Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ANALISIS TEKS AKADEMIK

Dosen Pengampu:
Putu Riana Artyanti Putri,

Oleh:
Kadek Santika (42230001)
Ni Putu Ayu Mirah Cahyani Putri (12210123)
I Gusti Putu Agung Risma Dewi (12210141)
Reynichi Rambu Ananda (1220104)
Ni Made Dinda Ananta Putri (12220089)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) DENPASAR


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah Bahasa Indonesia. Makalah ini disusun
untuk mengetahui tentang teks akademik. Pada kesempatan ini mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung kami dalam pembuatan dan
penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen yang telah memberi arahan kepada kami.
Kami selaku penyussun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih minim dan masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami dimasa yang akan datang.

Denpasar, 17 september 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teks Akademik
2.2 Tujuan
2.3 Fungsi
2.4 Ciri-ciri
2.5 Struktur
2.6 Jenis-jenis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teks Akademik
Teks Akademik atau teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh dari
pengamatan,peninjauan,penelitian dalam bidang tertentu dan disusu menurut metode tertentu
serta dapat dipertanggungjawabkan. Teks Akademik mengandung tentang ilmun pengetahuan
atau sebuah informasi ilmu yang bertujuan sebagai pengembangan ilmu akademik. Menurut
Abidin, Yunus dkk (2014: 16) Teks Akademik atau karya tulis ilmiah merupakan tulisan
yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan
Bahasa yang benar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia akademik berasal dari kata
akademik yang berarti Lembaga Pendidikan tinggi setingkat universitas,institute, atau
sekolah tinggi. Akademik adalah kata sifat yang menunjukan sesuatu yang bersifat ilmiah dan
berhubungan dengan ilmu pengetahuan sesutau yang berdasarkan teori-teori yang telah diakui
kebenarannya dan bersifat objektif.

2.2 Tujuan Teks Akdemik


Tujuan penulisan karya ilmiah dapat diperinci sebagai berikut
1. karya ilmiah disusun dengan tujuan untuk memecahkan masalah tertentu.
2. Karya ilmiah disusun untuk mencapai tujuan khususnya tertentu.
3. Karya ilmiah disusun dengan tujuan menambah pengetahuan, ilmu dan konsep
pengetahuan tentang satu pokok masalah tertentu.
4. Karya ilmiah disusun dengan tujuan untuk membina kemampuan menulis ilmiah bagi
penulisnya.
5. Kaera ilmiah disusun dengan tujuan membina kemampuan berfikir ilmiah bagi
penulisnya.

2.3 Fungsi Teks Akademik


Fungsi penulisan karya ilmiah dapat diperinci sebagai berikut
1. fungsi Pendidikan, karya tulis ilmiah berfungsi memberikan pengalaman yang
berharga bagi penulisnya sehingga ia mampu menulis, berfikir dan
mempertanggungjawabkan tulisannya secara ilmiah.
2. Fungsi penelitian, karya tulis ilmiah berfungsi sebagai sarana bagi penulisnya guna
menerapkan prosedur ilmiah dan mempraktikan dalam usaha mengembangkan ilmu
pengetahuan.
3. Fungsi fungsional, karya tulis ilmiah dapat berfungsi sebagai alat ilmu pengetahuan,
tambahan bahan Pustaka, dan kepentingan praktis dilapangan dalam satu disiplin ilmu
tertentu.

2.4 Ciri-ciri Teks Akademik


Teks akademik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sederhana dalam struktur kalimat
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana
melalui penggunaan kalimat simpleks. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya
mengandung satu aksi atau peristiwa. Hal yang membuat kalimat simpleks kadang-
kadang Panjang,sehingga terkesan tidak sederhana adalah pemadatan
informasi,pemadatan informasi secara umum terdapat pada kelompok nomina yang
digunakan untuk memperluas unsur subjek dan pelengkap.

2. Teks akademik padat informasi


Yang dimaksud padat teks akademik adalah padat akan informasi dan padat
akan akan kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat di
jelaskan pada dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks.
Kedua, informasi di padatkan melalui nominalisasi. Teks akademik padat kata
leksikal teks akedemik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi [ nomina,
verba-predikator, adjektiva, dan adverbial tertentu] dari pada kata structural
[konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya ].

3. Teks akademik banyak memanfaatkan nominalisasi


Di temukan bahwa dalam realisasi leksis pada teks-teks akademik yang di
contohkan nominalisasi digunakan untuk memadatkan informasi. Sebagai upaya
pembendaan nominalisasi di tempuh dengan mengubah leksis non benda [ antara lain
verba, abjektiva, abverbia, konjunsi ] menjadi leksis benda [ nominal ]. Nominal lisasi
pada teks akademik di tujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan lebih
ringkas dan padat.

4. Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan


ingkongruen.
Metafora gramatika adalah pergeseran dari suatu jenis leksis ke jenis leksis
lain atau dari tataran grametika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih
rendah. Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inKongruen , sebagai
kebalikan dari ungkapan yang Kongruen. Realisai secara kongruen adalah realisai
sewajar wajarnya sesuai dengan realitas, misalnya benda di realisaikan sebagai
nomina, proses direalisasikan sebagai alverb. Sebaliknya, pada realisasi secara
inongruen, proses tidak di ungkapkan dengan verba tetapi dengan nomina.

5. Banyak memanfaatkan istilah teknis


Pada prinsifnya istilah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan
menggunakan nomina yang antara lain di bangun melalui proses nominalisasi. Istilah
teknis merupakan bagian yang esensial pada teks akademik, karena istilah teknis di
gunakan sesuai dengan tuntutan bidang ilmu, tataran keilmuan, dan latar pokok
persoalan yang di sajikan di dalamnya.

6. Bersifat taksonomik dan abstrak


Taksunomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui identifikasi terhadap
sesuatu. Taksunomi menjadi ciri teks akademik, masalah taksunomi pada teks
akademik di bahas dalam konteks bahwa perpindahan dari pemaparan peristiw
duniawi dengan Bahasa sehari hari menuju penyusunan ilmiah yang sestematis
dengan Bahasa yang lebih teknis adalah perpindahan dari deskripsi menuju
klasifikasi. Teks akademik di katakana abstrak karena pokok persoalan yang di
bicarakan di dalamnya sering kali merupakan hasil dari performulasian pengalaman
nyata menjadi teori.

7. Banyak memanfaatkan system pengacuan esfora


Pengacuan esfora di manfaatkan pada teks akademik untuk menujukan prinsif
generalitas, bahwa benda tersebut didalam kelompok nomina tersebut bukan benda
yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya.

8. Tergolong dalam genre factual bukan genre fiksional


Terdapat dua jenis proses relasional, yaitu proses relasional identifikatif dan
proses relasional atributif. Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik
untuk membuat definisi atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan proses
relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan
menampilkan sifat,ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan tersebut.
Mengenai pentingnya proses relasional identifikatif untuk membuat definisi pada teks
akademik.

2.5 Struktur Teks Akademik


a. Struktur teks akademik ( pendahuluan)_
 Berisi latar belakang secara umum mengenai topik yang di bahas
 Membuat spesifikasi masalah, mulai dari yang umum hingga lebih rinci
 Merumuskan masalah yang di bahas
 Membangun alasan pentingnya membahas topik tersbut

b. Struktur teks akademik (kajian Pustaka)


 Berisi tentang bahasan bahasan penting yang berhubungan dengan topik pembahasan
 Setiap bahas berbeda, namun tetap berhubungan dengan topik dan di pisahkan
dengan sub bab
 Di dominasi oleh kutipan dari berbagai Pustaka
 Di urutkan dari pembahasan umum hingga kusus, lalu di akhiri dengan simpulan
keseluruhan kajian Pustaka

c. struktur teks akademik (hasil)


 Berupa angka, pola,dan keputusan dari prosudur metode yang di gunakan
 Semua tulisan murni berasal dari metode yang di gunakan, tidak lagi menggunakan
kutipan di dalamnya
 Teknik berhubungan dengan angka
 Angka tersebut harus di Analisa secara statistic sebagai bentuk simpulan dari seluruh
angka yang di dapatkan

d. struktur teks akademik (pembahasan)


 Berisi perbandingan dan hubungan antara kajian pustaka dan hasil
 Berisi penjelasan mengapa dan bagaimana hasil itu di dapatkan
 Menjelaskan proses fenomena terjadi
 Menyimpulkan perbandingan dan hubungan antara kajian Pustaka dan hasil
e. struktur teks akademik (simpulan)
 Berisi simpulan dari semua bab
 Tidak terdapat kutipan
 Terdapat rekomendasi berdasarkan hasil penelitian

2.6 Teks Akademik dalam genre makro


1. Ulasan Buku
Ulasan buku disebut juga resensi. Ulasan buku juga sering dipakai sebagai bahan
kritik terhadap sebuah buku. Resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah
buku, termasuk kelemahan dan keunggulannya untuk dideritahukan kepada pembaca.
Ualasan buku dalam teks akademik sedikit berbeda karena tidak dituukan sebagai
kritik. Ulasan buku penting dalam teks akademik karena mempermudah kita mencari
buku bahan ajar atau buku refrensi. Keduanya dapat membantu kita dalam Menyusun
kajian Pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian, atau artikel ilmiah.
2. Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian atau rancangan kegiatan.
Proposal dapat berupa proposal penelitian atau proposal kegiatan.
3. Laporan
Menurut Yusuf Tapehe dalam statistika dan rancangan percobaan (2014), percobaan
adalah penyelidikan terencana untuk mendapatkan fakta baru atau untuk memperkuat
atau menolak hasil-hasil percobaan terdahulu.
Laporan dikelompokan menjadi dua, yaitu laporan penelitian dan laporan kegiatan.
4. Artikel ilmiah
Artikel ilmiah dikelompokan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. Pada
dasarnya artikel penelitian adalah laporan penelitian yang disusun dalam bentuk
artikel. Artikel konseptual adalah artikel sebagai hasil pemikiran mengenai sesuatu
secara konseptual.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai