Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH

BAHASA INDONESIA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh:
Nama : Muhidin Abdulrahman
NIM : NE19255152

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


SEKOLAH TINGGI ADMINISTRASI CIMAHI
2019
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada prinsipnya penyajian sebuah hasil observasi atau gagasan memerlukan
penyajian dengan kerangka yang sistematis juga logis.Di samping gagasan gagasan
tersebut mampu difahami oleh kalangan pembaca tentunya juga bersifat ilmiah dan
intelektual.Dan penyajian yang sesuai format ilmiah tersebut dituangkan dalam
karya ilmiah. Dalam karya ilmiah sistematika penyusunan dari sebuah topik
bersifat faktual atau empiris, yakni sesuai dengan fakta yang terjadi dalam objek
masalah yang dibahas. Tentunya dengan objek faktual tersebut karya ilmiah
termasuk karya non-fiksi.

Sejatinya, sistematika penyusunan karya ilmiah merupakan syarat


mutlak yang mampu membedakan kharateristik antara karya ilmiah dengan karya
fiktif ( imajinasi semata).

Disamping memahami sistematika penyusunannya, juga tentunya mampu


membedakan jenis jenis karya ilmiah yang variatis, seperti artikel, laporan,
makalah, skripsi, tesis, dan disertasi

1.2 Rumusan Penulis


Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka dapat di identifikasikan
sebagai berikut :
a. Apa definisi karya ilmiah?
b. Bagaimana kharateristik karya ilmiah?
c. Bagaimana ragam karya ilmiah dan sistematika penulisannya?
d. Apa sajakah bagian bagian karya ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Memahami pengertian karya ilmiah.
b. Mampu membedakan jenis jenis karya ilmiah.
c. Memahami sistematika penyusunan karya ilmiah dalam penerapannya.
d. Memahami bagian bagian karya ilmiah.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah dan Kharateristik Karya ilmiah


Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) merupakan tulisan yang
disusun dengan metode ilmiah, yakni metode yang berdasarkan cara berpikir yang
sistematis dan logis. Karya berupa laporan tertulis ini merupakan
pengimplementasian dari hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan
oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun kharateristik karya ilmiah yang membedakannya dengan karya fiktif
antara lain:

A. Mengacu kepada teori


Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan
berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah.
Fungsi teori :
Ø Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
Ø Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
Ø Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan
mendeskripsikan suatu gejala
Ø Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.

B. Berdasarkan fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa
adanya,sebenarnya dan konkret.

C. Logis
Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri,
diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4

D. Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak
pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh
kepentingan baik pribadi maupun golongan.

E. Sistematis
Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah
disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang
berlaku, terurut, dan tertib.

F. Sahih / Valid
Artinya baikbentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar
menurut aturan ilmiah yang berlaku.

G. Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-
jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan
pertanyaan dan keraguan-raguan dalam benak pembaca.

H. Seksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan
secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan
betapa pun kecilnya.

I. Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi,
supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.

J. Bahasanya Baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan
bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan
bahasa.
5

K. Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional)


Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di
lembaga tempat penulis bernaung tetap harus diperhatikan.

2.2 Ragam Karya Ilmiah dan Sistematika Penulisan

Karya ilmiah tidak selalu identik dengan hasil penelitian. Hasil penelitian
merupakan salah satu jenis dari karya ilmiah. Apabila merujuk pada pengertian dan
ciri-ciri di atas akan banyak sekali ragam tulisan yang berkatagori karya ilmiah,
namun secara umum karya ilmiah terbagi kedalam jenis-jenis tersebut.

A. Artikel
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel yang ditulis oleh
mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat diangkat dari
hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek.Dari segi
sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian.

B. Laporan
Laporan adalah suatu cara berkomunikasi dari penulisan untuk
menyampaikan hal-hal penting kepada seseorang atau suatu badan hokum
sehubungan dengan tugas yang dibebankan kepadanya pembuatan laporan
sangatlah perlu terutama berkaitan dengan penyusunan.

C. Makalah
Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mengenai suatu topik atau masalah
yang disajikan dalam seminar ilmiah.Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah
mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu
perkuliahan.Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil
kegiatan perkuliahan lapangan. Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis
6

yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis
secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif.
Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau
ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.

D. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah akhir dari mahasiswa guna menyelesaikan
program S1 di Fakultas Ilmu Sosial Universitar Negeri Semarang.
Skripsi tersebut sebagai bukti kemampuan akademis mahasiswa yang
berhubungan dengan penelitian dan pemecahan masalah-masalah sosial.
Atas dasar itu maka skripsi yang disusun mahasiswa harus dipertahankan
dalam suatu ujiakhir guna mencapai gelar Sarjana.

E. Tesis
Tesis adalan karya tulis ilmiah seseorang studi mahasiswa dalam
menyelesaikan program magister (S2). Tesis melukiskan kemampuan akademik
dalam merancang, melaksanakan ,dan penyusunan laporan penelitian pendidikan.

F. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir studi mahasiswa dalam
menyelesaikan program doctor (s-3).Disertasi menggambarkan kemampuan
akademik dalam merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian yang
berhubungan dengan temuan baru dalam satu disiplin ilmu.

2.3 Bagian Bagian Karya Ilmiah


Beberapa bagian penting dari suatu karya ilmiah, penulis paparkan sebagai
berikut.
A. Halaman Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam suatu frasa yang jelasdan
lengkap.Judul mencerminkan hubungan antar variabel. Istilah hubungan disini
tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, atau determinatif .judul
juga mencerminkan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian,
7

subjek penelitian, dan metode penelitian. Secara umum, terdapat dua model
perumusan judul karya.
Pertama, model judul untuk karya populer, seperti artikel untuk Koran dan
majalah, cenderungmenggunakan judul-judul yang singkat,bahasanya pun mudah
dipahami.
Kedua, model judul untuk karya ilmiah jenis karya seperti laporan penelitian,
menghendaki perumusan secara lengkap, yakni meliputi :
a. Masalah yang diteliti
b. Ruang lingkup penelitian
c. Tujuan penelitian
d. Subjek penelitian dan
e. Metode penelitian.
Penulisan judul dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan
menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua, dengan
menggunakan huruf kecil kecuai huruf-huruf pertamanya. Apabila cara kedua yang
akan digunakan, maka kata-kata penghubung seperti dengan dan tentangseperti
kata-kata depan seperti di, dari, dank e huruf pertamanya tidak boleh menggunakan
huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apapun, termasuk
titik ataupun koma.
Judul untuk karya ilmiah biasanya panjang-panjang.Oleh karena itu, mau
tidak mau judul itu harus dipenggal oleh pergantian baris.Pemenggakan judul tidak
bolehdilakukan sembarangan, tetapi harus dilakukan berdasarkan hubungan
terdekat dari kata-kata pembentuk judul itu.
Selain judul itu sendiri, dalam halaman judul dicantumkan pula pokok-
pokok berikut.
a. Jenis karya (laporan buku, skripsi, tesis, disertasi ).
b. Keterangan tentang jenis karya (misalnya, Tugas untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Garut)
c. Kata oleh, nama penulis, dan jurusan serta nomor induk mahasiswa.
d. Tempat dan tahun.
Secara teknis penyusunan judul adalah sebagaiberikut.
8

a. Judul karya diketik kira-kira 4 cm dari pinggir atas menggunakan huruf


kapital. Apabila judul itu ada 2 baris, diberi jarak 2 spasi.
b. Pada jarak 2,5 cm atau 5 spasi dari judul (dari baris kedua) ditulis etiket
jenis karya itu, misalnya, Komunikasi. Etiket harus ditulis huruf kapital.
c. Dibawahnya, dalam jarak 2 spasi dicantumkan keterangan tentang etiket itu,
keterangan itu ditulis dengan huruf kecil kecuali pada huruf awalnya.
d. Dalam jarak kira-kira 2,5 cm atau 5 spasi dibawah keterangan tersebut
dcantumkan logo lembaga pendidikan.
e. Dalam jarak 2,5 cm atau 5 spasi dibawah logo, dicantumkan kata oleh
dengan mempergunakan huruf kecil.
f. Dibawah kata oleh dalam jarak 2,5 cm atau 5 spasi, ditulis nama pengarang
dengan mempergunakan huruf kapital.dua spasi dibawahnya boleh
dicantumkan nama jurusan dan nomor mahasiswa.
g. Pada jarak 5 cm atau 2 pasi dibawahnya dengan huruf kapital,diketik nama
lembaga, yakni nama jurusan, fakultas dan universitas.masing-masing
namatersebut sebaikya diletakkan dalam baris yang berbeda.
h. Pada jarak 1cm atau 2 spasi dibawah itu, dicantumkan tahun pencetakan
atau penerbitan karya.
B. Halaman Persembahan
Persembahan jarang melebihi satu halaman dan biasanya terdiri dari beberapa
kata saja. Dalan halaman yang sama, penulis dapat pula menuliskan moto atau ayat-
ayat dari kitab suci yang merupakan prinsip atau pedoman penting dalam penulisan
karyanya itu.Apabila kata-kata persembahan diletakkan dibagian kanan bawah,
moto biasanya ditempatkan dibagian kiri atas.

C. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan seeluruh isi karya tulis dan paling banyak
terdiri atas satu halaman;diketik satu spasi. Abstrak merupakan sebuah esai yang
utuh dan tidak dibatasi oleh subjudul.Abstrak mencakup keseluuhan poko karya
tulis, yakni mengenai latar belakang masalah dan perumusannya, hipotesis,
landasan teori, metodologi, dan kesimpulan.
9

Tiap bagian ditulis secara utuh, namun ringkas.Dengan demikian, abstrak


merupakan sebuah esai yang terdiri dari serangkaian paragraf yang secara
keseluruhan mampumengkomunikasi intisari dari keseluruhan karya
ilmiah.Abstrak berfungsi untuk memberikan gambaran karya tulis secara
keseluruhan.

D. Kata Pengantar
Sering ditemukan dalam beberapa karya ilmiah bahwa sesuatu diungkapkan
dalam kata pengantar adalah maksud dan tujuan penulisn itu.Apabila tidak
demikian, dalm kata pengantar sering pula dinyatakan latar belakang penulis
karya.Hal-hal seperti itu tidak perlu terjadi apabila penulis memahami fungsi kata
pengantar.Kata pengantar sering juga disebut prakata, merupakan uraian yang
mengantarkan para pembaca kepada permasahan yang dibahas dalam karya itu.
Sebuah kata pengantar, hendaknya menggunakan hal-hal sebagai berikut.
a. Penjelasan tujuan dan alas an pemilihan pembahasan itu.
b. Suka duka penulis dalam pegumpulan data
c. Harapan-harapan penulis tentang manfat kaarya tersebut
Dalam kata pengantar dapat pula diungkapkan ucapan rasa syukur kepada
Allah SWT apresiasi kepada yang telah berjasa dalam membantu penyusunan karya
ilmiah itu.

E. Daftar Isi
Daftar isi merupakan penyajian dari sistematika isi karya. Berfungsi untuk
mempermudah pra penbaca mencari judul atauubjudul dari isi karya yang ingin
dibacanya. Oleh karena itu, judul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung
dengan nomor halamannya.

F. Daftar Tabel
Daftar tabel menyatakan nomor urutan table dan nomor urutan bab.
Contohnya table 3.1 .artinya merupakan urutan ke-1 dan ditulis dalam bab 3.
10

G. Daftar Gambar
Daftar gambar berfungsi untuk menyajikan gambar secara berurutan yang
disebut nomor urut gambar dengan menggunakan dua penyebutan angak seperti
pada daftar table.judul gambar ditulis dengan huruf kapital, disertai nomor urut
halaman pada tempat gabar itu berada.

H. Daftar Lampiran
Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yanh digunakan dalam penelitian,
namun tidak dicantumakan dalam isi tulisan.Setiap lampiran diberi nomor urut dan
judul esuai dengan urutan penggunaannya, yang terdiri dari dua angka. Angka
depan menyatakan nomor urutan bab yang bersangkutan dan angka
belakangmenyatakan nomor urutan lampiran itu berada.
Daftar lampiran menyajikan nomor urutan lampiran secara berurutan,
menyajikan nama lampiran dan nomor halaman tempat lampiran itu berada.

I. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal,seperti skripsi, tesis dan disertasi,bagian
pendahuluan mencakup latar belakang masalah,identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Berikut pembahasan beberapa bagian penting pendahuluan.
a. Latar belakang masalah
Pembahasan latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan
alas an timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas,baik itu dari segi
pengembangan ilmu, kemasyarakatan ataupun dalam kaitanyya dengan
kehidupan pada umumnya. Beberapa yang perlu disajikan dalam latar belakang
masalah diantaranyaadalah sebagai berikut.
1) Alas an rasional dan esensial yang membuat peneliti resah, sekitarnya
masalah tersebut tidak diteliti.
2) Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar
pemikiran untuk memunculkan permasalahan.
3) Kerugian-kerugian yang mungkin timbul seandainya masalah tersebut
tidak diteliti.
11

4) Keuntungan-keuntungan yang dimungkin diperoleh seandainya maslah


tersebut diteliti.
5) Penjelasan singakt tentang kedudukan masalah yang akan dibahas
dalam ruang lingkup bidan studi yang ditekuni oleh penulis.

Didalam latar belakang perlu dimunculkan hasil-hasil penelitian


sebelumnya yang dianggap relevan. Sumbernya bisa berupa jurnal
ilmiahataupun laporan-laporan penelitian yang lain. Dengan hal tersebut,
penulisan menjadi lebih lengkap tentang peta masalah yang akan dibahanya,
kekurangan atau kelemahan dari pembahas sebelumnya. Dalam latar belakang
karya ilmiah yang berbasis penelitian tindakan kelas, bagian ini harus diisi
dengan hasil observasi awal atas permasalahan yang akan diteliti. Selain itu,
perlu menjelaskan solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
b. Perumusan masalah
Masalah adaalah segala sesuatuyang dianggap membingungkan oleh
penulis.Berarti dari adanya sesuatu yang membingungkan itulah, penulis
perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan.Sebelum masalah itu
dirumuskan, penulis perlu menelaah latar belakangnya.Penelaah terhadap
latar belakang suatu masalah, berarti membeberkan alasan masalah itu timbul
dan penting untuk diteliti. Terhadap masalah-masalah tersebut hendaknya
dilakukan identifikasi secara jelas sehingga masalah-masalah yang
dirumuskan tidak didasari oleh sesuatu yang bersifat “rasa-rasanya” atau
“konon kabarnya”. Dari langkah tersebut diharapkan dapat diperoleh
gambaran tentang masalah yang sebenarnya.Misalnya, dari langkah tersebut
diperoleh temua bahwa masalah yang hendak diteliti itu terlalu kompleks.Hal
itu berarti permasalahan harus dibatasi ruang lingkupnya.Pembatasan
masalah merupakan upaya untuk menempatkan batas-batas permasalahan
yang jelas, yang memungkinkan penulis menempatkan factor-faktor spesifik
yang menjadi objek penelitiannya.
Melalui pembatasan-pembatasan seperti itu, perumusan masalah
menjadi bertambah jelasdan spesifik serta hal tersebut membantu dalam
12

mempermudah pemecahannya.Perumusan masalah merupakan upaya untuk


menyatakan secara tersurat atas masalah-masalah yang ingin dicari
jawabannya.Pembatasan masalah juga membantu dalam mengidentifikasi
pengetahuan-pengetahuan ilmiah atau kerangka teoritis yang diperlukan.
Setelah masalah dirumuskan dengan baik, langkah berikutnya yang
harus dilakukan peneliti adalah menyatakan tujuan penelitian. Tujuan penelitian
adalah pernyataan mengenai ruang lingkup dan kegiatan yang akan dilakukan
berdasarkan masalah yang dirumuskan.selain itu juga, dibahas kemungkinan
manfaat atu kegunaan penelitian.
Bagian pengajuan masalah, mencakup hal hal berikut.
1) Latar belakang masalah
2) Identifikasi masalah
3) Pembatasan masalah
4) Perumusan masalah
5) Tujuan penelitian
6) Kegunaan penelitian
Yang semuanya itu disimpan di Bab Pendahuluan.
J. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis disebut juga kajian pustaka, teori landasan.Kerangka teoritis
mencakup kerangka pemikiran (asumsi dasar) hepotesis.Kerangka teoritis dimulai
dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri
dengan pengajuan hepotesis.Kerangka teori-teori yang dimaksud bisa beruoa
postulat atau asumsi-asumsi.Disamping itu, dalam kerangka teoritis dilakukan
pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis
lainnya, guna untuk menambah dan memperoleh wawasan atau pengetahuan baru
yang telah ada sebelumya.
Penyusunan kerangka teoritis dimulai dengan pernyataan pembukaan
mengenai tujuan analisis yang kemudian melebar dengamn melakukan inventarisi
dari berbagai teori yang relevan.selain itu, digunakan premis-premis untuk ditarik
kesimpulan.
13

Penulis perlu untuk mengembangkan kerangka argumentasi untuk member


penjelasan sementara tentang masalah yangdihadapi.kerangka teoritis merupakan
sistematikasi pernyataan-pernyataan logis yang dipilih secara selektif. Kerangka
teoritis perfungsi sebagai pisau bedah sekaligus sebagai alat pemandu
didalam menganalisis dan menjawab berbagai persoalan berkaitan dengan masalah
dalam penelitiannya.
Langkah penyusunan kerangka teoritis, dibagi dalam kegiatan-kegiatan
berikut.
a. Pengkajian tehadap teori-teori ilmiah yang akan digunakan dalanm
analisis.
b. Pembahasan mengenai penelitian-penelitian yang relevan
c. Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan dhipotesis menggunakan
premis-premis
d. Perumusan hipotesis.
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang
sedang dihadapi. Dalam proses penelitian, hipotesis berfungsi untuk penunjuk jalan
yang memungkinkan peneliti untuk mendapatkan jawaban-jawaban.
Rumusan-rumusan hipotesis sebagai berikut.
a. Terdapat korelasi antari hasil tes Tanya jawab dengan hasil tes isi rumpang.
b. Kolerasi antara hasil subtes membaca global dengan hasil tes membaca isi
rumpang lebih sedikit atau sama dibandingkan dengan kolerasi antara
hasil subtes membaca rinci dengan isi rumpang.
c. Terdapat kolerasi antara hasil tes tanya jawab dengan hasil tes tata bahasa.
d. Terdapat kolerasi antara hasil tes Tanya jawab dengan hasil tes kosakata .
e. Terdapat kolerasi antara hasil tes Tanya jawab dengan tes tata bahasa lebih
besar atau sama dengan kolerasi antara hasil tes Tanya jawab dengan hasil
tes kosakata.
f. Kolerasi antara hasil subtes membaca global dengan hasil tes kosakata
lebih besar daripada atau sama dengan kolerasi antara hasil subtes
membaca global dengan hasil tes tata bahasa.
g. Kolerasi antara hasil subtes membaca rinci dengan tes hasil kosakata lebih
14

besar daripada atau sama dengan kolerasi antar hasil subtes membaca rinci
dengan hasil tes tata bahasa.

K. Metodologi penelitian
Metodologi adalah pengetahuan tentang metode-metode ataupun uraian
tentang suatu metode.Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-
tahap ppenelitian, mulai dari persiapan penentuan sumber data, pengolahan sampai
pada pelapornya.Metode-metode penelitian adalah sebagai berikut.
a. Metode deskriptif, yakni metode yang bertujuan untuk menggambarkan
fakta-fakta secara apa adanya.
b. Metode eksperimen, yakni metode yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.
b. Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian yang bejuang untuk
memperbaiki persoalan-persoalan yang tejadi oada kelas tertentu.

L. Deskripsi atau pembahasan hasil penelitian


Deskripsi hasil penelitian merupakan sorotan objektif penulis terhadap hasil-
hasil penelitiannya.Tujuannya untuk membandingkan hasil-hasil yang diperoleh
dari penelitian dengan hipotesis yang telah dirumuskan.Penulis perlu memberikan
pembahasan terhadap data yang telah diperoleh dan penggambarannya secara lebih
jauh.Pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti table
atau grafik. Table dan grafik meruoakan cara efektif dala menyajikan data
informasi.
Data yang ditempatkan dalam pembagian pembahasan adalah data yang sudah
diolah.Data mentah dan langkah-langkah sebaiknya ditulis didalam lampiran.
Pembahasan data dapatdiibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila
pisau itu tajam, akan baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkan. Namun
apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan. Apabila argumem-argumen
yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakan tidak lengkap ,
pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan.
15

M. Kesimpulan dan saran


Kesimpulan penelitian merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintsis
dari keseluruhan unsure penelitian yang meliputi latar belakang dan perumusan
masalah, kerangaka teoritis , metodologi penelitian, dan penemuan
penelitian. Kesimpulan merupakan kajian terpadu yang meletakkan berbagai
unsure penelitian dalam perspektif yang menyeluruh.
Berdasarkan hal tersebut, seorang peneliti harus pula melihat berbagai
implikasi yang ditimbulkan oleh kesimpulan penelitian.Implikasi tersebut umpanya
berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam
penyusunan kebijakan.Hal-hal tersebut kemudian dituaangkan dalam bagian yang
disebut rekomendasi atau saran-saran.

N. Daftar pustaka
Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis, baik itu yangberupa buku,
artikel junal, dokumen resmi maupun sumber-sumber dari internet. Semua sumber
tertulis atau tercetak yang tercantum didalam karya ilmiah harus dicantumkan
didalam daftar pustaka. Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfebetis tanpa
menggunakan nomor urut.Sumber tertulis yang memerlukan banyak tempat lebih
dari satu baris, ditulis dengan satu spasi; sedangkan jarak antara sumber yang satu
dengan yang lainnya adalah dus spasi.

O. Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan atau menjadi bukti
lain yang menjadi bukti atau proses didalam penulisan karya ilmiah. Lampiran
tersebut, misalnya,lembar angket dan foto-foto kegiatan.
Untuk memudahkan pembaca, setiap lampiran diberi nomor sesuai dengan
urutan penggunaanya dan diberi judul.

2.4 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian.Secara umum,
bentuk penyajian karya ilmiah terbagi kedalam tiga jenis.
A. Bentuk Populer
16

Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah popular.Karya


ilmiahbentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas.Ragam bahasanya
bersifat santai. Karyailmiah populer umumnya dijumpai dalam media masa, seperti
Koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topic yang akrab,
menyenangkan bagi rakyat atau disukai oleh banyak orang karena gayanya yang
menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat sederhana, lacar, namun tidak
berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi ( rekaan ).

B. Bentuk Semiformal
Secara garis besar,karya ilmiah bentuk ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Pendahuluan
e. Pembahasan
f. Kesimpulan
g. Daftar pustaka
Bentuk karya ilmiah semiformal, umumnya digunakan dalam berbagai jenis
laporan biasa dan makalah.

C. Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur
kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis atau
disertasi.Unsure-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai
berikut.
a. Judul
b. Tim pembimbing
c. Kata pengantar
d. Abstrak
e. Daftar isi
f. Bab pendahuluan
g. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
17

h. Bab metode penelitian


i. Bab pembahas hasil penelitian
j. Bab kesimpulan dan rekomendasi
k. Daftar pusataka
l. Lampiran-lampiran
m. Riwayat hidup.
18

BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Karya ilmiah merupakan sistematika penulisan yang muncul dari gagasan
rasional yang dituangkan dalam bentuk ilmiah juga intelektual. Dalam
penyusunannya memerlukan kritisi dari penulis secara bahan tulisan apakah layak
dituangkan dalam bentuk ilmiah yang tentunya faktual dan bukan hal
yang imajinatif.

3.2 Saran
Pada intinya, penyusunan topik karya ilmiah diatas dapat dijadikan acuan
dalam penyusunan sebuah jenis karya ilmiah.Dari mulai pengertian hingga ke
bagian bagian karya ilmiah, hendaknya bagi kalangan pembaca tidak ragu lagi
dalam mengimplementasikannya untuk sebuah hasil observasi atau gagasan
gagasan faktual yang tentunya syarat sistematis juga rasionalis. Bukan sebuah
gagasan perasaan yang multi imajinatif dan fiktif yang sama sekali tidak terjadi
dalam realitasnya.
Akhir kata, penyusun berharap adanya koreksi membangun dari pembaca
yang mampu memperbaiki penyusunan dan penulisan makalah ini, yang tentunya
jauh dari kata sempurna juga masih banyak kesalahan kesalahan yang tidak terlepas
dari kodrat penyusun sebagai manusia biasa.

Anda mungkin juga menyukai