Anda di halaman 1dari 10

COVER

NAMA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kondisi Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas saat COVID- 19 ................... 3
B. Faktor yang Mempengaruhi ......................................................................... 3
C. Perbandingan Kunjungan Ibu Hamil Sebelum dan Saat COVID- 19 .......... 6
BAB III PENUTUP
A. Penutup ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 9

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kematian ibu hamil di negara Indonesia saat ini merupakan tantangan
yang besar, terutama saat terjadi wabah COVID- 19 ini. Dikarenakan wabah
COVID- 19 saat ini banyak menyerang di seluruh Indonesia, menyebabkan
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal terpengaruh secara akses maupun
kualitas. Dengan melihat situasi saat ini, sangat dikhawatirkan terjadi adanya
peningkatan morbiditas dan mortalitas pada bayi dan ibu hamil.
Kondisi saat ini serupa dengan beberapa temuan studi di berbagai negara
yang menunjukkan pengaruh pandemi COVID- 19 terhadap layanan
kesehatan, terutama kesehatan bayi dan ibu hamil. Di Indonesia sendiri,
kunjungan dan akses ibu hamil dan bayi mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor individu atau lingkungan dari masing-
masing ibu hamil itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi kunjungan ibu hamil di puskesmas saat COVID- 19?
2. Apa saja faktor yang menghambat kunjungan ibu hamil ke puskesmas
saat COVID- 19?
3. Bagaimana perbandingan kunjungan ibu hamil di puskesmas saat
sebelum terjadi COVID- 19 dan saat terjadi COVID- 19?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi kunjungan ibu hamil di puskesmas saat
COVID- 19.
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menghambat kunjungan ibu
hamil ke puskesmas saat COVID- 19.
3. Untuk mengetahui perbandingan kunjungan ibu hamil di puskesmas saat
sebelum terjadi COVID- 19 dan saat terjadi COVID- 19.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Saat COVID- 19


Layanan KIA dan gizi mempunyai tiga jenis layanan, yaitu layanan untuk
bayi dan balita, layanan pemeriksaan kehamilan dan layanan persalinan dan
nifas. Menurut Saputri et al., (2020), dampak wabah COVID- 19 pada ketiga
jenis layanan KIA dan gizi tersebut bervariasi, tergantung pada tingkat
keparahan kasus dan inovasi di tiap- tiap wilayah. Namun secara keseluruhan.
Layanan gizi dan KIA terutama untuk ibu hamil tetap tersedia dan berjalan
sesuai dengan standar protokol kesehatan.
Kondisi kunjungan ibu hamil di puskesmas saat COVID- 19 menurut
data dari (Kementrian Kesehatan, 2020) telah terjadi penurunan jumlah
kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan pada trimester I (K1), kunjungan
keempat pemeriksaan kehamilan pada trimester III (K4), dan pemberian tablet
tambah darah (TTD) dalam periode Maret- April 2020. Penurunan yang
sangat kentara ini ada di Kabupaten Maros yang awalnya terdapat 666
kunjungan, menjadi 438 kunjungan (34,23%). Yang kemudian disusul Kota
Jakarta Timur, Kabupaten Bekasi. Hal ini tentu berpengaruh terhadap Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Tentu saja dengan adanya kondisi seperti ini membuat kunjungan ibu
hamil ke puskesmas menurun. Dikarenakan banyaknya pembatasan hampir ke
semua pelayanan gizi dan KIA termasuk pelayanan maternal dan neonatal.
Kurangnya edukasi mengenai COVID- 19 ini juga menyebabkan banyaknya
ibu hamil enggan ke puskesmas karena takut tertular dan munculnya anjuran
untuk menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil juga turut
memberi dampak.

3
B. Faktor yang Mempengaruhi
Diketahui faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu hamil di puskesmas
sangat banyak, antara pengaruh internal dan eksternal. Menurut Ariestanti et
al., (2020), faktor yang mempengaruhi antara lain adanya pembatasan ke
semua layanan gizi dan KIA termasuk maternal dan neonatal. Hal ini
menyebabkan ibu hamil menjadi engga ke puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan kehamilan karena takut tertular, kemudian munculnya
saran untuk menunda pemeriksaan kehamilan dan program kelas ibu hamil,
serta adanya ketidaksiapan fasilitas dari layanan puskesmas dari segi tenaga
dan sarana prasarana seperti APD (Alat Pelindung Diri).
Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah edukasi mengenai wabah
dan penularan COVID- 19 yang berhubungan dengan kehamilan dan janin
masih terbatas dan masih belum ada rekomendasi yang mendalam mengenai
penanganan ibu hamil dengan COVID- 19. Berdasarkan data dari Khairuni
(2019), terdapat beberapa contoh kasus mengenai penanganan COVID- 19
sebelumnya, dipercaya bahwa ibu hamil memiliki resiko lebih tinggi untuk
terjadinya penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan
populasi umum. Efek samping yang menyerang janin yaitu berupa persalinan
preterm juga dilaporkan kepada ibu hamil dengan penularan wabah COVID-
19.
Sedangkan menurut Rachmawati et al., (2017), pembagian konsep dan
perilaku seseorang juga merupakan bagian dari faktor yang mempengaruhi
perilaku kunjungan ibu hamil ke puskesmas. Yaitu faktor predisposisi
(predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat
(reinforcing factor). Faktor predisposisi merupakan faktor yang memberikan
kemudahan atas alasan terjadinya perubahan perilaku seseorang. Faktor
predisposisi ini terdiri dari pengetahuan akan perilaku masyarakat terhadap
kesehatan, budaya dan keyakinan masyarakat yang berhubungan dengan
kesehatan, sistematika penilaian, tingkatan ekonomi kemasyarakatan dan
lainnya.

4
Berdasarkan paparan dari Maria (2017), faktor predisposisi yang
mempengaruhi pemahaman ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC
yang mencakup berbagai perihal, yaitu; Pertama, usia yang mempengaruhi
pola pikir dari ibu hamil, berdasarkan data statistik dari Rachmawati et al.,
(2017), bahwa ibu hamil dengan jenjang usia produktif yaitu 20- 35 tahun
memiliki pola pikir yang lebih logis dan rasional jika dibandingkan dengan
ibu hamil berusia muda atau berusia sangat tua.
Membuat ibu hamil dengan jenjang usia produktif memiliki keyakinan
untuk memeriksakan kehamilannya di puskesmas yang sesuai dengan
protokol kesehatan yang ada. Kedua, pengetahuan ibu hamil juga turut
memberikan pengaruh kunjungan ibu hamil di puskesmas, dikarenan semakin
banyak pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil, maka ibu hamil tersebut
cenderung lebih mengerti mengenai wabah, cara penularan COVID- 19 dan
protokol kesehatan yang perlu diupayakan demi mencegah penularan
COVID- 19 di layanan kesehatan puskesmas.
Selain faktor predisposisi, faktor pemungkin juga turut mempengaruhi
kunjungan ibu hamil di puskesmas. Faktor pemungkin ini mencakup fasilitas
kesehatan seperti rumah sakit, poliklinik, posyandu, dokter atau bidan praktik
swasta. Faktor pemungkin tersebut terdiri dari; Pertama, jarak tempat tinggal,
semakin jauh jarak fasilitas pelayanan kesehatan dari tempat tinggal ibu hamil
tersebut, maka dapat menurunkan motivasi ibu hamil tersebut untuk
berkunjung. Dikarenakan COVID- 19 ini juga mempengaruhi keterbatasan
sarana transportasi umum yang seringkali digunakan oleh kebanyakan ibu
hamil.
Kemudian, untuk faktor pemungkin yang kedua adalah adanya media
informasi. Sejak melandanya wabah COVID- 19 di Indonesia, penggunaan
teknologi dan internet sebagai media informasi sangat diperlukan. Karena
dengan adanya media informasi ini, turut membantu ibu hamil untuk
mengedukasi bagaimana dan apa yang harus dilakukan saat mengunjungi
puskesmas di tengah- tengah wabah COVID- 19. Selanjutnya, faktor penguat
yaitu adanya dukungan keluarga. Dikarenakan lingkungan sendiri adalah

5
salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap motivasi dan pengetahuan
ibu hamil untuk berkunjung memeriksakan kandungannya di puskesmas.
Selain itu, menurut Fasiha (2017), dukungan dari keluarga sendiri memiliki
peranan penting dalam memengaruhi psikologi serta motivasi ibu hamil untuk
melakukan kunjungan ke puskesmas.

C. Perbandingan Kunjungan Ibu Hamil sebelum dan saat COVID- 19

Dari perbandingan kunjungan ibu hamil di puskesmas saat COVID- 19


ini diketahui menurun dari sebelum adanya wabah COVID- 19. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu ada peraturan pemerintah mengenai
PSBB (Pembantasan Sosial Berskala Besar), masyarakat yang panik dan takut
akan adanya infeksi penularan COVID- 19. Menurunnya layanan kesehatan
gizi dan KIA di mayoritas wilayah studi berpotensi meningkatkan jumlah
kematian ibu dan anak.
Terlewatnya K1 dan K4 dapat mengurangi upaya penapisan risiko
kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi persalinan hingga kematian
ibu. Meskipun demikian, beberapa daerah sudah berinisiatif untuk
mengedepankan kunjungan ke rumah dan melakukan pemantauan kondisi ibu
dan anak dengan memanfaatkan internet, melakukan pemantauan secara

6
mandiri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan sangat diperlukan
upaya yang lebih serius untuk mengembangkan teknologi internet sebagai
basis layanan kesehatan dengan membuat standar untuk menjaga kualitas
layanan.

7
BAB III
PENUTUP

COVID- 19 yang menyebar di Indonesia mulai tahun 2020 banyak


membawa dampak negatif terhadap berbagai aspek di negara. Terutama pada
bidang layanan kesehatan. Bidang layanan kesehatan terbagi menjadi tiga, salah
satunya layanan kesehatan gizi dan KIA. Namun, mulai awal tahun Februari
beberapa saat setelah COVID- 19 menyebar, kunjungan ibu hamil di puskesmas
mulai banyak berkurang. Dan jika dibandingkan dengan 3 bulan sebelum COVID-
19 menyebar di Indonesia, angka dan data yang telah disimpan mengalami banyak
penurunan yang signifikan.
Hal itu tidak jauh- jauh dari faktor lingkungan dan individu masing-
masing ibu hamil di Indonesia. Salah satunya faktor predisposisi, penguat dan
pemungkin. Ketiga faktor ini sangat berkaitan satu sama lain terhadap kunjungan
ibu hamil di puskesmas. Dari perbandingan kunjungan ibu hamil di puskesmas
saat COVID- 19 ini diketahui menurun dari sebelum adanya wabah COVID- 19.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu ada peraturan pemerintah mengenai
PSBB (Pembantasan Sosial Berskala Besar), masyarakat yang panik dan takut
akan adanya infeksi penularan COVID- 19.
Menurunnya layanan kesehatan gizi dan KIA di mayoritas wilayah studi
berpotensi meningkatkan jumlah kematian ibu dan anak. Terlewatnya K1 dan K4
dapat mengurangi upaya penapisan risiko kehamilan yang dapat menyebabkan
komplikasi persalinan hingga kematian ibu. Meskipun demikian, beberapa daerah
sudah berinisiatif untuk mengedepankan kunjungan ke rumah dan melakukan
pemantauan kondisi ibu dan anak dengan memanfaatkan internet, melakukan
pemantauan secara mandiri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan
sangat diperlukan upaya yang lebih serius untuk mengembangkan teknologi
internet sebagai basis layanan kesehatan dengan membuat standar untuk menjaga
kualitas layanan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ariestanti, Yenni, Widayati, Titik, Sulistyowati, Yeny. (2020). Determinan


Perilaku Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal
Care) Pada Masa Pandemi COVID- 19. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Vol. 10 No. 2
Fasiha. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap
Pentingnya Pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Namtambung
Kecamatan Selaru Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Journal of Global
Health Science Vol. 2
Kementrian Kesehatan. (2020). Pedoman bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, dan
Bayi Baru Lahir di Era Pandemi COVID- 19 dalam Jaringan
<http://www.kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Pedoman bagi Ibu
Hamil, Bersalin, Nifas dan BBL di Era Pandemi COVID 19.pdf> [5
Februari 2021]
Khairuni, Hikmah. (2019). Analisis Perilaku yang Mempengaruhi Pemeriksaan
ANC pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kebayakan
Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh Tahun 2019. Journal of
Heathcare Technology and Medicine Vol. 6 No. 2
Maria, Yosefa. (2017). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Hamil
terhadap Ketepatan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas
Rekas Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta:
Departemen Kesehatan Poltekkes Yogyakarta
Rachmawati, Indah, Ayu, Puspitasari, Dewi, Ratna, Cania, Eka. (2017). Faktor-
faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil.
Jurnal Majority Vol. 7 No, 1
Saputri, Selly, Nurmala, Anbarani, Dwi, Maudita, Toyamah, Nina, Yumna, Athia.
(2020). Dampak Pandemi COVID- 19 pada Layanan Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA): Studi Kasus di Lima Wilayah di Indonesia. Smeru
Research Institute: Catatan Penelitian Semeru

Anda mungkin juga menyukai