Anda di halaman 1dari 5

“HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP

PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD ARIFIN ACHMAD


PROVINSI RIAU”

 P (Population) : Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DM


tipe 2 yang datang ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Arfin
Achmad yang dipilih dengan menggunakan teknik consecutive
sampling dengan 46 responden. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh penderita DM tipe 2 yang dating ke poliklinik
penyakit dalam RSUD Arifin Achmad
 I (Intervention) : Peneliti meminta calon responden mengisi lembar
persetujuan responden. Alat pengumpul data dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari tiga
bagian yaitu data demografi, 18 pertanyaan menilai dukungan
keluarga dan 20 pertanyaan untuk menilai kualitas hidup.
Data yang sudah dikumpulkan diolah dan dianalisa
menggunakan software komputer
 C (Comparison) : Tingkat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas
hidup pasien diabetes mellitus dibagi kedalam
a. Kategori sedang : 16 orang (34,8%
b. Kategori baik : 30 orang (65,2%)
 O (Outcame) : Hasil uji statistik diperoleh p value 0,030 < α 0,05, artinya ada
hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup
pasien DM tipe 2 di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
Dukungan keluarga mampu meningkatkan kualitas hidup bagi
penderita DM tipe 2 dikarenakan dukungan keluarga
diberikan dalam bentuk emosional, instrumental,
penghargaan dan informasi yang mampu memberikan rasa
nyaman dan dapat meningkatkan motivasi pasien dalam
menjalani pengobatan dan perawatan diri yang akan
mempengaruhi kualitas hidup pasien DM tipe 2 menjadi lebih
baik.
 Time : Penelitian ini dilakukan dari bulan februari sampai Juli
2014
“THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SOCIAL SUPPORT AND
QUALITY OF LIFE IN DIABETIC FEMALE PATIENTS”

 P (Population) : Populasi dalam penelitian ini dilakukan di pusat penelitian


provinsi Kermanshah, provinsi terbesar di Iran, responden
173 wanita dengan pasien penyakit diabetes mellitus.
 I (Intervention) : Penelitian dilakukan dengan metode sampling dengan
kriteria umur 18-70 tahun dengan mengisi kuisioner secara
berurutan
 C (Comparison) : Rancangan ini untuk menganalisis hubungan antara
dukungan keluarga dengan pasien diabetes mellitus wanita
di Kermanshah yang dibagi dalam korelasi dan hubungan
tingkat dukungan sosial keluarga dengan kualitas hidup
wanita penderita diabetes mellitus
 O (Outcame) : Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial keluarga dan kualitas
hidup wanita penderita diabetes mellitus. Meningkatnya
dukungan sosial keluarga pasien diabetes mellitus dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien dalam hal menciptakan
perilaku perawatan diri, kegiatan sehari-hari, dan akhirnya
meningkatkan kelagsungan hidup pasien wanita penderita
diabetes mellitus tersebut.
 Time : Penelitian ini dilakukan tahun 2014
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP
PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

 P (Population) : Dari pencarian didapatkan 67 artikel yang terkait,namun


diantaranya hanya 6 yang menjelaskan secara konsisten
mengenai pengaruh dukungan keluarga trhadap kuliatas hidup.
 I (Intervention) : Angka kejadian Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 di dunia terus
meningkat setiap tahun. Empat pilar dasar dalam manajemen
pasien DM tipe 2 yaitu modifikasi diet, aktivitas fisik, terapi
pengobatan dan pemeriksaan gula darah secara teratur.
Manajemen DM tipe 2 ini memerlukan waktu yang sangat lama
yang membuat sebagian besar pasien menjadi tidak patuh.
Ketidakpatuhan dalam Manajemen DM tipe 2 ini dapat
menyebabkan komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular
yang pada akhirnya menurunkan kualitas hidup pasien DM Tipe
2. Salah satu faktor yang sangat diperlukan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien DM tipe 2 adalah dukungan keluarga.
Tujuan: Telaah literatur ini bertujuan untuk menelaah artikel
penelitian yang meneliti tentang pengaruh dukungan keluarga
terhadap pasien DM tipe 2
 C (Comparison) : penelitian Antari et al (2011) yang menyatakan terdapat
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengankualitas hidup pasien DM Tipe 2 (p value = 0,000)
dengan kontribusi pengaruh sebesar 95,5%. Sedangkan hasil
penelitian Yusra (2011) menyatakan bahwa terdapat hubungan
antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien DM
Tipe 2 (p value = 0,001, r = 0,703).
 O (Outcome) : Telaah literatur ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga
dapat membantu pasien DM Tipe 2 untuk meningkatkan
kepercayaan dirinya dalam melakukan self care. Pasien yang
memiliki dukungan keluarga yang baik akan mempunyai
perasaan yang nyaman yang dapat meningkatkan motivasi
mereka untuk patuh terhadap manajemen DM Tipe 2 dan pada
akhirnya kualitas hidup mereka meningkat.
 Time : Penelitian ini dikutip dari jurnal diterbitkan tahun 2014.
DUKUNGAN KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES
MELLITUS FAMILY

 P (Population) : Desain penelitian ini adalah analitik cross sec-tional dengan


jumlah sampel 150 pasien DM tipe 2. Analisa data
menggunakan koefisien korelasi pearson, uji t-independen, dan
regresi linear sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh
pasien berumur >20 tahun yang berobat ke Puskesmas
Panjatan II. Kriteria inklusi: pasien didiagnosa DM II oleh
dokter melalui pemeriksaan ber-standar[1], dapat
berkomunikasi dengan baik, dan bersedia menjadi responden.
Kriteria ekslusi: pasien DM II mengalami gangguan kesehatan
seperti depresi berat, adanya kom-plikasi penyakit kronik
lainnya yang me-nyebabkan pasien DM II tidak sadarkan diri
sehingga tidak memungkinkan untuk berko-munikasi.
 I (Intervention) : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi (emosional,
penghargaan, instrumental, dan informasi) dengan kualitas
hidup pasien DM tipe 2 di Puskesmas Panjatan II Kabupaten
Kulon Progo.
 C (Comparison) : Adanya hubungan dukungan keluarga ditin-jau dari dimensi
emosional, penghargaan, dan dimensi instrumental. Semakin
meningkatnya dukungan dimensi emosional, dimensi
penghargaan dan dimensi instrumental maka semakin
meningkat pula kualitas hidup pasien DM II. Keluarga yang
terkadang bahkan jarang memberikan dukungan kepada pasien
DM II diharapkan lebih sering ikut aktif dalam pe-
natalaksanaan pengobatan DM II berupa tidak makan makanan
yang bukan diet dihadapan pasien DM II, mendengar keluhan
yang dirasa-kan pasien DM II dan mencarikan solusinya. Bagi
petugas pelayanan di puskesmas dis-arankan melakukan
kegiatan promosi edukasi kesehatan tentang dukungan
keluarga bagi pasien DM II ke masyarakat
 O (Outcome) : Adanya hubungan dukungan keluarga ditin-jau dari dimensi
emosional, penghargaan, dan dimensi instrumental. Semakin
meningkatnya dukungan dimensi emosional, dimensi
penghargaan dan dimensi instrumental maka semakin
meningkat pula kualitas hidup pasien DM II. Keluarga yang
terkadang bahkan jarang memberikan dukungan kepada pasien
DM II diharapkan lebih sering ikut aktif dalam pe-
natalaksanaan pengobatan DM II berupa tidak makan makanan
yang bukan diet dihadapan pasien DM II, mendengar keluhan
yang dirasa-kan pasien DM II dan mencarikan solusinya. Bagi
petugas pelayanan di puskesmas dis-arankan melakukan
kegiatan promosi edukasi kesehatan tentang dukungan
keluarga bagi pasien DM II ke masyarakat
 Time : Jurnal ini dikirim 10 November 2015 Diterima: 15 Juni 2016
Dipublikasi: 01 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai