Anda di halaman 1dari 6

RESENSI BUKU

BUKU BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI

Judul buku : Buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi

Pengarang : paristiyanti nurwadani, Hestu Yoga Saksama, Tri Wiratno, Dwi Purnanto,
Vismaia S. Damaianti, Edi Mulyono, dkk

Penerbit :

Tahun Terbit : 2016

Tebal Halaman : 305 halaman

ISBN : 978-602-70089-6

Buku dengan judul Buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi ini hadir dengan
pembahasan materi Bahasa Indonesia untuk mahasiswa perguruan tinggi. Pada awal
pembahasan buku ini memaparkan tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa
daerah dan bahasa asing. Dan juga kerangka konseptual, visi, dan tujuan pembelajaran
indonesia selain itu pada pembahasan awal ini dilampirkan juga kompetensi dan desain untuk
pembelajaran mata kuliah bahasa indonesia. Hal ini dipaparkan dalam pembahasan awal agar
mahasiswa atau pembaca tau tentang pentingnya mata kuliah bahasa indonesia.

BAB 1

1. Membangun Konteks Akademik


Dalam bab ini menjelaskan tentang wujud teks akademik atau teks ilmiah.
Dalam bab ini juga mengajak pembaca untuk mengeksplorasi bagaimana berbagai
jenis teks akademik berproses di lingkungan akademik. Jenis-jenis tersebut
merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari
beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan
diskusi. Kemudian, disini dijelaskan perbedaan ciri-ciri yang ada, menganalisis
pentingnya teks akademik.
2. Menelusuri dan Meganalisis Model Teks Akademik
a. Mengidentifikasi Ciri-Ciri Teks Akademik dan Teks Non Akademik
Ciri-ciri teks akademik yaitu sederhana, objektif, dan logis. Objektif berarti
keadaan sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat, logis berarti sesuai dengan
logika, padat berarti tidak berongga.
b. Menganalisis Pentingnya Teks Akademik Insan yang berada di lingkungan
akademik, terutama dosen dan mahasiswa tidak terlepas dari teks akademik.
Dengan demikian, insan akademik harus betul-betul memahami pengertian dan
ciri-ciri teks akademik.
3. Membangun Teks Akademik Bersama-sama
Pada subbab ini, pembahasan dipusatkan pada persamaan dan perbedaan yang
tercermin dari ciri-ciri keilmiahan teks-teks tersebut dalam mengungkapkan makna
metafungsional yang meliputi makna ideasional, interpersonal, dan tekstual.
a. Teks Akademik Bersifat Sederhana Dalam Struktur Kalimat
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana
melalui penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan
kompleks tidak diukur dari panjang pendeknya,tetapi dari jumlah aksi atau
peristiwa yang dikandung.
b. Teks Akademik Padat Informasi
Yang dimaksud padat pada teks akadeik adalah padat akan informasi dan padat
akan kata-kata teksikal. Kepadatan informasi disajikan pada subbab. Kepadatan
informasi dapat dilakukan dengan dua sesi. Pertama, informasi dipadatkan melalui
kalimat simpleks, kedua melalui nominalisasi.
c. Teks Akademik Padat Kata Leksikal
Kepadatan leksikal dapat dijelaskan sebagai berikut. Teks akademik lebih banyak
mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-prediktor, adjektiva, dan
adverbia tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata sanding, preposisi, dan
sebagainya).
d. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisasi
Sebagai upaya pembendaan, nominalisasi ditempuh denga mengubah leksis
nonbenda (antara lain verba, adjektiva, adverbia, konjungsi) menjadi leksis benda
(nomina). Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk mengungkapkan
pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat.
e. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Metafora Gramatika melalui Ungkapan
Inkongruen
Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika dalam ungkapan yang
inkronguen. Jelas bahwa dari segi metafora gramatika teks-teks akademik
menunjukkan ciri keilmiahan baik secara ideasional maupun tekstual.
f. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis
Istilah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan menggunakan nomina
antara lain dibangun melalui proses nominasi.
g. Teks Akademik Bersifat Tesonomik dan Abstrak
Taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap sesuatu.
Taksonomi menjadi salah satu ciri teks akademik.
h. Teks akademik Banyak Memanfaatkan Sistem Pengeluaran Esfora
Sebagai pengacu didalam teks, pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks
akademik untuk menunjukkan prinsip generalitas.
i. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Proses Relasional Identifikasi dan Proses
Relasional Atributif
Proses relasional klasifikasi merupakan alat yang baik untuk membuat definisi
atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan proses atributif merupakan alat yang
baik untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri atau keadaan benda
yang dideskripsikan dan lain sebagainya.
4. Membangun Teks Akademik Secara Mandiri
a. Membuat Rangkuman
Setelah anda menyelesaikan bab ini, diharapkan anda menguasai semua materi
yang dibahas. Ada baiknya anda membaca bab in berulang kali dan anda dapat
mengulangi membaca lagi bagian-bagian yang anda anggap sulit. Untuk
mengetahui bahwa anda telah menguasai materi buatlah rangkuman yang
menggambarkan isi keseluruhan bab dalam maksial paragraf.
b. Membuat Tugas dan Proyek tentang Teks Akademik
- Tugas
Carilah beberapa teks yang dimuat dibuku, media cetak, media elektronik, dsb
kemudian analisislah apakah teks tersebut mengandung teks akademik atau
nonakademik

- Proyek
Maksudnya rencana belajar sesuai dengan kebutuhan akademik Anda.
Susunlah sebuahproyek belajar yang berkaitan dengan ciri-ciri teks akademik
dan nonakademik.

BAB 2
1. Membangun konteks Teks Laporan
Pada bab III, mempelajari seluk beluk pendeseainan proposal penelitian dan proposal
kegiatan. Laporan penelitian atau laporan kegiatan yang dimaksudkan disini
adalahlaporan pada umumnya yaitu bahwa setelah peneliti atau pelaksana kegiatan
melaksanakan penelitian atau kegiatan, mereka harus menyunsun laporan. Laporan
yang didasarkan pada penelitian dapat disusun dengan genre makro skripsi (untuk
jenjang S-1), Tesis (untuk jenjangS-2), dan disertasi (untuk jenjang S-3).
2. Menelusuri Model Dan Menganalisis Teks Laporan
Melaporkan hasil penelitian atau hasil kegiatan atau termasuk pengolahan dan
analisis data. Seringkali peneliti atau pelaksana kegiatan mengabaikan pentingnya
penulisan laporan, darisegi kebahasaan maupun dari segi ketepatan waktu laporan.
Padahal, pengabaian seperti itumerugikan karena dari segi yang pertama apabila
laporan tidak disusun dengan formulasi bahasayang sesuai (termasuk struktur teks
yang seharusnya). Laporan itu akan sulit dipahami ;Sedangkan dari segi yang kedua
penelitian atau kegiatan itu tidak segera dilaporkan, Hasil-hasildan temuan-temuan
penelitian atau kegiatan tersebut tidak akan diketahui oleh berbagai pihakdengan
cepat.
a. Menelusuri Model Teks Laporan
Struktur teks itu terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre mikro
yang sesuai dengan fungsi-fungsi tahapan tersebut. Bab I Pendahuluan, Bab II
Landasan teori terdiri dari Pengertian beberapa masalah, Tinjauan penelitian, dan
Tinjauan pustaka. Bab III Metode penelitian terdiri dari lokasi penelitian, jenis
penelitian data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik sampling, teknik
pengumpulan data, validitas data, teknik analisis, tahap-tahap penelitian. Bab IV
Hasil penelitian dan Pembahasan. Bab V Penutup terdiri dari Simpulan dan Saran
b. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporana. Menganalisis
Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan
Setelah tahapan-tahapan struktur teks, maka akan mendapatkan gambaran tentang
sebagaian isi laporan penelitian dan laporan kegiatan pada bab IV ini. Bagian-
bagian tertentu pada laporan mengandung isi yang sama dengan proposal. Bagian-
bagian itu membentuk tahapan-tahapan struktur teks yaitu Abstrak yang berfungsi
secara social untuk menjelaskan keseluruhan isi penelitian, Pendahuluan yang
berfungsi untuk menyatakan latar belakang penelitian yang telah dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tersebut, Landasan teori dan tinjauan pustaka yaitu
Landasan teori berfungsi untuk menyampaikan ulasan teori yang di gunakan untuk
memecahkan masalah yang diteliti, sedangkan tinjauan pustaka berfungsi untuk
menyatakan perbandingan antara penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian-
penelitian sebelumnya, Metodologi penelitian yang berisi sajian tentang
pedekatan, metode, dan teknik penelitianyang diterapkan pada penelitian yang
dilaporkan, termasuk langkah-langkah yangditempuh, Hasil penelitian dan
pembahasan berfungsi direalisasikan dengan genre deskripsi dan laporan untuk
menggambarkan hasil atau temuan penelitian. Penutup merupakan tahapan
terakhir pada struktur teks laporan penelitian. Dan yang terakhir adalah Daftar
pustaka dan lampiran yaitu yang berisi Simpulan tentang struktur teks dan
hubungan genre pada laporan penelitianb. Menganalisis Hubungan Genre pada
Setiap Tahapan Teks Laporan Kegiatan
- Ringkasan, Genre yang digunakan untuk mengungkapkan ringkasan adalah
deskripsi.
- Pendahuluan
- Deskripsi Kegiatan, yang berisi paparan tentang nama kegiatan, lokasi
kegiatan,waktu kegiatan dan pelaksana kegiatan
- Pelaksanaan Kegiatan, yang berisi rangkaian tata cara pelaksanaan kegiatan
- Penutup
- Daftar Pustaka dan Lampiran. Adapun materi yang dapat dimasukkan dalam
lampiran pada laporan kegiatan adalahantara lain:
a. Dokumen yang dijadikan bahan rujukan penulisan laporan kegiatan
b. Surat-surat pendukung seperti surat izin, untuk melakukan kegiatan
dilokasi,surat tugas, dan sejenisnya
c. Rincian penggunaan dana
d. Gambar atau foto
- Kesimpulan tentang struktur teks dan hubungan genre pada laporan kegiatan
Digunakan untuk merealisasikan setiap tahapan yang ada dalam laporan
kegiatan,dapat ditarik simpulan bahwa laporan kegiatan merupakan paparan
hasil pelaksanaankegiatan yang dibuat berdasarkan proposal yang telah
dirancang sebelumnya.
3. Menganalisis Ciri-Ciri Akademik, Manfaat, dan Pihak yang Diberi Teks Laporan
a. Menganalisis Ciri-Ciri Akademik Teks Laporan yaitu Ringkas atau
Padat, Lengkap, Logis, Sistematis, dan Lugas
b. Menganalisis Manfaat Teks Laporan, Laporan penelitian dan laporan
kegiatan mengemban fungsi penting. Kedua jenislaporan ini mempunyai
misi informatif, fungsi pertanggungjawaban, fungsi pengawasan, dan
fungsi pengambilan keputusan.
c. Menganalisis Pihak yang Diberi Teks Laporan

BAB 3 membahas tentang mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan. Pada awal
bab ini membahas pengertian dari proposal, yaitu proposal adalah usulan, rencana, tawaran.
Proposal dibagi menjadi 2 yaitu proposal kegiatan dan proposal penelitian. Kedua jenis
proposal ini dibahas secara rinci didalam buku ini mulai dari tahapan, unsur-unsurnya hingga
strategi penulisannya. Pada bab ini penulis memberikan pemahaman kepada pembaca dengan
menunjukan contoh proposal secara lengkap maupun contoh dalam setiap unsur-unsurnya
bukan hanya itu penulis juga memberikan soal latihan yang akan menambah pemahaman dari
pembaca dan juga melatih pembaca dalam pembuatan proposal. Dalam Proposal penelitian
terdapat beberapa tahapan, yaitu : Tahapan 1 pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, dan hipotesis. Tahapan 2
landasan teori dan tinjauan pustaka. Landasan teori yaitu menyajikan ulasan teoritis dengan
memformulasikan sintesis teori yang akan digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang
diteliti Sedangkan, tinjauan pustaka menyajikan ulasan penelitian- penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dan kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Tahapan 3 metodelogi penelitian terdiri dari waktu dan lokasi, sumber data penelitian, dan
alur penelitian. Tahapan 4 daftar pustaka yaitu model penulisan daftar pustaka harus
mengikuti dalam sistem APA (american psychological assosiation). Tahapan 5 simpulan
tentang struktur teks dan hubungan genre pada teks proposal penelitian. Sedangkan pada
proposal kegiatan memiliki tahapan tahapan Yaitu: Tahapan 1 Pendahuluan yang berisi
tentang latar belakang, pentingnya kegiatan tersebut, tujuan, manfaat, dan strategi yang akan
digunakan. Tahapan 2 Tata laksana kegiatan berisi tentang pelaksana kegiatan, tujuan
kegiatan, waktu dan tempat kegiatan, serta strategi pelaksanaan kegiatan. Tahapan 3 Penutup
berisi tentang harapan agar setelah diusulkan proposal kegiatan itu diterima dan
menghasilkan sesuatu seperti yang telah direncanakan. Tahapan 4 simpulan tentang struktur
teks dan hubungan genre pada proposal kegiatan. Buku bahasa indonesia ini juga
menganalisis formulasi bahasa dalam proposal, memaparkan manfaat-manfaat dari
penyusunan sebuah proposal, dan penganalisisan kepada siapa proposal di serahkan. Pada
pembahasan terakhir penulis memberikan tugas pembuatan proyek belajar yang menuju pada
penyusunan proposal kepada pembaca untuk membuktikan bahwa pembaca telah memahami
materi dan mampu membuat proposal.

BAB 4

BAB 5 membahas tentang mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah. Pada awal
pembahasan pembaca mengajukan beberapa pertanyaan tentang artikel ilmiah. Dalam
pembahasan Artikel ilmiah terdapat dua jenis yaitu artikel penelitian dan artikel konseptual
sesungguhnya masih ada jenis artikel lain yaitu artikel ilmiah populer. Struktur teks artikel
ilmiah juga dibahas oleh penulis dalam bab ini baik itu struktur artikel penelitian, artikel
konseptual maupun artikel ilmiah populer. Adapun struktur artikel penelitian, yaitu abstrak,
pendahuluan, tinjauan pustaka, penelitian, hasil, Pembahasan dan Simpulan (Wiratno, 2014).
Sedangkan dalam Struktur teks artikel konseptual terdiri dari abstrak, Pendahuluan, Tinjauan
pustaka, Pembahasan, Simpulan (Wiratno, 2014). Agar pembaca lebih memahami bagaimana
isi dari struktur-struktur tersebut penulis juga memaparkan contoh-contohnya. Penulis juga
melampirkan tentang bagaimana pembuatan judul yang baik, penulisan daftar pustaka dan
lampiran yang baik dalam sebuah karya ilmiah. Hal ini dapat membantu pembaca ketika
ingin merumuskan sebuah judul dan menulis daftar pustaka dan lampiran. Penulis
memaparkan pentingnya dan juga keuntungan yang diperoleh saat menulis teks artikel ilmiah
yaitu megatahui tata cara penulisan artikel, lebih mudah membaca artikel ilmiah, kita dapat
menulis artikel dengan struktur teks dan bahasa yang tepat dan pada saat mengerjakan tesis,
skripsi, dll dapat lebih mudah dan lancar. Pada pembahasan terakhir seperti bab-bab
sebelumnya penulis memberikan tugas pembuatan proyek belajar yang menuju pada
penyusunan artikel ilmiah kepada pembaca untuk membuktikan bahwa pembaca telah
memahami materi dan mampu membuat artikel ilmiah dengan baik dan benar.
Kelebihan buku

1. Dalam buku ini penjelasan setiap materi sangat lengkap dan rinci dalam setiap poin-
poinnya.
2. Pemberian contoh-contoh yang mendetail oleh penulis yang dapat membantu
pembaca memahami materi
3. Pemberian pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam buku dapat membantu
pembaca untuk lebih memahami dan melatih pembaca.
4. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami

kelemahan buku

1. Ditemukan banyak pengulangan materi yang telah dijelaskan diparagraf


sebelumnya dijelaskan kembali di paragraf selanjutnya.
2. Kurang fleksibel

Anda mungkin juga menyukai