Kuantitatif :
pe atau pe jumlah leukosit, hitung jenis leukosit
(limfopenia, neutrofilia, eosinofilia), LED cepat.
Kualitatif :
uji fungsi fagositosis, uji kemampuan metabolisme oksidatif
sel.
Penetapan reaksi inflamasi:
Kadar CRP (C-Reactive Protein; protein fase akut)
meningkat >100x pada infeksi, kerusakan jaringan.
Kadar Komplemen t.u C3 dan C4
menurun karena terpakai dalam proses inflamasi.
Uji respon imunologik spesifik
1. Evaluasi awal.
2. Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis pasti.
3. Pemeriksaan untuk monitoring terapi, progresifitas
penyakit, dan memperkirakan prognosis.
1. Evaluasi awal
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan laboratorium:
- Hematologi lengkap + gambaran darah tepi.
- Urinalisis + tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin).
- Tes fungsi hati (SGOT, SGPT, LDH, Alkali Fosfa-
tase, bilirubin).
- Pemeriksaan feses lengkap.
Hasil laboratorium bervariasi sesuai keadaan klinis pasien.
2. Diagnosis pasti
a. Tes langsung
- Menemukan adanya virus HIV.
- Sensitif dan spesifik.
- Rumit dan mahal.
- Window period: 12 hari
- Cara: Nucleic acid based-Test (NAT)
Reverse Transcriptase-RNA (RT-PCR)
b. Tes tidak langsung
- Menemukan antigen atau antibodi terhadap
virus HIV.
- Lebih murah, lebih cepat, mempunyai spesifisitas
yang setara dengan tes langsung.
- window period:
16 hari (antigen)
3 minggu 6 bulan (antibodi)
Tabel penggunaan strategi
pemeriksaan HIV
Tujuan pemeriksaan
Prevalensi infeksi
HIV
Strategi
pemeriksaan
Keamanan transfusi dan Semua prevalensi I
transplantasi
Surveilan > 10% I
10% II
Diagnosis:
Bergejala infeksi > 30% I
HIV/AIDS 30% II
A2: Bila hasil A1(+) --> periksa ulang dengan tes yang memilliki
prinsip dasar tes yang berbeda dan / menggunakan preparasI
antigen yang berbeda dari tes pertama.
Biasanya dengan cara Enzym-linked immunosorbent assay
(ELISA)
atau rapid test yang mempunyai spesifisitas lebih tinggi
daripada tes
pertama.
terselubung.
(PCR).
Klatt, 2005
3. Pemeriksaan untuk monitoring
dan prognosis
a. Memantau jumlah CD4 atau limfosit total
- Dilaporkan dalam bentuk jumlah total atau persentase.
CD4
Total Persentase
500 / ml 29 %
200 499 / ml 14 28 %
< 200 / ml < 14 %
melalui plasenta.
a. Hematologi
- Anemia.
- Peningkatan atau penurunan jumlah leukosit
dan atau trombosit.
b. Hemostasis
- pemanjangan waktu pembekuan (PT dan APTT)
pada penyakit Antiphospholipid syndrome
ada inhibitor terhadap faktor pembekuan.
c. Kimia
- Kelainan kadar enzim yang dihasilkan organ tertentu
atau kelainan proses metabolisme tertentu.
mis:
* Hepatitis autoimun AST, ALT, bilirubin
* Sarcoidosis hiperkalsemia
* Autoimmune inflammatory myopathies
Creatinine kinase (CK), AST, ALT
d. Urinalisis
* proteinuria, hematuria, silinder granula
2. Pemeriksaan Penanda inflamasi
(= acute phase reactant)
d. Penanda lain:
- Fibrinogen, albumin, haptoglobin.
3. Pemeriksaan Autoantibodi dan Imunologi
Anti actin.
Lebih spesifik untuk hepatitis autoimun
Dapat digunakan untuk menentukan prognosis.
penderita.
TERIMA KASIH