Anda di halaman 1dari 3

CARA MENILAI APGAR SCORE

Anggota :
Hafid Nurohman 220069
Nazla Mahaputri Diandra Apriyanto 220069
Nesha Sabila 220071
Nurul Pebrianti 220074
Rista Rismawati 220078

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN S1


STIKep PPNI JAWA BARAT
2022
Skor APGAR adalah suatu metode yang dipakai untuk memeriksa keadaan bayi yang
baru lahir. Skor APGAR ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar pada tahun 1952 untuk menilai
status klinis bayi yang baru lahir pada usia 1 menit dan menilai kebutuhan intervensi segera
untuk merangsang pernapasan. Dr. Apgar kemudian menerbitkan penelitian lanjutan yang
mencakup lebih banyak pasien.[1,2]
Pada tahun 1961, Dr. Joseph Butterfield memperkenalkan mnemonic dari APGAR untuk
memudahkan sejawat mengingat komponen skor APGAR. Komponen dari skor APGAR
adalah:
A = Appearance (warna kulit)
P = Pulse (denyut jantung)
G = Grimace (refleks)
A = Activity (tonus otot)
R = Respiration (pernapasan
Skor APGAR dihitung pada menit ke-1 dan ke-5 untuk semua bayi, kemudian
dilanjutkan setiap 5 menit sampai menit ke-20 untuk bayi dengan skor APGAR kurang dari 7.
Skor APGAR menghitung kuantitas dari tanda-tanda klinis depresi neonatal seperti sianosis
atau muka pucat, bradikardia, depresi refleks terhadap stimulus taktil, hipotonus, dan apnea
atau respirasi yang terganggu.[3]
Skor APGAR tidak dapat dipakai untuk menilai mortalitas seorang bayi dan tidak dapat
digunakan untuk menilai kesehatan atau keadaan neurologis bayi di masa mendatang
Cara Penilaian Skor APGAR
Penilaian skor APGAR dilakukan dengan cara memeriksa warna kulit, denyut jantung,
refleks terhadap stimulus taktil, tonus otot, dan pernapasan. Masing-masing aspek akan
diberikan poin yang bervariasi antara 0-2 poin tergantung kondisi bayi.
A : appearance ( warna kulit )
Dokter mengamati warna kulit pada tubuh dan ekstremitas bayi dan memberikan poin sesuai
hasil pemeriksaan. Poin yang diberikan adalah:
2 poin = Warna kulit pink pada tubuh dan ekstremitas
1 poin = Warna kulit biru pada ekstremitas, warna kulit pink pada tubuh
0 poin = Warna kulit seluruh tubuh dan ekstremitas biru

P : pulse ( denyut jantung )


Denyut jantung dihitung dengan menggunakan stetoskop atau dengan menggunakan dua jari.
Denyut jantung dihitung selama 15 detik, kemudian dikalikan 4 sehingga didapatkan denyut
jantung selama 60 detik (1 menit).
2 poin = >100 kali/menit
1 poin = <100 kali/menit
G : Grimace ( Refleks )
Dokter mengamati respons bayi terhadap stimulus taktil dan memberikan poin sesuai hasil
pemeriksaan. Poin yang diberikan adalah:
2 poin = Bayi menangis, batuk atau bersin
1 poin = Bayi meringis atau menangis lemah saat distimulasi
0 poin = Bayi tidak merespons stimulasi

A : Activity (tonus otot )


Dokter mengamati tonus otot bayi dan memberikan poin sesuai hasil pemeriksaan. Poin yang
diberikan adalah:
2 poin = Bergerak aktif
1 poin = Sedikit gerakan
0 poin = Lemah atau tidak ada gerakan

R : Respiration atau pernafasan


Dokter mengamati pernapasan bayi dan memberikan poin sesuai hasil pemeriksaan. Poin
yang diberikan adalah:
2 poin = Pernapasan baik dan teratur, menangis kuat
1 poin = Pernapasan lemah, tidak teratur
0 poin = Tidak ada napas

kesimpulan

Inti dari dilakukannya tes Apgar score ini adalah untuk memberi tahu dokter seberapa
baik kondisi bayi baru lahir beralih ke kehidupan di luar rahim.
Selain itu, tes ini juga bertujuan untuk mengetahui apa saja perawatan yang harus dilakukan
pada bayi yang baru lahir tersebut.
Penilaian skor APGAR dilakukan dengan memeriksa warna kulit, denyut jantung, refleks
terhadap stimulus taktil, tonus otot, dan pernapasan. Skor APGAR tidak bisa digunakan
untuk menentukan kebutuhan resusitasi inisial, tahapan resusitasi yang diperlukan, dan kapan
resusitasi diperlukan. Untuk menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir,
digunakan Neonatal Resuscitation Algorithm.

Anda mungkin juga menyukai