Anda di halaman 1dari 6

RESUME BAHASA INDONESIA

“TEKS AKADEMIK GENRE MAKRO”

A. Pengertian Teks Akademik


Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah atau karya tulis
ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan
teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu.
Menurut Abidin, Yunus dkk. (2017) teks akademik atau karya tulis ilmiah
merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis
dengan menggunakan bahasa yang benar.
Dari pengertian ini dapat dikemukakan bahwa ada empat syarat minimal dalam
sebuah karya ilmiah yaitu bahwa karya tulis ilmiah harus
(1) merupakan karya yang menggunakan bahasa tulis sebagai medianya,
(2) membahas konsep ilmu pengetahuan,
(3) disusun secara sistematis, dan
(4) dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.
Keempat syarat ini menjadi mutlak keberadaannya sebab jika salah satu syarat
tidak dapat dipenuhi maka tulisan itu tidaklah dapat dikatakan sebagai karya ilmiah.
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks
secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre- subgenre yang lebih kecil yang
terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.

Adapun Struktur Teks Akademik :


1. Pendahuluan
 Berisi latar belakang secara umum mengenai topik yang dibahas.
 Membuat spesifikasi masalah, mulai dari yang umum hingga ke yang lebih
rinci.
 Merumuskan permasalahan yang dibahas.
 Membangun alasan pentingnya membahas topik tersebut.
2. Kajian Pustaka
 Berisi tentang bahasan-bahasan penting yang berhubungan dengan topik
pembahasan.
 Setiap bahasan berbeda, namun tetap berhubungan dengan topik dan
dipisahkan dengan subbab.
 Didominasi oleh kutipan dari berbagai pustaka.
 Diurutkan dari pembahasan umum hingga khusus, lalu diakhiri dengan
simpulan keseluruhan kajian pustaka.
3. Hasil
 Berupa angka, pola, dan keputusan dari prosedur metode yang digunakan
 Semua tulisan murni berasal dari metode yang digunakan, tidak lagi
menggunakan kutipan di dalamnya.
 Teknik berhubungan dengan angka.
 Angka tersebut harus dianalisa secara statistik sebagai bentuk simpulan dari
seluruh angka yang didapatkan.
4. Pembahasan
 Berisi perbandingan dan hubungan antara Kajian Pustaka dan Hasil.
 Berisi penjelasan mengapa dan bagaimana hasil itu didapatkan.
 Menjelaskan proses fenomena tersebut terjadi.
 Menyimpulkan perbandingan dan hubungan antara kajian pustaka dan hasil.
5. Simpulan
 Berisi simpulan dari semua bab.
 Tidak terdapat kutipan.
 Terdapat rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.
6. Daftar Pustaka
 Merupakan daftar identitas pustaka yang dikutip dalam teks akademik.
 Setiap tipe teks akademik memiliki format penulisan daftar pustaka yang
berbeda.

B. Definisi Teks Akademik dalam Genre Makro


Menurut Tri Wiratno dalam Pengatar Ringkas Linguistik Sistemik Fungsional
(2018), genre makro digunakan untuk menamai teks secara keseluruhan, yang di
dalamnya masih terkandung genre-genre lain sebagai subgenre. Subgenre yang
dimaksud adalah genre mikro. Teks genre makro tidak dapat tersusun tanpa adanya
genre mikro. Genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di
dalamnya dan dipayungi oleh genre makro. Teks genre mikro yang terdapat dalam
genre makro seperti teks deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan
diskusi. Sementara itu, dilansir dari Fatimah Djajasudarma dalam Metode Linguistik
Ancangan Metode Penelitian dan Kajian (1993), teks dapat berwujud ujaran, paragraf,
atau wacana.

C. Macam-macam Teks Akademik Genre Makro


Teks akademik genre makro dapat dibedakan atas beberapa jenis. Pembedaan
ini biasanya dilihat dari sudut pandang kekomprehensifan isi, tujuan penulisan. Dari
media yang digunakan.
Secara umum, menurut Abidin, YU\unus dkk. (2017) larya tulis ilmiah dapat
dibedakan atas jenis sebagai berikut.
1) Makalah
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang ditulis dengan
tujuan untuk pemenuhan tugas tertentu. Dalam dunia akademik/pendidikan,
makalah biasa ditulis sebagai pemenuhan salah satu tugas mata kuliah/mata
pelajaran tertentu yang harus dibuat oleh seorang mahasiswa/siswa yang
sedikitnya berjumlah satu judul makalah untuk satu mata pelajaran/mata
kuliah tertentu. Dalam dunia umum, makalah biasa disusun sebagai salah satu
kewajiban seorang pembicara seminar atau kegiatan sejenis sebelum
menyampaikan suatu materi di depan peserta seminar. Secara khusus,
karakteristik, Teknik penulisan, dan contoh makalah akan disajikan dalam bab
selanjutnya.
2) Laporan Penelitian
Laporan penelitian merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang biasanya
disusun dengan tujuan untuk menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang
telah dilaksanakan. Secara khusus, laporan penelitian biasanya ditulis oleh
mahasiswa program D-3 sebagai salah satu syarat kelulusannya atau sebagai
tugas akhir yang harus dipenuhi. Secara umum, laporan penelitian biasanya
disusun oleh peneliti atas penelitian yang telah dilakukannya. Sistematika dan
teknik penulisan laporan penelitian tidak memiliki sistematika khusus karena
biasanya sistematika dan teknik penulisan sama dengan sistematika dan teknik
penulisan skripsi.
3) Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang disusun dengan
tujuan untuk melaporkan kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan oleh
penulisnya. Dalam pengertian ini, kertas kerja dapat pula disejajarkan dengan
laporan kegiatan atau laporan kerja. Karya ilmiah jenis ini biasanya disusun
oleh penulis yang telah menyelesaikan kegiatan kerja tertentu, seperti kuliah
kerja nyata, praktik kerja lapangan, program pengalaman lapangan, kerja
laboratorium, atau kegiatan sejenis. Sistematika dan teknik penulis kertas kerja
biasanya akan sangat bergantung pada lembaga yang menugaskan penulis
melaksanakan kegiatan tersebut.
4) Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas permasalahan
dalam bidang tertentu yang digunakan sebagai syarat penyelesaian studi akhir
jenjang sarjana. Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa
dalam penelitian yang berhubungan dengan bidang keahliannya. Sistematika
dan teknik penulisan skripsi akan dibahas pada bagian lain buku ini.
5) Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh seorang mahasiswa
sebagai salah satu syarat menyelesaikan program magister (S-2). Tesis
merupakan bukti kemampuan mahasiswa dalam penelitian dan pengembangan
ilmu dalam disiplin ilmu tertentu.
Tesis memiliki karakteristik antara lain:
(a) berfokus pada kajian mengenai salah satu isu yang tercakup dalam disiplin
ilmu tertentu,
(b) merupakan suatu bukti pengujian empiris terhadap posisi teoretis dalam
disiplin ilmu tertentu, dan
(c) berfokus pada pengujian teori yang telah ada.
6) Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam
menyelesaikan program doktor (S-3). Disertasi merupakan bukti kemampuan
seorang mahasiswa dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan
penemuan teori baru dalam disiplin ilmu tertentu.
Disertasi biasanya memiliki karakteristik antara lain:
(a) berfokus pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin ilmu tertentu,
(b) berfokus pada pengembangan prinsip- prinsip teori yang telah ada, dan
(c) berisi pengembangan model-model baru yang diuji di lapangan.
7) Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya tulis ilmiah populer merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang
medianya berupa media cetak atau media elektronik yang dipublikasikan
kepada publik pembaca. Karya ilmiah populer biasanya ditulis dengan teknik
penulisan yang menarik agar mudah dimengerti oleh pembacanya namun,
tentu saja tetap mempertahankan kebenaran ilmiah/ objektif yang terkandung
di dalamnya.
8) Orasi Ilmiah
Orasi ilmiah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang biasanya
disampaikan dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi, contohnya
peresmian guru besar.

D. Tujuan dan Fungsi Teks Akademik Genre Makro


Sebagai bagian tidak terpisahkan dari kehidupan akademik, penulisan karya
tulis ilmiah memiliki beberapa tujuan dan fungsi. Tujuan penulisan karya ilmiah dapat
diperinci sebagai berikut.
1) Karya ilmiah disusun dengan tujuan untuk memecahkan masalah tertentu.
2) Karya ilmiah disusun untuk mencapai tujuan khusus.
3) Karya ilmiah disusun dengan tujuan untuk membina kemampuan menulis
ilmiah bagi penulis.
4) Karya ilmiah disusun dengan tujuan untuk membina kemampuan berpikir
ilmiah bagi penulis.
5) Karya ilmiah disusun dengan tujuan menambah pengetahuan, ilmu, dan
konsep pengetahuan tentang pokok masalah tertentu.
Selain tujuan-tujuan tersebut, karya ilmiah memiliki beberapa fungsi sebagai
berikut.
1) Fungsi pendidikan, yaitu karya tulis ilmiah berfungsi memberikan pengamalan
yang berharga bagi penulisnya sehingga ia mampu menulis, berpikir, dan
mempertanggung jawabkan tulisannya secara ilmiah.
2) Fungsi penelitian, yaitu karya tulis ilmiah berfungsi sebagai sarana bagi
penulis guna menerapkan prosedur ilmiah dan mempraktikkannya dalam
usaha mengembangkan ilmu pengetahuan.
3) Fungsi fungsional, yaitu karya tulis ilmiah berfungsi sebagai alat
pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan bahan pustaka, dan kepentingan
praktis di lapangan dalam disiplin ilmu tertentu.

E. Ciri-ciri Teks Akademik Genre Makro


Secara umum, Arifin (2002) dan Sugihastuti (2000) menjelaskan beberapa ciri
bahasa teks akademik sebagai berikut.
a) Bahasa yang taat asas baik dalam hal teknik penulisan (ejaan), kata dan pilihan
kata, susunan kalimat, paragraf, serta unsur makna yang terkandung dalam
bahasa tersebut.
b) Titik pandang kebahasaan harus taat asas, baik dalam ragam dan modus dan
modus maupun mengenai kata diri dan kata ganti diri.
c) Istilah yang digunakan dalam karya tulis ilmiah haruslah istilah-istilah
keilmuan sehingga berbeda dengan istilah sastra dan istilah umum lainnya.
d) Karya tulis ilmiah sebaiknya menghindari bahasa yang telah usang, kolot, dan
basi.
e) Karya tulis ilmiah harus menghindari bahasa yang ekstrem, berlebihan, dan
haru.
f) Bahasa yang digunakan lebih menekankan pada aspek komunikasi dengan
pikiran daripada perasaan.
g) Pemakaian kata kiasan dalam karya tulis ilmiah sebaiknya dibatasi.
h) Kalimat dan alinea dalam karya tulis ilmiah sebaiknya sedang.

Secara lebih mendetail, Wiratno, dkk. (2014) menjelaskan bahwa ciri-ciri teks akademik
adalah sebagai berikut.
 Sederhana dalam Struktur Kalimat
Struktur kalimat pada Teks Akademik Genre Makro terlihat sederhana.
Kesederhanaan itu ditujukan melalui penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan
antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks tidak dilihat dari panjang atau
pendeknya suatu kalimat, tetapi dari peristiwa yang dikandung. Kalimat simpleks
hanya memiliki satu peristiwa, sedangkan kalimat kompleks memiliki lebih dari
satu peristiwa.
 Padat dalam Segi Penyampaian Informasi
Kepadatan dalam segi penyampaian informasi pada Teks Akademik Genre
Makro dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat
simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi.
 Padat Kata Leksikal
Kepadatan leksikal pada Teks Akademik Genre Makro dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba
predictator, adjektiva dan adverbial tertentu) dibandingkan kata struktural
(konjungsi, kata sandang, preposisi dan sebagainya).
b) Semakin ilmiah suatu teks maka semakin besar pula kandungan leksikalnya.
 Banyak Memanfaatkan Nominalisasi
Pada Teks Akademik Genre Makro, nominalisasi bertujuan untuk memadatkan
informasi.
 Banyak Memanfaatkan Metafora Gramatika melalui Ungkapan Inkongruen Metafora
gramatika terjadi pada ungkapan inkongruen sebagai kebalikan dari ungkapan yang
kongruen.
 Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis Istilah teknis merupakan penamaan kepada
sesuatu dengan menggunakan nomina yang antara lain dibangun melalui proses
nominalisasi. Terkait dengan bidang ilmu tempat istilah teknis digunakan, perlu
digarisbawahi bahwa istilah yang sama mungkin mengandung makna yang
berbeda apabila istilah itu digunakan pada bidang ilmu yang berbeda.
 Bersifat Taksonomik dan Abstrak Taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan
melalui klasifikasi terhadap sesuatu.
 Banyak Memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora Pengacuan esfora pada Teks
Akademik Genre Makro bertujuan untuk prinsip generalitas, bahwa benda yang
disebut di dalam kelompok nomina tersebut bukan benda yang mengacu kepada
penyebutan sebelumnya.
 Banyak Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif dan Proses Relasional Atributif
Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik untuk membuat definisi
atau identifikasi terhadap sesuau, sedangkan proses relasional atributif merupakan
alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri, atau keadaan
benda yang dideskripsikan tersebut.
 Bersifat Monologis
Pada Teks Akademik Genre Makro, sifat monologis mengandung arti bahwa teks
tersebut memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah.
 Memanfaatkan Bentuk Kalimat Pasif
Kalimat pasif sering digunakan bertujuan untuk menekankan pokok persoalan,
bukan pelaku dan akibatnya serta membuat teks akademik menjadi objektif, bukan
subjektif.
 Tidak Mengandung Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Akibatnya kalimat tersebut sulit
untuk dianalisis menurut jenis dan fungsinya.
 Tidak Mengandung Kalimat Tak Gramatikal
Kalimat tak gramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kelebihan
atau kekurangan unsur-unsur tertentu, misalnya kata-kata leksikal seperti nomina
(yang berfungsi sebagai subjek) dan verba (yang berfungsi sebagai finit atau
prediktator) atau kata-kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi.
 Tergolong ke dalam Genre Faktual Pada Teks Akademik Genre Makro dikatakan
faktual karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris, bukan
pada rekaan atau khayalan.

Anda mungkin juga menyukai