Anda di halaman 1dari 12

PENILAIAN

ABSKOR PADA
BAYI
Penilaian Apgar Score
Kata ‘Apgar’ sendiri diambil dari beberapa aspek yang diperiksa, yaitu:

 Activity (aktivitas otot)


 Pulse (denyut jantung)
 Grimace (respons dan refleks bayi)
 Appearance (penampilan, terutama warna tubuh bayi)
 Respiration (pernapasan)

Masing-masing aspek fisik pada bayi tersebut akan diperiksa oleh dokter atau bidan dengan
pemberian nilai dan hasil penilaian sebagai berikut:

1. Activity (aktivitas otot)


Berikut ini adalah nilai untuk aktivitas otot bayi baru lahir dengan Apgar score:

 Skor 2 berarti bayi tampak bergerak aktif dan kuat


 Skor 1 berarti bayi bergerak, tetapi lemah dan tidak aktif
 Skor 0 berarti bayi tidak bergerak sama sekali
2. Pulse (denyut jantung)

 Denyut jantung tentu menjadi penilaian penting dalam Apgar score. Berikut ini adalah
arti dari skor yang diberikan:Skor 2 berarti jantung bayi berdetak lebih dari 100
denyut per menit
 Skor 1 berarti jantung bayi berdetak kurang dari 100 denyut per menit
 Skor 0 berarti detak jantung tidak terdeteksi

3. Grimace (respons refleks)


Berikut adalah arti dari setiap skor yang diberikan untuk respons refleks:

 Skor 2 berarti bayi meringis, batuk, atau menangis secara spontan dan dapat menarik
kaki atau tangan ketika diberi rangsang nyeri, seperti cubitan ringan atau sentilan di
kaki
 Skor 1 berarti bayi hanya meringis atau menangis hanya saat diberikan rangsangan
 Skor 0 berarti bayi tidak menunjukkan respons sama sekali terhadap rangsangan yang
diberikan

4. Appearance (warna tubuh)


Dalam menentukan sehat atau tidaknya bayi baru lahir, warna tubuh menjadi faktor penting
yang harus diperhatikan. Berikut adalah arti dari setiap skor pada Apgar score untuk warna
tubuh:

 Skor 2 jika warna tubuh bayi kemerahan, ini merupakan warna tubuh bayi yang
normal
 Skor 1 jika warna tubuh normal, tetapi tangan atau kaki kebiruan
 Skor 0 bila seluruh tubuh bayi sepenuhnya berwarna keabu-abuan, kebiruan, atau
pucat

5. Respiration (pernapasan)
Penilaian terakhir dari Apgar score adalah pernapasan. Berikut ini penjelasannya:

 Skor 2 jika bayi menangis kuat dan dapat bernapas secara normal
 Skor 1 jika bayi menangis lemah disertai rintihan dan pola napas yang tidak teratur
 Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali
Setelah hal-hal di atas dinilai, maka nilai dari masing-masing aspek yang diperiksa akan
dijumlahkan dan diperoleh nilai total sebesar 0–10. Berikut ini adalah hasil interpretasi Apgar
score :

 Skor di atas 7 menandakan bahwa bayi dalam kondisi baik atau sempurna
 Skor 5–6 menandakan Si Kecil kurang sehat atau bugar dan mungkin perlu bantuan
pernapasan
 Skor di bawah 5 merupakan keadaan gawat pada bayi yang mengindikasikan bahwa
bayi membutuhkan resusitasi segera

Waspadai Nilai Apgar Score Rendah


Pada kasus tertentu, seperti ketika kondisi bayi kritis setelah dilahirkan, maka akan dilakukan
penilaian Apgar score kembali pada menit ke-10, menit ke-15, dan menit ke-20 untuk
memantau perkembangan kondisi bayi.
Kondisi kritis bayi bisa dilihat dari hasil total penilaian Apgar score yang rendah, yaitu 0–3.
Rendahnya nilai ini juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko kematian bayi, cacat otak,
dan epilepsi pada bayi di kemudian hari, terutama jika Apgar score tidak mengalami
perbaikan pada 20 menit pertama sejak dilahirkan.
Jika Anda melahirkan di rumah sakit atau di tempat praktek bidan, maka tes Apgar biasanya
akan dilakukan oleh dokter atau bidan pada saat bayi lahir.
Bila Anda merasa bingung, tidak ada salahnya untuk menanyakan langsung pada dokter
kandungan atau dokter anak agar Anda mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap terkait
nilai Apgar Si Kecil yang baru lahir.
Tes apgar score adalah sistem penilaian sederhana yang dikembangkan oleh Dr. Virginia
Apgar pada tahun 1952. Skor ini membantu tim medis mengevaluasi kondisi bayi baru
lahir segera setelah kelahiran dan memberikan gambaran cepat tentang kesehatan bayi.

Profesional medis menggunakan apgar score untuk memeriksa kondisi bayi yang baru lahir.
Pemeriksaan ini bisa tim medis lakukan pada 1 dan 5 menit setelah bayi lahir. Skor 1 menit
menentukan seberapa baik bayi mentolerir proses persalinan. Skor 5 menit memberi tahu
dokter seberapa baik keadaan bayi setelah keluar dari rahim ibu.

Aspek Penilaian Apgar Score

Kata “apgar” merupakan singkatan dari beberapa aspek, yaitu:

Activity (aktivitas otot).

Pulse (denyut jantung).

Grimace (respons dan refleks bayi).

Appearance (warna tubuh bayi).

Respiration (pernapasan).

Tiap aspek dalam apgar score akan mendapatkan skor 0, 1, atau 2, tergantung pada kondisi
kesehatan bayi setelah lahir. Berikut penjelasan masing-masing aspek tersebut:
1. Activity

Aspek ini menilai dengan mengamati tonus otot bayi.

2 berarti tonus otot bergerak aktif dan kuat.

1 berarti bergerak, tapi lemah dan kurang aktif.

0 menandakan tidak aktif atau tidak ada gerakan.

2. Pulse

Pulse atau denyut jantung akan dokter evaluasi dengan menggunakan stetoskop atau dengan
menggunakan dua jari. Ini merupakan penilaian yang paling penting.

Dokter akan menghitung denyut jantung bayi selama 15 detik, kemudian mengalikannya
dengan 4 sehingga ia mendapatkan jumlah denyut jantung selama 60 detik (1 menit).

2 berarti jantung berdetak lebih dari 100 denyut per menit.

1 berarti jantung berdetak kurang dari 100 denyut per menit.

0 berarti detak jantung tidak terdeteksi.

3. Grimace

Grimace atau respons meringis adalah istilah yang menggambarkan respons terhadap
rangsangan kecil, seperti cubitan ringan.

Nilai 2 berarti batuk, meringis atau menangis secara spontan. Bayi juga bisa menarik kaki
atau tangan saat ia mendapatkan rangsangan seperti cubitan atau sentilan.

Nilai 1 berarti hanya meringis atau menangis ketika mendapatkan rangsangan.

Nilai 0 berarti tidak menunjukkan respons terhadap rangsangan.

4. Appearance

Penilaian aspek dalam apgar score ini bisa melalui pengamatan warna kulit pada tubuh dan
ekstremitas bayi.

2 menandakan warna tubuh bayi kemerahan (normal).

1 berarti warna tubuh normal, tapi kebiruan di bagian tangan atau kaki.

0 berarti seluruh tubuh bayi berwarna pucat, kebiruan atau keabu-abuan.


5. Respiration

Dokter menilai aspek ini dengan mengamati pernapasan bayi dan memberikan skor sesuai
hasil pemeriksaan.

2 berarti menangis kuat dan bisa bernapas normal.

1 berarti menangis lemah dan napas tidak teratur.

0 berarti tidak bernapas (mati).

Cara Menghitung Apgar Score

Setelah menentukan nilai dari masing-masing aspek di atas, perolehan nilai kemudian
dijumlah dan menghasilkan angka 0 sampai 10. Hasilnya menentukan nilai interpretasi dari
apgar score.

Semakin tinggi skornya, semakin baik kondisi bayi setelah lahir. Nilai di atas 7 berarti bayi
baru lahir berada dalam kondisi sempurna. Namun, skor 10 sangat jarang bayi dapatkan.
Sebab, hampir semua bayi baru lahir kehilangan 1 poin untuk tangan dan kaki biru, yang
normal setelah lahir.

Bayi yang mendapatkan nilai sempurna tidak membutuhkan perawatan medis. Sebab, tubuh
mereka sudah bisa merespon lingkungan sekitar di luar rahim dengan sendirinya.

Sementara skor di bawah 7 menunjukkan bahwa bayi memerlukan perhatian medis. Perlu
kamu ketahui, apgar score dinilai pada menit ke-1 dan ke-5 setelah bayi lahir. Namun, bila
skor apgar kurang dari 7, pemeriksaan bisa dilanjutkan setiap 5 menit berikutnya sampai
menit ke-20.

Waspada Bila Apgar Score Rendah

Bayi baru lahir yang memiliki apgar score yang rendah perlu mendapatkan intervensi medis.
Alasannya mereka mungkin memiliki oksigenasi yang tidak cukup selama persalinan. Perlu
kamu ketahui, apgar score dinilai pada menit ke-1 dan ke-5 setelah bayi lahir. Namun, bila
skor apgar kurang dari 7, pemeriksaan bisa dilanjutkan setiap 5 menit berikutnya sampai
menit ke-20.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan skor apgar rendah antara lain:

1. Kurangnya oksigen (asfiksia)

Bayi yang mengalami kesulitan bernapas saat lahir dapat memiliki skor apgar rendah.
Masalah pada plasenta, tali pusat, atau komplikasi selama persalinan dapat menyebabkan
kondisi ini.

2. Kelahiran prematur

Bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu memiliki risiko lebih tinggi
untuk mendapatkan skor apgar rendah, karena sistem organ mereka belum sepenuhnya
matang.
3. Infeksi atau penyakit

Infeksi atau penyakit yang dialami ibu selama kehamilan dapat memengaruhi kondisi bayi
saat lahir.

4. Komplikasi kehamilan

Kondisi kesehatan ibu yang tidak terkontrol selama kehamilan dapat berpengaruh pada janin.
Mau tahu masalah apa saja yang umumnya dialami ibu hamil? Baca selengkapnya di artikel
ini: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil.

Bayi dengan skor apgar 0 – 3 biasanya mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan
lingkungan di luar rahim ibu. Sedangkan yang berskor 5-6 menandakan bayi kurang sehat
dan memerlukan bantuan pernapasan.

Penanganan yang Dilakukan Bila skor Apgar Rendah

Jika bayi mendapatkan skor apgar rendah, tim medis akan segera mengambil tindakan untuk
membantu bayi bernapas dan meningkatkan kondisi kesehatannya.

1. Penyedotan saluran udara atau pemberian oksigen

Dengan begitu, bayi bisa bernapas lebih dalam sehingga apgar score bisa berada di angka
sempurna.

2. Stimulasi fisik

Jika masalah bukan terletak di bagian pernapasannya, tim medis terkait akan melakukan
tindakan agar fungsi organ bisa berjalan optimal. Misalnya, stimulasi fisik untuk membuat
jantung berdetak pada tingkat yang sehat.

Skor apgar rendah bukanlah prediktor utama masalah kesehatan jangka panjang, tetapi bayi
dengan skor rendah mungkin memerlukan perawatan tambahan dan pengawasan lebih ketat
untuk pemulihan yang optimal.

Keterbatasan Skor Apgar

Walaupun kerap digunakan untuk deteksi awal kesehatan bayi yang baru lahir, skor apgar
memiliki beberapa keterbatasan. Pun penilaian ini dinilai subjektif. Mengapa begitu? Sebab,
ada beberapa faktor yang kerap bisa memengaruhi pemberian penilaian pada apgar score,
seperti:

Sedasi atau anestesi ibu.

Kelainan bawaan.

Usia kehamilan.

Trauma.

Variabilitas antarpengamat

Gangguan biokimia.
Skor APGAR adalah suatu metode yang dipakai untuk memeriksa keadaan bayi yang
baru lahir. Skor APGAR ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar pada tahun 1952 untuk menilai
status klinis bayi yang baru lahir pada usia 1 menit dan menilai kebutuhan intervensi segera
untuk merangsang pernapasan.[1,2]

Pada tahun 1961, Dr. Joseph Butterfield memperkenalkan mnemonic dari APGAR
untuk memudahkan sejawat mengingat komponen skor APGAR. Komponen dari skor
APGAR adalah:

 A = Appearance (warna kulit)


 P = Pulse (denyut jantung)
 G = Grimace (refleks)
 A = Activity (tonus otot)
 R = Respiration (pernapasan)[1,2]

Skor APGAR dihitung pada menit ke–1 dan ke–5 untuk semua bayi, kemudian
dilanjutkan setiap 5 menit sampai menit ke–20 untuk bayi dengan skor APGAR kurang dari
7. Skor APGAR menghitung kuantitas dari tanda–tanda klinis depresi neonatal seperti
sianosis atau muka pucat, bradikardia, penurunan refleks terhadap stimulus taktil, hipotonus,
dan apnea atau gangguan respirasi.
Skor APGAR tidak dapat dipakai untuk menilai mortalitas seorang bayi dan tidak
dapat digunakan untuk menilai kesehatan atau keadaan neurologis bayi di masa mendatang.

Cara Penilaian Skor APGAR


Penilaian skor APGAR dilakukan dengan cara memeriksa warna kulit, denyut
jantung, refleks terhadap stimulus taktil, tonus otot, dan pernapasan. Masing-masing aspek
akan diberikan poin yang bervariasi antara 0–2 poin tergantung kondisi bayi.

A–Appearance atau Warna Kulit

Appearance dinilai dengan mengamati warna kulit pada tubuh dan ekstremitas bayi dan
memberikan poin sesuai hasil pemeriksaan. Poin yang diberikan adalah:
 2 poin = Warna kulit pink pada tubuh dan ekstremitas
 1 poin = Warna kulit biru pada ekstremitas, warna kulit pink pada tubuh
 0 poin = Warna kulit seluruh tubuh dan ekstremitas biru[1,2]

P–Pulse atau Denyut Jantung

Denyut jantung dihitung dengan menggunakan stetoskop atau dengan menggunakan


dua jari. Denyut jantung dihitung selama 15 detik, kemudian dikalikan 4 sehingga didapatkan
denyut jantung selama 60 detik (1 menit).

 2 poin = >100 kali/menit

 1 poin = <100 kali/menit

 0 poin = Tidak ada denyut jantung[1,2]

G - Grimace atau Refleks Terhadap Stimulus Taktil

Grimace atau refleks terhadap stimulus taktil dilihat dengan mengamati respons bayi
terhadap stimulus taktil dan memberikan poin sesuai hasil pemeriksaan. Poin yang diberikan
adalah:
 2 poin = Bayi menangis, batuk atau bersin

 1 poin = Bayi meringis atau menangis lemah saat distimulasi

 0 poin = Bayi tidak merespons stimulasi[1,2]

A - Activity atau Tonus Otot

Activity dinilai dengan mengamati tonus otot bayi dan memberikan poin sesuai hasil
pemeriksaan. Poin yang diberikan adalah:
 2 poin = Bergerak aktif
 1 poin = Sedikit gerakan

 0 poin = Lemah atau tidak ada gerakan[1,2]

R - Respiration atau Pernapasan

Respirasi dinilai dengan mengamati pernapasan bayi dan memberikan poin sesuai hasil
pemeriksaan. Poin yang diberikan adalah:

 2 poin = Pernapasan baik dan teratur, menangis kuat

 1 poin = Pernapasan lemah dan tidak teratur

 0 poin = Tidak ada napas[1,2]

Interpretasi Skor APGAR


Skor APGAR dihitung dengan menjumlahkan skor setiap komponen. Beberapa hal yang
perlu diketahui saat melakukan perhitungan skor APGAR adalah:

 Skor terbaik adalah 10, namun skor 7, 8 dan 9 adalah normal dan bayi dapat dikatakan
sehat

 Skor 10 sangat jarang didapat karena sebagian besar bayi yang baru lahir akan kehilangan
1 poin dari komponen warna kulit
 Sebagian besar bayi yang baru lahir akan mempunyai warna kulit kebiruan pada tangan
dan kaki

Skor APGAR yang rendah biasanya disebabkan oleh:

 Proses kelahiran yang sulit

 Sectio caesarea
 Cairan pada saluran pernapasan bayi

Bayi dengan Skor APGAR yang rendah mungkin membutuhkan:

 Oksigen dan pembersihan saluran napas


 Stimulasi fisik untuk membantu mendapatkan detak jantung yang normal

Pembersihan saluran napas dapat dilakukan dengan menggunakan bulb syringe. Penyedotan
dilakukan melalui mulut terlebih dahulu, kemudian melalui hidung (nose to mouth). Urutan
ini bertujuan mencegah bayi menghirup cairan sekresi.
Skor APGAR dan Resusitasi
Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh Neonatal Resuscitation Program, skor
APGAR berguna untuk memperoleh informasi mengenai status klinis bayi yang baru lahir
secara umum dan respons bayi terhadap resusitasi neonatus. Akan tetapi, resusitasi harus
diinisiasi sebelum penentuan skor APGAR pada menit ke–1. Oleh karena itu, skor APGAR
tidak bisa digunakan untuk menentukan kebutuhan resusitasi inisial, tahapan resusitasi yang
diperlukan, dan kapan resusitasi diperlukan.
Untuk menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir,
digunakan Neonatal Resuscitation Algorithm. Persiapan dimulai dari sebelum bayi lahir
yakni dengan menilai risiko perinatal. Komponen dari Neonatal Resuscitation
Algorithm adalah:
 Apakah kehamilan aterm?

 Apakah bayi memiliki tonus otot yang baik?

 Apakah bayi bernapas atau menangis?

Tiga komponen ini dinilai dalam 30 detik pertama kelahiran bayi. Jika bayi butuh
resusitasi, skor APGAR kemudian digunakan untuk menilai respons bayi terhadap resusitasi.
Pedoman dari Neonatal Resuscitation Program menyatakan bahwa jika skor APGAR
berjumlah di bawah 7 setelah menit ke–5, penilaian dengan skor APGAR perlu diulang setiap
5 menit sampai menit ke–20.
Skor APGAR yang menetap di angka 0 setelah menit ke–10 dapat menjadi
pertimbangan untuk melanjutkan atau menghentikan resusitasi. Sangat sedikit bayi dengan
skor APGAR 0 setelah menit ke–10 dapat bertahan hidup tanpa kelainan neurologis.

Keterbatasan Skor APGAR


Skor APGAR adalah penilaian mengenai kondisi bayi yang baru lahir pada suatu waktu
tertentu dan memiliki beberapa komponen yang bersifat subjektif. Ada banyak faktor yang
dapat memengaruhi penilaian skor APGAR, seperti:

 Sedasi maternal atau anestesi

 Malformasi kongenital
 Usia gestasi

 Trauma

 Variasi antar penilai

Anda mungkin juga menyukai