Anda di halaman 1dari 7

PENILAIAN APGAR SCOR

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 36 1/2
UNIVERSITAS
RIAU
Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit
STANDAR Universitas Riau
Tanggal Terbit
PROSEDUR

OPERASIONAL
dr. Zulharman, M.Med. Ed
NIP. 19790129 200501 1 001
Suatu metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji
PENGERTIAN kesehatan neonatus dalam menit pertama setelah lahir sampai 5
menit setelah lahir, serta dapat diulang pada menit ke 10 15 .
1. Untuk menetukan bayi tersebut asfiksia atau tidak.
2. Untuk menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi
TUJUAN
bayi baru lahir secara umum dan memutuskan untuk
melakukan tindakan darurat atau tidak.
Setelah bayi lahir kita harus menentukan apgar score pada menit
KEBIJAKAN pertama, menit kelima dan menit kesepuluh setelah bayi lahir ,
untuk mengetahui perkembangan keadaan bayi tersebut.
Alat :
1. Handscoon
2. Celemek
3. Masker
4. Sepatu boot
5. Kaca mata
6. Suction
7. Stateskop
8. Bengkok
9. Kasa steril
PROSEDUR
Bidan :
Langkah APGAR SCOR:
1. Mencuci tangan
2. Menjelaskan tujuan prosedur pada
keluarga bila memungkinkan
3. Memakai alat perlindungan diri
4. Jaga lingkungan tetap hangat dan kering
5. Lakukan penilaian Apgar score dengan cara jumlahkan hasil
penilaian tanda, seperti laju jantung, kemampuan bernapas,
kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit.
PENILAIAN APGAR SCOR

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 36 1/2
UNIVERSITAS
RIAU
6. Tentukan hasil penilaian, sebagai berikut:
a. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3) :
- Kolaborasi dalam pemberian suction .
- Kolaborasi dalam pemberian O2 .
- Berikan kehangatan pada bayi .
- Observasi denyut jantung , warna kulit , respirasi .
- Berikan injeksi vit K , bila ada indikasi perdarahan .
b. Asfiksia ringan sedang (nilai APGAR 4-6) :
- Kolaborasi dalam pemberian suction .
- Kolaborasi dalam pemberian O2 .
- Observasi respirasi bayi .
- Beri kehangatan pada bayi .
c. Bayi normal (nilai APGAR 7-10) :
- Berikan kehangatan pada bayi .
- Observasi denyut jantung , warna kulit , serta respirasi
pada menit selanjutnya sampai nilai Apgar menjadi 10 .

7. Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit
setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih rendah.
a. Appearance (warna kulit) :
Menilai kulit bayi . Nilai 2 jika warna kulit seluruh tubuh bayi
kemerahan , nilai 1 jika kulit bayi pucat pada bagian
ekstremitas , dan nilai 0 jika kulit bayi pucat pada seluruh
badan (Biru atau putih semua) .
b. Pulse (denyut jantung) :
Untuk mengetahui denyut jantung bayi , dapat dilakukan
dengan meraba bagian atas dada bayi di bagian apeks
PENILAIAN APGAR SCOR

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 36 1/2
UNIVERSITAS
RIAU
dengan dua jari atau dengan meletakkan stetoskop pada
dada bayi . Denyut jantung dihitung dalam satu menit ,
caranya dihitung 15 detik , lalu hasilnya dikalikan 4 ,
sehingga didapat hasil total dalam 60 detik . Jantung yang
sehat akan berdenyut di atas 100 kali per menit dan diberi
nilai 2 . Nilai 1 diberikan pada bayi yang frekuensi denyut
jantungnya di bawah 100 kali per menit. Sementara bila
denyut jantung tak terdeteksi sama sekali maka nilainya 0 .
c. Grimace (respon reflek) :
Ketika selang suction dimasukkan ke dalam lubang hidung
bayi untuk membersihkan jalan nafasnya , akan terlihat
bagaimana reaksi bayi . Jika ia menarik , batuk , ataupun
bersin saat di stimulasi , itu pertanda responnya terhadap
rangsangan bagus dan mendapat nilai 2 . Tapi jika bayi
hanya meringis ketika di stimulasi , itu berarti hanya
mendapat nilai 1 . Dan jika bayi tidak ada respon terhadap
stimulasi maka diberi nilai 0 .
d. Activity (tonus otot) :
Hal ini dinilai dari gerakan bayi . Bila bayi menggerakkan
kedua tangan dan kakinya secara aktif dan spontan begitu
lahir , artinya tonus ototnya bagus dan diberi nilai 2 . Tapi jika
bayi dirangsang ekstermitasnya ditekuk , nilainya hanya 1 .
Bayi yang lahir dalam keadaan lunglai atau terkulai dinilai 0 .
e. Respiration (pernapasan) :
Kemampuan bayi bernafas dinilai dengan mendengarkan
tangis bayi . Jika ia langsung menangis dengan kuat begitu
PENILAIAN APGAR SCOR

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 36 1/2
UNIVERSITAS
RIAU
lahir , itu tandanya paru-paru bayi telah matang dan mampu
beradaptasi dengan baik . Berarti nilainya 2 . Sedangkan bayi
yang hanya merintih rintih , nilainya 1 . Nilai 0 diberikan pada
bayi yang terlahir tanpa tangis (diam) .
Dan kriteria keberhasilannya adalah sebagai berikut :
1. Hasil skor 7-10 pada menit pertama menunjukan bahwa
bayi berada dalam kondisi baik atau dinyatakan bayi
normal.
2. Hasil skor 4-6 dinyatakan bayi asfiksia ringan sedang ,
sehingga memerlukan bersihan jalan napas dengan
resusitasi dan pemberian oksigen tambahan sampai bayi
dapat bernafas normal .
3. Hasil skor 0-3 dinyatakan bayi asfiksia berat , sehingga
memerlukan resusitasi segera secara aktif dan
pemberian oksigen secara terkendali .
Tabel nilai APGAR

Skor 0 1 2

A: warna pucat Normal,Badan Warna kulit normal


Appearance diseluruh merah,(ektremit
color (warna tubuh atau as pucat) (marata diseluruh tubuh)
kulit) kebiru-
kemerah merahan
biruan

P : Pulse Tidak ada Dibawah 100 Normal


(heart rate) X/menit
(Diatas 100 X/menit)

G : Grimace Tidak ada Sedikit gerakan


(reaksi respon mimic
terhadap sama sekali (perubahan Menangis,batuk/ bersin
mimik wajah
PENILAIAN APGAR SCOR

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 36 1/2
UNIVERSITAS
RIAU
rangsangan) hanya ketika
dirangsang)

A : Activity Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif,


(tonus otot) gerakan dalam keadaan
sama sekali fleksi dan pergerakan spontan
sedikit
pergerakan

R : Respiration Tidak ada Lemah,tidak Normal,tanpa usaha bernafas


(usaha nafas) teratur dan yang berlebih,
menangis Menangis kuat
pelan

Jumlah

8. Bereskan peralatan
9. Kaji respon pasien dan beritahu hasil pemeriksaan
10. Pendokumentasian

Perinatologi
NICU
UNIT TERKAIT
VK IGD
VK Rawat Inap
PERTOLONGAN PERSALINAN PADA DISTOSIA BAHU

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
21 1/2
RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RIAU
Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit
Universitas Riau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Zulharman, M.Med. Ed
NIP. 19790129 200501 1 001
Menolong persalinan pada bayi yang tidak dapat melakukan
PENGERTIAN
putaran paksi luar.
1. Melahirkan bahu bayi
TUJUAN 2. Memperluas jalan lahir
3. Bayi yang masih hidup diharapkan dapat bertahan hidup
1. Bayi dengan distosia bahu
KEBIJAKAN
2. Bayi dengan makrosomia
Persiapan Alat :
1. Celemek
2. Handscoon steril
3. Masker
4. Sepatu boot
5. Bak instrument
6. Bengkok
7. Kacamata
8. Gunting episiotomy
9. Spuit 3 cc
10. Lidocain

Bidan :
1. Melakukan informed concent
PROSEDUR 2. Mencuci tangan dan pakai handscoon
3. Melakukan episiotomy secukupnya. (dilakukan anastesi
sebelumnya)
4. Melakukan Manuver Mc. Roberts
a. Dengan posisi ibu berbaring pada punggungnya, meminta
ibu untuk menarik kedua lututnya sejauh mungkin kearah
dadanya. Meminta dua asisten (boleh suami atau anggota
keluarganya) untuk membantu.
b. Menekan kepala bayi secara mantap dan terus menerus
kearah bawah (kearah anus ibu) untuk menggerakkan bahu
anterior di bawah simfisis pubis.
c. Secara bersamaan meminta salah satu asisten untuk
memberikan sedikit tekanan suprapubis ke arah bawah
dengan lembut
5. Melakukan Manuver Massanti
PERTOLONGAN PERSALINAN PADA DISTOSIA BAHU

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
21 1/2
RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RIAU
Disimpaksi bahu depan dengan penekanan di suprapubis
(abdomen approach)
6. Melakukan Manuver Rubin
Masukkan tangan ke jalan lahir hingga mencapai bahu
depan bayi, lakukan penekanan pada bagian belakang
bahu sehingga bahu terdorong ke depan kearah dada
(vaginal approach)
7. Melakukan Manuver Woods Corkscrew
Bagian belakang bahu belakang di tekan, dan dilakukan
rotasi 180 kearah anterior (kearah punggung bayi)
8. Melakukan Manuver Shwartz Dickson
Dorong lengan bayi pada siku kearah dada, ambil tangan
dan lahirkan
9. Lakukan kembali Manuver awal jika bahu belum bisa di
lakukan
10. Bereskan peralatan
11. Kaji respon pasien dan beritahu hasil pemeriksaan
12. Pendokumentasian
UNIT TERKAIT Ruang VK

Anda mungkin juga menyukai