Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
KONSEP TEKS AKADEMIK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5.
RISWANDI_D10121487
MARSELA VIONITA_D10121261
VIGOR BOHDAN RAHMADITYA_D10121311
DITA MAHARANI_D10121466
VERANITA MARIA ANGGREANI_D10121347
ADAM PRAYOGA SAPURTA_D10121038
ABDUL RAHMAN_D10121723
MOHIRHAM_D10121352
RISMA_D10121346
VANDER BRAYEN_D10121252
MOHAMMAD ATILAH_D10121345

TAHUN AJARAN
2020/2021
UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang
sempurna dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami berjudul “Teks
Akademik”, sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di universitas tadulako.

Dalam makalah ini kami menjelas tentang konsep teks akademik, dan juga ini kami
ucapkan terimakasi kepada teman teman kolompok 5 atas partisipannya untuk
menyelesaikan makalah ini. Dengan keseriusan dalam pembuatan makalah ini sehingga
kita dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan rasa percaya diri.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi teman teman dan pembaca khususnya memotivasi
untuk memulai penulisan makalah, serta dapat pembelajaran bagi kami dalam
pembuatan makalah.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari
tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan
saran dari teman-teman demi perbaikan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah karya ilmiah ini, dapat menjadi inspirasi bagi
teman-teman dan pembaca, untuk memulai berkarya khususnya dalam hal
tulis menulis. Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi
materi maupun dari tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima kritik dan saran dari teman-teman demi perbaikan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah karya ilmiah ini, dapat menjadi inspirasi bagi
teman-teman dan pembaca, untuk memulai berkarya khususnya dalam hal
tulis menulis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………..
A... LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………….
B... RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………
C... TUJUAN PEMBAHASAN………………………………………………………
D… MANFAAT………………………………………………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………
A…CIRI CIRI TEKS AKADEMIK DAN TEKS NONAKADEMIK…………….
B…PENTINGNYA TEKS AKADEMIK…………………………………………...
C…TEKS AKADEMIK DENGAN BERBAGAI JENDRE MAKRO…………….
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………...
A…KESIMPULAN…………………………………………………………………...
B…SARAN…………………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUANA
1.1 Latar Belakang
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai
jenis,misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian,
laporanpraktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro
yangmasing-masing didalamnya terkandung campuran dari beberapa genre
mikroseperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
Genremakro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks
secarakeseluruhan, dan genre mikro adalah subgenresubgenre yang lebih kecil
yangterdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut. Beragam
genremikro itu telah Anda pelajari di Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau
MadrasahTsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah
Aliyah(MA). Bab ini mengajak Anda untuk mengeksplorasi bagaimana berbagai
jenisteks akademik berproses di lingkungan akademik dan mengapa Anda
memerlukanteks-teks tersebut untuk mengekspresikan diri. Untuk mencapai hal
itu, Andadiharapkan: (1) menelusuri kaidah- kaidah dan ciri-ciri teks akademik
dalamgenre makro untuk menguak kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
sebagaibahasa ilmu pengetahuan; (2) menanya alasan mengapa diperlukan teks
akademikd a la m g en r e m ak r o ; ( 3 ) me n g g a l i te k s ak a d e m ik d al a m g e n r e
ma k r o ; ( 4 ) membangun argumen tentang teks akademik dalam genre makro; (5)
menyajikanteks akademik dalam genre makro; (6) membuat rangkuman tentang hakikat
danpentingnya teks akademik dalam genre makro; (7) membuat proyek belajar.

1.2 Rumusan Masalah


• Apa pengertian teks akademik?
• Apa saja ciri-ciri dari teks akademik dan nonakademik?
• Bagaimana cara menganalisis pentingnya teks akademik

1.1 Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui bahwa teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat


mirror,kalimat takgramatikal,dan teks akademik biasanya mengambil genre factual bukan
fiksional.

1.4 Manfaat
• Meningkatkan kemampuan Bahasa dalam bidang
• Meningkatkan kesadaran aktivitas akan peran penting sebagai agen transformasi pola
berfikir melalui penggunaan Bahasa Indonesia
• Meningkatkan akses dan relefansi Pendidikan tinggi berbasis Bahasa Indonesia
BAB 2
PEMBAHASAN

A.Pengertian Teks Akademik Dan Non Akademik

Teks akademik atau yang sering juga di sebut teks ilmiah adalah tulisan yang
diperoleh dari pegamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dan dapat dipertanggung jawabkan. Teks non akademik ialah teks yang
penulisanya tidak didukung oleh fakta umum yang biasanya hanya bedasarkan fakta pribadi
dan menggunakan bahasa formal yang popular Teks akademik atau yang juga sering disebut
teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks
nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Untuk membedakan keduanya, Anda harus
menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan memahami ciri-ciri teks akademik, Anda akan merasa
yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan akademik Anda. Terbukti
bahwa dalam menjalani kehidupan akademik, Anda harus membaca dan mencipta teks
akademik.

2.1 Ciri-Ciri Teks Akademik

B. Ciri-ciri Teks Akademik

1. Teks Akademik Bersifat Sederhana dalam Struktur Kalimat

Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yangsederhana melalui


penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks
tidak diukur dari panjang pendeknya, tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung.
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa,
sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau
peristiwa dan dapat dinyatakan dengan hubungan parataktik atau hipotaktik. Betapa pun
panjang sebuah kalimat simpleks, secara struktural kalimat tersebut hanya tersusun dari tiga
unsur secara linier, yaitu unsur subjek (dicetak tebal), unsur predikator (digarisbawahi), dan
unsur pelengkap dan atau keterangan (dicetak miring). Studi ini menguji keterkaitan antara
usia dan kinerja manager.

Kesederhanaan struktur pada kalimat simpleks tersebut mendukung ciri keilmiahan


teks akademik. Kenyataan tentang penggunaan kalimat simpleks yang lebih banyak daripada
kalimat kompleks secara ideasional menunjukkan logika kesederhanaan. Hal yang membuat
kalimat simpleks kadang-kandag panjang, sehingga terkesan tidak sederhana, adalah
pemadatan informasi. Pemadatan informasi secara umum terdapat pada kelompok nomina
yang digunakan untuk memperluas unsur subjek dan pelengkap. Dengan demikian,
kesederhanaan pada struktur kalimat simpleks belum tentu merupakan kesederhanaan pada
struktur kelompok nomina. Sering sekali, subjek dan pelengkap sebuah kalimat sangat
panjang, padahal kedua unsur itu hanya berupa kelompok nomina.

Apabila demikian halnya kekompleksan tidak terletak pada struktur kalimat,tetapi


pada struktur kelompok nomina yang digunakan untuk menyatakan subjek dan pelengkap
pada kalimat tersebut. Namun demikian, kenyataan tersebut tidak berarti bahwa pada teks-
teks akademik kalimat kompleks tidak digunakan. Pada teks-teks tersebut, jenis kalimat
kompleks tertentu tetap digunakan. Ternyata jenis kalimat kompleks yang cenderung dipilih
adalah kalimat kompleks yang berhubungan secara hipotaktik (dengan konjungsi seperti
apabila, karena, dan ketika), bukan kalimat kompleks yang berhubungan secara parataktik
(dengan konjungsi seperti dan, kemudian, dan lalu). Secara logikosemantik, kalimat
kompleks hipotaktik yang demikian itu menunjukkan nilai logis dalam hal persyaratan
(untuk konjungsi apabila), sebab-akibat (untuk konjungsi karena), dan sebab-akibat dan atau
urutan peristiwa (untuk konjungsi ketika).

Di pihak lain, kalimat kompleks parataktik sebagaimana terlihat pada konjungsi yang
digunakan berfungsi sebagai ekstensi informasi yang lazim dijumpai pada gaya
nonakademik lisan. Buku itu ditulis oleh ilmuwan terkenal dan digunakan di banyak
universitas di dunia adalah contoh kalimat kompleks parataktik, dan Buku itu menjadi buku
wajib di banyak universitas, karena buku itu memuat teori-teori mutakhir adalah contoh
kalimat kompleks hipotaktik.

2. Teks Akademik Padat Informasi

Yang dimaksud padat pada teks akademik adalah padat akan informasi dan padat akan
kata-kata leksikal. Kepadatan informasi disajikan pada subbab ini, sedangkan kepadatan
leksikal. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama,
informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui
nominalisasi.

Pada sisi kalimat simpleks, informasi yang dipadatkan dapat berupa kalimat sematan yang
ditandai oleh “[[...]]” atau kelompok adverbia yang ditandai oleh “[...]”, pemadatan
campuran, yaitu pemadatan yang terjadi pada unsur baik subjek maupun pelengkap.
Pemadatan informasi yang lain hanya terjadi pada unsur subjek atau pelengkap saja.

Dari kenyataan tentang besarnya jumlah kalimat simpleks yang disertai pemadatan
informasi pada teks-teks di atas, dapat digarisbawahi bahwa kalimat simpleks digunakan
sebagai salah satu cara untuk memadatkan informasi. Dengan demikian, dari sisi pemadatan
informasi melalui kalimat simpleks, semua teks yang seperti itu dapat dikatakan
menunjukkan ciri teks akademik secara ideasional.
Akan tetapi, perlu digarisbawahi pula bahwa tidak semua kalimat simpleks
mengandung pemadatan informasi, dan bahwa kalimat kompleks juga berpotensi
mengandung pemadatan. Pada sisi nominalisasi, pemadatan informasi terjadi di tingkat
leksis. Nominalisasi adalah upaya pembendaan dari, misalnya, proses (verba), kondisi
(adjektiva), sirkumstansi (adverbia), dan logika (konjungsi). Bukti bahwa nominalisasi
berdampak pada pemadatan informasi dapat ditunjukkan dengan ilustrasi sebagai berikut.
Kata komunikasi atau interaksi pada Teks Bahasa (Beratha,2004) sesungguhnya merupakan
pemadatan dari “serangkaian proses tentang aktivitas seseorang (orang pertama) yang
sedang berbicara kepada orang lain (orang kedua), dan orang kedua tersebut mendengarkan
sambil memberikan tanggapan, sehingga orang pertama yang sebelumnya berperan sebagai
penutur kemudian berperan sebagai pendengar yang juga akan memberikan tanggapan untuk
didengarkan kembali oleh orang kedua”. Apabila proses tersebut diungkapkan dengan
kalimat, akan dibutuhkan sejumlah kalimat, tetapi sejumlah kalimat tersebut dapat
diungkapkan dengan hanya satu kata, komunikasi atau interaksi. Pemadatan informasi
melalui nominalisasi seperti itu sering merupakan pengungkapan leksis secara inkongruen
yang melibatkan metafora gramatika.

3. Objektif

Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian,
siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

4. Netral

Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena
itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca
perlu dihindarkan.

5. Sistematis

Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

6. Logis

Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola
deduktif.
7. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)

Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu
menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-
gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang
seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya
dihindarkan.

8. Tidak Pleonastis

Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat katakatanya atau tidak
berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

2.1 Ciri-Ciri Teks Akademik yang Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif Dan
atribut
Dari beberapa ciri teks tersebut. Terdapat dua jenis proses relasional, yaitu
prosesrelasional identifikatif dan proses relasional atributif. Proses relasional
identifikatifmerupakan alat yang baik untuk membuat definisi atau identifikasi terhadap
sesuatu,sedangkan Proses relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat
deskripsidengan menampilkan sifat,ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan. Wignell,
Martin danEggins (1993:149-152) menyatakan bahwa biasanya definisi dibuat terhadap istilah
teknis. Namun demikian, tidak semua istilah teknis yang terdapat di teks-
teks akademik,terutama istilah teknis yang belum umum, didefinisikan atau diidentifikasikan.
Padahalmelalui proses relasional identifikatif, definisi semacam itu dapat dibuat dengan
baik.Selain itu, melalui proses relasional identifikatif itu, definisi juga berfungsi untuk
mentransfer pengetahuan umum ke dalam pengetahuan yang lebih khusus (Martin, 1993b:209
-210).Kenyataan tentang sedikitnya istilah teknis yang didefinisikan pada teks-teks akademik
itumenyebabkan teks-teks tersebut, secara ideasional cenderung sulit dicerna. Di pihak
lain,mengenai pentingnya proses relasional atributif untuk membuat deskripsi pada
teksakademik, dapat dinyatakan bahwa menampilkan sifat, ciri, atau keadaan pokok
persoalanyang diketengahkan berarti membuat deskripsi tentang pokok persoalan.
Untukmempermudah pemahaman mengenai proses relasional identifikatif dan atributif, mari
kitasimak kedua contoh berikut yang dapat digunakan untuk membedakan antara
relasionalidentifikatif dan atributif.Contoh Kalimat Identifikatif:Usia adalah bagian dari
eksistensi yang dihitung dari awal kelahiran sampai titik waktutertentu.Contoh Kalimat
Atributif:Usia merupakan salah satu faktor demografi yang mempengaruhi diferensiasi tenaga
kerjadalam sikap dan perilaku.
2.2 Teks Akademik Bersifat Monologis
Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebutmemberikan
informasi kepada pembaca dalam satu arah. Untuk memenuhi sifat monologistersebut teks
akademik mendayagunakan kalimat indikatif- deklaratif yang berfungsi sebagaiproposisi-
memberi, berbeda dengan kalimat indikaif-deklaratif yang berfungsi sebagai proposal-
meminta.Informasi yang diberikan oleh penulis berkenaan dengan pokok persoalan
yangdibahas didalam teks. Secara interpersonal, melalui kalimat- kalimat indikatif-
deklaratif, penulis teks akademik tidak menunjukkan posisi yang lebih tinggi dari pada pemba
ca.Meskipun kalimat indikatif- deklaratif masih ditemukan pada teks akademik dalam
jumlahyang relatif kecil, jenis kalimat tersebut mengembangkan fungsi sebagai proposisi-
meminta.
2.3 Ciri-Ciri Teks Akademik Bentuk Pasif
Ciri bahwa teks akademik memanfaatkan bentuk pasif sudah lama dibahas,
tapikenyataanya ini hendaknya tidak d ipahami sebagai kebalikannya bahwa teks akademik
tidakmemanfaatkan bentuk aktif. Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik
dimaksudkanuntuk menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan
sebagai subjekdijadikan pokok persoalan yang dibicarakan didalam teks tersebut.Terbukti
bahwa teks akademik yang dicontohkan menunjukkan ciri keilmiahanmelalui bentuk
pasif,terutama untuk proses material, mental, verbal, dan perilaku, pada tekstersebut perilaku
cenderung dihilangkan dengan menggunakan bentuk pasif yang cukup besar.

2.4 Ciri-Ciri Teks Akademik Tak Mengandung Kalimat Minor dan Kalimat
TakGramatikal
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkurangan
salahsatu dari unsur pengisi subjek atau
finitl prediktor.
Akibatnya, kalimat tersebut dapatdianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak
dapat pula dianalisis menurut jenisdan fungsinya.Secara ideasional, karena transtivitas pada
kalimat minor tidak dapat dikenali,
yang bersifat eksperiensial yang melibatkan partisipan, proses, dan sirkumtansi pada kalimat
tersebut tidak dapat diungkapkan. Secara interpersona, karena kalimat minor tidak
dapatdigolongkan kedalam kalimat indikatif-deklaratif interogatif atau imperatif kalimat
tersebuttidak dapat mengungkapkan fungsinya sebagai proposisi memberi atau proposal
meminta.Sedangkan kalimat tak gramatikal adalah kalimat yang secara
gramatikalmengandung kekurangan kelebihan unsur-unsur tertentu, misalnya kata-kata
leksikal sepertinomina (yang berfungsi sebagai subjek) dan verba (yang berfunsi sebagai
finit/predikator),atau kata-kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi. Teks akademik
yang mengandungkalimat tagramatikal, baik yang berkekurangan maupun berkelebihan
unsur tertentu, adalahteks yang menunjukkan ciri bahasa tak baku.
B. Ciri-ciri Teks Non Akademik

1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi

2. Fakta yang disimpulkan subyektif

3. Gaya bahasa konotatif dan popular

4. Tidak memuat hipotesis

5. Penyajian dibarengi dengan sejarah

6. Bersifat imajinatif

7. Situasi didramatisir

8. Bersifat persuasif

9. Tanpa dukungan bukti

2.2 Perbedaan Teks Akademik Dan Non Akademik

Perbedaan antara teks akademik dan teks non akademik perlu dijelaskan secara
memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang
berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciriciri antara lain
sederhana, padat, objektif, dan logis (Lihat misalnya Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa
tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris
yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang
pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu (Wiratno, 2012). Akibatnya, ciri-ciri
tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori
tertentu. Anda, sebagai insan akademik, tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara
akademik berdasarkan argumen yang kuat. Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks
akademik menjadi penting karena teks akademik merupakan dimensi tersendiri apabila
dibandingkan dengan jenis-jenis teks yang lain (Bazerman, 1998:15-27), dan teks akademik
cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahamkan isinya kepada target
pembaca (Martin & Veel, Eds., 1998:31)

B. Ciri-ciri Teks Non Akademik

1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi

2. Fakta yang disimpulkan subyektif

3. Gaya bahasa konotatif dan popular

4. Tidak memuat hipotesis

5. Penyajian dibarengi dengan sejarah

6. Bersifat imajinatif

7. Situasi didramatisir

8. Bersifat persuasif

9. Tanpa dukungan bukti

2.2 Perbedaan Teks Akademik Dan Non Akademik

Perbedaan antara teks akademik dan teks non akademik perlu dijelaskan secara
memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang
berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciriciri antara lain
sederhana, padat, objektif, dan logis (Lihat misalnya Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa
tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris
yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang
pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu (Wiratno, 2012). Akibatnya, ciri-ciri
tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori
tertentu. Anda, sebagai insan akademik, tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara
akademik berdasarkan argumen yang kuat. Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks
akademik menjadi penting karena teks akademik merupakan dimensi tersendiri apabila
dibandingkan dengan jenis-jenis teks yang lain (Bazerman, 1998:15-27), dan teks akademik
cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahamkan isinya kepada target
pembaca (Martin & Veel, Eds., 1998:31)
B.Pentingnya Teks Akademik

Teks akademik atau karya ilmiah dapat diartikan suatu tulisan yang penyajiannya sesuai
dengan keilmuan dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistemika bahasa yang baik dan benar.
Jenis-jenis teks akademik yang sering dijumpai anataralain buku, ulasan buku, proposal
penelitian, proposal kegiatan, laporan penelitian, laporan kegiatan, dan artikel ilmiah.
Apabila dimasukan kedalam konsep konsep gendre, jenis-jenis teks tersebut masuk kedalam
gendre makro. Di dalam masing-masing gendre makro itu, terkandung campuran dari
beberapa gendre mikro seperti dekripsi, laporan, presedur, eksplansi, dan diskusi. Gendre
makro adalah gendre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan,
gendre mikro adalah subgendersubgender yang lebih kecil yang ada didalamnya dan
dipayung oleh gendre-gendre makro.

2.1 Tujuan dan fungsi teks akademik

Penulisan teks akademik memiliki beberapa tujuan dan fungsi. Tujuan penulisan teks
akademik dapat diperinci sebagai berikut.

a. Teks akademik disusun untuk mencapai tujuan khususnya tertentu.

b. Teks akademik disusun dengan tujuan menambahkan pengetahuan, ilmu, dan konsep
pengetahuan tentang suatu pokok masalah tertentu.

c. Teks akademik disusun dengan tujuan untuk memecahkan masalah tertentu.

d. Teks akademik disusun dengan tujuan untuk membina kemampuan menulis ilmiah bagi
penulisnya.

e. Teks akademik disusun dengan tujuan membina kemampuan berpikir ilmiah bagi
penulisnya.

Disamping tujuan diatas, teks akademik memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

1.Fungsi Pendidikan Karya Tulis Ilmiah memberikan pengalaman yang sangat


berharga bagi penulis karena selama membuat karya ini, penulis benar -benar berkutat
dengan dunia berpikir, menulis, mengkaji, sehingga ia dapat mempertanggung jawabkan
secara ilmiah apa yang telah ia buat.

2.Fungsi Penelitian Karya Tulis Ilmiah sebagai sarana bagi penulisnya guna
menerapkan prosedur ilmiah dan mempraktikkannya dalam usaha ilmu pengetahuan.

3. Fungsi Fungsional Karya Tulis Ilmiah sebagai alat pengembanagn ilmu


pengetahuan, tambahan pustaka, dan kepentingan praktis di lapangan dalam suatu
disiplin ilmu tertentu. Berdasarkan tujuan dan fungsi penulisan teks akademik diatas, jelas
bahwa teks akademik merupakan kegiatan yang bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi
dunia luas. Melihat betapa pentingnya karya teks akademik tersebut, penulisan teks
akademik harus benar-benar menyusun karya dengan baik dan benar sehingga dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

C.TEKS AKADEMIK DENGAN BERBAGAI GENRE MAKRO

Teks akademik dalam genre makro dalam berbagai jenis misalnya buku, ulasan buku,
laporan penelitian, laporan praktikum,dan artikel ilmiah. Insan yang berada di lingkungan
akademik, terutama dosen dan mahasiswa tidak dapat terlepas dan teks akademik. Teks
akademik tersebut di perlukan dalam kegiatan penelitian, mulai dari perancangan pembuatan
laporan hingga penyampain pemikiran di forum seminar atau jurnal.

Ketika membaca karya karya ilmiah seperti buku, insan akademik harus mampu
mencernanya dengan saksama agar dapat memahami isinya.pemahaman yang di sertai
dengan cara berpikir kritis dan kreatif perlu dikomunikasikan dalam bentuk tulisan, salah
satunya berupa teks ulasan buku menulis teks ulasan buku tidak sekedar menguraikan isi
buku yang di ulas, tetapi juga menjelaskan bagaimana buku tersebut dapat memenuhi tujuan
atau fungsi sosialnya insan akademik khususnya mahasiswa harus mampu membangun tesk
akademik dalam genre marko seperti ulasan buku untuk keperluan akademik. Teks
Akademik Tergolong ke dalam Genre Faktual bukan Genre Fiksional Sebagian besar teks
akademik yang dikutip sebagai tugas pada poin-poin di atas adalah artikel ilmiah. Teks
akademik yang demikian itu tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre fiksional. Teks-
teks tersebut dikatakan faktual, karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan
empiris, bukan pada rekaan atau khayalan (Martin, 1985b; Martin, 1992:562-563). Dilihat
dari segi genre makro dan genre mikro, teks-teks akademik yang dijadikan tugas tersebut
dapat digolongkan ke dalam genre makro artikel ilmiah atau artikel jurnal. Sebagai artikel
ilmiah, teks-teks tersebut mengandung beberapa genre mikro sekaligus, antara lain deskripsi,
eksplanasi, prosedur, eksposisi, dan diskusi. Terdapat kecenderungan bahwa setiap subbab
atau setiap tahap dalam struktur teks pada artikel mengandung genre mikro yang berbeda,
sesuai dengan karakteristik subbab-subbab tersebut.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

• Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan yang
diperolehsesuai dengan sifat k eilmuannya dan didasari menurut metode
terten tu dengansistematika penulisan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya/keilmiahannya.
• Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya
buku,ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum,
dan artikelilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-
masing di dalamnyaterkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti
deskripsi, laporan, prosedur,eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro
adalah genre yang digunakan untukmenamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang
terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makrotersebut.
• Secara umu artikel diartikan dengan tulisan yang dipublikasikan melalui surat
kabaratau p u n majalah . K ata a r t i k e l in i b er p ad a n an d en g an k a ta
a r t i c l e dalam bahasaInggris, yang berarti karangan atau tulisan dalam surat
kabar atau majalah. DalamKamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan,
“artikel : karya tulis lengkap dalammajalah, surat kabar, dan sebagainya”

3.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan yaitu agar makalah ini dapat menjadi refrensi atau rujukanbag i
mah asiswa lain nya. Dan has il an alisa atau r eview buk u ini d ap at
men jad ipenilaian untuk menciptakan buku yang lebih baik lagi agar memudahkan
pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Delia, 2. P. (2017). penggunaan teks akademik. sriwijawa:


http://cynthiamandasari.blogspot.com/2017/04/makalah-bahasa-indonesia-penggunaan.html?m=1.

sudaryanto, 2. A. (2004). Akademik dan Nonakademik. Bandung, jawa barat, indonesia: scribd.com.
Https://www.coursehero.com/file/p50spua.

Anda mungkin juga menyukai