Anda di halaman 1dari 16

Kerangka Penulisan Ilmiah dan Konstruksi Gagasan

Pangestu Bhakti Widagdo (53020220006), edojepara74@gmail.com

Adilfi Shandika Septiansyah (53020220028), ambissobat02@gmail.com

Rika Fauziatul Magfiroh (53020220062), rikamagfiroh940@gmail.com

Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Salatiga

A. Pendahuluan

Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya,
perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki arti segala kegiatan
yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain. Yang ketiga adalah
ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti bersifat ilmu, secara ilmu
pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Nah, jika diartikan
secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari
kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan
aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang bersifat obyektif serta
faktual.Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak
ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan gaya bahasa yang
lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Agar dapat menulis dan dapat menyusun
karya tulis ilmiah yang baik, buku Karya Tulis Ilmiah Sosial (Edisi Revisi) oleh
Yunita T. Winarto, Ibnu Wahyudi, Ezra M. Choesin, Dkk dapat dijadikan referensi
karena di dalamnya dijabarkan bagaimana cara menemukan ide atau gagasan serta
menuangkan ide tersebut ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah.1

1
Ahmad, “Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Fungsi, Struktur dan Contoh KTI,” Gramedia Literasi (blog), April 26,
2021, https://www.gramedia.com/literasi/karya-tulis-ilmiah/.
B. Pembahasan
1. Karya Ilmiah

Menurut wikipedia pengertian Karya Ilmiah adalah laporan tertulis dan


diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Menurut
Brotowidjoyo karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

2. Ragam Karya Ilmiah

a. Artikel

Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel yang
ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat
diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan
proyek. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian. Setiap
mahasiswa penulis skripsi dan tesis sangat dianjurkan menuliskan kembali
karyanya dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal.2

b. Makalah
Makalah adalah karya akademik yang berhubungan dengan topik tertentu
yang termasuk dalam bidang pengetahuan. Karya ini memiliki sistem empat
bagian: pendahuluan, tinjauan literatur, diskusi, dan kesimpulan. Makalah juga
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu program studi. Karya
tersebut biasanya menunjukkan pemahaman tentang masalah teoretis yang
dieksplorasi dalam penelitian. Kemampuan untuk memahami konten yang
diambil dari berbagai sumber informasi yang digunakan, berbagai sumber yang
menggabungkan informasi dari makalah menjadi satu kesatuan yang utuh.3

3. Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah penyajian penelitian dan hasilnya dalam


dokumen yang diformat dengan mengikuti struktur konvensional. Dalam
mempresentasikan riset Anda, Anda menarik semua elemennya menjadi sebuah
dokumen yang koheren dan fokus. Laporan penelitian juga dapat dikatakan
sebagai dokumen penelitian yang berisi aspek-aspek dasar dari proyek penelitian.
Laporan biasanya tersebar pada cakrawala topik yang luas tetapi berfokus untuk

2
“411417681-Makalah-Bahasa-Indonesia-Kerangka-Karya-Ilmiah.Pdf,” n.d., 4.
3
Chairunisa | DailySocial.id, “Makalah : Pengertian, Struktur Dan Cara Membuatnya | DailySocial.Id,” accessed
March 18, 2023, https://dailysocial.id/post/makalah-adalah.
mengomunikasikan informasi tentang topik tertentu dan target audiens yang
sangat khusus.4

4. Skripsi

Skripsi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu karya tulis
ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian mahasiswa jenjang sarjana yang
membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Di Indonesia, skripsi merupakan karya
tulis ilmiah yang umumnya bersifat wajib, dibuat oleh mahasiswa sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaiakan pendidikannya.5

C. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Mengutip dari buku Teknik Penulisan Karya Ilmiah, terdapat lima bagian
pokok dalam penulisan karya ilmiah, yaitu sebagai berikut:

1) BAB I Pendahuluan

Pada bagian ini, penulis memaparkan hal-hal yang berfungsi sebagai


pendahuluan dalam karya ilmah. Penulis juga menjelaskan maksud dan tujuan
diadakannya penelitian. Adapun bagian pendahuluan terdiri dari:

- Latar belakang masalah


- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Manfaat penelitian

2) BAB II Kerangka Teori

Bagian ini menjelaskan tentang teori-teori yang menjadi landasan penulis


melakukan penelitian. Pada bagian ini juga disajikan kerangka pemikiran,
argumentasi ilmiah, dan hipotesis yang mendukung penelitian. BAB II pada karya
ilmiah umumnya memuat:
- Kerangka berpikir - Kajian Pustaka
- Kerangka Teoritis - Hipotesis Penelitian
3) Metodologi Penelitian

Pada bagian ini penulis menjelaskan metode yang digunakannya dalam


penelitian. Berikut rinciannya:
- Metode Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Jenis Penelitian

4
PenelitianIlmiah.Com, “Pengertian Laporan Penelitian, Jenis, Ciri, dan Cara Menulisnya,” December 14, 2022,
https://penelitianilmiah.com/laporan-penelitian/.
5
Yusuf Abdhul, “Apa itu Skripsi? Pengertian, Jenis, Struktur dan Karakteristik,” Deepublish Store, September
12, 2022, 2, https://deepublishstore.com/blog/apa-itu-skripsi/.
- Teknik analisis dan Pengumpulan data

4) Pembahasan

Bagian pembahasan menjadi inti dari sebuah karya ilmiah. Karena pada bagian
ini penulis memaparkan hasil dan proses penelitiannya dengan rinci. Selain itu,
penulis juga harus menyajikan hasil penelitian secara detail dalam bentuk grafik,
tabel, ataupun gambar.

5) Penutup

Sesuai dengan namanya, bagian ini merupakan penutup dari karya ilmiah yang
penulis buat. Bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Penulis harus
menyimpulkan hasil temuan analisis kasus dengan jelas. Kemudian penulis juga
diminta menuliskan saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu.6

D. Bagian-bagian Karya Ilmiah

1. Judul

Pengertian judul dalam karya ilmiah Dalam buku Metode Penulisan dan
Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa (2000) karya Haryanto,
judul merupakan kepala karangan yang akan ditulis. Judul bisa dibuat atau diambil
dari topik yang sudah ditentukan sebelumnya. Judul dikatakan baik apabila
seluruh isinya berkaitan dengan topik dan biasanya pendek, yakni sekitar 10
hingga 15 kata Judul harus dibuat semenarik mungkin. Biasanya makin pendek
sebuah judul, permasalahan yang dibahas akan semakin meluas.7

2. Kata Pengantar

Kata pengantar adalah bagian awal dari sebuah karya ilmiah. Di dalamnya,
terdapat ucapan syukur dan terima kasih dari penulis terhadap pihak-pihak yang
membantu penyusunan karya ilmiah tersebut. Penulis juga memberi penjelasan
singkat tentang isi dari karyanya. Tak lupa, penulis membuka kesempatan bagi
pembaca untuk menyampaikan kritik serta saran mereka.8

3. Abstrak

Abstrak merupakan sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah
yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan mudah dan
cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya. Di dalam dunia akademik, tulisan
pendek ini digunakan oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai

6
“Sistematika Penulisan Karya Ilmiah yang Harus Diperhatikan,” kumparan, accessed March 12, 2023,
https://kumparan.com/berita-hari-ini/sistematika-penulisan-karya-ilmiah-yang-harus-diperhatikan-
1v8rrSBoPmP.
7
“Pertemuan 11 Topik Dan Judul.Pdf,” accessed March 18, 2023,
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/645818/mod_resource/content/1/pertemuan%2011%20topik%20dan
%20judul.pdf.
8
“Contoh Kata Pengantar Yang Benar Beserta Struktur & Cara Membuatnya,” accessed March 18, 2023,
https://www.brainacademy.id/blog/menyusun-kata-pengantar.
informasi awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal,
konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Dalam dunia maya (internet), sebuah
abstrak digunakan sebagai gambaran singkat atas sebuah karya tulis
ilmiah/penelitian untuk dibaca, sebagaimana halnya sebuah “display” model
pakaian dipajang untuk dilihat atau diuji pakai sebelum dibeli. Selanjutnya,
bagian lengkap sebuah penelitian dijual kepada mereka yang berminat untuk
mendapatkannya.
Struktur penulisan sebuah abstrak yang terjadi saat ini menggambarkan
ketidakpastian konsep atau ketidakjelasan panduan yang dimiliki tentang susunan
yang jelas dari sebuah abstrak. Alasan atau pandangan atas perbedaan yang
terjadi di dunia akademik tidak dibahas dalam tulisan ini karena saat ini yang
lebih penting meluruskan dan atau menyamakan pandangan tentang penulisan
sebuah abstrak yang baik. Penulisan sebuah abstrak harusnya memperhatikan:
a. Struktur Paragraf.
Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan keseluruhan isi
tulisan secara singkat dan jelas. Penulisannya tidak melakukan indensasi pada
kalimat pertama paragraf. Single space adalah pilihan yang dimiliki oleh penulis
untuk menyusun kalimat dalam paragrafnya. Lebih dalam, kadang seorang
pembimbing Skripsi/Tesis/Disertasi mengatur hingga pada penggunaan jenis
huruf dan ukuran tertentu.
b. Jumlah kata.
Idealnya sebuah paragraf terdiri dari 150 sampai dengan 200 kata. Namun,
pertimbangan jumlah kata yang paling tepat dalam penulisan Skripsi, Tesis,
ataupun disertasi biasanya bergantung pada pertimbangan pandangan
pembimbing (supervisor) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam
penulisannya. Seorang supervisor harusnya tidak mempertimbangkan jumlah kata
sebagai acuan utama penulisan paragraf, karena bagian utama justru isi (content)
paragraf.

c. Isi paragraf.
Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4 bagian
empiris dari sebuah abstrak. Pertama, indentifikasi fokus penelitian dijelaskan
secara singkat agar pembaca memahami apa yang diamati oleh seorang peneliti di
dalam penelitiannya. Kedua, penulis perlu menggambarkan secara jelas desain
penelitian yang dilakukan dalam proses pencarian jawaban atau solusi atas
persoalan yang diangkat di dalam penelitiannya. Desain langkah penyelesaian
masalah ini oleh mahasiswa lazim dikenal dengan istilah Metode Penelitian.
Ketiga, selanjutnya penulis akan menjelaskan hasil temuannya kepada pembaca.
Beberapa peneliti menganggap hasil temuan yang diungkap tidak perlu
mengungkap pembahasan yang dilakukan karena hal itu justru akan membuat
pengulangan isi tulisan. Jelas maksudnya karena bagian pembahasan temuan
penelitian juga diurai di dalam bagian kesimpulan. Keempat, perlunya bagian
kesimpulan di dalam sebuah tulisan juga terlihat di dalam sebuah abstrak yang
tetap mendapatkan perhatian penting sebagai bagian akhir dari paragraf. Pada
bagian ini kadangkala sejumlah peneliti menyisipkan rekomendasi penelitian
namun tanpa pembahasan atau uraian yang panjang. Lebih lanjut, tidaklah lazim
sebuah abstrak diisi oleh nama si penulis serta para pembimbing tulisannya,
apalagi hal itu ditulis dalam huruf cetak tebal.
Penulisan abstrak memang tidak bisa diselesaikan dalam satu kali penulisan.
Sama halnya dengan penulisan esei (essay), penulisan abstrak juga memerlukan
latihan agar bisa menciptakan hasil tulisan yang baik. Saat ini panduan penulisan
menggunakan APA (American Psychology Association) style telah populer
digunakan di perguruan tinggi. Meskipun panduan penulisan ini bukanlah satu-
satunya panduan penulisan yang ada, APA style menjadi pilihan banyak para
penulis dikarenakan pertimbangan panduan ini digunakan oleh banyak perguruan
tinggi di dunia sehingga juga memundahkan penyesuaian dan penerimaannya.9

4. Pendahuluan
Sebagai sebuah pendahuluan, maka bagian ini merupakan bagian awal dari
sebuah karya ilmiah yang ditulis. Bagian pendahuluan karya ilmiah merupakan
bagian yang sama pentingnya dengan bagian-bagian lain dalam karya ilmiah.
Pendahuluan karya ilmiah bisa dikatakan sebagai ‘pengantar’ bagi pembaca dalam
memahami isi dari karya ilmiah. Pada karya ilmiah, bagian pendahuluan
merupakan bagian atau bab pertama, sehingga sebagai pengantar, bagian
pendahuluan akan membantu pembaca mengetahui hal-hal dasar namun penting
dari karya ilmiah. Secara garis besar, pendahuluan karya ilmiah berisi tentang
dasar penelitian yang dilakukan, masalah yang dibahas, serta cara atau mekanisme
penyelesaian masalah yang ada di karya ilmiah. Pendahuluan karya ilmiah tidak
hanya sebagai ‘pengantar’ bagi pembaca karya ilmiah, tapi juga memiliki berbagai
fungsi lainnya. Bagian pendahuluan karya ilmiah juga memiliki bagian-bagian
yang menjelaskan setiap hal penting pada karya ilmiah.

A. Bagian Pendahuluan Karya Ilmiah

1.) Latar Belakang Masalah

Bagian pertama dari pendahuluan pada karya ilmiah adalah


latar belakang masalah. Sesuai dengan namanya, bagian latar
belakang ini menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya
penelitian oleh peneliti. Selain itu, latar belakang masalah juga
berisi permasalahan apa saja yang ditemukan di lapangan oleh
peneliti, berkaitan dengan tema atau topik karya ilmiah yang
dibuatnya.

2.) Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan bagian yang berisi


permasalahan yang dibahas dalam karya ilmiah. Permasalahan ini

9
PUSTIKOM-UNG, “PENULISAN ABSTRAK DALAM SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH - IVAN RISMI POLONTALO -
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO,” dosen.ung.ac.id, accessed March 18, 2023,
https://dosen.ung.ac.id/ivanrismipolontalo/home/2013/1/24/penulisan_abstrak_dalam_sebuah_karya_tulis_il
miah.html.
dituliskan dalam bentuk pertanyaan yang akan dijawab pada karya
ilmiah. Pertanyaan yang ada di rumusan masalah jumlahnya
beragam, bisa satu pertanyaan atau lebih dari satu.

3.) Batasan Masalah

Sebuah karya ilmiah sebaiknya tetap fokus pada rumusan


masalah yang sudah dituliskan di bagian pendahuluan. Maka dari
itu, ada beberapa peneliti yang menuliskan batasan masalah sebagai
bagian dari pendahuluan karya ilmiah. Penulisan batasan masalah
ini bertujuan untuk membatasi masalah dan pembahasan pada karya
ilmiah, sehingga pembahasan bisa menjawab rumusan masalah
tanpa melebar ke bagian lain.

4.) Tujuan Penelitian

Salah satu fungsi dari pendahuluan karya ilmiah adalah


mengungkapkan tujuan karya ilmiah, yang dituliskan pada bagian
tujuan penelitian. Poin-poin tujuan ilmiah yang ada pada bagian ini
dituliskan berdasarkan dari rumusan masalah yang dibuat. Sehingga
pada bagian tujuan penelitian ini dapat menjelaskan juga apa yang
ingin dicapai oleh peneliti dari dilakukannya penelitian.

5.) Manfaat Penelitian

Bagian terakhir dari pendahuluan karya ilmiah adalah


manfaat penelitian. Pada bagian ini berisi tentang berbagai manfaat
dari karya ilmiah yang dibuat. Manfaat ini dapat mencakup orang
yang membaca langsung karya ilmiah tersebut maupun masyarakat
luas secara umum.10

5. Tinjauan Pustaka

Mungkin, banyak di antara kita yang mengira bahwa landasan teori atau
dasar teori sama dengan tinjauan pustaka. Meski serupa, tapi keduanya tidak
sama. Tinjauan pustaka berasal dari kata tinjauan yang berarti hasil dari tindakan
meninjau dan pustaka adalah buku, literatur atau lainnya. Dengan demikian,
secara bahasa, pengertiannya adalah melakukan peninjauan ulang terhadap
pustaka terkait yang sudah ada sebelumnya.

Berikut merupakan Tinjauan Pustaka menurut beberapa ahli:


10
Yusuf Abdhul, “Pendahuluan Karya Ilmiah: Bagian dan Contoh,” Deepublish Store, June 3, 2022,
https://deepublishstore.com/blog/pendahuluan-karya-ilmiah/.
a. Cooper

Cooper menjelaskan bahwa tinjauan pustaka memiliki beberapa


bentuk. Pertama, peninjauan ulang terhadap pustaka yang telah ada
sebelumnya untuk menggabungkan apa yang sudah dinyatakan dan
dilakukan oleh orang lain. Kedua, peninjauan ulang yang dilakukan
untuk mengkritisi pustaka-pustaka yang telah ada sebelumnya. Ketiga,
peninjauan ulang untuk menjembatani satu topik dengan topik lainnya.
Keempat, peninjauan pustaka untuk mengidentifikasi isu-isu sentral
pada bidang tertentu.

b. Eki Meliansyah

Pengertian menurut Eki Meliansyah adalah sebuah rangkaian


aktivitas yang mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan
penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan kita lakukan.

c. Leedy

Menurut Leedy, adalah penjelasan ulang yang berisikan


pernyataan peneliti sebelumnya mengenai penelitian serupa yang akan
dilakukan. Bisa diartikan bahwa tinjauan pustaka adalah langkah-
langkah penelitian yang dilakukan kembali dengan pengembangan.

d. Gandas

Bagi Gandas adalah sebuah bab khusus yang membahas kajian


dan teori-teori yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan dengan
tujuan menghasilkan hipotesis atau menguji kebenaran teori dalam
penelitian tersebut.

Dari definisi di atas, dapat dipahami memiliki fungsi dan manfaat


yang vital dalam sebuah penelitian ilmiah. Di bawah ini kita akan membahas
apa saja fungsinya:

1. Membantu verifikasi masalah yang harus diteliti sekaligus


menunjukkan kepada peneliti mengenai urgensinya mengetahui
rumusan masalah atau hipotesis yang akan dibahas dalam
penelitiannya. Dengan demikian, peneliti memahami sejarah
permasalahan.

2. Memberikan uraian dan mempertimbangkan variabel apa saja


yang akan digunakan, sehingga tujuan peneliti dapat tercapai.
Dengan demikian, penelitian dilakukan dengan fokusan tertentu
dan tidak biasa.
3. Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada peneliti
mengenai topik yang menjadi bahan penelitiannya. Dengan
demikian, peneliti dapat melihat tema penelitian dengan penilaian
yang lebih objektif.

4. Memberikan batasan penelitian dengan memberikan petunjuk


mengenai variabel bebas dan tidak bebas.

5. Membantu peneliti untuk menganalisa data yang telah


dikumpulkan dalam penelitian.

6. Memberikan referensi kepada peneliti untuk menafsirkan metode


penelitian.

7. Memberikan argumen kepada peneliti untuk menyimpulkan


bahwa hasil penelitian sudah sesuai dengan tujuan penelitian.

8. Membantu peneliti untuk menemukan kelebihan dan kekurangan


dari penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya.

Selain memiliki fungsi-fungsi di atas, terdapat beberapa manfaat yang


banyak. Di antara manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Dapat menunjukkan berapa lama waktu yang sudah ditekuni oleh


peneliti mengenai topik yang diambilnya.

2. Sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karya orang lain dan


bentuk penghargaan kepada peneliti sebelumnya.

3. Menunjukkan bahwa peneliti benar-benar menguasai tema


penelitian secara komprehensif mengenai teori yang digunakan
sebagai referensi dalam penelitiannya.

4. Memberikan contoh tentang rancangan penelitian yang dilakukan


oleh peneliti sebelumnya dalam mencari jawaban terhadap
permasalahan yang dihadapi.

Setelah memperhatikan beberapa pembahasan di atas, sekarang tiba


waktunya kita untuk mulai membahas bagaimana cara membuat tinjauan pustaka
yang baik dan benar. Ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan agar dapat
menghasilkan tinjauan pustaka yang baik. Langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Mencatat Teori yang akan dibutuhkan

Semua informasi yang mendukung penelitian dan relevan


dengannya, baik itu berupa teori, konsep, atau penjelasan apapun
dapat dijadikan rujukan penelitian kita. Pencatatan teori sangat
membantu penulisan tinjauan pustaka karena dapat memetakan
poin-poin penting yang ada di dalam sumber yang kita jadikan
rujukan. Pemetaan poin ini berguna untuk memudahkan kita dalam
melakukan penulisan secara keseluruhan. Pencatatan teori ini
dilakukan dengan cara mencari kata kunci yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Dengan mencatat kata kunci, kita dapat
menemukan penjelasan lengkap dengan mudah.

2. Melakukan Ikhtisar Referensi

Pengertian ikhtisar adalah pandangan secara ringkas


sehingga yang disampaikan merupakan bagian-bagian yang
penting saja. Maksud dari pembahasan ini adalah setelah
menuliskan teori-teori yang dibutuhkan dalam bentuk poin-poin
penting, kita memahami intisari atau makna dari referensi secara
mendalam. Dengan melakukan tahapan ini, secara tidak langsung
kita telah meringkas dengan menyertakan sumber.

3. Melakukan Proses Sintesis dan Perbandingan

Pada tahapan ini, kita mulai membandingkan referensi


satu dengan referensi lainnya. Dari proses membandingkan
referensi, kita dapat mengklasifikasikan mana topik yang relevan
dan tidak relevan. Setelah memasuki tahap ini, sebenarnya kita
sudah mulai melakukan analisa secara umum. Analisa tersebut
berupa memecah informasi yang kita dapat menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil. Dengan memecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil, kita dapat menunjukkan hubungan antara satu
bagian dengan bagian lainnya dengan lebih mudah.

4. Melakukan Analisa Terhadap Referensi

Setelah analisa umum selesai dilakukan, kita perlu


melakukan evaluasi bacaan atau pustaka dengan lebih kritis.
Evaluasi tersebut seharusnya menghasilkan penjelasan mengenai
perbedaan dari penelitian yang kita lakukan dengan penelitian
sebelumnya. Pada tahapan, kita diminta untuk menyediakan
argumen dan bukti-bukti pendukung yang kuat.

5. Melakukan Identifikasi Debat, Tema, dan Kesenjangan

Tidak ada salahnya kita mencoba untuk mencari tren dan


pola mengenai pendekatan tertentu menjadi lebih populer atau
tidak seiring berjalannya waktu. Dengan mengetahui pendekatan
yang populer, kita tentu lebih memahami perkembangan penelitian
yang telah dilakukan orang lain. Tidak hanya itu, kita juga perlu
melakukan analisis mengenai perdebatan, tema, kontradiksi,
konflik, gap atau perbedaan, dan publikasi penting. Tahapan ini
akan membantu kita dalam menyusun struktur tinjauan pustaka. Di
samping itu, langkah ini dapat menunjukkan bagaimana peran
penelitian kita terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang
ada.

6. Membuat Garis Besar Struktur Tinjauan Pustaka

Langkah selanjutnya adalah membuat garis besar struktur


tinjauan pustaka. Strukturnya terbagi menjadi beberapa jenis yang
dapat kita pilih, sebut saja tematik, kronologis, teoritis,
metodologi, atau gabungan dari semuanya.

7. Susun Tinjauan Pustaka

Setelah semua tahapan di atas dilakukan, sekarang saatnya


kita menyusun tinjauan pustaka. Sebagaimana karya tulis ilmiah
lainnya, harus berisi pendahuluan, isi utama, dan kesimpulan.
Fokus dan tujuan tinjauan pustaka harus disebutkan dengan jelas
pada pendahuluan. Sementara sintesis ringkas mengenai poin-poin
utama dari setiap sumber berada pada bagian isi utama. Terakhir,
kesimpulan membahas ringkasan temuan kunci yang telah disadur
dari literatur sekaligus menekankan signifikansinya.11

6. Metode Penelitian

Dalam karya ilmiah laporan penelitian dibuat dalam bab tersendiri.


Dalam artikel untuk jurnal metode penelitian juga ditulis dalam bagian
tersendiri tetapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah bahan
seminar bagian metode penelitin tidak ditulis secara eksplisit menjadi bab.
Dalam laporan penelitian ada perbedaaan antara metode penelitian dalam
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode penelitian dalam laporan
penelitian kuantitatif, prosedur penelitian dimulai dari pengumpulan data,
pengolahan data, dan diakhiri dengan analisis data.

11
“Tinjauan Pustaka: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Dan Contoh-Nya!,” accessed March 18, 2023,
https://www.gramedia.com/literasi/tinjauan-pustaka/.
Yang perlu diuraikan dalam bab pendekatan atau penelitian kuantitatif
adalah:

a. Jenis dan desain penelitian

b. populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel

c. variabel yang dirumuskan secara operasional

d. instrument penelitian disertai penentuan validitas dan reliabilitasnya

e. teknik pengumpulan data, dan

f. teknik pengolahan dan analisis data.

a). Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian meliputi tempat, waktu penelitian, dan ruang


lingkup keilmuan. Ruang lingkup tempat menjelaskan tempat dilakukan
penelitian. Waktu penelitian dinyatakan secara jelas per tahapan penelitian.
Ruang lingkup keilmuan mencakup gizi pra klinik, gizi klinik, gizi
masyarakat, manajemen sistem penyelenggaraan makanan, atau produksi
pangan dan gizi.

b). Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menjelaskan jenis penelitian yang sedang


dilakukan. Rancangan penelitian yang digunakan harus dinyatakan dengan
jelas termasuk jumlah kelompok perlakuan dan jenis perlakuan. Penelitian
dapat berupa kualitatif maupun kuantitatif. Jenis penelitian dapat bersifat
observasional (cross sectional, case control, atau kohort) atau eksperimental
(quasy experimental atau true experimental).

c). Jadwal dan lokasi penelitian

Memuat keterangan berupa waktu/jadwal pelaksanaan penelitian


(mulai dari penulisan proposal, pengurusan ethical clearance, penelitian,
sampai dengan penulisan artikel penelitian) serta memuat keterangan lokasi
dilakukannya penelitian.

d). Subjek penelitian


Subjek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang
dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data
penelitian. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara rasional yaitu dengan
alasan yang jelas tentang pemilihan subjek, sehingga subjek tersebut
merupakan subjek yang paling tepat dan sesuai dengan tema penelitian.
Subjek penelitian dapat ditentukan dengan cara populasi atau sampel. Cara
populasi dilakukan apabila pengambilan subjek penelitian meliputi
keseluruhan populasi yang ada. Sementara itu cara sampel adalah pengambilan
subjek penelitian yang dapat mewakili populasinya secara representatif
menggunakan teknik pengambilan sampel tertentu. Meskipun pemilihan
subjek dilakukan dengan cara sampel, tetap dicantumkan populasi target dan
populasi terjangkau dari penelitian tersebut. Sub bab subjek penelitian juga
memuat keterangan mengenai sampel meliputi besar sampel, cara
pengambilan sampel, kriteria inklusi, dan kriteria eksklusi. Penentuan jumlah
subjek/sampel didasarkan kaidahkaidah teori penarikan contoh yang benar,
agar data yang diperoleh.

Dinyatakan sah (valid). Subjek/sampel ditentukan berdasarkan kriteria


inklusi dan eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti.

e). Alat dan bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses penelitian untuk
desain eksperimental perlu disebutkan. Alat merupakan benda yang dipakai
dalam proses penelitian, disebutkan spesifikasi jenis, merk, dan modelnya.
Bahan merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam penelitian. Bahan
disebutkan apa saja, diperoleh dari mana, merk, dan kemurniannyaf).

f). Variabel penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau suatu nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Beberapa jenis variabel
penelitian antara lain variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

g). Definisi operasional

Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah


dipilih oleh peneliti dengan jelas dan terukur. Definisi operasional merupakan
informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Definisi operasional
dapat dibuat dalam bentuk tabel yang memuat nomor, nama variabel, definisi
operasional, hasil ukur, dan skala ukur.

h). Prosedur penelitian


Prosedur penelitian biasanya mencakup semua tahap penelitian dari
bahan dan alat yang digunakan selama penelitian berlangsung. Prosedur
penelitian hendaknya dinyatakan dengan lengkap dan jelas, sehingga pembaca
dapat memahami teknis pelaksanaan penelitian tersebut. Penyampaian yang
baik disajikan dalam bentuk kalimat yang informatif.

i). Alur kerja

Alur kerja menggambarkan skema tahapan penelitian yang


dilakukan.

j). Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang


dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data
menggambarkan bagaimana data didapatkan secara detail dan terperinci
dengan metode tertentu.

k). Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul, data diolah


melalui beberapa tahap yaitu: penyuntingan data (editing), pengkodean
(coding), entri, dan tabulasi data (Tabulating).

l). Analisis data

Metode analisis dari semua data yang diperoleh perlu dijabarkan


dengan jelas secara kualitatif maupun kuantitatif. Metode analisis data
meliputi berbagai jenis uji maupun uji lanjut yang akan digunakan untuk
masing-masing variabel penelitian, persentase atau selang kepercayaan yang
akan dipakai, dan alat bantu atau perangkat lunak (program analisis data) yang
digunakan.

7. Hasil Pembahasan

Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil
penelitian memuat bagian hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah
hasil dan pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab.
Dalam laporan penelitian bagian hasil dan pembahasan kecenderungannya
dibuat dalam bentuk bab. Bagian hasil dan pembahasan dalam laporan
penelitian dapat dipecah menjadi beberapa bab tergantung kebutuhan. Dalam
hasil disampaian data yang diperoleh dalam penelitian. Dengan demikian hasil
harus disajikan secara objektif dan sesuai dengan data yang diperoleh (tabel
atau gambar).
Dalam bagian hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang
mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian. Analisa dan
pembahasan membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang
diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah
tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil
penyelesaian masalah.Penulisan hasil dan pembahasan menggunakan huruf
times new roman, 10 pt, Bold) (kosong 1 spasi tunggal, Times New Roman,
10 pt).

8. Penutup

Anda mungkin juga menyukai