Anda di halaman 1dari 10

Sistem Imunitas

Tugas Biologi OL -02

Ossa Rayhana Jasmine (23)


Determinan
Antigen (Epitope)
Antigen yang dapat membangkitkan
respons imunitas atau dapat

Antigen menginduksi pembentukan antibodi.


Satu antigen tersusun dari 2 atau
Hapten
Zat yang merangsang lebih molekul epitop. Molekul kecil yang hanya bisa
respons imunitas, terutama menginduksi produksi antibodi
dalam menghasilkan antibodi jika bergabung dengan carrier
.Antigen berupa bakteri, virus, bermolekul besar. Hapten
protein, karbohidrat, sel-sel memiliki sifat imunogenik.
kanker, atau racun. Hapten dapat berupa obat,
antibiotik, dan kosmetik.
Antibodi (Imunoglobulin)
Protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons
terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen
tersebut. Ada lima kelas imunoglobulin.

Ig A Ig D Ig E Ig G Ig M
Berjumlah 15%, Berfungsi Terikat pada reseptor Berjumlah 80%, dapat Antibodi yang
ditemukan pada memicu respons sel mast dan basofil, menembus plasenta dan pertama kali tiba di
zat sekresi imunitas, banyak menyebabkan memberikan imunitas lokasi infeksi,
(keringat, ludah, ditemukan di pelepasan histamin pada bayi, juga menetap di pembuluh
air mata, ASI, limfosit B. dan mediator kimia merupakan pelindung darah dan tidak
sekresi usus). Meskipun lainnya. IgE ditemukan terhadap masuk ke jaringan.
IgA berfungsi demikian, IgD dalam darah dengan mikroorganisme dan IgM berumur
untuk melawan berjumlah konsentrasi rendah toksin, dapat pendek, berfungsi
mikroorganisme sedikit pada dan kadarnya mengaktivasi untuk mengaktivitasi
yang masuk ke limpa dan serum meningkat ketika komplemen, dan komplemen dan
dalam tubuh. darah. bereaksi terhadap meningkatkan memperbanyak
alergi. efektivitas sel fagositik.. fagositosis..
Interaksi Antibodi dan Antigen
Fiksasi Netralisasi Aglutinasi Presipitasi
Komplemen
Kondisi ketika satu Pengikatan silang
Opsonisasi Netralisasi
menyebabkan
antibodi memiliki minimal 2
pengikatan. Semua sisi
molekul-molekul
antigen yang
antibodi menutup sisi
pengikatan tersebut terlarut dalam
penghubung
berikatan dengan antigen cairan tubuh. Setelah
Sitolisis determinan antigen,
sehingga antigen
berupa materi partikel terendapkan, antigen
seperti sel darah merah dikeluarkan dan
tidak berbahaya dan dibuang melalui
atau bakteri. Oleh karena
akhirnya dapat
itu, kompleks besar dengan fagositosis. akhirnya
Inflamasi dicerna oleh sel
fagosit.
mudah difagosit oleh dapat dicerna oleh
makrofag. sel fagosit.

next page
Opsonisasi Sitolisis Inflamasi

Opsonisasi adalah Sitolisis adalah Reaksi kekebalan


pelapisan antigen kematian sel karena alami yang dimiliki
oleh antibodi, pecahnya membran sel. tubuh untuk melawan
komplemen, Sitolisis disebabkan berbagai serangan
fibronektin, yang ketika osmosis penyakit atau
berfungsi untuk menghasilkan gerakan mikroorganisme jahat.
memudahkan air yang berlebihan ke Inflamasi pada tubuh
fagositosis. bagian dalam sel, yang bisa terjadi akibat
akhirnya menyebabkan infeksi, panas, cedera,
pecahnya membran. atau terkena racun
Jenis Imunitas
Imunitas Aktif Imunitas Pasif
Imunitas Aktif Alami Imunitas Pasif Alami
Seseorang yang memperoleh Seorang bayi yang baru lahir
kekebalan karena sakit akibat mendapatkan antibodi dari ibunya
masuknya patogen ke dalam tubuh melalui plasenta.
Imunitas Aktif Buatan Imunitas Pasif Buatan
Vaksinasi atau imunisasi Pemberian serum ke dalam tubuh
seseorang.
Mekanisme Respons
Imunitas Humoral
Saat antigen masuk ke tubuh untuk pertama kallinya, sel B pembelah akan membentuk sel B
plasma dan sel B pengingat.
Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang berfungsi mengikat antigen, sehingga makrofag
lebih mudah menangkap dan menghancurkan patogen.
Setelah infeksi berakhir, sel B plasma mati dan sel B pengingat tetap hidup dalam waktu lama.
Proses ini disebut dengan respon kekebalan primer.
Bila antigen yang sama masuk lagi ke tubuh, sel B pengingat akan mengenalinya dan menstimulasi
pembetukan sel B plasma yang berfugsi memproduksi antibodi. Respon ini disebut respon
kekebalan sekunder.
Respon kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan konsentrasi antibodi yag dihasilkan lebih besar
dibading respon kekebalan primer. Hal ini karena ada memori imunologi yaitu kemampuan imun
untuk megenali antigen yang pernah masuk ke tubuh.
Mekanisme Respons
Imunitas Seluler
Melibatkan sel T yang berperan dalam menyerang sel-sel asing
atau jaringan yang terinfeksi secara langsung.
Saat sel T pembunuh kontak dengan antigen di permukaan sel
asing, maka sel T pembunuh menyerang dan menghancurkannya
dengan merusak membran sel asing.
Bila infeksi sudah berhasil ditangani, sel T supresor akan bekerja.

Anda mungkin juga menyukai