Disusun Oleh :
Evalina Munthe (20080103)
Ferla Febriza (20080084)
Erma seppi (20080090)
Resfa Aprida Putri (20080101)
Suci Rafitri (20080074)
Diperiksa Oleh :
Dr. Dina Ramadhanti,M.Pd.
Padang
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan modul pembelajaran membuat Essai Kritik
untuk siswa kelas XII SMA.Modul pembelajaran dengan judul “Cara membuat Essai
Kritik dengan baik dan benar ” ini disusun berdasarkan standar isi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).Penyajian materi dalam modul ini berbasis contextual
teaching and learning (CTL).Oleh karena itu, penyajian materi dalam modul CTL
adalah menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata agar pembelajaran
lebih bermakna bagi siswa.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................3
Daftar Isi...............................................................................................4
Petunjuk Penggunaan Modul.............................................................5
Kegiatan Pembelajaran 1
A. Kompetensi Dasar...........................................................................6
B. Indikator Pencapaian......................................................................6
C. Tujuan Pembelajaran.....................................................................6
D. Materi...............................................................................................7
Lembar Kerja 1....................................................................................20
Kegiatan Pembelajaran 2
A. Kompetensi Dasar...........................................................................21
B. Indikator Pencapaian......................................................................21
C. Tujuan Pembelajaran.....................................................................21
D. Materi...............................................................................................22
A. Evaluasi............................................................................................29
B. Rangkuman......................................................................................32
C. Rubrik Penilaian.............................................................................33
D. Kriteria Kelulusan Modul..............................................................35
E. Daftar Rujukan...............................................................................36
4
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Bacalah petunjuk pengunaan modul berikut ini,untuk memudahkanmu mempelajari
modul!
1. Bacalah dengan seksama standar kompensi,kommpetensi dasar,indikator,dan tujuan
pembelajaran yang terncantum dalam modul ini!
2. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan.Setiap kegiatan akan kamu pelajari selama 2 X
40 Menit.Pada kegiatan pembelajaran 1,kamu akan mempelajari konsep-konsep
laporan hasil percobaan.Pada pembelajaran 2 kamu akan berlatih membuat teks
laporan hasil percobaan dan pada pembelajaran 3,kamu akan melakukan evaluasi
keterampilan membuat teks laporan hasil percobaan.
3. Bacalah materi menulis teks laporan hasil percobaan dengan seksama dan ilustrasi
yang diberikan,kemudian jawab pertanyaan yang diajukan!
4. Apabila kamu mengalami kesulitan memahami materi dan peta konsep menulis
teks laporan hasil percobaan mintalah petunjuk kedapada guru!
5. Kerjakanlah latihan yang ada didalam modul ini untuk meningkatkan
pemahamanmu mengenai materi menulis teks laporan hasil percobaan!
6. Untuk mengetahui tingkat keterampilanmu menulis teks laporan hasil
percobaan,kerjakan evaluasi yang ada didalam modul ini!
7. Setelah mengerjakan evaluasi,lakukanlah evaluasi diri dengan mengoreksi kembali
keterampilan membuat teks laporan hasil percobaanmu,berdasarkan rubrik penialaian
yang terdapat pada bagian akhir modul!
8. Bacalah referensi lain yang berhubuingan dengan materi menulis teks laporan hasil
percobaaan agar kamu mendapatkan pengetahuan tambahan!
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Menganalis Sistematika Kritik Sastra Dan Sastra
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit
A. Kompetensi Dasar
3.13 Menganalisis sistem dan kebahasaan kritik dan esai.
B. Indikator Pencapaian
3.13.1 Menganalisis sistematika dan kebahasaan kritik dan esai
3.13.2 Menemukan isi dan sistematika, kebahasaan kritik dan esai
3.13.3 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai dengan memerhatikan sistematika dan
kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.13.4 Menyusun kritik dan esai berdasarkan konstruksi dengan memerhatikan
sistematika dan kebahasaan
3.13.5 Mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulis
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan
CLIL dengan model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), peserta didik
dapat memahami pengertian kritik, mengidentifikasi jenis-jenis esai, mengidentifikasi
bagian-bagian esai, mengidentifikasi perbedaan kritik dan esai, memahami prosedur
penyusunan kritik dan esai, menentukan unsur-unsur kritik dan esai, persamaan dan
perbedaan kritik dan esai, dari aspek pengetahuan dan pandangan, menulis kritik dan
esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan dan pandangan tertulis, dan
mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulisdengan rasa
ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama
proses pembelajaran.
6
D. Materi
Hallo anak anak pada proses pembelajaran saat ini kita akan mencoba membuat essai
kritik,pernahkah kamu merasa ingin mengomentari sesuatu?kamu mungkin punya
penilaian tersendiri terhadap alur atau tema yang disajikan. Nah, penilaian tersebut
dapat digolongkan sebagai kritik dan esai. Apa itu kritik dan esai?Pada Materi Bahasa
Indonesia Kelas 12 ini kita akan mencoba megenali apa yang dimaksud dengan kritik
dan pengertian esai.
Kritik dan esai adalah dua jenis tulisan yang hampir sama. Keduanya sama-sama
mengungkapkan pendapat atau argumen. Namun, penulis kritik dan esai haruslah
melakukan analisis dan penilaian secara objektif terlebih dahulu agar dapat dipercaya.
Pengertian Esai
Esai adalah karangan prosa yang berisi pandangan pribadi penulis mengenai
sebuah objek atau fenomena. Jadi, teks esai tak hanya digunakan untuk
membahas objek, seperti sebuah karya, melainkan juga dapat digunakan untuk
membahas berbagai fenomena, seperti bahasa, budaya, politik, agama, dan lain
sebagainya.
7
Nah setelah kamu telah mengetahui apa-apa saja pengertian kritik dan
esai,langkah selanjutnya sebelum kamu mulai mengkritik dan sebelum membuat
essai,baiknya kamu harus mengetahui apa saja perbedaan antara kritik dan
essai.
Dalam kritik, penilaian pada karya dilakukan secara objektif dan disertai
data serta alasan yang logis. Sementara pada esai, penilaian dilakukan
dengan subjektif alias menurut pendapat pribadi penulis esai.
Penilaian karya dalam sebuah kritik dilakukan dengan menggunakan
kajian teori yang sudah mapan, misalnya berdasarkan teori
postmodernisme atau teori feminisme. Sementara pada esai, penilaiannya
jarang mencantumkan kajian teori.
Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh,
sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek
atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
Sekalipun tidak membahas sebuah objek atau fenomena secara
menyeluruh, hal-hal yang menarik pengamatan atau pandangan penulis
esai tetap dilakukan secara utuh.
Nah, berdasarkan sudut pandang penulisnya, perbedaan kritik dan esai adalah
sebagai berikut:
1. Tesis
Adalah pendapat atau opini umum yang biasanya berupa pengenalan dan
deskripsi karya pada kritik atau pengenalan dan definisi umum isu pada
esai.
2. Rangkaian argumen
Merupakan argumen atau pendapat-pendapat penulis sebagai penjelasan
khusus dari tesis umum yang telah dipaparkan. Pada teks kritik, bagian ini
akan banyak memuat data, fakta, atau teori yang teruji untuk mendukung
argumennya. Esai biasanya tidak terlalu banyak menggunakan fakta atau
data karena sifatnya biasanya masih memiliki hipotesis baru.
3. Penegasan ulang
Merupakan perumusan kembali secara ringkas mengenai tesis dan
berbagai argumen yang telah disampaikan. Hal ini untuk menyilangkan
kembali antara tesis awal dan rangkaian argumen menjadi kesatuan ide
utuh yang dapat diserap dengan baik oleh pembaca. Bagian ini dapat berisi
penilaian akhir dan saran konkret dalam teks kritik. Esai juga sebaiknya
memuat solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang dibahas.
10
11
Buatlah pandangan pribadimu mengenai topik yang telah tersebut.
Siapkan argumen untuk mendukung pernyataan pribadimu, boleh juga dilengkapi
dengan pendapat ahli atau data yang cukup memadai.
Tulislah sebuah esai berdasarkan hal telah disiapkan sebelumnya. Jangan ragu
untuk menggunakan gaya bahasa kita sendiri. Karena pada akhirnya, cara yang
sama seperti menulis esai akan kita lakukan: proses melengkapi struktur dan edit.
Nah setelah kamu telah mengetahui apa-apa saja yang dilakukan dalam
mengonstruksi kritik dan essai,sekarang kamu harus memperhatikan contoh
beserta strukturnya berikut ini agar kamu lebih mengetahui bagaimana cara
membuat teks kritik dan essai dengan baik dan benar.
Contoh Teks Kritik dan Esai beserta Strukturnya
Contoh Esai
Berikut adalah contoh esai menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 193) dilengkapi
strukturnya di setiap sub judul.
Dari sini memang kemudian berkembang gaya Putu Wijaya: sebuah teater
yang dibangun dari dialektik antara ”peristiwa” dan ”cerita”, antara
kehadiran aktor dan orang-orang yang hanya bagian komposisi panggung,
antara kata sebagai alat komunikasi dan kata sebagai benda tersendiri.
Juga teater yang hidup dari tarik-menarik antara patos dan humor, antara
suasana yang terbangun utuh dan disintegrasi yang segera mengubah
keutuhan itu.
13
Sebelum kamu bisa mengerjakan teks kritik dan essai,kamu juga harus mengetahui
apa-apa saja perbedaan kritik dengan essai sebagai berikut ini :
Perbandingan Kritik dan Essai
Rangkuman
14
Penugasan Mandiri
Berdasarkan perbandingan di atas,bacalah dua teks berikut ini.Tentukanlah yang
mana merupakan teks kritik dan mana yang merupakan teks esssai.Jelaskan alasanmu!
Teks 1
Mengupas Tuntas Siberut
Siberut, beserta orang-orang di dalamnya menyimpan sejarah perlawanan yang
panjang terhadap kekuasaan dan politik ekologi di Indonesia. Ia merupakan salah satu
pulau paling besar di Kepulauan Mentawai. Dari sanalah Darmanto dan Abidah Billah
Setyowati bertemu dalam satu pembahasan. Darmanto merupakan peneliti
perladangan tradisional Mentawai, yang juga bekerja sama dengan UNESCO (United
Nation Educational Scientific and Cultrural Organization). Darmanto pertama kali
menjejakan kaki di Siberut tahun 2003. Sedangkan Abidah menyelesaikan tesis untuk
Universitas Hawaii. Pada awal pembuatan buku ini, sekitar tahun 2007, mereka
menghabiskan tiga tahun untuk menjabarkan perebutan kekuasaan yang kompleks di
Hutan Siberut.
Mereka pun menyusun Berebut Hutan Siberut: Orang Mentawai, Kekuasaaan, dan
Politik Ekologi (2012). Buku ini terdiri dari sepuluh bab. Masing-masing bab
memiliki satu pembahasan yang utuh dan dapat dibaca secara terpisah. Namun
penempatan urutan bab memudahkan pembaca mengenal Siberut beserta
kompleksitasnya secara sistematik dan lebih mendalam.
Pembaca akan mengenal sejarah panjang Siberut pada lima bab awal. Sedangkan pada
lima bab setelahnya, lebih banyak menceritakan Orang Siberut serta interaksinya
terhadap kekuasaan lain.
Darmanto dan Abidah menjabarkan kondisi alam Siberut dengan proporsional.
Sehingga pembaca yang buta mengenai pulau ini bisa meraba suasana hutan lewat
penjelasannya. Meski tidak terfokus pada penelitian berbasis geologi maupun biologi,
tetapi tidak serta merta melepaskan aspek tersebut pada pembentukan keunikan Pulau
Siberut. Ini menjadi nilai lebih karena tak banyak buku yang menjelaskan sejarah
Sisberut secara tuntas.
Di sisi lain, Orang Siberut digambarkan secara polos dan apa adanya. Penulis tidak
melebih-lebihkan atau menutupi kenyataan, bahwa Orang Siberut tidak memiliki
tujuan mulia untuk melestarikan hutan. Mereka hidup dengan adat dan roh-roh yang
selama ini mereka percayai. Mereka memiliki penguasaan hutan yang dikelola secara
tradisional.
15
Teks 2
Sampah menjadi isu Internasional
Selama ini kita hanya berkutat mempermasalahkan isu sampah yang ada di bumi.
Mungkin saja tidak sampai berpikiran bahwa ada isu sampah yang juga perlu menjadi
perhatian. Yaitu sampah Antariksa.
Kita tahu, kini era dan jamannya teknologi mendominasi kehidupan sehari-hari.
Setiap jam, manusia bergantung dengan elektronik dan teknologi canggih. Contoh
sederhana, kita selalu berkomunikasi menggunakan internet, dalam ekonomi kita juga
bertransaksi menggunakan m-banking, hingga dalam penyimpanan uang di bank-pun
juga bergantung dengan teknologi.
Dimana semua aktivitas tersebut membutuhkan satelit di luar angkasa sana. Tanpa
sadar, banyaknya satelit yang diterbangkan terjadi sampah antariksa. Belum lagi
Negara-negara maju, yang mereka bersaing di bidang teknologi. Maka sudah hal yang
biasa mereka menerbangkan satelit ke luar angkasa untuk sebuah misi Negara ataupun
misi manusia.
Ketika roket itu diterbangkan angkasa, mereka akan menghasilkan sampah. Satu
satelit saja, bisa meninggalkan beberapa sampah, sebelum akhirnya satelit intinya dari
material atau badan roket.
Dengan kata lain, isu sampah internasional tingkat tinggi tidak hanya mempermasalah
sampah plastik atau sampah yang ada di bumi. Tetapi juga sudah mengalami
kecemasan sampah di antariksa. Mungkin sudah banyak orang yang tahu bahwa bumi
kita dikelilingi ratusan satelit.
Orbit bumi dikelilingi banyak sekali satelit bekas roket dan pecahan-pecahan lain.
Ketika di orbit terlalu banyak sampah, maka risiko terjadinya tabrakan antar satelit
semakin besar. Jadi setiap terjadi satu tabrakan, dapat menimbulkan serpihan angkasa
yang meningkatkan kemungkinan tabrakan-tabrakan lainya. Terjadinya kasus inilah
yang kemudian disebut dengan Sindrom Kessler.
Kepadatan sampah antariksa inilah yang menjadi kekhawatiran bagi misi luar angkasa
di masa depan. Di masa depan, tentu jika tidak dibersihkan akan semakin banyak
sampah di luar angkasa. Sehingga setiap kali ingin menerbangkan roket, harus
dinavigasi melalui koridor sempit yang dikelilingi sampah satelit.
Koordinator ESA, Thomas Reiter menegaskan bahwa sampah yang begitu banyak di
orbit akan banyak bertabrakan. Jadi, hampir tidak mungkin menggunakan orbit
diketinggian 400 sampai 1200 km. Padahal, sekarang hidup manusia sangat
bergantung dengan kerja satelit. Satelit sangat membantu dibanyak bidang, mulai
dibidang perekonomian, studi iklim, navigasi pesawat terbang, kemajuan teknologi
mesin dan banyak lainnya.
16
Tidak banyak orang tahu bahwa sampah antariksa menjadi kekhawatiran bagi Negara-
negara maju. Karena masa aktif atau usia satelit yang diterbangkan hanya beroperasi
selama 7 tahun sampai 10 tahun. Setelah itu, satelit-satelit tersebut harus segera
diganti dengan yang baru. Jika tidak diganti dengan satelit baru, akan ketinggalan
jaman.
Kemunculan satelit baru inilah yang menjadi isu dan problem baru lagi. Karena akan
menambah jumlah sampah antariksa. Maka, para ilmuwan kini sedang berfikir dan
mengembangkan cara lain, bagaimana mengurangi sampah. Menurut Thomas Reiter
banyak ide brilian yang lahir, tapi tidak ada langkah konkret mengurangi sampah
antariksa tersebut.
Maka kini para ilmuwan pun tengah mengembangkan bagaimana cara agar satelit
yang tidak lagi beroperasi bisa kembali lagi ke bumi, dengan cara manuver rumit.
Sayangnya, setiap satelit yang pulang ke bumi akan terbakar karena gesekan atmosfer
dan akhirnya pecah. Tetapi ada struktur bagian dalam yang disebut pitan yang tidak
akan hancur, dan biasa nya pitan itu akan jatuh ke bumi.
Meskipun sudah ada upaya, upaya ini belumlah menjadi solusi fundamental. Tetap
saja sampah antariksa di luar angkasa masih banyak. Jika dilihat, bumi pun tampak
dikelilingi material kecil. Kesimpulannya, ditengah kemudahan teknologi dan
kepraktisan hidup manusia, ada dampak negatif yang manusia timbulkan, dimana ini
pula yang menjadi tanggungjawab kita bersama. Dan semoga, dengan lahirnya
masalah dan isu ini, semakin banyak regenerasi yang lahir memberi solusi.
Dipublikasikan di Tabloid BIAS, Edisi 1, 2019
Deskripsi/Sinopsis
Cara penilaian
Penggunaan Kajian
Keutuhan Pembahasan
18
Latihan Soal
Cermatilah kutipan esai dan kritik berikut!
Esai
Tiap kali kita memang bisa mengidentifikasikannya dari sebuah topeng kelelawar
yangitu-itu saja. Tapi tiap kali ia dilahirkan kembali sebagai seluruh jawaban baru
terhadaptantangan baru. Sebab selalu ada hubungan dengan hal ikhwan yang tak
terulang, takterduga dengan ancaman penjahat besar The Joker atau Bane, dalam
krisis Kota Gothamyang berbeda-beda.Sebab itu, Batman bisa bercerita tentang asal
mula, tetapi asal mula dalam posisinyayang bisa diabaikan: wujud yang pertama tak
menentukan sah atau tidaknya wujud yangkedua dan terakhir. Wujud yang kedua dan
terakhir bukan cuma sebuah fotokopi dariyang pertama.
Kritik
Di sana, ada semacam kompromi antara semangat eksperimen dengan hasratnya
untuktidak terlalu memberi beban berat bagi pembaca. Rangkaian kalimat panjang
yangmelelahkan itu, diolah dalam kemasan yang lain sebagai alat untuk membangun
peristiwa.Secara tematik, Lelaki Harimau tidaklah mengusung tema besar, pemikiran
filsafat, ataufakta historis. Ia berkisah tentang kehidupan masyarakat di sebuah desa
kecil.Pencerita seperti sengaja tidak membiarkan dirinya berdiri terpaku pada satu
titik. Iamenyoroti satu tokoh. Kemudian, secara perlahan beralih ke tokoh lain.Meski
begitu, Lelaki Harimau, dilihat dari sudut itu, tetap saja menghadirkan kekhasannya
sendiri. Selain pola alur yang demikian, Eka menggunakan kalimat-kalimat itu
sebagai pintu masuk menghadirkan rangkaia peristiwa.
Soal
1. Jelaskan perbedaan penggalan kritik dan essai dilihat dari bahasanya!
2. Jelaskan perbedaan pandangan penulis dalam penggalan kritik dan essai!
19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
B. Indikator Pencapaian
4.13.1 Menyusun kritik dan esai berdasarkan konstruksi dengan memerhatikan
sistematika dan kebahasaan.
4.13.2 Mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulis.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan
CLIL dengan model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), peserta didik
dapat memahami pengertian kritik, mengidentifikasi jenis-jenis esai, mengidentifikasi
bagian-bagian esai, mengidentifikasi perbedaan kritik dan esai, memahami prosedur
penyusunan kritik dan esai, menentukan unsur-unsur kritik dan esai, persamaan dan
perbedaan kritik dan esai, dari aspek pengetahuan dan pandangan, menulis kritik dan
esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan dan pandangan tertulis, dan
mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulisdengan rasa
ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama
proses pembelajaran.
21
D. MATERI
A. Pengertian Kritik
Kritik adalah Suatu ungkapan atau tanggapan mengenai baik
atau buruknya suatu tindakanyang akan atau sudah dibuat. Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 :
531 ), disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan,
B. Struktur Kritik
Evaluasi: berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan disampaikan.
Deskripsi Teks: bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi tentang data-
data dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan
pernyataan.
Penegasan Ulang: bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang mengenai suatu
yang sudah dilakukan atau diputuskan.
C. Kaidah Kritik
Kalimat kompleks: kalimat yang memiliki lebih dari 2 struktur dan 2 verba.
Konjungsi: kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan struktur.
Kata Rujukan: sesuatu yang digunakan oleh penulis untuk memperkuat
pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.
Pilihan Kata: pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan sekaligus pembuatan
teks tanggapan kritis
22
D. Ciri-ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
3. Memberi saran perbaikan
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
Pengertian Esai
Esai adalah Suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis
tentang subyektertentu yang coba dinilainya. Bentuk karangan
esai dapat berupa formal atau informal.Esai sering juga disebut
dengan artikel, tulisan atau komposisi. Secara umum,
esaididefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi
pendapat atau argumenpenulis tentang suatu topik.
A. Struktur Esai
Pendahuluan: struktur awal pembangun kerangka dari esai. Pendahuluan
biasanyaakan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat
padakeseluruhan esai.
Bagian isi: Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai.
Padabagian ini, topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan
dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail.
Penutup atau Kesimpulan: Seperti namanya, bagian penutup merupakan
bagianterakhir dalam menyusun sebuah esai.
B. Kaidah Esai
1. Baku
Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai
struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah,dan penulisan
sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
2. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal.
3. Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan
kebutuhan,pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas4.
4. Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baikdalam
kalimat maupun dalam paragraf.
5. Denotatif
Kata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,pemakaian
kata seperlunya, tidak berlebihan.
C. Tipe-tipe Esai
1. Esai deskriptif
Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yangdapat menarik
perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu,tempat rekreasi
dan sebagainya.
2. Esai tajuk
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu
fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap suratkabar/majalah
tersebut terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar
tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidakperlu disertai dengan
nama penulis.
3. Esai cukilan watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkanbeberapa segi dari kehidupan
individual seseorang kepada para pembaca. Lewatcukilan watak itu pembaca dapat
mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak
menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan
watak pribadi tersebut.
4. Esai pribadi
hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh
pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya.
Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang
hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5. Esai reflektif
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulismengungkapkan
dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting
berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan,dan hakikat
manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan
6. Esai kritik
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni,misalnya, lukisan,
tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulistentang seni
tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang senikontemporer.
Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran danperasaan penulis
tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
D. Ciri-ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa,
menghindarkanpenggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan
gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik
dariobjek dan subjek yang hendak ditulis.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak
utuh,namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai
daripendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan
jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah
pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
kepada pembaca.
25
E. Langkah-langkah membuat Esai
1. Menentukan tema yang menarik.
2. Melakukan research ( Penelitian ) pengumpulan bahan.
3. Membuat outline ( garis besar)
4. Memberikan judul dalam esai tersebut
5. Memulai untuk menulis esai
6. Memperhatikan pemilihan
F. Contoh Esai
Contoh esai beasiswa
Hidup merupakan suatu perjalanan panjang yang didalamnya ada bermacam- macam
kejutan. Tidak dapat yang mendefinisikan kejutan tersebut ialah perihal yang baik,
adapula yang mengatakan kebalikannya.Tetapi, pada hakikatnya perihal baik serta
perihal kurang baik senantiasa berjalan beriringan. Walaupun begitu, orang- orang
umumnya baru merasakan perihal baik sehabis melewati hal- hal yang kurang baik.
Saat kita sanggup bertahan dalam seluruh perihal yang kurang baik, hingga kita
hendak menikmati sesuatu pencapaian yang tidak ternilai harganya. Orang- orang
sering berkata pencapaian tersebut dengan kata sukses.
Pastinya arti sukses bukanlah sesimple itu. Sukses dimulai dengan hasrat untuk
menggapai suatu. Keinginan yang kokoh hendak mendesak kita buat terus berjuang
walaupun jalan yang ditempuh berbeda-beda dengan jalur orang lain.
Fakta nyata yang aku rasakan untuk menggapai kesuksesan tersebut sangatlah terasa.
Aku berasal dari keluarga dengan ekonomi yang rendah. Kemauan untuk menggali
ilmu dijenjang perguruan tinggi terasa bagaikan mencapai bulan.
Beruntung, aku mempunyai perihal yang sangat aku butuhkan dikala itu ialah tekat,
semangat, serta dukungan dari orang- orang terdekat. Aku berupaya peruntungan
dengan menjajaki jalan masuk PBUD sekalian mendaftarkan diri dalam program
beasiswa bidikmisi sebagai pendukung buat masuk ke Universitas Riau. Tetapi nasib
berkata lain, aku dinyatakan tidak lulus.
Sedih, bisa jadi itu merupakan perihal yang normal dialami orang wajar apabila
mengalami suatu kegagalan. Tetapi tidak membuat tekat aku terhenti, sekali tekat itu
tertanam hingga wajib terdapat realisasi bagaikan perwujudan suatu kesuksesan.
Aku dinyatakan lulus seleksi masuk perguruan tinggi yang merupakan kesuksesan
awal aku dalam mewujudkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi. Perjuangan
tidak sampai disini saja, Aku dihadapkan pada kondisi dimana aku wajib
melaksanakan registrasi ulang dengan bayaran yang lumayan besar.
A. Contoh Kritik
Judul: Polemik Kartu Indonesia Sehat (KIS)
Pada umumnya para politikus, masyarakat, dan media massa berpadangan bahwa
masalah kesehatan di Indonesia adalah masalah sulitnya orang miskin mendapatkan
pelayanan pengobatan ketika sakit. Oleh karena itu, solusi yang bisa diterapkan untuk
mengatasi hal tersebut adalah menambah rumah sakit, puskesmas (balai pengobatan),
penyediaan dokter, dan skema pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin.
Joko Widodo mungkin pernah berhasil dengan program Kartu Sehat di Kota Solo dan
berasumsi bahwa cara itu juga akan berhasil diterapkan di seluruh Indonesia. Untuk
itu, beliau mengajukan konsep Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun, seperti yang kita
tahu Indonesia bukanlah Solo atau Jakarta yang sudah mempunyai sarana pelayanan
kesehatan yang memadai dan sarana transportasi serta komunikasi yang sudah baik.
Konsep penyelesaian masalah kesehatan rakyat dengan penekanan pada pengobatan,
seperti penggunaan KIS, memang secara politis cukup menarik. Sebab, pemerintah
terkesan “baik hati” dengan memperhatikan kesehatan rakyat. Demikian pula
pembangunan sarana pengobatan, baik rumah sakit maupun puskesmas (balai
pengobatan), mengesankan hasil pembangunan dalam waktu singkat tampak
bentuknya. Hal ini jelas berbeda dengan program pencegahan yang hasilnya tidak
segera tampak secara dramatis.
Suatu hal yang juga mungkin kurang disadari para elite politik adalah program kuratif
memerlukan sarana yang mahal. Sebab, selain bangunan fisik, diperlukan pula
sejumlah tenaga profesional dan teknologi yang memadai. Sementara itu, cakupannya
sebatas orang yang datang berobat. Semakin lama, biayanya pun semakin mahal. Di
sisi lain, secara kultural, masyarakat hanya akan berobat ke sarana itu setelah
penyakitnya terasa sudah parah sehingga biaya pengobatannya pun akan lebih mahal.
Konsep KIS memang menjanjikan bahwa pemerintah akan menanggung biaya
pengobatan, tapi tidak menjamin bahwa seorang pengidap TBC, misalnya, akan
datang ke puskesmas pada fase awal penyakitnya. Padahal, pada fase ini pengobatan
akan lebih mudah dan lebih murah.
KIS juga tidak akan menjamin bahwa orang tua akan menjaga anak-anaknya dari
bahaya asap rokok di rumah supaya tidak mudah sakit. Di samping itu, program ini
tidak akan membuat seseorang berusaha menghindari penyakit, termasuk penyakit
menular seksual.
27
Untuk itu, visi kesehatan pemerintah yang terpaku pada aspek kuratif akan mengecoh
diri sendiri. Visi kesehatan pemerintah seharusnya tidak terpaku pada bantuan
terhadap rakyat miskin untuk membayar biaya pengobatannya.Visi kesehatan
pemerintah seharusnya mencita-citakan rakyat Indonesia yang tidak gampang jatuh
sakit, sehingga mampu hidup lebih produktif. Contoh, pemerintah Kota Bangkok
mempunyai visi bahwa pada 1998 tidak ada lagi perempuan di Kota Bangkok yang
meninggal karena kehamilannya. Hal ini diwujudkan bukan dengan membuka tempat
persalinan yang banyak, melainkan menjamin bahwa setiap kehamilan berlangsung
secara sehat sejak awal.
Karena itu, tugas menteri kesehatan bukan hanya menyebarkan dokter dan perawat ke
seluruh pelosok negeri atau menyediakan rumah sakit di mana-mana. Tugas menteri
kesehatan adalah menjaga agar rakyat tidak jatuh sakit, sehingga menghemat biaya
pengobatan. Bukan hanya biaya yang dari pemerintah, tapi juga yang dibayar sendiri
oleh rakyat, baik langsung maupun tidak langsung.Dengan begitu, uang yang
dialokasikan untuk pengobatan dapat digunakan untuk hal yang lebih produktif dan
meningkatkan daya tabung keluarga. Di samping itu, rakyat yang selalu dalam
keadaan sehat juga akan menjadi sumber daya manusia yang lebih tangguh.Sudah
seharusnya presiden melihat bahwa program kesehatan bukanlah program untuk
menunjukkan budi baik (karitatif), melainkan sebuah program investasi untuk
kepentingan ekonomi negara. Seperti kata Bismarck, kanselir Prusia (Jerman) pada
awal era industrialisasi Jerman, “kalau mesin pabrik selalu dirawat agar dapat selalu
berfungsi, para pekerja pun harus selalu dijaga agar mereka tetap sehat sehingga
sanggup menjalankan mesin-mesin tersebut. Tanpa pekerja yang sehat, mesin-mesin
itu juga tidak akan produktif.”
Patut pula dicatat bahwa konsep puskesmas yang dikembangkan oleh Dr Leimena,
Menteri Kesehatan pada 1952, bukan sekadar balai pengobatan. Puskesmas adalah
pusat untuk menjaga agar masyarakat di wilayah kerjanya tetap hidup sehat.
Puskesmas harus diawaki oleh petugas yang mengerti soal pendidikan higiene kepada
rakyat sekitarnya. Saat ini puskesmas diawaki oleh dokter yang didorong untuk
berpikir kuratif, dan perawat yang dididik untuk merawat pasien di rumah
sakit.Konsep yang dicetuskan oleh Leimena itu sendiri sudah berubah 180% sejak
awal Orde Baru. Puskesmas sudah dimaknai sebagai balai pengobatan dan menunggu
orang sakit datang berobat. Secara tertulis, ada program-program pencegahan, tapi
tidak berjalan karena anggaran tidak tersedia. Penekanan kuratif malah semakin
menonjol. Bahkan, adakalanya pemerintah daerah melihat puskesmas sebagai sumber
pendapatan. Dengan begitu, bagi pemerintah daerah, semakin banyak warga yang
sakit akan semakin baik, karena semakin besar pula retribusi untuk daerah.
28
EVALUASI
1. Siapa yang tidak ingin bekerja? Orang tua membiayai anaknya sekolah sampai
tingkattinggi, bahkan kalau mampu, hingga bertitel profesor doktor. Tujuannya agar
dapatbekerja dan mencari nafkah. Akan tetapi, jika si anak sekolahnya gagal, orang
tua pastimarah dan kecewa. Bukankah orang tua rela membiayai pendidikan agar
anaknya hidupbahagia?Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah....
a. agar mudah mendapat pekerjaan.
b. Orang tua pasti marah dan kecewa jika anaknya gagal sekolah.
c. Setiap orang tua pasti ingin anaknya bersekolah dan bertitel.
d. Orang tua rela membiayai pendidikan anaknya agar mencapai gelar yang tinggi.
e. Salah satu upaya untuk mencapai kebahagiaan dengan bersekolah dan bekerja.
a. Danarto dikenal sebagai penulis cerpen yang religius, tercermin dalam tokohcerpen
yang telah ditulisnya.
b. Menuntut pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita karena banyak
menggunakan kata kata lambang.
c. Penggunaan kalimat-kalimat yang unik membuat cerpen ini diminati pembacanya.
d. Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religius sesuai dengan latar
belakangpendidikan beliau.
e. Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan pembaca untuk memahami isi
cerpen
4. Pemerintah akan tetap konsekuen menyesuaikan harga bahan bakar minyak Bila
harga BBM di tingkat internasional menurun, pemerintah baru akan mengambil
kebijakanmenurunkan harga BBM bersubsidi di dalam negeri sesuai tingkat yang
wajar. Langkah ini ditempuh untuk meringankan beban masyarakat.Kritik terhadap isi
paragraf tersebut adalah ...
a. Sudah kewajiban pemerintah untuk menurunkan harga.
b. Pemerintah harus konsekuen menurunkan harga.
c. Pemerintah tak perlu menunggu untuk menurunkan harga.
d. Sudah sewajarnya pemerintah menurunkan harga.
e. Pemerintah harus cepat mengambil tindakan
5. Teks berikut!Dokter Sukartono yang beristrikan Sumartini, rumah tangganya
dilanda krisis.Keduanya sudah tidak ada lagi komunikasi yang baik. Tini seorang
wanita cantik, lincah,angkuh, tidak mau menuruti perintah suami. Keduanya sama-
sama egois tidak ada yangmau mengalah. Kalimat kritik yang sesuai dengan
penjelasan tersebut adalah.....
a. Cerita ini tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, karena dalam rumah
tangga yang harmonis harus ada saling pengertian.
b. Tema cerita berkisar krisis sosial manusia golongan intelektual yaitu seorang
dokter tidak dapat mengatasi kehidupan rumah tangganya.
c. Pelukisan ceritanya sedemikian realistis cenderung kepada ekspresionisme,
initerlihat pada pelukisan keadaan secara blak-blakan antara tokoh Tono dan Tini.
d. Dalam novel ini dijelaskan bagaimana sikap tokoh aku yang selalu berusaha
mencintai istrinya dengan baik, lemah lembut, sabar.
e. Seharusnya kaum intelektual memberikan contoh yang baik kepada generasi
muda bukan memberikan contoh yang negatif.
6. Pemerintah akan menunggu turunnya harga minyak mentah dunia sampai Maret
2009.Keputusan menunggu ini dilakukan sebelum memutuskan harga premium dan
solaryang dilepas sesuai harga pasar. Jika harga minyak pada saatnya tetap
rendah,pemerintah segera melepas harga premium dan solar.Kritikan terhadap isi
paragraf tersebut adalah........
RANGKUMAN
32
Rubrik Penilaian
A. Pegetahuan
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1. a. Peserta didik dapat menuliskan bagian-bagian struktur 4
teks kritik dan essai dengan sangat tepat.
b. Peserta didik dapat menuliskan bagian-bagian struktur 3
teks kritik dan essai dengan tepat.
c. Peserta didik menuliskan bagian-bagian struktur teks 2
kritik dengan kurang tepat.
d. Peserta didik meunuliskan bagian-bagian struktur teks 1
kriitik dan essai tidak tepat.
33
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1. a. Peserta didik menuliskan dari aspek pandangan 4
struktur teks kritik dan essai dengan sangat tepat.
b. Peserta didik menuliskan dari aspek pandangan 3
struktur teks kritik dan essai dengan tepat.
c. Peserta didik menuliskan dari aspek pandangan 2
struktur teks kritik dan essai dengan kurang tepat.
d. Peserta didik menuliskan dari aspek pandangan 1
struktur teks kritik dan essai dengan tidak tepat.
B. Keterampilan
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1. a. Peserta didik dapat menentukan topik teks kritik dan 4
esai sangat sesuai isi teks.
b. Peserta didik dapat menentukan topik teks kritik dan 3
esai sesuai isi teks.
c. Peserta didik dapat menentukan topik teks kritik dan 2
esai kurang sesuai isi teks.
d. Peserta didik dapat menentukan topik teks kritik dan 1
esai tidak sesuai isi teks.
2. a. Peserta didik dapat menyudun kerangka teks kritik dan 4
esai sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik.
b. Peserta didik dapat menyudun kerangka teks kritik dan 3
esai lengkap dan sesuai dengan topik.
c. Peserta didik dapat menyudun kerangka teks kritik dan 2
esai kurang lengkap dan kurang sesuai dengan topik.
d. Peserta didik dapat menyudun kerangka teks kritik dan 1
esai tidak lengkap dan tidak sesuai dengan topik.
3. a. Peserta didik menulis teks kritik dan essai sangat 4
sesuai dengan kerangka,struktur,ciri kebahasaan,dan EBI.
b. Peserta didik menulis teks kritik dan essai sesuai 3
dengan kerangka,struktur,ciri kebahasaan,dan EBI.
c. Peserta didik menulis teks kritik dan essai kurang 2
sesuai dengan kerangka,struktur,ciri kebahasaan,dan EBI.
d. Peserta didik menulis teks kritik dan essai tidak sesuai 1
dengan kerangka,struktur,ciri kebahasaan,dan EBI.
Kriteria Kelulusan Modul
35
DAFTAR PUSTAKA
36