2.1. KRITERIA
Lima kriteria Skor Apgar :
Kriteria Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
Penilaian apgar score perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia
atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantung (Heart rate), usaha nafas (respiratory
effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan reaksi terhadap rangsang
(respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam kateter ke lubang hidung setelah jalan
nafas dibersihkan (Prawirohardjo: 2002).
Setiap penilaian apgar score diberi angka 0,1,2. Dari hasil penilaian tersebut
dapat diketahui apakah bayi normal (vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia ringan
(nilai apgar 4-6), asfiksia berat (nilai apgar 0-3) (Prawirohardjo: 2002).
Setelah bayi lahir kita harus menentukan apgar score padamenit pertama dan
menit kelima.
Ada 5 tanda yang perlu di perhatikan dan masing masing di beri nilai 0, 1 dan 2. Cara
penilaian apgar score:
1. A = Appereance (warna kulit) Seluruh tubuh putih (pucat)/biru Badan merah, kaki
tangan biru Seluruh tubuh kemerah-merahan
2. P = Pulse (detak jantung) Tidak ada < 100/menit >100 /menit
3. G = Grimace (reflek di rangsangan) Tidak ada Sedikit gerakan menyeringai
Bersin / menangis
4. A = activity (tonus otot) Lemah lunglai Ektremitas sedikit flixi Gerakan aktif
ekstermitas, flexi
5. R = respiratory (usaha nafas) Tidak ada Lemah / lambat tidak teratur Baik,
menangis kuat.
Dari 5 tanda tersebut detak jantung merupakan yang paling penting sebab
penting frekuensi jantung menandakan prognosis yang peka, keadaan memburuk jika
frekuensi jantung melemah, meskipun paru telah berkembang.
Derajat nilai maksimal apgar score yaitu 10:
1. 7 - 10 = bayi normal
2. 4 - 6 = bayi asfiksia
3. 0 - 3 = bayi aspiksia berat
Tes ini biasanya diberikan pada bayi sebanyak dua kali : pada menit pertama
setelah bayi lahir dan dilakukan kembali pada menit ke-5 setelah bayi lahir. Ketika
penilaian bayi pada menit pertama dan ke-2 memiliki hasil yang rendah,maka penilaian
akan dilakukan lagi pada menit ke-10,namun hal ini jarang terjadi.
Cara:
1. Lakukan penilaian Apgar score dengan cara jumlahkan hasil penilaian tanda,
seperti laju jantung, kemampuan bernapas, kekuatan tonus otot, kemampuan
refleks dan warna kulit.
2. Tentukan hasil penilaian, sebagai berikut:
Interpretasi skor
Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan
dapat diulangi jika skor masih rendah.
Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi
yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut tetapi belum tentu
mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat
peningkatan skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes
berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka ada risiko bahwa anak tersebut dapat
mengalami kerusakan syaraf jangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan
kerusakan otak. Namun demikian, tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan
cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera;
dan tidak didisain untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi
tersebut.
Skor 0 1 2 Angka
Jumlah ……
Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab nilai APGAR yang rendah pada bayi
baru lahir, di antaranya adalah:
· Refleks Moro : bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke
depan tubuhnya seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka.
· Refleks Mencucur : bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan
memalingkan kepalanya ke sisi tersebut. Refleks ini membantu bayi baru lahir untuk
menemukan putting.
· Refleks Menghisap : bila suatu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan
segera menghisapnya.
Namun sebenarnya ada 6 refleks penting yang harus dmiliki setiap bayi yang baru
lahir,yaitu :
* Refleks melangkah
Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi tegak (pastikan
kepalanya tertopang dengan baik!), lalu kakinya menyentuh bidang yang datar, secara
otomatis si kecil akan meluruskan tungkainya seolah-olah hendak berdiri. Begitu
tubuhnya dimiringkan ke depan, kakinya akan bergerak seakan-akan ingin melangkah.
* Refleks mencari puting (rooting)
Begitu sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan Anda, si kecil akan langsung
memiringkan kepalanya ke arah datangnya sentuhan dengan mulut yang membuka.
Catatan: Bila pipinya bersentuhan dengan payudara Anda, ia akan langsung
memiringkan kepalanya dan mengarahkan mulutnya untuk mendapat ASI.
* Refleks menghisap
Bila bibirnya disentuh dengan ujung jari Anda, secara otomatis bayi akan membuka
mulutnya dan mulai menghisap.
Catatan: Ketika puting susu masuk ke dalam mulutnya, ia akan langsung menghisap
ASI.
* Refleks menggenggam (babinski)
Kalau jari Anda diletakkan di tengah telapak tangan atau di bawah jari kakinya, secara
otomatis ia akan menekuk dan mengerutkan jari-jarinya seolah-olah ingin
menggenggam atau menjepit dengan erat.
* Refleks moro
Bila Anda memukul keras-keras atau menarik alas tidurnya serta mengangkat dan
menurunkan tubuhnya secara mendadak, maka kedua tangan serta kakinya akan
merentang dan menutup lagi. Bersamaan dengan itu, jemarinya pun menggenggam.
* Refleks leher asimetrik tonik
Refleks ini memang agak sulit terlihat. Meski begitu, bisa Anda amati. Caranya?
Baringkan si kecil, lalu miringkan kepalanya ke kiri misalnya. Nah, tangan kiri bayi Anda
akan segera merentang lurus ke luar, sedangkan tangan kanannya akan menekuk ke
arah kepalanya.
Catatan: Refleks ini paling jelas terlihat saat si kecil berusia 2 bulan, namun akan
menghilang saat usianya 5 bulan.
Bagaimana kondisi bayi sesaat setelah lahir, menit pertama, menit kelima
dan pada menit-menit selanjutnya?
Apakah kondisi bayi lebih baik pada lima menit pertama atau malah
memburuk, jika dibandingkan dengan menit pertama lahirnya.
1.5.Penatalaksanaan
Apgar score menit 1 : 0 – 31. Memperbaiki Ventilasi paru-paru dengan
memberikan Oksigen secaralangsung dan berulang-ulang.2 . M e l a k u k a n
i n t u b a s i E n d o t r a k c a l d a n s e t e l a h k a t e t e r d i m a s u k k a n k e d a l a m trakua,
O
2
diberikan dengan tekanan tidak lebih dari 30 ml air.3 . M a s s a g e j a n t u n g
d i k e r j a k a n d e n g a n m e l a k u k a n p e n e k a n a n d i a t a s t u l a n g dada
secara teratur 80 – 100 x/menit.Apgar score menit 1 : 4 – 61.Melakukan stimulasi
untuk menimbulkan reflek pernafasan.2 . V e n t i l a s i d a p a t d i k e r j a k a n
d e n g a n c a r a v e n t i l a s i m u l u t k e m u l u t a t a u Ventilasi kantong ke masker.
1.6. Prinsip Dasar Resusitasi
Gambaran umum dan prinsip-prinsip resusitasi telah dijelaskan mulai
dari pendahuluan hingga perlengkapan yang diperlukan untuk resusitasi.
1.7.Langkah Awal Resusitasi
Pelajaran Langkah awal meliputi :
•
Penentuan apakah neonatus memerlukan resusitasi.
•
Membuka jalan nafas dan mencegah hipotemi.
•
Bagimana jika ketuban mengandung mekonium.
•
Memberikan oksigen aliran bebas.Dalam beberapa detik setelah bayi 5 pertanyaan
harus segera dijawab/ ditentukan.
Frekuensi jantung :Frekuensi denyut jantung harus > 100/menit. Cara yang termudah
dan cepata d a l a h m e r a b a p u l s a s i p a d a p a n g k a l t a l i p u s a t . C a r a l a i n
dengan stetoskopmendengarkan denyut jantung. Kerugian cara ini,
k i t a h a r u s m e n g h e n t i k a n ventilasi.Kita menghitung selama 6 detik (hasilnya
dikalikan 10 = frekuensi denyut jantung selama 1 menit). Cara ini tujuannya untuk
tidak membuang waktu. JikaF J ( f r e k u e n s i j a n t u n g ) < 1 0 0 / m e n i t , l a k u k a n
V T P ( v e n t i l a s i t e k a n a n p o s i t i f ) meskipun nafas sudah spontan. Jika FJ >
100/menit kita melangkah ke penilaianselanjutnya.
Warna kulit :Setelah pernafasan dan frekuensi jantung baik, seharusnya kulit
menjadikemerahan.Jika masih ada sianosis sentral, berikan oksigen aliran
bebas 100% hinggasianosisnya hilang. Jika tidak juga hilang (sianosis
sentral yang menetap), cobalakukan VTP + oksigen 100% hingga sianosis sentral
hilang