesehatan keluarga.
2) Menganalisa data masalah kesehatan keluarga.
3) Menentukan masalah-masalah keluarga.
4) Memprioritasakan masalah kesehatan keluarga.
8
3) Menentukan dan menyusun tindakan kebidanan dengan
menggunakan sumber yang ada.
C. MANFAAT
1. Masyarakat
a. Masyarakat khususnya kelompok atau individu resiko tinggi
mendapatkan pemeriksaan dan pelayanan kebidanan sederhana
yang merupakan hasil identifikasi dari kajian kesehatan yang
dilakukan mahasiswa.
b. Data dan informasi yang dimiliki oleh mahasiswa dari hasil
pengumpulan dan pengolahan data dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam mengembangkan potensi lebih lanjut.
c. Dapat memperbaiki perilaku hidup sehat.
2. Pemerintah Desa/Dusun
a. Mengetahui profil/gambaran situasi kesehatan masyarakat dari hasil
pendataan mahasiswa PKL, yang dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Bekerjasama dengan mahasiswa PKL dalam rangka
mengembangkan berbagai program desa/dusun yang selaras dengan
program PKL.
9
3. Bagi Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami tentang kanker servik yang terjadi
pada kesehatan reproduksi sehingga dapat mengantisipasi sejak dini
sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kesehatan
reproduksinya..
4. Tenaga kesehatan dipuskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten
a. Membantu kerja program puskesmas khususnya dalam lingkup
program kebidanan kesehatan masyarakat.
b. Data hasil kajian dapat dijadikan data pendukung, update data
program sekaligus evaluasi kebijakan. Salah satu jenis data yang
dikumpulkan adalah status PHBS masyarakat setempat.
5. Bagi Profesi
Sebagai masukan bagi para tenaga kesehatan terutama bidan dalam
menangani masalah kebidanan yang ada dalam masyarakat.
6. Bagi Pendidikan
a. Menjadikan lulusan memiliki pengalaman dan wawasan yang lebih
komperhensif holistik dan adaptif terhadap situasi dan kondisi yang
berbeda dari tempat asalnya.
7. Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman belajar dikehidupan nyata dalam
pengembangan, pengorganisasian dan penyiapan masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan
permasalahan kebidanan.
b. Mahasiswa akan mengenal dan belajar beradaptasi dalam
lingkungan sosial budaya yang beragam di Indonesia.
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
11
h. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga dan bermacam – macam diantaranya adalah :
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah
ayah
e. Keluarga kawasan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga adanya hubungan dengan suatu atau istri
Ciri – ciri struktur keluarga – Anderson Carter
a. Terorganisasi: Saling berhubungan, saling ketergantungan antara
anggota keluarga
b. Ada keterbatasan: Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjelaskan fungsi dan tugasnya
masing – masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan: Setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing – masing
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak – anak.
b. Keluarga Besar (Extended Family) : keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan sebagainya.
12
c. Keluarga Berantai (Serial Family) : keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah labih dari satu kali dan merupakan satu kaluarga
inti
d. Keluarga Duda/Janda (Single Family) : keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite) : keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga Kabitas (Kahabitation) : dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
4. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi 1 situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga di dasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat.
a. Peranan Ayah
Sebagai suami, ayah, pencari kerja, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai masyarakat dari lingkungannya
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh pendidik anak – anaknya, pelindung serta
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
c. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarganya
a. Fungsi biologis
1. Untuk meneruskan keturunan
13
2. Memelihara dan memebsarkan anak
3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4. Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosial
1. Membina sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan
keluarga perkembangan anak
3. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga
4. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
1. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan
keluarga dimana yang akan datang misalnya pendidikan
angka – angka, jaminan hari tua dan sebaginya.
e. Fungsi pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimilikinya
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat – tingkat
perkembangannya
14
f. Arti lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut:
15
dari berbagai fungsi diatas 3 fungsi pokok keluarga terhadap
anggota keluarganya adalah :
a. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak,
sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam
mempersiapkan masa depannya.
b. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa
aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga
kemungkinan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia
dan kebutuhannya.
c. Asuh adalah menuju kebutuhan pemelihara dan perawatan
anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga
diharapkan rnenjadikan mereka anak-anak yang sehat baik
fisik, mental, sosial dan spiritual.
g. Tahap-tahap kehidupan keluarga
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvail adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Pembentukan Keluarga. Tahap ini dimulai pernikahan
yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak. Tugas keluarga yang utama
untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus,
melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang
merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi. Dalam hal ini keluarga mengasuh,
mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena
pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung kepada
kedua orang tuanya. Dan kondisinya masih sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah. Pada tahap ini anak sudah
rnulai mengenal kehidupan sosialnya. Sudah mulai bergaul
dengan teman sebaya tetapi sangat rawan dalam masalah
kesehatan. Karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana
yang bersih. Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap
16
pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai
menanamkan norma-norma kehidupan, norrna-norma agama,
norma-norma sosial budaya dan sebagainya.
e. Tahap menghadapi anak sekolah. Dalam tahap ini tugas
keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajar anak
untuk rnempersiapkan rnasa depannya, membiasakan anak
belajar secara teratur mengontrol tugas-tugas sekolah anak dan
meningkatkan pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja Tahap ini adalah tahap yang
paling rawan, karena tahap ini anak akan mencari identitas diri
dalam membentuk kepribadiannya. Oleh karena itu suri
tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan komunikasi
dan saling mengerti antara kedua orang tua dengan anak perlu
dipelihara dan dikembangkan.
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat Setelah melalui tahap
remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,
maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat
dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap
ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.
h. Tahap berdua kembali setelah anak besar dan menempuh
kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua
saja dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak dapat
menerima kenyataan akan dapat menimbu1kan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua
orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang
fana ini.
h. Tugas-tugas keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
17
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas.
8. Membangkitkan semangat para anggota keluarga.
i. Ciri-ciri keluarga
1. Diikat dalam suatu tali perkawinan.
2. Ada hubungan darah.
3. Ada ikatan batin.
4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya.
5. Ada pengambilan keputusan.
6. Kerjasama diantara anggota keluarga.
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga.
8. Tinggal dalam suatu rumah.
j. Ciri-ciri keluarga indonesia
1. Suami sebagai pengambil keputusan.
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh.
3. Berbentuk monogram.
4. Bertanggungjawab.
5. Pengambilan keputusan.
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat.
8. Mempunyai semangat gotong royong.
k. Pola kehidupan keluarga indonesia
1. Daerah Pedesaan.
a. Agraris.
b. Tenang.
c. Sederhana.
18
d. Akrab.
e. Menghormati orang tua.
2. Daerah Perkotaan
a. Dinamis
b. Rasional
c. Konsumtif
d. Demokratis
e. Individual
19
1. Identifikasi masalah
Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di m
asyarakat melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan mas
alah kesehatan di desanya terutama yang ditujukan pada KIA.
2. Analisa dan perumusan masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil
analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan
masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas Dari data yang
dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan
jawaban tentang :
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan
lingkungan keadaan sosial budaya atau perilaku,pelayanan
kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan berpengaruh
terhadap kesehatan (H.L.Blum).
b. Masalah-masalah kesehatan,termasauk penyakit ibu.anak dan
balita.
c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya.
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat.
Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa
yang mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah
potensial.
3. Data potensial
Diagnose yang mungkin terjadi.
4. Antisipasi penanganan segera.
Penanganan segera masalah yang timbul.
5. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana
pelaksanaan dan evaluasi.
6. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pela
ksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
20
7. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang
dicapai dengan tujuan yang ditetapkan kegiatan evaluasi dilakukan.
Untuk mengukur keberhasilan, selama evaluasi tenaga kesehatan
mengumpul data dan menganalisanya apakah tejadi perubahan
kondisi atau tidak, dilakukan besama-sama masyarakat.
21
g. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan.
h. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
i. Melakukan rujukan medik.
j. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi
pemakai kontrasepsi.
C. TEORI MEDIS
1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
A. Pengertian
Definisi Reproduksi berasal dari istilah kata “re” yang artinya
kembali dan kata reproduksi yang artinya membuat atau
menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian
hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat
tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia. (UU kesehatan
No.23 Tahun 1992).
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim
yang menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya
menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks
berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya
berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks biasanya timbul pada
zona transisional yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel
sel kolumnar.
B. Tujuan
a) Mempersiapkan seoptimal mengkin keadaan fisik, mental, dan
spiritual untuk menyelamatkan ibu dan bayi selama dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga didapatkan ibu dan
bayi yang sehat.
22
b) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
dalam kesehatan reproduksi.
c) Mengenal dan menilai penyakit yang sekiranya tidak normal.
d) Memberi nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi, kanker servik, pemeriksaannya.
C. Jadwal pemeriksaan IVA TES dan PAP SMEAR
a) Setiap enam bulan sekali
b) Diambil data tentang laboratorium
c) Pemeriksaan lab
d) Nasehat dan anjuran makanan-makanan yang bergizi,
seperti tambahan protein ½ gr/kg berat badan.
e) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
f) Rencana untuk pengobatan penyakit,menghindari komplika
si penyakit
g) lainya yang dapat memperburuk penyakitnya.
D. Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan para ibu tentang pentingnya
mengetahui kanker servik
2. Pengetahuan Tentang kanker Servik
A. Pengertian
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling
umum yang mengenai organ reproduksi wanita. Beberapa jenis
human papilloma virus, suatu infeksi menular seksual, mempunyai
peran penting dalam kebanyakan kasus kanker serviks.
23
Kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi yang
mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat
tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel
kanker tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan mereka
tidak mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk
suatu massa (tumor). Sel kanker menginvasi jaringan sekitar dan
dapat berkembang dan tersebar di tempat lain di dalam tubuh
(metastasis).
Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui.
Faktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden
karsinoma serviks adalah infeksi virus Huma Papilloma Virus
(HPV). Lebih dari 95 % kanker serviks berkaitan erat dengan
infeksi HPV ditularkan melalui aktivitas seksual. HPV tipe
resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak berisiko menjadi Ca
Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko
tinggi (tipe 16 & 18) mengarah pada Ca Serviks (Hartono,
2000).
24
Jika kanker serviks terdeteksi pada stadium yang lebih awal,
penatalaksanaan sepertinya lebih berhasil. Skrining kanker serviks
regular dan perubahan prekanker pada serviks direkomendasikan
untuk semua wanita. Kebanyakan panduan menganjurkan skrining
pertama dalam waktu 3 tahun pertama setelah aktif secara seksual,
atau tidak lebih dari umur 21. Yaitu IVA TES dan PAP SMEAR
Pengetahuan
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan
cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah
memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% , apabila
dari gejala pemeriksaan iva tes tersebut terdapat kelainan untuk
menegakkan diagnosa yang akurat dilanjutkan dengan pemeriksaan
PAP SMEAR.
Tujuan
1. Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas .
2. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim.
Keuntungan
1.Mudah, praktis, mampu di laksanakan
2. Dapat di laksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
3. Alat alat yang di butuhkan sederhana
4. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
5. Memberikan hasil segera sehingga dapat di ambil keputusan
segera.
25
yang terinfeksi, tidak hanya dengan hubungan seks. Menggunakan
kondom setiap melakukan hubungan dapat mengurangi resiko
terkena infeksi HPV.
Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik
untuk mencegah kanker serviks yaitu :
1. Menghindari hubungan sex pada umur muda.
2. Memiliki partner seks tunggal
3. Menghindari merokok
Vaksniasi HPV. Suatu vaksin baru disebut Gardasil
memberikan perlindungan dari tipe HPV yang paling berbahaya.
The national Advisory Committee on Immunization Practices
merekomendasikan vaksinasi pada wanita umur 11 dan 12 tahun,
sebagaimanapula pada wanita umur 13 hingga 26 tahun jika
mereka belum menerima vaksin. Vaksin ini paling efektif
diberikan sebelum wanita aktif secara seksual. Vaksin ini diberikan
selama tiga kali.
26
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
1. BIODATA
Nama KK : Tn “E”
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SMU
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Ds Semin RT 02 RW 02
2. Susunan Keluarga
No Nama angg. Keluarga Umur Hub. Dlm Pendidikan Keadaan fisik
L P keluarga
1 Mustaniroh P Istri SMA Sehat
2 Olivia S P Anak TK Sehat
Tabel 3.1
27
3. Tipe Keluarga
Di keluarga Tn. E merupakan nuclear family yang terdiri dari keluarga inti
yaitu ayah, ibu, dan anak.
4. Genogram
Gambar 3.1
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: Garis keturunan
: Keluarga yang diasuh
28
- Minum rata-rata anggota keluarga yaitu 6-7 gelas perhari berupa air
putih dan kadang teh.
c. Penggunaan Waktu Senggang
- Keluarga Tn. E menggunakan waktu senggang untuk mengobrol
dengan keluarga, tetangga.
- Keluarga Tn. E mempunyai kebiasaan tidur cukup mulai dari jam
21.30 sampai dengan jam 04.00 WIB pada malam hari dan jarang
tidur siang.
- Keluarga Tn. E menggunakan TV sebagai sarana hiburan
d. Situasi Sosial Budaya dan Ekonomi
1. Situasi Sosial Budaya
Keluarga Tn. E aktif dalam kegiatan RT, RW dan kegiatan
sosial. Hubungan anggota keluarga dengan masyarakat harmonis,
Tidak ada budaya dan adat istiadat yang merugikan dalam
kesehatan.
2. Keadaan Ekonomi
Penghasilan keluarga yang pertama yaitu dari Tn. E sebesar
Rp 800.000 – Rp 1.500.000 / bulan. Penghasilan tambahan tidak
ada. Penggunaan dana keluarga tiap bulan digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Penggunaan dana tiap bulan sangat pas-
pasan. Pengelolaan keuangan oleh ibu.
6. Situasi Lingkungan
a. Perumahan
Keluarga Tn. E tinggal dirumah sendiri dimana dinding tembok,
ukuran rumah 10x7, lantai dari semen. Atap dari genting. Jenis
ventilasi berupa jendela dan pintu, keadaan ventilasi sudah memenuhi
syarat kesehatan karena luasnya > 10 %. Penerangan dari listrik.
Cahaya matahari masuk ke rumah kurang karena jendela jarang
dibuka. Tidak ada pekarangan.
29
Denah Rumah
Gambar 3.2
b. Sumber Air Minum
Keluarga Tn. E menggunakan sumber air minum dari mata air
atau sumur gali dengan kualitas air jernih dan tidak berasa. Tidak ada
jamban pada radius <10 m dari mata air. Penampungan air minum
ditempatkan di gentong dalam keadaan tertutup.
c. Tempat Pembuangan Tinja
Keluarga Tn. E mempunyai jamban sendiri dan digunakan
sehari-hari. Jenis jambannya leher angsa
d. Tempat Pembuangan Air Limbah
Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang
dibuang ke selokan dan terbuka lancar.
e. Tempat Pembuangan Sampah
Tempat pembuangan sampah mebuang lubang sampah sendiri.
Sampah yang sudah kering dikumpulkan dulu kemudian dibakar.
f. Kandang Ternak
Keluarga Tn. E tidak memiliki hewan ternak
g. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
- Bila ada salah keluarga ada yang sakit langsung berobat ke
polindes atau bidan.
30
-
b. Keluarga Berencana
Ibu menggunakan KB Suntik 3 Bulan.
Pengetahuan ibu tentang keluarga berencana : 75%
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas
a) Persalinan tanggal : 26 september 2015
b) Penolong : Bidan
c) Tempat : BPM
d) Riwayat nifas yang lalu
1) laktasi : ya
2) komplikasi : tidak ada
Pengetahuan tentang kehamilan : 85%
Pengetahuan persalinan : 70%
d. Keadaan gizi keluarga
Baik
e. Penyakit yang diderita keluarga
a) Riwayat penyakit anggota keluarga
Keluarga sehat
b) Kebiasaan memeriksakan diri
Jika sakit berobat
c) Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
Tidak ada
d) Kepercayaan keluarga terhadap tenaga kesehatan
Ibu dan keluarga ke tenaga kesehatan jika sakit
f. Riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan
Dilakukan tanggal : 04 Juli 2021
a. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : compo mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
TB : 156 cm Suhu : 36,6◦C
31
BB : 46 kg Respirasi : 20 x/menit
Lila :-
b. Pemeriksaan khusus
Inspeksi
1) Kepala : simetris
2) Mata : tidak anemis
3) Muka : simetris, tidak pucat
4) Gigi/mulut : bersih
5) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
6) Mamae :-
7) Abdomen :-
8) Genetalia :-
9) Extremitas atas : gerak aktif
Extremitas bawah : gerak aktif
Palpasi :-
Auscultasi :-
Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :-
1) darah :-
2) Urine :-
b. Foto rontgen/USG :-
Pengetahuan ibu tentang reproduksi sehat : 70%
B. Analisa Data
A. Penjajakan Kesehatan Tahap I
1. Ancaman Kesehatan
a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang kespro
b. Kurangnya pengetahuan tentang mencuci tangan yang benar
2. Kurang / Tidak Sehat
Ventilasi yang tidak pernah dibuka/ kurang dimanfaatkan
32
B. Penjajakan Kesehatan Tahap II
No. Data Masalah Kesehatan
Tabel 3.2
33
untuk diubah
tinggi
d. Menonjolkan 3/3 x 1 1
masalah harus
segera ditangani
2/2 x 1 1
Total 4 2/3
Tabel 3.3
2. Kurangnya pengetahuan tentang cuci tangan setelah, sebelum makan, BAB dan
BAK
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
34
Tabel 3.4
3. Kurangnya pemanfaatan ventilasi (rumah sehat)
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
Tabel 3.5
D. PenentuanPrioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah berdasarkan scoring tertinggi :
1. Kurangnya pengetahuan Ny. M tentang kespro
2. Kurangnya pengetahuan tentang cuci tangan pakai sabun setelah, sebelum
makan, BAB dan BAK.
3. Kurangnya pemanfaatan ventilasi (rumah sehat)
35
o Kebidan Kebidanan
an
e. Skrening dirasakan.
e. Memberitah
secara dini.
u skrening
secara dini c. Tanggal 4-7-
2021 pukul
15.20 wib.
Menjelaskan
penyebab.
d.Tanggal 4-7-
2021 pukul
15.30 wib.
Menjelaskan
upaya untuk
pencegahan.
e. Tanggal 4-7-
2021 pukul
15:35 wib.
Menjelaskan
skrening
36
secara dini.
37
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 04 Juli 2021 telah diadakan pendataan pada keluarga Tn. E
dan diadakan wawancara mengenai pengetahuan tentang kespro, pengetahuan
tentang kehamilan, pengetahuan tentang persalinan, pengetahuan tentang KB,
pelaksanaan PWS KIA (kehamilan), pelaksanaan kespro dan PHBS. Setelah
dilakukan analisis data didapatkan masalah diantaranya pengetahuan tentang
kespro kurang dengan presentase 70%, pengetahuan tentang kehamilan baik
dengan presentase 85%, pengetahuan tentang persalinan cukup dengan presentase
70%, pengetahuan tentang KB baik dengan presentase 75%, pelaksanaan PWS
KIA ( kehamilan ) baik dengan presentase 83,3%, Pelaksanaan pap smear dan
SADARI ibu belum pernah melakukan, pelaksanaan PHBS kurang baik. Setelah
menemukan masalah – masalah yang ada pada keluarga Tn. E, kemudian masalah
– masalah tersebut diprioritaskan, dengan hasil sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kespro ibu belum pernah melakukan papsmear dan sadari
2. Pengetahuan ibu tentang persalinan cukup dengan presentase 70%
3. Pengetahuan tentang kespro cukup dengan persentase 70%
4. Pengetahuan ibu tentang KB cukup dengan presentase 75 %
5. Pengetahuan tentang kehamilan baik dengan presentase 85 %
Setelah diperoleh prioritas masalah, penulis mempunyai planning yaitu
memberikan penyuluhan kepada keluarga Tn.E mengenai pengetahuan
tentang kanker servik.
Setelah di peroleh prioritas masalah, penulis menginginkan adanya
perubahan pada Ny. M untuk mengetahui kanker servik. Mulai dari
pengertian, gejala, penyebab, pencegahan, dan skrening secara dni.
Setelah ditentukan prioritas masalahnya, penulis akan melakukan
penyuluhan tentang kanker servik, dimana penulis akan menjelaskan dari
38
pengertian kanker servik, penyebab kanker servik, gejala-gejala kanker
servik, pencegahan kanker servik dan skrening secara dini kanker servik
dengan IVA TES. Disini penulis menginginkan adanya tanya jawab antara
penulis dengan Ny. M agar Ny. M mampu memahami lebih jelas pengetahuan
kanker servik. Dan dilakukan evaluasi terhadap Ny. M yaitu dari Ny. M tidak
mengetahui tentang kanker servik menjadi tahu tentangkanker servik.
Diharapkan Ny. M mampu mengenali tanda dan gejala kanker servik.
39
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pengkajian data di atas dapat disimpulkan bahwa :
Kanker servik adalah suatu penyakit yang menyerang alat reproduksi
wanita yaitu pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus (rahim)
dengan liang vagina. Kanker servik ini merupakan penyakit yang
mematikan bagi wanita didunia gejala-gejala yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu, dengan itu kita wajib
mengetahui penyebab kanker servik, gejala dini kanker servik, pencegahan
kanker servik dan melakuhkan skrening secara dini.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
agar dapat mengetahui tentang pentingnya pengetahuan tentang kanker
servik.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu diharapkan mengerti dan memahami
tentang kanker servik.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan ibu diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian tentang kanker servik
2. Menyebutkan penyebab kanker servik
3. Menyebutkan gejala kanker servik
4. Menyebutkan deteksi dini kanker servik
5. Menyebutkan pencegahan kanker servik
IV. Materi
1. Menjelaskan pengertian tentang kanker servik. (terlampir)
2. Menjelaskan penyebab kanker servik.(terlampir)
3. Menjelaskan gejala kanker servik. (terlampir)
4. Menjelaskan deteksi dini kanker servik. (terlampir)
5. Menjelaskan pencegahan kanker servik.(terlampir)
42
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. Media
1. Leaflet
2. Alat
43
kepada klien untuk pertanyaan
bertanya
5 menit 2) Meminta kepada ibu untuk 2. Klien menjawaban
menjelaskan kembali pertanyaan yang di berikan
3) Mengucapkan terimakasih 3. Klien menjawab salam
dan mengucapkan salam
44
PENGESAHAN
Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh pembimbing akademik Praktik
Kerja Lapangan (PKL) Profesi bidan Universitas Kadiri.
( Ny. M)
Mengetahui
Pembimbing PKL
45
VIII. Evaluasi
Menanyakan kepada klien beberapa pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan kanker servik?
Jawab : kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim.
2. Sebutkan cara terbaik untuk mencegah kanker serviks ?
Jawab :
a) Menghindari hubungan sex pada umur muda.
b) Memiliki partner seks tunggal
c) Menghindari merokok
3. Sebutkan gejala kanker servik ?
Jawab :
1. Perdarahan vagina setelah berhubungan sex
2. Keputihan yang memiliki bau yang busuk.
3. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex
46
DAFTAR PUSTAKA
47
Pengetahuan Tentang Kanker Servik
A. Pengertian
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum yang
mengenai organ reproduksi wanita. Beberapa jenis human papilloma virus,
suatu infeksi menular seksual, mempunyai peran penting dalam
kebanyakan kasus kanker serviks.
Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang terjadi pada
servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan
pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus ( rahim ) dengan
liang vagina.
48
C. Gejala Kanker Servik
Pasien mungkin saja tidak mengalami gejala kanker serviks
apapun. Kanker serviks dini biasanya tidak memberikan gejala dan tanda.
Semakin kanker berkembang, semakin terlihatlah tanda dan gejala dari
kanker serviks. Gejala tersebut dapat berupa
1. Perdarahan vagina setelah berhubungan sex
2. Sekret encer disertai darah
3. Keputihan yang memiliki bau yang busuk.
4. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex
49
4. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
5. Memberikan hasil segera sehingga dapat di ambil keputusan segera.
50
51