IVA
Dosen Pengampu : Fauzia Laili,SST.,M.Keb
KELOMPOK 1
3. CAHYANINGTYAS SETYATI
5. ENDANG WAHYUNINGSIH
7. TUTIK SUNARMIARTI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Hari Kanker Sedunia diperingati pada tanggal 4 Februari, dan Hari Kanker
angka kanker payudara 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17
per 100.000 penduduk dan kanker serviks sebesar 23,4 per 100.000 penduduk
kasus baru kanker diperlukan upaya pencegahan dan deteksi dini yang akan lebih
mudah dilakukan ketika faktor risiko dan gejala kanker sudah dikenali. Selain itu,
pada momen tersebut juga diadakan berbagai acara untuk memberikan semangat
bagi pasien dan dapat mempengaruhi kondisi psikologis pasien.Oleh karena itu,
ditemukan hasil 90% dari wanita yang sudah menikah belum melakukan deteksi
dini kanker serviks, dengan alasan tidak tahu, takut, tidak sempat, malu, dan
sebagainya. Hal ini sangat jauh dengan target cakupan Kementerian Kesehatan
yang menyatakan bahwa pada tahun 2018, 80% wanita usia 30-50 tahun sudah
penanganan kanker serviks, terutama dalam bidang pencegahan dan deteksi dini
1.2. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009).
melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher
serviks yang telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks
diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat
diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-
Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat
daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan
pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah
kali pada usia 35-40 tahun. Kalau fasilitas memungkinkan dilakukan tiap 10
tahun pada usia 35-55 tahun dan jika fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun
pada usia 35-55 tahun (Nugroho Taufan, dr. 2010).Di Indonesia, anjuran untuk
melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-)
adalah 5 tahun
litotomi.
- Spekulum vagina
- Swab-lidi berkapas
- Sarung tangan
- Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan
- Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke
vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
- Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk
menyerapnya.
- Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke
leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim
hasilnya negative.
- IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya
(polip serviks).
- IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini
yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA
karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-
- IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan
stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat
kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).
2.1.9 Penatalaksanaan IVA
rahim yang telah dipulas dengan larutan asam asetat 3- 5%, jika ada perubahan
warna atau tidak muncul plak putih, maka hasil pemeriksaan dinyatakan
negative.Sebaliknya jika leher rahim berubah warna menjadi merah dan timbul
plak putih, maka dinyatakan positif lesi atau kelainan pra kanker.
Namun jika masih tahap lesi, pengobatan cukup mudah, bisa langsung
diobati dengan metode Krioterapi atau gas dingin yang menyemprotkan gas CO2
90% dan spesifitasinya sekitar 40% dengan metode diagnosis yang hanya
membutuhkan waktu sekitar dua menit tersebut, lesi prakanker bisa dideteksi
sejak dini. Dengan demikian, bisa segera ditangani dan tidak berkembang
prakanker pada suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel pada
area tersebut mati dan luruh, dan selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang
Kalau hasil dari test IVA dideteksi adanya lesi prakanker, yang terlihat
dari adanya perubahan dinding leher rahim dari merah muda menjadi putih,
artinya perubahan sel akibat infeksi tersebut baru terjadi di sekitar epitel. Itu bisa
penyakit kanker yang disebabkan human papillomavirus (HPV) itu tidak jadi
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Deteksi dini kanker serviks sangat penting untuk dilakukan untuk pengendalian
kejadian kanker serviks, akan tetapi masih banyak wanita yang sudah menikah belum
melaksanakan kegiatan deteksi dini. Pemberian informasi yang akurat diperlukan agar
Dalimarta, S.2017. Deteksi Dini Kanker dan implisia Antikanker.Cetakan III. Jakarta.
Penebar Swadaya
Ety Handayaningsih S. (2018). CerVIX, Metode Deteksi Dini Kanker Serviks: Sebuah
Harapan Baru(https://etyabdoel.com/2018/08/08/deteksi-dini-
kanker-serviks-berbasis-dna-cervik/
(http://www.depkes.go.id/article/view/19020500001/deteksi-
dini-cegah-kanker.html
Sukaca E. Bertiani. 2019. Cara Cerdas Menghadapi KANKER SERVIK (Leher Rahim).