Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

JENIS - JENIS KARYA ILMIAH

                      

Disusun Oleh : kelompok 1

Ratna S (0018623014)

Magfira Asmaradi (0018623002)

Riska Resitasari B (0018623025)

Siti Masruroh (0018623016)

Dosen :

Sukmati Baharung, S.Pd., M.Pd

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI MOROWALI)

TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karangan atau tulisan yang menyajikan gagasan

ilmiah dan fakta umum yang ditulis dengan menggunakan metodologi penulisan

yang baik dan benar. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa

gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil

penelitian. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu

pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah. Karya ilmiah juga sering

dipahami sebagai karya yang dihasilkan oleh pakar atau ahli dalam bidang tertentu

dan umumnya dipahami oleh kalangan tertentu pula. Karakteristik keilmiahannya

terdapat pada isi, penyajian dan bahasa yang digunakan. Isi karya ilmiah tentunya

bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif, tidak memihak dan berbicara apa

adanya serta didukung oleh fakta, teori dan bukti-bukti empirik. Isi karya ilmiah

juga harus fokus dan spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam.

Bahasa yang digunakan juga tidak menggunakan bahasa pergaulan tetapi

menggunakn bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa baku.

Karya ilmiah dapat dilihat dari bentuk penyajian dan kajiannya. Dari

bentuk penyajiannya, ada karya ilmiah akademis atau pendidikan yang

dimaksudkan untuk kepentingan akademis dan ada karya ilmiah populer yang

banyak menggunakan bahasa yang familiar dan populer dan ditulis untuk

kepentingan publikasi. Sedangkan dari bentuk penyajiannya, ada karya ilmiah

yang dihasilkan dari penelitian ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, buku dan
makalah. Ada juga karya ilmiah yang hanya berupa gagasan atau tinjauan sendiri

seperti buku (buku pelajaran, diktat, modul) dan makalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karya tulis ilmiah?

2. Apa saja jenis-jenis karya tulis ilmiah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya tulis ilmiah.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis karya ilmiah.


BAB II
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

A. Makalah
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang sering kita

jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan perkuliahan makalah sering

kali digunakan. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau

mahasiswa yang sifatnya paling soft dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun,

bobot akadernik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya,

makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.

Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas satu

permasalahan tertentu sebagai hasil karangan tentang suatu pokok persoalan.

Bahwasannya, makalah disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas tertentu.

Selain itu, makalah mempunyai fungsi yaitu memperluas wawasan keilmuwan

penulis maupun pembacanya, memberikan sumbangan pemikiran baik berupa

konsep teoretis maupun praktis, dan memberikan manfaat dalam hal pemecahan

suatu masalah. Makalah adalah karya tulis ilmiah paling sederhana. Makalah

lazimnya disusun untuk disajikan dalam pertemuan formal atau untuk diterbitkan

dalam jurnal dan majalah ilmiah tertentu. Sebagai tulisan ilmiah, makalah

menggunakan proses berpikir ilmiah dalam pembahasan pokok masalahnya,

sungguhpun tidak semua langkah berpikir ilmiah terdapat pada makalah tersebut.

Makalah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu makalah deduktif dan

makalah induktif. Makalah deduktif adalah makalah yang membahas masalah atas

dasar tertentu. Jadi, pada makalah deduktif menerapkan suatu teori tertentu untuk
memecahkan suatu masalah yang ada. Sedangkan, makalah induktif adalah

makalah yang membahas masalah dengan menyajikan deskripsi gejala, fakta dan

data dari pengamatan di lapangan. Semua hal yang mencakup gejala, fakta, dan

data itu dikumpulkan untuk disimpulkan. Lalu, kesimpulan tersebut kemudian

dibandingkan dengan teori yang relevan.

1. Karakteristik Makalah

Adapun karakteristik makalah yaitu (1) makalah membahas suatu

kajian literatur yang sudah ada atau dari laporan pelaksanaan kegiatan

lapangan, (2) pada umumnya makalah dibuat untuk dipresentasikan pada suatu

seminar, sidang, atau diskusi. (3)

Mendemonstrasikanpemahamanmahasiswatentangpermasalahanteoritik yang

dikajiataukemampuanmahasiswadalammenerapkansuatuprosedur, prinsip,

atauteori yangberhubungandenganperkuliahan.

2. Sistematika Penulisan Makalah

Sistematika penulisan makalah itu terdiri atas tiga hal, yaitu sebagai berikut.

a. Bagian awal:

1) Cover

Cover/sampul makalah memuat judul makalah serta nama penulis,

logo lembaga/institusi, tempat dan tahun terbit.

2) Kata Pengantar

Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu

membahas isi makalah secara menyeluruh namun umum. Biasanya


pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan ucapan syukur

kepada Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak

yang telah mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah.

3) Daftar Isi

Daftar isi memuat informasi halaman dari isi makalah. Setiap bab dan

subbab dalam makalah diberikan keterangan halaman agar

memudahkan pembaca menemukan bahan yang akan dibaca.

4) Daftar gambar/tabel/lampiran/singkatan (jika diperlukan).

b. Bagian isi:

1) BAB I – PENDAHULUAN

a) Latar Belakang

b) Rumusan Masalah

c) Tujuan

d) Manfaat

2) BAB II – PEMBAHASAN

a) Tinjauan Pustaka/Kajian Teoretis

b) Pembahasan

3) BAB III – PENUTUP

a) Kesimpulan

b) Saran

c. Bagian penutup:

1) Daftar Pustaka

2) Lampiran (jika ada)


B. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah dari hasil penelitian yang dibuat secara

sistematika dengan metode yang sudah ditetapkan untuk memenuhi syarat tugas

akhir mahasiswa S-1. Mahasiswa dapat menulis skripsi harus memenuhi

persyaratan akademik. Skripsi juga memiliki beberapa karakteristik dalam

penulisannya.

1. Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan

masalah pendidikan.

2. Untuk bidangnon-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang

keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa.

3. Ditulisatasdasarhasilpengamatan danobservasilapanganataupenelaahan

pustaka.

4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benarMenurut Bahdin N.

Tanjung & Ardial (dalam Barnawi &Arifin, 2015: 29) Melihat

permasalahan, Kajian Pustaka, dan metodelogi yang digunakan, serta hasil

penelitian dalam skripsi sebagai berikut.

1. Identifikasi masalah untuk skripsi didasarkan atas informasi dari koran,

majalah, buku, jurnal, laporana penelitian, seminar, atau keadaan

lapangan. Masalah yang dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah

yang bersifat penerapan ilmu.

2. Penulis skripsi hanya diminta menjelaskan keterkaitan atara peneitian yang

dilakukan dengan penelitian lain dengan topik yang sama.


3. Penulis skripsi hanya diminta upayanya dalam memperoleh data penelitian

secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang

valid.

4. Hasil penelitian cukup mendapat dukungan data yang diperoleh dari

penelitian yang dilkukan.

C. Tesis
Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi.

Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung olch argumen-argumen

yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan

seorang dosen senior yang bertanggung jawab dalam bidang studi tertentu.

Tesis berasal dari kata thesis, berarti pernyataan atau kesimpulan teoretis

yang diajukan serta ditunujang oleh argumentasi ilmiah dan referensi-referensi

yang diakui secara ilmiah, yang dibuat oleh seorang kandidat magister. Dalman

(2015:40) berpendapat bahwa tesis disusun oleh kandidat magister secara mandiri

pada akhir masa studi dan merupakan salah satu syarat mencapai gelar magister.

Tesis adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan oleh

mahasiswa di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing. Menurut

APA Manual (2010) karya ilmiah dapat berbentuk studi empiris, studi literatur,

studi kasus, studi teoretis, atau studi metodologis. Umumnya tesis berbentuk studi

empiris dan studi kasus. Studi empiris adalah suatu bentuk riset yang

menggunakan data yang diperoleh dari observasi aktual atau eksperimen. Bukti-

bukti empirik yang diperoleh dari hasil observsi dianalisis, baik secara kuantitatif

maupun kualitatif. Studi kasus adalah analisis yang mendalam terhadap objek
tertentu, seperti individu, kelompok, komunitas, atau organisasi. Studi kasus harus

dapat mengilustrasikan masalah dan menunjukkan cara pemecahan masalah

tersebut, dan memberikan rekomendasi terkait riset-riset yang diperlukan.

atau memberikan rekomendasi terkait riset-riset yang diperlukan.

Tesis merupakan salah satu syarat akademik yang harus dipenuhi jika

memperoleh gelar strata 2. Menurut Barnawi (2015:30), tesis adalah karya

tulis ilimiah penelitian yang dibuat secara sistematis dan mandiri berdasarkan

metode ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa S2 di bawah pengawasan

pembimbingnya.Tesis dibuat berdasarkan hasil penelitian dan setelah syarat-

syaratnya terpenuhi. Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang kajiannya lebih

mendalam dan cakupannya lebih luas dibandingkan dengan skripsi. Bandin

N. Tanjung Ardial (2007: 4-6) melihat permasalahan, kajian pustaka, dan

metodologi yang digunakan, serta hasil penelitian dalam tesis sebagai berikut.

a. Masalah yang dikaji diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang

memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan.

b. Kajian pustaka tidak hanya menjelaskan keterkaitan antara penelitian

yang dilakukan dengan penelitian lain, tetapi juga harus dapat

menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan antara

penelitiannya dengan penelitian lain yang sejenis.

c. Data harus dikumpulkan dengan instrumen pengumpulan data yang

valid dan disertai bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk

menyatakan bahwa instrumen pengumpul data yang digunakan

cukup valid. Penyimpangan yang mungkin terjadi dalam


pengumpulan data harus dikemukakan alasannya dan sejauh mana

penyimpangan tersebut dapat ditoleransi. Asumsi yang dikemukakan

harus diusahakan verifikasinya dan dikemukakan keterbatasan

keberlakuannya. Dalam penelitian kuantitatif, minimal meneliti dua

variabel independen. Dalarn penelitian kualitatif harus didasarkan

studi multikasus.

d. Hasil penelitian, selain didukung oleh data yang diperoleh dari

penelitian, juga harus dibandingkan dengan penelitian lain yang

sejenis. Pengajuan saran harus dilengkapi dengan argumentasi yang

didukung oleh hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.

Tesis atau master tesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi

penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,

terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan

masalah, melaksanakan/menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menyajikan

data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.

Dalam penulisan tesis, penulis dituntut memiliki kemampuan dalam

menggunakan istilah teknis sampai tabel, dari abstrak sampai biografi. Artinya,

kemampuan mandiri sekalipun dipandu dosen pembimbing menjadi hal sangat

mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam,

dan dilakukan mandiri.

Adapun beberapa karakteristik tesis diantaranya, (1) tesis biasanya hanya

fokus pada salah satu isu sentral yang ada dalam suatu disiplin ilmu pendidikan

saja. Tesis ini dibuat menyesuaikan dengan jenis program studi yang sedang
diambil oleh seseorang yang membuatnya, (2)tesis dibangun dengan berlandaskan

pengujian empirik pada suatu posisi teoritis tertentu, (3) selalu memakai data

primer (data yang dikumpulkan dari lapangan untuk penelitian) sebagai data

utama dan ditambahkan dengan beberapa data sekunder sebagai data penunjang

atau bisa juga data pembanding, (4) harus wajib ditulis dengan memakai tata

bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika program studi yang diambil adalah

program bahasa asing, maka tesis tersebut juga harus ditulis memakai tata bahasa

asing dengan baik dan benar.

Halaman Sampul Thesis

Halaman Pengesahan Thesis


D. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang doktor (S-3) yang

digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar doktor.

Disertasi berupaya menciptakan penemuan-penemuan(teori) baru atau sumbangan

baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan berupa paparan diskusi berdasarkan

metodologi penelitian keilmuan taraf tinggi dan mendalam dengan cara menguji

hipotesis yang disusun berdasarkan teori-teori lain yang telah ditemukan

sebelumnya dan dilakukan secara mandiri. Disertasi ditulis berdasarkan

metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi.

Mahasiswa harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,


berkemampuan berpikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi

memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, teknik atau

metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji

dalam taraf yang tinggi. Dilihat dari kompleksitasnya, penulisan disertasi

dianggap sebagai yang paling mendalam dan kompleks dari segi pemaparan

berbagai aspek penelitian, mengingat pada jenjang ini para calon doktor

diharapkan dapat menunjukkan dan membuktikan secara meyakinkan kapasitas

kepakarannya nanti. Disertasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.

1. Kajian berfokus mengenai salah satu disiplin ilmu pendidikan sesuai bidang ilmu

yang dipelajari pada jenjang tertinggi (S3).

2. Kajian berfokus pada penemuan baru yang dikaji secara mendalam.

3. Dilakukan secara mandiri dan kadar orisinalitas yang tinggi.

4. Menggunakan data primer sebagai data utama.

E. Artikel Ilmiah
Salah satu tulisan atau karya ilmiah yang sering kita temui dalam dunia

akademik adalah artikel ilmiah. Artikel ilmiah merupakan karya tulis yang

dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah

yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah.

Artikel ilmiah dapat berbentuk artikel ulasan (review article) maupun artikel

penelitian (research article) dari laporan hasil penelitian yang ditulis kembali oleh

para penulisnya untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi (Abdullah &

Wibowo dalam Yati Afiyanti dkk, 2015:24). Artikel ilmiah merupakan upaya

terus-menerus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga artikel ilmiah


bukanlah sebuah hasil final yang berisi kebenaran mutlak. Artikel ilmiah hanyalah

salah satu upaya dari sekian banyak upaya untuk mencari kebenaran sehingga

setiap kritikan yang masuk adalah wajar (Banawi dan Arifin, 2015:139). Disini

dapat dipahami bahwa artikel ilmiah bertujuan untuk menyampaikan hasil kajian

dan sumbangan pengetahuan penulis artikel kepada pembaca untuk dipikirkan,

dikaji kembali dan didiskusikan baik secara lisan maupun tertulis. Disisi lain

artikel ilmiah menjadi jalan untuk membuka wacana diskusi dan kemungkinan

penelitian baru, sekaligus untuk mengetahui apakah teori-teori atau pandangan-

pandangan yang terkait dengan masalah yang diteliti layak untuk tetap diikuti atau

harus ditinjau kembali.

Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian dan gagasan ilmiah (review)

atau disebut artikel konseptual. Mungin E. Wibowo menjelaskan artikel ilmiah

hasil penelitian ditulis berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di lapangan

dan dilaporkan kembali dalam bentuk yang lebih padat, lugas, jelas, sederhana,

dan dimuat dalam jurnal agar dibaca oleh kalangan yang lebih luas (Banawi dan

Arifin, 2015:141). Sedangkan artikel konseptual ditulis berdasarkan pemikiran

atau perenungan yang mendalam terhadap objek atau fenomena tertentu

berlandaskan acuan kepada teori yang diperoleh melalui kajian pustaka (library

research) untuk tujuan yang serupa dengan tujuan penulisan artikel hasil

penelitian.

Hasil penelitian ataupun gagasan atau pemikiran ilmiah akan lebih

bermanfaat apabila telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal

ilmiah merupakan suatu sarana yang efektif untuk mempublikasikan hasil


penelitian bagi kalangan yang lebih luas. Begitupun artikel ilmiah seyogyanya

dirancang dengan menyesuaikan petunjuk penulisan jurnal yang dituju. Hampir

semua jurnal ilmiah mengeluarkan petunjuk patokan yang harus diikuti jika ingin

naskah kita dimuat di dalamnya.

Seperti halnya karya ilmiah yang lain, sebuah artikel ilmiah baiknya ditulis

secara sitematis. Pola dasar artikel ilmiah secara umum merupakan bagian-bagian

yang sudah baku, yaitu bagian pengenalan, batang tubuh, dan kepustakaan. Ketiga

bagian tersebut dapat juga disebut dengan isilah bagian awal, bagian tengah, dan

bagian akhir. Bagian pengenalan berisi hal-hal yang bersifat informatif. Terdapat

dua jenis bagian pengenalan, yaitu pengenalan yang bersifat umum (ada pada

semua jenis karya ilmiah) dan yang bersifat khusus (hanya dimiliki jenis karya

ilmiah tertentu). Batang tubuh adalah isi artikel ilmiah yang sebenarnya. Secara

umum batang tubuh terbagi menjadi tiga, yakni bagian pendahuluan, bagian isi,

dan bagian penutup. Bagian pendahuluan setidaknya berisi latar belakang masalah

dan rumusan masalah. Bagian isi berisi persoalan-persoalan inti atau materi inti

yang ingin disajikan. Bagian penutup biasanya berupa simpulan dan sara (untuk

artikel peneliti) dan simpulan atau penekanan. Bagian paling akhir dalam artikel

ilmiah adalah bagian kepustakaan, bagian ini berisi daftar pustaka yang digunakan

sebagai rujukan.

Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya dibatasi dan umumnya tidak

lebih dari 15 halaman, sudah termasul gambar dan tabel. Dengan demikian, hanya

hal-hal yang sangat perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang jumlahnya

terbatas tersebut. Kebanyakan jurnal tidak menghendaki Tinjauan Pustaka


(Literature Review). Hal-hal yang berkaitan dengan survei pustaka dipadukan

dalam pendahuluan (Introduction Background). Pemilihan dan pemilahan menjadi

amat penting dalam penulisan artikel ilmiah. Dalam banyak kasus, metode dibuat

seringkas-ringkasnya oleh penulis.

F. Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat

dengan analisis lebih dalam dan tajam.Menurut Suwardjono, Dengan kertas kerja

semua saldo akun yang ada dan penyesuaiannya dapat digambarkan dalam satu

halaman kertas sehingga pengaruh dan hubungan antara akun dapat dianalisis

untuk kepentingan manajerial. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada

seminar atau loka karya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada perhelatan

ilmiah tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertenu. Bisa jadi kertas

kerja dimentahkan karena lemah, baik dari sudut analisis rasional, empiris,

ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya. Contoh:

G. Laporan
Laporan ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang

sesuatu yang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-
saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif

mungkin. Dalam hal ini laporan dapat berupa laporan hasil penelitian dan hasil

kegiatan. Khusus untuk laporan hasil penelitian harus disusun berdasarkan

sistematika penulisan karya ilmiah yang tunduk terhadap aturan dalam penulisan

hasil penelitian ilmiah.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan

gagasan, deskripsi, atau pemecah masalah secara sistematis, disajikan secara

objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta,

teori, dan atau bukti-bukti empirik. Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji

minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen, dan substansi , sikap

penulis, serta penggunaan bahasa. Jadi, apabila suatu karya tulis tertentu

memenuhi kriteria tersebut maka ia dapat dimasukkan kedalam jenis karya ilmiah.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan jenis-jenis karya ilmiah

yang didukung dengan sumber-sumber yang lebih mendalam.


DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati. 2015. Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

APA Manual. 2010. Publication manual of the american psychological

association (6th ed.). Washington, D.C.: American Psychological

Association.

Barnawi dan Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media

Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Suwardjono.(2007).”Teori Akuntansi”.Yogyakarta:Penerbit BPFE.(SWD)

Tanjung, Bahdin Nur & Ardial. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(Proposal, Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis

Artikel Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai