Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Analytical Exposition

Analytical exposition adalah salah satu jenis teks yang akan


menjelaskan secara rinci pendapat penulis terhadap fenomena
atau isu yang terjadi tanpa bermaksud mempengaruhi pembaca
untuk setuju atau melakukan sesuatu.
Lalu, tujuan analytical exposition text itu apa? Teks ini lebih
memberi keyakinan ke pembaca bahwa topik yang dibahas
memang penting untuk menjadi diskusi bersama, Sobat. Maka dari
itu, terkadang penulis menambahkan pertanyaan di akhir tulisan,
seperti “Do you agree with this decision?” atau “What do you
think about this topic?”

Language Features/Ciri-ciri Kebahasaan Analytical Exposition


Berikut beberapa ciri kebahasaan dari analytical exposition:

1. Teks ini membahas fakta atau hal yang terjadi di masa kini,
sehingga kita perlu menggunakan simple present tense.

2. Karena kita perlu mengutarakan opini kita, kita juga perlu


menggunakan kata-kata yang dapat digunakan untuk
mengekspresikan apa yang kita rasa atau fikirkan, seperti
experience, seem, feel, know, think, realize, sense, dsb.
3. Dalam proses menjabarkan pendapat kita, adakalanya kita
perlu menghubungkan satu kalimat dengan klausa yang lain.

Struktur Analytical Exposition


Generic structure sebuah analytical exposition terdiri dari
thesis, arguments, dan reiteration/conclusion.

Thesis
Mulai yuk, di bagian pertama dalam menulis analytical
exposition, yaitu thesis. Sobat Pintar dapat menuliskan apa
yang akan kita diskusikan atau sampaikan di bagian thesis ini.
Bisa juga ditambahkan nih, apa saja alasan yang menyebabkan
fenomena atau sebuah isu tersebut terjadi agar para pembaca
bisa memprediksi mengapa kita menjelaskan pendapat kita
terhadap topik yang dipilih.

Bagian thesis pada umumnya terletak di paragraf pertama, ya.


Ingat, jelaskan dengan baik pendapat kita di bagian thesis agar
pesan dapat tersampaikan dan dipahami pembaca dengan baik.

Arguments
Kita melanjutkan perjalanan dalam menulis analytical exposition
di bagian kedua, nih. Di bagian ini, Sobat Pintar sudah bisa
menjabarkan lebih rinci lagi berkaitan dengan topik yang
sedang dibahas. Kita bisa juga lho, menyebutkan lebih dari satu
pendapat atau perspektif. Hal ini juga bertujuan agar pembaca
lebih mempercayai bahwa hal yang sedang kita bahas itu
matter dan perlu mendapat perhatian lebih.

Ingat juga ya, Sobat. Pendapat-pendapat yang dijabarkan dalam


bagian arguments ini wajib berhubungan dengan apa yang
disebutkan di bagian sebelumnya, yakni thesis. Sehingga, kita
perlu fokus dan menghindari pembahasan yang terlalu luas.

Reiteration/Conclusion
Cihuy! Sampai juga kita di bagian akhir dalam proses penulisan
analytical exposition. Bagian ini pastinya terletak sebagai
paragraf terakhir, yang bisa kita sebut conclusion atau
kesimpulan. Di paragraf ini biasanya kita memberikan sebuah
penegasan kembali perspektif atau posisi kita terhadap topik
yang diangkat dalam tulisan kita.

Anda mungkin juga menyukai