Anda di halaman 1dari 36

MODUL PEMBELAJARAN

CARA MEMBUAT ESSAI KRITIK

Untuk Siswa Kelas XII SMA


MODUL PEMBELAJARAN

CARA MEMBUAT ESSAI KRITIK DENGAN BAIK DAN


BENAR

Disusun Oleh :
Evalina Munthe (20080103)
Ferla Febriza (20080084)
Erma seppi (20080090)
Resfa Aprida Putri (20080101)
Suci Rafitri (20080074)

Diperiksa Oleh :
Dr. Dina Ramadhanti,M.Pd.

Padang
2021

Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan modul pembelajaran membuat Essai Kritik
untuk siswa kelas XII SMA.Modul pembelajaran dengan judul “Cara membuat Essai
Kritik dengan baik dan benar ” ini disusun berdasarkan standar isi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).Penyajian materi dalam modul ini berbasis contextual
teaching and learning (CTL).Oleh karena itu, penyajian materi dalam modul CTL
adalah menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata agar pembelajaran
lebih bermakna bagi siswa.

Pembahasan modul ini dimulai dengan menjelaskan tujuan yang akan


dicapai.Kelebihan modul ini,siswa dapat membuat laporan hasil percobaan dengan
tepat dan benar.Pembahasan yang akan disampaikan pun disertai dengan soal-soal
yang dapat disgunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian dan ketuntasan.Saya
sebagai penulis menyadari bahwa didalam pembuatan modul masih banyak
kekurangan,untuk itu saya sebagai penulis sangat membuka saran dan kritik yang
sifatnya membangun.Mudah-mudahan dengan modul ini siswa dapat membuat teks
laporan hasil percobaan dengan baik dan benar.

Padang,19 November 2021

DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................3
Daftar Isi...............................................................................................4
Petunjuk Penggunaan Modul.............................................................5

Kegiatan Pembelajaran 1
A. Kompetensi Dasar...........................................................................6
B. Indikator Pencapaian......................................................................6
C. Tujuan Pembelajaran.....................................................................6
D. Materi...............................................................................................7
Lembar Kerja 1....................................................................................20

Kegiatan Pembelajaran 2
A. Kompetensi Dasar...........................................................................21
B. Indikator Pencapaian......................................................................21
C. Tujuan Pembelajaran.....................................................................21
D. Materi...............................................................................................22
A. Evaluasi............................................................................................29
B. Rangkuman......................................................................................32
C. Rubrik Penilaian.............................................................................33
D. Kriteria Kelulusan Modul..............................................................35
E. Daftar Rujukan...............................................................................36

4
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Bacalah petunjuk pengunaan modul berikut ini,untuk memudahkanmu mempelajari
modul!
1. Bacalah dengan seksama standar kompensi,kommpetensi dasar,indikator,dan tujuan
pembelajaran yang terncantum dalam modul ini!
2. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan.Setiap kegiatan akan kamu pelajari selama 2 X
40 Menit.Pada kegiatan pembelajaran 1,kamu akan mempelajari konsep-konsep
laporan hasil percobaan.Pada pembelajaran 2 kamu akan berlatih membuat teks
laporan hasil percobaan dan pada pembelajaran 3,kamu akan melakukan evaluasi
keterampilan membuat teks laporan hasil percobaan.
3. Bacalah materi menulis teks laporan hasil percobaan dengan seksama dan ilustrasi
yang diberikan,kemudian jawab pertanyaan yang diajukan!
4. Apabila kamu mengalami kesulitan memahami materi dan peta konsep menulis
teks laporan hasil percobaan mintalah petunjuk kedapada guru!
5. Kerjakanlah latihan yang ada didalam modul ini untuk meningkatkan
pemahamanmu mengenai materi menulis teks laporan hasil percobaan!
6. Untuk mengetahui tingkat keterampilanmu menulis teks laporan hasil
percobaan,kerjakan evaluasi yang ada didalam modul ini!
7. Setelah mengerjakan evaluasi,lakukanlah evaluasi diri dengan mengoreksi kembali
keterampilan membuat teks laporan hasil percobaanmu,berdasarkan rubrik penialaian
yang terdapat pada bagian akhir modul!
8. Bacalah referensi lain yang berhubuingan dengan materi menulis teks laporan hasil
percobaaan agar kamu mendapatkan pengetahuan tambahan!

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Menganalis Sistematika Kritik Sastra Dan Sastra
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit
A. Kompetensi Dasar
3.13 Menganalisis sistem dan kebahasaan kritik dan esai.

B. Indikator Pencapaian
3.13.1 Menganalisis sistematika dan kebahasaan kritik dan esai
3.13.2 Menemukan isi dan sistematika, kebahasaan kritik dan esai
3.13.3 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai dengan memerhatikan sistematika dan
kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.13.4 Menyusun kritik dan esai berdasarkan konstruksi dengan memerhatikan
sistematika dan kebahasaan
3.13.5 Mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulis

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan
CLIL dengan model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), peserta didik
dapat memahami pengertian kritik, mengidentifikasi jenis-jenis esai, mengidentifikasi
bagian-bagian esai, mengidentifikasi perbedaan kritik dan esai, memahami prosedur
penyusunan kritik dan esai, menentukan unsur-unsur kritik dan esai, persamaan dan
perbedaan kritik dan esai, dari aspek pengetahuan dan pandangan, menulis kritik dan
esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan dan pandangan tertulis, dan
mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulisdengan rasa
ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama
proses pembelajaran.

6
D. Materi
Hallo anak anak pada proses pembelajaran saat ini kita akan mencoba membuat essai
kritik,pernahkah kamu merasa ingin mengomentari sesuatu?kamu mungkin punya
penilaian tersendiri terhadap alur atau tema yang disajikan. Nah, penilaian tersebut
dapat digolongkan sebagai kritik dan esai. Apa itu kritik dan esai?Pada Materi Bahasa
Indonesia Kelas 12 ini kita akan mencoba megenali apa yang dimaksud dengan kritik
dan pengertian esai.

Apa itu Kritik?

Kritik dapat dikatakan sebagai analisis mendalam terhadap sebuah karya


menggunakan kajian teori untuk memberikan penilaian, interpretasi, atau
pengamatan mengenai karya tersebut.

Karena berupa penilaian, teks kritik bertujuan untuk menjelaskan


kelebihan dan kekurangan karya, sekaligus memberikan masukan atau
solusi bagi pencipta karya tersebut. Umumnya, karya yang paling banyak
dikritik berupa karya seni seperti film, sastra, musik, lukisan, tarian,
hingga drama. 

Kritik dan esai adalah dua jenis tulisan yang hampir sama. Keduanya sama-sama
mengungkapkan pendapat atau argumen. Namun, penulis kritik dan esai haruslah
melakukan analisis dan penilaian secara objektif terlebih dahulu agar dapat dipercaya.

Pengertian Esai

Esai adalah karangan prosa yang berisi pandangan pribadi penulis mengenai
sebuah objek atau fenomena. Jadi, teks esai tak hanya digunakan untuk
membahas objek, seperti sebuah karya, melainkan juga dapat digunakan untuk
membahas berbagai fenomena, seperti bahasa, budaya, politik, agama, dan lain
sebagainya. 

7
Nah setelah kamu telah mengetahui apa-apa saja pengertian kritik dan
esai,langkah selanjutnya sebelum kamu mulai mengkritik dan sebelum membuat
essai,baiknya kamu harus mengetahui apa saja perbedaan antara kritik dan
essai.

Perbedaan Kritik dan Esai

 Dalam kritik, penilaian pada karya dilakukan secara objektif dan disertai
data serta alasan yang logis. Sementara pada esai, penilaian dilakukan
dengan subjektif alias menurut pendapat pribadi penulis esai.
 Penilaian karya dalam sebuah kritik dilakukan dengan menggunakan
kajian teori yang sudah mapan, misalnya berdasarkan teori
postmodernisme atau teori feminisme. Sementara pada esai, penilaiannya
jarang mencantumkan kajian teori.
 Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh,
sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek
atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
Sekalipun tidak membahas sebuah objek atau fenomena secara
menyeluruh, hal-hal yang menarik pengamatan atau pandangan penulis
esai tetap dilakukan secara utuh.

Nah, berdasarkan sudut pandang penulisnya, perbedaan kritik dan esai adalah
sebagai berikut: 

Kritik dan esai dibedakan berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan


pengetahuan yang disajikan dan berdasarkan pandangan penulisnya.
Kalau berdasarkan pengetahuan yang disajikan, perbedaan kritik dan
esai adalah sebagai berikut:

 Objek kajian kritik adalah sebuah karya, sementara objek


kajian esai adalah karya atau fenomena.
 Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau
ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan
sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas.
 Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu
membutuhkan data objektif.

Kaidah Kebahasaan Kritik


dan Esai
Dalam teks kritik dan teks esai terdapat kaidah kebahasaan yang khas. Kaidah
kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:

 Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. Misalnya, dalam kritik


kamu akan menemukan kalimat seperti “Bukankah sebaiknya alur linear
lebih baik digunakan dalam cerita seperti ini?” Sementara dalam esai,
contohnya adalah “Lebih baik mencegah daripada mengobati.”
 Banyak menyisipkan pernyataan berupa fakta untuk mendukung dan
membuktikan kebenaran argumentasi penulis. Biasanya penulis akan
mengutip pendapat ahli atau mencantumkan data resmi dari penelitian
yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Misalnya, dalam kritik
karya sastra, penulis mengutip ahli filsafat dalam analisanya atau dalam
teks esai, penulis mengutip data yang sudah dihimpun oleh pihak
berwenang mengenai kondisi COVID-19 saat ini di Indonesia.
 Banyak menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat
mengomentari atau menilai. Misalnya, dalam teks kritik sastra penulis
memuji kemampuan pengarang dalam mewacanakan tema yang diangkat
dalam novelnya. Sementara dalam teks esai, contohnya adalah
“Sepertinya pemerintah masih belum serius menangani kasus COVID-19
yang semakin meningkat di Indonesia.”
 Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang
sedang dibahas. Misalnya dalam kritik sastra terdapat beberapa istilah
seperti stilistika, diksi, majas, konflik, alur alinear, dan lain sebagainya.
Sementara dalam esai mengenai COVID-19 akan terdapat beberapa
istilah seperti virus, COVID-19, mutasi virus, mahkota (crown) virus,
vaksin, dan lain sebagainya.
 Menggunakan kata kerja mental. Penggunaan kata kerja ini digunakan
karena pada dasarnya teks kritik dan teks esai adalah teks eksposisi yang
bersifat argumentatif. Contoh penggunaan kata kerja mental ini adalah
memendam, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan, menentukan,
dan mengandalkan.

Sistematika kritik dan Essai


Pada akhirnya, opini atau pendapat seseorang terhadap suatu hal lain adalah
bentuk atau genre teks eksposisi. Oleh karena itu, ketika mengidentifikasi unsur
kritik dan esai, maka akan ditemukan struktur dan sistematika penulisan teks
eksposisi pula. Berikut adalah sistematika kritik dan esai yang masih
berlandaskan struktur teks eksposisi.

1. Tesis
Adalah pendapat atau opini umum yang biasanya berupa pengenalan dan
deskripsi karya pada kritik atau pengenalan dan definisi umum isu pada
esai.
2. Rangkaian argumen
Merupakan argumen atau pendapat-pendapat penulis sebagai penjelasan
khusus dari tesis umum yang telah dipaparkan. Pada teks kritik, bagian ini
akan banyak memuat data, fakta, atau teori yang teruji untuk mendukung
argumennya. Esai biasanya tidak terlalu banyak menggunakan fakta atau
data karena sifatnya biasanya masih memiliki hipotesis baru.
3. Penegasan ulang
Merupakan perumusan kembali secara ringkas mengenai tesis dan
berbagai argumen yang telah disampaikan. Hal ini untuk menyilangkan
kembali antara tesis awal dan rangkaian argumen menjadi kesatuan ide
utuh yang dapat diserap dengan baik oleh pembaca. Bagian ini dapat berisi
penilaian akhir dan saran konkret dalam teks kritik. Esai juga sebaiknya
memuat solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang dibahas.

10

Mengonstruksi Kritik dan Essai


Dalam menulis kritik, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan
membaca dan menikmati sepenuhnya karya yang akan dikritik terlebih dahulu.
Selanjutnya, dapat dilanjutkan dengan beberapa langkah di bawah ini.
1) Datalah identitas karya, catat judulnya, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah
halaman, dsb.
2) Buatlah deskripsi singkat mengenai karya tersebut, terutama pada bagian yang
paling banyak dinilai. Dalam karya sastra, wujud deskripsinya adalah sinopsis
yang tidak boleh terlalu banyak membeberkan isi utama dari kisahnya (jangan
menjadi spoiler).
3) Catat berbagai kelebihan dan kekurangan yang ditemukan.
4) Berdasarkan data kelebihan dan kekurangan yang telah ditemukan, buatlah
paragraf sederhana untuk mengungkapkannya secara jelas.
5) Buat semua unsur struktur kritik, yakni: tesis, rangkaian argumentasi, dan
penegasan ulang. Ubah paragraf sederhana di atas menjadi salah satu rangkaian
argumentasi. Lengkapi argumentasi dengan paragraf lain yang menyokong atau
menguatkannya, termasuk kutipan ahli atau data dari penelitian dan lembaga
yang relevan. Dalam proses ini, setidaknya buat satu kalimat untuk mengisi unsur
tesis dan penegasan ulang.
6) Lengkapi semua struktur kritik yang dibutuhkan, termasuk tesis, argumentasi, dan
penegasan ulang.
7) Lakukan proses edit untuk memperbaiki berbagai kesalahan penulisan, tata
bahasa, dan ganti berbagai kata, dan kalimat yang kurang sesuai dengan kaidah
penulisan teks kritik.
Mengonstruksi Esai
Berbeda dengan kritik, esai kebanyakan tidak mengulas atau mengkritik karya.
Biasanya hal yang diulas adalah fenomena tertentu seperti fenomena bahasa, situasi
politik, keadaan sosial, dsb. Berikut adalah langkah-langkah dalam menulis esai.
 Amatilah fenomena yang terjadi di lingkungan tempat tinggalmu, koran, internet,
majalah, atau televisi, mengenai masalah yang sedang hangat dibicarakan (aktual)
 Tentukanlah satu bagian saja dari fenomena tersebut yang paling menarik
perhatian. Pastikan kita memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang hal
tersebut. Artinya, lakukanlah riset, observasi, hingga memperkaya literasi dalam
masalah yang akan dibahas tersebut.

11
 Buatlah pandangan pribadimu mengenai topik yang telah tersebut.
 Siapkan argumen untuk mendukung pernyataan pribadimu, boleh juga dilengkapi
dengan pendapat ahli atau data yang cukup memadai.
 Tulislah sebuah esai berdasarkan hal telah disiapkan sebelumnya. Jangan ragu
untuk menggunakan gaya bahasa kita sendiri. Karena pada akhirnya, cara yang
sama seperti menulis esai akan kita lakukan: proses melengkapi struktur dan edit.
Nah setelah kamu telah mengetahui apa-apa saja yang dilakukan dalam
mengonstruksi kritik dan essai,sekarang kamu harus memperhatikan contoh
beserta strukturnya berikut ini agar kamu lebih mengetahui bagaimana cara
membuat teks kritik dan essai dengan baik dan benar.
Contoh Teks Kritik dan Esai beserta Strukturnya
Contoh Esai
Berikut adalah contoh esai menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 193) dilengkapi
strukturnya di setiap sub judul.

Gerr (oleh Gunawan Muhamad)


Tesis
Di depan kita pentas yang berkecamuk. Juga satu suku kata yang meledak:
”Grrr”, ”Dor”, ”Blong”, ”Los”. Atau dua suku kata yang mengejutkan dan
membingungkan: ”Aduh”, ”Anu”. Di depan kita: panggung Teater Mandiri.
Teater Mandiri pekan ini berumur 40 tahun sebuah riwayat yang tak
mudah, seperti hampir semua grup teater di Indonesia. Ia bagian dari
sejarah Indonesia yang sebenarnya penting sebagai bagian dari cerita
pembangunan ”bangun” dalam arti jiwa yang tak lelap tertidur. Putu
Wijaya, pendiri dan tiang utama teater ini, melihat peran pembangunan ini
sebagai ”teror” dengan cara yang sederhana. Putu tak berseru, tak berpesan.
Ia punya pendekatan tersendiri kepada kata.
Rangkaian Argumen
Pada Putu Wijaya, kata adalah benda. Kata adalah materi yang punya
volume di sebuah ruang, sebuah kombinasi bunyi dan imaji, sesuatu yang fi
sik yang menggebrak persepsi kita. Ia tak mengklaim satu makna. Ia tak
berarti: tak punya isi kognitif atau tak punya manfaat yang besar.Ini
terutama hadir dalam teaternya yang membuat Teater Mandiri akan
dikenang sebagai contoh terbaik teater sebagai peristiwa, di mana sosok
dan benda yang tak berarti dihadirkan. Mungkin sosok itu (umumnya tak
bernama) si sakit yang tak jelas sakitnya. Mungkin benda itu sekaleng kecil
balsem. Atau selimut hal-hal yang dalam kisah-kisah besar dianggap
sepele. Dalam teater Putu Wijaya, justru itu bisa jadi fokus.
Bagi saya, teater ini adalah ”teater miskin” dalam pengertian yang
berbeda dengan rumusan Jerzy Grotowski. Bukan karena ia hanya
bercerita tentang kalangan miskin. Putu Wijaya tak tertarik untuk
berbicara tentang lapisanlapisan sosial. Teater Mandiri adalah ”teater
miskin” karena ia, sebagaimana yang kemudian dijadikan semboyan
kreatif Putu Wijaya, ”bertolak dari yang ada”.

Saya ingat bagaimana pada tahun 1971, Putu Wijaya memulainya. Ia


bekerja sebagai salah satu redaktur majalah Tempo, yang berkantor di
sebuah gedung tua bertingkat dua dengan lantai yang goyang di Jalan
Senen Raya 83, Jakarta. Siang hari ia akan bertugas sebagai wartawan.
Malam hari, ketika kantor sepi, ia akan menggunakan ruangan yang
terbatas dan sudah aus itu untuk latihan teater. Dan ia akan mengajak
siapa saja: seorang tukang kayu muda yang di waktu siang memperbaiki
bangunan kantor, seorang gelandangan tua yang tiap malam istirahat di
pojok jalan itu, seorang calon fotograf yang gagap. Ia tak menuntut
mereka untuk berakting dan mengucapkan dialog yang cakap. Ia membuat
mereka jadi bagian teater sebagai peristiwa, bukan hanya cerita.

Dari sini memang kemudian berkembang gaya Putu Wijaya: sebuah teater
yang dibangun dari dialektik antara ”peristiwa” dan ”cerita”, antara
kehadiran aktor dan orang-orang yang hanya bagian komposisi panggung,
antara kata sebagai alat komunikasi dan kata sebagai benda tersendiri.
Juga teater yang hidup dari tarik-menarik antara patos dan humor, antara
suasana yang terbangun utuh dan disintegrasi yang segera mengubah
keutuhan itu.

13
Sebelum kamu bisa mengerjakan teks kritik dan essai,kamu juga harus mengetahui
apa-apa saja perbedaan kritik dengan essai sebagai berikut ini :
Perbandingan Kritik dan Essai

No. Kritik Essai


1. Penilaian terhadap karya dilakukan secara Kajian dilakukan secara
objektif disertai data dan alasan yang subjektif,menurut pendapat pribadi
logis. penulis essai.
2. Dalam memberikan penilaian seringkali Jarang atau hampir tidak pernah
menggunakan kajian teori yang sudah mencantumkan kajian teori.
mapan.
3. Pembahasan terhadap karya secara utuh Objek atau fenomena yang dikaji
dan menyeluruh. tidak dibahas menyeluruh tetapi
hanya pada hal yang menarik
menurut pandangan
penulisnya.Meskipun
demikian,pembahasaannya dibahas
secara utuh.

Rangkuman

1. Kritik penilaianya bersifat objektif dan essai bersifat subjektif


2. Kritik menampilkan deskripsi karya tetapi essai tidak menampilkan
deskripsi karya.
3. Kritik menyajikan data objektif sedangkan essai tidak membutuhkan
data.

14

Penugasan Mandiri
Berdasarkan perbandingan di atas,bacalah dua teks berikut ini.Tentukanlah yang
mana merupakan teks kritik dan mana yang merupakan teks esssai.Jelaskan alasanmu!
Teks 1
Mengupas Tuntas Siberut
Siberut, beserta orang-orang di dalamnya menyimpan sejarah perlawanan yang
panjang terhadap kekuasaan dan politik ekologi di Indonesia. Ia merupakan salah satu
pulau paling besar di Kepulauan Mentawai. Dari sanalah Darmanto dan Abidah Billah
Setyowati bertemu dalam satu pembahasan. Darmanto merupakan peneliti
perladangan tradisional Mentawai, yang juga bekerja sama dengan UNESCO (United
Nation Educational Scientific and Cultrural Organization). Darmanto pertama kali
menjejakan kaki di Siberut tahun 2003. Sedangkan Abidah menyelesaikan tesis untuk
Universitas Hawaii. Pada awal pembuatan buku ini, sekitar tahun 2007, mereka
menghabiskan tiga tahun untuk menjabarkan perebutan kekuasaan yang kompleks di
Hutan Siberut.
Mereka pun menyusun Berebut Hutan Siberut: Orang Mentawai, Kekuasaaan, dan
Politik Ekologi (2012). Buku ini terdiri dari sepuluh bab. Masing-masing bab
memiliki satu pembahasan yang utuh dan dapat dibaca secara terpisah. Namun
penempatan urutan bab memudahkan pembaca mengenal Siberut beserta
kompleksitasnya secara sistematik dan lebih mendalam.
Pembaca akan mengenal sejarah panjang Siberut pada lima bab awal. Sedangkan pada
lima bab setelahnya, lebih banyak menceritakan Orang Siberut serta interaksinya
terhadap kekuasaan lain.
Darmanto dan Abidah menjabarkan kondisi alam Siberut dengan proporsional.
Sehingga pembaca yang buta mengenai pulau ini bisa meraba suasana hutan lewat
penjelasannya. Meski tidak terfokus pada penelitian berbasis geologi maupun biologi,
tetapi tidak serta merta melepaskan aspek tersebut pada pembentukan keunikan Pulau
Siberut. Ini menjadi nilai lebih karena tak banyak buku yang menjelaskan sejarah
Sisberut secara tuntas.
Di sisi lain, Orang Siberut digambarkan secara polos dan apa adanya. Penulis tidak
melebih-lebihkan atau menutupi kenyataan, bahwa Orang Siberut tidak memiliki
tujuan mulia untuk melestarikan hutan. Mereka hidup dengan adat dan roh-roh yang
selama ini mereka percayai. Mereka memiliki penguasaan hutan yang dikelola secara
tradisional.

15
Teks 2
Sampah menjadi isu Internasional
Selama ini kita hanya berkutat mempermasalahkan isu sampah yang ada di bumi.
Mungkin saja tidak sampai berpikiran bahwa ada isu sampah yang juga perlu menjadi
perhatian. Yaitu sampah Antariksa.
Kita tahu, kini era dan jamannya teknologi mendominasi kehidupan sehari-hari.
Setiap jam, manusia bergantung dengan elektronik dan teknologi canggih. Contoh
sederhana, kita selalu berkomunikasi menggunakan internet, dalam ekonomi kita juga
bertransaksi menggunakan m-banking, hingga dalam penyimpanan uang di bank-pun
juga bergantung dengan teknologi.
Dimana semua aktivitas tersebut membutuhkan satelit di luar angkasa sana. Tanpa
sadar, banyaknya satelit yang diterbangkan terjadi sampah antariksa. Belum lagi
Negara-negara maju, yang mereka bersaing di bidang teknologi. Maka sudah hal yang
biasa mereka menerbangkan satelit ke luar angkasa untuk sebuah misi Negara ataupun
misi manusia.
Ketika roket itu diterbangkan angkasa, mereka akan menghasilkan sampah. Satu
satelit saja, bisa meninggalkan beberapa sampah, sebelum akhirnya satelit intinya dari
material atau badan roket.
Dengan kata lain, isu sampah internasional tingkat tinggi tidak hanya mempermasalah
sampah plastik atau sampah yang ada di bumi. Tetapi juga sudah mengalami
kecemasan sampah di antariksa. Mungkin sudah banyak orang yang tahu bahwa bumi
kita dikelilingi ratusan satelit.
Orbit bumi dikelilingi banyak sekali satelit bekas roket dan pecahan-pecahan lain.
Ketika di orbit terlalu banyak sampah, maka risiko terjadinya tabrakan antar satelit
semakin besar. Jadi setiap terjadi satu tabrakan, dapat menimbulkan serpihan angkasa
yang meningkatkan kemungkinan tabrakan-tabrakan lainya. Terjadinya kasus inilah
yang kemudian disebut dengan Sindrom Kessler.
Kepadatan sampah antariksa inilah yang menjadi kekhawatiran bagi misi luar angkasa
di masa depan. Di masa depan, tentu jika tidak dibersihkan akan semakin banyak
sampah di luar angkasa. Sehingga setiap kali ingin menerbangkan roket, harus
dinavigasi melalui koridor sempit yang dikelilingi sampah satelit.
Koordinator ESA, Thomas Reiter menegaskan bahwa sampah yang begitu banyak di
orbit akan banyak bertabrakan. Jadi, hampir tidak mungkin menggunakan orbit
diketinggian 400 sampai 1200 km. Padahal, sekarang hidup manusia sangat
bergantung dengan kerja satelit. Satelit sangat membantu dibanyak bidang, mulai
dibidang perekonomian, studi iklim, navigasi pesawat terbang, kemajuan teknologi
mesin dan banyak lainnya.

16
Tidak banyak orang tahu bahwa sampah antariksa menjadi kekhawatiran bagi Negara-
negara maju. Karena masa aktif atau usia satelit yang diterbangkan hanya beroperasi
selama 7 tahun sampai 10 tahun. Setelah itu, satelit-satelit tersebut harus segera
diganti dengan yang baru. Jika tidak diganti dengan satelit baru, akan ketinggalan
jaman.
Kemunculan satelit baru inilah yang menjadi isu dan problem baru lagi. Karena akan
menambah jumlah sampah antariksa. Maka, para ilmuwan kini sedang berfikir dan
mengembangkan cara lain, bagaimana mengurangi sampah. Menurut Thomas Reiter
banyak ide brilian yang lahir, tapi tidak ada langkah konkret mengurangi sampah
antariksa tersebut.
Maka kini para ilmuwan pun tengah mengembangkan bagaimana cara agar satelit
yang tidak lagi beroperasi bisa kembali lagi ke bumi, dengan cara manuver rumit.
Sayangnya, setiap satelit yang pulang ke bumi akan terbakar karena gesekan atmosfer
dan akhirnya pecah. Tetapi ada struktur bagian dalam yang disebut pitan yang tidak
akan hancur, dan biasa nya pitan itu akan jatuh ke bumi.
Meskipun sudah ada upaya, upaya ini belumlah menjadi solusi fundamental. Tetap
saja sampah antariksa di luar angkasa masih banyak. Jika dilihat, bumi pun tampak
dikelilingi material kecil. Kesimpulannya, ditengah kemudahan teknologi dan
kepraktisan hidup manusia, ada dampak negatif yang manusia timbulkan, dimana ini
pula yang menjadi tanggungjawab kita bersama. Dan semoga, dengan lahirnya
masalah dan isu ini, semakin banyak regenerasi yang lahir memberi solusi.
Dipublikasikan di Tabloid BIAS, Edisi 1, 2019

Nah setelah kalian


membaca kedua teks
tersebut,isi tabel dibawah
ini dengan baik dan
benar,jawablah dengan
teliti!

Aspek Mengupas Tuntas Siberut Sampah Menjadi Isu


Internasional
Hal yang dikaji

Deskripsi/Sinopsis

Data yang disajikan

Cara penilaian

Penggunaan Kajian

Keutuhan Pembahasan

18
Latihan Soal
Cermatilah kutipan esai dan kritik berikut!
Esai
Tiap kali kita memang bisa mengidentifikasikannya dari sebuah topeng kelelawar
yangitu-itu saja. Tapi tiap kali ia dilahirkan kembali sebagai seluruh jawaban baru
terhadaptantangan baru. Sebab selalu ada hubungan dengan hal ikhwan yang tak
terulang, takterduga dengan ancaman penjahat besar The Joker atau Bane, dalam
krisis Kota Gothamyang berbeda-beda.Sebab itu, Batman bisa bercerita tentang asal
mula, tetapi asal mula dalam posisinyayang bisa diabaikan: wujud yang pertama tak
menentukan sah atau tidaknya wujud yangkedua dan terakhir. Wujud yang kedua dan
terakhir bukan cuma sebuah fotokopi dariyang pertama.
Kritik
Di sana, ada semacam kompromi antara semangat eksperimen dengan hasratnya
untuktidak terlalu memberi beban berat bagi pembaca. Rangkaian kalimat panjang
yangmelelahkan itu, diolah dalam kemasan yang lain sebagai alat untuk membangun
peristiwa.Secara tematik, Lelaki Harimau tidaklah mengusung tema besar, pemikiran
filsafat, ataufakta historis. Ia berkisah tentang kehidupan masyarakat di sebuah desa
kecil.Pencerita seperti sengaja tidak membiarkan dirinya berdiri terpaku pada satu
titik. Iamenyoroti satu tokoh. Kemudian, secara perlahan beralih ke tokoh lain.Meski
begitu, Lelaki Harimau, dilihat dari sudut itu, tetap saja menghadirkan kekhasannya
sendiri. Selain pola alur yang demikian, Eka menggunakan kalimat-kalimat itu
sebagai pintu masuk menghadirkan rangkaia peristiwa.
Soal
1. Jelaskan perbedaan penggalan kritik dan essai dilihat dari bahasanya!
2. Jelaskan perbedaan pandangan penulis dalam penggalan kritik dan essai!

19

Lembar Kerja Siswa


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
20

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Menyusun Kritik dan Esai dengan Memerhatikan Aspek


Pengetahuan dan Pandangan penulis
A. Kompetensi Dasar
4.13 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai dengan memerhatikan sistematika dan
kebahasaan baik secara lisan maupun tulis.

B. Indikator Pencapaian
4.13.1 Menyusun kritik dan esai berdasarkan konstruksi dengan memerhatikan
sistematika dan kebahasaan.
4.13.2 Mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulis.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan
CLIL dengan model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), peserta didik
dapat memahami pengertian kritik, mengidentifikasi jenis-jenis esai, mengidentifikasi
bagian-bagian esai, mengidentifikasi perbedaan kritik dan esai, memahami prosedur
penyusunan kritik dan esai, menentukan unsur-unsur kritik dan esai, persamaan dan
perbedaan kritik dan esai, dari aspek pengetahuan dan pandangan, menulis kritik dan
esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan dan pandangan tertulis, dan
mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulisdengan rasa
ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama
proses pembelajaran.

21

D. MATERI

A. Pengertian Kritik
Kritik adalah Suatu ungkapan atau tanggapan mengenai baik
atau buruknya suatu tindakanyang akan atau sudah dibuat. Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 :
531 ), disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan,
B. Struktur Kritik
 Evaluasi: berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan disampaikan.
 Deskripsi Teks: bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi tentang data-
data dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan
pernyataan.
 Penegasan Ulang: bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang mengenai suatu
yang sudah dilakukan atau diputuskan.

C. Kaidah Kritik
 Kalimat kompleks: kalimat yang memiliki lebih dari 2 struktur dan 2 verba.
 Konjungsi: kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan struktur.
 Kata Rujukan: sesuatu yang digunakan oleh penulis untuk memperkuat
pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.
 Pilihan Kata: pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan sekaligus pembuatan
teks tanggapan kritis

22
D. Ciri-ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
3. Memberi saran perbaikan
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.

E. Cara Penulisan Kritik yang Baik dan Benar


1. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis atau dikritik
2. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung
3. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan kontra
4. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema
5. Memulai untuk menulis kritik
6. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi
7. Mengirimkan ke media massa cetak

Pengertian Esai
Esai adalah Suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis
tentang subyektertentu yang coba dinilainya. Bentuk karangan
esai dapat berupa formal atau informal.Esai sering juga disebut
dengan artikel, tulisan atau komposisi. Secara umum,
esaididefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi
pendapat atau argumenpenulis tentang suatu topik.

A. Struktur Esai
 Pendahuluan: struktur awal pembangun kerangka dari esai. Pendahuluan
biasanyaakan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat
padakeseluruhan esai.
 Bagian isi: Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai.
Padabagian ini, topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan
dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail.
 Penutup atau Kesimpulan: Seperti namanya, bagian penutup merupakan
bagianterakhir dalam menyusun sebuah esai.

B. Kaidah Esai
1. Baku
Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai
struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah,dan penulisan
sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
2. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal.
3. Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan
kebutuhan,pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas4.
4. Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baikdalam
kalimat maupun dalam paragraf.
5. Denotatif
Kata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,pemakaian
kata seperlunya, tidak berlebihan.

C. Tipe-tipe Esai
1. Esai deskriptif
Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yangdapat menarik
perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu,tempat rekreasi
dan sebagainya.
2. Esai tajuk
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu
fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap suratkabar/majalah
tersebut terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar
tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidakperlu disertai dengan
nama penulis.
3. Esai cukilan watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkanbeberapa segi dari kehidupan
individual seseorang kepada para pembaca. Lewatcukilan watak itu pembaca dapat
mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak
menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan
watak pribadi tersebut.

4. Esai pribadi
hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh
pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya.
Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang
hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5. Esai reflektif
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulismengungkapkan
dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting
berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan,dan hakikat
manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan
6. Esai kritik
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni,misalnya, lukisan,
tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulistentang seni
tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang senikontemporer.
Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran danperasaan penulis
tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.

D. Ciri-ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa,
menghindarkanpenggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan
gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik
dariobjek dan subjek yang hendak ditulis.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak
utuh,namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai
daripendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan
jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah
pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
kepada pembaca.

25
E. Langkah-langkah membuat Esai
1. Menentukan tema yang menarik.
2. Melakukan research ( Penelitian ) pengumpulan bahan.
3. Membuat outline ( garis besar)
4. Memberikan judul dalam esai tersebut
5. Memulai untuk menulis esai

6. Memperhatikan pemilihan
F. Contoh Esai
Contoh esai beasiswa
Hidup merupakan suatu perjalanan panjang yang didalamnya ada bermacam- macam
kejutan. Tidak dapat yang mendefinisikan kejutan tersebut ialah perihal yang baik,
adapula yang mengatakan kebalikannya.Tetapi, pada hakikatnya perihal baik serta
perihal kurang baik senantiasa berjalan beriringan. Walaupun begitu, orang- orang
umumnya baru merasakan perihal baik sehabis melewati hal- hal yang kurang baik.
Saat kita sanggup bertahan dalam seluruh perihal yang kurang baik, hingga kita
hendak menikmati sesuatu pencapaian yang tidak ternilai harganya. Orang- orang
sering berkata pencapaian tersebut dengan kata sukses.
Pastinya arti sukses bukanlah sesimple itu. Sukses dimulai dengan hasrat untuk
menggapai suatu. Keinginan yang kokoh hendak mendesak kita buat terus berjuang
walaupun jalan yang ditempuh berbeda-beda dengan jalur orang lain.
Fakta nyata yang aku rasakan untuk menggapai kesuksesan tersebut sangatlah terasa.
Aku berasal dari keluarga dengan ekonomi yang rendah. Kemauan untuk menggali
ilmu dijenjang perguruan tinggi terasa bagaikan mencapai bulan.
Beruntung, aku mempunyai perihal yang sangat aku butuhkan dikala itu ialah tekat,
semangat, serta dukungan dari orang- orang terdekat. Aku berupaya peruntungan
dengan menjajaki jalan masuk PBUD sekalian mendaftarkan diri dalam program
beasiswa bidikmisi sebagai pendukung buat masuk ke Universitas Riau. Tetapi nasib
berkata lain, aku dinyatakan tidak lulus.
Sedih, bisa jadi itu merupakan perihal yang normal dialami orang wajar apabila
mengalami suatu kegagalan. Tetapi tidak membuat tekat aku terhenti, sekali tekat itu
tertanam hingga wajib terdapat realisasi bagaikan perwujudan suatu kesuksesan.

Berikutnya aku kembali berupaya peruntungan dengan mengikuti SNMPTN (Seleksi


Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tertulis serta nyatanya masih
mengikutsertakan registrasi beasiswa bidikmisi.

Aku dinyatakan lulus seleksi masuk perguruan tinggi yang merupakan kesuksesan
awal aku dalam mewujudkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi. Perjuangan
tidak sampai disini saja, Aku dihadapkan pada kondisi dimana aku wajib
melaksanakan registrasi ulang dengan bayaran yang lumayan besar.
A. Contoh Kritik
Judul: Polemik Kartu Indonesia Sehat (KIS)
Pada umumnya para politikus, masyarakat, dan media massa berpadangan bahwa
masalah kesehatan di Indonesia adalah masalah sulitnya orang miskin mendapatkan
pelayanan pengobatan ketika sakit. Oleh karena itu, solusi yang bisa diterapkan untuk
mengatasi hal tersebut adalah menambah rumah sakit, puskesmas (balai pengobatan),
penyediaan dokter, dan skema pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin.
Joko Widodo mungkin pernah berhasil dengan program Kartu Sehat di Kota Solo dan
berasumsi bahwa cara itu juga akan berhasil diterapkan di seluruh Indonesia. Untuk
itu, beliau mengajukan konsep Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun, seperti yang kita
tahu Indonesia bukanlah Solo atau Jakarta yang sudah mempunyai sarana pelayanan
kesehatan yang memadai dan sarana transportasi serta komunikasi yang sudah baik.
Konsep penyelesaian masalah kesehatan rakyat dengan penekanan pada pengobatan,
seperti penggunaan KIS, memang secara politis cukup menarik. Sebab, pemerintah
terkesan “baik hati” dengan memperhatikan kesehatan rakyat. Demikian pula
pembangunan sarana pengobatan, baik rumah sakit maupun puskesmas (balai
pengobatan), mengesankan hasil pembangunan dalam waktu singkat tampak
bentuknya. Hal ini jelas berbeda dengan program pencegahan yang hasilnya tidak
segera tampak secara dramatis.
Suatu hal yang juga mungkin kurang disadari para elite politik adalah program kuratif
memerlukan sarana yang mahal. Sebab, selain bangunan fisik, diperlukan pula
sejumlah tenaga profesional dan teknologi yang memadai. Sementara itu, cakupannya
sebatas orang yang datang berobat. Semakin lama, biayanya pun semakin mahal. Di
sisi lain, secara kultural, masyarakat hanya akan berobat ke sarana itu setelah
penyakitnya terasa sudah parah sehingga biaya pengobatannya pun akan lebih mahal.
Konsep KIS memang menjanjikan bahwa pemerintah akan menanggung biaya
pengobatan, tapi tidak menjamin bahwa seorang pengidap TBC, misalnya, akan
datang ke puskesmas pada fase awal penyakitnya. Padahal, pada fase ini pengobatan
akan lebih mudah dan lebih murah.
KIS juga tidak akan menjamin bahwa orang tua akan menjaga anak-anaknya dari
bahaya asap rokok di rumah supaya tidak mudah sakit. Di samping itu, program ini
tidak akan membuat seseorang berusaha menghindari penyakit, termasuk penyakit
menular seksual.

27
Untuk itu, visi kesehatan pemerintah yang terpaku pada aspek kuratif akan mengecoh
diri sendiri. Visi kesehatan pemerintah seharusnya tidak terpaku pada bantuan
terhadap rakyat miskin untuk membayar biaya pengobatannya.Visi kesehatan
pemerintah seharusnya mencita-citakan rakyat Indonesia yang tidak gampang jatuh
sakit, sehingga mampu hidup lebih produktif. Contoh, pemerintah Kota Bangkok
mempunyai visi bahwa pada 1998 tidak ada lagi perempuan di Kota Bangkok yang
meninggal karena kehamilannya. Hal ini diwujudkan bukan dengan membuka tempat
persalinan yang banyak, melainkan menjamin bahwa setiap kehamilan berlangsung
secara sehat sejak awal.
Karena itu, tugas menteri kesehatan bukan hanya menyebarkan dokter dan perawat ke
seluruh pelosok negeri atau menyediakan rumah sakit di mana-mana. Tugas menteri
kesehatan adalah menjaga agar rakyat tidak jatuh sakit, sehingga menghemat biaya
pengobatan. Bukan hanya biaya yang dari pemerintah, tapi juga yang dibayar sendiri
oleh rakyat, baik langsung maupun tidak langsung.Dengan begitu, uang yang
dialokasikan untuk pengobatan dapat digunakan untuk hal yang lebih produktif dan
meningkatkan daya tabung keluarga. Di samping itu, rakyat yang selalu dalam
keadaan sehat juga akan menjadi sumber daya manusia yang lebih tangguh.Sudah
seharusnya presiden melihat bahwa program kesehatan bukanlah program untuk
menunjukkan budi baik (karitatif), melainkan sebuah program investasi untuk
kepentingan ekonomi negara. Seperti kata Bismarck, kanselir Prusia (Jerman) pada
awal era industrialisasi Jerman, “kalau mesin pabrik selalu dirawat agar dapat selalu
berfungsi, para pekerja pun harus selalu dijaga agar mereka tetap sehat sehingga
sanggup menjalankan mesin-mesin tersebut. Tanpa pekerja yang sehat, mesin-mesin
itu juga tidak akan produktif.”
Patut pula dicatat bahwa konsep puskesmas yang dikembangkan oleh Dr Leimena,
Menteri Kesehatan pada 1952, bukan sekadar balai pengobatan. Puskesmas adalah
pusat untuk menjaga agar masyarakat di wilayah kerjanya tetap hidup sehat.
Puskesmas harus diawaki oleh petugas yang mengerti soal pendidikan higiene kepada
rakyat sekitarnya. Saat ini puskesmas diawaki oleh dokter yang didorong untuk
berpikir kuratif, dan perawat yang dididik untuk merawat pasien di rumah
sakit.Konsep yang dicetuskan oleh Leimena itu sendiri sudah berubah 180% sejak
awal Orde Baru. Puskesmas sudah dimaknai sebagai balai pengobatan dan menunggu
orang sakit datang berobat. Secara tertulis, ada program-program pencegahan, tapi
tidak berjalan karena anggaran tidak tersedia. Penekanan kuratif malah semakin
menonjol. Bahkan, adakalanya pemerintah daerah melihat puskesmas sebagai sumber
pendapatan. Dengan begitu, bagi pemerintah daerah, semakin banyak warga yang
sakit akan semakin baik, karena semakin besar pula retribusi untuk daerah.

28
EVALUASI

1. Siapa yang tidak ingin bekerja? Orang tua membiayai anaknya sekolah sampai
tingkattinggi, bahkan kalau mampu, hingga bertitel profesor doktor. Tujuannya agar
dapatbekerja dan mencari nafkah. Akan tetapi, jika si anak sekolahnya gagal, orang
tua pastimarah dan kecewa. Bukankah orang tua rela membiayai pendidikan agar
anaknya hidupbahagia?Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah....
a. agar mudah mendapat pekerjaan.
b. Orang tua pasti marah dan kecewa jika anaknya gagal sekolah.
c. Setiap orang tua pasti ingin anaknya bersekolah dan bertitel.
d. Orang tua rela membiayai pendidikan anaknya agar mencapai gelar yang tinggi.
e. Salah satu upaya untuk mencapai kebahagiaan dengan bersekolah dan bekerja.

2. Cermati penjelasan berikut!Penyair meletup-letup, jujur dalam mengungkapkan


realitas kehidupan. Akan tetapi,kejujuran itu pantulan untuk orang lain semata.
Seperti dalam puisi MAJOI karya TaufikIsmail. Jujur saja apakah pengarang sudah
mengumpulkan fakta? Bagaimana kalau kata ganti “aku” dalam puisi digunakan
“kita” agar lebih faktual.Kalimat kritik yang sesuai dengan isi penjelasan tersebut
adalah ...

a. Tidaklah mudah menciptakan karya sastra bernilai dan bermutu.


b. Dalam puisi MAJOI, Taufik Ismail sebaiknya menggunakan kata ganti “kita”.
c. Seorang penyair memang harus berani mengungkapkan fakta kehidupan.
d. Ungkapan sindiran dalam sebuah karya puisi dirasakan paling tepat.
e. Puisi MAJOI salah satu puisi pemberani untuk mengungkapkan fakta.
3. Cermatilah kutipan cerpen berikut!Akulah Jibril, yang angin adalah aku, yang
embun adalah aku, yang asap adalahaku, yang gemerisik adalah aku, yang
menghantarkan panas dan angin. Akumengirimkan kesejukan, pikiiran segar yang
mengajak giat belajar. Aku adalah yangmenyodorkan keheranan dan sekaligus
jawaban. Aku di kebun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut, aku di gunung, aku
di udara, kukirimkan layang-layangku kepadamu,kepada kalian…
(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat: Danarto)
Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan cerpen tersebut adalah ….

a. Danarto dikenal sebagai penulis cerpen yang religius, tercermin dalam tokohcerpen
yang telah ditulisnya.
b. Menuntut pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita karena banyak
menggunakan kata kata lambang.
c. Penggunaan kalimat-kalimat yang unik membuat cerpen ini diminati pembacanya.
d. Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religius sesuai dengan latar
belakangpendidikan beliau.
e. Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan pembaca untuk memahami isi
cerpen
4. Pemerintah akan tetap konsekuen menyesuaikan harga bahan bakar minyak Bila
harga BBM di tingkat internasional menurun, pemerintah baru akan mengambil
kebijakanmenurunkan harga BBM bersubsidi di dalam negeri sesuai tingkat yang
wajar. Langkah ini ditempuh untuk meringankan beban masyarakat.Kritik terhadap isi
paragraf tersebut adalah ...
a. Sudah kewajiban pemerintah untuk menurunkan harga.
b. Pemerintah harus konsekuen menurunkan harga.
c. Pemerintah tak perlu menunggu untuk menurunkan harga.
d. Sudah sewajarnya pemerintah menurunkan harga.
e. Pemerintah harus cepat mengambil tindakan
5. Teks berikut!Dokter Sukartono yang beristrikan Sumartini, rumah tangganya
dilanda krisis.Keduanya sudah tidak ada lagi komunikasi yang baik. Tini seorang
wanita cantik, lincah,angkuh, tidak mau menuruti perintah suami. Keduanya sama-
sama egois tidak ada yangmau mengalah. Kalimat kritik yang sesuai dengan
penjelasan tersebut adalah.....
a. Cerita ini tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, karena dalam rumah
tangga yang harmonis harus ada saling pengertian.
b. Tema cerita berkisar krisis sosial manusia golongan intelektual yaitu seorang
dokter tidak dapat mengatasi kehidupan rumah tangganya.
c. Pelukisan ceritanya sedemikian realistis cenderung kepada ekspresionisme,
initerlihat pada pelukisan keadaan secara blak-blakan antara tokoh Tono dan Tini.
d. Dalam novel ini dijelaskan bagaimana sikap tokoh aku yang selalu berusaha
mencintai istrinya dengan baik, lemah lembut, sabar.
e. Seharusnya kaum intelektual memberikan contoh yang baik kepada generasi
muda bukan memberikan contoh yang negatif.
6. Pemerintah akan menunggu turunnya harga minyak mentah dunia sampai Maret
2009.Keputusan menunggu ini dilakukan sebelum memutuskan harga premium dan
solaryang dilepas sesuai harga pasar. Jika harga minyak pada saatnya tetap
rendah,pemerintah segera melepas harga premium dan solar.Kritikan terhadap isi
paragraf tersebut adalah........

a. Pemerintah hendaknya menunggu bulan Maret.


b. Pemerintah hendaknya segera melepas harga.
c. Pemerintah hendaknya tidak melepas premium dan solar.
d. Pemerintah hendaknya tidak terlalu lama dalam mengambil keputusan.
e. Pemerintah hendaknya segera menurunkan harga.
7. Kalimat yang merupakan kritik adalah ....
a. Santi anak yang sangat baik.
b. Maya selalu sukses dalam pelajaran.
c. Seharusnya kamu rajin belajar.
d. Endah anak yang rajin belajar.

e. Belajarlah dengan tekun.


8. Bacalah petikan esai berikut !Pasca maraknya sajak
sajak sosial , sejak awal tahun 2000 hingga kini , perpuisian Indonesia kembali pada
kemerdekaan masing-masing penyair dalam mencipta . Gaya dan tema sajak sajak
Indonesia mutakhir , seperti dapat kita amati pada rubrik sastrasurat kabar , majalah ,
jurnal puisi serta sebagai kumpulan antologi puisi kembaliberagam . Heterogenitas
tema dan gaya pengucapan kembali mewarnai perpuisianIndonesia Akhir-akhir ini
muncul sajak-sajak naratif yang panjang , seperti banyak dimuat di harian umum
.Tetapi sajak-sajak pendek juga tetap muncul di rubik-rubik sastra . selain itu ,masih
ada kesan yang kuat bahwa tradisi perpuisian Indonesia mutakhir
kembaliterperangkap dalam orientasi kuantitatif , seperti yang diungkap Budi Darma
ketikamelihat maraknya buku-buku antologi puisi yang diterbitkan oleh komunitas
sastra ditanah air sejak awal 1990-an Kesimpulan teks esai di atas adalah ...
a. Kebebasan gaya dan keberagaman tema puisi Indonesia mutakhir.
b. Sajak- sajak naratif yang panjang mewarnai dunia perpuisian Indonesia saat ini.
c. Antologi puisi semakin marak di Indonesia.
d. Awal tahun 2000 hingga kini dunia perpuisian mengalami perubahan tren.
e. Heterogenitas tema dan gaya cerita mewarnai perpuisian Indonesia.
9. Cermatilah kutipan esai berikut!Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B.
Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan tema yang khas. Baik dalam
cerita pendek maupun novel, temakepenulisan Hary tidak jauh dari persoalan asmara
yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan. Bukan tema perselingkuhan yang kini
banyak disergap beberapa novelis terkemuka. Namun karena arus cerita mengalir
dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca
akan terbuai dengan menjelajahi alinea demi alinea. Satu hal lagi yang akhir-akhir ini
mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan, terutama hutan dan sungai.
Masalah yang diungkapkan dalam esai tersebut adalah…
a. Tema penulisan Hary berkisar pada persoalan Asmara, kesetiaan
atauperselingkuhan yang sedang yang sedang marak digandrungi para
penulisterkemuka.
b. Cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, memiliki gaya penulisan dan tema yang
khasdan disukai berbagai kalangan, terutama dalam sajiannya.
c. Bila cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan
narasi.
d. Kepenulisan Hari B. Koriun berkisar pada persoalan asmara baik dalam
ceritapendek maupun novel dan persoalan lingkungan.

e. Yang penting, akhir-akhir ini yang mewarnai cerita-cerita Hary adalah


persoalanlingkungan terutama hutan, sungai, dansebagainya.
10. Bacalah kutipan esai berikut dengan saksama!Antibiotik merupakan substansi
yang dihasilkan organisme hidup yang dalamkonsentrasi rendah dapat membunuh
organisme lainnya, Secara sederhana, antibiotikadalah obat untuk menanggulangi
infeksi bakteri. Antibiotik ini sangat penting karenainfeksi bakteri dapat menyerang di
bagian tubuh mana pun. Apabila infeksi inimenyerang otak, akan menjadi meningitis,
terkena paru-paru, dan akan menjadi bronkitis.Hal yang diungkapkan dalam kutipan
esai tersebut adalah ...
a. infeksi yang menyerang otak manusia.
b. infeksi yang mengenai paru-paru manusia.
c. kegunaan antibiotik bagi tubuh manusia.
d. infeksi bakteri yang menyerang bagian tubuh tertentu.
e. antibiotik yang diproduksi dari tumbuhan tingkat tinggi.

RANGKUMAN

 Esai merupakan karangan prosa yang membahas suatu


masalah secara sepintas,dari sudut pandang penulisnya.
 Kritik adalah tanggapan, kadang - kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya.

32
Rubrik Penilaian
A. Pegetahuan
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1. a. Peserta didik dapat menuliskan bagian-bagian struktur 4
teks kritik dan essai dengan sangat tepat.
b. Peserta didik dapat menuliskan bagian-bagian struktur 3
teks kritik dan essai dengan tepat.
c. Peserta didik menuliskan bagian-bagian struktur teks 2
kritik dengan kurang tepat.
d. Peserta didik meunuliskan bagian-bagian struktur teks 1
kriitik dan essai tidak tepat.

Soal Aspek yang Dinilai Skor


2. a. Peserta didik menuliskan perbedaan dari aspek 4
pengetahuan struktur teks kritik dan essai dengan sangat
tepat.
b. Peserta didik menuliskan perbedaan dari aspek 3
pengetahuan struktur teks kritik dan essai dengan tepat.
c. Peserta didik menuliskan perbedaan dari aspek 2
pengetahuan struktur teks kritik dan essai dengan kurang
tepat.
d. Peserta didik menuliskan perbedaan dari aspek 1
pengetahuan struktur teks kritik dan essai dengan tidak
tepat.

33
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1. a. Peserta didik menuliskan dari aspek pandangan 4
struktur teks kritik dan essai dengan sangat tepat.
b. Peserta didik menuliskan dari aspek pandangan 3
struktur teks kritik dan essai dengan tepat.
c. Peserta didik menuliskan dari aspek pandangan 2
struktur teks kritik dan essai dengan kurang tepat.
d. Peserta didik menuliskan dari aspek pandangan 1
struktur teks kritik dan essai dengan tidak tepat.

B. Keterampilan
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1. a. Peserta didik dapat menentukan topik teks kritik dan 4
esai sangat sesuai isi teks.
b. Peserta didik dapat menentukan topik teks kritik dan 3
esai sesuai isi teks.
c. Peserta didik dapat menentukan topik teks kritik dan 2
esai kurang sesuai isi teks.
d. Peserta didik dapat menentukan topik teks kritik dan 1
esai tidak sesuai isi teks.
2. a. Peserta didik dapat menyudun kerangka teks kritik dan 4
esai sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik.
b. Peserta didik dapat menyudun kerangka teks kritik dan 3
esai lengkap dan sesuai dengan topik.
c. Peserta didik dapat menyudun kerangka teks kritik dan 2
esai kurang lengkap dan kurang sesuai dengan topik.
d. Peserta didik dapat menyudun kerangka teks kritik dan 1
esai tidak lengkap dan tidak sesuai dengan topik.
3. a. Peserta didik menulis teks kritik dan essai sangat 4
sesuai dengan kerangka,struktur,ciri kebahasaan,dan EBI.
b. Peserta didik menulis teks kritik dan essai sesuai 3
dengan kerangka,struktur,ciri kebahasaan,dan EBI.
c. Peserta didik menulis teks kritik dan essai kurang 2
sesuai dengan kerangka,struktur,ciri kebahasaan,dan EBI.
d. Peserta didik menulis teks kritik dan essai tidak sesuai 1
dengan kerangka,struktur,ciri kebahasaan,dan EBI.
Kriteria Kelulusan Modul

Apabila hasil yang kamu dapatkan mencapai KKM yaitu 75 maka


kamu sudah berhasil dalam kegiatan belajar 1 dan 2,selain itu
kamu juga telah menyelesaikan modul dengan baik.Jika tingkat
penguasaan maih dibawah KKM maka ulangilah kegiatan belajar
1 dan 2,terutama pada bagian-bagian yang belum kamu kuasai!

35
DAFTAR PUSTAKA

Struktur kritik dan esai


https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/11/18/165640669/s
truktur-kritik-dan-esai diakses pada tanggal 26 November 2021.
Pengertian kritik,ciri-ciri kritik https://m.bola.com/ragam/read/4718556/pengertian-
kritik-ciri-ciri-struktur-kaidah-jenis-cara-penulisan-dan-contohnya diakses pada
tanggal 26 November 2021.
Contoh esai https://www.mapel.id/contoh-essay-2 diakses pada tanggal 27 November
2021.
Pengertian esai https://penerbitdeepublish.com/pengertian-essay/amp/ diakses pada
tanggal 27 November 2021.

36

Anda mungkin juga menyukai