FISIOLOGI PERNAPASAN
( SISTEM RESPIRASI )
DI SUSUN OLEH
A.Latar Belakang
Peilaian keadaan umum bayi dinilai satu menit setelah lahir dengan
penggunaan nilai APGAR. Penilaian ini perlu untuk menilai bayi apakah bayi
menderita asfiksia atau tidak. Adapun penilaian meliputi frekuensi jantung
(heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna
kulit (colour), dan reaksi terhadap rangsangan (respon to stimuli) yaitu dengan
memasukan kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan Setiap
penilaian diberi angka 0, 1 dan 2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui
apakan bayi normal (vigorous baby = nilai Apgar 7-10), asfiksia sedang-ringan
(nilai Apgar 4-6), atau bayi menderita asfiksia berat (nilai Apgar 0-3). Bila nilai
Apgar dalam 2 menit tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan
resusitasi lebih lanjut karena kalau bayi menderita asfiksia lebih dari 5 menit
kemungkinan terjadi gejala-gejala neurologik lanjutan dikemudian hari akan
lebih besar, maka penilaian Apgar dilakukan selain pada 1 menit juga 5 menit
setelah bayi dilahirkan.
B. Tujuan
Untuk mengetahui “penilaian APGAR”
Untuk mengetahui batasan normal BBL
C.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami yaitu:
Kapan dimulai penilaian APGAR pada BBL
Bagaimana cara penilaiana APGAR
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kata APGAR dipublikasikan pertama kali pada tahun 1952. Lalu tahun
1962, Joseph membuat akronim dari kata APGAR tersebut yaitu Appearance
( colour= warna kulit), Pulse (heart rate= denyut nadi), grimace (refleks
terhadap rangsangan), activity (tonus otot) dan respiration (usaha bernapas).
(Sujiyantini 2011)
Hal yang penting di ketahui, bahwa penilaian skor ini dibuat untuk
menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi bayi baru lahir secara
umum dan memutuskan untuk melakukan tindakan darurat atau tidak.
Penilaian ini bukan sebagai prediksi terhadap kesehatan bayi atau intelegensi
bayi dimasa mendatang. Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak
jarang, bayi yang sehat mempunyai skor yang lebih rendah dari biasanya,
terutama pada menit pertama saat baru lahir. Sampai saat ini, skor apgar
masih tetap digunakan, karena selain ketepatannya juga karena cara
penerapannya yang sederhana, cepat , dan ringkas. Dan yang terpenting
dalam penentuan skor apgar ini adalah untuk menentukan bayi tersebut
asfiksia atau tidak (Sujiyanti,2011).
a. Kesimpulan
Apgar Score merupakan alat untuk menilai kondisi bayi sesaat setelah
lahir meliputi lima variabel yaitu frekuensi jantung (heart rate), usaha
nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour),
dan reaksi terhadap rangsangan (respon to stimuli), setiap penilaian diberi
angka 0, 1 dan 2.
Resusitasi neonatus merupakan suatu prosedur yang diaplikasikan
untuk neonatus yang gagal bernafas secara spontan. Sebuah sistem
yang menjelaskan status klinis neonatus diperlukan untuk mengevaluasi
hasil akhir persalinan dan untuk mendokumentasikan respon terhadap
resusitasi. Untuk menentukan kebutuhan bayi terhadap resusitasi, tiga
tanda apgar skor sangat penting, yakni pernafasan, warna, dan denyut
jantung. Semua neonatus harus diobservasi secara ketat selama jam
pertama kehidupan.
b. Saran
Dengan terselesainya makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak memiliki kesalahan,sehingga kami mengharapkan saran
dan kritik dari teman-teman yang bersifat membangun sehingga dalam
pembuatan makalah kedepannya akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nanny Lia Dewi, Vivian, S. ST. Dan Sunarsih, Tri, S. ST. Asuhan
Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2011. h.
118-27.