Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rossa Dea Porajow

Nim : 21200062

MK : Keperawatan Anak

A.) Sistem Peringatan Dini Pediatrik (PEWS) digunakan secara internasional untuk
mempromosikan identifikasi dini dan mitigasi perburukan pada pasien anak yang dirawat di
rumah sakit. Pemimpin otoritas kesehatan BC dan dokter telah mengidentifikasi penerapan
PEWS sebagai prioritas tinggi di rumah sakit yang merawat anak di seluruh lokasi di semua
Tingkatan Layanan .

Komite Pengarah BC Kesehatan Anak mendukung pendekatan standar untuk pengembangan,


implementasi dan evaluasi PEWS di rumah sakit BC (BC PEWS).

BC PEWS adalah sistem lima komponen yang menyediakan kerangka kerja dan bahasa standar
untuk mengidentifikasi potensi kemunduran pada anak, memitigasi risiko, dan meningkatkan
perawatan yang diperlukan sedini mungkin.

B.) Face, Legs, Activity, Cry and Consolability (FLACC) scala adalah intrumen pengkajian nyeri
yang baik digunakan pada anak usia 2-7 tahun. Skala ini terdiri dari 5 penilaian dengan skor
total 0 (tidak nyeri) dan 10 (nyeri hebat). Hsil skor perilakunya adalah 0 (rileks dan nyaman), 1-3
(nyeri ringan/ketidaknyamanan ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-10 nyeri hebat/ketidaknyamanan
berat.

Visual Analog Scale (VAS) adalah cara menghitung skala nyeri yang paling banyak digunakan
oleh praktisi medis. VAS merupakan skala linier yang akan memvisualisasikan gradasi tingkatan
nyeri yang diderita oleh pasien.

Pada metode VAS, visualisasinya berupa rentang garis sepanjang kurang lebih 10 cm, di mana
pada ujung garis kiri tidak mengindikasikan nyeri, sementara ujung satunya lagi
mengindikasikan rasa atau intensitas nyeri terparah yang mungkin terjadi.

Selain dua indicator tersebut, VAS bisa diisi dengan indikator redanya rasa nyeri. VAS adalah
prosedur penghitungan yang mudah untuk digunakan. Namun, VAS tidak disarankan untuk
menganalisis efek nyeri pada pasien yang baru mengalami pembedahan. Ini karena VAS
membutuhkan koordinasi visual, motorik, dan konsentrasi.

C.) Tingkat risiko jatuh berdasarkan Humpty Dumpty Scale dibagi menjadi dua yaitu skor 7-11
untuk risiko rendah dan skor ≥ 12 untuk risiko tinggi. perintah, taat kepada perintah atau aturan
dan berdisiplin sedangkan kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada
ajaran dan aturan.

Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur risiko jatuh pada anak-anak adalah
Humpty Dumpty Falls Scale (HDFS) adalah salah satu alat ukur/instrumen penilaiain risiko jatuh
pada pasien anak dengan 7 tujuh item yakni usia, jenis kelamin, diagnosis, gangguan kognitif,
faktor lingkungan, respons terhadap pembedahan/sedasi, dan penggunaan obat.

D.)Skala Braden terdiri dari 6 subskala yang meliputi persepsi-sensori , kelembaban, tingkat
aktifitas, mobilitas,nutrisi, dan gesekan dengan permukaan kasur(matras). Skore maksimum
pada Skala Braden adalah 23. Skore diatas 20 risiko rendah,16-20 risiko sedang,11-15 risiko
tinggi, dan kurang dari 10 risiko sangat tinggi.Penilaian Skala Norton meliputi kondisi fisik
(sangat baik, baik, sedang, berat), tingkat kesadaran (sadar, apatis,
suporis/konfus,stupor/koma), aktivitasatau kemampuan melakukan pergerakan (sendiri,
dengan bantuan, kursi roda, tidak bergerak di tempat tidur), kemampuan merubah posisi atau
mobilitas (bergerak bebas, sedikit terbatas, sangat terbatas, tidak bisa bergerak), kemampuan
mengontrol spinter ani dan spinter uretra atauinkontinensia (tidak , kadang-kadang beser,
sering kontinensia urine, sering kontinensia alvi). Maksimum skore yang dapat dicapai pada
skala ini adalah 20. Skore lebih dari 18 berarti risiko dekubitus masih rendah, 14-18 risiko
sedang, 10-13 isiko tinggi dan kurang dari 10 termasuk kategori sangat tinggi. Dari kedua skala
ini, beberapa peneliti sudah melakukan uji validitas dengan cut of point yang berbeda pada
populasi yang berbeda, sehingga masing – masing skala menemukan sensitifitas dan spesifitas
yang berbeda pula.

E.) Apgar score atau penilaian skor Apgar dilakuan oleh dokter atau bidan pada setiap bayi yang
baru lahir. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kondisi bayi baru lahir sehat dan
bugar, agar dapat hidup dan beradaptasi dengan lingkungan baru di luar rahim ibu.

Tes Apgar score atau penilaian Apgar merupakan salah satu pemeriksaan fisik bayi yang
dilakukan pada menit pertama dan kelima setelah bayi lahir. Semakin tinggi nilai Apgarnya,
maka semakin baik. Nilai Apgar yang tinggi menjadi patokan bahwa kondisi bayi baru lahir sehat
dan bugar setelah dilahirkan.

Penilaian Apgar Score

Kata ‘Apgar’ sendiri diambil dari beberapa aspek yang diperiksa, yaitu:

 Activity (aktivitas otot)


 Pulse (denyut jantung)
 Grimace (respons dan refleks bayi)
 Appearance (penampilan, terutama warna tubuh bayi)
 Respiration (pernapasan)

Masing-masing aspek fisik pada bayi tersebut akan diperiksa oleh dokter atau bidan dengan
pemberian nilai dan hasil penilaian sebagai berikut:

1. Activity (aktivitas otot)

Berikut ini adalah nilai untuk aktivitas otot bayi baru lahir dengan Apgar score:

Skor 2 berarti bayi tampak bergerak aktif dan kuat

Skor 1 berarti bayi bergerak, tetapi lemah dan tidak aktif

Skor 0 berarti bayi tidak bergerak sama sekali

2. Pulse (denyut jantung)

Denyut jantung tentu menjadi penilaian penting dalam Apgar score. Berikut ini adalah arti dari
skor yang diberikan:Skor 2 berarti jantung bayi berdetak lebih dari 100 denyut per menit

Skor 1 berarti jantung bayi berdetak kurang dari 100 denyut per menit

Skor 0 berarti detak jantung tidak terdeteksi

3. Grimace (respons refleks)

Berikut adalah arti dari setiap skor yang diberikan untuk respons refleks:

Skor 2 berarti bayi meringis, batuk, atau menangis secara spontan dan dapat menarik kaki atau
tangan ketika diberi rangsang nyeri, seperti cubitan ringan atau sentilan di kaki

Skor 1 berarti bayi hanya meringis atau menangis hanya saat diberikan rangsangan

Skor 0 berarti bayi tidak menunjukkan respons sama sekali terhadap rangsangan yang diberikan

4. Appearance (warna tubuh)

Dalam menentukan sehat atau tidaknya bayi baru lahir, warna tubuh menjadi faktor penting
yang harus diperhatikan. Berikut adalah arti dari setiap skor pada Apgar score untuk warna
tubuh:

Skor 2 jika warna tubuh bayi kemerahan, ini merupakan warna tubuh bayi yang normal
Skor 1 jika warna tubuh normal, tetapi tangan atau kaki kebiruan

Skor 0 bila seluruh tubuh bayi sepenuhnya berwarna keabu-abuan, kebiruan, atau pucat

5. Respiration (pernapasan)

Penilaian terakhir dari Apgar score adalah pernapasan. Berikut ini penjelasannya:

Skor 2 jika bayi menangis kuat dan dapat bernapas secara normal

Skor 1 jika bayi menangis lemah disertai rintihan dan pola napas yang tidak teratur

Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali

Setelah hal-hal di atas dinilai, maka nilai dari masing-masing aspek yang diperiksa akan
dijumlahkan dan diperoleh nilai total sebesar 0–10. Berikut ini adalah hasil interpretasi Apgar
score:

Skor di atas 7 menandakan bahwa bayi dalam kondisi baik atau sempurna

Skor 5–6 menandakan Si Kecil kurang sehat atau bugar dan mungkin perlu bantuan pernapasan

Skor di bawah 5 merupakan keadaan gawat pada bayi yang mengindikasikan bahwa bayi
membutuhkan resusitasi segera

Anda mungkin juga menyukai