Anda di halaman 1dari 37

Sistem Imunologi

Oleh:
Siti Nur Azizah, M.Si
Apa sistem Imun???
APAKAH MAHLUK HIDUP TIDAK PUNYA
PERTAHANAN TERHADAP INVASI PATOGEN ?
1

o Makluk hidup dilindungi oleh sistem pertahanan


yang sangat luar biasa.
o sistem imun terdiri dari suatu susunan sel-sel
khusus, jaringan-jaringan dan organ-organ, yang
tersebar di seluruh tubuh
o fungsi utama sistem imun  melindungi tubuh
terhadap organisme penyerang dan substansi-
substansi berbahaya yang mereka produksi.
o Sistem pertahanan pertahanan non spesifik
dan spesifik.
Pertahanan Non Spesifik

Kulit
•* Kulit
Primer/ Membran
•* Membran
mukosa
mukosa • Lizozim
Penutup • Komplemen
Tubuh mikroba
•* mikroba
sahabat • Interferon
Non sahabat • Antimikroba
Spesifik • Histamin
Kimiawi • Kinin • Neutrofil
• Monosi
Sekunder • eosinofil
fagosit
Seluler

Non
NK sel
fagosit
Mikrobiota normal pada kulit

Kulit sbg rintangan fisik, pertahanan kimia


(sekresi kelenjar minyak dan keringatpH: 3-5).
Mikrob
normal Enterobakter
kulit:
Staphylococcus
Proteus
Acinetobacter

Psudomonas
Mikrococcus
Corynebacterium

Propionibacterium
Malessezia
Pityrosporum
:

Mikroba
normal:
mereka dan
sekresinya
hadir sebagai
pesaing dan
barier
terhadapat
patogen/parasit
Membran mukosa

Membran mukosa menghasilkan cairan kental (mukus) berfungsi


menjerat patogen. Letak membran mukosa berada di sel epitel bersilia
di trakea
Saliva
Saliva
Saliva, air
mata
mengandung
antimikroba,
menggunakan
tahapan reaksi
lisis mikrob

Asam
lambung
membunuh
bakteri, kecuali
hepatitis A
SPESIFIK NON
SPESIFIK
Neutrofil • merusak dirinya sediri setelah
memfagositosis patogen

• lebih efektif dan berkembang menjadi


makrofag
• Terletak dalam jaringan paru2, hati,
Monosit ginjal, otak, jaringan ikat, limpa).
• terkonsentrasi pada limfa, nodus
limfa dan jaringan limfa
• mencerna patogen & sisa sel yg lisis
• punya aktifitas fagositosis yang
terbatas

Eosinofil • menghasilkan enzim perusak dinding


parasit yg terdapat di granula
sitoplasmanya
• Ex: cacing
Pertahanan Non Spesifik Seluler

25%
neutrofil
monosit
1% eusinofil
5%

69%
lain-lain
Natural • tidak menyerang patogen
• namun merusak sel-sel tubuh yang
Killer Cells diserang oleh virus/sel abnormal
(NK sel) • cara melisiskan membran sel.

• disekresikan oleh sel yg terinfeksi


virus
Interferon • Protein berdifusi kedalam sel-sel
(protein sekitar dan menginduksi sel tsb
untuk menghasilkan zat kimia lain
antivirus) untuk menghambat penyebaran
virus.
• rangkaian protein (20 protein) dalam darah
membentuk satu bahan kimia
• Cara kerja 1: Opsonisasi (melapisi permukaan
Komplemen bakteri sehingga mudah dikenali oleh pagosit)
• Cara kerja 2: protein melekat ke dinding
bakteri (formasi cincin) dan membuat lubang
dalam membran sehingga melisiskan
RESPON INFLAMASI
Pertahanan
Spesifik
Limfosit
penyedia
spesifisitas dan
keanekaragaman
pada sistem
kekebalan tubuh
Mampu
mengenalikan
dan merespon
molekul asing
tertentu
(antigen)
dengan spesifik
ANTIGEN
Struktur antigen
Struktur antigen
Struktur Antibodi

Reseptor Antibodi. Masing-masing antibodi menjadi reseptor untuk


satu antigen. Antigen hanya berikatan dengan reseptor dari sel
limposit yang sesuai.
Antigen
 Suatu molekul organik yang dikenali oleh sistem imun
 Molekul organik  terdiri dari beberapa struktur kimia yang
berbeda.
 Masing-masing struktur kimia tersebut disebut epitope
 Epitop punya ukuran, bentuk dan struktur kimia tertentu dan
yang berikatan dengan antibodi atau reseptor sel T.
 Antigen diperoleh dari penyakit atau alergen. Misal
termasuk komponen yang terdapat dinding sel, kapsul,
flagel, toksin, viral protein, bakteri dan mikroorganisme
lainnya, alergen misal polen, debu
 Antigen umumnya adalah protein, namun ada karbohidrat,
lipid, asam nukleat
Antibodi
• Merupakan protein globuler atau disebut
imonoglobulin/Ig yang berinteraksi secara spesifik
dengan antigen
• Berupa glikoprotein yang tersusun dari beberapa
asam amino dan karbohidrat
• Diproduksi oleh sel plasma atau sel B yang telah
distimulasi oleh antigen spesifik
• Daerah variabel dari antibodi yang berikatan spesifik
dengan epitop dari antigen disebut parotope
• Sebagai sistem perlindungan dengan cara lisis,
aglutinasi, pengendapan dari benda antigenik
Aktivitas Pertahanan Spesifik
• Antibodi komponen dari patogen
perkenalan dikenal sebagai non self (bukan
diri)

• terjadi perubahan pada sistem imun


Respon yang memungkinkan tubuh berhasil
secara efektif melawan patogen

• terjadi (reaksi) antara komponen


Reaksi sistem imun dengan patogen
 Sel-sel lymfosit memiliki molekul reseptor pada permukaan
selnya, bentuk reseptor cocok dengan bentuk epitop.
 Epitop hanya cocok dengan reseptor yang benar.
 Setiap lymfosit membawa reseptor untuk satu epitop dari
ribuan antigen determinan/epitop.
 Dengan demikian ribuan lymfosit yang berbeda pada sistem
imun, dapat mengenali dan mampu bereaksi pada semua
mikroorganisme sebagai antigen non self yang mempunyai
struktur yang berbeda
 Terdapat ribuan mikroorganisme yang berbeda, masing-
masing tersusun dari molekul yang berbeda.
 Tetapi sistem imun spesifik harus tidak bereaksi
dengan satupun dari ribuan molekul yang berbeda
yang terdapat pada tubuh sendiri (self).
Pertahanan spesifik sistem imun ini berfungsi
meningkatkan efektivitas pertahanan non spesifik

Contoh: Antibodi membantu sel fagositik untuk


 menelan dan menghancurkan patogen
 mengaktifkan sistem komplemen/C
 Sistem C berperan pada hampir seluruh reaksi
imun.
Seleksi klonal
• Apabila terdapat antigen dan antobodi yg berinteraksi cocok maka
akan menginduksi respon kekebalan tubuh. Sehingga sel plasma
akan menginduksi memori imonologi.
• Setelah berikatan, terdapat aantibodi terseleksi kemudian diaktifkan
untuk membelah dan berdiferensiasi menjadi 2 klon (plasma dan
memory) :
Sel efektor  menyerang antigen dan berumur pendek
Sel memory  menyerang antigen berumur panjang dan
punya reseptor spesifik sesuai antigen yg sm
• Seleksi klonal  dasar untuk memahami kekebalan.
• Tubuh pertama kali terpapar antigen sebagai respon kekebalan
primer
• Jdi dibutuhkan beberapa hari dari awal terpapar antigen dan
terseleksinya limposit hingga sampai membangkitkan respon sel
efektor yg maksimal
• Jika tubuh terpapar kembli dengn antigen permata, maka respon
kekebalan sekunder akan lebih cepat yg merupakan tugas dri sel
memori imun.
• Contoh penyakit cacar air
Perkembangan Limfolit
• Kemampuan limfosit untuk membedakan
antigen self dan non self, berkembang hingga
sel bermigrasi ke limpatik.
• Sistem tubuh punya toleransi untuk self, jika
tidak menyebabkan-> autoimun
• Limposit tidak bereaksi dengan SEBAGIAN
BESAR antigen self, tapi khusus sel T (Tc &
Th) punya interaksi dengan MHC (mayor
histocompatibel complex)-> glikoprotein pada
permukaan sel-> sebagai penyaji antigen->
tubuh mengenali self
Interaksi sel T dan MHC
• Limposit T berinteraksi pada sebagian
besar antigen self, namun sel T berikat
dengn MHC
• Sel T sitotoksin + MHC 1 (sel bernukleus)
• Sel T helper + MHC 2 (makrofag, sel B,
sel T yg telah diaktifkan).
• Fungsi MHC 
mempresentasikan/menyajikan antigen ke
sel T.
Respon kekebalan
• Aktifitas sel B diikuti produksi
Respon antibodi (imunoglubulin=IgG,IgM,
IgA, IgE, IgD)
humoral • beredar dalam plasma darah dan
limfa (cairan=humor)

• Kekebalan yang bergantung pada


kerja sel T (sel T sitotoksik, sel T
Respon yang hipersensitifitas, sel T helper, sel T
penekan, sel T pengingat).
diperantarai • Penting dalam respon tubuh pada
jaringan pencangkokan -> self
RESPON KEKEBALAN
Sel Tc melawan patogen intraseluler
(kanker) -> diperantai sel Th
Respon Sel B terhadap Antigen yg
bergantung pada sel Th
Aktif
Alami: cacar
Buatan: vaksin

Pasif
Alami : IgA ibu ke
anak; IgG ibu ke
janin
Buatan : suntik
antibodi

Anda mungkin juga menyukai