Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat nya
lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang membangun teks akademik ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan
salam atas junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap
gulita menuju alam yang terang benderang.
Dalam penyusunan makalah ini tentu saja jauh dari kesempurnaan. Kerena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 Simpulan............................................................................................................20
3.2 Saran..................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21
2
BAB I
PENDHULUAN
Menurut Abidin, Yunus dkk (2014:16), Teks akademik atau karya tulis ilmiah
merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis
dengan menggunakan bahasa yang benar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akademik berasal dari kata
akademi yang berarti lembaga pendidikan tinggi setingkat universitas. Akademik adalah
kata sifat yang menunjukkan sesuatu yang bersifat ilmiah dan berhubungan dengan ilmu
pengetahuan. Sesuatu yang berdasarkan teori teori yang telah diuji dan bersifat objektif.
Teks akademik dapat berwujud dalam berbagai jenis, jenis jenis teks akademik yang
terdapat di lingkungan perguruan tinggi adalah antara lain buku, ulasan buku, proposal
penelitian, proposal kegiatan, laporan penelitian (yang dapat berbentuk tugas akhir,
skripsi, tesis, atau disertasi), laporan kegiatan, dan artikel ilmiah (makalah). Jenis-jenis
tersebut merupakan genre makro yang masing-masing didalamnya terkandung
campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai
sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre subgenre yang
lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
3
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks non
akademik. Teks akademik dan non akademik ditandai oleh ciri ciri tertentu
(Depdikbud,1993:2).
Karya tulis ilmiah merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dalam kehidupan
akademik. Dalam setiap langkah akademik karya tulis ilmiah selalu hadir dan menjadi
tugas insan akademik guna menunjukkan derajat keilmiahannya. Teks akademik atau
karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun
secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar (Yunus dkk, 2014:16).
Perbedaan antara teks akademik dan teks non akademik perlu dijelaskan secara
memadai dengan mengidentifikasi ciri ciri yang ada. Ciri ciri teks akademik antara
lain sederhana, padat, objektif, dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum
terdapat bukti bukti empiris yang dianjurkan untuk memberikan penjelasan yang
memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logistik
itu. (Wiranto, 2012). Akibatnya, ciri ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara
naluri tanpa disadarkan pada data atau teori tertentu.
Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis, dan teks non akademik
diasosiasikan dengan teks lisan. Teks tulis bukan teks yang dimediakan dengan
tulisan. Sebaliknya, teks lisan bukan teks yang dituturkan secara lisan. Sebagai
contoh, teks berita yang didengarkan di radio adalah teks tulis yang dimediakan
secara lisan, dan naskah drama dalam bentuk dialog adalah teks lisan yang
dimediakan dengan tulisan.
5
b. Menganalisis Pentingnya Teks Akademik
Teks akademik diperlukan karena sebagai insan akademik, pada saat merancang
penelitian atau kegiatan, diperlukan teks yag disebut proposal penelitian atau
proposal kegiatan, dan perlu dilaporkan kepada pihak lain dalam teks yang disebut
laporan penelitian atau laporan kegiatan. Dan disaat menyampaikan pemikiran di
forum seminar atau mengkomunikasikannya di jurnal, maka perlu di formulasikan
dalam teks yang disebut artikel ilmiah.
Penulisan karya tulis ilmiah memiliki beberapa tujuan dan fungsi. Tujuan
penulisan karya ilmiah dapat diperinci sebagai berikut:
Disamping tujuan diatas, karya ilmiah memiliki beberapa fungsi antara lain
sebagai berikut:
6
Berdasarkan tujuan dan fungsi karya tulis ilmiah diatas, karya tulis ilmiah
merupakan kegiatan yang bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi dunia luas.
Melihat betapa pentingnya karya tulis ilmiah tersebut, penulis karya ilmiah harus
benar benar menusun karyanya dengan baik dan benar sehingga dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. (Yunus dkk, 2014:17-18).
Secara umum teks akademik ditandai oleh sifat sifat baku, logis, lugas, dan objektif.
Namun demikian, definisi teks akademik dengan ciri ciri diatas belum memadai, karena
sebuah teks yang dikatakan tidak akademik sekalipun, dalam hal tertentu, menunjukkan
ciri ciri akademik, dan sebaliknya, teks yang dikatakan akademik masih menampakkan
ciri ciri non akademik.
Perubahan verba menjadi nomina untuk menyatakan proses pada teks akademik.
Pada teks akademik, pemilihan nomina (bukan verba) untuk menggambarkan proses
bukanlah sebuah kebetulan, melainkan suatu tuntutan. Nomina merupakan salah satu
alat untuk mengabastraksi konsep. Perunahan verba menjadi nomina itu digunakan
untuk memadatkan informasi dan menggeneralisasi peristiwa subjektif menjadi objektif.
7
Ciri-ciri lisan dan ciri-ciri tulis merupakan sebagian kecil dari cir-ciri teks akademik
dan non akademik. Berikut ciri-ciri yang membedakan teks akademik dan teks non
akademik.
8
minor
Yang dimaksud pada teks akademik adalah padat akan informasi dan padat akan
kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari
dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks, kedua, informasi
dipadatkan melalui nomalisasi.
Kepadatan leksial juga dapat dilihat dari kelompok nomina yang terbentuk dari
kelompok nomina yang terbentuk dari rangkaian dua kata leksial atau lebih tanpa
disisipi oleh kata struktural apa pun.
9
4) Teks Akademik Banyak Memafaatkan Nominalisasi
Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain
atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih rendah.
Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai kebalikan dari
ungkapan yang kongruen (Halliday, 1985:321: Martin,1992:6-7, 406-417). Realisasi
secara kongruen adalah realisasi yang sewajar-wajarnya sesuai dengan realitas,
misalnya benda direalisasikan sebagai nomina, proses direalisasikan sebagai verba,
kondisi direalisasikan sebagai adjektiva, dan sirkumtansi direalisasikan sebagai
adverbia. Sebaliknya, pada realisasi secara inkongruen, proses tidak diungkapkan
10
dengan verba tetapi dengan nomina, kondisi tidak diungkapkan dengan adjektiva
tetapi dengan nomina, dan sebagainya.
11
menjadi teori (Halliday , 1993a:57-59;Halliday, 1993b:70-81; Martin, 1993b:
211.212; Martin, 1993c: 226-228). Pemformulasian yang demikian itu
sesungguhnya merupakan proses abstaksi yang antara lain dicapai dengan
nominalisasi dalam kerangka untuk memahami dan menginterpretasikan realitas.
Terdapat dua jenis proses relasional, yaitu proses relasional identifikatif dan
proses relasional atributif. Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik
untuk membuat definisi atau identifikasi teerhadap sesuatu, sedangkan proses
relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan
menampilkan sifat, ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan tersebut.
Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut
memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah. Untuk memenuhi sifat
monologis tersebut teks akademik mendayagunakan kalimat indikatif-Dekklaratif
yang berfungsi sebagi proposisi-memberi, berbeda dengan kalimat Indikatif-
Interogatif yang berfungsi sebagai Proposisi-Meminta atau kalimat Imeratif yang
berfungsi sebagai Proposal-Meminta. Pada teks akademik penulis tidak meminta
12
kepada pembaca untuk melakukan sesuatu (jasa), dan juga tidak meminta informasi,
tatapi memeri informasi.
13
(Halliday, 1993a:58). Dengan demikian, pada teks akademik, tidak terkecuali teks-
teks akademik yang dicontohkan, terjadi objektifikasi.
Secara ideasional, karena transitivitas pada kalimat minor tidak dapat dikenali,
makna yang bersifat eksperiensial yang melibatkan partisipan, proses, dan
sirkumstansi pada kalimat tersebut juga tidak dapat diungkapkan . selain itu, karena
hubungan interdependensi pada kalimat minor tidak dapat digolongkan ke dalam
kalimat indikatif-dekalaratifinterogatif atau imperatif, kalimat tersebut tidak
mengungkapkan fungsinya sebagai proposisi-memberi atau proposal-meminta.
Padahal, informasi pada teks akademik perlu disampaikan melalui penggunaan
kalimat indikatif-deklaratif yang mengemban fungsi sebagai proposisi-memberi.
14
14) Teks Akademik Tergolongan ke dalam Genre Faktual bukan Genre Fiksional
Teks akademik yang demikian itu tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre
fiksional. Teks-teks tersebut dikatan faktual, karena teks-teks tersebut ditulis
berdasarkan pada kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau rekaan atau khayalan
(Martin,1985b; Martin, 1992:562-563). Dilihat dari segi genre makro dan genre
mikro, teks-teks akademik yang dijadikan tugas digolongkan kedalam genre makro
artikel ilmiah atau artikel jurnal. Sebagai artikel ilmiah, teks-teks tersebut
mengandung beberapa genre mikro sekaligus, antara lain deskripsi , eksplanasi,
prosedur, eksposisi, dan diskusi. Terdapat kecenderungan bahwa setiap subbab atau
setiap tahap dalam struktur teks pada artikel mengandung genre mikro yang
berbeda, sesuai dengan karakteristik subbab-subbab tersebut.
Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis, misalnya
buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan
artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di
dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre genre mikro seperti deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah gendre yang
di gunakan untuk genre yang di gunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan, dan gendre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat
didalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
a. Ulasan Buku
Buku dapat di kelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku
referensi adalah buku yang digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada
saat orang menyusun karya ilmiah. Ulasan buku yang juga sering disebut dengan
timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang
dimaksud. Ulasan seperti ini dibutuhkan pada saat menyajikan kajian pustaka dalam
proposal penelitian, laporan penelitian (yang berupa skripsi,tesis dan disertasi), atau
artikel ilmiah.
15
Ulasan buku memiliki struktur teks identitas^orientasi^tafsiran
isi^evaluasi^rangkuman evaluasi ( tanda ^ berarti diikuti oleh).
b. Proposal
c. Laporan
d. Artikel ilmiah
1. Membuat Rangkuman
16
rangkumannya(Djuharni, 2001). Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil
merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar
dalam bentuk pokok-pokoknya saja. Rangkuman sering disebut juga ringkasan,
yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan pada tulisan jenis
rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang
tetap diperhatikandan dippertahankan.
Untuk mencapai hal di atas, langkah-langkah yang harus ditempuh bagi seorang
penulis rangkuman adalah sebagai berikut.
17
Pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau
tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh.
b. Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat
catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap
bagian atau setiap paragraf.
c. Dengan berpedoman hasil catatan, perangkum mulai membuat rangkuman dan
menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan dengan
menggunakan bahasa perangkum sendiri. Hanya saja, apabila perangkum merasa
ada yang kurang enak, perangkum dapat membuka kembali bacaan yang akan
dirangkum.
d. Perangkum perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakanperbaikan
apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren.
e. Perangkum perlu menulis kembali hasil rangkumannya berdasarkan hasil
perbaikan dan memastikan bahwa rangkuman yang dihasilkan lebih pendek
dibanding dengan bacaan yang dirangkum.
Carilah beberapa teks yang dimuat di buku, jurnal penelitian, majalah, surat
kabar, atau media lain baik cetak maupun elektronik. Kemudian, lakukan sesuai
dengan poin berikut ini.
18
4. Tulislah hasil atau jawaban dari Poin (1) sampai dengan Poin (3) di lembar
kertas, lalu kumpulkan pada waktu yang disepakati antara Anda dan dosen
pendamping anda.
b. Proyek
1. Membuat konversi dari teks yang kurang akademik menjadi teks yang
lebihakademik;
2. Mempertanyakan segala sesuatu yang terkait dengan seluk-beluk teks
akademik, dan menuangkan hasilnya dalam bentuk tulisan;
3. Mendiskusikan materi tertentu dengan teman-teman Anda, dan menuangkan
hasilnya dalam bentuk tulisan;
4. Melakukan kegiatan belajar apa pun yang Anda pandang dapat mendukung
pemahaman Anda terhadap teks akademik, dan menuangkan hasilnya dalam
bentuk tulisan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teks akademik adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Teks akademik dapat berwujud dalam berbagai jenis, jenis jenis teks akademik
yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi adalah antara lain buku, ulasan buku,
proposal penelitian, proposal kegiatan, laporan penelitian (yang dapat berbentuk tugas
akhir, skripsi, tesis, atau disertasi), laporan kegiatan, dan artikel ilmiah (makalah).
Teks akademik diperlukan karena sebagai insan akademik, pada saat merancang
penelitian atau kegiatan, diperlukan teks yag disebut proposal penelitian atau proposal
kegiatan, dan perlu dilaporkan kepada pihak lain dalam teks yang disebut laporan
penelitian atau laporan kegiatan. Dan disaat menyampaikan pemikiran di forum seminar
atau mengkomunikasikannya di jurnal, maka perlu di formulasikan dalam teks yang
disebut artikel ilmiah
4.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa, kita harus memahami dan mampu membangun teks
akademik karena teks akademik adalah sesuatu yang penting dalam lingkungan
perguruan tinggi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, yunus, dkk. 2014. Kemampuan Menulis Berbicara Akademik. Bandung: Rizki
Press.
http://www.academia.edu/33281928/MENELUSURI_DAN_MENGANALISIS_MODE
L_TEKS_AKADEMIK
21