A. Pendahuluan
Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya,
perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki arti segala kegiatan
yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain. Yang ketiga adalah
ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti bersifat ilmu, secara ilmu
pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Nah, jika diartikan
secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari
kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan
aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang bersifat obyektif serta
faktual.Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak
ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan gaya bahasa yang
lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Agar dapat menulis dan dapat menyusun
karya tulis ilmiah yang baik, buku Karya Tulis Ilmiah Sosial (Edisi Revisi) oleh
Yunita T. Winarto, Ibnu Wahyudi, Ezra M. Choesin, Dkk dapat dijadikan referensi
karena di dalamnya dijabarkan bagaimana cara menemukan ide atau gagasan serta
menuangkan ide tersebut ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah.1
1
Ahmad, “Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Fungsi, Struktur dan Contoh KTI,” Gramedia Literasi (blog), April 26,
2021, https://www.gramedia.com/literasi/karya-tulis-ilmiah/.
B. Pembahasan
1. Karya Ilmiah
a. Artikel
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel yang
ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat
diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan
proyek. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian. Setiap
mahasiswa penulis skripsi dan tesis sangat dianjurkan menuliskan kembali
karyanya dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal.2
b. Makalah
Makalah adalah karya akademik yang berhubungan dengan topik tertentu
yang termasuk dalam bidang pengetahuan. Karya ini memiliki sistem empat
bagian: pendahuluan, tinjauan literatur, diskusi, dan kesimpulan. Makalah juga
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu program studi. Karya
tersebut biasanya menunjukkan pemahaman tentang masalah teoretis yang
dieksplorasi dalam penelitian. Kemampuan untuk memahami konten yang
diambil dari berbagai sumber informasi yang digunakan, berbagai sumber yang
menggabungkan informasi dari makalah menjadi satu kesatuan yang utuh.3
3. Laporan Penelitian
2
“411417681-Makalah-Bahasa-Indonesia-Kerangka-Karya-Ilmiah.Pdf,” n.d., 4.
3
Chairunisa | DailySocial.id, “Makalah : Pengertian, Struktur Dan Cara Membuatnya | DailySocial.Id,” accessed
March 18, 2023, https://dailysocial.id/post/makalah-adalah.
mengomunikasikan informasi tentang topik tertentu dan target audiens yang
sangat khusus.4
4. Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu karya tulis
ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian mahasiswa jenjang sarjana yang
membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Di Indonesia, skripsi merupakan karya
tulis ilmiah yang umumnya bersifat wajib, dibuat oleh mahasiswa sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaiakan pendidikannya.5
Mengutip dari buku Teknik Penulisan Karya Ilmiah, terdapat lima bagian
pokok dalam penulisan karya ilmiah, yaitu sebagai berikut:
1) BAB I Pendahuluan
4
PenelitianIlmiah.Com, “Pengertian Laporan Penelitian, Jenis, Ciri, dan Cara Menulisnya,” December 14, 2022,
https://penelitianilmiah.com/laporan-penelitian/.
5
Yusuf Abdhul, “Apa itu Skripsi? Pengertian, Jenis, Struktur dan Karakteristik,” Deepublish Store, September
12, 2022, 2, https://deepublishstore.com/blog/apa-itu-skripsi/.
- Teknik analisis dan Pengumpulan data
4) Pembahasan
Bagian pembahasan menjadi inti dari sebuah karya ilmiah. Karena pada bagian
ini penulis memaparkan hasil dan proses penelitiannya dengan rinci. Selain itu,
penulis juga harus menyajikan hasil penelitian secara detail dalam bentuk grafik,
tabel, ataupun gambar.
5) Penutup
Sesuai dengan namanya, bagian ini merupakan penutup dari karya ilmiah yang
penulis buat. Bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Penulis harus
menyimpulkan hasil temuan analisis kasus dengan jelas. Kemudian penulis juga
diminta menuliskan saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu.6
1. Judul
Pengertian judul dalam karya ilmiah Dalam buku Metode Penulisan dan
Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa (2000) karya Haryanto,
judul merupakan kepala karangan yang akan ditulis. Judul bisa dibuat atau diambil
dari topik yang sudah ditentukan sebelumnya. Judul dikatakan baik apabila
seluruh isinya berkaitan dengan topik dan biasanya pendek, yakni sekitar 10
hingga 15 kata Judul harus dibuat semenarik mungkin. Biasanya makin pendek
sebuah judul, permasalahan yang dibahas akan semakin meluas.7
2. Kata Pengantar
Kata pengantar adalah bagian awal dari sebuah karya ilmiah. Di dalamnya,
terdapat ucapan syukur dan terima kasih dari penulis terhadap pihak-pihak yang
membantu penyusunan karya ilmiah tersebut. Penulis juga memberi penjelasan
singkat tentang isi dari karyanya. Tak lupa, penulis membuka kesempatan bagi
pembaca untuk menyampaikan kritik serta saran mereka.8
3. Abstrak
Abstrak merupakan sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah
yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan mudah dan
cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya. Di dalam dunia akademik, tulisan
pendek ini digunakan oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai
6
“Sistematika Penulisan Karya Ilmiah yang Harus Diperhatikan,” kumparan, accessed March 12, 2023,
https://kumparan.com/berita-hari-ini/sistematika-penulisan-karya-ilmiah-yang-harus-diperhatikan-
1v8rrSBoPmP.
7
“Pertemuan 11 Topik Dan Judul.Pdf,” accessed March 18, 2023,
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/645818/mod_resource/content/1/pertemuan%2011%20topik%20dan
%20judul.pdf.
8
“Contoh Kata Pengantar Yang Benar Beserta Struktur & Cara Membuatnya,” accessed March 18, 2023,
https://www.brainacademy.id/blog/menyusun-kata-pengantar.
informasi awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal,
konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Dalam dunia maya (internet), sebuah
abstrak digunakan sebagai gambaran singkat atas sebuah karya tulis
ilmiah/penelitian untuk dibaca, sebagaimana halnya sebuah “display” model
pakaian dipajang untuk dilihat atau diuji pakai sebelum dibeli. Selanjutnya,
bagian lengkap sebuah penelitian dijual kepada mereka yang berminat untuk
mendapatkannya.
Struktur penulisan sebuah abstrak yang terjadi saat ini menggambarkan
ketidakpastian konsep atau ketidakjelasan panduan yang dimiliki tentang susunan
yang jelas dari sebuah abstrak. Alasan atau pandangan atas perbedaan yang
terjadi di dunia akademik tidak dibahas dalam tulisan ini karena saat ini yang
lebih penting meluruskan dan atau menyamakan pandangan tentang penulisan
sebuah abstrak yang baik. Penulisan sebuah abstrak harusnya memperhatikan:
a. Struktur Paragraf.
Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan keseluruhan isi
tulisan secara singkat dan jelas. Penulisannya tidak melakukan indensasi pada
kalimat pertama paragraf. Single space adalah pilihan yang dimiliki oleh penulis
untuk menyusun kalimat dalam paragrafnya. Lebih dalam, kadang seorang
pembimbing Skripsi/Tesis/Disertasi mengatur hingga pada penggunaan jenis
huruf dan ukuran tertentu.
b. Jumlah kata.
Idealnya sebuah paragraf terdiri dari 150 sampai dengan 200 kata. Namun,
pertimbangan jumlah kata yang paling tepat dalam penulisan Skripsi, Tesis,
ataupun disertasi biasanya bergantung pada pertimbangan pandangan
pembimbing (supervisor) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam
penulisannya. Seorang supervisor harusnya tidak mempertimbangkan jumlah kata
sebagai acuan utama penulisan paragraf, karena bagian utama justru isi (content)
paragraf.
c. Isi paragraf.
Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4 bagian
empiris dari sebuah abstrak. Pertama, indentifikasi fokus penelitian dijelaskan
secara singkat agar pembaca memahami apa yang diamati oleh seorang peneliti di
dalam penelitiannya. Kedua, penulis perlu menggambarkan secara jelas desain
penelitian yang dilakukan dalam proses pencarian jawaban atau solusi atas
persoalan yang diangkat di dalam penelitiannya. Desain langkah penyelesaian
masalah ini oleh mahasiswa lazim dikenal dengan istilah Metode Penelitian.
Ketiga, selanjutnya penulis akan menjelaskan hasil temuannya kepada pembaca.
Beberapa peneliti menganggap hasil temuan yang diungkap tidak perlu
mengungkap pembahasan yang dilakukan karena hal itu justru akan membuat
pengulangan isi tulisan. Jelas maksudnya karena bagian pembahasan temuan
penelitian juga diurai di dalam bagian kesimpulan. Keempat, perlunya bagian
kesimpulan di dalam sebuah tulisan juga terlihat di dalam sebuah abstrak yang
tetap mendapatkan perhatian penting sebagai bagian akhir dari paragraf. Pada
bagian ini kadangkala sejumlah peneliti menyisipkan rekomendasi penelitian
namun tanpa pembahasan atau uraian yang panjang. Lebih lanjut, tidaklah lazim
sebuah abstrak diisi oleh nama si penulis serta para pembimbing tulisannya,
apalagi hal itu ditulis dalam huruf cetak tebal.
Penulisan abstrak memang tidak bisa diselesaikan dalam satu kali penulisan.
Sama halnya dengan penulisan esei (essay), penulisan abstrak juga memerlukan
latihan agar bisa menciptakan hasil tulisan yang baik. Saat ini panduan penulisan
menggunakan APA (American Psychology Association) style telah populer
digunakan di perguruan tinggi. Meskipun panduan penulisan ini bukanlah satu-
satunya panduan penulisan yang ada, APA style menjadi pilihan banyak para
penulis dikarenakan pertimbangan panduan ini digunakan oleh banyak perguruan
tinggi di dunia sehingga juga memundahkan penyesuaian dan penerimaannya.9
4. Pendahuluan
Sebagai sebuah pendahuluan, maka bagian ini merupakan bagian awal dari
sebuah karya ilmiah yang ditulis. Bagian pendahuluan karya ilmiah merupakan
bagian yang sama pentingnya dengan bagian-bagian lain dalam karya ilmiah.
Pendahuluan karya ilmiah bisa dikatakan sebagai ‘pengantar’ bagi pembaca dalam
memahami isi dari karya ilmiah. Pada karya ilmiah, bagian pendahuluan
merupakan bagian atau bab pertama, sehingga sebagai pengantar, bagian
pendahuluan akan membantu pembaca mengetahui hal-hal dasar namun penting
dari karya ilmiah. Secara garis besar, pendahuluan karya ilmiah berisi tentang
dasar penelitian yang dilakukan, masalah yang dibahas, serta cara atau mekanisme
penyelesaian masalah yang ada di karya ilmiah. Pendahuluan karya ilmiah tidak
hanya sebagai ‘pengantar’ bagi pembaca karya ilmiah, tapi juga memiliki berbagai
fungsi lainnya. Bagian pendahuluan karya ilmiah juga memiliki bagian-bagian
yang menjelaskan setiap hal penting pada karya ilmiah.
9
PUSTIKOM-UNG, “PENULISAN ABSTRAK DALAM SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH - IVAN RISMI POLONTALO -
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO,” dosen.ung.ac.id, accessed March 18, 2023,
https://dosen.ung.ac.id/ivanrismipolontalo/home/2013/1/24/penulisan_abstrak_dalam_sebuah_karya_tulis_il
miah.html.
dituliskan dalam bentuk pertanyaan yang akan dijawab pada karya
ilmiah. Pertanyaan yang ada di rumusan masalah jumlahnya
beragam, bisa satu pertanyaan atau lebih dari satu.
5. Tinjauan Pustaka
Mungkin, banyak di antara kita yang mengira bahwa landasan teori atau
dasar teori sama dengan tinjauan pustaka. Meski serupa, tapi keduanya tidak
sama. Tinjauan pustaka berasal dari kata tinjauan yang berarti hasil dari tindakan
meninjau dan pustaka adalah buku, literatur atau lainnya. Dengan demikian,
secara bahasa, pengertiannya adalah melakukan peninjauan ulang terhadap
pustaka terkait yang sudah ada sebelumnya.
b. Eki Meliansyah
c. Leedy
d. Gandas
6. Metode Penelitian
11
“Tinjauan Pustaka: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Dan Contoh-Nya!,” accessed March 18, 2023,
https://www.gramedia.com/literasi/tinjauan-pustaka/.
Yang perlu diuraikan dalam bab pendekatan atau penelitian kuantitatif
adalah:
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses penelitian untuk
desain eksperimental perlu disebutkan. Alat merupakan benda yang dipakai
dalam proses penelitian, disebutkan spesifikasi jenis, merk, dan modelnya.
Bahan merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam penelitian. Bahan
disebutkan apa saja, diperoleh dari mana, merk, dan kemurniannyaf).
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau suatu nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Beberapa jenis variabel
penelitian antara lain variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
7. Hasil Pembahasan
Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil
penelitian memuat bagian hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah
hasil dan pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab.
Dalam laporan penelitian bagian hasil dan pembahasan kecenderungannya
dibuat dalam bentuk bab. Bagian hasil dan pembahasan dalam laporan
penelitian dapat dipecah menjadi beberapa bab tergantung kebutuhan. Dalam
hasil disampaian data yang diperoleh dalam penelitian. Dengan demikian hasil
harus disajikan secara objektif dan sesuai dengan data yang diperoleh (tabel
atau gambar).
Dalam bagian hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang
mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian. Analisa dan
pembahasan membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang
diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah
tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil
penyelesaian masalah.Penulisan hasil dan pembahasan menggunakan huruf
times new roman, 10 pt, Bold) (kosong 1 spasi tunggal, Times New Roman,
10 pt).
8. Penutup