Anda di halaman 1dari 3

Analytical Exposition Text

Pengertian, Struktur, dan Contoh | Bahasa


Inggris Kelas 11

Students, pernah membaca kalimat atau tulisan yang berisi tentang opini (pendapat)? Misalnya
seperti kalimat berikut: “Do you agree that music is important in our life? Yes I do, music has
certain role completing our day to day activities.” Dalam bahasa Inggris, kalimat itu termasuk
sebagai analytical exposition. Nah, untuk tahu apa itu pengertiannya dan bagaimana
penggunaannya, langsung aja kita bahas di bawah ini.

Pengertian Analytical Exposition?

Dari pengertian di atas, kita bisa tahu kalau analytical exposition text berisi pemikiran penulis
tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya, baik benda, kejadian, ataupun tempat. Teks ini
termasuk dalam argumentative text karena menunjukkan suatu pendapat (argumen) terhadap
sesuatu. Fungsi sosialnya adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dihadirkan
adalah topik yang penting untuk dibahas. Kamu perlu ingat, kalau analytical exposition text
tidak “berusaha” untuk mengubah sudut pandang pembacanya, ya, Squad. Teks ini murni hanya
berisi pendapat penulis.

Struktur analytical exposition text


“Terus, kalau aku mau buat analytical exposition text, gimana caranya?”

Tenang, Squad. Sekarang kita akan membahas bagian apa saja yang membentuk analytical
exposition text. Analytical exposition text terdiri dari:

1. Thesis
Pada bagian thesis ini, penulis harus memberitahu pembaca tentang topik utama yang akan
ditulisnya. Thesis selalu bisa kamu temukan di paragraf pertama teks. Di bagian ini, pembaca
juga bisa melihat mengapa penulis memberikan pendapat terhadap hal yang menjadi topiknya.

2. Arguments

Di paragraf selanjutnya, kamu bisa menemukan bagian arguments. Penulis akan menuliskan
pendapat untuk mendukung topik utama yang telah disampaikan sebelumnya. Biasanya
dalam analytical exposition terdapat lebih dari dua argumen. Semakin banyak argumen yang
ditampilkan, pembaca akan semakin percaya bahwa topik yang dibahas adalah topik yang
penting atau membutuhkan perhatian.

3. Reiteration/Conclusion

Bagian ini selalu terletak di akhir teks dan menjadi paragraf penutup tulisan. Reiteration berisi
penegasan kembali posisi dan pendapat penulis terhadap topik utama.

Agar kamu semakin paham, coba kamu lihat contoh analytical exposition text di bawah ini:

Kaidah Kebahasaan
Selain struktur, kamu juga harus tahu tentang language features dalam penulisan analytical
exposition text, Squad. Kaidah kebahasaannya adalah berikut ini:

1. Penulisan analytical exposition text menggunakan simple present tense.

2. Menggunakan kata-kata yang mengekspresikan pikiran atau perasaan penulis,


contohnya: experience, feel, know, realize, sense, think, dll.
3. Menggunakan internal conjunction yaitu kata penghubung yang menghubungkan
argumen di antara dua klausula. Internal conjunctions dapat dibagi menjadi empat
kategori, yaitu (1) addition (penambahan) Contohnya besides, in addition, further. (2)
Comparisons (perbandingan), seperti but, vice versa, meanwhile, on the other hand. (3)
Time (waktu), misalnya kata second, then, then, next. (4) Cause-effect (akibat). Contoh
katanya antara lain consequence, as a result, so, the result.

4. Menggunakan causal conjunctions (reason–why) atau sebab-akibat. Misalnya kata as


a result, because, by, consequently, despite, due to, for that reason, dll.

Mudah 'kan, Squad? Kalau kamu mau berlatih untuk membuat analytical exposition text, kamu
bisa minta bantuan ke guru-guru di ruanglesonline yang standby untuk review tulisanmu biar
semakin oke. Tinggal kirim foto tugas/PR mu melalui aplikasi ruangguru dan dapatkan
solusinya.

Anda mungkin juga menyukai