Strukturnya
A. Definisi
Kritik Sastra
1. Memberikan tanggapan terhadap hasil karya
2. Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan
dan kekurangan) sebuah karya sastra
3. Pertimbangan bersifat objektif
4. Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah
karya sastra
5. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan
6. Tidak berprasangka
7. Tidak terpengaruh siapa penulisnya
Esai
1. Berbentuk prosa
2. Singkat, dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua
jam
3. Memiliki gaya pembeda
4. Selalu tidak utuh
5. Memenuhi keutuhan penulisan
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal
Berikut adalah sistematika kritik dan esai yang masih berlandaskan struktur
teks eksposisi.
1. Tesis
Adalah pendapat atau opini umum yang biasanya berupa pengenalan
dan deskripsi karya pada kritik atau pengenalan dan definisi umum
isu pada esai.
2. Rangkaian argumen
Merupakan argumen atau pendapat-pendapat penulis sebagai
penjelasan khusus dari tesis umum yang telah dipaparkan. Pada teks
kritik, bagian ini akan banyak memuat data, fakta, atau teori yang
teruji untuk mendukung argumennya. Esai biasanya tidak terlalu
banyak menggunakan fakta atau data karena sifatnya biasanya masih
memiliki hipotesis baru.
3. Penegasan ulang
Merupakan perumusan kembali secara ringkas mengenai tesis dan
berbagai argumen yang telah disampaikan. Hal ini untuk
menyilangkan kembali antara tesis awal dan rangkaian argumen
menjadi kesatuan ide utuh yang dapat diserap dengan baik oleh
pembaca. Bagian ini dapat berisi penilaian akhir dan saran konkret
dalam teks kritik. Esai juga sebaiknya memuat solusi alternatif untuk
menyelesaikan permasalahan yang dibahas.
Sebagai salah satu turunan teks eksposisi, teks kritik dan esai secara umum
juga memiliki kaidah kebahasaan yang hampir sama dengan teks eksposisi.
Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 208) berikut adalah kaidah
kebahasaan kritik dan esai.