A. Tujuan Penilaian
B. Fungsi Penilaian
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik
memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah
berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun
untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
C. Prinsip Penilaian
Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagai berikut.
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagai berikut.
HORTATORY EXPOSITION
A Hortatory exposition is a type of spoken or written text that is intended to explain the
listeners or readers that something should or should not happen or be done. To strengthen the
explanation, the speaker or writer needs some arguments as the fundamental reasons of the
given idea. In other words, this kind of text can be called as argumentation. Hortatory
exposition text can be found in scientific books, journals, magazines, newspaper articles,
academic speech or lectures, research report etc. Hortatory expositions are popular among
science, academic community and educated people.
Language Features:
The use of emotive words (e.g. worried, alarmed etc)
The use of words that qualify statements (e.g. usual, probably etc)
The use of words that link arguments (e.g. firstly, However, therefore etc)
The use of compound and complex sentence
The use of modals and adverbs (e.g. may, must, should, etc)
The use of subjective opinions using pronouns I and we
Analytical exposition dan Hortatory exposition hingga saat ini masih menjadi dua jenis teks yang sulit dibedakan.
Jika melihat penjelasannya mungkin semua orang akan bisa membedakan kedua jenis teks ini, namun saat sudah
bertemu langsung dengan contoh teks nya ternyata memang tidak mudah. Sebenarnya menentukan perbedaan
antara Analytical dan Hortatory exposition ini bukan sulit sih kalo menurut saya, tapi selalu ada rasa ragu untuk
menyatakan dengan tegas “ini sih contoh hortatory” atau “owh kalo ini pasti analytical” karena kedua jenis teks
ini sebenarnya memiliki lebih banyak persamaan daripada perbedaan, jadi sangat wajar kan kalau kita bingung
dalam membedakannya.
Bagi sobat yang sudah sempat membaca penjelasan tentang exposition text yang sudah saya terbitkan lebih dulu,
mungkin saat ini sudah ada bayangan ya bahwa perbedaan tipis antara Analytical dan Hortatory exposition itu
sudah bisa kita lihat dari generic structure nya. Nah, kali ini saya ingin mencoba untuk membahasnya lagi dengan
harapan tulisan atau postingan kali ini bisa membantu sobat pembaca untuk lebih memahami apa sebenarnya
perbedaan mendasar antara teks Analytical Exposition dengan Hortatory Exposition. Silahkan dibaca, saya harap
sobat bisa menemukan hal baru dalam tulisan saya kali ini. – Bigbanktheories.com
dalam sebutannya. Hal ini mengindikasikan bahwa keduanya tergolong kedalam jenis teks yang sama yaitu
Exposition Text. Jika kita terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia, kata “exposition” berarti “pemaparan” atau
“penjelasan yang rinci”. Yang jadi pertanyaan adalah, apa yang dijelaskan? Yang dijelaskan dalam teks exposition
adalah argument dari opini si penulis supaya pembaca mendapatkan pemahaman yang jelas tentang isu ataupun
Sekarang kita sudah tau bahwa Analytical dan Hortatory exposition itu termasuk kedalam jenis yang sama, jadi
sangat wajar kan jika keduanya memiliki banyak kemiripan. Lalu dimana letak perbedaannya kalau begitu? Kita
mulai dari awal banget ya, berdasarkan sumber yang saya temukan dan mungkin juga sudah pernah sobat amati
di berbagai sumber di internet, perbedaan mendasar yang pertama adalah pada tujuan dari kedua jenis teks
tersebut, dimana hortatory exposition lebih bertujuan untuk meyakinkan pembaca akan opini si penulis atau
menyarankan agar suatu hal dilakukan sedangkan analytical exposition tujuannya adalah memberitahukan atau
menyadarkan pembaca akan keberadaan suatu isu yang muncul di lingkungan mereka serta memposisikan bahwa
Kedua jenis teks ini memang didominasi oleh argumen si penulis, oleh karena itu keduanya juga tergolong
kedalam Argumentative Text. Karena porsi besar dari konten nya adalah argumen, sangat wajar jika keduanya
memiliki pengaruh terhadap pikiran pembaca, dan sangat wajar jika setelah membaca tulisan berjenis analytical
ataupun hortatory exposition, seseorang akan mengalami perubahan dari sisi pola pikir maupun sikap atau tingkah
laku. Kondisi inilah yang sering kali membingungkan bagi kita untuk membedakan antara analytical dan hortatory
exposition, karena keduanya sama-sama terkesan mempengaruhi pembaca, seolah-olah keduanya adalah jenis
hortatory exposition, padahal tidak seperti itu sebenarnya. Intinya, kalau hortatory itu pada bagian akhir dia secara
gamblang memberikan sebuah saran akan masalah atau isu yang di angkat, inilah sebabnya dari segi generic
structure hortatory exposition, bagian akhirnya adalah “recommendation”. Sedangkan untuk analytical, dibagian
akhir dia hanya akan menyatakan ulang pendirian atau opini yang dinyatakan oleh penulis di bagian awal, bisa
dikatakan ini adalah penekanan mengapa sang penulis mengambil sikap seperti yang dia utarakan dalam
tulisannya, dan inlah alasannya pada generic structure analytical exposition, bagian akhirnya adalah “reiteration”
Supaya penjelasan di atas lebih jelas, perhatikan generic structure dari analytical dan hortatory exposition text
berikut ini:
Argument
Reiteration
Thesis Statement
Argument
Recommendation
Bagaimana sobat, sedikit sekali kan perbedaannya. Sekarang kita lanjutkan pembahasannya. Kalau tadi kita sudah
membahas perbedaan analytical dan hortatory exposition dari tujuan dan generic structure nya, kali ini saya akan
menambahkan sedikit informasi lagi berkaitan dengan bagian opening atau bagian awal dari masing-masing teks
tersebut. Pada hortatory exposition bagian awalnya akan diisi dengan isu atau masalah yang diangkat menjadi
bahan pembahasan dalam teks tersebut, sedangkan untuk analytical exposition, belum tentu pada bagian awalnya
itu merupakan sebuah problem atau masalah yang perlu di pecahkan, bisa jadi itu merupakan “stance” atau
pendirian si penulis akan suatu isu yang dia anggap penting untuk di bicarakan misalnya saja si penulis
mengatakan “I think it’s good to have moustache”, pernyataan seperti ini bisa saja mengawali sebuah analytical
exposition, karena ini menyatakan dengan tegas posisi ataupun opini si penulis akan suatu hal.
Sejauh ini itu saja sih perbedaan antara analytical exposition dan juga hortatory exposition, saya harap penjelasan
yang saya sajikan bisa dimengerti dengan mudah dan bisa menambah wawasan baru bagi sobat pembaca. Jika
nanti saya menemukan informasi tambahan, tentu akan saya update di artikel ini. Sekarang saatnya kita melihat
dan mempelajari contoh analytical dan hortatory exposition yang sudah saya siapkan berikut ini.
Nowadays, there are a lot of people who love to watch movie. Some of them go to the cinema when a new movie
is on display and some others watch movie on their laptop or smartphone. I think watching movie has good effect
Firstly, what we see in a movie is not only the characters or the story line, but also the language in its real use.
Most of the characters in a movie are native speakers of english, so we are not only observing the real usage of
each vocabulary, but also the correct pronunciation of each words. It allows us to train our listening skill, speaking
Secondly, a movie usually contains so many characters. Therefore, I believe there will be so many conversations
in the movie. It means there will be more chance for a new vocabulary to show up during the conversation. We
may be able to predict the meaning of the vocabulary by looking at the story line, situation or even the context.
And if we still couldn’t understand the meaning, we can look it up in our vocabulary at home. The more we do
Based on my explanation above, it is clear that watching movie will help us to improve our vocabulary in a fun
way.
Pada saat ini, ada banyak orang yang suka menonton pilem. Sebagian dari mereka pergi ke bioskop saat sebuah
pilem baru sedang ditayangkan dan sebagian yang lainnya menonton pilem di laptop atau smartphone mereka.
Saya pikir menonton pilem memiliki efek yang bagus bagi kita karena hal itu bisa membantu kita untuk
Pertama-tama, yang kita lihat dalam sebuah pilem bukan hanya karakter atau jalan cerita nya saja, namun juga
bahasa dalam penggunaan yang sebenarnya. Sebagian besar dari karakter dalam sebuah pilem adalah penutur asli
Bahasa Inggris, jadi kita tidak hanya mengamati penggunaan sebenarnya dari setiap kosakata, namun juga
pengucapan yang tepat dari masing-masing kata tersebut. Hal ini memungkinkan kita untuk melatih kemampuan
mendengar kita, kemampuan bicara dan juga kemampuan kita untuk menggunakan kosakata dalam konteks.
Yang kedua, sebuah pilem biasanya berisikan begitu banyak karakter. Oleh karena itu, saya percaya akan ada
begitu banyak percakapan dalam pilem tersebut. Hal ini berarti akan ada lebih banyak kesempatan bagi kosakata
baru untuk muncul selama percakapan tersebut terjadi. Kita bisa menduga makna dari kosakata tersebut dengan
melihat jalan cerira, situasi atau bahkan konteks nya. Dan bila kita masih tidak bisa memahami artinya, kita bisa
mencari nya dalam kamus kita di rumah. Semakin sering kita melakukan kegiatan ini, semakin banyak kosakata
Berdasarkan penjelasan saya di atas, sudah jelas bahwa menonton pilem akan membantu kita untuk meningkatkan
Recently, online games have become a huge business. The companies who produce online games managed to
make their business grow masively because they have so many users. Unfortunately, they do not care whether
their users are adult or children, as long as they can make a lot of profit from it. They also didn’t realize that their
product has negative effect on young users such as kids and teenagers.
Online games often contain violent act in it. Some of them are: shooting other players, stabbing with knife, hit an
NPC character with baseball bat, hit and run over some NPCs by using car and many more. Children who play
this actually enjoy the activity, they even laugh when they did it because they think it was just a game. They didn’t
realize that it influence their behaviour. We can see from the news on TV that violence among kids is rising now,
one of the reason is the online game that they play in a game center which far away from their parents supervision.
All online games companies make money through items purchase done by its players or users. Every users who
want to be great in the game was forced to use their money to buy certain equipments or additional stuff for their
upgrade. Children who play the game are no different. The problem is that they do not have money to do so. We
can guess what happen next. The children would take their parents money secretly and use it to buy something on
the game. There have been so many cases about this until this very moment, some of them were not about hundreds
Belakangan ini, game online telah menjadi bisnis yang sangat besar. Perusahaan yang memproduksi game online
berhasil membuat bisnis mereka tumbuh dengan pesat karena mereka memiliki begitu banyak pengguna.
Sayangnya, mereka tidak perduli apakah pengguna mereka adalah orang dewasa atau anak-anak, selama mereka
bisa menghasilkan keuntungan dari hal itu. Mereka juga tidak menyadari bahwa produk mereka memiliki dampak
Game online sering mengandung tindak kekerasan di dalamnya. Beberapa diantaranya adalah: menembak pemain
lain, menikam dengan pisau, memukun karakter NPC dengan pemukul baseball, menabrak dan melindas beberapa
NPC dengan menggunakan mobil dan masih banyak lagi. Anak-anak yang memainkan ini benar-benar menikmati
kegiatan ini, mereka bahkan tertawa saat melakukannya karena mereka pikir ituhanyalah sebuah permainan.
Mereka tidak menyadari bahwa hal itu mempengaruhi prilaku mereka. Kita bisa melihat nya melalui berita yang
ada di TV bahwa kekerasan diantara anak-anak tengah meningkat sekarang, salah satu alasannya adalah game
online yang mereka mainkan di pusat permainan yang sangat jauh dari pengawasan orang tua mereka.
Semua perusahaan game online menghasilkan uang melalui pembelian item yang dilakukan oleh para pemain atau
pengguna nya. Setiap pengguna yang ingin menjadi hebat dalam permainan itu dipaksa untuk menggunakan uang
mereka untuk membeli peralatan tertentu atau barang tambahan untuk upgrade mereka. Anak-anak yang
memainkan permainan tersebut tidaklah berbeda. Masalahnya adalah mereka tidak memiliki uang untuk
melakukan hal itu. Kita bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya. Anak-anak itu akan mengambil uang milik
orang tua mereka secara diam-diam dan menggunakan nya untuk membeli sesuatu dalam permainan tersebut.
Telah ada banyak kasus tentang hal ini hingga saat ini, beberapa diantaranya bukan lagi tentang ratusan ribu
Sebagai orang tua, saya percaya kita tidak boleh mengijinkan anak-anak kita untuk bermain game online lagi
mudah ya. Terimakasih banyak sudah membaca penjelasan tentang perbedaan analytical dan hortatory exposition
kali ini, mudah-mudahan bermanfaat. Sampai jumpa lagi dalam artikel menarik lainnya.
Thesis: This pre-conclusive paragraph states the writer’s point of view about the
topic discussed. Writer has show himself in clear position of the discussed topic.
Paragraph 1 is the thesis of this analytical exposition text. It states the fact of the
very fatal impact of the smoking habit. Clearly the writer wants to say that
smoking is not a good habit.
Arguments: Presenting arguments in analytical exposition text is as important
as giving conflict plot in narrative text. The series of argument will strengthen
the thesis stated before. In this example of analytical exposition text, paragraph
2 and 3 are the detail arguments presented in a reporting fact to support that
smoking is not good even for smokers themselves. Furthermore, people who do
not smoke but they are in smoky area have the bad effect too from the smoking
habit.
Reiteration: This end paragraph actually is restating the thesis. It is something
like conclusive paragraph from the previous arguments. The last paragraph of
this example of analytical exposition points again that smoking is not good for
smokers and people around smokers. However smoking is very good for
Cigarette Companies
Notes on the generic structure of this example of analytical exposition
I. Teks ini hampir sama dengan Analytical Exposition, dapat ditemukan pada
berbagai macam surat maupun artikel yang bersifat membujuk,
mempengaruhi misalnya surat pembaca, promosi, surat terbuka dan lain-lain.
* Arguments *
Serangkaian alasan yang mendukung ide penulis.
* Recommendation *
Berisi anjuran, nasihat atau apa yang seharusnya atau tidak seharusnya
dilakukan menanggapi persoalan yang diangkat.
The generic structure is as follow:
Thesis; thesis is similar to tentative conclusion which needs to be proven by
certain fact and argument. In the end, it can be true or false
Arguments; this is the phase which try to examine and support that the thesis
stated above is true.
Recommendation; this is what should or should not be done in the hortatory
text. This recommendation is differentiating from analytical exposition.
IV.Tujuan Komunikatif
Membujuk, mempengaruhi dan menganjurkan kepada pembaca, pendengar
bahwa sesuatu seharusnya atau tidak seharusnya menjadi permasalahan.
To persuade the readers that something should or should not be the case.
V. CONTOH TEKS.
Higher Education for Woman
In this modern era, there are still some parents who are reluctant about
sending their daughter to college. Such narrow attitude shown to woman higher
education is largely due to the traditional role of woman in society. A woman is
expected just to be a wife and a mother most parents believe that if their
daughter gets married and chooses to be a housewife, then the higher education
will be a waste. However an educated woman does not only make a better wife
abut also contributer better thing to the large society.
Nowadays more women are successfully combining their career and
marriage. Educated women are richer both emotionally and financially. They are
able to find an outlet for monotonous drudgery of their housekeeping. They
bring more satisfaction and contentment to their lives.
Depriving girl of higher education is crash discrimination. Time has
changed. Modern society need the talents of its people regardless of gender.
Today women work alongside men. In fact, in the last few decades women have
made outstanding contributions to society.
Woman should be given the freedom to be educated whether they get
married or go to work after finishing their education because it is only through
education that a woman will find herself useful and discover what she wants in
life. A woman who work is not an insult to her husband. Conversely, her husband
should feel proud of her achievement since marriage is actually an equal
partnership. Therefore, parents should not think that girls should receive less
education just because they will get marriage one day.
Example II
How can we see the generic structure of the hortatory example above?
Thesis: the importance of wearing helmet which is stated in the first paragraph
Argumentative: Wearing helmet gives a total protection and giving a chance in
imaging self which presented in the second paragraph.
Recommendation: Bikers should wear helmet properly to get the benefits.
Discussion
Definition of Discussion
Discussion is a text which present a problematic discourse. This problem will be
discussed from different viewpoints. Discussion is commonly found in
philosophical, historic, and social text.
Generic Structure of Discussion
1. Statement of issue; stating the issue which is to discussed
2. List of supporting points; presenting the point in in supporting the presented
issue
3. List of contrastive point; presenting other points which disagree to the
supporting point
4. Recommendation; stating the writer' recommendation of the discourse
Language Feature of Discussion
1. Introducing category or generic participant
2. Using thinking verb; feel, hope, believe, etc
3. Using additive, contrastive, and causal connection; similarly, on the hand,
however, etc
4. Using modalities; must, should, could, may, etc
5. Using adverbial of manner; deliberately, hopefully, etc
Example
The Advantage and Disadvantage of Nuclear Power
Nuclear power is generated by using uranium which is a metal mined in various
part of the world. The first large scale of nuclear power station was opened at
Calder Hall in Cumbria, England in 1956.
Some military ships and submarines have nuclear power plant for engine.
Nuclear power produces around 11% of the world's energy needed, and
produces huge amounts of energy. It cause no pollution as we would get when
burning fossil fuels. The advantages of nuclear plant are as follow:
It costs about the same coal, so it is not expansive to make.
It does not produce smoke or carbon dioxide, so it does not contribute
to the greenhouse effect.
It produces huge amounts of energy from small amount of uranium.
It produces small amount of waste.
It is reliable.
On the other hand, nuclear power is very, very dangerous. It must be sealed up
and buried for many years to allow the radioactivity to die away. Furthermore,
although it is reliable, a lot of money has to be spent on safety because if it
does go wrong, a nuclear accident ca be a major accident.
People are increasingly concerned about this matter. In the 1990's nuclear
power was the fastest growing source of power in many parts of the world.