SIFILIS
Adalah : penyakit kelamin yang bersifat kronis/menahun
Kuman penyebab : Treponema pallidum
3 stadium
- stadium I : luka atau ulkus pada tempat masuk kuman, bulat
lonjong, dasar bersih, merah, kulit di sekitar terang,
pada perabaan keras dan tidak nyeri, pembengkakan
kelenjar getah bening
efek primer stadium I.
dapat sembuh sendiri 3-6 minggu
- Stadium II : 6-8 minggu, demam, sakit kepala, sakit
tulang, kelainan kulit dan selaput lendir (sama
penyakit kulit lain), limfadenitis generalisata
hilang timbul
- Stadium III : 3-10 thn setelah stad. I, tidak menular, menyerang
semua organ
Western Blot
(+)
(- )
Introduksi tes HIV
Piring ELISA
Positif ? hasil
kontrol
Negatif
Module 1 Sub Module 3 PPT02
Western
Blot
Gp 160
Gp 120
p66
p55
p51
Introduksi
tes HIV Gp 41
p31
p24
p17
(+) Indeterminate (-)
Rapid Tests
Rapid tests dapat menggunakan
berbagai jenis teknik termasuk :
Aglutinasi partikel
Lateral flow membranes
Through flow membranes
Comb-dipstick based systems
A1
A1 + A1 -
Surveilans, Diagnosis
A1 + A1 -
Laporkan negatif
A2
A1+A2- A1+A2+
Strategi III A1 + A1 -
Diagnosis
Laporkan
negatif
A2
Anggap
Negatif A1+A2+ A1+A2-
Anggap
indeterminate
Ulangi A1 dan A2
Risiko Risiko
tinggi rendah A1+A2+ A1+A2- A1-A2-
Laporkan
A3 negatif
A1+ A2- A3- A1+ A2+ A3- A1+ A2- A3+ A1+ A2+ A3+
Laporkan
Anggap positf
indeterminate
Diagnosis
Infeksi HIV Assay antibodi HIV tidak dapat digunakan
untuk diagnosis:
Introduksi
tes HIV
Infeksi Akut
HIV Periode Jendela :
Mengikuti infeksi akut HIV, sebelum
antibodi HIV terdeteksi dalam aliran
darah pasien
(80%)
Hasil tes positif sesungguhnya secara
umum lebih besar dari 100,000
copies/ml, sementara positif palsu
biasanya kurang dari 1,000 copies/mL.
Introduksi
tes HIV
Umumnya tidak direkomendasikan
untuk diagnosis infeksi HIV akut ,
karena hasil positif palsu nyata (sampai
10% kasus).
Diagnosis
pada bayi Karena antibodi dari ibu masuk ke bayi,
baru lahir maka tes antibodi HIV tak dapat
digunakan pada bayi baru lahir.
Anti ds-DNA
Sangat spesifik untuk LES dan cukup sensitif karena dijumpai pada
60-70% penderita
Anti ds DNA positif dengan titer tinggi sangat spesifik untuk LES,
sementara titer sedang atau rendah menunjang diagnosis LES
Dijumpai korelasi antara titer anti ds-DNA dengan aktifitas penyakit
titer anti ds-DNA meningkat pada penyakit aktif dan lupus
nefritis
pemeriksaan ds-DNA serial dapat digunakan untuk memantau
aktifitas penyakit dan respon terapi (dihubungkan dengan gambaran
klinik)
Anti ds-DNA atau anti Sm negatif tidak menyingkirkan diagnosis LES
Anti Sm
Cukup spesifik untuk LES (jarang positif pada penyakit lain dan orang
normal) tetapi kurang sensitif karena hanya dijumpai pada 20-40%
penderita LES
Kadar komplemen
Terdapatnya kompleks imun pada penderita LES menyebabkan terjadi
peningkatan konsumsi komplemen sehingga kadar C3 dan C4 berkurang
LES aktif kadar C3 dan C4 rendah, tetapi pada bebrapa penderita
tidak terdapat penurunan kadar C3 dan C4
Kadar C3 dan C4 serial perlu dilakukan
Bila kadar komplemen mulai menurun disertai meningkatnya anti ds-DNA
penyakit aktif
Pemerikssan Laboratorium lain yang termasuk kriteria diagnosis
laboratorium LES menurut ARA adalah:
Kelainan Hematologi
- Anemia hemolitik
- Paling sering ditemukan pada penderita LES
- 80% kasus Anemia normositik normokrom akibat
penekanan SST
- Kadang kadang anemia hemolitik autoimun ( antibodi
terhadap eritrosit dijumpai pada 10-65% penderita)
coombs test
- Lekopenia
- Trombositopenia antibodi terhadap trombosit dijumpai pada 75-
80% penderita
- LED meningkat (100%)
Kelainan urinalisis proteinuria dan silinder eritrosit dan
lekosit
Antinuclear staining patterns on mouse liver by immunofluorescence. Top left panel: There is homogeneous or diffuse
staining of the nuclei. The pattern is strongly associated with antibodies to nucleosomes. It is seen in patients with
rheumatoid arthritis (RA), systemic lupus erythematosus (SLE), and drug-induced lupus. Top right panel: The
peripheral (also called rim) pattern, in which the periphery of the nucleus reacts with the patient's serum. This
pattern correlates with antibodies to double-stranded DNA (dsDNA) and nuclear envelope proteins and is
suggestive of SLE. Bottom left panel: The speckled pattern in which there may be few or many speckles, and small
or large speckles. The pattern represents antibodies to the components of extractable nuclear antigens, eg, Smith
(SM), ribonucleoprotein (RNP), Ro (SSA), La (SSB) and probably other nuclear antigens. The pattern may be seen
in patients with SLE, Sjgren's syndrome, scleroderma, infectious mononucleosis and other conditions, and in
normal subjects (especially in low titer). Bottom right panel: There is a nucleolar pattern, in which the patient's
serum only reacts with the nucleoli. This pattern represents antibodies to nucleolar RNA associated proteins or
complexes, and is primarily seen in scleroderma or Raynaud's syndrome. Courtesy of Peter H Schur, MD.