Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BACAAN

JENIS JENIS KARYA ILMIAH

Dosen Pengampu:
Meta Melisa Br Ginting, M.Pd

Disusun Oleh:

Firmansyah Yoko Zalukhu.


2020101004

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

STMIK METHODIST BINJAI


T.A 2024
BAB II
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

A. Makalah
Makalah adalah salah satu jenis karya ilmiah yang sering digunakan dalam
kegiatan perkuliahan. Meskipun memiliki bobot akademik yang tinggi, makalah
cenderung memiliki sifat yang lebih "soft" dibanding jenis karya ilmiah lainnya
seperti skripsi atau disertasi.

Tujuan utama pembuatan makalah adalah untuk memenuhi tugas tertentu


dan memberikan kontribusi dalam memperluas wawasan keilmuan serta
memberikan pemikiran konseptual atau praktis terhadap suatu masalah. Makalah
bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu makalah deduktif dan makalah induktif.

Makalah deduktif menggunakan suatu teori sebagai dasar untuk


memecahkan masalah yang dibahas, sementara makalah induktif menyajikan
deskripsi gejala, fakta, dan data dari pengamatan lapangan untuk kemudian
disimpulkan dan dibandingkan dengan teori yang relevan.

Secara umum, makalah memiliki peran penting dalam menyampaikan


pemikiran ilmiah secara ringkas dan sistematis, baik dalam pertemuan formal
maupun dalam publikasi jurnal dan majalah ilmiah.

1. Karakteristik Makalah
2. Makalah memiliki ciri-ciri seperti membahas kajian literatur yang telah
ada atau laporan dari kegiatan lapangan, biasanya disiapkan untuk
presentasi dalam seminar, sidang, atau diskusi, serta menunjukkan
pemahaman mahasiswa terhadap permasalahan teoritis atau kemampuan
mereka dalam menerapkan prosedur, prinsip, atau teori yang relevan
dengan materi kuliah.
3. Sistematika Penulisan Makalah
Sistematika penulisan makalah itu terdiri atas tiga hal, yaitu sebagai berikut.
a. Bagian awal:
1) Cover
2) Kata Pengantar
3) Daftar Isi
4) Daftar gambar/tabel/lampiran/singkatan (jika diperlukan).
b. Bagian isi:
1) BAB I – PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan
d) Manfaat
2) BAB II – PEMBAHASAN
a) Tinjauan Pustaka/Kajian Teoretis
b) Pembahasan
3) BAB III – PENUTUP
a) Kesimpulan
b) Saran
c. Bagian penutup:
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran (jika ada)

B. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah dari hasil penelitian yang dibuat secara
sistematika dengan metode yang sudah ditetapkan untuk memenuhi syarat tugas
akhir mahasiswa S-1. Mahasiswa dapat menulis skripsi harus memenuhi
persyaratan akademik. Skripsi juga memiliki beberapa karakteristik dalam
penulisannya.
1. Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan
masalah pendidikan.
2. Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang
keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa.
3. Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau
penelaahan pustaka.
4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar Menurut Bahdin N.
Tanjung & Ardial (dalam Barnawi & Arifin, 2015: 29) Melihat
permasalahan, Kajian Pustaka, dan metodelogi yang digunakan, serta hasil
penelitian dalam skripsi sebagai berikut.
1. Identifikasi masalah untuk skripsi didasarkan atas informasi dari koran,
majalah, buku, jurnal, laporana penelitian, seminar, atau keadaan lapangan.
Masalah yang dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah yang bersifat
penerapan ilmu.
2. Penulis skripsi hanya diminta menjelaskan keterkaitan atara peneitian yang
dilakukan dengan penelitian lain dengan topik yang sama.
3. Penulis skripsi hanya diminta upayanya dalam memperoleh data penelitian
secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang
valid.
4. Hasil penelitian cukup mendapat dukungan data yang diperoleh dari
penelitian yang dilkukan.

C. Tesis
Tesis memiliki tingkat analisis yang lebih mendalam daripada skripsi.
Argumentasi dan teori yang disajikan dalam tesis didukung oleh argumen
yang lebih kuat daripada skripsi. Penulisan tesis juga melibatkan bimbingan
dari seorang dosen senior yang ahli dalam bidang studi yang bersangkutan.

Tesis berasal dari kata "thesis" yang berarti pernyataan atau kesimpulan
teoretis yang didukung oleh argumentasi ilmiah dan referensi yang diakui
secara ilmiah. Tesis ini biasanya ditulis oleh kandidat program magister.
Menurut Dalman (2015:40), tesis disusun secara mandiri oleh kandidat
magister pada akhir masa studi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar magister.

Proses penulisan tesis melibatkan kaidah keilmuan dan bimbingan dari


dosen pembimbing. Tesis dapat berbentuk studi empiris, studi literatur, studi
kasus, studi teoretis, atau studi metodologis, namun umumnya berbentuk
studi empiris atau studi kasus. Studi empiris menggunakan data dari observasi
atau eksperimen, sementara studi kasus adalah analisis mendalam terhadap
suatu objek dengan tujuan mengilustrasikan masalah dan memberikan
rekomendasi.

Tesis menjadi salah satu syarat penting untuk memperoleh gelar strata
2. Barnawi (2015:30) menjelaskan bahwa tesis adalah karya tulis ilmiah
penelitian yang dibuat secara sistematis dan mandiri oleh mahasiswa program
strata 2 di bawah bimbingan pembimbingnya. Tesis ini memiliki cakupan
kajian yang lebih luas dan analisis yang lebih mendalam dibandingkan
dengan skripsi.

D. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang doktor (S-3) yang
digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar doktor.
Disertasi berupaya menciptakan penemuan-penemuan (teori) baru atau sumbangan
baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan berupa paparan diskusi berdasarkan
metodologi penelitian keilmuan taraf tinggi dan mendalam dengan cara menguji
hipotesis yang disusun berdasarkan teori-teori lain yang telah ditemukan
sebelumnya dan dilakukan secara mandiri. Disertasi ditulis berdasarkan
metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi.
Mahasiswa harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,
berkemampuan berpikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi
memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, teknik atau
metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji
dalam taraf yang tinggi.

E. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah salah satu karya tulis yang umum dalam dunia
akademik, dimaksudkan untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan
artikel ilmiah. Artikel ini disusun dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman
atau konvensi ilmiah yang berlaku. Tujuan utama artikel ilmiah adalah
menyampaikan hasil kajian dan sumbangan pengetahuan penulis kepada pembaca
untuk dipikirkan, dikaji, dan didiskusikan baik secara lisan maupun tertulis.

Artikel ilmiah dapat berupa artikel ulasan (review article) yang mengulas
kembali penelitian atau gagasan ilmiah, atau artikel penelitian (research article)
yang berisi laporan hasil penelitian. Artikel penelitian ditulis berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan di lapangan, sedangkan artikel ulasan dibuat
berdasarkan pemikiran yang mendalam terhadap objek atau fenomena tertentu.
Kedua jenis artikel ini dapat membuka wacana diskusi dan menstimulasi
penelitian baru.

Dalam penulisan artikel ilmiah, struktur yang sistematis sangat penting.


Bagian-bagian seperti pengenalan, batang tubuh (bagian isi), dan kepustakaan
merupakan pola dasar yang umumnya diikuti. Penulisan artikel ilmiah juga harus
memperhatikan batasan jumlah halaman yang biasanya tidak lebih dari 15
halaman, termasuk gambar dan tabel. Selain itu, pemilihan dan pemilahan
informasi serta ringkasnya metode penelitian juga menjadi hal yang penting dalam
penulisan artikel ilmiah.
F. Laporan
Laporan ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang
sesuatu yang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung
saransaran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif
mungkin. Dalam hal ini laporan dapat berupa laporan hasil penelitian dan hasil
kegiatan. Khusus untuk laporan hasil penelitian harus disusun berdasarkan
sistematika penulisan karya ilmiah yang tunduk terhadap aturan dalam penulisan
hasil penelitian ilmiah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan
gagasan, deskripsi, atau pemecah masalah secara sistematis, disajikan secara
objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta,
teori, dan atau bukti-bukti empirik. Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji
minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen, dan substansi , sikap
penulis, serta penggunaan bahasa. Jadi, apabila suatu karya tulis tertentu
memenuhi kriteria tersebut maka ia dapat dimasukkan kedalam jenis karya ilmiah.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan jenis-jenis karya ilmiah
yang didukung dengan sumber-sumber yang lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai