Anda di halaman 1dari 68

IMUNOLOGI dasar

Nurlaely Mida R
FKIK-UIN SYARIF HIDAYATULLAH
Maret 2014
Referensi
 Roitt,Brostoff,Male.2002,immunology, ed 6th,
Mosby, London
 Abbas,K,Lichman,A,Pober. 2005,Cellular and
Molecular Immunology, ed 5th, W.B.Saunders
Co., London
 Abbas,K,Lichman,2004, Basic Immunology
functions and Disorders of the Immune
System, 2nd, W.B.Saunders Co., London
 Leonard H S, Yacov R., 1994, Immunology and
Inflammation, basic mechanisms and clinical
consequences, McGraw-Hill International
Editions, Singapore.
Jawablah dengan singkat pertanyaan dibawah ini

 Jelaskan perbedaan imunitas innate & adaptive.


 Jelaskan perbedaan humoral dan seluler.
 Jelaskan perbedaan respon primer dan sekunder.
 Apa yang dimaksud dengan opsonisasi?
 Apa bedanya sel B & sel T ?
 Sebutkan jenis sitokin!
 Apa yang dimaksud dengan MHC?
IMUNITAS
 Lingkungan TIDAK Steril
 Tubuh punya mekanisme pertahanan
KEBAL terhadap infeksi (Latin:
immunitas = kebal dari)
 Proses mekanisme pertahanan tubuh

IMUNOLOGI
JALAN MASUK INFEKSI
Infeksi terjadi saat patogen/antigen masuk ke dalam
tubuh & melakukan multiplikasi

Infeksi butiran/droplet
-Virus influensa, bakteri pneumonia
-Bakteri dipteri, bakteri TBC dll.

Makanan dan air


-cacing parasit, demam tifoid
-amoeba disentri dll
Gigitan serangga
-protozoa malaria, demam berdarah

Luka terbuka
-tetanus

Hub. Seksual
-virus HIV, Herpes genital
-bakteri gonorrhea
-spirochaeta sipilis
Barier non spesifik

MATA (airmata, lisosim) Rongga Hidung (mukus)


PHARYNX (bakteri)
Trachea (mukus, cilia)

KULIT (Barier fisik, kelenjar


sebaceous, bakteri)

LAMBUNG (pH asam)

DUODENUM (pH alkali)

KOLON (bakteri)

KANTUNG KEMIH (flushing)

VAGINA (pH asam)


Komponen sistem Imun
IMUNITAS
Dibagi menjadi 2 macam, a.l:
 Alami/non spesifik
 Humoral: Komplemen, Interferon, CRP
 Seluler : - Fagosit (mononuklear & PMN)
- Sel NK
- Sel Mast
- Basofil
 Dapatan/Spesifik
 Humoral: Sel B (IgD, IgM, IgG, IgE, IgA)
 Seluler : Sel T (Th, Ts, TC, TCTL)
Antigen
DEFINISI
 Patogen = Antigen
 Antigen ≠ Patogen
 PATOGEN =
 Sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit
 ANTIGEN/IMUNOGEN =
 Sesuatu yang dapat menginduksi sistem
kekebalan tubuh
 Contoh: Patogen = mikroorganisme
Antigen = mikroorganisme +
Harmless (serbuk sari,
alergen)
SIFAT ANTIGEN
 Ukuran molekul besar (BM > 10.000 dalton)
 Strukturnya kompleks (Misal: protein)
 Mudah kontak dengan sistem imun
 Asing

IMUNOGENISITAS ditentukan oleh:


 Sifat antigen
 Spesies
 Jalan masuk
 Kepekaan metoda deteksi
DETERMINAN ANTIGEN (Ag)
 EPITOP/Determinan antigen:
 Bagian antigen yang kontak dengan daerah paratop

 PARATOP:
 Daerah hipervariabel pada antibodi yang berkontak
dengan epitop

 Jumlah epitop ditentukan oleh:


 1. Ukuran Ag
 Ovalbumin (BM= 42.000 dalton  5 epitop)

 Tiroglobulin (BM= 700.000 dalton  ± 40 DA)

 2. Kompleksitas
 Glikolipid lebih imunogenik daripada
 Lipoprotein lipid murni
Pembagian Ag
JENIS CONTOH

Unideterminan HAPTEN
Univalen

Unideterminan POLISAKARIDA
Multivalen

Multideterminan PROTEIN
Univalen

Multideterminan Zat kimia kompleks


Multivalen
HAPTEN
 Adalah:
 Molekul kecil non imunogenik yang dapat
menginduksi respon imun bila diikatkan
dengan makromolekul (sebagai Carier)

 Contoh:
 DNP (dinitrophenol),Hg, Zn, Ni, minyak
tanaman
ANTIBODI
 ADALAH:
 Glikoprotein yang dihasilkan untuk merespon Ag
secara spesifik
 Jenis ikatan dengan Ag = NON KOVALEN
 Dihasilkan oleh SEL PLASMA (sel B)

STRUKTUR
 Terdiri atas:
 2 rantai BERAT (H=Heavy) 4 polipeptida
 2 rantai RINGAN (L=Light) berbentuk Y
STRUKTUR
 Rantai H (CH2) mengikat OLIGOSAKARIDA
melalui ikatan N-glikosidik
 Unit KH: manosa, galaktosa,fruktosa, asetil-
neuramin, glukosamin.

 DAERAH
 1. konstan/C (CH & CL)
 2. Variabel/V (VH & VL)
 3. Hipervariabel
ANTIBODI
ANTIBODI
BINDING SITE
Tipe & subtipe Antibodi
Kelas Utama Ig Manusia
Klasifikasi Antibodi
Antibodi sekretori (sIgA)
IgG  kolostrum
Perkembangan IgG  Plasenta
IgA

IgM
IKATAN Ag-Ab
Kekuatan Ikatan Ab-Ab
Jenis Reaksi Ag-Ab
Karakteristik Ikatan Ag-Ab
Antibodi
Sitokin
 Adalah: Protein kecil (8-80kDa) yang diproduksi
dan dilepas sel-sel imunitas alami & dapatan
 Peran: protein messenger
 Cara kerja:
 Jarak dekat
 Autokrin
 Parakrin
 Fungsi: jaringan sinyal ekstraseluler pada respon
imun spesifik & non spesifik, a.l:
 Inflamasi
 Pertahanan dari inveksi virus
 Proliferasi klon sel T & B
 Regulasi diferensiasi sel T & B
 Tidak diproduksi terus menerus

Jenis sitokin
 Interleukin (IL): IL-1, IL-2 dsb
 Interferon (IFN): IFN, IFN, IFN
 Tumor necrosis factor (TNF): TNF, TNF
 Growth factor (GF):TGF, TGF
 Colony stimulating factor (CSF):M-CSF,
G-CSF, GM-CSF
 Kemokin : RANTES, MCP-1, MIP-1
Nomenclature of Cytocines
 Limfokin  Limfosit
 monokin  fagosit mononuklear
 Interleukin (IL)
- Mendeskripsikan sitokin yang dibuat oleh leukosit
dan beraksi pada leukosit.
- Interleukin banyak jumlahnya
- Penamaan diikuti oleh angka dibelakang nama
untuk menerangkan sumber atau target kerjanya.
Komponen Humoral

 Interferon (IFN)
 Sitokin berupa glikoprotein yang diproduksi makrofag
yang diaktifkan, NKC dan berbagai sel tubuh yang
mengandung nukleus
 dilepas sebagai respon inveksi virus

 Tumor necrosis factor (TNF)


 Sitokin utama yang berperan dalam inflamasi akut
 Sitokin yang diproduksi terutama dengan aktivasi fagosit
mononuklear yang fungsinya untuk menstimulasi
pergerakan neutrofil dan monosit ke tempat infeksi dan
mengaktivasi sel tersebut untuk menghilangkan mikroba
yang menyerangnya.
Aktifasi, proliferasi & Diferensiasi sel B
Aktifasi & Diferensiasi sel T
Pengenalan Mikroba

 Struktur yang lain dari host,


 LPS bakteri (endotoksin)
 Residu manosa terminal pada glikoprotein
 dsRNA

 Tidak ada molekul yang memhambat aktifitas C


 Molekul vital mikroba untuk survival dan infectifity
 Reseptor germline
 Efisiensi selalu sama
 Komponen
Barier non spesifik

MATA (airmata, lisosim) Rongga Hidung (mukus)


PHARYNX (bakteri)
Trachea (mukus, cilia)

KULIT (Barier fisik, kelenjar


sebaceous, bakteri)

LAMBUNG (pH asam)

DUODENUM (pH alkali)

KOLON (bakteri)

KANTUNG KEMIH (flushing)

VAGINA (pH asam)


SEL EFEKTOR

Monosit – esterase non spesifik makrofag

4 neutrofil -1 eusinofil
FAGOSITOSIS
Sistem KOMPLEMEN
 Adalah Protein serum
 Jumlah ± 30 buah (10% dari protein serum total)
 Peran:
 Lisis sel
 Opsonisasi
 Kemotaksis
 Respons antibodi
 Meningkatkan aliran darah
 Meningkatkan permeabilitas membran kapiler
 Melepaskan mediator inflamasi dari sel Mast
 Sintesis: Hepar & makrofag
 Ada 2 jalur aktifasi:
 1. Jalur KLASIK/antibody dependent
 2. Jalur ALTERNATIF/antibody independent
Komponen Protein Komplemen
Jalur KLASIK & Jalur ALTERNATIF
Membrane Attack Complex (MAC)
HUMORAL – Sel B
 Teori pembentukan Ab
 1. Teori INSTRUKTIF (L. Pauling, 1940)
 Ag = cetakan

 2. Teori SELEKSI (M Burnet, N Jerne, D Talmage, J


Lederberg, 1950-an)
 Combining site Ab SUDAH ADA sebelum bertemu Ag

 KESIMPULAN:
 1. 1 jenis Ab dibentuk dari 1 klon sel Pasma
 2. Spesifisitas Ab ditentukan oleh urutan asam aminonya
 3. Ab bersifat Self Tolerant
 4. Suatu klon TETAP ADA, walaupun tidak bertemu
dengan Ag  SEL MEMORI
Pembentukan sel memori & Ab
ORGAN & JARINGAN
Kelenjar Limfe
Pola jalur limfosit
SELULER – Sel T
 Tujuan: Menghancurkan Ag intraseluler
 Sel yang berperan:
 Antigen Presenting Cel/APC (Makrofag)
 Sel T {sitotoksik (TC), supresi (TS), helper (TH)}
 Sel NK
 Pengenalan sel terinfeksi MHC
Reaksi Seluler Imunitas DAPATAN
Major Histocompatibility Complex (MHC)

 Berdasarkan struktur, fungsi dan distribusi di


jaringan, Jenis: - MHC I & MHC II
 Pada manusia dikenal dengan HLA
 MHC I
 glikoprotein integral membran

 letak gen: manusia → lengan pendek krom. 6

tikus → lengan pendek krom. 17


 fungsi: reseptor antigen yang telah diproses

dan melibatkan reaksi selular


-Tikus = H-2k, H-D dan H-L
- Manusia = HLA-A, HLA-B, HLA-C
- terdapat pada sel tubuh

 MHC II
 Terdapat pada: sel B, makrofag, sel dendritik, sel
Langerhans
 Tikus: I-A dan I-E

Manusia: HLA-DR, HLA-DQ, HLA-DP, HLA-DO, HLA-


DZ
 Glikoprotein
Skema Prossesing & Presenting Ag
APC (Antigen Presenting Cell)
 Esensial untuk aktivasi sel TH
 Jika TH TIDAK teraktifkan  Toleransi
 Contoh:
 Organ Limfoid: sel dendritik, makrofag, sel B
 Kulit: Langerhans
 Jaringan ikat: fibroblas
 Darah: monosit
 Tiroid: sel folikular
 Otak: astrosit
 Tulang: osteosit
TCR-MHC-peptida
 Sel T: Th (CD4) dan Tc (CD8)
 CD8 berinteraksi dengan MHC I
 CD4 berinteraksi dengan MHC II
Respon Imun
RESPON IMUN
 2 tahap utama:
 Pengenalan Ag (respon imun adaptive:
limfosit)
 Reaksi eradikasi Ag (proliferasi seleksi
klonal)
 Mekanisme efektor:
 Netralisasi (contoh Ab anti rinovirus)
 Fagositosis (dibantu opsonin, makrofag
( ROIs, NO●), neutrofil (laktoferin).
 Reaksi sitotoksik  Ag yang sangat besar
(Contoh: perforin)
 Individu yang belum mengenal Ag &
dipaparkan dengan Ag akan melakukan
RESPON PRIMER
 Bila dipaparkan kembali dengan Ag yang
sama menghasilkan RESPON SEKUNDER
Respon PRIMER & Respon SEKUNDER
Respon Primer Respon Sekunder

- lambat - cepat
- mudah hilang - tahan lama
- kadar/intensitas rendah - tinggi
- spesifisitas rendah - tinggi
- IgM > IgG - IgM < IgG
- umumnya - tidak sakit
mengalami sakit

Anda mungkin juga menyukai